Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH MEDIA PEMBELAJARAN

“PENTING MEMPELAJARI TEORI EKONOMI MAKRO”


Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Pada Mata Kuliah Ekonomi Makro II
Dosen Pengampu Mata Kuliah: Tamam Rosid, SE., M.E

Disusun Oleh:
KELOMPOK 1
MUHAMMAD JONI ISKANDAR (21600006)
JAYA KRISMA (21600012)
PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN
FAKULTAS EKONOMMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
TA. 2022/2033
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Tuhan semesta Alam, sholawat serta salam tetap tercurah
kepada baginda Nabi Allah Muhammad Shollallahualaihi Wasallam, beserta keluarga,
sahabat, dan seluruh ummatnya hingga akhir zaman. Atas berkat karunia-Nya Penulis
dapat menyelesai kan dan menyusun makahlah yang berjudul “Penting Mempelajari
Teori Ekonomi Makro”
Makalah ini Penulis susun guna memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Makro II
dengan Dosen pengampu Mata Kuliah, Tamam Rosid, SE., M.E adapun ruang lingkup
pembahasan dari makalah ini meliputi: Pentingnya Ilmu Ekonomi Makro, Tujuan dan
Kebijaksanaan Makro Ekonomi, Peralatan dan Model-model Ekonomi, Berbagai
Masalah Dalam Ekonomi Makro.
Dalam penyusunannya, Saya mengambil sumber dari, berbagai jurnal, internet,
modul online makro Ekonomi. Pembaca mungkin akan menemukan beberapa
kekurangan serta kesalahan dalam penulisan makalah ini, oleh karena itu kami sangat
mengharapkan kritikan dan saran dari para pembaca demi perbaikan dimasa yang akan
datang.
Tak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah
Tamam Rosid, SE., M.E atas semua bimbingan dan arahan dalam pembentukan
makalah ini sehingga dapat terselesaikan tepat waktu. Akhir kata, semoga makalah ini
menjadi sesuatu yang berfmanfaat terutama dalam meningkatkan pengetahuan
mahasiswa tentang pentingnya mempelajari makro ekonomi..

Berau , 22 september 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

COVER

KATA PENGANTAR.............................................................................................................ii

DAFTAR ISI ...........................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah............................................................................................1


B. Rumusan Masalah .....................................................................................................1
C. Tujuan .......................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................................2

A. Pentingnya Ilmu Ekonomi Makro..............................................................................2


B. Tujuan Dan Kebijaksanaan Makro Ekonomi.............................................................3
C. Peralatan Dan Model-Model Ekonomi......................................................................6
D. Berbagai Masalah Dalam Ekonomi Makro................................................................7

BAB III PENUTUP.................................................................................................................11

A. Kesimpulan................................................................................................................11
B. Saran..........................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................13

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Teori ekonomi makro adalah bidang ilmu ekonomi yang mengkaji fenomena
perekonomian secara menyeluruh atau luar (agregat), misalnya inflasi, pengangguran,
dan pertumbuhan ekonomi. Ekonomi makro merupakan pengetahuan ekonomi yang
bersifat agregatif dan menampilkan teori-teori ekonomi yang sangat mendasar.
Ilmu ekonomi makro mempelajari variable-variabel ekonomi secara agregat
(keseluruhan). Variable-variabel itu antara lain: pendapatan nasional, kesempatan kerja,
dan atau pengangguran, jumlah uang beredar, laju inflasi, pertumbuhan ekonomi, dan
pertumbuhan neraca pembayaran internasional. Dalam ekonomi makro, dikenal dengan
adanya masyarakat konsumen, masyarakat produsen, dan pasar agregatif yang
terbentuk dari permintaan agregatif dan penawaran agregatif. Selain itu kita mengenal
variabel pengeluaran konsumsi nasional yang dilakukan seluruh konsumen, variable
pengeluaran investasi nasional, dan juga harga-harga umum atau indeks harga.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka timbullah beberapa rumusan masalah,
diantaranya:
1. Apa Pentingnya Ilmu Ekonomi Mikro?
2. Apa tujuan dan kebijaksanaan Makro Ekonomi?
3. Apa Saja Peralatan Dan Model-model Ekonomi?
4. Apa Saja Berbagai Masalah Dalam Ekonomi Makro?

