Anda di halaman 1dari 36

lOMoARcPSD|26843694

Mini Riset Akuntansi Keperilakuan

Akuntansi Keperilakuan (Universitas Swadaya Gunung Jati)

Studocu is not sponsored or endorsed by any college or university


Downloaded by tampingkpr rubeng (tampingkprrubeng@gmail.com)
lOMoARcPSD|26843694

PROPOSAL PENELITIAN

STUDI KEPUSTAKAAN: PENGARUH PARTISIPASI


PENYUSUNAN ANGGARAN, KOMITMEN ORGANISASI,
DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL

Mata Kuliah
AKUNTANSI KEPERILAKUAN

Dosen Pengampu:

Ibu Dr. Niswatin, S.Pd, SE, MSA

Disusun Oleh:

Naskiroh

1414421186

UNIVERSTAS NEGERI GORONTALO

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

JURUSAN AKUNTANSI

T.A 2021/2022

Downloaded by tampingkpr rubeng (tampingkprrubeng@gmail.com)


lOMoARcPSD|26843694

KATA PENGANTAR

Puji syukur disampaikan kepada Tuhan yang Maha Esa atas segala rahmat

dan karunia-Nya dalam penyelesaian Proposal Penelitian ini untuk tugas akhir mata

kuliah Akuntansi Keperilakuan dengan judul “Studi Kepustakaan: Pengaruh

Partisipasi Penyusunan Anggaran, Komitmen Organisasi, Dan Motivasi

Terhadap Kinerja Manajerial”.

Dukungan keluarga dan handai taulan juga sangat berarti dalam

menumbuhkan semangat penulis. Terus terang, penulis mengakui bahwa dalam

mempersiapkan, melaksanakan penelitian, dan menyelesaikan penulisan Proposal

Penelitian ini tidak akan pernah selesai tanpa bantuan dari berbagai pihak.

Penulis menyadari bahwa penyusunan Proposal Penelitian ini masih jauh

dari kata sempurna. Oleh karena itu, saran dan masukan yang diberikan berbagai

pihak sangat bermanfaat bagi penulis untuk memberikan karya yang lebih baik.

Diharapkan penyusunan Proposal Penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi

penulis dan para pembaca.

Gorontalo, 1 Desember 2021

Naskiroh

Downloaded by tampingkpr rubeng (tampingkprrubeng@gmail.com)


lOMoARcPSD|26843694

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ 2

DAFTAR ISI........................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 4

A. Latar Belakang ............................................................................................. 4

B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 11

C. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 11

D. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 12

BAB II KAJIAN LITERATUR ......................................................................... 13

A. Teori Penerapan Tujuan (Goal Setting Theory) ..................................... 13


B. Partisipasi Penyusunan Anggaran ............................................................ 14
C. Komitmen Organisasi ................................................................................. 15
D. Motivasi ........................................................................................................ 18
E. Kinerja Manjerial ....................................................................................... 19
F. Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja
Manajerial ................................................................................................... 21
G. Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Manajerial ........... 23
H. Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Manajerial .................................. 25

BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................... 28

A. Desain Penelitian ......................................................................................... 28


B. Jenis Data ..................................................................................................... 28
C. Sumber Data ............................................................................................... 28
D. Metode Pengumpulan Data ........................................................................ 29
E. Metode Analisis Data .................................................................................. 29

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 32

Downloaded by tampingkpr rubeng (tampingkprrubeng@gmail.com)


lOMoARcPSD|26843694

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di era globalisasi saat ini, bangsa Indonesia menghadapi kenyataan akan

perubahan yang semakin cepat, di mana kenyataan akan berjalan dalam pola yang

tidak teratur, apa yang akan terjadi di masa depan sangat sulit bahkan tak terduga.

Oleh karena itu, diperlukan manajemen untuk mengelola perusahaan secara efektif

dengan tujuan agar memungkinkan perusahaan untuk bertahan dan tumbuh

walaupun harus menghadapi persaingan yang ketat. Manajemen perlu lebih berhati-

hati dalam merencanakan, mengorganisir, menyusun, mengarahkan dan mengawasi

atau mengendalikan bawahan agar dapat mencapai tujuan kesatuan yang sudah

ditentukan. Oleh karena itu, manajemen membutuhkan anggaran sebagai salah satu

komponen yang sangat penting dalam perencanaan.

Anggaran bukan hanya merupakan rencana keuangan mengenai biaya dan

pendapatan yang dicapai, tetapi juga anggaran menjadi alat utama pengendalian

setiap organisasi dan sebagai alat untuk koordinasi, komunikasi dan pengukuran

kinerja (Chreington dan Kerts dalam Kurniati, 2008) dalam (Baharia, Sabulon, &

Apriana, 2021). Efektifitas pelaksanaan anggaran terwujud bila didukung oleh

orang- orang baik manejer maupun karyawan yang ada dalam suatu organisasi. Para

manajer dan karyawan secara bersama-sama maupun sendiri-sendiri mempunyai

kepentingan terhadap pencapaian tujuan perusahan. Oleh karena itu, diperlukan

partisipasi anggaran untuk menentukan seberapa jauh keterlibatan dan pengaruh

manajer dalam proses anggaran.

Downloaded by tampingkpr rubeng (tampingkprrubeng@gmail.com)


lOMoARcPSD|26843694

Kinerja manajerial merupakan sesuatu yang penting dari banyaknya faktor

penting yang dapat digunakan untuk meningkatkan efektivitas perusahaan. Kinerja

manajerial dapat disebut sebagai kinerja atau prestasi kerja karyawan, di mana

kinerja atau prestasi kerja karyawan pada dasarnya adalah hasil karya seorang

karyawan selama periode tertentu dibandingkan dengan berbagai kemungkinan,

seperti: standar, target atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah

disepakati bersama (Mulyadi, 2001) dalam (Jonathan, 2019). Menurut Dewi, Putra,

& Merawati, (2017) dalam (Umami, 2020) kinerja manajerial adalah seberapa

efektif dan efisien manajer telah bekerja untuk mencapai tujuan organisasi, bahwa

kinerja berdasarkan pada kemampuan manajer dalam melaksanakan tugas

manajerial. Kinerja manajerial meliputi kemampuan manajer dalam perencanaan,

investigasi, pengoordinasiaevaluasi, pengawasan, pemilihan staf, negosiasi dan

perwakilan.

Sistem pengendalian akuntansi dilakukan salah satunya dengan cara

membandingkan standar kinerja dengan kinerja yang dicapai. Kinerja suatu

organisasi sebagian besar dipengaruhi oleh kinerja para pegawainya terutama para

manajer, karena pihak manajemen suatu organisasi memiliki tanggung jawab yang

besar dalam memastikan kinerja organisasi dapat dicapai dengan baik. (Kustono,

2003: 126) dalam (Regina, Lintje, & Jessy, 2018) menyatakan bahwa wujud bentuk

suatu anggaran seringkali digunakan sebagai standar kinerja. Oleh sebab itu,

anggaran mempunyai fungsi sebagai pedoman yang digunakan untuk menilai

kinerja individual manajer.

