Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH DASAR-DASAR MANAJEMEN DAKWAH

LANDASAN MANAJEMEN DAKWAH

Disusun Oleh:

Ayesha (2020504062)

Dosen Pengampu: Dra. Dalinur Muhammad Nur, M.M

PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH


FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH
PALEMBANG
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, karena dengan karunia-Nya penulis dapat
menyelesaikan makalah Dasar-dasar Manajemen Dakwah dengan judul “Landasan
Manajemen Dakwah” Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan
kepada pembaca mengenai landasan manajemen dakwah.

Disamping itu makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Dasar-dasar
Manajemen Dakwah, sebagai makhluk ciptaan Allah SWT yang paling sempurna harus sadar
akan keberadaan dirinya tidak takut untuk mengubah kehidupannya untuk menjadi lebih baik,
dan tidak berhenti untuk terus menimba ilmu dalam kehidupan guna keluar dari kebodohan
imannya dan menuju peningkatan nilai dan kecerdasan takwa dirinya kepada Sang Maha
Pencipta.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada penulisan ini. Dengan
segala kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran. Tak ada gading yang tak
retak, kesempurnaan hanya lah miliki Allah SWT semata. Semoga makalah ini menjadi pelita
bagi individu yang ingin mengembangkan kepribadian dirinya. Aamiin.

Palembang, 18 Mei 2021

ii
DAFTAR ISI

JUDUL................................................................................................................................i

KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii

DAFTAR ISI......................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................1
C. Tujuan......................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

A. Ayat-ayat Yang Mendukung Tentang Manajemen Dakwah...................................3


B. Hadist Yang Mendukung Tentang Manajemen Dakwah.........................................6

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan..............................................................................................................11
B. Saran........................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sama dengan istilah manajemen, istilah dakwah pun diberi definisi macam-
macam oleh para ahli. Dakwah secara bahasa (etimologi) merupakan sebuah kata dari

bahasa Arab dalam bentuk masdar. Kata dakwah berasal dari kata: ‫دعا־يدعو־دعوة‬
(da’a, yad’u, da’watan) yang berarti seruan, panggilan, undangan atau do’a. Menurut
Abdul Aziz, secara etomologis dakwah berarti: memanggil, menyeru, menegaskan
atau membela sesuatu, perbuatan atau perkataan untuk menarik manusia kepada
sesuatu, memohon dan meminta, atau do’a. Artinya proses penyampaian pesan-pesan
tertentu berupa ajakan, seruan, undangan, untuk mengikuti pesan tersebut atau
menyeru dengan tujuan untuk mendorong seorang supaya melakukancita-cita tertentu.
Oleh karena itu, dalam kegiatanya ada proses mengajak, disebut da’i dan orang yang
diajak disebut mad’u.
Dakwah adalah usaha peningkatan pemahaman keagamaan untuk mengubah
pandangan hidup, sikap batin dan perilaku umat yang tidak sesuai dengan ajaran
Islam menjadi sesuai dengan tuntutan syariat untuk memperoleh kebahagiaan hidup di
dunia. Kegiatan dakwah bukan hanya mencakup sisi ajakan (materi dakwah) saja,
tetapi juga seluruh unsur yang terkait dengan dakwah yang dapat menjalankan secara
efektif tujuan dari apa yang dikehendaki oleh maksud dan tujuan dakwah itu sendiri.
Aktivitas dakwah dapat berjalan secara efektif bila mana apa yang menjadi
tujuan benar-benar dapat dicapai, dan dalam pencapaiannya dikeluarkan
pengorbanan-pengorbanan yang wajar. Atau lebih tepatnya jika kegiatan dakwah yang
dilakasanakan mengandung unsur-unsur manajemen dakwah, maka pelaksanaan
dakwah dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan agar tujuan tercapai.