C. Tujuan
Pembuatan makalah ini adalah bertujuan agar kita:
1. Memahami pentingnya ilmu ekonomi makro.
2. Memahami tujuan kebijaksanaan makro ekonomi.
3. Memahami peralatan dan model-model ekonomi.
4. Memahami berbagai masalah dalam ekonomi makro.

iv
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pentingnya Ilmu Ekonomi Makro


Ilmu ekonomi adalah seni yang tertua di dunia. Hal ini disebabkan karena manusia
sejak awal mula tercipta sudah menghadapi masalah-masalah ekonomi yakni masalah
sandang, pangan, dan papan, meskipun saat itu istilah ekonomi belum bisa disebut
ilmu karena belum ada kaidah-kaidah sistematis yang menjelaskan dan mengaturnya.
Ekonomi kemudian disebut ilmu termuda karena ekonomi (sebagai ilmu) yang kita
kenal sekarang baru berkembang di akhir 1700an dipelopori oleh Adam Smith setelah
melalui transformasi dari "seni" ke "ilmu".
Ekonomi sendiri yaitu oikos dan nomos adalah berasal dari bahasa Yunani, yang
memiliki arti harfiah yakni aturan rumah tangga. Setelah melewati waktu yang sangat
panjang, barulah kemudian ilmu ekonomi mendapatkan bentuk serta takrif (definisi)
yang mantap hingga saat ini. Di alam takrif itu ternyata bahwa masalah utama dari
setiap persoalan ekonomi adalah problem of choice (masalah dalam melakukan
pemilihan) di antara banyaknya alternatif terkait penggunaan sesuatu barang. Secara
umum masalah perekonomian yang paling pokok meliputi tiga masalah yang
fundamental dan saling berkait, yakni what, how dan for whom goods should be
produced, yang secara lengkap menunjukkan hubungan yang erat antara produksi
dengan konsumen (Herlambang et al., 2002).
Ilmu ekonomi makro merupakan suatu ilmu yang mempelajari perilaku
perekonomian suatu negara secara keseluruhan. Ekonomi makro memberikan
penekanan dalam analisis pada kegiatan ekonomi secara agregat dan bersifat global.
Ruang lingkup bahasan ekonomi makro antara lain: produksi total dari barang dan
jasa, pertumbuhan output, tingkat inflasi, pengangguran, neraca pembayaran
internasional dan nilai tukar mata uang (Gischa, 2020). Permasalahan ilmu ekonomi
makro sangat penting untuk dipahami karena menyangkut seluruh aspek kehidupan
secara langsung ataupun tidak langsung. Para pengambil keputusan dari setiap
industri sangat bergantung pada hasil informasi yang diperoleh dari analisis ekonomi
makro.
Sebagai ilustrasinya, para pengusaha industri konstruksi perlu mengetahui fenomena
permintaan rumah, tingkat suku bunga bank yang berlaku, serta pengeluaran
pemerintah. Kemudian, manajer bank juga perlu memperhatikan kondisi tingkat
bunga, pinjaman pemerintah, pendapatan, dan tenaga kerja secara agregat yang sangat
memengaruhi seluruh sektor perekonomian. Para penganggur berharap agar
secepatnya perekonomian kembali booming dan perusahaan akan mempekerjakan
mereka (Herlambang et al., 2002)

v
Ilmu ini dapat dilihat dari porsi liputan media masa terhadap persoalan persoalan
ekonomi makro dari waktu ke waktu, sepenting itulah analisis ekonomi makro dalam
memainkan peran dalam perekonomian. Isu ekonomi makro juga merupakan penentu
penting bagi terjalinnya hubungan internasional. Contoh lainnya adalah ekspor-impor
yang dilakukan antarnegara sangat dipengaruhi oleh kebijakan politik dan ekonomi
suatu negara (Kennedy, 2019).
Jadi pentingnya ilmu ekonomi makro adalah agar kita dapat, menganalisa
perekonomian secara agregat (menyeluruh), disamping karena manusia juga tidak
akan terlepas dari kegiatan perekonomian, mulai dari yang terkecil seperti kebuttuhan
sandang, pangan, dan lain-lain.