Downloaded by tampingkpr rubeng (tampingkprrubeng@gmail.com)


lOMoARcPSD|26843694

Menurut Regina dkk,. (2018) dalam proses penyusunan anggaran,

sebaiknya memperhatikan berbagai aspek terkait dengan berbagai masalah perilaku

karyawan yang akan melakukan pekerjaannya berdasarkan anggaran yang telah

disusun. Hal ini dapat dilakukan dengan cara melibatkan para manajer dalam proses

penyusunan anggaran tersebut. Pendekatan partisipatif merupakan pendekatan

yang paling efektif dalam penyusunan anggaran, karena dengan adanya kerjasama

serta interaksi antara manajemen puncak dengan manajemen tingkat menengah dan

bawah akan menghasilkan anggaran yang benar-benar mendapat dukungan dari

kedua belah pihak, sehingga tercipta komitmen yang kuat untuk melaksanakannya,

dan efektivitas pelaksanaan anggaran akan terwujud sesuai dengan tujuan

organisasi. Oleh karena itu, partisipasi penyusunan anggaran dinilai merupakan

pendekatan yang dapat meningkatkan kinerja manajerial.

Kinerja manajerial juga dapat dipengaruhi oleh faktor komitmen organisasi.

Komitmen organisasi menunjukkan adanya suatu daya dari seseorang dalam

mengidentifikasikan keterlibatannya dalam suatu bagian organisasi (Supheni &

Nurida, 2017) dalam (Rahmawati, 2021). Dalam dunia kerja sendiri, komitmen

seseorang terhadap organisasi atau perusahaan seringkali menjadi penting dan

bukanlah suatu hal yang terjadi secara sepihak. Jika iklim kerja dalam organisasi

tersebut kurang menunjang, misalnya fasilitas kurang, maka akan menyebabkan

komitmen seseorang terhadap organisasi tersebut menjadi menurun. Sehingga

dapat menimbulkan berbagai gejolak seperti korupsi, tindak kriminal, pengunduran

diri dan sebagainya (Jonathan, 2019).

Downloaded by tampingkpr rubeng (tampingkprrubeng@gmail.com)


lOMoARcPSD|26843694

Selain itu, faktor motivasi juga mempengaruhi kinerja manajerial (P.robbins

& A.judge, 2015) dalam (Umami, 2020) motivasi merupakan suatu proses yang

menjelaskan mengenai kekuatan, arah dan ketekunan seseorang dalam upaya untuk

mencapai tujuan. Motivasi secara umum sendiri selalu berkaitan dengan upaya

menuju setiap tujuan organisasi. Motivasi memiliki hubungan yang erat dengan

timbulnya suatu kecenderungan untuk berbuat sesuatu guna mencapai tujuan.

Motivasi timbul disebabkan adanya suatu kebutuhan dan oleh karena itu kebutuhan

terebut terarah pada pencapaian tujuan tertentu. Apabila tujuan telah terpenuhi,

maka akan tercapai kepuasan dan cenderung untuk diulang kembali, sehingga akan

lebih kuat. Menurut (P.robbins & A.judge, 2015) dalam (Umami, 2020)

menyebutkan bahwa kekuatan kecenderungan kita untuk bertindak dengan cara

tertentu bergantung pada kekuatan ekspektasi kita mengenai hasil yang diberikan

dan ketertarikannya. Dalam hal yang lebih sederhana, para pekerja akan

mengarahkan pada penilaian kinerja yang baik, dimana penilaian kinerja yang baik

akan mengarahkan pada imbalan organisasi, misalnya peningkatan gaji.

Penelitian terdahulu mengenai partisipasi penyusunan anggaran, komitmen

organisasi, dan motivasi terhadap kinerja manajerial menunjukkan hasil yang tidak

konsisten. Beberapa penelitian mengenai partisipasi penyusunan anggaran,

komitmen organisasi, dan motivasi terhadap kinerja manajerial diantaranya sebagai

berikut:

1) Penelitian Baharia Tajudin, Sabulon, dan Apriana Marselina (2021)

“Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran, Komitmen Organisasi Dan

Motivasi Terhadap Kinerja Manajerial Pada Bank NTT Cabang Ende”.

Downloaded by tampingkpr rubeng (tampingkprrubeng@gmail.com)


lOMoARcPSD|26843694

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh partisipasi penyusunan

anggaran memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja manajerial,

komitmen organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial,

dan motivasi juga berpengaruh signifikan terhadap manajerial pertunjukan.

2) Penelitian Sariati, dan Iqlima Azhar (2020) “Pengaruh Partisipasi

Penyusunan Anggaran, Komitmen Organisasi, Dan Motivasi Terhadap

Kinerja Manajerial Pada Kantor Camat Kota Langsa”. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa semakin aktifnya partisipasi seorang pegawai dapat

digunakan untuk memprediksi kinerja manajerial dari seorang pegawai

sebagai pusat pertanggungjawaban. Untuk komitmen organisasi sendiri

tidak berpengaruh terhadap kinerja manajerial, hal ini dapat diartikan

komitmen organisasi yang rendah akan mempunyai perhatian yang rendah

pada pencapaian tujuan organisasi dan cenderung berusaha mementingkan

kepentingan pribadi. Dan motivasi memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap kinerja manajerial.

3) Janri dan Tuti (2019) “The Impact Of Organizational Commitment As

Mediator And Moderator Relationship Between Budgeting Participation On

Managerial Performance: Evidence From Indonesia”. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa partisipasi anggaran memiliki efek positif dan

signifikan terhadap kinerja manajerial dan komitmen organisasi, tetapi

komitmen organisasi tidak memiliki efek yang signifikan terhadap

performance manajerial. Selanjutnya, komitmen organisasi memediasi

hubungan posisitif dan signifikan antara partisipasi anggaran dan kinerja

Downloaded by tampingkpr rubeng (tampingkprrubeng@gmail.com)


lOMoARcPSD|26843694

manajerial, sementara komitmen organisasi melemahkan hubungan antara

partisipasi anggaran dan kinerja manajerial.

4) Penelitian Regina, Lintje, dan Jessy (2018) “Pengaruh Partisipasi

Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Motivasi,

Komitmen Organisasi, Dan Job Relevant Information (JRI) Sebagai

Variabel Moderating Pada Perguruan Tinggi Swasta Di Provinsi

Gorontalo”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa partisipasi

penyusunan anggaran berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

manajerial pada perguruan tinggi swasta di provinsi Gorontalo, motivasi

tidak memperkuat pengaruh partisipasi penyusunan anggaran terhadap

kinerja manajerial pada perguruan tinggi swasta di provinsi Gorontalo,

komitmen organisasi tidak memperkuat pengaruh partisipasi penyusunan

anggaran terhadap kinerja manajerial pada perguruan tinggi swasta di

provinsi Gorontalo, dan job relevant information (JRI) memperlemah

pengaruh partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial pada

perguruan tinggi swasta di provinsi Gorontalo.

5) Penelitian Bambang, Titi, dan Azidatur (2020) “Budgetary Participation,

Organizational Commitment, And Performance Of Local Government

Apparatuses”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa partisipasi anggaran

tidak memiliki pengaruh positif pada komitmen organisasi; pemahaman

tentang sistem akuntansi memiliki efek positif pada komitmen organisasi;

komitmen organisasi tidak memberikan efek positif terhadap kinerja

aparatur pemerintah daerah; partisipasi anggaran tidak berdampak positif

Downloaded by tampingkpr rubeng (tampingkprrubeng@gmail.com)


lOMoARcPSD|26843694

pada kinerja aparatur pemerintah daerah; pemahaman tentang sistem

akuntansi berdampak positif terhadap kinerja aparatur pemerintah daerah;

partisipasi dalam penganggaran tidak berdampak positif terhadap kinerja

aparatur pemerintah daerah melalui komitmen organisasi; sedangkan

memahami sistem akuntansi berdampak positif terhadap kinerja aparatur

pemerintah daerah melalui komitmen organisasi.

