Anda di halaman 1dari 16

3.1.

Pekerjaan Pemasangan Tangga

a. Deskripsi Dan Spesifikasi Pekerjaan Pemasangan Tangga


 Rincian jenis dan ukuran tangga yang akan dipasang.
 Spesifikasi material yang akan digunakan.
 Perencanaan desain dan layout tangga.
b. Proses Pemasangan Tangga
 Persiapan bahan dan alat untuk pemasangan
 Pembuatan keranggka dan struktur pendukung tangga
 Pemasangan anak tangga,pijakan.
c. Hasil Evaluasi
 Presentasi visual berupa foto-foto pemasangan tangga
 Analisi kemajuan pemasangan tangga dalam kaitannya dengan jadwal
 Pengendalian pekerjaan tangga

a. Deskripsi Dan Spesifikasi Pekerjaan Pemasangan Tangga


Dalam proyek pembangunan Gedung Dinas Kesehatan Palembang tahapan
pelaksanaan harus sesuai prosedur agar menghasilkan pekerjaan yang baik, khususnya
pada tahapan pekerjaan struktur tangga. Adapun tahapan pekerjaan struktur tangga yaitu :

Pemasangan
Pekerjaan Pekerjaan
Stegger/
Finishing Perawatan
scaffolding tangga

Pelepasan
Pemasangan Bekisting dan
Bekisting tangga Steger

Pekerjaan Pekerjaan
Penulangan pelat Pengecoran
tangga dan bordes Tangga
Gambar 3.1: Spesifikasi pemasangan Tangga
(sumber : penulis, 2023)

 Rincian Jenis dan Ukuran Tangga yang akan dipasang.

Jenis Tangga

Gambar 3.2 : Bentuk Tangga


(sumber : penulis, 2023)

Rincian jenis tangga yang digunakan pada Gedung Dinas Kesehatan Kota Palembang
adalah tangga yang berbentuk U, Model tangga U ialah dua tangga lurus dengan posisi
paralel yang disatukan oleh sebuah landing di sisi atas tangga dan bawah tangga atas.
Penyatuan kedua tangga lurus tersebut menciptakan lekukan 180 derajat yang memiliki
bentuk seperti huruf U.

Tangga berbentuk U umumnya terdiri dari dua penerbangan tangga yang berlawanan
arah dengan pendaratan di switchback.Selain itu, tangga U mengambil lebih sedikit ruang
lantai linier dan dapat berguna untuk desain sudut.

Ukuran Tangga
Dalam pembuatan tangga yang perlu diperhatikan adalah untuk apa tangga itu dibuat
(fungsi) dan di mana tangga itu di pergunakan, bahwa tangga sebagai tempat bekerja berbeda
dengan tangga umum ( biasa ), dan juga berbeda dengan tangga darurat.

Untuk berjalan naik, tenaga yang diperlukan adalah 2 kali dari pada berjalan di tempat
datar.oleh karena itu kemiringan tangga jangan di buat terlalu curam, terutama di rumah
sakit.Sehingga ada ketentuan bahwa tangga yang layak dipergunakan memiliki derajat
kemiringan tidak lebih dari 350 derajat.

Untuk ukuran spesifik tangga yang terdapat atau digunakan pada bangunan Dinas
Kesehatan kota Palembang yaitu untuk tangga lantai 1 yang terdapat pada sisi sebelah kanan
memiliki jumlah 23 anak tangga dengan lebar tangga 120 cm,lebar satu anak tangga 28 cm
dan tinggi satu anak tangga 20 cm.kemudian memiliki ukuran bordes dengan ukuran 120 cm.

Gambar 3.3: ukuran Tangga Gambar 3.4: Detail Tangga


(sumber : kontraktor pelaksana,2023) (sumber : kontraktor pelaksana,2023)

 Spesifikasi material yang akan digunakan.