B. Tujuan Dan Kebijaksanaan Makro Ekonomi

Tujuan Makro Ekonomi


Tujuan mempelajari ekonomi makro adalah untuk dapat mengetahui dan memahami
berbagai kejadian dan peristiwa yang berkaitan dengan ekonomi di suatu negara atau
sebuah kawasan serta memperbaiki kebijakan ekonomi di negara atau kawasan
tersebut. Ekonomi makro dapat membantu memahami dan menyelesaikan masalah
terkait perekonomian dan juga sebagai alat untuk menentukan arah kebijakan yang
akan diambil untuk saat ini dan di masa yang akan datang.
Berikut ini adalah tujuan mempelajari ekonomi makro:
1. Mempelajari cara untuk meningkatkan pendapatan nasional
2. Memahami konsep untuk meningkatkan kesempatan kerja pada masyarakat dan
meningkatkan kapasitas produksi
3. Mempelajari cara mengendalikan laju inflasi pada suatu negara dan menjaga
kestabilan perekonomian
4. Mempelajari cara menyeimbangkan neraca pembayaran luar negeri
5. Mengetahui teori pemerataan distribusi pendapatan
6. Memahami konsep untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu negara

vi
Kebijaksanaan Makro Ekonomi
Untuk mengatasi berbagai masalah ekonomi makro di suatu Negara dapat melalui
berbagai kebijakan yaitu:
1. Kebijakan Fisikal
2. Kebijakan Moneter
3. Kebijakan Luar Negeri
Semua kebijakan tersebut bisa dikatakan sebagai kebijakan ekonomi makro.
1. Kebijakan Fisikal, merupakan kebijakan pemerintah untuk mengubah dan
mengendalikan penerimaan dan pengeluaran pemerintah melalui APBN (Anggaran
Penerimaan dan Pembelanjaan Negara) dengan maksud untuk mengatasi masalah
yang sedang di hadapi. Bentuk kebijakan fisikal dapat dibagi dua yaitu:
 Untuk Jangka Pendek:
- membuat perubahan yang berkaitan dengan pembelanjaan/pengeluaran
pemerintah.
- membuat perubahan yang berkaitan dengan system pajak dan jumlah
pajak yang di tetapkan.

 untuk jangka panjang berupa:


- Kebijakan penstabilan otomatik, artinya menjalankan system pajakyang
telah ada, missal: system pajak progresif dan proposional,
- kebijakan fisikal diskresioner artinya kebijakan yang secara khusus
membuat perubahan kepada system yang ada. missal: membuat undang-
undang dil.

2. Kebijakan Moneter merupakan kebijakan yang dilakukan oleh bank sentral dalam
mengatur dan mengendalikan uang yang beredar. Kebijakan bank sentral ini ada yang
bersifat kuantitatif dan ada juga yang bersifat kualitatif.
 Kuantitatif meliputi:
- operasi pasar terbuka ( open market operation) yaitu menjual atau
membeli obligasi pemerintah,
- tingkat diskonto yaitu kebijakan dalam menetapkan tingkat bunga dan
- cadangan wajib (reserve-requirement) yaitu kebijakan dalam menetapkan
cadangan wajib untuk deposito bank dan lembaga keuangan lainnya.
 Kualitatif meliputi: pengawasan kredit secara selektif dan moral suation yaitu
membujuk/menghimbau secara moral kepada masyarakat pengguna jasa bank.
Kebijakan sector luar negeri merupakan kebijakan dalam pengambilan uang
dana yang masuk dan keluar darisuatu Negara, agar neraca pembayaran tetap
stabil dan mantap.