B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan Ayat-ayat Yang Mendukung Tentang Manajemen Dakwah
2. Jelaskan Hadist Yang Mendukung Tentang Manajemen Dakwah

C. Tujuan
1. Menjelaskan Ayat-ayat Yang Mendukung Tentang Manajemen Dakwah

1
2. Menjelaskan Hadist Yang Mendukung Tentang Manajemen Dakwah

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Ayat-ayat Yang Mendukung Tentang Manajemen Dakwah


1. Q.S. An-Nahl : 125

‫لح َسنَ ِة َوج ِد ْلهُ ْم ِبالًّتِى ِه َي اَحْ َس ُن‬ َ ‫لح ْك َم ِة َو ْال َم ْو ِعظَةُ ْا‬
ِ ْ‫ع اِلَى َسبِ ْي َل َرب َِّك بِا‬ ُ ‫اُ ْد‬
‫ َوهُ َو اَ ْعلَ ُم بِ ْال ُم ْهتَ ِدي َْن‬,‫ض َّل َع ْن َسبِ ْيلِ ِه‬ َ ‫ك هُ َو اَ ْعلَ ُم بِ َم ْن‬
َ َّ‫اِ َّن َرب‬

Serulah manusia kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan batahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang
lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih
mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.

2. Q.S Al-‘Imran: 104

ِ ‫َو ْلتُ ُك ْن ِّم ْن ُك ْم اُ َّمةٌ يَ ْد ُع ْو َن اِلَى ْال َخي ِْر َويَاْ ُمر ُْو َن بِاْل َم ْعر ُْو‬
‫ف َويَ ْنهَ ْو َن َع ِن‬
‫ك هُ ُم ْال ُم ْفلِح ُْو َن‬
َ ِ‫ْال ُم ْن َك ِر َوا ُولئ‬

Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada
kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar,
merekalah orang-orang yang beruntung.

3. Q.S asy-Syu’ara: 214-216

َ ِ‫ك ِم َن ْال ُم ْؤ ِمن‬


‫ين‬ َ ‫ك لِ َم ِن اتَّبَ َع‬ َ َ‫اخفِضْ َجن‬
َ ‫اح‬ َ ِ‫ك األ ْق َرب‬
ْ ‫) َو‬٢١٤( ‫ين‬ َ ‫َوأَ ْن ِذرْ َع ِش‬
َ َ‫يرت‬
َ ُ‫ك فَقُلْ إِنِّي بَ ِري ٌء ِم َّما تَ ْع َمل‬
)٢١٦( ‫ون‬ َ ‫) فَإِ ْن َع‬٢١٥(
َ ‫ص ْو‬

Berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat (214), dan


rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang mengikutimu (215), yaitu orang-

3
orang yang beriman. Jika mereka mendurhakaimu, katakanlah, “Sesungguhnya
aku tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kalian kerjakan.”(216)

4. Q.S Ali ‘Imran: 110

‫ف َوتَ ْنهَ ْو َن َع ِن ْال ُم ْن َك ِر‬ ِ ‫اس تَاْ ُمر ُْو َن بِاْل َم ْعر ُْو‬
ِ َّ‫ت لِلن‬ Œْ ‫ُك ْنتُ ْم َخ ْي َر اُ َّم ٍة اُ ْخ ِر َج‬
‫ان َخ ْيرًا لَّهُ ْم ِّم ْنهُ ُم ْال ُم ْؤ ِمنُ ْو َن‬ ِ ‫َوتُ ْؤ ِمنُ ْو َن باِهللِ َولَ ْو َءا َم َن اَ ْه ُل ْال ِكت‬
َ ‫ب لَ َك‬
ِ ‫َواَ ْكثَ ُرهُ ُم ْال‬
‫فسقُ ْو َن‬

Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada
yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah.
Sekiranya ahli kitab berima, tentulah itu lebih baik mereka, di antara mereka ada
yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.

5. Q.S Al-Hijr: 94

َ ‫فَاصْ َد ْع بِ َما تُ ْؤ َم ُر َوأَ ْع ِرضْ َع ِن ْال ُم ْش ِر ِك‬


‫ين‬

Sampaikanlah olehmu secara terang-etrangan segala yang diperintahkan


(kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang musyrik.

6. Q.S. Yunus : 25

ِ ‫َوهَّللا ُ يَ ْد ُعو إِلَ ٰى َد‬


ِ ‫ار ال َّساَل ِم َويَ ْه ِدي َم ْن يَ َشا ُء إِلَ ٰى‬
‫ص َرا ٍط ُم ْستَقِ ٍيم‬

Allah menyeru manusia ke Darussalam (surga), dan menunjuki orang yang


dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus (Islam).

7. Q.S Al-Baqarah : 208

ِ ‫ين آ َمنُوا ا ْد ُخلُوا فِي الس ِّْل ِم َكافَّةً َواَل تَتَّبِعُوا ُخطُ َوا‬
ِ َ‫ت ال َّش ْيط‬
ُ‫ان ۚ إِنَّه‬ َ ‫يَا أَيُّهَا الَّ ِذ‬
ٌ ِ‫لَ ُك ْم َع ُد ٌّو ُمب‬
‫ين‬

4
Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan
janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh
yang nyata bagimu.

8. Q.S Al-Isra : 105

َ َ‫ق نَ َز َل ۗ َو َما أَرْ َس ْلن‬


‫اك إِاَّل ُمبَ ِّشرًا َونَ ِذيرًا‬ ِّ ‫ق أَ ْن َز ْلنَاهُ َوبِ ْال َح‬
ِّ ‫َوبِ ْال َح‬

Dan Kami turunkan (Al Quran) itu dengan sebenar-benarnya dan Al Quran itu
telah turun dengan (membawa) kebenaran. Dan Kami tidak mengutus kamu,
melainkan sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan.

9. Q.S Fussilat : 33

َ ‫ال إِنَّنِي ِم َن ْال ُم ْسلِ ِم‬


‫ين‬ َ ‫َو َم ْن أَحْ َس ُن قَ ْواًل ِم َّم ْن َد َعا إِلَى هَّللا ِ َو َع ِم َل‬
َ َ‫ َوق‬Œ‫صالِ ًحا‬
Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada
Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: "Sesungguhnya aku termasuk
orang-orang yang menyerah diri?"

10. Q.S Al-Ma'idah : 67

َ ‫يَا أَيُّهَا ال َّرسُو ُل بَلِّ ْغ َما أُ ْن ِز َل إِلَي‬


َ ‫ْك ِم ْن َرب َِّك ۖ َوإِ ْن لَ ْم تَ ْف َعلْ فَ َما بَلَّ ْغ‬
ۚ ُ‫ت ِر َسالَتَه‬
‫ين‬َ ‫اس ۗ إِ َّن هَّللا َ اَل يَ ْه ِدي ْالقَ ْو َم ْال َكافِ ِر‬
ِ َّ‫ك ِم َن الن‬ ِ ‫َوهَّللا ُ يَع‬
َ ‫ْص ُم‬

Wahai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. Dan
jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak
menyampaikan amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia.
Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.

11. Q.S Thaha : 99

‫ك ِم ْن لَ ُدنَّا ِذ ْكرًا‬ َ َ‫ْك ِم ْن أَ ْنبَا ِء َما قَ ْد َسب‬


َ ‫ق ۚ َوقَ ْد آتَ ْينَا‬ َ ِ‫َك ٰ َذل‬
َ ‫ك نَقُصُّ َعلَي‬

5
Demikianlah kami kisahkan kepadamu (Muhammad) sebagian kisah umat yang
telah lalu, dan sesungguhnya telah kami berikan kepadamu dari sisi kami suatu
peringatan (Al-Qur’an).

12. Q.S Al-Baqarah : 148

ِ ْ‫ت ۚ أَي َْن َما تَ ُكونُوا يَأ‬


ُ ‫ت بِ ُك ُم هَّللا‬ ِ ‫َولِ ُك ٍّل ِوجْ هَةٌ هُ َو ُم َولِّيهَا ۖ فَا ْستَبِقُوا ْال َخي َْرا‬
‫َج ِميعًا ۚ إِ َّن هَّللا َ َعلَ ٰى ُكلِّ َش ْي ٍء قَ ِدي ٌر‬

Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya.
Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada
pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya
Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.