Dalam pelaksanaan pekerjaan suatu proyek pembangunan, material menjadi
suatu hal yang tidak dapat dipisahkan. Kualitas material sangat berpengaruh terhadap
mutu pekerjaan yang diharapkan karena mutu yang sesuai dengan perencanaan akan
membuat bangunan tahan mencapai umur rencana. Adapun material – material yang
digunakan dalam pelaksanaan struktur tangga ini adalah sebagai berikut :
a. Beton
Beton adalah sebuah bahan bangunan komposit yang terbuat darikombinasi
agregat dan pengikat semen. Adapun beton yang digunakan pada proyek
pembangunan Gedung Dinas Kesehatan Kota Palembang ini beton dengan mutu K –
300 yang disuplai oleh PT. MAJU BERSAMA.
b. Besi Tulangan

Gambar 3.5: Tulangan Tangga


(sumber : penulis,2023)

Besi tulangan dipakai untuk memikul tegangan tarik yang terjadi, bekerja sama
dengan beton untuk memikul gaya – gaya luar. Besi tulangan yang dipakai ulir untuk
tulangan utama dan polos untuk sengkangnya. Pada struktur tangga proyek
pembangunan Gedung Dinkes Kota Palembang ini tulangan yang dipakai ialah besi
D13,D10.
 Perencanaan desain dan layout tangga.
 Uraian Umum
Tangga merupakan bagian dari struktur bangunan bertingkat yang sangat
penting sebagai penunjang antara struktur bangunan lantai dasar dengan struktur
bangunan tingkat atasnya. Penempatan tangga pada struktur suatu bangunan sangat
berhubungan dengan fungsi bangunan bertingkat yang akan dioperasionalkan. Pada
bangunan umum, penempatan haruslah mudah diketahui dan terletak strategis
untuk menjangkau ruang satu dengan yang lainnya, penempatan tangga harus
disesuaikan dengan fungsi bangunan untuk mendukung kelancaran hubungan yang
serasi antara pemakai bangunan tersebut.

Data Perencanaan Tangga

Gambar 3.6: ukuran Tangga Gambar 3.7: Detail Tangga


(sumber : kontraktor pelaksana,2023) (sumber : konraktor pelaksana,2023)

Data-Data Tangga
 Tebal plat tangga = 20 cm
 Lebar anak tangga = 30 cm
 Tinggi Optrade = 20 cm
 Dimensi bordes = 120 x 120 cm
 Tebal bordes tangga = 30 cm
 Jumlah atrade = 23 Buah
c. Proses Pemasangan Tangga
Adapun teknis pelaksanaan pekerjaan pemasangan struktur tangga dilapangan
pada proyek pembangunan Gedung Dinas Kesehatan Kota Palembang yaitu :
 Pemasangan Tiang Kayu Gelam
Pemasangan tiang kayu gelam harus kuat, kokoh dan terhindar dari bahaya
kemiringan. Pada proyek pembangunan gedung ini, konstruksi yang mendukung
bekisting dan beton tersebut menggunakan besi yang disusun sedemikian rupa sesuai
dengan dimensi, bentuk dan kelurusannya. Susunan tiang kayu gelam diletakkan
dengan kemiringan sesuai perencanaan struktur tangga.

Gambar 3.8: Pemasangan Tiang Kayu Gelam


(sumber : penulis,2023)

 Pemasangan Bekisting Pelat Tangga


Bekisting yang digunakan yaitu berupa papan kayu dengan rangka kayu yang
tidak mudah berubah pentuk. Semua bekisting harus diberi penguat datar dan silangan
sehingga kemungkinan bergeraknya selama dalam pelaksanaan dapat dihindarkan,
juga harus cukup rapat untuk menghindari keluarnya adukan. Perlu diperhatikan
posisi kemiringan badan tangga, pada bagian bawah bekisting ini didukung oleh
peranca untuk menahan beban serta mempertahankan posisi kemiringan tangga.

