Ekonomika
Makro
Gambaran Umum Ekonomi Makro
dan Permasalahannya
01
Ekonomi dan Bisnis Manajemen S1 190221004 Team Teaching Ekonomika Makro
Abstract Kompetensi
Alasan utama untuk mempelajari ekonomi adalah mempelajari cara berfikir. Ekonomi
memiliki tiga konsep dasar yang sekali diserap, dapat mengubah cara orang melihat pilihan
sehari-hari: biaya peluang, marjinalisme, dan cara kerja pasar yang efisien. Ilmu ekonomi
adalah suatu studi bagaimana individu-individu dan masyarakat, dengan atau tanpa
penggunaan uang, dengan menggunakan sumber-sumber daya yang terbatas tetapi dapat
dipergunakan dalam berbagai cara untuk menghasilkan berbagai jenis barang dan jasa dan
mendistribusikannya untuk keperluan konsumsi sekarang dan pada masa yang akan datang
kepada berbagai individu dan golongan masyarakat guna mencapai kepuasan atau
kemakmuran masyarakat. Dalam ilmu ekonomi, pengalokasian sumber daya terjadi pada
setiap aktivitas ekonomi manusia yang meliputi produksi, konsumsi dan pertukaran.
Secara garis besar, ilmu ekonomi dibagi atas dua bagian yaitu ilmu ekonomi mikro dan ilmu
ekonomi makro. Ilmu ekonomi mikro adalah ilmu yang mempelajari penggunaan sumber
daya, atau faktor produksi, yang terbatas untuk memenuhi kebutuhan yang tidak terbatas,
dengan keputusan yang di buat individu. Analisis ilmu ekonomi mikro berkaitan dengan
kejadian-kejadian ekonomi pada unit-unit kecil kegiatan ekonomi masyarakat. Sedangkan
ilmu ekonomi makro adalah ilmu yang mempelajari penggunaan sumber daya, atau faktor
produksi, yang terbatas untuk memenuhi kebutuhan yang tidak terbatas secara agregat.
Menurut Williamson (2014) makroekonomi merupakan studi tentang perilaku sekumpulan
besar pelaku ekonomi yang berfokus pada perilaku agregat konsumen dan perusahaan,
perilaku pemerintah, tingkat keseluruhan aktivitas ekonomi di masing-masing negara,
interaksi ekonomi antar negara, dan pengaruh kebijakan fiskal dan moneter. Makroekonomi
berbeda dengan mikroekonomi karena berkaitan dengan efek keseluruhan pada ekonomi
dari pilihan yang dibuat oleh semua pelaku ekonomi, bukan pada pilihan konsumen atau
perusahaan individu. Ketidakserasian interaksi pelaku ekonomi dapat menimbulkan
berbagai masalah seperti inflasi, deflasi, resesi dan lain sebagainya.
Konsep agregat dalam ekonomi makro dapat diartikan sebagai keseluruhan kegiatan
pelaku-pelaku ekonomi, seperti kegiatan produsen secara keseluruhan, kegiatan konsumen
secara keseluruhan, kegiatan pemerintah, dan kegiatan ekonomi luar negeri. Pelaku
ekonomi dikelompokkan menjadi beberapa sektor dalam analisis ekonomi makro, yaitu:
Ekonomi makro merupakan konsep dasar yang dapat menjelaskan beberapa hal berikut:
Lingkup pembahasan konsep/teori dalam ilmu ekonomi makro antara lain yaitu:
Perkembangan ilmu ekonomi makro berawal dari kegagalan ekonomi klasik yang sangat
fanatik terhadap konsep mekanisme pasar dalam mengatur perekonomian. Kegagalan
tersebut memunculkan pemikiran-pemikiran baru dari para ahli ekonomi.
