Anda di halaman 1dari 31

SEMINAR LAPORAN KERJA PRAKTEK

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2015
TINJAUAN PELAKSANAAN DAN PERHITUNGAN STRUKTUR PELAT LANTAI
DAN TANGGA PADA PROYEK GEDUNG DIKLAT FASILKOM UNIVERSITAS
SRIWIJAYA KAMPUS PALEMBANG

OLEH :
Elisabeth Kristin S
03121001015

Dosen Pembimbing :
Ir. H. Imron Fikri Astira, MS
Latar Belakang
Universitas Sriwijaya adalah sebuah Perguruan Tinggi Negeri di wilayah
Sumatera Selatan yang menjadi salah satu Universitas Negeri terfavorit di
wilayah Sumatera.
Oleh karena itu perlu adanya upaya peningkatan sarana dan prasarana
yang berkelanjutan guna meningkatkan kualitas pendidikan di
Universitas Sriwijaya. Salah satu upaya yang dilakukan adalah
Pembangun gedung Pendidikan dan Latihan Fakultas Ilmu Komputer
yang akan digunakan sebagai penunjang aktivitas perkuliahan dalam
bidang riset, pengajaran dan pelatihan.
Pada pembangunan gedung kuliah Fasilkom Universitas Sriwijaya
direncanakan menggunakan struktur beton bertulang yang terdiri dari 7
lantai. Hal tersebut sangat tepat sebagai lokasi untuk melaksanakan
kegiatan Kuliah Kerja Praktek (KP)
Melalui peninjauan pelaksanaan pelat lantai dan tangga diharapkan dapat
memberikan pengetahuan tentang pelaksanaan dan perhitungan
konstruksi pelat lantai dan tangga baik pembebanan, penulangan maupun
defleksi yang terjadi.
Maksud dan Tujuan

langsung sehingga dapat mengetahui bagaimana mengaplikasikan ilmu yang didapat.


Latihan Fakultas Ilmu Komputer Kampus Palembang Universitas Sriwijaya secara
Mengenal kondisi sebenarnya pelaksanaan Proyek Pembangunan Gedung Pendidikan dan

Untuk mengidentifikasi prosedur pelaksanaan pekerjaan struktur di lapangan khususnya


pelaksanaan pekerjaan pelat lantai dan tangga.

Mengidentifikasi kegiatan-kegiatan yang berlangsung serta kendala-kendala yang terjadi


dalam pelaksanaan proyek.

Mempelajari dan memahami perhitungan penulangan pelat lantai dan tangga serta
membandingkan hasil perhitungan yang didapat dengan pelaksanaan yang dilakukan di
lapangan
Gambaran Umum Proyek
1. Data Umum Proyek

Nama Proyek : Perencanaan Gedung Pendidikan dan Latihan Fakultas Ilmu


Komputer Kampus Palembang Universitas Sriwijaya
Lokasi Proyek : Jalan Srijaya Negara Bukit Besar Palembang
Pemilik Proyek : Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sriwijaya
Konsultan Perencana: PT. Bilitonica Indomatra Consultant
Konsultan Pengawas : CV. Citra Teknik Consultant
Kontraktor : PT. Paku Alam
Sumber Dana : Anggaran Universitas Tahun 2015
Nomor Kontrak : 5251/UN9.1.9/LK/2015
Tanggal Kontrak : 01 Oktober 2015
Nilai Kontrak : Rp 3.390.150.000
Periode Pelaksanaan : 90 Hari
2. Data Teknis Proyek

Pondasi : Tiang Pancang (bor pile)


Luas Bangunan : 639 m2
Sistem Struktur Bangunan : Beton Bertulang
Ukuran Kolom : 70 x 70 cm (Tipe Kolom 1)
80 x 80 cm (Tipe Kolom 2)
50 x 50 cm (Tipe Kolom 3)
30 x 30 cm (Tipe Kolom 4)
13 x 13 cm (Kolom Praktis)
Ukuran Balok : 35 x 60 cm (Tipe Balok 1)
25 x 40 cm (Tipe Balok 2)
20 x 35 cm (Tipe Balok 3)
Tulangan Pelat Lantai : 10-150
Selimut Beton : 2,0 cm
Tebal Pelat Lantai : 12 cm
Jumlah Lantai : 7 Lantai
Tinggi Bangunan : Lantai 1 sampai 7= 4 m
Mutu beton (fcu) : K-300 (24,90 N/mm2)
Mutu baja (fy) : U-24 (240 N/mm2) (sengkang)
U-40 (400 N/mm2) (tulangan pokok)
Peta Lokasi Proyek
Lokasi Proyek Gedung Diklat Fasilkom Universitas Sriwijaya terletak di Jalan Srijaya
Negara Bukit Besar Palembang
Struktur Organisasi Proyek

OWNER
Universitas
Sriwajaya

Konsultan Kontraktor Konsultan


Perencana
PT. Bilitonica
Pelaksana Pengawas
Indomatra PT. Paku Alam CV. Citra Teknik
Consultant Consultant
Dasar Teori Tinjauan Pelaksanaan Struktur Pelat
Lantai dan Tangga

PELAT LANTAI
 Merupakan bagian dari elemen struktur berbentuk bidang
datar lebar yang mempunyai arah horizontal dengan
permukaan bawah dan atasnya sejajar atau mendekati sejajar.
 Pelat lantai adalah lantai yang tidak terletak diatas tanah
langsung, jadi merupakan lantai tingkat dan didukung oleh
balok-balok yang bertumpu pada kolom-kolom bangunan.
Tangga
 Tangga merupakan suatu komponen struktur yang terdiri dari
plat, bordes dan anak tangga yang menghubungkan satu lantai
dengan lantai di atasnya.
 Dalam merencanakan plat tangga, terlebih dahulu kita harus
mengetahui beban-beban yang bekerja pada tangga itu sendiri.
Beban pada tangga meliputi beban mati yang berupa antrade,
optrade, dan finishing yang berupa keramik dan pegangan
tangga.
Data teknis tangga dalam contoh perencanaan ini adalah sebagai berikut:
Tinjauan Pelaksanaan Pekerjaan Pelat Lantai

