BAB I
PENDAHULUAN
Bangunan adalah struktur buatan manusia yang terdiri atas dinding dan
atap yang didirikan secara permanen disuatu tempat. Bangunan juga biasa di sebut
dengan gedung, yaitu segala sarana, prasarana atau infrastruktur dalam
kebudayaan atau kehidupan manusia dalam membangun peradabannya. Bangunan
memiliki beragam bentuk, ukuran, dan fungsi, serta telah mengalami penyesuaian
sepanjang sejarah yang disebabkan oleh beberapa factor, seperti bahan bangunan,
kondisi cuaca harga, kondisi tanah, dan alasan estetika.
Fungsi bangunan yang di bangun secara umum ialah fungsi
usaha, merupakan bangunan gedung dengan fungsi utama sebagai tempat manusia
melakukan kegiatan usaha yang terdiri dari bangunan gedung perkantoran,
perkuliahan, perdagangan, perindustrian, perhotelan, wisata dan rekreasi, terminal,
dan bangunan gedung tempat penyimpanan.
Bangunan gedung merupakan salah satu kebutuhan manusia yang sangat penting,
dalam hakekatnya merupakan unsur utama dalam usaha pengembangan
pembangunan di suatu daerah. Oleh karena itu Bangunan Gedung mempunyai
peranan penting dalam menigkatkan kesejahteraan masyarakat yang pada
akhirnya akan menunjang stabilitas nasional.
Agar sasaran akhir dari proyek bangunan gedung yang dimaksud dapat
tercapai dengan baik, dibutuhkan analisa yang akurat untuk mengoptimalkan
sumber daya yang ada, antara lain : sumber daya material, sumber daya peralatan
dan sumber daya tenaga.
1.1.1 TUJUAN
Adapun tujuan bangunan tersebut didirikan sebagai berikut:
a. Bangunan rumah tinggal dibuat orang untuk kepentingan tempat tinggal
dalam arti yang luas. Untuk masa sekarang tidak hanya sekedar tempat
berlindung atau berteduh tetapi sebagai tempat pembinaan keluarga.
b. Kantor dibuat untuk pelayanan masyarakat sendangakan jembatan dan
bendungan dibuat orang untuk tujuan prasarana kemakmuran rakyat.
Kesemua hal diatas disebut dengan bangunan karena tidak dapat dengan
mudah dipindahkan mengingat berat kecuali bila dibongkar. Oleh karena
rumah, bendungan, jalan raya atau jembatan dibuat dengan tujuan tertentu
dan tidak daoat dipindahkan, maka benda-benda itu disebut bangunan.
1.1.2 MANFAAT
Adapun manfaat dari pelaksanaan praktikum ini adalah sebagai berikut:
a. Sebagai pendalaman dan penunjang dari materi yang telah didapat dalam
perkuliahan, khususnya dibidang Teknik Sipil.
b. Sebagai bahan perbandingan antara materi kuliah yang diperoleh dibangku
perkuliahan dengan praktik yang dilakukan pada pembangunan gedung
lantai dua.
3
1.3 MAKSUD
Dalam penyusunan laporan kerja praktek ini, penulis memilih untuk
melaksanakan tugas praktek lapangan di pembangunan Gedung Sekolah SD
Inpres 3 Kabupaten Sorong ini, karena sesuai dengan program yang harus
dilaksanakan oleh mahasiswa/i yaitu :
1. Sebagai pendalaman dan penunjang teori yang di dapat di bangku kuliah,
khususnya di bidang Teknik Sipil.
2. Untuk melatih keterampilan kerja nyata di lapangan.
3. Sebagai tempat latihan menerapkan teori yang di dapat di bangku kuliah.
4. Sebagai pengetahuan dasar agar dapat terjun langsung ke masyarakat setelah
tamat belajar di perguruan tinggi.
1.3.1 TUJUAN
Adapun tujuan dari pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan adalah sebagai berikut :
BAB II
MANAJEMEN PROYEK
1. Pemilik
Pemilik atau pemberi tugas diartikan sebagai orang atau badan yang
memberikan pekerjaan bangunan dan membayar biaya pekerjaan bangunan.
