PENGERJAAN BALOK
Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah “Teknologi Perancah dan Acuan”
Yang Dibina oleh Bapak Sugiyanto
Oleh :
FAKULTAS TEKNIK
MARET 2020
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Definsi
Balok bangunan merupakan struktur melintang yang menopang beban horizontal. Balok dalam
bangunan sangat penting untuk menjaga stabilitas terhadap gaya kesamping
Jika dilihat dari fungsinya maka balok adalah bagian dari struktural sebuah bangunan yang kaku
dan dirancang untuk menanggung dan mentransfer beban menuju elemen-elemen kolom
penopang yang memiliki fungsi sebagai rangka penguat horizontal bangunan akan beban-beban.
Apabila suatu gelagar balok bentangan sederhana menahan beban yang mengakibatkan
timbulnya momen lentur akan terjadi deformasi (regangan) lentur di dalam balok tersebut.
Regangan-regangan balok tersebut mengakibatkan timbulnya tegangan yang harus ditahan oleh
balok, tegangan tekan di sebelah atas dan tegangan tarik dibagian bawah. Agar stabilitas
terjamin, batang balok sebagai bagian dari sistem yang menahan lentur harus kuat untuk
menahan tegangan tekan dan tarik tersebut karena tegangan baja dipasang di daerah tegangan
tarik bekerja, di dekat serat terbawah, maka secara teoritis balok disebut sebagai bertulangan baja
tarik saja (Dipohusodo,1996)
2.2. Klasifikasi Balok
Beberapa jenis balok antara lain :
· Balok sederhana bertumpu pada kolom diujung-ujungnya, dengan satu ujung bebas
berotasi dan tidak memiliki momen tahan. Seperti struktur statis lainnya, nilai dari semua
reaksi,pergeseran dan momen untuk balok sederhana adalah tidak tergantung bentuk penampang
dan materialnya.
· Kantilever adalah balok yang diproyeksikan atau struktur kaku lainnya didukung hanya
pada satu ujung tetap
· Balok teritisan adalah balok sederhana yang memanjang melewati salah satu kolom
tumpuannya.
· Balok dengan ujung-ujung tetap ( dikaitkan kuat ) menahan translasi dan rotasi
· Bentangan tersuspensi adalah balok sederhana yang ditopang oleh teristisan dari dua
bentang dengan konstruksi sambungan pin pada momen nol.
· Balok kontinu memanjang secara menerus melewati lebih dari dua kolom tumpuan untuk
menghasilkan kekakuan yang lebih besar dan momen yang lebih kecil dari serangkaian balok
tidak menerus dengan panjang dan beban yang sama.
Gambar 2.1 contoh balok sederhana pada bangunan
1. Mengirim program kerja (workplan) termasuk metoda kerja, schedule, perlatan, personil
kerja dan gambar kerja yang akan digunakan, untuk memperoleh persetujuan dari
Konsultan sebelum pekerjaan
2. Memberitahu Konsultan secara tertulis paling sedikit 24 jam sebelum tanggal
dilakukannya pelaksanaan pekerjaan
3. Ruang Lingkup Pekerjaan adalah :
4. Pekerjaan pabrikasi Besi
5. Pekerjaan bekesting
6. Pekerjaan Instalasi besi Tulangan
7. Cor Beton K-XXX
- Bahan:
Beton K-XXX
Baja Tulangan Beton Ø 8 D16
Kawat Beton
Bekisting
Minyak Bekisting
Paku
- Peralatan:
Bor sekrup
Palu
Gegep Besi
Gergaji
Bar Cutter
Bar Bender
Concreate Vibrator
Waterpass
Alat bantu pertukangan
- Tenaga :
Pekerja
Tukang
Kepala tukang
Mandor
1. Safety Helmet
Safety helmet berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa mengenai kepala secara
langsung
2. Safety Belt
Safety belt berfungsi sebagai pelindung diri ketika pekerja bekerja/berada di atas ketinggian
3. Safety Shoes
Safety shoes berfungsi untuk mencegah kecelakaan fatal yang menimpa kaki karena benda tajam atau
berat, benda panas, cairan kimia dan sebagainya.
4. Sepatu Karet
Sepatu karet (sepatu boot) adalah sepatu yang didesain khusus untuk pekerja yang berada di area basah
(becek atau berlumpur). Kebanyakan sepatu karet di lapisi dengan metal untuk melindungi kaki dari
benda tajam atau berat, benda panas, cairan kimia, dsb.
5. Sarung Tangan
Berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau situasi yang dapat
mengakibatkan cedera tangan. Bahan dan bentuk sarung tangan di sesuaikan dengan fungsi masing-
masing pekerjaan
6. Masker (Respirator)
Berfungsi sebagai penyaring udara yang dihirup saat bekerja di tempat dengan kualitas udara buruk
(misal berdebu, beracun, dsb)
b) Pengecoran Balok
Setelah pekerjaan pembesian balok dan pelat selesai, maka dapat dilakukan pengecoran.
Pengecoran balok dan pelat dilakukan bersamaan. Nilai slump pada pelat 12 2cm (10 cm s/d 14
cm) sedangkan pada balok 12 2cm (10 cm s/d 14 cm). Pengecoran balok dan pelat dengan
menggunakn concrete pump dengan menggunakan beton readymix.
Sebelum proses pengecoran dilaksanakan, maka perlu dilakukan pemeriksaan bekisting
meliputi: Posisi bekisting harus dicek lagi apakah sudah sesuai dengan yang direncanakan.
Bekisting harus lurus, tegak, tidak bocor, dan kuat. Selain mengenai hal tersebut, sebelum
dilaksanakan pengecoran, bekisting dibersihkan dulu dengan menggunakan compressor.
Pelaksanaan pengecoran balok dan pelat adalah sebagai berikut:
(a) Untuk pelaksanaan pengecoran balok dan pelat lantai, digunakan concrete pump yang
menyalurkan beton readymix dari truck mixer ke lokasi pengecoran, dengan menggunakan pipa
pengecoran yang di sambung-sambung
(b) Alirkan beton readymix sampai ke lokasi pengecoran, lalu padatkan dengan menggunakan
vibrator.
(c) Setelah beton dipadatkan, maka dilakukan petrataan permukaan coran dengan
menggunakan alat-alat manual.
(d) Setelah proses pengecoran selesai ampai batas pengecoran, maka dilakukan finishing.
Gambar 2.4 Pengerjaan begesting balok Gambar 2.5 perakitan besi pada balok