1. Pandangan Klasik (Adam Smith/1776) yang terkenal dengan bukunya “The Wealth of
Nations”. Smith menekankan bahwa sistem pasar bebas merupakan sistem pengatur
kegiatan ekonomi yang efisien. Para ahli ekonomi klasik meyakini bahwa untuk
mendorong kegiatan ekonomi, keterlibatan pemerintah harus dikurangi dan
semuanya diserahkan pada pasar, karena ada invisible hand mekanisme pasar yang
akan mengatur perekonomian pasar. Mekanisme pasar yaitu mekanisme alokasi
sumber daya ekonomi yang berlandaskan pada interaksi kekuatan permintaan dan
penawaran. Mekanisme pasar akan mengarahkan pelaku-pelaku ekonomi berusaha
mengalokasikan dana dan faktor produksi secara efisien. Menurut Sadono Sukirno
Masalah-masalah dalam ekonomi makro muncul berawal dari berbagai fenomena yang
terjadi dalam kegiatan perekonomian antara lain yaitu:
2. Perbedaan antara Aggregate Supply (AS) dan Aggregate Demand (AD). Aggregate
Supply (AS) merupakan produk nasional yang dihasilkan atau yang tersedia dalam
suatu negara dan siap ditawarkan, sedangkan Aggregate Demand (AD) merupakan
permintaan keseluruhan masyarakat terhadap produk nasional. Dalam teori ekonomi
makro AS dinyatakan sebagai Y dan AD dinyatakan sebagai totalitas C, I, G, X.
Perbedaan antara AS dan AD ini menimbulkan masalah ekonomi makro sebagaimana
terlihat pada gambar 1.2 berikut ini:
a. Moderat inflation yaitu inflasi yang terjadi dengan tingkat antara 7% - 10%.
b. Galoping inflation yaitu inflasi sedang yang berkisar antara 20% - 100%.
c. Hyperinflation yaitu inflasi sangat tinggi berada pada tingkat diatas 100%.
Deflasi adalah suatu kondisi yang berlawanan dengan inflasi. Deflasi merupakan suatu
kejadian dimana harga barang mengalami penurunan secara umum. Terjadinya deflasi
dapat disebabkan oleh Aggregate Supply (AS) yang lebih besar dari Aggregate Demand
(AD), sehingga produk yang tersedia lebih banyak dari yang diminta masyarakat.
Turunnya permintaan masyarakat disebabkan oleh turunnya pendapatan masyarakat,
sehingga daya beli rendah. Akibatnya tingkat investasi rendah dan mendorong
terjadinya peningkatan pengangguran.
2. Pengangguran
3. Pertumbuhan Ekonomi
a. Kenaikan GDP lebih besar dari pertambahan penduduk, sehingga standar hidup
mengalami peningkatan.
Neraca pembayaran merupakan catatan berbagai informasi tentang nilai ekspor dan
impor, transaksi jasa, aliran modal jangka panjang, jangka pendek. Neraca pembayaran
akan menyajikan aliran uang masuk dan aliran uang keluar yang terjadi dalam kegitan
ekonomi suatu negara. Aliran uang ke luar negeri terjadi akibat impor dan investasi di
luar negeri. Aliran uang ke dalam negeri terjadi apabila ada export, investasi asing dari
luar negeri. Setiap Negara akan berusaha menjaga kestabilan neraca pembayarannya,
dimana aliran uang ke luar negeri seimbang dengan aliran uang yang masuk ke dalam
negeri. Masalah timbul pada saat suatu negara mengalami ketidakstabilan neraca
pembayaran yang akan menimbulkan berbagai masalah ekonomi didalam negeri.
Neraca Pembayaran akan Surplus pada saat jumlah ekspor lebih besar dari impor, arus
dana masuk lebih besar dari arus dana keluar. Sementara, neraca pembayaran akan
mengalami defisit pada saat jumlah ekspor lebih kecil dari impor, arus dana masuk lebih
rendah dari arus dana keluar. Neraca pembayaran defisit dapat menyebabkan turunnya
nilai mata uang domestik, berkurangnya kegiatan dan pertumbuhan ekonomi dalam
negeri, menurunnya kesempatan kerja dan tingkat investasi.
2. Kebijakan Moneter
Menurut Jan Tinbergen (1956), Kebijakan Moneter adalah “The manipulation of certain
aspects of the economy that are under the direct control of the monetary authority,
usually called ‘policy instruments’, so as to attain goals that are consider desirable”.
Artinya kebijakan moneter merupakan salah satu elemen dalam pengambilan kebijakan
ekonomi yang berhubungan langsung dengan penggunaan instrumen-instrumen
moneter yang berada dibawah kendali otoritas moneter. Secara umum di Indonesia
kebijakan moneter dipahami sebagai suatu kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah
melalui bank sentral selaku otoritas moneter untuk mengatur jumlah uang beredar dan
tingkat suku bunga dalam tingkat yang wajar dan normal. Tujuannya adalah untuk
mengawasi dan mempengaruhi kestabilan, kegiatan dan pertumbuhan ekonomi.
