MAKALAH
PEMBANGUNAN INDUSTRI
DOSEN PENGAMPU: DENI ADRIANI,S.Pd,M.Pd
MATA KULIAH: EKONOMI PEMBANGUNAN
DISUSUN OLEH:
1. LOLA BR GINTING (7213141002)
2. ESYHA NUR AZIZAH (7211141008)
3. ROWINA SIBURIAN (7212441003)
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan yang maha Esa atas segala limpahan rahmat, Inayah,
taufik, dan ilhamnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam
bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.
Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk
maupun pedoman bagi pembaca. Makalah ini disusun dalam rangka menyelesaikan tugas
dari dosen kami ibu DENI ADRIANI,S.Pd,M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah
Pembangunan Ekonomi.
Makalah ini masih memiliki banyak kekurangan karena pengalaman yang kami
miliki sangat kurang. Oleh karena itu, kami harapkan kepada pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................................2
DAFTAR ISI..................................................................................................................................3
BAB I: PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG...............................................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH...........................................................................................................4
C. TUJUAN PENELITIAN..........................................................................................................4
BAB II: PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN PEMBANGUNAN INDUSTRI.....................................................................5
2. PERAN SEKTOR INDUSTRI.................................................................................................6
3. JENIS-JENIS INDUSTRI ........................................................................................................7
4. FASE-FASE PEMBANGUNAN INDUSTRI..........................................................................8
5. STRUKTUR INDUSTRI...........................................................................................................9
BAB III: PENUTUP
A. KESIMPULAN.......................................................................................................................11
B. SARAN.....................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................12
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kebijakan ekonomi mengacu pada tindakan sebuah kebijakan pemerintah dalam
mengambil kebijakan atau keputusan di bidang ekonomi, kebijakan ini dapat pula mencakup di
dalamnya sistem untuk menetapkan sistem perpajakan, suku bunga dan anggaran pemerintah
serta pasar tenaga kerja, kepemilikan nasional, dan otonomi daerah dari intervensi pemerintah ke
dalam perekonomian. Kebijakan ekonomi merupakan seperangkat perencanaan yang mengacu
pada tindakan, pernyataan, dan pengaturan yang dibuat oleh pemerintah dalam mengambil
keputusan di bidang ekonomi dan menyangkut kepentingan umum.
Dalam menghadapi era persaingan global tidak ada pilihan selain meningkatkan daya
saing nasional. Untuk mempertahankan dan meningkatkan daya saing nasional dalam rangka
mewujudkan pembangunan yang berkesinambungan diperlukan suatu arah kebijakan
pembangunan nasional dengan paradigma baru. Era reformasi yang berkembang sejak 1998 telah
membawa banyak perubahan di berbagai bidang. Pemusatan kekuatan ekonomi nasional pada
sekelompok tertentu telah surut seiring dengan terjadinya krisis ekonomi dan moneter.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu pembangunan industri?
2. Bagaimana peran sektor industri dalam pembangunan ekonomi ?
3. Apa sajakah jenis-jenis industri?
4. Bagaimanakah fase-fase pembangunan industri di Indonesia?
5. Bagaimanakah Struktur Industri?
C. TUJUAN PENULIS
Tujuan yang ingin dicapai dari penulisan makalah ini, selain sebagai sayarat kelulusan
pada mata kuliah Ekonomi Pembangunan, kami juga ingin mengetahui tentang arah
kebijaksanaan pembangunan di sektor Industri.
BAB II
PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN PEMBANGUNAN INDUSTRI
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti industri adalah kegiatan
memproses atau mengolah barang dengan menggunakan sarana dan peralatan, misalnya mesin.
Secara umum, pengertian industri adalah sebuah proses dalam kegiatan perekonomian
yang mengubah bahan mentah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi. Tujuan
pembangunan industri adalah agar suatu benda memiliki nilai lebih sebagai nilai kegunaan atau
nilai jual. Nilai lebih inilah yang nantinya akan menjadi sumber keuntungan bagi pihak
produsen.
Di Indonesia, adanya Undang-undang No 5 Tahun 1984 menyatakan bahwa pengertian
industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan baku, mentah, setengah jadi atau bisa
barang jadi diubah menjadi sesuatu yang memiliki nilai yang tinggi, sehingga mendapatkan
keuntungan.