13. Surat Ali 'Imran : 104

َ ‫ون إِلَى ْال َخي ِْر َويَأْ ُمر‬


ِ ‫ُون بِ ْال َم ْعر‬
‫ُوف َويَ ْنهَ ْو َن َع ِن‬ َ ‫َو ْلتَ ُك ْن ِم ْن ُك ْم أُ َّمةٌ يَ ْد ُع‬
َ ِ‫ْال ُم ْن َك ِر ۚ َوأُو ٰلَئ‬
َ ‫ك هُ ُم ْال ُم ْفلِح‬
‫ُون‬

Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada
kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar;
merekalah orang-orang yang beruntung.

B. Hadist Yang Mendukung Tentang Manajemen Dakwah


1. H.R Muslim

َ َ‫ض َي هللاُ َع ْنهُ ق‬


: ‫ال‬ ِّ ‫ى ْالبَ ْد ِر‬
ِ ‫ى َر‬ ِّ ‫ار‬
ِ ‫ص‬َ ‫َو َع ْن اَبِى َم ْسعُو ٍد ُع ْقبَةَ ب ِْن َع ْم ِر َو ْاالَ ْن‬
‫ال َرس ُْو ُل هللا صلى هللا عليه وسلم َم ْن َد َّل َعلَى َخي ٍْر فَلَهُ ِم ْث ُل اَجْ ِر فَا‬
َ َ‫ق‬
‫ (رواه مسلم‬. ‫ِعلِ ِه‬

6
Abu Mas’ud Uqbah bin Amru Al-Anshari ra. berkata: “Telah bersabda Rasulullah
Saw: ‘Barang siapa yang menunjukan pada kebaikan maka dia memperoleh
pahala seperti pahala orang yang mengejakannya.

2. H.R Muslim

َ َ‫ اَ َّن َرسُو ُل هللا صلى هللا عليه وسلم ق‬: ُ‫ض َى هللاُ َع ْنه‬
: ‫ال‬ ِ ‫َو َع ْن اَبِى هُ َري َْرةَ َر‬
‫ك ِم ْن‬ َ ِ‫ان لَهُ ِم َن ْاالَجْ ِر ِم ْث ُل اُج ُْو ِر َم ْن تَبِ َعهُ الَ يَ ْنقُصُ َذ ل‬ َ ‫َم ْن َد َعا اِلَى هُدًى َك‬
ُ‫ان َعلَ ْي ِه ِم َن ااْل ِ ْث ِم ِم ْث ُل اَثَ ِام َم ْنتَبِ َعه‬ َ ‫اُج ُْو ِر ِه ْم َش ْيئًا َو َم ْن َد َعا اِلَى‬
َ ‫ضالَ لَ ٍة َك‬
َ ِ‫الَ يَ ْنقُصُ َذل‬
‫ (رواه مسلم‬.‫ك ِم ْن اَثَا ِم ِه ْم َش ْيئًا‬

Abu Hurairah ra. berkata: “Rasulullah Saw telah bersabda: ‘Barang siapa yang
mengajak kepada kebaikan, maka baginya diberikan seperti pahala orang-orang
yang mengikutinya, tanpa mengurangi pahala mereka sama sekali dan barang
siapa yang mengajak pada kesesatan, maka baginya diberikan dosa seperti dosa
orang-orang yang mengikutinya tanpa mengurangi dosa mereka sedikit pun”.

3. H.R Muslim

‫ْت َرس ُْو ُل هللاِ صلى هللا‬ ُ ‫ َس ِمع‬: ‫ال‬ َ َ‫ض َي هللا َع ْنهُ ق‬ ِ ‫َع ْن اَبِى َس ِع ْي ِد ْال ُخ ْد ِري َر‬
‫ فَاِ ْن لَّ ْم يَ ْستَ ِط ْع فَبِلِ َسانِ ِه‬,‫ َم ْن َراَى ِم ْن ُك ْم ُم ْن َكرًا فَ ْلي ُِغيّرْ هُ بِيَ ِد ِه‬: ‫عليه وسلم يَقُ ْو ُل‬

ِ ‫اف ااْل ِ ْي َم‬


‫ (رواه مسلم‬.‫ان‬ َ ِ‫فَاِ ْن لَّ ْم يَ ْستَ ِط ْع فَبِقَ ْلبِ ِه َو َذال‬
ُ ‫ك اَضْ َع‬

Abu Sa’id Alkhudry ra. berkata: “Saya telah mendengar Rasulullah Saw bersabda:
‘Siapa saja di antara kamu yang melihat kemungkaran maka cegahlah dengan
tangannya, kekuatannya, jika tidak bisa maka cegahlah dengan lisannya, tapi jika
tidak bisa, maka ingkarilah dengan hatinya dan itu adalah selemah-lemah iman”.