Pemasangan
Pemasangan Pekerjaan
Stegger/scaff
Bekisting Penulangan
olding

Pelepasan Pekerjaan Pemasangan


Bekisting dan Pengecoran Beton
Steger Pelat Lantai Decking

Pekerjaan Pekerjaan
Finishing Perawatan
Pemasangan Bekisting
Pemasangan
steger/Scaffolding

Bekisting harus memenuhi syarat


kekuatan, syarat kekakuan, dan syarat
stabilitas

Steger harus kuat, kokoh dan


terhindar dari bahya kemiringan
Pemasangan Beton Decking
Penulangan Pelat Lantai

Pemasangan beton decking dilakukan


agar tulangan pelat lantai tidak keluar
selimut beton ketika bekisting dilepas
setelah beton mengeras

Tulangan di dalam beton berfungsi


sebagai penahan gaya tarik
Pekerjaan Pengecoran Beton bertulang
Persiapan Sebelum Pengecoran Untuk pelat lantai, pengecoran dilakukan
bersamaan dengan balok
 Beton ready mix dituang kedalam
tulangan.
 Beton diratakan pada seluruh
permukaan balok dan pelat.
 Pengecoran dilakukan dari satu zona
ke zona yang lain

Pengcoran Pelat lantai dilakukan


dengan concrete pump
Pemerataan dilakukan dengan Vibrator

Pemerataan dilakukan secara manual


Pelepasan Bekisting dan Steger
Tinjauan Pelaksanaan Pekerjaan Struktur
Tangga

Pemasangan
Stegger/ Pekerjaan Pekerjaan
scaffolding Finishing Perawatan
tangga

Pelepasan
Pemasangan Bekisting dan
Bekisting tangga Steger

Pekerjaan
Pekerjaan
Penulangan
Pengecoran
pelat tangga dan
Tangga
bordes
Pemasangan Bekisting Tangga

Pemasangan Steger Tangga

Bekisting harus didesain dan dibuat gdengan


kekakuan dan keakurasian sehingga bentuk,
ukuran dan posisi pengecoran dapat dilaksanakan
sesuai toleransi yang diinginkan
Pemasangan Tulangan Tangga
Pengecoran Pelat Lantai Tangga

Setelah umur
beton 28 hari
dilakukan
pembongkaran
bekisting tangga
Permasalahan yang dihadapi dan Solusi

Permasalahan Solusi

pelaksanaan pemadatan
dengan alat vibrator harus
dilakukan dengan benar
tidak boleh terlalu singkat
ataupun terlalu lama agar
beton tidak keropos dan
mengalami segregasi

Beton Keropos
Permasalahan Solusi

Pekerjaan bekisting
seharusnya dilakukan
dengan lebih teliti agar
tidak terjadi kesalahan
dalam pemasangan

Pekerjaan Bekisting yang kurang


Rapat
Permasalahan Solusi

Steger dan bekisting harus


kuat dan dipasang dengan
benar sehingga mampu
menahan berat baja
tulangan, adukan coran
beton, pekerja-pekerja dan
lain sebaginya

Pekerjaan Bekisting yang kurang


Rapat
Tabel Perbandingan Penulangan Pelat Lantai Hasil
Perhitungan dan di Lapangan
Tabel Perbandingan Penulangan pada Tangga
As Hasil Perhitungan dan As Proyek
Kesimpulan
Prosedur pelaksanaan yang dilakukan di lapangan hampir sama dengan proses
pengerjaan struktur beton pada umumnya. Namun ada beberapa kesalahan yang
terjadi diantaranya : hasil pengecoran beton yang keropos dan pemasangan
bekisting yang kurang baik

Pada pelaksanaan pekerjaan Proyek Pembangunan Struktur Gedung Diklat


Fasilkom Universitas Sriwijaya Kampus Palembang terjadi beberapa kendala yang
menghambat pelaksanaan pekerjaan sehingga terjadi keterlambatan seperti : cuaca
hujan, dan keterlambatan datangnya pasokan material

Adanya perbedaan perhitungan sendiri dan perhitungan di lapangan, hal ini


mungkin disebabkan karena adanya perbedaan analisa perhitungan struktur,
asumsi pembebanan rencana yang di pakai, pembulatan angka dalam perhitugan
dan metode yang dipakai dalam perhitungan.
Saran
Waktu pelaksanaan kerja praktek dilakukan saat perkuliahan sehingga
ada beberapa pekerjaan yang terlewatkan. Sebaiknya kerja praktek
dilakukan pada saat masa libur perkuliahan sehingga tinjauan
pelaksanaan di lapangan dapat dilakukan lebih maksimal

Perlunya mengutamakan keselamatan kerja bagi pekerja dengan


menggunakan perlengkapan keselamatan seperti helm proyek dan
safety shoes
Sikap kerjasama yang baik antara atasan dan bawahan hendaknya terus
dipertahankan untuk memberikan suasana kerja yang nyaman dan dengan
komunikasi yang baik dapat mengurangi kesalahan teknis yang terjadi di
lapangan

Untuk menghindari kesalahan dalam perencanaan dan pelaksanaan


serta kerugian biaya maka hendaknya dilakukan pengawasan
dilapangan serta evaluasi sehingga toleransi kesalahan teknis di
lapangan dapat diminimialisir.
Sekian dan Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai