Anda di halaman 1dari 16

KONSEP DASAR MAKRO EKONOMI

MAKALAH
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Makro Ekonomi Islam

Dosen Pengampu
HM. Syafi’i Budi Santoso, ME
NIY.BAF

Oleh:
Ahsin Muzaki
20190030

PROGAM STUDI EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM BANI FATAH (IAIBAFA)
TAMBAKBERAS JOMBANG
2021
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...............................................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah.................................................................................1

B. Rumusan Masalah...........................................................................................1

C. Tujuan Penulisan............................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................2

A. Perkembangan Ekonomi Makro.....................................................................2

B. Masalah utama Makro Ekonomi.....................................................................3

C. Komponen Makro Ekonomi...........................................................................7

D. Macam - macam pasar...................................................................................7

E. Kebijakan Ekonomi Makro..........................................................................11

BAB III SIMPULAN DAN SARAN...................................................................13

A. Simpulan.......................................................................................................13

B. Saran.............................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Ekonomi makro merupakan bagian dari ilmu ekonomi yang
mengkhususkan dan memperlajari mekanisme bekerjanya perekonomian
sebagai suatu keseluruhan.Dengan demikian hubungan yang ingin
dipelajari oleh ekonomi makro pada pokoknya ialah hubungan-hubungan
antara variabel ekonomi aggregative. Diantara itu banyak dipersoalkan
dalam ekonomi makro antara lain: tingkat pendapatan nasional, tingkat
pendapatan kerja, pengeluaran konsumsi rumah tangga, saving, investasi
nasional, jumlah uang yang beredar, tingkat harga, tingkat bunga.

B. Rumusan Masalah
Dalam makalah ini penulis akan membahas mengenai :
1. Bagaimana Perkembangan Ekonomi Makro ?
2. Apa Masalah utama Makro Ekonomi ?
3. Apa saja Komponen Makro Ekonomi ?
4. Apa saja Macam - macam pasar ?
5. Apa Kebijakan Ekonomi Makro ?

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui Perkembangan Ekonomi Makro;
2. Untuk mengetahui Masalah utama Makro Ekonomi;
3. Untuk mengetahui Komponen Makro Ekonomi;
4. Untuk mengetahui Macam - macam pasar;
5. Untuk mengetahui Kebijakan Ekonomi Makro;

1
BAB II
PEMBAHASAN

Pada tahun 1929-1933 terjadi adanya The Great Depression.Yaitu kejadian


dimana negara-negara diseluruh dunia mengalami masalah ekonomi.Angka
pengangguran meningkat, output ekonomi berkurang, investasi merosot
tajam.Keadaan ini membuat hipotesis mengenai ekonomi klasik pun
dipertanyakan.Karena paham ekonomi klasik hanya tergantung oleh mekanisme
pasar.keadaan ini mendorong seorang ahli ekonomi terkemuka inggris bernama
John Maynard Keynes mengemukakan pendapat dalam buku The General Theory
of Employment Interest and Money.
Ekonomi makro adalah studi tentang ekonomi secara keseluruhan.Ekonomi
makro menjelaskan perubahan ekonomi yang mempengaruhi banyak masyarakat,
perusahaan dan pasar. Ekonomi makro dapat digunakan untuk menganalisis cara
terbaik untuk memengaruhi target-target tenaga kerja dan pencapaian
keseimbangan neraca yang berkesinambungan.
Ilmu ekonomi makro hanya membahas variabel-variabel yang berhubungan
dengan gejala-gejala perekonomian secara keseluruhan, secara totalitas, atau
gejala umum, bukan perilaku dari pelaku ekonomi secara individual.Secara umum
terdapat beberapa variabel yang menjadi isu utama ekonomi makro.

A. Perkembangan Ekonomi Makro


Ekonomi makro berkembang berawal dari kegagalan ekonomi
klasik yang sangat fanatik terhadap konsep mekanisme pasar dalam
mengatur perekonomian. Adam Smith sebagai tokoh ekonomi klasik pada
tahun 1776 menulis buku yang berjudul The Wealth of
Nations meyakinkan para ahli ekonomi klasik bahwa konsep invisible
hand atau bekerjanya mekanisme pasar dapat menentukan produk apa
yang akan dihasilkan.
Analisis ekonomi makro mulai berkembang dengan pesat setelah
seorang ahli ekonomi Inggris yaitu John Maynard Keynes pada tahun 1936
3

menerbitkan buku yang berjudul The General Theory of Employment,


Interest and Money.

