Disusun Oleh :
Kelompok 2
S1 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TADULAKO
2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang maha Esa yang telah memberikan rahmat dan Hidayah-nya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul KODE ETIK AUDIT ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen pada mataa kuliah Audit-
1. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tetang kode etik audit bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihaak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh daari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
KELOMPOK 2
Daftar isi
Kata pengantar…..................................................................................
Daftar isi….............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang…........................................................................................
1.2 Rumusan masalah…..................................................................................
1.3 Tujuan masalah..........................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian kode Etik Akuntansi.................................................................
2.2 Jenis-jenis profesi Akuntansi......................................................................
2.3 prinsip etika profesi Akuntansi...................................................................
2.4 Garis besar kode etik dan perilaku profesional...........................................
2.5 Standar umum dan prinsip Akuntasi...........................................................
2.6 RUU profesi Akuntansi.............................................................................
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan................................................................................................
Daftar pustaka...................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
Etika Profesi Akuntansi merupakan suatu ilmu yang membahas perilaku perbuatan baik dan
buruk manusia sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran manusia terhadap pekerjaan yang membutuhkan
pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan khusus sebagai Akuntan. Dalam menjalankan
profesi sebagai seorang akuntan harus dengan sadar menjalankan tugas, hak, kewajiban dan fungsinya.
Dalam etika profesi, sebuah profesi memiliki komitmen moral yang tinggi yang biasanya dituangkan
dalam bentuk aturan khusus yang menjadi pegangan bagi setiap orang yang mengembangkan profesi yang
bersangkutan. Aturan ini merupakan aturan main dalam menjalankan atau mengemban profesi tersebut
yang biasanya disebut sebagai kode etik yang harus dipenuhi dan ditaati oleh setiap profesi. Adapun kode
etik yang harus dipenuhi oleh seorang akuntan akan dibahas dalam makalah ini.
PEMBAHASAN
Kode etik adalah sistem norma, nilai dan aturan profesional tertulis yang secara tegas menyatakan
apa yang benar dan baik, dan apa yang tidak benar dan tidak baik bagi profesional. Kode etik menyatakan
perbuatan apa yang benar atau salah, perbuatan apa yang harus dilakukan dan apa yang harus dihindari.
Kode Etik Akuntan Indonesia, yaitu norma perilaku etika akuntan di Indonesia dalam memenuhi
tanggung jawab profesinya yang mengatur hubungan antara akuntan publik dengan klien, antara akuntan
publik dengan rekan sejawat dan antara profesi dengan masyarakat. Etika profesi terdiri dari lima dimensi
yaitu kepribadian, kecakapan profesional, tangung jawab, pelaksanaan kode etik, penafsiran dan
Sedangkan kode etik akuntansi adalah pedoman sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam
melaksanakan tugas dan dalam kehidupan sehari-hari dalam profesi akuntansi. Kode etik akuntansi dapat
menjadi penyeimbang segi-segi negatif dari profesi akuntansi, sehingga kode etik bagai kompas yang
menunjukkan arah moral bagi suatu profesi dan sekaligus menjamin mutu moral profesi akuntansi dimata
masyarakat.
Kantor AkuntanPublik (KAP) adalah suatu bentuk organisasi akuntan publik yang memperoleh
izin sesuai dengan peraturan perundangan-undangan yang berusaha di bidang pemberian jasa professional
dalam praktik akuntan public. IAI (IkatanAkuntan Indonesia) adalah wadah organisasi profesi akuntan
nasabahnya. Adanya kode etik akan melindungi perbuatan yang tidak profesional. Tujuan profesi
tingkat kinerja tertinggi, dengan orientasi kepada kepentingan publik. Untuk mencapai tujuan tersebut
Diperlukan individu yang dengan jelas dapat diidentifikasikan oleh pemakai jasa Akuntan sebagai
Kualitas Jasa
Terdapat keyakinan bahwa semua jasa yang diperoleh dari akuntan diberikan dengan standar
kinerja tertinggi.
Kepercayaan
Pemakai jasa akuntan harus dapat merasa yakin bahwa terdapat kerangka etika profesional yang
1. Kode etik bermaksud melindungi masyarakat dari kemungkinan dirugikan oleh kelalaian baik
2. kode etik bertujuan melindungi keseluruhan profesi tersebut dari perilaku buruk orang-orang
1. Akuntan Publik
Akuntan publik merupakan satu-satunya profesi akuntansi yang menyediakan jasa audit yang bersifat
pendapat / asersi atas laporan keuangan perusahaan sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum.
2. Akuntan Manajemen
Akuntan manajemen merupakan sebuah profesi akuntansi yang biasa bertugas atau bekerja di
perusahaan.
