PROPOSAL PENELITIAN
Mata Kuliah
AKUNTANSI KEPERILAKUAN
Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
Naskiroh
1414421186
JURUSAN AKUNTANSI
T.A 2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur disampaikan kepada Tuhan yang Maha Esa atas segala rahmat
dan karunia-Nya dalam penyelesaian Proposal Penelitian ini untuk tugas akhir mata
Penelitian ini tidak akan pernah selesai tanpa bantuan dari berbagai pihak.
dari kata sempurna. Oleh karena itu, saran dan masukan yang diberikan berbagai
pihak sangat bermanfaat bagi penulis untuk memberikan karya yang lebih baik.
Naskiroh
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI........................................................................................................... 3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
perubahan yang semakin cepat, di mana kenyataan akan berjalan dalam pola yang
tidak teratur, apa yang akan terjadi di masa depan sangat sulit bahkan tak terduga.
Oleh karena itu, diperlukan manajemen untuk mengelola perusahaan secara efektif
walaupun harus menghadapi persaingan yang ketat. Manajemen perlu lebih berhati-
atau mengendalikan bawahan agar dapat mencapai tujuan kesatuan yang sudah
ditentukan. Oleh karena itu, manajemen membutuhkan anggaran sebagai salah satu
pendapatan yang dicapai, tetapi juga anggaran menjadi alat utama pengendalian
setiap organisasi dan sebagai alat untuk koordinasi, komunikasi dan pengukuran
kinerja (Chreington dan Kerts dalam Kurniati, 2008) dalam (Baharia, Sabulon, &
orang- orang baik manejer maupun karyawan yang ada dalam suatu organisasi. Para
manajerial dapat disebut sebagai kinerja atau prestasi kerja karyawan, di mana
kinerja atau prestasi kerja karyawan pada dasarnya adalah hasil karya seorang
seperti: standar, target atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah
disepakati bersama (Mulyadi, 2001) dalam (Jonathan, 2019). Menurut Dewi, Putra,
& Merawati, (2017) dalam (Umami, 2020) kinerja manajerial adalah seberapa
efektif dan efisien manajer telah bekerja untuk mencapai tujuan organisasi, bahwa
perwakilan.
organisasi sebagian besar dipengaruhi oleh kinerja para pegawainya terutama para
manajer, karena pihak manajemen suatu organisasi memiliki tanggung jawab yang
besar dalam memastikan kinerja organisasi dapat dicapai dengan baik. (Kustono,
2003: 126) dalam (Regina, Lintje, & Jessy, 2018) menyatakan bahwa wujud bentuk
suatu anggaran seringkali digunakan sebagai standar kinerja. Oleh sebab itu,
disusun. Hal ini dapat dilakukan dengan cara melibatkan para manajer dalam proses
yang paling efektif dalam penyusunan anggaran, karena dengan adanya kerjasama
serta interaksi antara manajemen puncak dengan manajemen tingkat menengah dan
kedua belah pihak, sehingga tercipta komitmen yang kuat untuk melaksanakannya,
Nurida, 2017) dalam (Rahmawati, 2021). Dalam dunia kerja sendiri, komitmen
bukanlah suatu hal yang terjadi secara sepihak. Jika iklim kerja dalam organisasi
& A.judge, 2015) dalam (Umami, 2020) motivasi merupakan suatu proses yang
menjelaskan mengenai kekuatan, arah dan ketekunan seseorang dalam upaya untuk
mencapai tujuan. Motivasi secara umum sendiri selalu berkaitan dengan upaya
menuju setiap tujuan organisasi. Motivasi memiliki hubungan yang erat dengan
Motivasi timbul disebabkan adanya suatu kebutuhan dan oleh karena itu kebutuhan
terebut terarah pada pencapaian tujuan tertentu. Apabila tujuan telah terpenuhi,
maka akan tercapai kepuasan dan cenderung untuk diulang kembali, sehingga akan
lebih kuat. Menurut (P.robbins & A.judge, 2015) dalam (Umami, 2020)
tertentu bergantung pada kekuatan ekspektasi kita mengenai hasil yang diberikan
dan ketertarikannya. Dalam hal yang lebih sederhana, para pekerja akan
mengarahkan pada penilaian kinerja yang baik, dimana penilaian kinerja yang baik
organisasi, dan motivasi terhadap kinerja manajerial menunjukkan hasil yang tidak
berikut:
Kinerja Manajerial Pada Kantor Camat Kota Langsa”. Hasil penelitian ini
anggaran pada kinerja manajerial dan motivasi kerja tidak memoderasi efek
dahulu yang belum konsisten dimana terdapat juga perbedaan, hal ini menjadi
dikarenakan objek penelitian, waktu penelitian, metode penelitian dan ada juga
yang menambahkan ataupun menghilagkan variabel yang akan diteliti. Oleh karena
itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitiian untuk mengkaji ulang pengaruh
kinerja manajerial. Atas dasar itulah dapat dilakukan penelitian dengan judul “
10
B. Rumusan Masalah
manajerial?