2. Konsultan Pengawas
Konsultan pengawas adalah orang atau badan hukum yang ditunjuk oleh
pemilik atau pemberi tugas untuk mengawasi atau mengontrol, serta
mengarahkan pelaksana pekerjaan suatu bangunan agar tercapai hasil kerja
yang sebaik – baiknya menurut persyaratan yang ada atau berdasarkan petunjuk
–petunjuknya.
a. Tahap Konstruksi.
1) Melakukan pemahaman atau mempelajari dokumen lelang
sebelum melakukan pekerjaannya.
2) Menetapkan rencana kerja dan mengkoordinir personil yang
mempunyai keahlian dan kemampuan yang sesuai untuk melaksanakan
tugas pengawasan.
9
3. Konsultan Perencana
Konsultan perencana adalah badan usaha / orang yang ditunjuk oleh pemilik
untuk membuat perencanaan tentang proyek yang diinginkan untuk siap dilelang
dan dilaksanakan.
4. Kontraktor
Kontraktor adalah badan usaha yang menerima dan menyelenggarakan
pekerjaan bangunan menurut biaya yang telah tersedia dan melaksanakan sesuai
dengan peraturan dan syarat – syarat serta gambar rencana yang telah ditetapkan.
2.4.1 Umum
JEMMY
SUMARIO,ST.,M
PROJECT MANAGER
RAFEL CHRISTOPHER, ST
SITE MANAGER
MUHAMAD FARUL
MANDOR
PEKERJA
BAB III
PELAKSANAAN PROYEK
3.1 Pengertian
Dalam pelaksanaan suatu proyek konstruksi, sistem pengendalian proyek
sangat diperlukan karena dengan sistem pengendalian yang baik dapat mencegah
terjadinya penyimpangan-penyimpangan dari rencana dan ketentuan yang telah
disepakati sehingga mutu yang diharapkan dapat dicapai, serta memperlancar
kegiatan proyek.
bagian urusan peralatan yang secara teknis bertanggung jawab penuh dalam
penyediaan sekaligus mengganti alat yang rusak selama pekerjaan masih
berlangsung.
Pembayaran upah harian : dalam system ini pekerja di bayar sebanyak empatkali
dalam sebulan, dengan perhitungan pekerja yang dilaksanakan dalam sehari.
Sistem ini termasuk pembayaran gaji lembur dihitung sama dengan upah tukang
dan pembantu tukang.
17
BAB IV
TINJAUAN KONTRUKSI
4.1 Tinjauan Umum
Supaya tahap pelaksanaan dapat berjalan dengan efektif dan efisien, maka
kontraktor harus membuat cara pelaksanaan, rencana kerja (Time Scedule), dan
rencana lapangan. Selain itu masih perlu adanya kerja sama yang baik antara
semua pihak yang terkait seperti pembreri tugas, perencana dan kontraktor selaku
pelaksana.
Realisasi suatu perencanaan merupakan suatu wujud nyata pengembangan
pembangunan dengan menerapkan segala ketentuan, intruksi maupun persyaratan-
persyaratan yang tellah ditetapkan.
Pelaksanaan pekerjaan yang di pandang dan diamati selama kerja praktek adalah :
1. Pekerjaan Pembuatan Bekisting Balok
2. Pekerjaan Pembesian Balok Type 1, Balok Type 2, Dan Balok Type 3
13.35 M
19
14
.4
8
9.56 M
BL 3 ( Ring Balok )
V.Ring Balok :
Rumus : P x L x T
= 2 + 2 + 2 + 2 + 2 + 2 + 2 + 2 + 2 + 2 + 2 + 2.67 + 2.67 + 2.67 +
2.67 + 2.67 +2.67 + 2.67 + 2.67 + 2.67 + 3.00
= 49.03 m1
= 1.8386 m3
20
Pembesian BL 3
Berat nominal besi Ø 16 = 1.58 Kg/m¹
Berat nominal besi Ø 8 = 0.395 Kg/m¹
Lebar Ring balok = 0.15 m¹
Tinggi Ring balok = 0.25 m¹
Panjang Ring balok = 49.03 m¹
Tebal selimut beton = 0.03 m¹
Total tulangan Ring balok = 4
2
5 Ø08 - 150
04 Ø16
15
* Berat Tulangan Ø 16
Panjang Tulangan Ring balok = 49.03 x 4
= 197 m¹
panjang tulagan x Berat nominal Ø
Berat tulangan Ø 16 = 16
= 197 x 1.58
Berat Ring balok Ø 16 = 311.26 Kg
* Berat Tulangan Ø 8
= 0.18 m¹
Total Panjang 1 Sengkang = 0.44 + 0.18
= 0.62 m¹
Panjang Ring
Banyak sengkang = balok
jarak antar begel
= 197
0.15
= 1.313 Btg
P. 1 buah begel x
Panjang besi begel Ring balok = jumlah begel
= 0.62 x 1.313
= 815.06 m¹
= 311.26 + 321.94
= 633.2 Kg
22
BL 2 ( Ring Balok )
02 Ø12
0.