vii
3. Kebijakan Luar Negeri
Ketika sebuah negara berinteraksi dengan negara lain, dalam prosesnya pasti terdapat
berbagai kebijakan luar negeri yang ditetapkan sesuai dengan kepentingan negara.
Karena bagaimanapun, meski dalam konteks luar negeri, kebijakan ini pasti
berhubungan atau setidaknya dipengaruhi oleh kondisi dan situasi politik domestik.
Dalam studi Hubungan Internasional, kebijakan luar negeri atau yang dalam bahasa
Inggris lazim disebut foreign policy memiliki beberapa pengertian. Jika mengacu
pada buku "Foreign Policy in Transformed World" karya Mark Webber dan Michael
Smith, dijelaskan bahwa foreign policy merupakan serangkaian komponen yang
terdiri dari seperangkat nilai, usaha pencapaian tujuan, serta keputusan dan tindakan
negara dalam konteks hubungan antar bangsa.
Lebih lanjut, George Modelski juga mendefinisikan foreign policy sebagai sebuah
aktivitas yang dikembangkan/dilakukan oleh suatu komunitas/negara dengan tujuan
mengubah perilaku dari negara lain serta sebagai bentuk penyesuaian diri terhadap
lingkungan internasional. Senada dengan Modelski, K.J. Holsti juga menjelaskan
tentang foreign policy sebagai sebuah ide atau tindakan dari para pembuat keputusan
untuk menyelesaikan masalah ataupun mempromosikan berbagai perubahan. Entah
itu berupa tindakan, perilaku, atau kebijakan dari negara atau aktor non-negara di
lingkungan internasional.
Singkatnya, kebijakan luar negeri merupakan serangkaian komponen yang nantinya
bisa menjadi panduan bagi negara untuk berinteraksi dengan negara lain atau aktor
non-negara di lingkungan internasional. Dalam prosesnya, ini harus senantiasa
dimonitoring dan dievaluasi agar bisa memaksimalkan manfaat dari kerjasama
multilateral tersebut.

Tujuan Adanya Foreign Policy (kebijakan luar negeri)


Secara umum, kebijakan luar negeri mencakup tindakan dalam bidang ekonomi,
politik, dan militer yang disesuaikan dengan kepentingan negara. Terdapat beberapa
tujuan utama dari penerapan foreign policy ini, di antaranya:
 Security (keamanan). Dalam buku "International Politics: A Framework
for Analysis" karya Holsti dijelaskan bahwa hampir semua negara pasti
menghadapi masalah yang berkaitan dengan keamanan nasional.
Karenanya, adanya foreign policy terbilang sangat penting demi
memperkuat keamanan dan kedaulatan sebuah negara.
 Otonomi. Foreign policy sebagai bentuk otonomi merujuk pada
kemampuan pemerintah untuk merancang dan mengambil keputusan
terkait berbagai urusa domeste dan luar negeri sesuai dengan prioritas atau
kepentingan pepera tersebut

viii
 Kesejahteraan. Adanya kebijakan luar negeri juga bertujuan untuk
kesejahteraan warga negara. Negara akan memberlakukan kebijakan luar
negeri di bidang ekonomi untuk mengatasi berbagai masalah domestik.
Entah dengan mempromosikan aset dan pertumbuhan ekonomi, tukar-
menukar sumber daya, atau kebijakan ekonomi lainnya.
 Status atau prestige. Dalam konteks hubungan internasional, foreign
policy juga penting bagi status dan prestige sebuah negara. Status dan
prestige ini penting agar negara tersebut bisa mendapat rasa hormat dan
respek dari negara lain. Misalnya saja, ketika negara memiliki kebijakan di
bidang militer, tentu akan ada status dan prestige tersendiri.

Dari tujuan tersebut bisa disimpulkan bahwa meskipun kebijakan tersebut dalam
konteks luar negeri, tetapi sangat dipengaruhi dan mempengaruhi kondisi domestik
suatu negara. Karena itulah, pada dasarnya kajian foreign policy bukan hanya harus
diketahui oleh para pemegang kekuasaan, tetapi juga penting bagi masyarakat secara
umum utamanya generasi muda.