Gambar 3.9: Pemasangan bekisting tangga


(sumber : penulis,2023)
Pemasangan bekisting untuk tangga ini meliputi 3 fase yaitu:

1. Pemasangan acuan sebelah bawah dari samping yang berupa multipleks tebal 9 mm
dan penguat kayu kaso ukuran 2/4 inci. Penyangga-penyangga acuan sebelah bawah
digunakan alat bantu berupa gelam.
2. Pemasangan acuan ini harus memperhatikan elevasi tangga dengan menyediakan
tempat untuk finishing (plesteran dan tegel) setebal 5cm.
3. Pemasangan acuan sesudah penulangan tangga, acuan ini berupa panel panel
pembentuk anak tangga. Panel ini dibuat dari multipleks tebal 9 mm di perkuat
dengan kayu kaso dan di pasang dengan cara memakunya keacuan samping tangga
tersebut
 Penulangan Pelat Lantai Tangga
Pekerjaan pemasangan tuangan tangga dilakukan setelah bekisting terpasang.
Tulangan utama dipasang terlebih dahulu, kemudian dirangkai dengan tulangan
sengkang. Bagian bawah tulangan tangga diberi beton tahu/beton decking.
Pemasangan beton decking pada bagian bawah tulangan dengan ketebalan ± 2 cm.
Pada tulangan lantai tangga, awal mulanya penganyaman dilakukan
pengkuran. Jarak sumbu ke sumbu tulangan ditandai pada bekisting dengan
menggunakan kapur tulis. Pada pelat lantai dua dilebihkan tulangan pokok untuk
disambungkan ke tulangan pelat lantai tangga. Pada pelat lantai tangga dipasangan
tulangan dua arah dan tebal pelat 18 cm. Kedua lapisan ini kemudian diikat dengan
kawat pengikat dengan diameter 1 mm yang pada akhirnya. Saat pengecoran, pada
dasar tulangan diberi batu atau coran beton seperti tahu agar posisi tulangan atas dan
bawah berada sesuai dengan rencana. Untuk tulangan anak tangga, besi dibengkokan
sedemikian rupa sehingga membentuk sudut 90 derajat dan diikat dengan kawat
pengikat ke tulangan utama.

Gambar 3.10: Penulangan plat lantai tangga


(sumber : penulis, 2023)
 Finishing Penulangan Tangga
Sebelum dilakukan pengecoran pelat lantai bordes dan tangga dipasang beton
decking atau batu tahu agar agar jarak spasi antar pelat sesuai dengan ukuran dan
diberi bekisting agar saat dicor dapat menghasilkan cetakan beton sesuai dengan
ukuran pijakan anak tangga yang direncanakan.

Gambar 3.11: Finishing penulangan tangga


(sumber : penulis, 2023)

 Pengecoran Pelat Lantai Tangga


Saat akan dicor pelat lantai tangga diberi bantalan dari coran beton ditulangan
bawah agar posisi tulangan berada pada posisi sesuai rencana. Pekerjaan pengecoran
beton bertulang dengan menggunakan truck mixer dan concrete plump. Setelah
adukan beton ditumpahkan dipermukaan lantai tangga, kemudian adukan beton
dipadatkan menggunakan mesin vibrator dan diratakan secara manual dengan kayu
perata/ centong semen.
 Pelepasan Bekisting dan Stager
Setelah 28 hari, bekisting dan stager dapat dilepas. Alur bongkaran dilakukan
dari samping ke tengah untuk meminimumkan beban yang dipikul sewaktu
pembongkaran. Besar momen terbesar berada ditengah bentangan, sehingga area ini
dibongkar terakhir. Pelepasan bekisting dan stager ini harus dilakukan dengan hati –
hati agar tidak merusak konstruksi beton itu sendiri dan bahan – bahan bekisting
tersebut dapat digunakan lagi.

Gambar 3.12: pelepasan bekisting


(sumber : penulis,2023)
 Pekerjaan Finishing
Setelah semua bekisting dan steger dibongkar maka dilanjutkan dengan
pekerjaan finishing berupa pembersihan. Pelat dibersihkan dari sisa – sisa kayu, besi,
dan lain – lain.
 Pekerjaan Perawatan
Setelah dicor beton harus dirawat dengan baik agar dapat mencapai mutu yang
diinginkan. Pelaksanaan perawatan beton dilakukan selama satu minggu dengan
membasahi permukaan beton secara terus – menerus dengan air.
 Persiapan Alat dan Bahan untuk Pemasangan
Peralatan
1. Concrete Pump
Adalah sebuah truk yang berfungsi untuk menyalurkan bahan beton cor ready
mix. Concrete Pump ini memiliki lengan yang bisa memanjang yang bisa untuk
menjangkau pengecoran di lantai 2 dan juga 3. Lengannya pun juga bisa ditambah
apabila lengan awalnya sudah tidak bisa lagi menjangkau lantai yang akan dicor.