C. Tujuan Penelitian
adalah:
kinerja manajerial.
manajerial.
D. Manfaat Penelitian
1. Secara Teoritis
11
2. Secara Praktis
a. Bagi Penulis
b. Bagi Perusahaan
c. Bagi Pembaca
12
BAB II
KAJIAN LITERATUR
Locke dan Latham, (2003). Goal setting theory merupakan salah satu wujud dari
teori motivasi yang didasari pada pijakan bahwa seseorang itu mempunyai
kebutuhan yang dapat diingat atau dipikirkan sebagai outcomes tertentu atau
sasaran (goals) yang diharapkan dapat dicapai. Goal setting theory ini selalu
menekankan pada pentingnya hubungan antara tujuan yang telah ditetapkan dengan
kinerja yang akan dihasilkan. Lebih mudahnya yaitu seseorang yang mampu
antara tujuan yang jelas serta terukur dengan kinerja. Penemuan utama dari goal
setting theory adalah mengenai bahwa individu yang diberi tujuan dengan jelas dan
sulit tetapi dapat dicapai ketika memiliki kinerja yang lebih baik dibandingkan
orang-orang yang menerima tujuan yang mudah dan kurang jelas atau tidak ada
tujuan sama sekali. Pada waktu yang sama pula, seseorang juga harus sudah
dan menerima umpan balik yang berkaitan dengan kinerja (Latham, 2003) dalam
13
yang berisi rencana implementasi program yang akan dilaksanakan dalam tahun
perumusan tujuan anggaran sampai disetujui tersebut, akan mendorong pihak yang
tingkat atas, tetapi juga manajer tingkat menengah maupun tingkat bawah dalam
penyusunan anggaran ini maka manajer yang merasa ikut terlibat akan bertanggung
jawab pada pelaksanaan anggaran sehingga manajer tingkat bawah diharapkan akan
14
melaksanakan anggaran dengan lebih baik (Nengsih dkk, 2013) dalam (Ernis dkk,
tanggungjawabnya.
3) Pengaruh dari manajer dalam menentukan berapa jumlah anggaran final yang
4) Alasan atasan ketika merevisi suatu anggaran yang disusun ataupun diusulkan
oleh manajer.
6) Frekuensi pihak atasan untuk meminta pendapat ataupun usulan dari para
C. Komitmen Organisasi
15
untuk tetap sebagai anggota organisasi tertentu, dan penerimaan nilai dan tujuan
organisasi (Tajudin dkk, 2021). Disisi lain Robbins & Judge, (2015) dalam Sartika,
perusahaan seringkali menjadi penting dan bukanlah suatu hal yang terjadi secara
sepihak saja. Jika iklim kerja dalam suatu organisasi tersebut kurang untuk
Sehingga hal tersebut dapat menimbulkan berbagai gejolak seperti korupsi, tindak
kriminal, pengunduran diri dan sebagainya. Dengan kata lain komitmen organisasi
(Jonathan, 2019).
Meyer dan Allen dalam Ritama, (2014) menjelaskan terdapat tiga dimensi
seseorang untuk terus bekerja bagi suatu organisasi atau perusahaan karena ia
16
meninggalkan organisasi.
mana tingkat seseorang secara psikologis terikat untuk menjadi karyawan dari
memihak pada suatu organisasi ataupun perusahaan tertentu dengan tujuan untuk
komitmen organisasi ini yaitu berjumlah empat, di mana pendekatan ini untuk
1) Disiplin, adalah ketaatan setiap karyawan akan tata tertib yang berlaku dalam
perusahaan tersebut. Meliputi kebutuhan akan jam kerja, tata tertib yang
dalam tugasnya, hal ini termasuk waktu hilang karena sakit, kecelakaan atau
17
dalam tingkat absensi adalah diberhentikan sementara, cuti yang sah, dan
3) Kerja sama, adalah suatu tindakan yang dilakukan secara bersama-sama antara
seorang karyawan dengan orang lain di mana setiap karyawan bekerja dan
menyumbangkan tenaga secara sukarela dan sadar untuk saling membantu guna
D. Motivasi
1. Pengertian Motivasi
mau bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala daya upayanya
motivasi adalah segala sesuatu yang menjadi pendorong tingkah laku untuk
Motivasi biasanya timbul karena adanya suatu kebutuhan dan karena kebutuhan
18
itulah akan mengarahkan pada pencapaian tujuan tertentu. Apabila tujuan sudah
tercapai, maka akan menjadi kepuasan tersendiri dan cenderung untuk diulang
kembali, sehingga akan lebih kuat. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa
motivasi adalah kondisi di mana tingkah laku seseorang yang terdorong untuk
2. Indikator Motivasi
hidup. Kebutuhan ini berkaitan dengan kebutuhan fisiologis dan faktor higieis.
diri.
