Anda di halaman 1dari 15

PENGENALAN MAKROEKONOMI

Disusun dalam Rangka Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Ekonomi Makro Syariah

Dosen Pengampu : Dr. Sri Deti, M.E.I

Oleh:

Nama NIM

Asrul 403.2022.012

SEMESTER III
PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAN BISNIS SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM SULTAN MUHAMMAD
SYAFIUDDIN
SAMBAS
2023 M/1444 H
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb. Puji syukur atas rahmat Allah SWT, berkat


rahmat serta karunia-Nya sehingga makalah pengenalan makroekonomi bisa
selesai tepat waktu.

Makalah ini dibuat dengan untuk memenuhi tugas harian semester 2 (dua)
program Studi Manajemen Bisnis Syariah dari ibu Dr. Sri Deti, M.E.I pada mata
kuliah Ekonomi Makro Syariah. Selain itu, penyusunan makalah ini bertujuan
menambah wawasan kepada pembaca.

Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada ibu Dr. Sri Deti, M.E.I
selaku dosen bidang Ekonomi Makro Syariah. Berkat tugas yang diberikan ini,
dapat menambah wawasan penulis berkaitan dengan topik yang diberikan. Penulis
juga mengucapkan terima kasih yang sebesarnya kepada semua pihak yang
membantu dalam proses penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih


melakukan banyak kesalahan. Oleh karena itu penulis memohon maaf atas
kesalahan dan ketaksempurnaan yang pembaca temukan dalam makalah ini.
Penulis juga mengharap adanya kritik serta saran dari pembaca apabila
menemukan kesalahan dalam makalah ini.

Sambas, 02 Oktober 2023

Asrul

i
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
A. Latar Belakang Masalah.....................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................2
A. Perbedaan mikroekonomi dan makroekonomi.....................................2
B. Pengembangan makroekonomi.............................................................4
C. Indikator makroekonomi......................................................................6
D. Bentuk-bentuk kebijkan makro ekonomi..............................................7
BAB III PENUTUP.........................................................................................10
A. Kesimpulan...........................................................................................10
B. Saran ....................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pengenalan makroekonomi menjadi penting karena pengaruhnya yang merata
dalam kehidupan sehari-hari kita. Ekonomi merupakan bagian tak terpisahkan dari
kehidupan manusia, baik sebagai konsumen, pekerja, atau pelaku usaha.
Memahami konsep dasar makroekonomi membantu kita memahami bagaimana
kebijakan pemerintah dan bank sentral dapat memengaruhi berbagai aspek
kehidupan, termasuk tingkat inflasi, pengangguran, suku bunga, dan pertumbuhan
ekonomi. Relevansi pemahaman ini juga mencakup pengambilan keputusan
finansial pribadi, seperti investasi dan tabungan, serta perencanaan strategi bisnis
bagi pengusaha. Selain itu, pengenalan makroekonomi memberikan wawasan
tentang peran kebijakan ekonomi dalam mengendalikan perekonomian dan
menjaga stabilitas. Hal ini penting terutama saat kita menyaksikan dampak krisis
ekonomi global yang dapat memengaruhi kehidupan ribuan orang. Selain sebagai
alat untuk pengambilan keputusan, pemahaman makroekonomi juga berkontribusi
pada perencanaan dan pengembangan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif,
serta mengilustrasikan kompleksitas interaksi antara faktor ekonomi dan sosial
dalam masyarakat. Oleh karena itu, pengenalan makroekonomi merupakan dasar
penting dalam pemahaman ekonomi yang meluas dan memiliki dampak signifikan
dalam berbagai konteks kehidupan kita.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana mikroekonomi berbeda dari makroekonomi dalam pemahaman
tingkat analisis ekonomi?
2. Bagaimana pengembangan makroekonomi berkontribusi terhadap
pertumbuhan ekonomi yang sehat dan stabilitas?
3. Apa saja indikator makroekonomi yang umum digunakan dan bagaimana
mereka mencerminkan kondisi ekonomi suatu negara?
4. Apa yang dimaksud dengan kebijakan makroekonomi dan mengapa
mereka diperlukan?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Perbedaan mikroekonomi dan makroekonomi


