MAKALAH
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Manajemen Keuangan Syariah
Dosen Pengampu
M Musyafa’, S.HI., ME.
NIY.BAF
Oleh:
Ahsin Muzaki 20190030
Nanda Prayugo 00000000
M. Najib Khamami 00000000
HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................2
C. Tujuan Penulisan............................................................................................2
D. Manfaat Penulisan..........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
A. Simpulan.......................................................................................................17
B. Saran.............................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................18
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
B. Rumusan Masalah
Dalam makalah ini penulis akan membahas mengenai :
1. Apa peran manajer keuangan?
2. Bagaimana tujuan perusahaan dan pentingnya aspek etika?
3. Apa tujuan perusahaan dalam lingkup tata kelola perusahaan?
4. Bagaimana model tata kelola perusahaan dalam perspektif barat?
5. Bagaimana model tata kelola perusahaan dalam perspektif Islam?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui apa peran manajer keuangan;
2. Untuk mengetahui bagaimana tujuan perusahaan dan pentingnya
aspek etika;
3. Untuk mengetahui apa tujuan perusahaan dalam lingkup tata kelola
perusahaan;
4. Untuk mengetahui bagaimana model tata kelola perusahaan dalam
perspektif barat;
5. Untuk mengetahui bagaimana model tata kelola perusahaan dalam
perspektif Islam.
D. Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Manfaat bagi penulis dalam penulisan makalah ini adalah untuk
menambah ilmu pengetahuan dan wawasan mengenai manajer
keuangan dan aktualisasi syariah pada tujuan perusahaan;
2. Manfaat bagi pembaca dalam penulisan makalah ini yaitu sebagai
acuan atau sarana untuk lebih megetahui tentang manajer keuangan
dan aktualisasi syariah pada tujuan perusahaan, serta sebagai salah
satu referensi dalam sistematika penulisan makalah.
BAB II
PEMBAHASAN
3
4
per lembar saham juga bukan merupakan tujuan yang tepat karena tidak
memperhatikan nilai waktu uang dan resiko.
Sarker (1999) menyatakan bahwa tujuan perusahaan berbasis syariah
menjadi ganda, yaitu meningkatkan nilai perusahaan dan memaksimalkan
kesejahteraan atau falah. Sebuah perusahaan syariah akan mempertimbangkan
kepentingan seluruh masyarakat atau stakeholders dengan suatu prioritas.
Selain itu, tujuan perusahaan tersebut tidak terlepas dari pengaruh aspek etika.
Etika bisnis lahir di Amerika pada tahun 1970-an, kemudian meluas ke
Eropa pada tahun 1980-an dan menjadi penomena global pada tahun 1990-an.
Etika bisnis dinggap sebagai respon tepat atas krisis moral yang meliputi dunia
bisnis.
Tanggung jawab pertama suatu bisnis adalah tanggung jawab ekonomi,
yaitu meningkatkan nilai perusahaan., memperoleh laba agar perusahaan dapat
tetap menjalankan bisnisnya, melayani pelanggannya, dan menciptakan
lapangan pekerjaan. Akan tetapi, masyarakat di sekitar menuntut agar bisnis
juga memenuhi tanggung jawab sosial, etika, atau hukum. Sistem bisnis
beroperasi dalam suatu lingkungan yang menghendaki perilaku etis, tanggung
jawab sosial, peraturan pemerintah, dan undang-undang yang saling berkaitan
satu sama lain.
Etika adalah tatanan nilai dan moral dn standar perilaku yang membentuk
dasar bagi orang-orang dalam organisasi sewaktu mereka membuat keputusan
dan berinteraksi dengan pihak lain dengan pihak yang berkepentingan dalam
organisasi. Adapun etika dalam bisnis mencakup tatanan nilai moral dan
standar-standar perilaku yang dihadapi para pelaku bisnis sewaktu mereka
membuat keputusan dan memecahkan masalah.
