BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
KOTA
METROPOL
ITAN
&
PUSAT
PERDAGAN
GAN
SUMATERA
UTARA
SARANA DAN
PRASARANA
SUMBER DAYA
MANUSIA (SDM)
26,091 x 47,215 m2
PKLI
Pekerjaa
n
Sambung
an Kolom
dan
Pondasi
B. Tujuan
Untuk mengetahui struktur organisasi
proyek.
Untuk mengetahui alat yang digunakan
Untuk mengetahui bahan yang digunakan
Untuk
mengetahui
teknik
pelaksanaan pekerjaan
Sebagai
bahan
perbandingan
pekerjaan di lapangan
dengan
teori
yang
relevan
C. Manfaat
Menambah
pengetahuan
dan
pengalaman
mahasiswa
tentang
pelaksanaan
pembangunan
suatu
bangunan khususnya konstruksi baja.
Memenuhi salah satu mata kuliah wajib
di Program Studi Pendidikan Teknik
Bagunan, Fakultas Teknik, Universitas
Negeri Medan.
Sebagai
bahan
masukan
bagi
mahasiswa dan pelaksana konstruksi
dalam pekerjaan konstruksi baja.
BAB II
PENDAHULUAN
A.Struktur Organisasi
Organisasi merupakan wadah atau
bentuk persekutuan antara beberapa
pihak yang saling bekerja sama untuk
mencapai tujuan bersama. Pada suatu
pelaksanaan proyek konstruksi,
dibutuhkan organisasi proyek
konstruksi, agar tercipta kerjasama
yang baik antar beberapa pihak untuk
mencapai tujuan bersama yaitu
selesainya pekerjaan konstruksi
tersebut
B. Alat
Alat adalah benda yang digunakan untuk
mempermudah pekerjaan.
1. Mobile Crane (Truck Crane)
2. Peralatan Las Oksi-Asetilin
Tabung gas, katup tabung, regulator, selang gas,
pembakar (torch)
3. Peralatan Las Listrik
Mesin las, klem massa, pemegang elektroda
4. Alat Pelindung Diri
Sarung tangan, helm, sabuk pengaman, pakaian las,
kacamata las.
5. Tali Tambang
6. Kuas
7. Katrol
8. Kunci Pas
9. Sikat Kawat
10. Waterpas
11. Kunci Momen
12. Martil
C. Bahan
1.Tiang Pancang Precast
2. King Cross sebagai Kolom
3. Baut Kekuatan Tinggi
4. Zink Kromat
5. Elektroda
2. Kolom
Menurut Sudarmoko, kolom adalah
batang tekan vertikal dari rangka struktur
yang memikul beban dari balok. Kolom
merupakan suatu elemen struktur tekan
yang memegang peranan penting dari
suatu bangunan, sehingga keruntuhan
pada suatu kolom merupakan lokasi kritis
yang dapat menyebabkan runtuhnya
lantai yang bersangkutan dan juga runtuh
total seluruh struktur.
Kolom biasanya terbuat dari baja, beton
bertulang, dan kayu. Dengan kelebihan
dan kekurangan masing-masing.
3. Sambungan
Menurut Karto Raharjo, sambungan
adalah lokasi dimana ujung-ujung batang
bertemu.
Adapun jenis-jenis alat sambung baja
yaitu:
1. Paku Keling
2. Baut
3. Las
Proses
4. Proses Konstruksi
BAB III
TEKNIK PELAKSANAAN DI
LAPANGAN
2. Data Proyek
Data Non Teknis
Nama Proyek :
Pembangunan Gedung BMW SHOWROOM
Pemilik : Tjundaka Natawardaya
Kontraktor : PT. Dinamika Furindo
Nusantara
Pengawas : MK
Data-data Teknis
Luas lahan
: 26,091 x 47,215 m2
Luas gedung
: 106, 572 m2
Tinggi bangunan : 22,15 m
Jumlah lantai : 4
3. Struktur
Organisa
si Proyek
B. Peralatan
1.Mobile Crane/Truck Crane
2. Alat Las
a. Alat Las Potong (LPG-Oksigen)
4. Kuas
5. Katrol
6. Kunci Pas
7. Sikat Kawat
8. Waterpas
9. Kunci Momen
10. Martil
C. Bahan
1.Pondasi Tiang Pancang Precast
3.Baut
KekuatanTinggi
Ukuran yang
dipakai dalam
pelaksanaan
sambungan pondasikolom ini adalah tipe
A.325 dengan ukuran
diameter 25 mm, dan
berjumlah 24 butir.
12 butir pada bawah
baseplate, dan 12
butir lagi terletak di
atas baseplate
4. Zink Kromat
Zink Kromat digunakan untuk melin
dungi baja dari karat.
5. Elektroda
Kawat elektroda LB-52, ukuran 3,2 mm, E
7016
Kawat elektroda RB-26, ukuran 2,6 mm, E
6013
4. Penyamaan kedudukan/kesejajaran
baut pada angkur.
BAB III
TEKNIK PELAKSANAAN DI
LAPANGAN
Kesimpulan
1.Pada
proyek
ini,
struktur
organisasi
yang
digunakan dan proses pelaksanaan masing-masing
pekerjaannya sudah baik dan bisa mengontrol
seluruh pekerjaan konstruksi.
2.Pada proyek pembangunan Gedung Showroom
BMW alat-alat yang digunakan yaitu:
. Truck crane, katrol, dan tali tambang yang
digunakan untuk mengangkat material baja
seperti kolom dan balok baja
. Peralatan las seperti tabung gas LPG dan
oksigen, regulator, brander, mesin las, klem
massa, dan pemegang elektroda
. Peralatan pelindung diri yaitu sarung tangan,
helm, kacamata las, sabuk pengaman, pakaian
las
.Kuas, kunci momen, martil/palu, waterpas, sikat
Saran
1. Sebaiknya para pekerja menggunakan alat
pelindung diri dengan lengkap. Dan pihak
kontraktor lebih tegas lagi untuk pekerja yang
tidak memperhatikan hal tersebut.
2. Pelaksanaan proses sambungan kolom-pondasi
sebaiknya dilaksanakan dengan lebih baik, agar
tidak terjadi ketidaksesuaian antara posisi lubang
baseplate dan posisi angkur. Yang dapat
memperlambat pekerjaan.
3. Pabrikasi bahan baja agar lebih diperketat atau
diawasi oleh kontraktor, karena telah didapati ada
hasil pabrikasi yang tidak sesuai dengan gambar
desain proyek, dan apabila hasil pabrikasi tidak
sesuai dengan desain, akan memperlambat proses
kontruksi.
4. Pengaturan alat dan bahan harus lebih
diperhatikan, karena dapat mempengaruhi