LAPORAN PRAKTIKUM
Oleh :
FAKULTAS TEKNIK
FEBRUARI 2020
BAB I
PENDAHULUAN
Pondasi dapat didefenisikan sebagai bangunan yang berada dalam tanah yaitu bagian
yang berdekatan dengan elemen bagian bawah tanah serta bangunan. Sementara itu untuk
menahan beban-beban yang terjadi sehingga menghasilkan konstruksi kestabilan.Pondasi
merupakan elemen penting dalam pembangunan sebuah bangunan. Sebab kuatatau lemahnya
bangunan sangat ditentukan oleh kekokohan darikonstruksi pondasinya. Keberadaan pondasi
dilakukan sebagai pondasi dari bangunan di atas akan memberikan mantabnya kedudukan
sebagai bangunan. Dengan demikian demi pondasi harus statis. Artinya,tidak boleh
mengubah, baik secara vertikal maupun horizontal Sedangkan teknik pondasi atau rekayasa
pondasi dapat didefenisikan sebagai ilmu pengetahuan dan seni yang memakai prinsip
mekanika tanah dan konstruksi secara sama – sama. Ada dua jenis pondasi yakni :
- Pondasi dangkal.
- Pondasi dalam.
Yang termasuk pondasi dangkal yakni pondasi telapak,pondasi menerus ,pondasi lingkaran
dan pondasi tembok penahan. Dalam hal ini kita akan bahas tentang pondasi dangkal
khususnya pondasi batu kali.
1.2 Tujuan
1. Memberi petunjuk kepada siswa mencari cara menginstal pondasi batu kali pada suatu
pekerjaan dan mampumelaksana kan pekerjaan tersebut.
2. Memberi petunjuk kepada siswa bahan-bahan dan alat-alat yangdigunakan dalam proses
pemasangan pondasi batu kali danmenyediakan bahan dan alat tersebut dengan benar.
3. Memberi Petunjuk ditunjukan kepada mahasiswa Supaya mengetahui Carapemasang
sebuah batu Pondasikali dan cara merangkainya.
1.3 Manfaat
Yang dimaksud dengan pondasi adalah bangunan yang dapat menahan berbagai
macam beban, baik horizontal maupun vertikal dalam kondisi stabil. Adapun tujuannya
yaitu untuk menahan beban-beban yang terjadi sehingga menghasilkan kestabilan
konstruksi.
Pondasi merupakan elemen penting dalam pembangunan sebuah bangunan. Sebab
kuat atau lemahnya suatu bangunan sangat ditentukan oleh kekokohan dari konstruksi
pondasinya. Keberadaan pondasi berfungsi sebagai landasan dari bangunan di atasnya
sekaligus akan menjamin mantabnya kedudukan suatu bangunan. Dengan demikian
keberadaan pondasi harus bersifat statis. Artinya, tidak boleh mengalami pergeseran, baik
secara vertikal maupun horizontal. Pengetahuan dasar mengenai konsep pondasi akan
membantu Anda agar mengetahui praktik pembuatan pondasi yang benar. Pondasi yang
baik harus memenuhi persyaratan berikut ini:
1. Memiliki konstruksi yang kuat dan kokoh sehingga tidak mudah mengalami
pergeseran;
2. Mampu menyesuaikan diri terhadap terjadinya gerakan tanah seperti tanah yang labil,
tanah mengembang, tanah menyusut, kegiatan pertambangan, efek gempa bumi
3. Mampu menahan pengaruh unsur kimiawi dalam tanah, baik yang organik maupun
non organik
4. Mampu menahan tekanan air.
Untuk bangunan rumah tinggal berlantai satu biasanya menggunakan pondasi batu
kali. Pondasi jenis ini sangat baik karena jika batu kali tersebut ditanam di dalam tanah
maka kualitasnya tidak berubah. Pondasi batu kali biasanya berbentuk trapesium dengan
lebar bagian atasnya minimal 25 cm. Ukuran ini sengaja tidak disamakan dengan ukuran
lebarnya dinding karena dikhawatirkan bisa mempengaruhi ketepatan dalam pemasangan
pondasi. Ketidaktepatan dalam pemasangan pondasi akan merubah fungsi pondasi itu
sendiri. Adapun ukuran lebar bagian bawah biasanya disesuaikan dengan berat beban di
atasnya. Tetapi standar umum yang dipakai biasanya berkisar antara 70-80 cm.
Pondasi batu kali adalah bagian struktur bangunan terbuat dari sekumpulan batu
alam yang dibuat dengan bentuk dan ukuran tertentu menggunakan bahan pengikat
berupa campuran adukan beton, jenis pondasi ini merupakan pondasi dangkal yang
digunakan pada bangunan dengan beban tidak terlalu besar seperti rumah tinggal.
Untuk membuat pondasi batu kali, ukuran batu yang digunakan biasanya
sekitar 25 cm. dengan demikian batu kali harus dipecah terlebih dahulu. Hal ini bertujuan
untuk mempermudah pemasangannya sehingga hasilnya lebih rapi sekaligus kokoh.
Pada bagian dasar dari konstruksi pondasi batu kali merupakan lapisan pasir
setebal 5-10 cm yang berfungsi untuk meratakan tanah dasar. Setelah itu baru batu kali
dipasang dengan posisi berdiri. Di antara celah batu tersebut diisi pasir sampai padat
sehingga mampu mendukung beban yang berada di atasnya. Susunan model seperti ini
sekaligus berfungsi sebagai drainase sehingga bisa mengeringkan air tanah yang berada
di sekitarnya. Untuk menjaga agar pondasi batu kali tidak cepat rusak ataupun basah
terkena air tanah maka badan pondasi diplester kasar yang tebalnya sekitar 1,5 cm.
b. Bahan
1. Batu kali
2.3.2 Persiapan K3
Pembuatan profil
1. Pasang patok kayu untuk memasang profil (2 patok untuk tiap profil).
profil dipasang pada setiap ujung lajur pondasi.
2. Pasang bilah kayu datar pada kedua patok, setinggi profil.
3. Pasang profil benar-benar tegak lurus dan bidang atas profil datar.
Usahakan titik tengah profil tepat pada tengah- tengah galian yang
direncanakan dan bidang atas profil sesuai tinggi pondasi.
4. Ikat profil tersebut pada bilah datar yang dipasang antara 2 patok dan juga
dipaku agar lebih kuat.
5. Pasang skor, miring pada tebing galian pondasi dan pakukan dengan
profil, sehingga menjadi kuat dan kokoh.
6. Cek ketegakan/ posisi profil dan ukuran- ukurannya, perbaiki jika ada
yang tidak tepat, demikian juga tingginya.
Kesimpulan dalam praktikum batu kali ini untuk membuat pondasi batu kali
ukuran batu yang digunakan biasanya sekitar 25 cm, dengan demikian batu kaliharus
dipecah terlebih dahulu. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkanpemasangan. Pada
bagian dasardari konstruksi pondasi batu kali merupakan lapisan pasir setebal 5-10 cm
yangberfungsi untuk meratakan tanah dasar. Setelah itu baru batukali dipasang
denganposisi berdiri. Di antara celah batu tersebut dipenuhi pasir hingga
padatmendukung beban yang ada di atas. Model Susunan seperti iniberfungsi sebagai
drainase sehingga bisa mengeringkan udara yang adadi sekitarnya. Untuk tetap agar
pondasi batu kali tidak cepat rusak,maka air tanah maka badan pondasi diplesterkasar
yang tebalnyasekitar 1,5 cm.