6) Penelitian Iriany Dewi dan Sabra B. (2020) “The Effect Of Budget

Participation On Managerial Performance With Organizational

Commitment And Motivation As Moderating Variables (Empirical Study

At The Local Government Work Unit Office Of Ende Regency)”. Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa partisipasi anggaran berpengaruh pada

kinerja manajerial, komitmen organisasi tidak moderasi efek partisipasi

anggaran pada kinerja manajerial dan motivasi kerja tidak memoderasi efek

partisipasi anggaran pada kinerja manajerial.

Mengacu pada penelitian yang sebelumnya yang pernah dilakukan terlebih

dahulu yang belum konsisten dimana terdapat juga perbedaan, hal ini menjadi

alasan kenapa dilakukannya Kembali penelitian ini. Perbedaan tersebut

dikarenakan objek penelitian, waktu penelitian, metode penelitian dan ada juga

yang menambahkan ataupun menghilagkan variabel yang akan diteliti. Oleh karena

itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitiian untuk mengkaji ulang pengaruh

partisipasi penyusunan anggaran, komitmen organisasi, dan motivasi terhadap

kinerja manajerial. Atas dasar itulah dapat dilakukan penelitian dengan judul “

10

Downloaded by tampingkpr rubeng (tampingkprrubeng@gmail.com)


lOMoARcPSD|26843694

Studi Kepustakaan: Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran, Komitmen

Organisasi, Dan Motivasi Terhadap Kinerja Manajerial”.

B. Rumusan Masalah

Berikut rumusan masalah yang diidentifikasi berdasarkan latar belakang

penelitian yang telah diuraikan, yaitu:

1. Apakah partisipasi penyusunan anggaran berpengaruh terhadap kinerja

manajerial?

2. Apakah komitmen organisasi berpengaruh terhadap kinerja manajerial?

3. Apakah motivasi berpengaruh terhadap kinerja manajerial?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah, maka tujuan dilakukannya penelitian ini

adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh partisipasi penyusunan anggaran terhadap

kinerja manajerial.

2. Untuk mengetahui pengaruh komitmen organisasi terhadap kinerja

manajerial.

3. Untuk mengetahui pengaruh motivasi terhadap kinerja manajerial.

D. Manfaat Penelitian

Berikut ini merupakan beberapa manfaat penelitian yang dilakukan yaitu:

1. Secara Teoritis

11

Downloaded by tampingkpr rubeng (tampingkprrubeng@gmail.com)


lOMoARcPSD|26843694

Studi kepustakaan ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan mengenai

pengaruh partisipasi penyusunan anggaran, komitmen organisasi dan motivasi

terhadap kinerja manajerial.

2. Secara Praktis

a. Bagi Penulis

Untuk menambah wawasan, informasi, serta pemahaman mengenai

pengaruh partisipasi penyusunan anggaran, komitmen organisasi, dan

motivasi terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi.

b. Bagi Perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar untuk perusahaan dalam

mengawasi kinerja manajerial dalam suatu perusahaan

c. Bagi Pembaca

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pembaca

terhadap pengembangan teori dan pengetahuan mengenai pengaruh

partisipasi penyusunan anggaran, komitmen organisasi, dan motivasi

terhadap kinerja manajerial.

12

Downloaded by tampingkpr rubeng (tampingkprrubeng@gmail.com)


lOMoARcPSD|26843694

BAB II

KAJIAN LITERATUR

A. Teori Penetapan Tujuan (Goal Setting Theory)

Teori penetapan tujuan (goal-setting theory) pertama kali dikemukakan oleh

Locke dan Latham, (2003). Goal setting theory merupakan salah satu wujud dari

teori motivasi yang didasari pada pijakan bahwa seseorang itu mempunyai

kebutuhan yang dapat diingat atau dipikirkan sebagai outcomes tertentu atau

sasaran (goals) yang diharapkan dapat dicapai. Goal setting theory ini selalu

menekankan pada pentingnya hubungan antara tujuan yang telah ditetapkan dengan

kinerja yang akan dihasilkan. Lebih mudahnya yaitu seseorang yang mampu

memahami tujuan yang diharapkan oleh organisasi, maka pemahaman tersebut

akan mempengaruhi perilaku kinerjanya.

Goal setting theory ini memperjelaskan mengenai hubungan langsung

antara tujuan yang jelas serta terukur dengan kinerja. Penemuan utama dari goal

setting theory adalah mengenai bahwa individu yang diberi tujuan dengan jelas dan

sulit tetapi dapat dicapai ketika memiliki kinerja yang lebih baik dibandingkan

orang-orang yang menerima tujuan yang mudah dan kurang jelas atau tidak ada

tujuan sama sekali. Pada waktu yang sama pula, seseorang juga harus sudah

mempunyai kemampuan yang memadai dalam menerima tujuan yang ditetapkan

dan menerima umpan balik yang berkaitan dengan kinerja (Latham, 2003) dalam

(Giusti dkk., 2018).

13

Downloaded by tampingkpr rubeng (tampingkprrubeng@gmail.com)


lOMoARcPSD|26843694

B. Partisipasi Penyusunan Anggaran

1. Pengertian Partisipasi Penyusunan Anggaran

Menurut Mulyadi, (2010) anggaran merupakan perencanaan jangka pendek

yang berisi rencana implementasi program yang akan dilaksanakan dalam tahun

anggaran tertentu. Partisipasi dalam penyusunan anggaran menyebabkan sikap

respect bawahan terhadap pekerjaan dalam perusahaan (Baharia dkk, 2021).

Partisipasi anggaran adalah kegiatan yang mempunyai pengaruh dalam

penyusunan anggaran untuk mempersiapkan dan mengevaluasi berbagai macam

alternatif serta tujuan anggaran. Dengan adanya keterlibatan dalam proses

perumusan tujuan anggaran sampai disetujui tersebut, akan mendorong pihak yang

terlibat untuk bertanggungjawab terhadap masing-masing tugas sehingga

meningkatkan kinerjanya agar dapat mencapai sasaran ataupun target, karena

kinerja dinilai berdasarkan pencapaian target anggaran (Wulandari & Riharjo,

2016) dalam (Umami, 2020).

Partisipasi penyusunan anggaran diperlukan sebagai pendekatan yang baik

agar anggaran dapat bekerja sesuai dengan fungsinya. Partisipasi penyusunan

anggaran alkan menunjukkan sejauh mana keterlibatan seorang manajer dalam

proses penyusunan anggaran. Partisipasi penyusunan anggaran tidak hanya manajer

tingkat atas, tetapi juga manajer tingkat menengah maupun tingkat bawah dalam

proses penyusunan anggaran (Ernis dkk, 2017). Partisipasi penyusunan anggaran

akan mempengaruhi kinerja manajerial, dimana dengan adanya partisipasi

penyusunan anggaran ini maka manajer yang merasa ikut terlibat akan bertanggung

jawab pada pelaksanaan anggaran sehingga manajer tingkat bawah diharapkan akan

14

Downloaded by tampingkpr rubeng (tampingkprrubeng@gmail.com)


lOMoARcPSD|26843694

melaksanakan anggaran dengan lebih baik (Nengsih dkk, 2013) dalam (Ernis dkk,

2017). Dari uraian diiatas dapat disimpulkan bahwa partisipasi penyusunan

anggaran adalah kegiatan yang direncanakan suatu organisasi untuk

mengimplementasikan program untuk periode tertentu dengan keterlibatan antara

manajer pihak atas dan menengah maupun bawah.