Pemerintah menjelaskan bahwa Indonesia akan terus melakukan pembangunan industri
demi lancarnya pembangunan. Pengertian pembangunan industri adalah salah satu unsur dari
pembangunan perekonomian negara yang menerapkan beberapa prinsip pembangunan industri
berkelanjutan. Pembangunan ini dilakukan berdasarkan atas aspek pembangunan ekonomi,
sosial, dan juga lingkungan hidup. Dalam Undang-undang Perindustrian pasal 2 terdapat
penjelasan mengenai landasan dan tujuan pembangunan industri tersebut. Pembangunan industri
juga dilakukan dengan berlandaskan pada kepercayaan akan kemampuan dan kekuatan diri
sendiri, manfaat, dan juga kelestarian lingkungan hidup.
Ada beberapa tujuan pembangunan industri, seperti yang dinyatakan pemerintah. Tujuan
tersebut antara lain:
Menjadikan rakyat lebih makmur dan sejahtera. Pemanfaatan sumber daya alam, dan/atau
hasil budidaya untuk kegiatan industri dengan memperhatikan keseimbangan dan
kelestarian lingkungan hidup harus bisa memberikan hasil yang adil dan merata untuk
kesejahteraan rakyat.
Meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Diperlukan adanya perubahan struktur
perekonomian menuju ke arah yang lebih baik, maju, sehat, dan lebih seimbang dalam
hal ini. Semuanya dilakukan sebagai bentuk upaya untuk mewujudkan dasar yang lebih
kuat dan lebih luas bagi pertumbuhan ekonomi pada umumnya, serta memberikan nilai
tambah bagi pertumbuhan industri pada khususnya.
Penguasaan teknologi tepat guna. Kemampuan menguasai teknologi ini sangat penting
karena akan bisa lebih menumbuhkan kepercayaan terhadap kemampuan dunia usaha
nasional.
Meningkatkan peran serta masyarakat. Dalam hal ini, contohnya adalah dalam industri
kecil atau industri rumah tangga yang melibatkan peran masyarakat dari golongan
bawah.
Pemerataan kesempatan kerja. Dengan dibukanya banyak bidang industri, secara
otomatis akan membuka juga lebih banyak peluang kerja bagi masyarakat yang
membutuhkan.
Peningkatan penerimaan devisa. Seluruh bentuk industri yang ada, diharapkan bisa
membantu mendatangkan devisa yang besar bagi perekonomian negara.
Pengembangan pusat pertumbuhan industri. Daerah-daerah yang berpotensi sebagai
sebuah pusat lokasi industri perlu untuk segera dikembangkan dengan menggunakan
metode yang baik dan benar.
Menciptakan stabilitas nasional dan pertahanan yang kokoh. Dengan industri yang
meningkat dan kesejahteraan masyarakat meningkat maka akan mudah untuk
memperkuat sektor pertahanan dan
industri karet serta benda karet; industry pulp serta kertas; industri mesin listrik serta
perlengkapan listrik; serta industri petrokimia.
Dalam upaya menggapai perkembangan zona industri manufaktur yang ditargetkan dalam
RPJMN 2005– 2009, pengembangan zona industri manufaktur difokuskan pada perkuatan
struktur serta energi saing, yang berikutnya dijabarkan pada program pokok pengembangan
industri manufaktur serta program penunjang.Tolok ukur peranan industri dalam pertumbuhan
struktural pada sesuatu perekonomian antara lain sumbangan zona industri terhadap PDB, jumlah
tenaga kerja yang terserap di zona industri serta sumbangan komoditi industri terhadap ekspor
benda serta jasa.
3. Industri kecil.
Contohnya : industri roti, makanan ringan, es, minyak goreng curah, kompor minyak dan lain
sebagainya.
4. Aneka industri.
Contohnya : industri pakaian, industri makanan dan minuman dan lain sebagainya.
Jenis Jenis Industri berdasarkan jumlah tenaga kerja
1. Industri rumah tangga
Pengertian Industri Rumah Tangga adalah industri yang jumlah karyawan atau tenaga kerjanya
berjumlah antara 1 sampai dengan 4 orang.
2. Industri kecil
Pengertian Industri Kecil adalah industri yang jumlah karyawan atau tenaga kerjanya berjumlah
antara 5 sampai dengan 19 orang.
3. Industri sedang atau industri menengah
Pengertian Industri Sedang adalah industri yang jumlah karyawan atau tenaga kerjanya
berjumlah antara 20 sampai dengan 99 orang.
4. Industri besar
Pengertian Industri Besar adalah industri yang jumlah karyawan atau tenaga kerjanya berjumlah
antara 100 orang atau bahkan lebih.
Jenis Jenis Industri berdasarkan produktifitas perorangan
1. Industri Primer
Industri adalah Industri Primer adalah industri yang barang-barang produksinya bukan
merupakan hasil olahan langsung atau tanpa diolah terlebih dahulu.
