PELAT LANTAI
Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah “Teknologi Perancah dan Acuan”
Yang Dibina oleh Bapak Sugiyanto
Oleh :
FAKULTAS TEKNIK
MARET 2020
BAB 2
PEMBAHASAN
Pelat lantai adalah lantai yang tidak terletak di atas tanah langsung, merupakan lantai
tingkat pembatas antara tingkat yang satu dengan tingkat yang lain. Pelat lantai didukung
oleh balok-balok yang bertumpu pada kolom-kolom bangunan
Pelat lantai harus direncanakan kaku, rata, lurus dan waterpass (mempunyai
ketinggian yang sama dan tidak miring), pelat lantai dapat diberi sedikit kemiringan untuk
kepentingan aliran air. Ketebalan pelat lantai ditentukan oleh: beban yang harus didukung,
besar lendutan yang diijinkan, lebar bentangan atau jarak antara balok-balok pendukung,
bahan konstruksi dari pelat lantai. Pelat lantai merupakan suatu struktur solid tiga dimensi
dengan bidang permukaan yang lurus, datar dan tebalnya jauh lebih kecil dibandingkan
dengan dimensinya yang lain.
2.2 Tipe Pelat Lantai
Dari segi bahan material penyusunya pelat lantai di bedakan menjadi 4, yaitu : pelat
kayu, pelat beton, pelat baja, pelat yumen
1. Pelat Kayu
Pelat lantai kayu ini terbuat dari bahan kayu, yang dirangkai dan disatukan menjadi satu
kesatuan yang kuat, sehingga terbentuklah bidang injak yang luas
pelat lantai kayu memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri. Berbagai kelebihan dan
kekurangan pelat lantai kayu yaitu:
Kelebihan :
1. Ekonomis, karena harganya yang relatif murah
2. Hemat ukuran pondasi, karena beratnya yang ringan
3. Mudah dikerjakan
Kekurangan
1. Hanya diperbolehkan untuk struktur konstruksi bangunan yang sederhana dan ringan
2. Bukan benda peredam yang baik
3. Mempunyai sifat yang mudah terbakar
4. Tidak tahan air atau mudah bocor
5. Mudah terpengaruh oleh cuaca seperti hujan, panas, dll
6. Tidak dapat dipasangi keramik
2. Pelat Beton
Pelat lantai beton ini umumnya bertulang dan di cor ditempat, bersama dengan balok
penumpu dan kolom pendukungnya
Pelat lantai beton ini mempunyai bebrapa keunggulan/ keuntungan nya sendiri antara lain:
1. Mendukung untuk digunakan pada bangunan dengan beban besar
2. Tidak dapat terbakar dan kedap air, sehingga dapat dijadikan sebagai lantai dapur, kamar
mandi.
3. Dapat dipasang keramik
4. Bahan yang awet dan kuat, perawatan nya mudah dan berumur panjang
Gambar 2.2.5 contoh pelat lantai beton pada bangunan
3. Pelat Baja
Konstruksi pelat lantai baja ini biasanya digunakan pada bangunan yang komponen –
komponen strukturnya sebagian besar terdiri dari material baja. Pada tahap ini pelat lantai
baja digunakan pada bangunan semi permanen seperti bangunan untuk bengkel, bangunan
gudang, dan lain-lain.
Gambar 2.2.7 contoh pelat lantai baja
4. Pelat Yumen
Pelat Yumen Merupakan kependekan dari pelat lantai kayu semen (yumen). Pelat lantai ini
terbuat dari potongan kayu kecil yang dicampur dengan semen dan dibuat dengan ukuran
90x80 cm. Pelat lantai ini termasuk pelat lantai yang masih baru dan masih jarang digunakan.
Gambar 2.2.9 contoh pelat lantai yumen
1. Safety Helmet
Safety helmet berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa mengenai kepala
secara langsung
2. Safety Belt
Safety belt berfungsi sebagai pelindung diri ketika pekerja bekerja/berada di atas ketinggian
3. Safety Shoes
Safety shoes berfungsi untuk mencegah kecelakaan fatal yang menimpa kaki karena benda
tajam atau berat, benda panas, cairan kimia dan sebagainya.
4. Sepatu Karet
Sepatu karet (sepatu boot) adalah sepatu yang didesain khusus untuk pekerja yang berada di
area basah (becek atau berlumpur). Kebanyakan sepatu karet di lapisi dengan metal untuk
melindungi kaki dari benda tajam atau berat, benda panas, cairan kimia, dsb.
5. Sarung Tangan
Berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau situasi yang dapat
mengakibatkan cedera tangan. Bahan dan bentuk sarung tangan di sesuaikan dengan fungsi
masing-masing pekerjaan
6. Masker (Respirator)
Berfungsi sebagai penyaring udara yang dihirup saat bekerja di tempat dengan kualitas udara
buruk (misal berdebu, beracun, dsb)
7. Jas Hujan (Rain Coat)
Berfungsi melindungi dari percikan air saat bekerja (misal bekerja pada waktu hujan atau
sedang mencuci alat).
Pada dasarnya penentuan elevasi pelat lantai ini sama dengan penentuan elevasi
balok yang dijelaskan sebelumnya. Penentuan elevasi pelat lantai saling berkaitan
dengan elevasi balok. Penentuan elevasi ini dilakukan dengan mengukur dari kolom atau
dinding yang telah diberi tanda.
Bekisting pelat lantai dibuat bersamaan dengan pembuatan bekisting balok. Alas
bekisting pelat lantai terbuat dari plywood.Sebelum pemasangan bekisting pelat lantai
harus ditentukan elevasi dengan teliti agar tidak terjadi kesalahan. Tahapan-tahapan
pekerjaan pemasangan bekisting pelat lantai, yaitu:
- Pengukuran dilakukan setelah bekisting balok terpasang, baik balok induk maupun
balok anak.
- Dari sisi atas pada bekisting balok tersebut, kemudian tarik benang ke bekisting
yang ada di hadapannya.
- Benang tersebut merupakan batasan ketinggian untuk pemasangan bekisting pada
pelat lantai.
Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pekerjaanbekisting, yaitu:
- Bekisting dipasang dengan rapat, sehingga mempunyai bentuk yang tetap dan tidak
terjadi kebocoran.
- Bekisting harus terbuat dari bahan yang baik dan tidak mudah di resapi oleh air
atau adukan beton apabila melakukan pengecoran.
- Setelah semua selesai dipasang, perlu dicek kembali secara merata dari cetakan
agar dimensinya sesuai dengan direncanakan.
Tulangan yang digunakan pada pelat lantai bermacam jenis, contoh nya tulangan
precast dengan tipe wiremeshdengan ukuran M5-Wiremesh dan M7-Wiremesh.
Decking
Cakar Ayam
- Setelah itu adukan diratakan dengan kayu perata sesuai dengan tinggi peil
yang sudah ditentukan. Tinggi peil dicek dengan besi yang sudah diberi
tandaatau jika sudah menggunakan bantuan peil maka permukaan lantai sudah
dianggap rata.
- Adapun ketebalan pada pelat lantai yang direncanakan adalah 12 cm.
Gambar Pelaksanaan perataan pengecoran plat lantai dengan kayu perata