3
0
Ø 08 - 150
04 Ø16
0.20
V.Ring Balok :
Rumus : P x L x T
= 27 x 2.67 + 3 x 3.78 + 2 x 2.28
= 89.03 m1
= 5.341 m3
Pembesian BL 2
Berat nominal besi Ø 16 = 1.58 Kg/m¹
Berat nominal besi Ø 12 = 0.888 Kg/m¹
Berat nominal besi Ø 8 = 0.395 Kg/m¹
Lebar balok 2 = 0.20 m¹
Tinggi balok 2 = 0.30 m¹
Panjang balok 2 = 89.03 m¹
Tebal selimut beton = 0.03 m¹
Total tulangan utama balok 2 = 4
Total tulangan Pokok balok 2 = 2
24
* Berat Tulangan Ø 16
panjang seluruh tulanagn = 89.03 x 4
= 356.12
Berat tulangan Ø 16 = panjang total tulagan x Berat nominal Ø 16
= 356.12 x 1.58
= 562.7 Kg
* Berat Tulangan Ø 12
panjang seluruh tulagan = 89.03 x 2
= 178.06
Berat tulangan Ø 12 = panjang total tulagan x Berat nominal Ø 12
= 178.06 x 0.888
= 158.1 Kg
* Berat Tulangan Ø 8
panjang 1 sengkang = 0.3 - 0.06
= 0.24 x 2
= 0.48 + 0.06
= 0.54 m¹
= 0.20 - 0.06
= 0.14 x 2
= 0.28 m¹
= 0.540 + 0.28
= 0.82 m¹
P. 1 buah begel x
Panjang besi begel Keseluruhan = jumlah begel
= 0.82 x 593.53
= 815.06 m¹
BL 1 ( Ring Balok )
04 Ø12
0.
5
Ø08 - 150
04 Ø16
0.30
V.Ring Balok :
Rumus : P x L x T
= 3.78 X 16
= 60.48 m1
= 9.072m3
Pembesian BL 1
Berat nominal besi Ø 16 = 1.58 Kg/m¹
28
* Berat Tulangan Ø 16
panjang seluruh tulanagn = 60.48 x 4
= 241.92
panjang total tulagan x Berat nominal Ø
Berat tulangan Ø 16 = 16
= 241.92 x 1.58
= 382.2 Kg
* Berat Tulangan Ø 12
panjang seluruh tulagan = 60.48 x 4
= 241.92
panjang total tulagan x Berat nominal Ø
Berat tulangan Ø 12 = 12
= 241.92 x 0.888
= 214.8 Kg
* Berat Tulangan Ø 8
panjang 1 sengkang = 0.5 - 0.06
= 0.44 x 2
= 0.88 + 0.06
= 0.94 m¹
= 0.30 - 0.06
= 0.24 x 2
= 0.48 m¹
= 0.940 + 0.48
= 1.42 m¹
29
panjang balok
Banyak sengkang = 1
jara antar
begel
= 60.48
0.15
= 403.20 Btg
226.1
= 382.2 + 214.8 + 5
= 823.21 Kg
18.14
= 60.48 x 0.30 = 4
luas = 18.144 x 1
= 18.144 m²
Direncanakan 2 kali Pake = 18.2
2
= 9.1 m²
LAMPIRAN
32
33
34
35