4. H.R Muttafaq Alaih

7
ِّ ‫َع ْن اَبِى َس ِع ْي ٍد ْال ُخ ْد ِر‬
‫ي رضي هللا عنه عن النبي صلى هللا عليه وسلم‬
ِ ‫ يَا َرسُو ُل‬: ‫ فَقَالُوا‬,‫ت‬
‫ َما لَنَا ِم ْن‬, ‫هللا‬ ُّ ‫ اِيَّا ُك ْم َو ْال ُجلُ ْوسُ فِى‬: ‫قال‬
ِ ‫الط ُر قَا‬
‫ فَاِ َذا اَبَ ْيتُ ْم‬: ‫ال رسول هللا صلى هللا عليه وسلم‬ ُ ‫َم َجالِ ِسنَا بُ ٌّد نَتَ َح َّد‬
َ َ‫ث فِيْها َ ؟ فَق‬
‫ْق يَا َرسُو ُل هللا؟‬ِ ‫ق الطَّ ِري‬ ُّ ‫ َو َما َح‬: ‫ قَالُوا‬. ُ‫ق َحقَّه‬ َ ‫س فَا ْعطُ ْوا الطَّ ِر ْي‬ َ ِ‫اِاَّل ْال َمجْ ل‬
,‫ف‬ِ ‫ َوااْل َ ْم ُر بِا ْل َم ْعر ُْو‬,‫ َو َر ُّدال َّسالَ ِم‬,‫ف ْاالَ َذى‬ُّ ‫ َو َك‬,‫ص ِر‬َ َ‫ َغضُّ ْالب‬: ‫قَا َل‬
‫ (متفق عليه‬.‫َوالنَّ ْه ُي َع ِن ْال ُم ْن َك ِر‬

Abu Sa’id Al-Khudry ra. berkata: “Rasulullah Saw pernah bersabda: ‘Jauhilah
duduk-duduk di pinggir jalan’. Kata mereka: ‘Sebenarnya kami perlu sekali
duduk-duduk ditengah jalan untuk mengobrol’. Beliau menjawab: ‘Jika kalian
memang perlu, maka berikanlah hak jalanan’. Tanya mereka : ‘ Apakah hak
jalanan itu, ya Rasulullah? Beliau menjawab : ‘Tundukkan pandangan mata,
jangan menyakiti orang lain, menjawab salam, menyuruh kebajikan dan mencegah
yang mungkar”.

5. H.R Anas

ٌ َ‫ال ثَال‬
‫ث َم ْن ُك َّن فِي ِه َو َج َد‬ َ َ‫ ق‬- ‫ صلى هللا عليه وسلم‬- ‫س َع ِن النَّبِ ِّى‬ ٍ َ‫َع ْن أَن‬
َّ‫ َوأَ ْن ي ُِحب‬، ‫ون هَّللا ُ َو َرسُولُهُ أَ َحبَّ إِلَ ْي ِه ِم َّما ِس َواهُ َما‬
َ ‫ان أَ ْن يَ ُك‬
ِ ‫َحالَ َوةَ ا ِإلي َم‬
َ ‫ َوأَ ْن يَ ْك َرهَ أَ ْن يَعُو َد فِى ْال ُك ْف ِر َك َما يَ ْك َرهُ أَ ْن يُ ْق َذ‬، ِ ‫ْال َمرْ َء الَ ي ُِحبُّهُ إِالَّ هَّلِل‬
‫ف فِى‬

ِ َّ‫الن‬
‫ار‬

Dari Anas, dari Nabi SAW beliau bersabda: “Tiga hal, barangsiapa memilikinya
maka ia akan merasakan manisnya iman. (yaitu) menjadikan Allah dan Rasul-Nya
lebih dicintai dari selainnya, mencintai seseorang semata-mata karena Allah, dan
benci kembali kepada kekufuran sebagaimana bencinya ia jika dilempar ke dalam
api neraka”.