E. Kinerja Manajerial
merupakan ukuran seberapa efektif dan efisien manajer telah bekerja untuk
dalam menjalankan tugas manajerial. Sedangkan disisi lain Tjiptono & Diana,
(2001) dalam Aji, (2008) menyatakan bahwa kinerja manajerial adalah kemampuan
19
dkk, 2021).
Menurut Savitri, (2015) kinerja manajerial merupakan hal yang penting bagi
suatu hasil dari kegiatan yang akan ataupun sudah tercapai yang berhubungan
menggunakan indikator:
pengukuran dari hasil dan analisis terhadap pekerjaan yang sudah dilakukan.
dengan orang-orang dalam unit organisasi lainnya, guna dapat berhubungan dan
yang telah dibuat, dan ditujukan untuk menilai karyawan serta catatan dari hasil
20
diperlukan.
e) Supervise, merupakan suatu penilaian atas usulan kinerja yang diamati dan
dilaporkan.
Manajerial
dalam melakukan penyusunan anggaran para manajer akan mengetahui apa yang
akan menjadi tujuan dari anggaran tersebut. Sehingga para manajer akan
21
ataupun akan dihadapi oleh perusahaan dimasa yang akan datang. Sehingga
22
anggaran yang sudah disusun dan dibuat; manajer tingkat atas ikut berperan
untuk bekerja dengan baik dan lebih memahami apa yang akan menjadi
Dengan adanya komitmen seseorang terhadap suatu organisasi maka mereka akan
ditetapkan oleh organisasi. Sehingga jika komitmen seseorang itu tinggi maka
rendah akan mempunyai perhatian yang rendah pada pula pada pencapaian
pribadinya saja. Namun dalam konteks pemerintah daerah, dalam hal ini
23
pada komitmen yang kuat dalam rangka sebagai motivasi untuk dapat
dari pemerintah."
dalam bekerja, yang artinya komitmen organisasi yang tinggi itu sangat
dengan tujuan itulah akan mempengaruhi perilaku orang tersebut. Teori ini
24
dapat dipandang sebagai sasaran atau tingkat kinerja yang ingin bisa dicapai
konsekuensi kinerjanya."
kinerja yang lebih baik. Komitmen yang tinggi juga dapat menjadikan
berusaha untuk menjadikan organisasi agar lebih baik dan akan terus
yang signifikan. Komitmen yang tinggi dapat membuat karyawan lebih bisa
ditentukan."
adanya motivasi yang dimiliki oleh seorang pegawai maka akan membuat mereka
melaksanakan tanggung jawab atas apa yang sudah menjadi tugasnya untuk
25
mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Sehingga motivasi ini
diperlukan bagi seorang pegawai agar dapat menumbuhkan komitmen yang kuat
serta tanggung jawabnya sudah tentu memiliki motif, seperti bekerja secara
itu bukan hanya menunjukkan kinerja yang buruk, tetapi juga dapat
kerja karyawan tidak hanya meningkatkan motivasi saja tetapi harus diiringi
demikian. Semakin baik motivasi kerja karyawan maka akan semakin baik
pula hasil pekerjaannya. Semakin kuat motivasi yang melekat pada diri
26
adanya faktor motivasi pada tingkat yang tinggi dalam organisasi tersebut.
yang sangat penting bagi setiap usaha kelompok orang yang bekerja sama
27
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Desain penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang desainnya
bersifat umum, fleksibel atau berkembang sesuai dengan situasi di lapangan. Desain
penelitian kualitatif mempunyai sifat yang menyeluruh, tidak terperinci, tidak pasti
dan sangat fleksibel. Metode ini berkenaan dengan interpretasi terhadap data yang
B. Jenis Data
Jenis data dalam penelitian ini yaitu berupa harfiah atau konsep-konsep.
karena dalam penelitian ini termasuk ke dalam jenis studi literatur .Dengan
antaranya abstrak hasil penelitian, jurnal, skripsi, serta buku referensi yang relevan
C. Sumber Data
dalam penelitian ini adalah sumber data sekunder. Data sekunder merupakan data
28
yang diperoleh dari literatur atau menggunakan cara studi pustaka dengan tujuan
untuk mengumpulkan data informasi dengan bantuan dari berbagai macam materi
yang tugasnya mirip dengan pekerjaan detektif. Dari sebuah penyelidikan yang
kepustakaan. Oleh karena itu peneliti melakukan proses pengumpulan data berupa
digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah studi kepustakaan, yaitu dengan
Metode penelitian adalah sebuah cara maupun alat yang digunakan oleh
rumusan masalah. Metode analisis data yang digunakan penulis untuk menganalisis
1. Metode Deskriptif
29
menjelaskan serta memperkirakan terhadap suatu gejala yang berlaku atas dasar
data yang telah diperoleh di lapangan. Laporan dari hasil deskriptif akan berupa
tersebut.