B. Permasalahan Ekonomi Makro1


Permasalahan ekonomi makro yang tidak segera ditangani dengan
serius, dapat menimbulkan efek samping yang parah. Tidak hanya
berdampak pada ekonomi nasional, tetapi masyarakat pun juga mengalami
beberapa kesulitan di banyak sektor. 
Lantas apa saja sih permasalahan ekonomi makro? Berikut adalah
beberapa permasalahan yang dapat mengancam jika tidak segera
ditindaklanjuti.
1. Pertumbuhan Ekonomi Terganggu
Dampak dari permasalahan ekonomi makro yang merasakan dampak
adalah kalangan bisnis, pengusaha dan produksi. Misalnya pabrik besar
dan perusahaan maupun usaha bisnis lainnya. Tidak dapat dipungkiri, jika
perusahaan mengalami kesulitan sampai terjadi kebangkrutan, dampak
paling luas pun akan merambah ke pertumbuhan ekonomi. 
Ketika pertumbuhan ekonomi terganggu tentu saja akan berdampak pada
pertumbuhan sektor perekonomian yang lain. Contoh kasus yang hangat
kita rasakan saat ini. Kasus masker akibat pandemic corona. Karena virus
Covid-19 harga semakin melambung tinggi. 
Masyarakat rela berdesak-desakan membeli masker, sekalipun dengan
harga yang sangat tinggi. Pihak penjual pun memanfaatkan momen ini
untuk meraup keuntungan tiga bahkan empat kali lipat dari hari biasa.
Sedangkan dari pihak pabrik, tidak bisa memproduksi masker dengan
permintaan sangat tinggi dalam waktu singkat. 
Alasannya tentu saja dari segi operator karyawan, tingginya permintaan
masker 10 kali lipat lebih banyak, didukung dengan pembelian bahan
pokok untuk memproduksi masker. Skala lebih kompleks lagi,

1
5 Permasalahan Ekonomi Makro di Indonesia dalam https://penerbitbukudeeplish.com/. (Diakses
pada 18 Juni 2021)
4

permasalahan ekonomi makro tentu saja akan mengganggu kelangsungan


bisnis pemula maupun pelaku bisnis lama.

2. Tajamnya Angka Pengangguran dan Kemiskinan


Permasalahan ekonomi makro yang tidak dapat dihindari, semakin banyak
pengangguran. Akibat perusahaan yang tidak mampu bersaing dan
bertahan, akhirnya bangkrut. Mau tidak mau harus melakukan PHK
karyawan demi bisa berdiri. Harusnya bisa merekrut karyawan baru, justru
menambah angka pengangguran. 
Padahal, satu perusahaan anggap saja bisa mempekerjakan 35 karyawan.
Jika dikalikan 10 perusahaan sudah berapa karyawan yang diserap?
Sedangkan jika 10 perusahaan hanya tersisa 5 perusahaan yang bertahan,
sisanya bangkrut, maka akan menyumbang 175 karyawan menganggur. 
Ada satu hal yang perlu kita pahami kenapa terjadi perusahaan atau usaha
bisnis yang mengalami kebangkrutan? Jawabannya sederhana. Karena
banyak perusahaan yang menjual produk barang mereka untuk kalangan
masyarakat menengah ke bawah. Sedangkan di masa sulit, di sektor lain
juga banyak yang melakukan pengurangan karyawan (angka
pengangguran meningkat). 
Maka hasil perekonomian uang pun juga mengenai dampak. Tingkat jual
beli semakin menurun, karena tidak ada sirkulasi uang. Tentu saja angka
kemiskinan pun juga semakin besar. Banyak masyarakat bawah yang
kesulitan makan akibat pekerjaan yang sulit. Realitanya memang angka
kemiskinan di Indonesia lebih tinggi.