Dalam ekonomi syariah, konformitas (penyesuaian) bagi perusahaan
terhadap etika bukanlah sebuah pilihan atau tentang masalah penentuan pilihan.
Manajer keuangan harus patuh terhadap norma-norma etika islam sebagaimana
yang terkandung dalam syariah. Apakah kepatuhan tersebut merupakan nilai
yang meningkat atau dianggap menghancurkan, hal ini sebagian besar
merupakan masalah analisis residu. Dalam penelitian terbaru tentang apa yang
7
Aspek yang paling khas dari sistem ini adalah pada struktur
kepemilikan perusahaan, yaitu kepemilikan saham tersebar secara luas
dan pemegang saham mempunyai pengaruh yang lemah pada
manajemen. Hal itulah yang menjadi alasan mengapa dalam sistem ini
perusahaan perlu hukum yang kuat untuk melindungi para pemegang
saham. Singkatnya, pusat perhatian tata kelola perusahaan pada sistem
Anglo-Saxon adalah untuk melindungi kepentingan dan hak-hak
pemegang saham.
Pemegang Saham
Karyawan
Pemegang Saham
Tata Kelola
Perusahaan
dari konsep ini. Konsep tata kelola perusahaan dalam perspektif Islam
oleh Choudhury dan Hoque, tampak pada gambar 1.3
Tauhid sebagai Pilar
Musyawarah atau
Konsultasi
Pemegang Saham Masyarakat
Kesejahteraan Sosial
Penetapan proses
Pengujian kesatuan interaktif, integratif dan
pengetahuan menurut evolusi yang melengkapi
aturan syariah tujuan perusahaan dan
sosial
Gambar 1.3 Konsep Tata Kelola Perusahaan Perspektif Islam
tata kelola perusahaan di atas, yaitu dewan syariah dan unsur dari
sekelompok-kelompok anggota musyawarah (semua stakeholder).
Dalam menentukan caakupan syariah, lembaga dewan syariah masuk ke
dalam struktur dan memainkan peran penting untuk memastikan bahwa
semua kegiatan perusahaan sejalan dengan prinsip-prinsip syariah.
2. Pendekatan Berbasis Stakeholder secara Islam
Prinsip hak-hak kepemilikan dalam Islam dengan jelas
memberikan kerangka yang komprehensif untuk mengidentifikasi,
mengakui, menghormati, dan melindungi kepentingan dan hak setiap
individu, masyarakat, negara, dan perusahaan. Dalam hal hak-hak
kepemilikan, Islam menyatakan bahwa Allah adalah pemilik tunggal
atas harta dan manusia hanyalah wakil dan pemeliharaan. Hal tersebut
menunjukan adanya pengakuan untuk menggunakan dan mengelola
harta tersebut sesuai dengan aturan syariah. Terdapat berbagai ayat al-
Qur’an yang menyebutkan prinsip hak milik, salah satunya adalah
dalam QS 57:7.
Meringkas tata kelola perusahaan secara Islam berdasarkan model
berorientasi stakeholder. Ada dua konsep dasar prinsip-prinsip syariah,
yakni prinsip hak milik dan prinsip kerangka kontrak. Tata kelola setiap
perusahaan dalam Islam diatur oleh syariah bagi semua stakeholder
termasuk pemegang saham, manajemen, dan stakeholder lain seperti
karyawan, para pemasok, para pemodal, dan masyarakat.