2. Studi Literatur
penelitian ini adalah studi literatur, yaitu dengan cara meneliti dan memahami
buku-buku, dokumen atau sumber tertulis lainnya yang relevan dan mendukung
antaranya yaitu jurnal, laporan hasil dari penelitian, majalah ilmiah, surat kabar,
buku yang relevan dengan penelitian, hasil-hasil dari seminar ,artikel ilmiah yang
penelitian ini, peneliti menggunakan sumber dari dokumen yaitu literatur jurnal.
3. Studi Kepustakaan
buku-buku, majalah ,dokumen, catatan dan kisah-kisah sejarah dan lain-lain. Hasil
30
dari penelitian ini akan menghasilkan sebuah kesimpulan tentang gaya bahasa
menentukan topik yang akan dibahas yang kemudian dilanjutkan dengan mencari
data-data baik itu yang relevan ataupun mendukung terhadap topik yang di bahas.
atau penafsiran terhadap sumber data untuk memperoleh fakta tentang kajian yang
akan dibahas. Setelah semuanya sudah terkumpul maka data akan disusun secara
31
DAFTAR PUSTAKA
32
Tajudin, B., Sayang, S., & Marselina, A. (2021). Pengaruh Partisipasi Penyusunan
Anggaran, Komitmen Organisasi dan Motivasi Terhadap Kinerja Manajeial
Pada Bank NTT Cabang Ende. Jurnal Riset Ilmu Akuntansi, 1(2), 93-102.
http://uniflor.ac.id/e-journal/index.php/jria/article/view/1239
Giusti, G., Kustono, A. S., & Effendi, R. (2018). Pengaruh Partisipasi Anggaran
Terhadap Kinerja Manajerial dengan Komitmen Organisasi dan Motivasi
Sebagai Variabel Intervening. E-Journal Ekonomi Bisnis Dan
Akuntansi, 5(2), 121-128. https://jurnal.unej.ac.id/index.php/e-
JEBAUJ/article/view/8646/5876
Ernis, F., Sularso, R. A., & Wardayati, S. M. (2017). Pengaruh partisipasi anggaran
terhadap kinerja manajerial melalui komitmen organisasi dan
motivasi. BISMA: Jurnal Bisnis dan Manajemen, 11(2), 139-154.
https://jurnal.unej.ac.id/index.php/BISMA/article/view/6308
33
Pranata, E., Martini, L. K. B., & Mustika, I. N. (2020). Pengaruh Kompensasi Dan
Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada Pt. Nicepro
Megatama. Values, 1(4), 102-111. http://e-
journal.unmas.ac.id/index.php/value/article/view/1439
Christy, Y., Natalia, M., Setiana, S., & Anthony, R. (2021). Pengaruh Partisipasi
Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Komitmen Organisasi Dan
Motivasi Kerja Sebagai Variabel Moderasi. Jurnal Nusantara Aplikasi
Manajemen Bisnis, 6(2).
https://ojs.unpkediri.ac.id/index.php/manajemen/article/view/16273
Kiswoyo, K., Nugroho, P. S., & Salim, N. (2020). Pengaruh Partisipasi Anggaran,
Kejelasan Sasaran Anggaran, Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja
Manajerial. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, 9(2), 48-55.
https://ejournal.unisi.ac.id/index.php/jak/article/view/131
Giusti, G., Kustono, A. S., & Effendi, R. (2018). Pengaruh Partisipasi Anggaran
Terhadap Kinerja Manajerial dengan Komitmen Organisasi dan Motivasi
Sebagai Variabel Intervening. E-Journal Ekonomi Bisnis Dan
Akuntansi, 5(2), 121-128. https://jurnal.unej.ac.id/index.php/e-
JEBAUJ/article/view/8646
34
Ernis, F., Sularso, R. A., & Wardayati, S. M. (2017). Pengaruh partisipasi anggaran
terhadap kinerja manajerial melalui komitmen organisasi dan
motivasi. BISMA: Jurnal Bisnis dan Manajemen, 11(2), 139-154.
https://jurnal.unej.ac.id/index.php/BISMA/article/view/6308
Marbun, R., Ratnawati, V., & Silfi, A. (2017). Pengaruh Penerapan Total Quality
Management Sistem Pengukuran Kinerja Sistem Penghargaan Motivasi
dan Komitmen Organisasi terhadap Kinerja Manajerial (Studi Empiris
pada Perhotelan di Pekanbaru) (Doctoral dissertation, Riau University).
https://media.neliti.com/media/publications/183894-ID-pengaruh-
penerapan-total-quality-managem.pdf
35