3. Terjadinya Krisis Nilai Tukar Uang Terhadap Utang Luar Negeri 


Seperti yang kamu tahu bahwa Indonesia memiliki permasalahan ekonomi
makro. Salah satunya bentuk utang ke luar negeri. Nah, ketika terjadi
permasalahan ekonomi makro, maka bisa menimbulkan krisis nilai tukar,
dimana devisa negara akan mendapatkan dampak terburuk. 
5

Devisa negara salah satu sektor yang akan mendapatkan dampak


terburuknya. Selain itu juga, dampak ini juga akan dirasakan oleh investor
maupun perusahaan yang memiliki kerjasama luar negeri atau
menjalankan kerjasama ekspor impor penjualan. Tentu saja mereka akan
mengalami masalah yang sangat serius. 
Tidak perlu jauh-jauh, contoh sederhana perusahaan yang ada di Indonesia
mendapatkan suntikan dana dari pihak luar. Ketika terjadi permasalahan
ekonomi makro, maka suntikan dana yang sudah diberikan akan ditarik
atau dikembalikan. Jika suntikan sedikit mungkin tidak masalah,
bagaimana jika nominalnya banyak? Tentu saja ini bisa berdampak
langsung terhadap keberlangsungan perusahaan sekaligus anak
karyawannya. 
Belum lagi masalah utang di luar negeri. Tidak hanya utang negara,
perusahaan yang memiliki utang di luar negeri pun akan mendapatkan
dampak. Dimana hutang tersebut tidak mendapatkan perlindungan dari
negara. Dampak buruknya, dapat menimbulkan pembengkakan utang
dalam sekali waktu saja.

4. Terjadi Inflasi 
Terjadinya inflasi tinggi akan berpengaruh pada tingginya utang luar
negeri yang mempengaruhi dunia perbankan di Indonesia. Bentuk
kesulitan yang paling terasa masalah likuiditas. Akibatnya terjadi
kemacetan di sektor usaha akibat terlalu besar beban utang negara. 
Perusahaan swasta maupun non swasta pun juga mendapatkan
pengaruhnya. Akibat terjadinya inflasi, dimana asset-aset yang mereka
miliki pun terkuras akibat tidak bisa meminjam pinjaman bank. Belum lagi
dengan UKM yang tidak bisa meminjam uang atau mengawali usaha lewat
hutang bank sebagai modal. Masalah inflasi di Indonesia pernah terjadi di
tahun 2004 yang mencapai 10,5%
6

5. Kekalahan Daya Saing 


Dampak yang akan berpengaruh akan mengalami kekalahan daya saing.
Tentu saja konteks daya saing dalam hal ini adalah daya saing melawan
perusahaan besar yang memiliki power besar. Sehingga pasaran secara
nasional pun menjadi lesu dan terkesan lamban. 
Masalah ini akan semakin parah jika masyarakat memiliki kebiasaan dan
rasa bangga membeli akan produk-produk dari luar. Tentu saja ini akan
memperlancar arus ekonomi mereka, dan mematikan perputaran ekonomi
di dalam Negeri. 
Itu sebabnya di masa pandemic seperti ini, sangat disarankan untuk
membeli produk UKM-UMKM untuk menyeimbangkan perekonomian.
Agar tetap terjadi perputaran perekonomian. Agar ekonomi semakin
menguat. Tentu saja cara ini diharapkan mampu meningkatkan
pertumbuhan ekonomi local daripada pertumbuhan ekonomi luar. Agar
suplai produk domestic tetap terjaga. 
Bukan malah justru sebaliknya. Tetap mencari produk luar dalam kondisi
susah. Saat masyarakat membeli produk luar, itu sama artinya membantu
dalam memperlambat perputaran perekonomian dan melemahkan ekonomi
di dalam negeri. Memang dari segi kualitas dan bahan, produk luar lebih
baik. Tetapi dalam kondisi inflasi, bukankah seharusnya lebih
mementingkan produk dalam negeri terlebih dulu. 
Namun ya kembali lagi, semua tergantung dari cara berfikir masing-
masing individu. Itu pun kembali keputusan personal dan hak masyarakat
dalam membeli produk. Jawaban yang pasti, produk dalam negeri harus
siap untuk bersaing melawan produk-produk dari luar untuk merebut
perhatian masyarakat lokal dengan produk yang dihasilkan. 
Dari beberapa permasalahan ekonomi makro di atas, tentu saja kita
menjadi lebih paham, sekaligus memahami perekonomian luar negeri
mampu mempengaruhi perekonomian lokal. Belum lagi ditambah dengan
permasalahan yang sifatnya sangat kompleks dan luas. Tidak hanya bisa
diselesaikan oleh satu dua orang. Tetapi oleh banyak pihak.
7