Gambar 3.13: concret pump


(sumber : penulis,2023)

2. Vibrator
Alat getar atau vibrator digunakan untuk menggetarkan beton pada saat
pengecoran agar beton dapat mengisi seluruh ruangan dan tidak terdapat rongga –
rongga udara diantara beton yang dapat menyebabkan beton keropos.

Gambar 3.14: vibrator


(sumber : penulis,2023)
3. Truck Mixer
Truck mixer berfungsi sebagai alat trasnsportasi beton cair yang berputar 20
kali semenit dan mengangkut beton cair dari batching plant ke lokasi proyek
kemudian menuangkan beton cair ke hopper concrete plump. Masuknya beton cair
ke hopper langsung dipompa oleh concrete plump yang berfungsi sebagai alat
perantara truck mixer ke pekerja. Ditempat yang akan dicor, beton cair diterima
para pekerja dan akan diratakan dengan manual menggunakan kayu perata. Truck
mixer dibuat dengan berbagai ukuran dengan kapasitas 3 m3 dan 6m3.

Gambar 3.15: truk mixer


(sumber : penulis,2023)

4. Alat Pemotong Besi ( Cutting Bar )


Alat ini digunakan untuk memotong besi yang biasanya dilakukan daiarea
pabrikasi atau mempunyai tempat khusus disekitaran tak jauh dari lokasi proyek,
yaitu berupa pengukuran panjang yang diperlukan, pemotongan dengan
menggunakan bar cute dan pembengkokan dengan menggunakan bar bender.

NO BAHAN
1 Semen
2 Kerikil
3 Pasir
4 Besi Ulir 10 dan 13
5 Multiplek 9mm
6 Kawat Ikat besi
 Pemasangan Anak Tangga,Pijakan,Dan Pegangan
 Uraian umum
Anak tangga merupakan sebuah bagian yang dinjak ketika sedang menaiki
atau menuruni tangga. Anak tangga merupakan salah satu bagian yang krusial
untuk menciptakan rasa aman bagi siapa saja yang sedang menggunakan tangga.
Anak tangga terdiri dari 2 bagian, yaitu bagian horizontal (pijakan datar) dan
vertical (pijakan untuk langkah naik).
Pemasangan Anak tangga,pijakan,dan pegangan

Gambar 3.15: tangga


(sumber : penulis,2023)

Proses Pemasangan Anak tangga pertama-tama yang dilakukan yaitu


perakitan besi disetiap anak tangga yang akan dibuat setelah itu dilanjutkan dengan
pembuatan bekisting yang berfungsi sebagai pencetak tangga tersebut,yang terdapat
pada bangunan Dinas Kesehatan Kota Palembang yaitu bagian horizontal (pijakan
datar). Ukuran lebar anak tangga untuk Gedung ini yaitu 20 cm. dan untuk bagian
vertical langkah atasnya yaitu 19 cm.

Pegangan Tangga (Railing)


Pagar tangga atau reilling tangga adalah bagian dari struktur tangga sebagai
pelindung yang diletakkan disamping sisi tangga dan di pasang pada/ diatas ibu
tangga untuk melindugi agar orang tidak terpelosok jatuh. Pagar tangga dapat dibuat
dengan macam - macam variasi agar lebih artistik dan pada lantai tingkat disekitar
lubang tangga harus dipasang juga pagar pengaman agar penghuni tidak terjerumus
jatuh.