C. Peralatan Dan Model-model Ekonomi


Sama seperti ilmu dalam bidang yang lain, para ahli ekonomi mempunyai
peralatannya sendiri sebagai dasar analisis. Peralatan yang dipakai para ahli tersebut
adalah : terminologi, cara berpikir, dan data. Menguasai terminologi adalah salah satu
syarat dalam mempermudah memahami suatu topik, merangkaikan topik yang
dibahas dengan topik terkait lainnya. Cara berpikiryang logis sangat dibutuhkan
dalam memilih dan menetapkan langkah yang diperlukan dalam pengambilan
keputusanatau dalam menentukan kebijakan yang dibutuhkan dalam menyelesaikan
masalah yang dihadapi. Dengan cara berpikir yang logis dilakukan para ahli akan
dimampukan untuk mencermati suatu persoalan dengan sudut pandang yang unik,
dan mengamati keterkaitan benang merah antar variabel yang berkaitan.
Data yang objektif merupakan pengingat, yang sama seperti para ilmuan lainnya, bagi
para ahli ekonomi dalam mengembangkan teori serta pengamatan. Untuk mampu
melihat perekonomian berjalan, para ahli ekonomi menggunakan pengamatan sebagai
dasar lainnya sebuah teori. Setelah sebuah teori dikembangkan harus dilakukan uji
yang langsung terjun ke lapangan guna memperoleh apakah teori tersebut valid atau
tidak. Hasil uji tersebut akan memberikan pernyataan seberapa jauh penyimpangan
antara teori dengan fakta yang terjadi.
Dalam penerapan ketiga peralatan tersebut agar mampu memahami perekonomian
dunia para ahli ekonomi memakai model. Ahli ekonomi tersebut memakai persamaan
atau model agar mendapatkan penyederhanaan suatu gejala perekonomian yang
terjadi. Persamaan atau model merupakan interprestasi dari hubungan penting faktor-
faktor ekonomi yang disederhanakan. Ahli ekonomi berusaha menyusun model agar

ix
dapat menjelaskan faktor ekonomi yang sifatnya kausalitas, seperti PDB, tingkat
pengangguran, dan inflasi.
Model ekonomi memiliki dua jenis variabel yang perlu dipahami, yakni variabel
endogen, dimana adalah variabel yang akan dijelaskan oleh sebuah model atau sering
pula dikatakan sebagai output sebuah model yang disusun. Variabel lainnya adalah
variabel eksogen yaitu variabel yang nilainya ditetapkan dari luar model atau sering
disebut variabel yang mempengaruhi model. Tujuan menyusun sebuah model atau
sering disebut variabel yang mempengaruhi model. Tujuan menyusun sebuah adalah
memperlihatkan kekuatan variabel eksogen mempengaruhi variabel endogen
(Oktaviani dan Novianti, 2014).

D. Berbagai Masalah Dalam Ekonomi Makro


Pada dasarnya persoalan yang menjadi kajian dalam ekonomi makro dibagi menjadi
dua yakni permasalahan jangka pendek dan permasalahan jangka panjang. Masalah
jangka pendek adalah masalah stabilitas yang mana berkaitan dengan kemampuan
pelaku usaha membawa perekonomian ini dari suatu period ke periode berikutnya
dalam masa yang disebut jangka pendek, sehingga mampu terhindar dari penyakit
ekonomi makro yang paling utama, yakni : inflasi yang tidak terkendali tingginya,
jumlah pengangguran terbuka yang sangat besar, serta kondisi kesenjangan neraca
pembayaran internsaional.
Sedangkan masalah jangka panjang yagn lebih dikenal dengan masalah pertumbuhan,
yang mana persoalan ini sangat berkaitan dengan bagaimana pelaku ekonomi mampu
membawa perekonomian ini sangat berkaitan dengan bagaimana pelaku ekonomi
mampu membawa perekonomian agar tetap berada dijalur yang selaras antara
pertumbuhan penduduk, pertambahan kapasitas produksi, serta masih tersedianya
dana untuk investasi yang berasal dari kesadaran masyarakat untuk
menabung(Iskandar, 2003).

x
1. Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan Ekonomi adalah pertumbuhan output riil suatu
perekonomiansepanjang tahun. Pertumbuhan ekonomi diukur dengan
peningkatan Produk Nasional Bruto (PNB) riil atau Produk nasional yang diukur
dengan menggunakan harga konstan (baseyear). Ukuran tersebut mengaitkan
antara peningkatan output total dengan perubahan populasi penduduk. Jika
produksi total suatu negara meningkat hanya sedikit jika dibandingkan dengan
populasi penduduk, maka peningkatan standar hidup rata-rata masyarakatnya
hanya terdorong naik sedikit.
Tercapainnya pertumbuhan ekonomi yang tinggi merupakan bagian dari empat
tujuan utama kebijakan makro ekonomi. Sumbangan terhadap kemakmuran
masyarakat secara umum dapat dilihat dari peranan pertumbuhan ekonomi.
Pertumbuhan yang tinggi memungkinkan masyarakat mengkomsumsi barang dan
jasa lebih banyak, serta menyumbangkan ketersediaan barang dan jasa sosial
yang lebih tinggi seperti pendidikan, kesehatan dan aspek lainnya, sehingga
standar kehidupan riil meningkat (Wahyu, 2015).

2. Infalsi
Inflasi adalah keadaandalam suatu perekonomian yang mengalami peningkatan
harga barang secara agregat dan berkelanjutan, sementara di sisi yang berbeda
kondisi tingkat pendapatan yang dimiliki penduduk relatif tetap apabila keadaan
tersebut terjadi akibatnya kondisi kemiskinan yang tinggi sering terjadi.
Perekonomian yang tidak stabil dalam suatu negara mampu menghambat
masuknya investasi luar negeri. Tingginya inflasi menjadi indikator bahwa
kegiatan ekonomi itu tidak stabil dalam suatu negara mampu menghambat
masuknya investasi luar negeri. Tingginya inflasi menjadi indikator bahwa
kegiataan ekonomi itu tidak stabil, dimana pemerintah negara tersebut dinilai

xi
telah gagal dalam menyeimbangkan pasar uang dan pasar barang. Inflasi mampu
mengakibatkan tingkat resiko kegagalan usaha semakin besar. Persentase inflasi
yang tinggi juga akan mengakibatkan masyarakat mengurangi komsumsi mereka
sebab daya beli yang mereka miliki untuk membeli barang tersebut telah
menurun akibat harga yang melambung tinggi dan jika keadaan ini berkelanjutan,
maka akan banyak produsen yang bangkrut karena produk yang diproduksi
mengalami peningkatan harga sehingga tidak ada yang mampu membeli. Oleh
sebab itu, disimpulkan bahwa ada hubungan negatif antara inflasi dan investasi.
Artinya semakin tidak stabil ekonomi makro suatu negara maka akan semakin
rendah tingkat investasinya.(Iskandar, 2003).

3. Pengangguran
Standar pengertian yang sudah ditentukan secara internasional, menyatakan
bahwa pengangguran merupakan seorang individu yang sudah masuk dalam
golongan angkatan kerja aktif sedang mencari pekerjaan pasa suatu tingkat upah
tertentu, tetapi tidak dapat memperoleh pekerjaan yang diinginkannya.
Pengangguran merupakan seorang atau sekelompok orang yang masuk dalam
kriteria angkatan kerja yang ingin memperoleh pekerjaan namun belum
memdapatkannya (Rohani, 2016). Secara teori tingkat pengnagguran terbuka
masih dianggap ringan dalam suatu negara adalah jika berkisar antar 4-5% taip
tahun. Bila angka telah melebihi 5% akan berdampak hilangnya kepercayaan
publik kepada kinerja pemerintah dan akan sangat mudah goyang dengan isu
politik serta krisis sosial. Apabila dalam suatu negara jumlah pengangguran
tinggi, ono menjadi sebuah indikator bahwa distribusi dalam sumber daya
ekonomi masih timpang. Hal ini dilihat dari banyaknya SDM yang belum
terserap merata di setiap wilayah suatu negara (Rahardja dan Manurung, 2016).

4. Neraca Pembayaran Internasional


Cadangan devisa merupakan sejumlah valuta asing yang dicadangkan Bank
Indonesia (BI) selaku bank sentral sebagai keperluan dalam membiayai belanja
ataupun kewajiban luar negeri negara meliputi pembayaran pembelian barang
impor dan pembayaran transaksi lain kepada pihak saing. Cadangkan devisa yang
cukup merupakan penjamin bagi ketercapaian stabilitas moneter dan pengendali
aktivitas ekonomi makro suatu negara. Jika cadangan devisa tidak mampu
memenuhi kebutuhanuntuk tiga bulan impor akibatnya keadaan ekonomi dinilai
rawan.
Persediaan valuta asing yang sangat rendah dalam suatu negara mampu
mengakibatkan kesulitan ekonomi bagi negara serta mampu menyebabkan negara
tersebut kesulitan mengimpor barang-barang yang diperlukan dari luar negeri,
serta keadaan ini juga mampu menjerumuskan kredibilitas mata uangnnya
(depresiasi). Jika cadangan devisa dikelola dengan tidak tepat mampu
menimbulkan kerugian baik keuangan negara maupun bagi reputasi negara
karena investor pasti akan menolak dalam melakukan investasi dinegara tersebut