2. Indikator Partisipasi Penyusunan Anggaran

Menurut Saputra, (2019) dalam Purwati & Marlina, (2021) menyebutkan

indikator-indikator yang digunakan untuk mengukur partisipasi penyusunan

anggaran adalah sebagai berikut:

1) Keterlibatan dalam penyusunan suatu anggaran.

2) Keikutsertaan dalam melakukan penyusunan suatu anggaran yang akan menjadi

tanggungjawabnya.

3) Pengaruh dari manajer dalam menentukan berapa jumlah anggaran final yang

akan menjadi tanggungjawabnya.

4) Alasan atasan ketika merevisi suatu anggaran yang disusun ataupun diusulkan

oleh manajer.

5) Frekuensi manajer untuk mendiskusikan suatu anggaran yang hendak diusulkan

kepada pihak atasan.

6) Frekuensi pihak atasan untuk meminta pendapat ataupun usulan dari para

manajer ketika melakukan menyusun suatu anggaran.

C. Komitmen Organisasi

1. Pengertian Komitmen Organisasi

15

Downloaded by tampingkpr rubeng (tampingkprrubeng@gmail.com)


lOMoARcPSD|26843694

Komitmen organisasi menurut Luthans, (2008) dalam adalah keinginan

untuk tetap sebagai anggota organisasi tertentu, dan penerimaan nilai dan tujuan

organisasi (Tajudin dkk, 2021). Disisi lain Robbins & Judge, (2015) dalam Sartika,

(2020) mengatakan bahwa komitmen adalah suatu keadaan dimana seorang

pegawai memihak kepada sesuatu organisasi tertentu dan tujuan-tujuannya serta

berniat memelihara keanggotaan dalam organisasi itu.

Dalam dunia kerja, komitmen seseorang terhadap suatu organisasi atau

perusahaan seringkali menjadi penting dan bukanlah suatu hal yang terjadi secara

sepihak saja. Jika iklim kerja dalam suatu organisasi tersebut kurang untuk

menunjang, misalnya mengenai kurangnya fasilitas, maka hal ini akan

menyebabkan komitmen seseorang terhadap organisasi tersebut menjadi menurun.

Sehingga hal tersebut dapat menimbulkan berbagai gejolak seperti korupsi, tindak

kriminal, pengunduran diri dan sebagainya. Dengan kata lain komitmen organisasi

menyiratkan hubungan pegawai dengan perusahaan atau organisasi secara aktif

(Jonathan, 2019).

Meyer dan Allen dalam Ritama, (2014) menjelaskan terdapat tiga dimensi

komitmen organisasi, yaitu:

1) Affective commitment (komitmen afektif), adalah menunjukkan kuatnya

seseorang untuk terus bekerja bagi suatu organisasi atau perusahaan karena ia

memang ingin bersama dengan organisasi itu.

16

Downloaded by tampingkpr rubeng (tampingkprrubeng@gmail.com)


lOMoARcPSD|26843694

2) Continuance commitment, adalah komitmen yang menjelaskan mengenai

persepsi karyawan tentang kerugian yang akan dihadapinya jika ia

meninggalkan organisasi.

3) Normative commitment, adalah komitmen yang menunjukkan mengenai sejauh

mana tingkat seseorang secara psikologis terikat untuk menjadi karyawan dari

sebuah organisasi yang didasarkan kepada perasaan seperti kesetiaan, affeksi,

kehangatan, pemilikan, kebanggaan, kebahagiaan, dan lainnya (Sartika,2020).

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa komitmen organisasi adalah

sebuah keyakinan mengenai sejauh mana tingkat seseorang karyawan untuk

memihak pada suatu organisasi ataupun perusahaan tertentu dengan tujuan untuk

menjaga keanggotaan dalam suatu organisasi ataupun perusahaan.

2. Indikator Komitmen Organisasi

Menurut pendapat Heidjarachman dan Husnan dalam Kertiasih, (2016)

menyatakan terdapat beberapa indikator dari komitmen organisasi. Indikator

komitmen organisasi ini yaitu berjumlah empat, di mana pendekatan ini untuk

menentukan komitmen karyawan kepada organisasi yaitu:

1) Disiplin, adalah ketaatan setiap karyawan akan tata tertib yang berlaku dalam

perusahaan tersebut. Meliputi kebutuhan akan jam kerja, tata tertib yang

berlaku, pakaian seragam dan sebagainya.

2) Kehadiran, adalah data yang menunjukkan ketidakhadiran dari para karyawan

dalam tugasnya, hal ini termasuk waktu hilang karena sakit, kecelakaan atau

kepentingan pribadi yang diberi wewenang atau yang dapat diperhitungkan

17

Downloaded by tampingkpr rubeng (tampingkprrubeng@gmail.com)


lOMoARcPSD|26843694

dalam tingkat absensi adalah diberhentikan sementara, cuti yang sah, dan

periode libur kerja.

3) Kerja sama, adalah suatu tindakan yang dilakukan secara bersama-sama antara

seorang karyawan dengan orang lain di mana setiap karyawan bekerja dan

menyumbangkan tenaga secara sukarela dan sadar untuk saling membantu guna

mencapai tujuan Bersama.

4) Kepuasan, adalah suatu sikap para karyawan yang menunjukkan tingkat

kepuasan terhadap tugas yang dikerjakan lingkungan perusahaan serta terhadap

jaminan-jaminan yang diperolehnya ( Pranata dkk, 2020).

D. Motivasi

1. Pengertian Motivasi

Menurut Hasibun, (2000) dalam umami, (2020) motivasi merupakan

pemberian daya penggerak sehingga menciptakan kegairahan kerja seseorang agar

mau bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala daya upayanya

untuk mencapai kepuasan. Disisi lain Reksohandiprodjo & Handoko, (2001)

mendefinisikan motivasi adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong

keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna pencapaian

tujuan (Negara, 2020).

Senada dengan pendapat di atas Frenni dkk, (2017) menyatakan bahwa

motivasi adalah segala sesuatu yang menjadi pendorong tingkah laku untuk

memenuhi kebutuhan. Menurut Umami, (2020) motivasi erat hubungannya dengan

timbulnya suatu kecenderungan untuk berbuat sesuatu guna mencapai tujuan.

Motivasi biasanya timbul karena adanya suatu kebutuhan dan karena kebutuhan

18

Downloaded by tampingkpr rubeng (tampingkprrubeng@gmail.com)


lOMoARcPSD|26843694

itulah akan mengarahkan pada pencapaian tujuan tertentu. Apabila tujuan sudah

tercapai, maka akan menjadi kepuasan tersendiri dan cenderung untuk diulang

kembali, sehingga akan lebih kuat. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa

motivasi adalah kondisi di mana tingkah laku seseorang yang terdorong untuk

memenuhi tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.