C. Komponen Makro Ekonomi2


Berbeda dengan ekonomi mikro, cakupan pembahasan dalam
ekonomi makro lebih luas. Ekonomi lebih umum dalam mempelajari
peristiwa dan kegiatan ekonomi yang terjadi. Ekonomi makro
menganalisis perubahan ekonomi rumah tangga, perusahaan, dan pasar
secara luas. Hal ini berkaitan dengan permasalahan permintaan dan
penawaran agregat, seperti pendapatan nasional, pengangguran, jumlah
uang yang beredar, laju inflasi, pertumbuhan ekonomi, dan neraca
pembayaran internasional.
Dalam ekonomi makro dibahas beberapa komponen sebagai
berikut:
• Pemanfaatan sumber daya ekonomi
• Stabilitas ekonomi
• Pertumbuhan ekonomi
• Ekonomi internasional
• Neraca pembayaran internasional
• Nilai tukar mata uang
• Inflasi
• Peredaran uang

D. MACAM-MACAM PASAR
a. Pasar menurut Pelayanan dan Kelengkapannya
1.Pasar tradisional
Dalam pasar tradisional, pembeli dilayani langsung oleh penjual,
sehingga dimungkinkan masih terjadi tawar menawar harga. Contoh
pasar Beringharjo di Yogyakarta, pasar Johar di Semarang.
2.Pasar modern
Dalam pasar modern, pelayanan dilakukan secara mandiri dan
dilayani oleh pramuniaga.

2
EKONOMI MAKRO, MIKRO. dalam http://stie.dewantara.ac.id/ekonomimakro-mikro/.
(Diakses pada 18 Juni 2021)
8

b. Pasar menurut Fisik


1.Pasar kongkret/riil, adalah pasar di mana penjual dan pembeli
bertemu langsung dan barang yang diperjualbelikan benar-benar ada.
Ciri-cirinya: transaksi tunai, barang dapat langsung dibawa,barang
yang diperjualbelikan benar-benar ada dan penjual pembeli bertemu
langsung.
2.Pasar abstrak, adalah pasar di mana penjual dan pembali tidak
bertemu secara langsung dan barang yang diperjualbelikan tidak
tersedia secara langsung. Ciri-cirinya: transaksi berlandaskan rasa
percaya, penjual pembeli berada di tempat yang berbeda, barang yang
diperjualbelikan tidak tersedia (hanya contohnya saja).
c. Pasar menurut Waktu Terjadinya
1. Pasar harian, pasar yang penyelenggaraannya setiap hari.
2. Pasar mingguan, pasar yang penyelengggaraanya setiap seminggu
sekali.
3. Pasar bulanan, pasar yang penyelenggaraanya sebulan sekali.
4. Pasar tahunan, pasar penyelenggaraannya setahun
d. Pasar menurut Luas Wilayah Kegiatannya
1. Pasar lokal, pasar yang daerah pemasarannya hanya meliputi
daerah tertentu, barang yang diperjualbelikan adalah barang
kebutuhan masyarakat di sekitarnya.
2. Pasar nasional, pasar yang daerah pemasarannya meliputi wilayah
satu negara, barang yang diperjualbelikan adalah barang yang
dibutuhkan masyarakat negara tersebut.
3. Pasar regional, adalah pasar yang daerah pemasarannya meliputi
beberapa negara di wilayah tertentu dan biasanya didukung dengan
perjanjian kerjasama misalnya AFTA di wilayah Asia Tenggara.
4. Pasar internasional/pasar dunia, adalah pasar yang daerah
pemasarannya meliputi seluruh kawasan dunia, barang yang
diperjualbelikan adalah barang yang dibutuhkan semua masyarakat
dunia
9