Contohnya : hasil produksi pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan dan sebagainya.
2. Industri Sekunder
Pengertian Industri Sekunder adalah industri yang bahan mentahnya diolah, yang nantinya hasil
dari olahan tersebut menghasilkan barang-barang untuk diolah kembali.
Contohnya : pemintalan benang sutra, komponen elektronik dan sebagainya.
3. Industri Tersier
Pengertian Industri Tersier adalah industri yang produk atau barangnya berupa layanan jasa.
Contohnya : telekomunikasi, perawatan kesehatan, transportasi dan lain sebagainya.
2. Orde Baru
-Repalita I Industri terfokus pada sektor pertanian
-Repalita II Pengembangan industri bahan mentah domestic terkait pertanian
-Repalita III Melindungi pengusaha lemah secara ekonomi, promosi ekspor padat karya dan
industri broad based
-Repalita IV Penyetaraan sektor industri dengan sektor pertaninan, pengembangan industri
substitusi impor, pengusaha teknologi, pengembangan orientasi ekspor.
-Repalita V Swasembada menghasilkan barang.
5. STRUKTUR INDUSTRI
Menurut kriteria UNIDO (United Nations for Industrial Development Organization) negara-
negara dikelompokkan sebagai berikut:
1. Kelompok negara non-industri apabila sumbangan sektor industri terhadap PDB kurang
dari 10%.
2. Kelompok negara dalam proses industrialisasi apabila sumbangan tersebut antara 10%-
20%.
3. Kelompok negara semi industri jika sumbangan tersebut antara 20%-30%.
4. Kelompok negara industri jika sumbangan tersebut lebih dari 30%
Struktur industri di Indonesia masih dangkal (shallow) dan tidak seimbang (unbalanced).
Berbagai studi menunjukkan bahwa kaitan ekonomis antara industri skala besar, menengah, dan
kecil masih sangat minim. Selain itu, struktur industri di Indonesia juga masih kuasi-
monopolistik dan oligopolistik. Rasio konsentrasi untuk melihat struktur industri sebagai berikut:
1. Rata-rata tingkat konsentrasi sektor manufaktur sebesar 47%, lebih tinggi dibanding
konsentrasi industri di negara maju (Inggris 22% dan AS 36%).
2. Berdasarkan standart internasional, industri berstruktur oligopoli bila 4 perusahan terbesar
dalam industri yang sama memiliki konsentrasi di atas 40%. Sehingga dapat dikatakan struktur
pasar industri manufaktur Indonesia berciri oligopolis (Mudrajat, 234:2010).
10
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pembangunan industri adalah salah satu unsur dari pembangunan perekonomian negara
yang menerapkan beberapa prinsip pembangunan industri berkelanjutan. Pembangunan ini
dilakukan berdasarkan atas aspek pembangunan ekonomi, sosial, dan juga lingkungan hidup.
Dalam Undang-undang Perindustrian pasal 2 terdapat penjelasan mengenai landasan dan tujuan
pembangunan industri tersebut. Pembangunan industri juga dilakukan dengan berlandaskan pada
kepercayaan akan kemampuan dan kekuatan diri sendiri, manfaat, dan juga kelestarian
lingkungan hidup.
Pembangun sangat penting untuk kita mempelajarinya karena akan membantu kita dalam
mengetahui bagaimana aspek-aspek pembangunan ekonomi,social dan juga lingkungan
hidup.Dengan memahami pembangunan industry ini semoga dapat membantu kita dalam
mengatasi masalah-masalah perekonomian kita saat ini.
B. SARAN
Semoga makalah ini bermanfaat dapat menambah ilmu mengenai psikologi
Pembangunan Industri, sehingga dapat digunakan oleh berbagai pihak khusunya tenaga
kependidikan dalam memberikan pembelajaran sebagai proses pendidikan. Makalah ini kami
susun sebaik-baiknya, namun kami sadar bahwa apa yang kami paparkan masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, kami menerima kritik dan saran untuk kesempurnaan makalah ini.
11
DAFTAR PUSTAKA
https://ervinnorvaidah.wordpress.com/ekonomi-industri/peranan-sektor-industri-dalam-
pembangunan-ekonomi/
https://m.liputan6.com/bisnis/read/3872902/industri-adalah-kegiatan-manufaktur-ini-
pengertian-menurut-para-ahli-dan-jenisnya
https://ekonomi.blog.unisbank.ac.id/peran-sektor-industri-dalam-pertumbuhan-ekonomi/
https://www.slideshare.net/BagusCahyoJayaP/pembangunan-industri-perekonomian-
indonesia-bab-5
12