3. Akuntan Pendidik
Akuntan pendidik merupakan sebuah profesi akuntansi yang biasa bertugas atau bekerja di lembaga-
lembaga pendidikan, seperti pada sebuh Universitas, atau lembaga pendidikan lainnya. Akuntan
manajemen bertugas memberikan pengajaran tentang akuntansi pada pihak – pihak yang
membutuhkan.
4. Akuntan Internal
Auditor internal adalah auditor yang bekerja pada suatu perusahaan dan oleh karenanya berstatus
sebagai pegawai pada perusahaan tersebut. Tugas audit yang dilakukannya terutama ditujukan untuk
Salah satu profesi atau pekerjaan yang bisa dilakukan oleh akuntan diluar pekerjaan utamanya adalah
memberikan konsultasi mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan sistem informasi dalam sebuah
perusahaan. Seorang Konsultan SIA/SIM dituntut harus mampu menguasai sistem teknologi
komputerisasi disamping menguasai ilmu akuntansi yang menjadi makanan sehari-harinya. Biasanya
jasa yang disediakan oleh Konsultan SIA/SIM hanya pihak-pihak tertentu saja yang menggunakan
jasanya ini.
6. Akuntan Pemerintah
Akuntan pemerintah adalah akuntan profesional yang bekerja di instansi pemerintah yang tugas
pokoknya melakukan pemeriksaan terhadap pertanggungjawaban keuangan yang disajikan oleh unit-
unit organisasi dalam pemerintah atau pertanggungjawaban keuangan yang disajikan oleh unit-unit
organisasi dalam pemerintah atau pertanggungjawaban keuangan yang ditujukan kepada pemerintah.
Meskipun terdapat banyak akuntan yang bekerja di instansi pemerintah, namun umumnya yang
disebut akuntan pemerintah adalah akuntan yang bekerja di Badan Pengawas Keuangan dan
Pembagian (BPKP) dan Badan Pemeriksa Keuangan (BAPEKA), dan instansi pajak.
Prinsip Etika memberikan kerangka dasar bagi Aturan Etika, yang mengatur pelaksanaan pemberi
jasa pofesional oleh anggota. Prinsip Etika disahkan dan berlaku bagi seluruh anggota, sedangkan aturan
etika disahkan dan hanya mengikat anggota himpunan yang bersangkutan. Interpretasi Aturan Etika
merupakan interpretasi yang dikeluarkan oleh Badan yang dibentuk oleh himpunan setelah
memperhatikan tanggapan dari anggota, dan pihak-pihak berkepentingan lainnya, sebagai panduan dalam
menerapkan aturan etiks, tanpa dimaksudkan untuk membatasi lingkup dan penerapannya.
2. Kepentingan Publik
Profesi akuntan memegang peran yang penting di masyarakat, dimana publik dari profesi akuntan
yang terdiri dari klien, pemberi kredit, pemerintah, pemberi kerja, pegawai, investor, dunia bisnis dan
keuangan, dan pihak lainnya bergantung kepada obyektivitas dan integritas akuntan dalam memelihara
berjalannya fungsi bisnis secara tertib. Kepentingan utama profesi akuntan adalah untuk membuat
pemakai jasa akuntan paham bahwa jasa akuntan dilakukan dengan tingkat prestasi tertinggi sesuai
dengan persyaratan etika yang diperlukan untuk mencapai tingkat prestasi tersebut.
3. Integritas
Integritas adalah suatu elemen karakter yang mendasari timbulnya pengakuan profesional. Integritas
merupakan kualitas yang melandasi kepercayaan publik dan merupakan patokan (benchmark) bagi
anggota dalam menguji keputusan yang diambilnya. Integritas mengharuskan seorang anggota untuk,
antara lain, bersikap jujur dan berterus terang tanpa harus mengorbankan rahasia penerima jasa.
4. Obyektivitas
Obyektivitasnya adalah suatu kualitas yang memberikan nilai atas jasa yang diberikan anggota.
Prinsip obyektivitas mengharuskan anggota bersikap adil, tidak memihak, jujur secara intelektual, tidak
berprasangka atau bias, serta bebas dari benturan kepentingan atau dibawah pengaruh pihak lain.
5. Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional
Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya dengan berhati-hati, untuk memastikan
bahwa klien atau pemberi kerja memperoleh manfaat dari jasa profesional dan teknik yang paling
mutakhir.
6. Kerahasiaan
Setiap anggota harus menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh selama melakukan jasa
profesional dan tidak boleh memakai atau mengungkapkan informasi tersebut tanpa persetujuan, kecuali
bila ada hak atau kewajiban profesional atau hukum untuk mengungkapkannya.