8
6. H.R Turmudzi

‫ َواَّل ِذى‬: ‫ال‬


َ َ‫ض َى هللا عنه َع ِن النَّبِ ِّي صلى هللا عليه وسلم ق‬
ِ ‫َع ْن ُح َذ ْيفَ ِة َر‬
‫ف َولَتَ ْنهَ ْو َن َع ِن ْال ُم ْن َك ِر اَ ْو لَيُو ِش َك َّن هللاُ اَ ْن‬
ِ ‫نَ ْف ِسى بِيَ ِد ِه لَتَاْ ُمر َُّن ِبا ْل َم ْعر ُْو‬
‫ (رواه الترمذى‬. ‫ْث َعلَ ْي ُك ْم ِعقَا بًا ِم ْنهُ ثُ َّم تَ ْد ُع ْو نَهُ فَاَل يُ ْستَ َجا بُ لَ ُك ْم‬ َ ‫يَبَع‬
‫ حديث حسن‬: ‫وقال‬

Hudzaifah ra. berkata: “Pernah Rasulullah Saw bersabda: ‘Demi zat yang pernah
menguasai diriku, hendaklah kalian memerintahkan kebajikan dan melarang
kemungkaran, atau bila kalian enggan melaksanakannya, niscaya Allah
menurunkan siksa-Nya pada kalian, lalu kalian minta maaf pada Allah, tapi Allah
tak menerimanya”.

7. H.R Abu Daud dan Turmudzi

ِّ ‫َع ْن اَبِى َس ِع ْي ٍد ْال ُخ ْد ِر‬


‫ي رضى هللا عنه عن النبي صلى هللا عليه وسلم‬
ٍ َ‫لجهَا ِد َكلِ َمةُ َع ْد ٍل ِع ْى َد س ُْلط‬
‫ (رواه ابو داود والترمذى‬.‫ان َجائِ ٍر‬ َ ‫ اَ ْف‬: ‫قال‬
ِ ‫ض ُل‬

Sa’id Al-Khudry ra. berkata: “Rasulullah Saw telah bersabda: ‘Sesungguhnya


jihad yang paling utama adalah menyampaikan kebenaran kepada penguasa yang
zalim”.

8. H.R Nasa’i

‫ اَ َّن‬:‫ب ْالبَ َجلِ ِّى ااْل َحْ َم ِس ِّى رضى هللا عنه‬
ٍ ‫ق ب ِْن ِشهَا‬ ِ َ‫هللا ط‬
ِ ‫ار‬ ِ ‫َع ْن اَبِى َع ْب ِد‬
ُّ‫ اَي‬,‫ض َع ِرجْ لَهُ فِى ْالغَرْ ِز‬
َ ‫ى صلى هللا عليه وسلم َوقَ ْد َو‬ َّ ِ‫َر ُجالً َسا َ َل النَّب‬
ٍ َ‫ق ِع ْن َد س ُْلط‬
‫ (رواه النسائى باسناد‬.‫ان َجا ئِ ٍر‬ ٍّ ‫ َكلِ َمةُ َح‬: ‫ال‬ َ ‫ْال ِجهَا ِد اَ ْف‬
َ َ‫ض ُل ؟ ق‬
‫صحيح‬

9
Thoriq ibn Syihab Al-Bajali Al-Akhmasyi ra. berkata: “Ada seorang laki-laki
yang bertanya pada Rasulullah Saw : ‘Jihad apa yang paling utama’? Jawab
beliau: ‘Menyampaikannya kebenaran kepada penguasa yang zalim”.