2. Indikator Motivasi

Indikator-indikator yang digunakan untuk mengukur motivasi kerja

menurut Aldelfer dalam Negara, (2020):

a) Kebutuhan akan keberadaan (existence) merupakan kebutuhan untuk tetap bisa

hidup. Kebutuhan ini berkaitan dengan kebutuhan fisiologis dan faktor higieis.

b) Kebutuhan berhubungan (Relatedness) merupakan kebutuhan untuk menjalin

hubungan dengan sesamanya atau melakukan hubungan social dan bekerja

dengan orang lain.

c) Kebutuhan untuk berkembang (Growth) merupakan kebutuhan yang

berhubungan dengan keinginan intrinsic dari seseorang untuk mengembangkan

diri.

E. Kinerja Manajerial

1. Pengertian Kinerja Manajerial

Menurut Dewi dkk, (2017) dalam Umami, (2020) kinerja manajerial

merupakan ukuran seberapa efektif dan efisien manajer telah bekerja untuk

mencapai tujuan organisasi, bahwa kinerja berdasarkan pada kemampuan manajer

dalam menjalankan tugas manajerial. Sedangkan disisi lain Tjiptono & Diana,

(2001) dalam Aji, (2008) menyatakan bahwa kinerja manajerial adalah kemampuan

19

Downloaded by tampingkpr rubeng (tampingkprrubeng@gmail.com)


lOMoARcPSD|26843694

manajer dalam menggunakan pengetahuan, perilaku, dan bakat dalam

melaksanakan tugasnya, sehingga tercapai sasaran tugas manajer tersebut (Tajudin

dkk, 2021).

Menurut Savitri, (2015) kinerja manajerial merupakan hal yang penting bagi

suatu organisasi untuk mencapai tujuan organisasi dalam Azhar, (2020).

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kinerja manajerial merupakan

suatu hasil dari kegiatan yang akan ataupun sudah tercapai yang berhubungan

dengan penggunaan anggaran yang terukur.

2. Indikator Kinerja Manajerial

Mahoney dalam Sakti menyatakan kinerja manajerial dapat diukur dengan

menggunakan indikator:

a) Perencanaan, merupakan penentuan mengenai kebijakan dan sekumpulan

kegiatan untuk langkah selanjutnya yang dilaksanakan dengan

mempertimbangkan kondisi waktu sekarang dan yang akan datang.

b) Investigasi, merupakan suatu kegiatan untuk melakukan pemeriksaan melalui

pengumpulan dan penyampaian informasi sebagai bahan pencatatan,

pembuatan laporan, sehingga akan mempermudah dilaksanakannya

pengukuran dari hasil dan analisis terhadap pekerjaan yang sudah dilakukan.

c) Koordinasi, menyelaraskan Tindakan yang meliputi pertukaran informasi

dengan orang-orang dalam unit organisasi lainnya, guna dapat berhubungan dan

menyesuaikan program yang akan dijalankan.

d) Evaluasi, merupakan penilaian yang dilakukan oleh pimpinan terhadap rencana

yang telah dibuat, dan ditujukan untuk menilai karyawan serta catatan dari hasil

20

Downloaded by tampingkpr rubeng (tampingkprrubeng@gmail.com)


lOMoARcPSD|26843694

kerja sehingga hasil penilaian tersebut dapat diambil keputusan yang

diperlukan.

e) Supervise, merupakan suatu penilaian atas usulan kinerja yang diamati dan

dilaporkan.

f) Staffing, adalah memelihara dan mempertahankan bawahan dalam satuan unit

kerja, menyeleksi pekerjaan baru, menempatkan dan mempromosikan

pekerjaan tersebut dalam unitnya.

g) Negosiasi, adalah usaha untuk memperoleh kesepakatan dalam hal pembelian,

penjualan untuk barang-barang dan jasa. h) Representasi, yaitu untuk

menyampaikan informasi tentang visi, misi dan kegiatan-kegiatan organisasi

dengan menghadiri pertemuan kelompok bisnis dan konsultasi dengan kantor-

kantor lain (Shoviana, 2020).

F. Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja

Manajerial

Partisipasi penyusunan anggaran akan dapat meningkatkan kinerja

manajerial. Dengan adanya partisipasi penyusunan anggaran yang bagus akan

mampu meningkatkan kinerja manajerial untuk para manajer, dengan keterlibatan

dalam melakukan penyusunan anggaran para manajer akan mengetahui apa yang

akan menjadi tujuan dari anggaran tersebut. Sehingga para manajer akan

bersungguh-sungguh dalam melakukan penyusunan anggaran sehingga secara tidak

langsung akan meningkatkan kinerja manajerial.

Menurut Umami, (2020) menyatakan bahwa:

21

Downloaded by tampingkpr rubeng (tampingkprrubeng@gmail.com)


lOMoARcPSD|26843694

“Penyusunan anggaran secara kontribusi memungkinkan bagi seorang

manajer untuk mempertimbangkan bagaimana cara untuk membangun

anggaran yang tepat. Dengan adanya partisipasi tersebut, maka manajemen

puncak dapat memperoleh informasi mengenai lingkungan yang sedang

ataupun akan dihadapi oleh perusahaan dimasa yang akan datang. Sehingga

semakin tinggi keterlibatan dari para manajer dalam melakukan penyusunan

anggaran maka semakin meningkatlah kinerja manajerialnya”.

Menurut Bumulo dan kawan-kawan, (2019) menjelaskan bahwa:

“ Kinerja dinyatakan efektif apabila tujuan anggaran tercapai serta bawahan

bisa memperoleh kesempatan untuk terlibat ataupun berpartisipasi dalam

proses penyusunan anggaran. Dengan demikian partisipasi penyusunan

anggaran dapat mendorong seseorang untuk mengetahui target ataupun

tujuan dan melaksanakan anggaran untuk pencapaian kinerja yang lebih

baik. Oleh karena hal tersebut, peningkatan kinerja manajerial dalam

pelaksanaan tugas yang dihasilkan oleh tingginya partisipasi para manajer

dalam kegiatan penyusunan anggaran diidentifikasikan sebagai tujuan

(goal) yang diharapkan agar dapat dicapai.”

Christy dan kawan-kawan, (2021) menjelaskan bahwa:

“Tolak ukur bagi keberhasilan dari suatu perusahaan ataupun organisasi

dalam melakukan partisipasi anggaran adalah dengan melihat sejauh mana

para manajer bawahan ikut berpartisipasi dalam melakukan penyusunan

anggaran; campur tangan manajemen dalam memberikan arahan pada saat

revisi anggaran; pemberian ide ataupun usulan secara sukarela tanpa

22

Downloaded by tampingkpr rubeng (tampingkprrubeng@gmail.com)


lOMoARcPSD|26843694

diminta; partisipasi manajer pada saat proses final, untuk mencapai

keputusan akhir; kontribusi pihak manajemen untuk melaksanakan

anggaran yang sudah disusun dan dibuat; manajer tingkat atas ikut berperan

pada saat meminta usulan pada saat proses penyusunan anggaran

berlangsung. Manajer yang terlibat atau ikut berpartisipasi dalam

penyusunan anggaran akan merasa dilibatkan sehingga mereka berusaha

untuk bekerja dengan baik dan lebih memahami apa yang akan menjadi

tujuan dari anggaran tersebut, sehingga manajer akan bersungguh-sungguh

dalam Menyusun anggaran sehingga kinerja manajerial dapat meningkat.”

G. Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Manajerial

Komitmen organisasi dikatakan dapat meningkatkan kinerja manajerial.

Dengan adanya komitmen seseorang terhadap suatu organisasi maka mereka akan

lebih mempertanggungjawabkan tugasnya agar dapat mencapai tujuan yang telah

ditetapkan oleh organisasi. Sehingga jika komitmen seseorang itu tinggi maka

semakin meningkat pula kinerjanya.

Kiswoyo dan kawan-kawan, (2020) menyatakan bahwa:

"Komitmen organisasi yang kuat dalam diri individu akan membuat

individu tersebut berusaha keras agar bisa mencapai tujuan organisasi.

Sebaliknya, jika seorang individu mempunyai komitmen organisasi yang

rendah akan mempunyai perhatian yang rendah pada pula pada pencapaian

tujuan organisasi dan cenderung untuk berusaha memenuhi kepentingan

pribadinya saja. Namun dalam konteks pemerintah daerah, dalam hal ini

kaitannya dengan kinerja organisasi, kinerja manajerial tidak didasarkan

23

Downloaded by tampingkpr rubeng (tampingkprrubeng@gmail.com)


lOMoARcPSD|26843694

pada komitmen yang kuat dalam rangka sebagai motivasi untuk dapat

meningkatkan kinerja secara individu maupun organisasi. Dalam hal ini

komitmen organisasi akan dapat meningkatkan kinerja manajerial maupun

kinerja karyawan, dengan melihat bagaimana serapan anggaran yang

dikelola oleh SKPD yang ada di lingkungan pemerintah daerah. Sedangkan,

untuk bagaimana aparatnya dalam memotivasi diri untuk meningkatkan

kinerja didasarkan kepada tunjangan dan kompensasi yang mereka dapatkan

dari pemerintah."

Giusti dan kawan-kawan, (2018) mengungkapkan bahwa:

"Usaha keras dari seorang pegawai dalam menyukseskan organisasi,

kebanggaan yang tinggi dengan bekerja pada organisasi tersebut,

kebersediaan menerima tugas demi tugas organisasi, dan bangga menjadi

salah satu bagian dari organisasi akan mempengaruhi seorang pegawai

dalam bekerja, yang artinya komitmen organisasi yang tinggi itu sangat

diperlukan dalam sebuah organisasi, karena terciptanya komitmen yang

tinggi bisa mempengaruhi kondisi kerja yang profesional. Komitmen

organisasi adalah wujud dari loyalitas seorang individu terhadap

organisasinya. Adanya kondisi kerja yang profesional dapat berperan dalam

pencapaian tujuan dari instansi sehingga kinerja organisasi bisa terlaksana

dengan efektif dan efisien. Goal setting theory menunjukkan seorang

individu akan menentukan tujuan atas perilakunya di masa depan dan

dengan tujuan itulah akan mempengaruhi perilaku orang tersebut. Teori ini

juga memperlihatkan adanya keterkaitan antara tujuan dan kinerja. Tujuan

24

Downloaded by tampingkpr rubeng (tampingkprrubeng@gmail.com)


lOMoARcPSD|26843694

dapat dipandang sebagai sasaran atau tingkat kinerja yang ingin bisa dicapai

oleh individu. Jika seorang individu ingin berkomitmen dengan sasaran

tertentu, maka hal ini akan mempengaruhi tindakannya dan mempengaruhi

konsekuensi kinerjanya."

Ernis dan kawan-kawan, (2017) mengungkapkan bahwa:

"Komitmen yang tinggi pada suatu organisasi akan dapat menjadikan

karyawan lebih bertanggung jawab terhadap tugas serta menampilkan

kinerja yang lebih baik. Komitmen yang tinggi juga dapat menjadikan

individu jadi lebih mementingkan organisasi daripada kepentingan pribadi,

berusaha untuk menjadikan organisasi agar lebih baik dan akan terus

meningkatkan kinerjanya. Komitmen organisasi yang rendah dapat

membuat individu untuk berbuat bagi kepentingan pribadinya saja. Ketika

komitmen karyawan terhadap suatu organisasi meningkat, maka kinerja

yang akan ditampilkan oleh mereka juga dapat mengalami peningkatan

yang signifikan. Komitmen yang tinggi dapat membuat karyawan lebih bisa

menghargai organisasi, dan lebih peduli terhadap nasib dari organisasi

tempatnya bekerja. Sehingga mereka akan menampilkan kinerja yang tinggi

untuk membantu organisasi dalam pencapaian tujuan yang telah

ditentukan."

H. Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Manajerial

Motivasi bisa menaikkan kinerja manajerial seorang pegawai. Dengan

adanya motivasi yang dimiliki oleh seorang pegawai maka akan membuat mereka

melaksanakan tanggung jawab atas apa yang sudah menjadi tugasnya untuk

25

Downloaded by tampingkpr rubeng (tampingkprrubeng@gmail.com)


lOMoARcPSD|26843694

mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Sehingga motivasi ini

diperlukan bagi seorang pegawai agar dapat menumbuhkan komitmen yang kuat

dan dapat meningkatkan prestasi kerja seorang pegawai.

Menurut Tanjung, (2017) mengatakan bahwa:

"Motivasi sebagai motif, di mana karyawan dalam melaksanakan fungsi

serta tanggung jawabnya sudah tentu memiliki motif, seperti bekerja secara

berkualitas agar jabatannya bisa meningkat, atau mereka bekerja secara

optimal karena itu memang menjadi tanggung jawabannya, bahkan

dimungkinkan dimilikinya motif yang kurang baik seperti bekerja untuk

memperoleh keuntungan pribadi, berperilaku yang tidak sepantasnya,

memperbesar anggaran biaya atau memanipulasi laporan keuangan, dan hal

itu bukan hanya menunjukkan kinerja yang buruk, tetapi juga dapat

menyebabkan kerugian bagi perusahaan atau organisasi baik secara

finansial ataupun non finansial. Sehingga untuk meningkatkan kualitas

kerja karyawan tidak hanya meningkatkan motivasi saja tetapi harus diiringi

dengan motif yang baik untuk mencapai tujuan organisasi. Dengan

demikian. Semakin baik motivasi kerja karyawan maka akan semakin baik

pula hasil pekerjaannya. Semakin kuat motivasi yang melekat pada diri

karyawan, semakin menentukan kinerja yang dihasilkan."

Marbun, (2017) menjelaskan bahwa:

"Diperlukan suatu pembinaan serta motivasi kerja kepada para karyawan

untuk menumbuhkan komitmen yang kuat dalam rangka meningkatkan

prestasi kerja mereka. Salah satu kesuksesan karyawan adalah dengan

26

Downloaded by tampingkpr rubeng (tampingkprrubeng@gmail.com)


lOMoARcPSD|26843694

adanya faktor motivasi pada tingkat yang tinggi dalam organisasi tersebut.