7. Perilaku Profesional
Setiap anggota harus berperilaku yang konsisten dengan reputasi profesi yang baik dan menjauhi
8. Standar Teknis
Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya sesuai dengan standar teknis dan standar
Prinsip mengenai kualitas hidup semua orang menegaskan kewajiban untuk melindungi hak asasi
manusia dan menghormati keragaman semua budaya. Sebuah tujuan utama profesional komputasi adalah
untuk meminimalkan konsekuensi negatif dari sistem komputasi, termasuk ancaman terhadap kesehatan
dan keselamatan.
Hindari menyakiti orang lain.
“Harm” berarti konsekuensi cedera, seperti hilangnya informasi yang tidak diinginkan, kehilangan
harta benda, kerusakan harta benda, atau dampak lingkungan yang tidak diinginkan.
Kejujuran merupakan komponen penting dari kepercayaan.Tanpa kepercayaan suatu organisasi tidak
Nilai-nilai kesetaraan, toleransi, menghormati orang lain, dan prinsip-prinsip keadilan yang sama
Pelanggaran hak cipta, hak paten, rahasia dagang dan syarat-syarat perjanjian lisensi dilarang oleh
Komputasi dan teknologi komunikasi memungkinkan pengumpulan dan pertukaran informasi pribadi
pada skala yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah peradaban.
Kepercayaan
Prinsip kejujuran meluas ke masalah kerahasiaan informasi setiap kali salah satu telah membuat janji
eksplisit untuk menghormati kerahasiaan atau, secara implisit, saat informasi pribadi tidak secara
a) Independensi
Dalam menjalankan tugasnya, anggota KAP harus selalu mempertahankan sikap mental independen
didalam memberikan jasa profesional sebagaimana diatur dalam standar profesional akuntan publik
yang ditetapkan oleh IAI. Sikap mental independen tersebut harus meliputi independen dalam fakta
Dalam menjalankan tugasnya, anggota KAP harus mempertahankan integritas dan objektivitas, harus
bebas dari benturan kepentingan (conflict of interst) dan tidak boleh membiarkan faktor salah saji
1. Standar Umum
jasa profesional yang secara layak (reasonable) diharapkan dapat diselesaikan dengan kompetensi
profesional.
b) Kecermatan dan keseksamaan profesional. Anggota KAP wajib melakukan
d) Data relevan yang memadai. Anggota KAP wajib memperoleh data relevan
yang memadai untuk menjadi dasar yang layak bagi simpulan atau rekomendasi sehubungan
2. Prinsip Akuntansi
1. Menyatakan pendapat atau memberikan penegasan bahwa laporan keuangan atau data keuangan
lain suatu entitas disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum atau
2. Menyatakan bahwa ia tidak menemukan perlunya modifikasi material yang harus dilakukan
terhadap laporan atau data tersebut agar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku, apabila
laporan tersebut memuat penyimpangan yang berdampak material terhadap laporan atau data
secara keseluruhan dari prinsip-prinsip akuntansi yang ditetapkan oleh badan pengatur standar
yang ditetapkan IAI. Dalam keadaan luar biasa, laporan atau data mungkin memuat
penyimpangan seperti tersebut diatas. Dalam kondisi tersbeut, anggota KAP dapat tetap
mematuhi ketentuan dalam butir ini selama anggota KAP dapat menunjukkan bahwa laporan atau
data akan menyesatkan apabila tidak memuat penyimpangan seperti itu, dengan cara
mengungkapkan penyimpangan dan estimasi dampaknya (bila praktis), serta alasan mengapa
kepatuhan atas prinsip akuntansi yang berlaku umum akan menghasilkan laporan yang
menyesatkan.
Tanggung Jawab kepada Klien
Informasi Klien yang Rahasia. Anggota KAP tidak diperkenankan mengungkapkan informasi klien
yang rahasia, tanpa persetujuan dari klien. Ketentuan ini tidak dimaksudkan untuk:
a. Membebaskan anggota KAP dari kewajiban profesionalnya sesuai dengan aturan etika
b. Mempengaruhi kewajiban anggota KAP dengan cara apapun untuk mematuhi peraturan
atau melarang kepatuhan anggota KAP terhadap ketentuan peraturan yang berlaku.
d. Menghalangi anggota dari pengajuan pengaduan keluhan atau pemberian komentar atas
penyidikan yang dilakukan oleh badan yang dibentuk IAI-KAP dalam rangka penegasan
disiplin anggota.