Kebijakan Moneter yang ditetapkan oleh Bank Sentral terbagi dua yaitu:
b. Kebijakan Kualitatif yaitu suatu kebijakan yang sifatnya non-intervensi dan lebih
banyak menekankan kepada kesadaran pihak perbankan umumnya. Beberapa
tindakan yang berhubungan dengan kebijakan ini antara lain; (1) selective credit
control (pengawasan terhadap kredit) yaitu corak pinjaman dan bentuk investasi
yang dilakukan bank umum; (2) moral suasion (persuasi moral), misalnya yaitu
membujuk/ menghimbau secara moral kepada masyarakat pengguna jasa bank.
Pada ilmu ekonomi makro yang dimaksud dengan pelaku kegiatan ekonomi adalah
masyarakat secara keseluruhan. Masyarakat pelaku ekonomi dapat dibedakan kedalam 4
kelompok yaitu:
b. Sebagai pemakai barang dan jasa yang dihasilkan oelh kelompok masyarakat
lainnya seperti produsen, pemerintah dan luar negeri.
b. Sebagai pemakai faktor produksi dari RTK dan dari luar negeri (RTLN)
Tujuan kegiatan RTN adalah untuk mencapai kesejahteraan masyarakat secara umum
a. Sebagai penghasil barang dan jasa yang dibutuhkan kelompok pelaku kegiatan
ekonomi lainnya
Dalam model circular flow of economy dua sektor hanya terdapat dua pelaku ekonomi
dalam kegiatan perekonomian yaitu Rumah Tangga Konsumen (RTK) dan Rumah
tangga Perusahaan (RTP). Kedua pelaku ekonomi ini saling berinteraksi untuk mencari
Gambar 1.3 Hubungan RTK dan RTP dalam Kegiatan Perekonomian melalui
Model Circular Flow of Economy Dua Sektor
Pada model circular flow of economy tiga sektor diasumsikan terdapat tiga pelaku
ekonomi dalam kegiatan perekonomian yaitu RTK, RTP dan RTN. Dalam model ini ada
peran pemerintah dalam bentuk belanja negara (Government Expenditure/G) dan
penerimaan dalam bentuk pajak (Tax/T). Interaksi ketiga pelaku ekonomi ini dalam
model circular flow of economy tiga sektor dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 1.4 Hubungan RTK, RTP dan RTN dalam Kegiatan Perekonomian
melalui Model Circular Flow of Economy Tiga Sektor
c. Apabila Nilai GNI = GNP, maka perekonomian dikatakan dalam keadaan seimbang
Komponen S dan T merupakan variabel yang akan memperkecil arus atau mengurangi
jumlah uang yang beredar dalam kegiatan perekonomian. Sedangkan komponen I dan G
merupakan variabel yang dapat memperbesar arus atau menmbah jumlah uang beredar
dalam kegiatan perekonomian
Dalam model perekonomian empat sektor diasumsikan bahwa terdapat empat pelaku
ekonomi dalam kegiatan perekonomian yaitu RTK, RTP, RTN, dan RTLN. Pada model
ini sudah ada peranan luar negeri berupa ekspor, impor dan analisis perekonomian
sudah menganut sistem perekonomian terbuka. Interaksi keempat pelaku ekonomi ini
dalam model circular flow of economy empat sektor dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 1.4 Hubungan RTK, RTP, RTN dan RTLN dalam Kegiatan
Perekonomian melalui Model Circular Flow of Economy Empat Sektor
c. Apabila Nilai GNI = GNP, maka perekonomian dikatakan dalam keadaan seimbang
Komponen S, T dan M merupakan variabel kebocoran yang akan memperkecil arus atau
mengurangi jumlah uang yang beredar dalam kegiatan perekonomian. Sedangkan
komponen I, G dan X merupakan variabel pengganti yang dapat memperbesar arus atau
menmbah jumlah uang beredar dalam kegiatan perekonomian.
Case, K., E., Fair, R., C., & Oster, S., M. 2017. Principles of Macroeconomics. Twelfth
Edition. USA: Pearson
Mankiw N., Gregory. 2019. Macroeconomics. Tenth Edition. New York: Work Publishers
Murni, A. 2016. Ekonomika Makro. Edisi Revisi. Bandung: PT. Refika Aditama
Williamson, S., D. 2014. Macroeconomics. Fifth Edition. New Jersey: Pearson Education, Inc