Mikroekonomi dan makroekonomi adalah dua cabang utama dalam ilmu
ekonomi yang mempelajari fenomena ekonomi dari berbagai tingkat analisis.
Berikut adalah perbedaan antara mikroekonomi dan makroekonomi:1
1. Lingkup Studi:
a. Mikroekonomi: Mikroekonomi berfokus pada analisis ekonomi pada
tingkat individu, perusahaan, atau pasar kecil. Ini memeriksa perilaku agen
ekonomi, seperti konsumen, produsen, dan pasar tertentu. Mikroekonomi
mengamati bagaimana harga dan kuantitas barang dan jasa dipengaruhi
oleh faktor-faktor seperti permintaan, penawaran, biaya produksi, dan
preferensi konsumen.
b. Makroekonomi: Makroekonomi, sebaliknya, berurusan dengan ekonomi
secara keseluruhan atau agregat. Ini memeriksa masalah ekonomi dalam
skala yang lebih besar, seperti pertumbuhan ekonomi, inflasi,
pengangguran, tingkat bunga, dan neraca perdagangan negara.
Makroekonomi mencoba memahami bagaimana ekonomi secara
keseluruhan berfungsi dan bagaimana perubahan dalam variabel ekonomi
utama dapat memengaruhi masyarakat.
2. Objek Kajian:
a. Mikroekonomi: Objek kajian mikroekonomi termasuk harga, permintaan,
penawaran, biaya produksi, analisis keuntungan, perilaku konsumen, dan
perilaku perusahaan individual. Mikroekonomi membantu menjelaskan
mengapa harga suatu produk bisa naik atau turun dan bagaimana
konsumen membuat keputusan pembelian.
b. Makroekonomi: Makroekonomi mengkaji variabel makroekonomi seperti
Produk Domestik Bruto (PDB), inflasi, tingkat pengangguran, konsumsi

1
Abdul Aziz, Ekonomi Islam; Analisis Mikro dan Makro, (Yogyakarta : Graha Ilmu,
2008) hlm 12

2
agregat, investasi, dan kebijakan ekonomi pemerintah. Ini membantu
memahami bagaimana perkembangan ekonomi secara keseluruhan
memengaruhi pertumbuhan dan stabilitas ekonomi.
3. Tujuan Analisis:
a. Mikroekonomi: Mikroekonomi bertujuan untuk menjelaskan dan
memahami bagaimana individu, perusahaan, atau pasar kecil membuat
keputusan ekonomi dalam upaya untuk mengoptimalkan sumber daya
yang terbatas.2
b. Makroekonomi: Makroekonomi bertujuan untuk memahami perilaku
ekonomi pada tingkat nasional atau global dan berfokus pada aspek-aspek
makroekonomi seperti pertumbuhan ekonomi, stabilitas harga, dan
peningkatan kesejahteraan sosial.
4. Contoh Pertanyaan Penelitian:
a. Mikroekonomi: Contoh pertanyaan penelitian dalam mikroekonomi
termasuk: "Bagaimana peningkatan harga bahan bakar akan memengaruhi
permintaan kendaraan ramah lingkungan?" atau "Bagaimana perusahaan X
dapat mengoptimalkan tingkat produksi untuk memaksimalkan laba?"
b. Makroekonomi: Contoh pertanyaan penelitian dalam makroekonomi
termasuk: "Bagaimana tingkat inflasi dapat mempengaruhi daya beli
konsumen?" atau "Apa pengaruh kebijakan fiskal pemerintah terhadap
pertumbuhan ekonomi nasional?"
Kedua cabang ilmu ekonomi, mikroekonomi, dan makroekonomi, penting
karena memberikan pemahaman yang komprehensif tentang perilaku dan
dinamika ekonomi di tingkat yang berbeda. Mikroekonomi berfokus pada elemen-
elemen dasar ekonomi, sementara makroekonomi memberikan pandangan lebih
luas tentang ekonomi nasional atau global.