Anggota wajib memelihara citra profesi, dengan tidak melakukan perkataan dan perbuatan
a. Anggota wajib berkomunikasi tertulis dengan akuntan publik pendahulu bila akan
untuk tahun buku yang sama ditunjuk akuntan publik lain dengan jenis dan periode serta
Perikatan Atestasi
Akuntan publik tidak diperkenankan mengadakan perikataan atestasi yang jenis atestasi dan
periodenya sama dengan perikatan yang dilakukan oleh akuntan yang lebih dahulu ditunjuk klien,
kecuali apabila perikatan tersebut dilaksanakan untuk memnuhi ketentuan perundang-undangan atau
b. Anggota dalam menjalankan praktik akuntan publik diperkenankan mencari klien melalui
pemasangan iklan, melakukan promosi pemasaran dan kegiatan pemasaran lainnya sepanjang
Untuk mengawasi akuntan publik, khususnya kode etik, Departemen Keuangan (DepKeu)
mempunyai aturan sendiri yaitu Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No.17 Tahun 2008 yang
mewajibkan akuntan dalam melaksanakan tugas dari kliennya berdasarkan SPAP (Standar Profesi
Akuntan Publik) dan kode etik. SPAP dan kode etik diterapkan oleh asosiasi profesi berdasarkan standar
Internasional. Misalkan dalam auditing, SPAP berstandar kepada International Auditing Standart.
audit oleh dewan kehormatan akibat melanggar kode etik dan standar profesi akuntan, tidak berarti
seorang akuntan dapat bekerja sekehendaknya. Setiap orang yang memegang gelar akuntan, wajib
menaati kode etik dan standar akuntan, utamanya para akuntan publik yang sering bersentuhan
dengan masyarakat dan kebijakan pemerintah. Etika yang dijalankan dengan benar menjadikan
sebagaimana ketentuan Pasal 13,17, 19 ,25,27,32,34,35 UU No. 5 tahun 2011 dan melakukan
pelanggaran terhadap SPAP (Standar Profesi Akuntan Publik) dan kode etik yang tidak berpengaruh
2. Sanksi tertulis yang dikenakan pada pelanggaran sedang. AP dan KAP tsb melanggar ketentuan
Pasal 4, 30 ayat (1) huruf a,b,f, Pasal 31 dan melakukan pelanggaran SPAP serta kode etik yang
3. Sanksi Pembatasan Pemberian Jasa kepada suatu jenis entitas tertentu, seperti bank, pasar modal
jika AP dan KAP melakukan pelanggaran cukup berat. Pelanggaran yang dimaksud, jika AP dan
KAP melanggar SPAP dan kode etik yang berpengaruh terhadap laporan yang diterbitkan.
4. Jenis sanksi keempat, pembatasan pemberian jasa tertentu. AP atau KAP tersebut tidak
diperbolehkan memberikan jasa tertentu, seperti jasa audit umum atas laporan keuangan selama 24
bulan. Bila dalam kurun waktu 3 tahun melakukan tindakan yang sama, AP dan KAP tsb akan
pelanggaran berat berupa pelanggaran ketentuan Pasal 9,28, 29,30, ayat (1) huruf c,e,g,h ,i UU no 5
tahun 2011 tentang Akuntan Publik dan melakukan pelanggaran terhadap SPAP serta kode etik yang
berpengaruh signifikan terhadap laporan keuangan. Sanksi pembekuan izin diberikan paling banyak 2
kali dalam waktu 48 bulan, namun jika masih melakukan hal yang sama maka akan dikenakan sanksi
6. Jenis sanksi ke enam berupa pencabutan izin jika AP atau KAP melakukan pelanggaran sangat
berat yaitu melanggar Pasal 30 ayat (1) huruf d, j UU Akuntan Publik dan melakukan pelanggaran
SPAP serta kode etik yang berpengaruh sangat signifikan terhadap laporan yang di terbitkan.
Adapun sanksi denda telah berlaku lebih dahulu dengan di keluarkannya PP no 1 tahun 2013 tentan
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kode etik akuntansi adalah pedoman sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam melaksanakan
tugas dan dalam kehidupan sehari-hari dalam profesi akuntansi. Adanya kode etik akan melindungi
perbuatan yang tidak profesional. Dan perbedaan dari kode etik suatu profesi mempunyai kode etik
masing-masing dan tersendiri yang dibuat oleh badan yang mengatur etika profesi tersebut. Pelanggaran
kode etik tidak diadili oleh pengadilan, karena melanggar kode etik tidak selalu berarti melanggar hukum,
tapi pelanggaran kode etik akan diperiksa oleh majelis kode etik dari setiap profesi tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
https://vanesyayulianti.wordpress.com/2014/12/10/kode-etik-akuntansi/
https://cpssoft.com/blog/akuntansi/pengertian-dan-beberapa-etika-profesi-akuntansi/
https://www.academia.edu/35628834/Kode_Etik_Akuntansihttps://accurate.id/akuntansi/berbagai-
jenis-profesi-akuntan-di-indonesia/
http://rahmanarruworlds.blogspot.com/2014/04/ruu-dan-kode-etik-profesi-akuntan-publik.html?
m=1#:~:text=RUU%20tentang%20Akuntan%20Publik%20didasari,sanksi%20adminis tratif%2C
%20dan%20ketentuan%20pidana.