e. Pasar menurut Barang yang Diperjualbelikan


1. Pasar barang konsumsi, adalah pasar yang memperjualbelikan
barang yang secara langsung dapat dikonsumsi, misalnya pasar
sembako, pasar buah.
2. Pasar barang produksi, adalah pasar yang memperjualbelikan
barang produksi atau faktor-faktor produksi, misalnya pasar bibit ikan,
pasar mesin-mesin pabrik, bursa tenaga kerja.
f. Pasar menurut Bentuk/Organisasi Pasar
1. Pasar persaingan sempurna (perfect competition market), adalah
pasar yang terdapat banyak penjual dan pembeli sehingga harga tidak
bisa ditentukan oleh masing-masing penjual/pembeli.
Ciri-ciri:
1. Pengetahuan penjual dan pembeli sempurna
2. Penjual dan pembeli bebas keluar masuk pasar
3. Penjual dan pembeli banyak
4. Barang yang diperjualbelikan bersifat homogen
2. Pasar persaingan tidak sempurna (imperfect competition market),
adalah pasar di mana jumlah pembeli lebih banyak daripada jumlah
penjual.
Ciri-ciri:
1. Pengetahuan pembeli tentang pasar terbatas
2. Terdapat hambatan nutuk memasuki pasar
3. Jumlah penjual sedikit
4. Barang yang diperjualbelikan heterogen

Pasar persaingan tidak sempurna dibedakan menjadi:


a. Pasar monopoli, adalah pasar yang sepenuhnya dikuasai satu
penjual. Contoh: PLN menguasai listrik di Indonesia.
Ciri-ciri:
1. Terdapat satu penjual dan banyak pembeli.
2. Harga ditentukan oleh penjual.
10

3. Tidak ada barang lain yang dapat menggantikan barang


yang diperjualbelikan.
4. Ada rintangan bagi penjual baru yang ingin masuk.
Penyebab timbulnya pasar monopoli:
1. Ditetapkan oleh pemerintah berdasarkan undang-
undang
2. Penggabungan dari berbagai perusahaan
3. Adanya hak paten atas hasil karya
Hambatan yang terjadi pada pasar monopoli:
1. Penetapan harga serendah mungkin
2. Adanya kepemilikan terhadap hak paten/hak cipta dan
hak eksklusif
3. Pengawasan yang ketat terhadap agen dan distributor
4. Adanya skala ekonomis yang sangat besar
5. Memiliki sumber daya yang unik
b. Pasar duopoli, yaitu pasar yang dikuasai oleh dua penjual.
Contoh: Caltex dan Pertamina menguasai minyak pelumas.
Ciri-ciri:
1. Terdapat dua penjual dan banyak pembeli.
2. Harga ditentukan secara sepihak oleh kedua penjual
c. Pasar oligopoli, yaitu pasar yang dikuasai oleh beberapa
penjual. Contoh: Honda, Suzuki, Yamaha, dan Kawasaki
menguasai sepeda motor.
Ciri-ciri:
1. Terdapat beberapa penjual dan banyak pembeli
2. Barang yang diperjualbelikan bersifat homogen
3. Terdapat hambatan bagi penjual baru
4. Adanya saling ketergantungan
5. Penggunaan iklan sangat intensif
11

d. Pasar monopolistik, yaitu pasar dimana terdapat banyak


produsen yang menjual barang yang sama tetapi dengan
berbagai macam variasi.
Ciri-ciri:
1. Terdapat banyak produsen
2. Barang yang diperjualbelikan sama tetapi dengan
berbagai macam variasi
3. Adanya kemudahan bagi produsen baru untuk
menawarkan produknya
4. Selalu terbuka peluang untuk menciptakan persaingan
e. Pasar monopsoni, yaitu pasar dimana terdapat banyak penjual
tetapi pembelinya hanya satu.
Ciri-ciri:
1. Terdapat banyak produsen
2. Pembeli hanya satu
3. Para produsen bersaing keras untuk memberikan
pelayanan dan harga serendah mungkin