B. Pengembangan makroekonomi

2
Akhmad Mujahidin, Ekonomi Islam 2,(Pekanbaru: Al-Mujtahad Press,2010) hlm 43

3
Pengembangan makroekonomi merujuk pada upaya-upaya yang dilakukan
oleh pemerintah, organisasi internasional, dan ekonomis lainnya untuk
mempromosikan pertumbuhan ekonomi, stabilitas, dan kesejahteraan masyarakat
dalam skala makroekonomi. Pengembangan makroekonomi melibatkan berbagai
aspek kebijakan ekonomi dan tindakan yang bertujuan untuk mencapai tujuan-
tujuan ekonomi utama suatu negara atau wilayah. Berikut adalah beberapa
komponen penting dalam pengembangan makroekonomi:3
1. Pertumbuhan Ekonomi: Salah satu fokus utama pengembangan
makroekonomi adalah mencapai pertumbuhan ekonomi yang
berkelanjutan. Ini mencakup upaya untuk meningkatkan produksi barang
dan jasa, menciptakan lapangan kerja, dan menghasilkan pendapatan
nasional yang lebih besar. Kebijakan fiskal dan moneter, investasi dalam
infrastruktur, dan promosi sektor-sektor ekonomi yang berkembang adalah
beberapa cara untuk mencapai pertumbuhan ekonomi.
2. Stabilitas Harga: Stabilitas harga adalah elemen penting dalam
pengembangan makroekonomi. Inflasi yang tinggi atau tidak stabil dapat
merugikan ekonomi dan masyarakat. Oleh karena itu, bank sentral sering
berperan dalam mengendalikan inflasi melalui kebijakan moneter, seperti
menetapkan tingkat suku bunga atau menjalankan kebijakan peredaran
uang.
3. Keseimbangan Neraca Pembayaran: Pengembangan makroekonomi juga
mencakup menjaga keseimbangan neraca pembayaran suatu negara. Ini
berarti bahwa negara harus mengelola impor dan ekspor, serta memastikan
bahwa tidak terjadi defisit yang berlebihan dalam neraca perdagangan atau
neraca pembayaran.
4. Pengangguran dan Ketenagakerjaan: Pengurangan pengangguran dan
peningkatan tingkat ketenagakerjaan adalah tujuan penting dalam
pengembangan makroekonomi. Pemerintah biasanya menciptakan
kebijakan untuk mengurangi pengangguran, seperti pelatihan
3
Ahmad Akbar Susanto dan Malik Cahyadin, Praktek Ekonomi Islam di Indonesia dan
Implikasinya Terhadap Perekonomian, Jurnal Ekonomi Syari’ah Muamalah vol 5 tahun 2008, hlm
7-8

4
keterampilan, insentif perusahaan untuk menciptakan lapangan kerja, dan
program-program bantuan sosial.
5. Pengentasan Kemiskinan: Salah satu aspek kesejahteraan sosial dalam
pengembangan makroekonomi adalah mengentaskan kemiskinan. Ini
melibatkan kebijakan untuk meningkatkan akses pendidikan, perawatan
kesehatan, perumahan, dan pekerjaan bagi mereka yang kurang beruntung.
6. Pendidikan dan Kesehatan: Pengembangan makroekonomi juga mencakup
investasi dalam pendidikan dan kesehatan. Pemerintah dapat
meningkatkan akses pendidikan dan perawatan kesehatan berkualitas
untuk meningkatkan kualitas hidup dan produktivitas tenaga kerja.
7. Kebijakan Fiskal dan Moneter: Pengembangan makroekonomi sering
memerlukan penggunaan kebijakan fiskal (seperti pengeluaran pemerintah
dan perpajakan) dan kebijakan moneter (seperti pengendalian suku bunga
dan pengelolaan uang beredar) untuk mencapai tujuan ekonomi yang
ditetapkan.
8. Perencanaan Pembangunan Jangka Panjang: Pemerintah dan lembaga
ekonomi sering merencanakan pengembangan makroekonomi dalam
jangka panjang dengan mempertimbangkan berbagai faktor seperti
perubahan demografi, teknologi, dan dinamika pasar global.
Pengembangan makroekonomi adalah upaya yang berkelanjutan dan
kompleks yang memerlukan kerja sama antara pemerintah, sektor swasta, dan
masyarakat sipil. Tujuannya adalah menciptakan kondisi ekonomi yang stabil,
inklusif, dan berkelanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara
keseluruhan.4