Dengan demikian, maka motivasi adalah faktor penting bagi suatu

perusahaan untuk mendorong kinerja karyawannya sehingga tujuan atau

sasaran yang telah ditetapkan oleh perusahaan dapat terwujudkan." Azhar,

(2020) mengungkapkan bahwa: "Motivasi dapat diartikan sebagai masalah

yang sangat penting bagi setiap usaha kelompok orang yang bekerja sama

untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan, masalah motivasi

dapat dianggap ringan karena pada dasarnya manusia mudah untuk

dimotivasi, dengan memberikan apa yang diinginkannya. Masalah motivasi

dianggap kompleks, karena sesuatu dianggap penting bagi orang tertentu."

27

Downloaded by tampingkpr rubeng (tampingkprrubeng@gmail.com)


lOMoARcPSD|26843694

BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Desain penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang desainnya

bersifat umum, fleksibel atau berkembang sesuai dengan situasi di lapangan. Desain

penelitian kualitatif mempunyai sifat yang menyeluruh, tidak terperinci, tidak pasti

dan sangat fleksibel. Metode ini berkenaan dengan interpretasi terhadap data yang

ditemukan di lapangan oleh peneliti sebelumnya.

B. Jenis Data

Jenis data dalam penelitian ini yaitu berupa harfiah atau konsep-konsep.

karena dalam penelitian ini termasuk ke dalam jenis studi literatur .Dengan

demikian aspek-aspek yang peneliti analisis yaitu melingkupi mengenai definisi,

konsep, kajian teoritis, pandangan, pemikiran, dan argumentasi yang terdapat

dalam literatur yang relevan dengan pembahasan.

Dalam melakukan penelitian ini, peneliti menggunakan metode studi

kepustakaan. Beberapa sumber kepustakaan yang dapat digunakan oleh peneliti di

antaranya abstrak hasil penelitian, jurnal, skripsi, serta buku referensi yang relevan

dari berbagai sumber.

C. Sumber Data

Sumber data penelitian ini merupakan faktor yang penting menjadi

pertimbangan dalam penentuan metode pengumpulan data, adapun sumber data

dalam penelitian ini adalah sumber data sekunder. Data sekunder merupakan data

28

Downloaded by tampingkpr rubeng (tampingkprrubeng@gmail.com)


lOMoARcPSD|26843694

yang diperoleh dari literatur atau menggunakan cara studi pustaka dengan tujuan

untuk mengumpulkan data informasi dengan bantuan dari berbagai macam materi

yang terdapat diruang perpustakaan maupun dari berbagai e-jurnal.

D. Metode Pengumpulan Data

Penelitian kualitatif pada dasarnya merupakan suatu proses penyelidikan

yang tugasnya mirip dengan pekerjaan detektif. Dari sebuah penyelidikan yang

mirip akan dikumpulkan data-data utama beserta dengan tambahannya. Dalam

teknik pengumpulan data menjelaskan bahwa teknik pengumpulan data dilakukan

dalam berbagai setting, berbagai sumber dan berbagai cara.

Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian dengan metode studi

kepustakaan. Oleh karena itu peneliti melakukan proses pengumpulan data berupa

jurnal yang berhubungan dengan moralitas individu dan pengendalian internal

terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi. Pengumpulan data yang akan

digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah studi kepustakaan, yaitu dengan

cara mencari data yang berkaitan dengan pembahasan.

E. Metode Analisis Data

Metode penelitian adalah sebuah cara maupun alat yang digunakan oleh

peneliti untuk menjawab serangkaian dari pertanyaan yang dirumuskan dalam

rumusan masalah. Metode analisis data yang digunakan penulis untuk menganalisis

data yang telah dikumpulkan:

1. Metode Deskriptif

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode deskriptif beserta

menumpulkan data-data yang berkaitan dengan pengaruh dari partisipasi

29

Downloaded by tampingkpr rubeng (tampingkprrubeng@gmail.com)


lOMoARcPSD|26843694

penyusunan anggaran, komitmen organisasi dan motivasi terhadap kinerja

manajerial. Penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian deskriptif, karena

pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan kualitatif. Dalam penelitian ini

peneliti melakukan eksplorasi, menggambarkan dengan tujuan agar dapat

menjelaskan serta memperkirakan terhadap suatu gejala yang berlaku atas dasar

data yang telah diperoleh di lapangan. Laporan dari hasil deskriptif akan berupa

kutipan-kutipan data untuk memberikan sebuah gambaran penyajian pada laporan

tersebut.

2. Studi Literatur

Selanjutnya teknik penelitian yang digunakan dalam penulisan proposal

penelitian ini adalah studi literatur, yaitu dengan cara meneliti dan memahami

buku-buku, dokumen atau sumber tertulis lainnya yang relevan dan mendukung

tentang partisipasi penyusunan anggaran, komitmen organisasi dan motivasi

terhadap kinerja manajerial. Macam-macam dokumen atau sumber literatur di

antaranya yaitu jurnal, laporan hasil dari penelitian, majalah ilmiah, surat kabar,

buku yang relevan dengan penelitian, hasil-hasil dari seminar ,artikel ilmiah yang

belum dipublikasi, narasumber, surat-surat keputusan dan sebagainya. Dalam

penelitian ini, peneliti menggunakan sumber dari dokumen yaitu literatur jurnal.

3. Studi Kepustakaan

Adapun jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah studi kepustakaan.

Peneliti kepustakaan bertujuan agar dapat mengumpulkan data dan informasi

dengan bantuan macam material yang terdapat di ruangan perpustakaan, seperti

buku-buku, majalah ,dokumen, catatan dan kisah-kisah sejarah dan lain-lain. Hasil

30

Downloaded by tampingkpr rubeng (tampingkprrubeng@gmail.com)


lOMoARcPSD|26843694

dari penelitian ini akan menghasilkan sebuah kesimpulan tentang gaya bahasa

buku, kecenderungan isi buku, tata tulis, ilustrasi dan sebagainya.

Dengan demikian, dalam penyusunan penelitian ini, penulis akan

menentukan topik yang akan dibahas yang kemudian dilanjutkan dengan mencari

data-data baik itu yang relevan ataupun mendukung terhadap topik yang di bahas.

Setelah mendapatkan data-data, penulis selanjutnya akan melakukan interpretasi

atau penafsiran terhadap sumber data untuk memperoleh fakta tentang kajian yang

akan dibahas. Setelah semuanya sudah terkumpul maka data akan disusun secara

sistematis dan terstruktur.