xii
sebab negara bersangkutan tidak mengelola cadangan devisa dengan baik. Situasi
ini menjelaskan otoritas moneter negara tersebut tidak mampu merespons secara
efektif ketika terjadi suatu krisis (Septifany, Hidayat dan sulasmiyati, 2015).

5. Siklus Ekonomi
Kondisi suatu egara yang stabil ditandai dengan kestabilan pendapatan perkapita,
ketersediaan lapangan kerja serta kestabilan harga-harga barang secara umum.
Dalam penjelasan yang lebih realistis perekonomian dikatakan stabil bukan saja
berarti kondisi perekonomian selalu dalam keadaan booming atau tidak pernah
sekalipun mengalami penurunan, namun keadaan dimana fluktuasi egarae makro
terutama harga komoditi secara umum serta pendapatan masyarakat bergerak
secara wajar. Hal tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

Garis tren adalah kondisi idela bagi pergerakan egarae dalam suatu
perekonomian. Sedangkan garis putus-putus yang ada dalam gambar merupakan
batas peningkatan ataupun penurunan yang dapat ditoleransi dalam suatu
perekonomian. Apabaila perekonomian melewati garis putus-putus tersebut,
maka keadaan ekonomi akan membahayakan seluruh pelaku ekonomi egar dinilai
terlalu “panas” yang bisa saja kondisi yang terjadi adalah tingginya harga-harga
komoditas secara umum dalam jangka panjang. Bila keadaan ini terjadi akan
mengakibatkan suatu egara menghadapi biaya yang tingginya dan memicu
terjadinya komsumtifisme dan demonstration effect yang melahirkan
kecemburuan sosial akibat tingkat pengangguran tinggi (Mankiw,2006).

xiii
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Jadi pentingnya ilmu ekonomi makro adalah agar kita dapat, menganalisa
perekonomian secara agregat (menyeluruh), disamping karena manusia juga
tidak akan terlepas dari kegiatan perekonomian, mulai dari yang terkecil
seperti kebuttuhan sandang, pangan, dan lain-lain.

2. Tujuan Dan Kebijaksanaan Makro Ekonomi


Tujuan Makro ekonomi adalah sebagai berikut:
- Mempelajari cara untuk meningkatkan pendapatan nasional
- Memahami konsep untuk meningkatkan kesempatan kerja pada
masyarakat dan meningkatkan kapasitas produksi
- Mempelajari cara mengendalikan laju inflasi pada suatu negara dan
menjaga kestabilan perekonomian
- Mempelajari cara menyeimbangkan neraca pembayaran luar negeri
- Mengetahui teori pemerataan distribusi pendapatan
- Memahami konsep untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu
negara
Kebijaksanaan Makro ekonomi sebagai berikut:
- Kebijakan fisikal
- Kebijakan moneter
- Kebijakan luar negeri

3. Peralatan Dan Model-model ekonomi


Perlatan ekonomi:
- Terminologi
- Cara berpikir
- Data
Model-model ekonomi:
- Variable endogen
- Variable eksogen

4. Berbagai masalah dalam ekonomi makro:


- Pertumbuhan Ekonomi
- Inflasi
- Pengangguran
- Neraca pembayaran internasional
- Siklus ekonomi

xiv
xv
B. Saran
Penulis sangat menghargai atas segala saran serta kritik dari para pembaca yang
penulis hargai, guna untuk membangun pada masa yang akan datang agar menjadi
lebih baik lagi dalam membenarkan alur-alur yang semestinya kurang memuaskan
bagi tugas yang penulis selesaikan.

xvi
DAFTAR PUSTAKA
Mankiw N. Gregory: Principle of economic, an asian edition, volume 2, penerbit
salemba 4, 2012
Asfia Murni, Ekonomika Makro, edisi perdana, PT Refika Aditama,bandung 2006

xvii

Anda mungkin juga menyukai