9. H.R Ibnu Umar

‫ صلى هللا عليه‬- ِ ‫ال َرسُو ُل هَّللا‬


َ َ‫ال ق‬
َ َ‫ ق‬- ‫ رضى هللا عنهما‬- ‫َع ِن اب ِْن ُع َم َر‬
‫س َشهَا َد ِة أَ ْن الَ إِلَهَ إِالَّ هَّللا ُ َوأَ َّن ُم َح َّمدًا َرسُو ُل‬
ٍ ‫ بُنِ َى ا ِإل ْسالَ ُم َعلَى َخ ْم‬: ‫وسلم‬
‫ان‬
َ ‫ض‬َ ‫ص ْو ِم َر َم‬ َ ‫ َو‬، ‫ َو ْال َح ِّج‬، ‫ َوإِيتَا ِء ال َّز َكا ِة‬، ‫صالَ ِة‬
َّ ‫ َوإِقَ ِام ال‬، ِ ‫هَّللا‬

Dari Ibnu Umar r.a. berkata: Rasulullah SAW bersabda, “Islam dibangun di atas
lima dasar: bersaksi bahwa tidak ada ilah kecuali Allah dan Muhammad adalah
utusan Allah, mendirikan shalat, membayar zakat, menunaikan ibadah haji, dan
puasa Ramadhan”.

10. H.R Abdullah bin Umar

‫ صلى هللا عليه‬- ‫ َع ِن النَّبِ ِّى‬- ‫ رضى هللا عنهما‬- ‫َع ْن َع ْب ِد هَّللا ِ ْب ِن َع ْم ٍرو‬
ِ َ‫ َو ْال ُمه‬، ‫ون ِم ْن لِ َسانِ ِه َويَ ِد ِه‬
‫اج ُر َم ْن هَ َج َر‬ َ ‫ال ْال ُم ْسلِ ُم َم ْن َسلِ َم ْال ُم ْسلِ ُم‬
َ َ‫ ق‬- ‫وسلم‬
ُ‫َما نَهَى هَّللا ُ َع ْنه‬

Dari Abdullah bin Umar r.a. Nabi SAW bersabda, “Muslim adalah orang yang
menyelamatkan semua orang muslim dari lisan dan tangannya. Dan Muhajir
adalah orang yang meninggalkan segala larangan Allah”.

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pengertian dakwah secara istilah (terminologi) diantaranya dapat mengambil
isyarat dari an-Nahl (16): 125, al-Baqarah (2): 208, al-Maidah (5): 67, al-Ahzab (33):
21, dan al-Imran (3): 104 dan 110. yaitu: “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu
dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.
Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat
dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat
petunjuk. (Q.S. an-Nahl: 125).
Berdasarkan ayat-ayat di atas, dipahami bahwa dakwah adalah mengajak
manusia kepada jalan Allah (sistem Islam) secara menyeluruh. Baik dengan lisan,
tulisan, maupun dengan perbuatan secara ikhtiar (upaya) muslim mewujudkan ajaran-
ajaran Islam dalam realitas kehidupan pribadi (syahsiyah), keluarga (usrah) dan
masyarakat (jama’ah) dalam semua segi kehidupan secara menyeluruh sehingga
terwujud khairul ummah (masyarakat madani).

B. Saran
Dalam penyelesaian makalah ini saya mengalami beberapa hambatan karena
terbatasnya sumber-sumber yang bisa dijadikan untuk rujukan. Saran dan kritik yang
membangun sangat di butuhkan guna perbaikan makalah ini dan semoga makalah ini
bermanfaat bagi semuanya.

11
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, S. (2011, April 07). Makalah Manajemen dan Manajemen Dakwah. Retrieved from

http://ahmadsutisna.blogspot.com/2011/04/makalah-manajemen-dakwah.html?m=1

Anton Athoillah, Dasar-dasar Manajemen, (Bandung: CV Pustaka Setia, Cet. 1, 2010), hlm.
14

Brantas, Dasar-dasar Manajemen, Alfabeta, Bandung, 2009, hlm. 4.

H. Zainal Muchtarom, Dasar-dasar Manajemen Dakwah, (yogyakarta: Al-Amin

Press, 1996), hlm. 35.

12

Anda mungkin juga menyukai