Berikut ini adalah perbedaan tata kelola perusahaan modal Anglo-
Saxon, Eropa, dan Syariah:
Aspek-Aspek Model Anglo- Model Eropa Model
Saxon Syariah
Filosofi Paham Paham Tauhid atau
rasionalisme dan rasionalisme keesaan Allah
rasionalitas dan rasionalitas
Tujuan
Hak dan Melindungi Melindungi hak Melindungi
Kepentingan kepentingan dan komunitas yang kepentingan dan
hak pemegang berhubungan hak semua
saham dengan stakeholder
perusahaan yang tunduk
pada tuntunan
15
syariah
Tujuan syariah
Tujuan Pemegang saham Masyarakat atau maqasid
Perusahaan mengontrol mengontrol syari’ah
manajer dengan perusahaan
tujuan profit bertujuan untuk
pemegang saham kesejahteraan
sosial
Sifat Manajemen Dominasi Dominasi Konsep
mengontrol mengntrol kholifah,
manajemen pemegang musyawarah
saham dan proses
interaktif,
integrasi, dan
evolusi
Dewan Manajemen Satu tingkat dewan Dua tingkat Dewan syariah
dewan: sebagai tata
tanggung jawab kelola utama
eksekutif dan
superpvisor
terpisah
Struktur kepemilikan Kepemilikan Bank dan Pemegang
terkait modal terebar luas; perusahaan lain saham dan
dividen diprioritas adalah deposan atau
pemegang pemilik modal
saham utama; investasi
deviden kurang
diprioritaskan
Dewan Pengawas Syariah, yaitu pada bagian 2 dewan komisaris pasal 109,
yang dinyatakan sebagai berikut:
1. Perseroan yang menjalankan kegiatan usaha berdasarkan prinsip
syariah selain mempunyai Dewan Komisaris wajib mempunyai
Dewan Pengawasan Syariah.
2. Dewan pengawasan syariah sebagaimana dimaksudkan pada ayat (1)
terdiri atas seorang ahli syariah atau lebih yang diangkat oleh RUPS
atas rekomendasi Majelis Ulama Indonesia.
3. Dewan pengawasan syariah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
bertugas memberikan nasihat dan saran kepada direksi serta
mengawasi kegiatan perseroan agar sesuai dengan prinsip syariah.
Sesuai dengan berkembangnya kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah,
undang-undang ini mewajibkan perseroan yang menjalankan kegiatan usaha
berdasarkan prinsip syariah, selain mempunyai dewan komisaris, juga
mempunyai dewan pengawas syariah. Tugas DPS adalah memberikan nasihat
dan saran kepada direksi serta mengawasi kegiatan perseroan agar sesuai
dengan prinsip syariah.
BAB III
A. Simpulan
Dari berbagai penjelasan yang telah penulis paparkan di bab
sebelumnya, penulis dapat menyimpulkan bahwa:
1. Peran manajer keuangan adalah mengambil keputusan
pendanaan, keputusan investasi, dan memutuskan kebijakan
deviden;
2. Banyak perusahaan yang sadar bahwa perilaku etis
mendatangkan banyak manfaat. Banyak perusahaan yang sadar
bahwa perilaku etis dapat mencapai tujuan perusahaan yakni
menambah keuntungan;
3. Dalam hal konsep pengambilan keputusan sistem konvensional
menggunakan dasar pemikiran (premis) epistemologi sosial-
ilmiah, sedangkan Islam didasarkan pada ketauhidan Allah;
4. Dari sejumlah model barat yang ada, bagian ini hanya berfokus
pada dua sistem tata kelola perusahaan yang dominan, yaitu
pendekatan Anglo-Saxon atau “Neo Liberal” dan model Eropa;
5. Model tata kelola perusahaan dalam perspektif Islam dibagi
menjadi dua yakni pendekatan berbasis tauhid dan musyawarah,
serta pendekatan berbasis stakeholder secara Islam.
E. Saran
Sejalan dengan simpulan di atas, penulis merumuskan saran
sebagai berikut:
1. Manajer perusahaan harusnya dapat melaksanakan perannya
dengan baik diperusahaan sehingga perusahaan dapat suvive;
2. Tujuan perusahaan harus selaras dengan aspek etika agar
perusahaan dapat menjalankan fungsinya dengan baik.
17
DAFTAR PUSTAKA
18