Sedangkan pegangan tangga merupakan batang yang di pasang sepanjang anak tangga
untuk bertumpunya tangan agar orang turun naik tangga merasa lebih aman, pegangan
tangga bertumpu pada tiang - tiang tangga yang tertanam kuat pada ibu tangga.
d. Hasil Dan Evaluasi
 Presentasi Visual Berupa Foto-Foto Pemasangan Tangga

Gambar 3.16: proses pemasangan kerangka tangga


(sumber : penulis,2023)

Gambar 3.17:bekisting tangga Gambar 3.18:pembesian plat lantai tangga


(sumber : penulis,2023) (sumber : penulis,2023)

Gambar 3.19: hasil tangga


(sumber : penulis,2023)

 Analisis Kemajuan Pemasangan Tangga Dalam Kaitannya Dengan Jadwal


 Uraian Umum
Unsur penting dalam suatu proyek adalah waktu, biaya, dan mutu. Jadwal
pelaksanaan proyek konstruksi merupakan unsur yang perlu diperhatikan karena
jika tidak terpenuhi proyek dapat dikenai denda atau sanksi sesuai kontrak yang
berlaku, maka dari itu diperlukan suatu perencanaan dan pengendalian jadwal
yang baik salah satunya adalah dalam proses pembuatan tangga.
Analisis Jadwal
 Dikerjakan 2 orang disetiap lantainya
 Pemasangan kerangka tangga dikerjakan sampai 2 hari
 Perakitan besi plat lantai tangga 1 hari
 Bekisting 3 hari
 Pengecoran setengah hari dengan 4 orang pekerja
 Pengendalian Pekerjaan Tangga
Mutu hasil dari pekerjaan merupakan sesuatu yang harusnya menjadi
perhatian penting bagi pelaksana konstruksi sebab hasil yang dikerjakan tergantung
dari keterampilan dan kemampuan tukang. Dengan memasukan penilaian terhadap
mutu hasil yang dicapai maka perkiraan produktivitas tukang makin mendekati nilai
yang objektif.
Pengendalian dilakukan untuk mendapatkan hasil pekerjaan yang sesuai dengan
rencana. Pengendalian adalah kegiatan unutk menjamin persesuaian hasil karya
dengan rencana, program, perintah-perintah dan ketentuan lainnya yang telah
ditetapkan, termasuk tindakan korektif terhadap penyimpangan. Selama pekerjaan
berjalan, pengendalian digunakan sebagai penjaga. Kemudian setelah pekerjaan
berakhir, pengendalian berfungsi sebagai alat pengukuran keberhasilan proyek.
Secara umum proses pengendalian terdiri dari:
1. Penentuan standar
Penentuan standar digunakan sebagai tolak ukur dalam menilai hasil karya baik
dalam menilai hasil karya baik dalam kwalitas maupun waktu.
2. Pemeriksaan
Pemeriksaan adalah kegiatan melihat dan menyaksikan sampai seberapa jauh dan
sesuai tidak hasil pekerjaan dibandingakan dengan rencana yang ditetapkan.
Setelah dilakukan tindakan pemeriksaan, dibuat interprestasi hasilhasil
pemeriksaan, kemudian dijadikan bahan untuk memberikan saran.
3. Perbandingan
Kegiatan perbandingan ini dilakukan dengan memperbandingkan hasil karya
yang telah dikerjakan dengan rencana. Dari hasil perbandingan ini kemudian
ditarik kesimpulan.

4. Tindakan korelatif
Tindakan korelatif diambil untuk mengadakan perbaikan, meluruskan
penyimpangan serta mengantisipasi keadan yang tidak terduga. Tindakan
korelatif dapat berupa penyesuaian, modifikasi rencana/ program, perbaiakn
syarat-syarat pelaksanaan, dan lain-lain.
Kualitas terhadap hasil pemasangan tangga pada Gedung Dinas Kesehatan Kota
Palembang sudah cukup baik karena dapat dilihat dari stabilitas dan efesiensi tenaga
kerjanya yang memupuni disetiap bidang pekerjaannya.
e. Kesimpulan
 Pencapaian dalam pemasangan tangga

Anda mungkin juga menyukai