C. Indikator makroekonomi

4
Iskandar Putong, Economics Pengantar mikro danMakro,( Jakarta,Mitra Wacana
Media,2010) hlm 32

5
Indikator makroekonomi adalah data atau statistik yang digunakan untuk
mengukur kinerja ekonomi suatu negara atau wilayah dalam skala makro.
Indikator-indikator ini memberikan gambaran tentang berbagai aspek ekonomi,
termasuk pertumbuhan, inflasi, ketenagakerjaan, perdagangan internasional, dan
stabilitas keuangan. Indikator makroekonomi membantu para analis, pengambil
kebijakan, dan ekonom untuk memahami kondisi ekonomi, mengidentifikasi tren,
dan merencanakan tindakan yang sesuai. Berikut adalah beberapa indikator
makroekonomi yang umum digunakan:5
1. Produk Domestik Bruto (PDB): PDB adalah ukuran total nilai semua
barang dan jasa yang dihasilkan dalam suatu negara dalam periode waktu
tertentu. Ini adalah indikator utama pertumbuhan ekonomi.
2. Inflasi: Inflasi mengukur laju kenaikan harga barang dan jasa dalam
ekonomi. Ini sering diukur dalam bentuk tingkat inflasi tahunan.
3. Tingkat Pengangguran: Ini mengukur persentase orang yang mencari
pekerjaan tetapi tidak dapat menemukannya. Tingkat pengangguran
mencerminkan kesehatan pasar tenaga kerja.
4. Tingkat Suku Bunga: Suku bunga adalah tingkat di mana peminjam harus
membayar bunga atas pinjaman mereka. Tingkat suku bunga sering
digunakan untuk mengukur kebijakan moneter.
5. Neraca Perdagangan: Neraca perdagangan mengukur selisih antara nilai
ekspor dan impor barang dan jasa suatu negara. Ini mencerminkan
hubungan dagang dengan negara lain.
6. Utang Publik: Utang publik adalah jumlah uang yang dipinjam oleh
pemerintah suatu negara untuk mendanai pengeluaran. Ini dapat
berdampak pada kebijakan fiskal dan stabilitas keuangan.
7. Investasi Bruto: Ini mencakup investasi dalam modal fisik seperti
infrastruktur dan peralatan, serta investasi dalam sumber daya manusia
seperti pendidikan dan pelatihan.

5
M. Said, Pegantar Ekonomi Islam; Dasar-dasar dan Pengembangan (Pekanbaru :
Suska Press, 2008) hlm 21

6
8. Konsumsi Rumah Tangga: Konsumsi rumah tangga mengukur
pengeluaran rumah tangga untuk barang dan jasa. Ini mencerminkan
tingkat konsumsi dalam masyarakat.
9. Indeks Harga Konsumen (CPI): CPI mengukur perubahan harga barang
dan jasa yang dibeli oleh konsumen rata-rata. Ini memberikan gambaran
tentang tingkat inflasi yang dirasakan oleh konsumen.
10. Pendapatan Nasional: Pendapatan nasional mengukur total pendapatan
yang diperoleh oleh warga negara suatu negara, termasuk gaji, laba, dan
pajak.
11. Indeks Produksi Industri: Ini mengukur produksi di sektor industri, yang
mencakup manufaktur, pertambangan, dan utilitas.
12. Indeks Kepercayaan Konsumen dan Bisnis: Indeks ini mengukur
keyakinan konsumen dan bisnis terhadap kondisi ekonomi saat ini dan
masa depan. Ini dapat mencerminkan sentimen dan niat belanja konsumen
dan investasi bisnis.
Indikator-indikator makroekonomi ini memberikan pandangan yang
komprehensif tentang kesehatan ekonomi suatu negara dan digunakan oleh
pengamat ekonomi, pemerintah, bank sentral, dan organisasi internasional untuk
menganalisis tren, merencanakan kebijakan, dan mengukur kinerja ekonomi.

D. Bentuk-bentuk kebijkan makro ekonomi


Kebijakan makroekonomi adalah tindakan-tindakan yang diambil oleh
pemerintah atau bank sentral suatu negara untuk memengaruhi kinerja ekonomi
dalam skala makro, seperti pertumbuhan ekonomi, inflasi, pengangguran, dan
stabilitas keuangan. Berikut adalah beberapa bentuk kebijakan makroekonomi
yang umum digunakan:6
1. Kebijakan Moneter:
a. Kebijakan Suku Bunga: Bank sentral dapat mengubah tingkat suku
bunga untuk mengendalikan suplai uang beredar dalam ekonomi.

6
Krishna Adityangga, Membangun ekonomi Islam,(Surakarta:PT. Raja Grafindo Persada,
2010) hlm 33

7
Menaikkan suku bunga dapat membantu mengendalikan inflasi,
sementara menurunkan suku bunga dapat merangsang investasi dan
pertumbuhan ekonomi.
b. Kebijakan Peredaran Uang: Bank sentral juga dapat mengendalikan
peredaran uang melalui instrumen-instrumen seperti operasi pasar
terbuka dan pengaturan persyaratan cadangan bank. Ini memengaruhi
ketersediaan uang di pasar.
2. Kebijakan Fiskal:
a. Kebijakan Pajak: Pemerintah dapat mengubah tarif pajak untuk
mempengaruhi pendapatan rumah tangga dan perusahaan. Peningkatan
pajak dapat mengurangi belanja konsumen dan investasi, sedangkan
pemotongan pajak dapat merangsang pertumbuhan ekonomi.
b. Kebijakan Pengeluaran Publik: Pemerintah dapat mengubah tingkat
pengeluaran publik untuk memengaruhi pertumbuhan ekonomi.
Peningkatan pengeluaran pada proyek-proyek infrastruktur atau
program-program sosial dapat memicu pertumbuhan.7
3. Kebijakan Perdagangan Luar Negeri:
a. Kebijakan Tarif dan Kuota: Pemerintah dapat menggunakan tarif (bea
masuk) atau kuota impor untuk memengaruhi perdagangan
internasional dan neraca perdagangan.
b. Kebijakan Devaluasi atau Revaluasi Mata Uang: Menyesuaikan nilai
tukar mata uang nasional dapat memengaruhi daya saing ekspor dan
impor suatu negara.
4. Kebijakan Ketenagakerjaan:
a. Kebijakan Pelatihan dan Pendidikan: Pemerintah dapat
menginvestasikan dalam pelatihan keterampilan dan pendidikan untuk
meningkatkan kualifikasi tenaga kerja dan mengurangi pengangguran.
b. Kebijakan Subsidi Upah: Pemerintah dapat memberikan subsidi upah
untuk mendorong penciptaan lapangan kerja dan meningkatkan tingkat
upah pekerja.

7
Lalu Husni, Ekonomi Syariah,(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,2001) hlm 55

8
5. Kebijakan Pengeluaran Pemerintah:
a. Kebijakan Pengeluaran Publik: Pemerintah dapat mengatur tingkat
pengeluaran pada berbagai sektor, seperti kesehatan, pendidikan, dan
infrastruktur, untuk memengaruhi pertumbuhan ekonomi dan
kesejahteraan masyarakat.
b. Kebijakan Pengeluaran Darurat: Dalam situasi krisis ekonomi,
pemerintah dapat mengambil langkah-langkah darurat, seperti
stimulus fiskal, untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan
melindungi masyarakat.
6. Kebijakan Regulasi dan Pengawasan Keuangan:
a. Kebijakan Regulasi Keuangan: Pengaturan sektor keuangan untuk
mencegah krisis keuangan dan menjaga stabilitas sistem keuangan.
b. Kebijakan Pengawasan: Pengawasan perbankan dan lembaga
keuangan lainnya untuk memastikan bahwa mereka beroperasi dengan
aman dan tidak membahayakan stabilitas ekonomi.
Kebijakan makroekonomi sering digunakan dalam upaya untuk mencapai
tujuan-tujuan ekonomi yang berbeda, seperti mencapai pertumbuhan ekonomi
yang sehat, mengendalikan inflasi, mengurangi pengangguran, dan menjaga
stabilitas keuangan. Kebijakan-kebijakan ini dapat berdampak signifikan pada
perekonomian suatu negara dan harus dirancang dengan cermat untuk mencapai
hasil yang diinginkan.8

BAB III

8
Malayu Hasibuan, Manajemen Ekonomi Syariah,(Jakarta: PT. Bumi Aksara,2008) hlm
32

9
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam pengenalan makroekonomi, kita dapat menyimpulkan beberapa poin
kunci yang penting untuk memahami cabang ilmu ekonomi ini:
1. Skala Makro: Makroekonomi adalah cabang ilmu ekonomi yang
memeriksa ekonomi secara keseluruhan, bukan pada tingkat individu,
perusahaan, atau pasar kecil. Ini melibatkan analisis fenomena ekonomi
dalam skala besar, seperti pertumbuhan ekonomi nasional, inflasi,
pengangguran, dan stabilitas keuangan.
2. Tujuan Utama: Tujuan utama makroekonomi adalah memahami perilaku
ekonomi dalam konteks agregat dan merancang kebijakan yang dapat
memengaruhi kinerja ekonomi suatu negara atau wilayah. Tujuan ini
mencakup pencapaian pertumbuhan ekonomi yang sehat, stabilitas harga,
pengangguran yang rendah, dan kesejahteraan masyarakat.
3. Indikator Makroekonomi: Untuk memahami kesehatan ekonomi,
makroekonomi menggunakan indikator-indikator seperti Produk Domestik
Bruto (PDB), tingkat inflasi, tingkat pengangguran, tingkat suku bunga,
neraca perdagangan, dan banyak lagi. Indikator-indikator ini membantu
para analis dan pengambil kebijakan dalam menganalisis dan
merencanakan tindakan ekonomi.
4. Pengaruh Kebijakan: Makroekonomi juga membahas bagaimana kebijakan
ekonomi, seperti kebijakan fiskal (perpajakan dan pengeluaran
pemerintah) dan kebijakan moneter (pengaturan uang beredar dan suku
bunga), dapat memengaruhi kinerja ekonomi. Kebijakan-kebijakan ini
digunakan untuk mencapai tujuan ekonomi tertentu.
5. Interkoneksi Ekonomi Global: Makroekonomi juga mempertimbangkan
interkoneksi ekonomi global, termasuk perdagangan internasional, arus
modal, dan hubungan ekonomi antarnegara. Perubahan dalam ekonomi
suatu negara dapat memiliki dampak besar pada ekonomi global.

10
6. Krisis Ekonomi: Makroekonomi juga mempelajari penyebab dan dampak
krisis ekonomi, seperti resesi atau depresi, serta upaya-upaya yang dapat
diambil oleh pemerintah untuk mengatasi situasi krisis.
Pengenalan makroekonomi adalah langkah awal dalam memahami
bagaimana ekonomi suatu negara atau wilayah berfungsi secara keseluruhan. Ilmu
ini memberikan alat analisis yang penting bagi pengambil kebijakan, analis
ekonomi, dan masyarakat umum untuk memahami perubahan ekonomi,
merencanakan tindakan, dan memengaruhi arah dan kesehatan ekonomi secara
keseluruhan.

B. Saran
Makalah ini saya buat pasti masih jauh dari kesempurnaan baik dari segi
tulisan dan kata-kata yang kurang cocok dibaca, maka dengan terbuka saya
menerima masukan dari para pembaca yang budiman dan baik berupa saran, kritik
yang bersifat konstruktif karena dengan saran dan kritik saya dapat memperbaiki
lebih baik lagi dalam penyusunan makalah kami selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

11
Abdul Aziz, Ekonomi Islam; Analisis Mikro dan Makro, Yogyakarta : Graha
Ilmu, 2008
Ahmad Akbar Susanto dan Malik Cahyadin, Praktek Ekonomi Islam di Indonesia
dan Implikasinya Terhadap Perekonomian, Jurnal Ekonomi Syari’ah
Muamalah vol 5 tahun 2008,
Akhmad Mujahidin, Ekonomi Islam 2,Pekanbaru: Al-Mujtahad Press,2010
Iskandar Putong, Economics Pengantar mikro danMakro Jakarta,Mitra Wacana
Media,2010
Krishna Adityangga, Membangun ekonomi Islam, Surakarta:PT. Raja Grafindo
Persada, 2010
Lalu Husni, Ekonomi Syariah, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,2001 hlm 55
M. Said, Pegantar Ekonomi Islam; Dasar-dasar dan Pengembangan Pekanbaru :
Suska Press, 2008
Malayu Hasibuan, Manajemen Ekonomi Syariah, Jakarta: PT. Bumi Aksara,2008

12

Anda mungkin juga menyukai