31

Downloaded by tampingkpr rubeng (tampingkprrubeng@gmail.com)


lOMoARcPSD|26843694

DAFTAR PUSTAKA

Azhar, I. (2020). Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran, Komitmen


Organisasi Dan Motivasi Terhadap Kinerja Manajerial Pada Kantor Camat
Kota Langsa. Jurnal Mahasiswa Akuntansi Samudra (e-ISSN: 2997-
0086), 1(1), 65-78.
https://www.ejurnalunsam.id/index.php/jmas/article/view/3374

Bumulo, R. A., Kalangi, L., & Warongan, J. (2019). Pengaruh Partisipasi


Penyusunan Anggaran terhadap Kinerja Manajerial dengan Motivasi,
Komitmen Organisasi, dan Job relevant information (JRI) sebagai Variabel
Moderating pada Perguruan Tinggi Swasta di Provinsi Gorontalo. Jurnal
Riset Akuntansi Dan Auditing" Goodwill", 9(1).
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/goodwill/article/view/18698

Jatmiko, B., Laras, T., & Rohmawati, A. (2020). Budgetary Participation,


Organizational Commitment, and Performance of Local Government
Apparatuses. The Journal of Asian Finance, Economics, and Business, 7(7),
379-390.
https://www.koreascience.or.kr/article/JAKO202020952022531.page

Jonathan, J. (2018). Pengaruh Partisipasi Anggaran, Komitmen Organisasi,


Motivasi Terhadap Kinerja Manajerial Pada Perusahaan Pt. Zzz. Jurnal
Manajemen Bisnis dan Kewirausahaan, 3(4).
https://journal.untar.ac.id/index.php/jmbk/article/view/4985

Manafe, J. D., & Setyorini, T. (2019). The impact of organizational commitment as


mediator and moderator relationship between budgeting participation on
managerial performance: Evidence from Indonesia. The International
Journal of Social Sciences World (TIJOSSW), 1(01), 11-20.
https://www.growingscholar.org/journal/index.php/TIJOSSW/article/view/
4

32

Downloaded by tampingkpr rubeng (tampingkprrubeng@gmail.com)


lOMoARcPSD|26843694

Soleiman, I. D., & WahabThalib, S. B. (2021, March). The Effect of Budget


Participation on Managerial Performance with Organizational Commitment
and Motivation as Moderating Variables (Empirical Study at the Local
Government Work Unit Office of Ende Regency). In 3rd International
Conference of Banking, Accounting, Management and Economics
(ICOBAME 2020) (pp. 33-38).

Tajudin, B., Sayang, S., & Marselina, A. (2021). Pengaruh Partisipasi Penyusunan
Anggaran, Komitmen Organisasi dan Motivasi Terhadap Kinerja Manajeial
Pada Bank NTT Cabang Ende. Jurnal Riset Ilmu Akuntansi, 1(2), 93-102.
http://uniflor.ac.id/e-journal/index.php/jria/article/view/1239

Umami, R. (2020). Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran, Gaya


Kepemimpinan Dan Motivasi Terhadap Kinerja Manajerial. JAK (Jurnal
Akuntansi) Kajian Ilmiah Akuntansi, 7(1), 96-105. https://e-
jurnal.lppmunsera.org/index.php/Akuntansi/article/view/1413

Giusti, G., Kustono, A. S., & Effendi, R. (2018). Pengaruh Partisipasi Anggaran
Terhadap Kinerja Manajerial dengan Komitmen Organisasi dan Motivasi
Sebagai Variabel Intervening. E-Journal Ekonomi Bisnis Dan
Akuntansi, 5(2), 121-128. https://jurnal.unej.ac.id/index.php/e-
JEBAUJ/article/view/8646/5876

Ernis, F., Sularso, R. A., & Wardayati, S. M. (2017). Pengaruh partisipasi anggaran
terhadap kinerja manajerial melalui komitmen organisasi dan
motivasi. BISMA: Jurnal Bisnis dan Manajemen, 11(2), 139-154.
https://jurnal.unej.ac.id/index.php/BISMA/article/view/6308

Purwati, T. P., & Marlina, L. (2021). Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran


Dan Sistem Pengendalian Internal Pemerintah Terhadap Kinerja Aparatur
Pemerintah (Studi Pada Dinas Pertanian Dan Peternakan Kabupaten Nagan
Raya). Akbis: Media Riset Akuntansi dan Bisnis, 203-216.
http://www.jurnal.utu.ac.id/jakbis/article/view/4147

33

Downloaded by tampingkpr rubeng (tampingkprrubeng@gmail.com)


lOMoARcPSD|26843694

Sartika, Y. M. (2020). Pengaruh Budaya Organisasi, Komitmen Organisasi, Dan


Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pt. Danapati Abinaya Investema
(Jaktv) (Doctoral dissertation, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia
Jakarta). http://repository.stei.ac.id/2544/

Pranata, E., Martini, L. K. B., & Mustika, I. N. (2020). Pengaruh Kompensasi Dan
Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada Pt. Nicepro
Megatama. Values, 1(4), 102-111. http://e-
journal.unmas.ac.id/index.php/value/article/view/1439

Negara, D. C. K. (2020). Pengaruh Motivasi Kerja Dan Kompensasi Terhadap


Kepuasan Kerja Karyawan Home Industri Kasur Lantai “Jelita” Di
Bojonegoro (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Malang).
https://eprints.umm.ac.id/69041/

Shoviana, S. (2020). Pengaruh Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban Dan


Penetapan Anggaran Sebagai Penilaian Kinerja Manajerial Di Pabrik Gula
Modjopanggoong Tulungagung. http://repo.uinsatu.ac.id/15841/

Christy, Y., Natalia, M., Setiana, S., & Anthony, R. (2021). Pengaruh Partisipasi
Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Komitmen Organisasi Dan
Motivasi Kerja Sebagai Variabel Moderasi. Jurnal Nusantara Aplikasi
Manajemen Bisnis, 6(2).
https://ojs.unpkediri.ac.id/index.php/manajemen/article/view/16273

Kiswoyo, K., Nugroho, P. S., & Salim, N. (2020). Pengaruh Partisipasi Anggaran,
Kejelasan Sasaran Anggaran, Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja
Manajerial. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, 9(2), 48-55.
https://ejournal.unisi.ac.id/index.php/jak/article/view/131

Giusti, G., Kustono, A. S., & Effendi, R. (2018). Pengaruh Partisipasi Anggaran
Terhadap Kinerja Manajerial dengan Komitmen Organisasi dan Motivasi
Sebagai Variabel Intervening. E-Journal Ekonomi Bisnis Dan
Akuntansi, 5(2), 121-128. https://jurnal.unej.ac.id/index.php/e-
JEBAUJ/article/view/8646

34

Downloaded by tampingkpr rubeng (tampingkprrubeng@gmail.com)


lOMoARcPSD|26843694

Ernis, F., Sularso, R. A., & Wardayati, S. M. (2017). Pengaruh partisipasi anggaran
terhadap kinerja manajerial melalui komitmen organisasi dan
motivasi. BISMA: Jurnal Bisnis dan Manajemen, 11(2), 139-154.
https://jurnal.unej.ac.id/index.php/BISMA/article/view/6308

Tanjung, H. M., Yusralaini, Y., & Susilatri, S. (2017). Pengaruh Partisipasi


Anggaran, Komitmen Organisasi dan Motivasi terhadap Kinerja
Manajerial pada Bumn PTPN V Pekanbaru (Studi Kasus Kebun Tandun
Bumn PTPN V Pekanbaru) (Doctoral dissertation, Riau University).
https://media.neliti.com/media/publications/184604-ID-pengaruh-
partisipasi-anggaran-komitmen-o.pdf

Marbun, R., Ratnawati, V., & Silfi, A. (2017). Pengaruh Penerapan Total Quality
Management Sistem Pengukuran Kinerja Sistem Penghargaan Motivasi
dan Komitmen Organisasi terhadap Kinerja Manajerial (Studi Empiris
pada Perhotelan di Pekanbaru) (Doctoral dissertation, Riau University).
https://media.neliti.com/media/publications/183894-ID-pengaruh-
penerapan-total-quality-managem.pdf

35

Downloaded by tampingkpr rubeng (tampingkprrubeng@gmail.com)

Anda mungkin juga menyukai