E. Kebijakan Ekonomi Makro


Pengertian ekonomi makro membahas hal yang terkait dengan
ketersediaan lapangan pekerjaan, tingkat pengangguran dan hal yang
terkait dengan inflasi dan deflasi. Ekonomi makro memiliki beberapa
kebijakan yang diantaranya seperti:3
1. Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal mengatur pendapatan dan pengeluaran dari suatu
negara. Pendapatan negara dapat dihasilkan dari pemungutan pajak
yang dilakukan oleh setiap warga negara.
Selain itu, pendapatan negara juga dapat dihasilkan dari hal diluar dari
non-pajak seperti denda, lelang, gratifikasi dan pemberian dari negara
3
Apa Itu Ekonomi Makro? Apa Tujuan dan Ruang Lingkupnya?. dalam
https://www.jurnal.id/id/blog/apa-itu-ekonomi-makro-apa-tujuan-dan-ruang-lingkupnya/
(Diakses pada 18 Juni 2021)
12

lainnya. Sedangkan untuk pengeluaran biasanya mengenai kegiatan


impor barang dari luar negeri untuk memenuhi kebutuhan pokok
dalam negeri. Kebutuhan negeri yang dibutuhkan biasanya kebutuhan
yang memang sulit untuk diproduksi oleh negara. Sehingga akhirnya
negara tersebut melakukan impor barang.

2. Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter adalah kebijakan yang menjadi pembeda dari
ekonomi mikro dan makro. Kebijakan yang berfungsi mengukur
sebanyak apa dana yang dikeluarkan oleh bank sentral yang ada di
Indonesia terhadap masyarakat. Jika terjadi perputaran uang yang
semakin banyak tentunya, akan mempengaruhi perputaran uang yang
semakin banyak dan akan berpengaruh pada tingkat inflasi sehingga
menyebabkan harga suatu produk menjadi lebih tinggi.
Sebaliknya, apabila perputaran uang semakin kecil maka harga dari
suatu produk yang ditawarkan relatif lebih murah atau yang sering
disebut dengan deflasi. Kebijakan inilah yang memiliki peranan cukup
penting dalam kehidupan masyarakat untuk pertumbuhan ekonomi
suatu bangsa. Karenanya, dengan mempelajari tindakan ekonomi tentu
akan sangat membantu dalam kegiatan sehari-hari.

3. Kebijakan Segi Penawaran


Kebijakan segi penawaran berfungsi menyeimbangkan neraca
keuangan dalam sebuah perusahaan maupun negara. Wajar jika
banyak perusahaan membutuhkan orang yang ahli dalam bidang ilmu
ekonomi.
Dengan ilmu tersebut, diharapkan segala pengelolaan keuangan
terutama yang berkaitan dengan produksi dapat ditekan seoptimal
mungkin dan tetap dapat menyeimbangkan kualitas produk, sehingga
produk yang dihasilkan dapat lebih berkualitas.
BAB III
SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan
Ekonomi makro adalah bagian dari ilmu ekonomi yang
mempelajari masalah ekonomi secara keseluruhan (Totalitet atau
aggregatif).Alat utama ekonomi makro adalah pendapata nasional dan
analisa pendapatan nasional.Analisa pendapatan nasional berguna untuk
mengukur secara statistic tentang besarnya pendapatan nasional, konsumsi
nasioanal, tabungan dan investasi nasional.
Secara garis besar, pemasalahan kebijakan ekonomi makro
mencakup dua permasalahan pokok yaitu masalah stabilitasi inflasi,
pengangguran, dan ketimpangan dalam neraca pembayaran, masalah
jangka panjang, atau pertumbuhan.

B. Saran
Dalam pengambilan keputusan yang dilakukan oleh pemerintah
dan pihak – pihak yang terkait seharusnya menganalisis terlebih dahulu
dampak jangka panjang yang akan terjadi di masyarakat. Kebijakan-
kebijakan ekonomi makro yang baik seharusnya memperkuat
perekonomian Negara secara keseluruhan.

13
DAFTAR PUSTAKA

Apa Itu Ekonomi Makro? Apa Tujuan dan Ruang Lingkupnya?. dalam
https://www.jurnal.id/ (Diakses pada 18 Juni 2021)

Ekonomi Makro, Mikro. dalam http://stie.dewantara.ac.id/ . (Diakses pada 18


Juni 2021)

5 Permasalahan Ekonomi Makro di Indonesia dalam


https://penerbitbukudeeplish.com/. (Diakses pada 18 Juni 2021)

R., Muhammad Nafik H., BURSA EFEK & INVESTASI SYARIAH, Jakarta: PT
Serambi Ilmu Semesta, 2009.

14

Anda mungkin juga menyukai