PENDAHULUAN
Jembatan sebagai salah satu sarana penting untuk lalu-lintas kendaraan, memiliki
peran yang vital untuk melanjutkan program pembangunan ekonomi dan menyebarkan pusat-
pembangunan Jembatan telah mengalami perkembangan yang pesat baik dari segi struktur,
dengan bentang ribuan meter telah dibangun di beberapa wilayah di dunia termasuk
Indonesia. Status Indonesia sebagai Negara kepulauan juga tentu memiliki banyak Jembatan
besar dan kecil dengan berbagai tipe, sepeti Jembatan Mahakam Hulu (789 m), Jembatan
Mahakam(400 m), Jembatan Barito (1082 m), Jembatan Kutai Kertanegara (580m), Jembatan
Di Indonesia umumnya terdapat Jembatan dengan tipe rangka baja dan tipe gelagar,
dalam perencanaanya perlu pengetahuan yang baik tentang sifat-sifat struktur dan metode
perencanan yang digunakan guna mencapai suatu Jembatan yang kuat dan ekonomis, untuk
Jembatan dengan bentang dibawah 30m misalnya, Jembatan jenis gelagar adalah pilihan yang
sederhana dalam struktur Jembatan baja, dengan gelagar induk yang dihasilkan tidak terlalu
besar. Jembatan ini memiliki penampang yang lebih ringan daripada tipe rangka baja. Dari
segi maintenance, juga akan lebih mudah perawatan pada Jembatan gelagar untuk bentang
pendek.
gelagar induk berupa profil menerus akan dibutuhkan suatu gelagar yang sangat besar dan
berdampak badan gelagar harus memiliki ketebalan yang cukup atau menambah perkuatan
yang banyak pada badan. Karena alasan itulah pemilihan jenis rangka baja dinilai lebih
efisien dan ekonomis untuk bentang ini, dengan variasi rangka baja yang banyak telah
dibangun seperti rangka baja tipe Canada, Australia, Warren Truss(Belanda), Callender
Hamilton (Inggris), Pelengkung. Tentu perencana perlu perencanaan yang lebih cermat guna
60m dengan Jembatan baru ini akan menjadi objek perbandingan penulis, melihat kondisi
baja yang telah korosi terutama komponen utama gelagar dan pelat lantai beton. Dengan
kondisi kerusakan tersebut akan menyebabkan menurunnya kekakuan dan kapasitas Jembatan
dalam melayani lalu lintas. Survey penulis pada Jembatan lansung menunjukan jalur lalu
lintas yang dilalui oleh kendaran hanya untuk satu arah (lebar 3m), sehingga sering sekali
terjadi kemacetan pada jalur masuk kedua pintu Jembatan. Jembatan ini memiliki bentang
60m dengan jenis rangka baja, lebar Jembatan 3m dan melayani lalu lintas jalan kelas II.
Jembatan yang baru dibangun disebelah Jembatan lama menggunakan rangka baja tipe
Penulisan tugas akhir ini sebagai studi perencanaan struktur atas (superstruktur)
Jembatan Tanjung Selamat dengan variasi berbeda guna mencapai hasil perencanaan dari
segi ekonomis. Jenis Jembatan ini yang dipilih penulis terdiri dari 2 variasi.
Di Indonesia telah banyak didesain Jembatan rangka baja dengan berbagai variasi,
seperti halnya rangka baja pada Jembatan Tanjung Selamat. Dalam tugas akhir ini bagian
perencanaan nantinya akan dibandingkan berdasarkan volume baja yang akan digunakan.
Hasil evaluasi ini diharapkan dapat memberikan masukan juga diharapkan menjadi bahan
Untuk keperluan ini juga dalam tugas akhir ini dibutuhkan beberpa referensi yang
2005(AISC 2005), Bridge Management Sistem 1992 (BMS’92), Peraturan Muatan untuk
Adapun tujuan dari tugas akhir ini adalah untuk membandingkan ekonomisasi hasil
perencanaan dari segi volume rangka baja (kg) jembatan rangka baja tipe Australia pada
proyek pembangunan Jembatan Tanjung Selamat dengan rangka baja jembatan yang
Yang menjadi masalah batasan masalah dalam tugas akhir ini adalah :
1. Model struktur bangunan yang ditinjau adalah Jembatan Tanjung Selamat dengan
bentang 60m.
6. Tebal lantai Jembatan dan mutu beton serta penulangan diambil dari data lapangan
keadaan lapangan
Metode yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah perencanaan
yaitu dengan menggunakan data-data dan keterangan dari buku-buku yang berhubungan
dengan pembahasan pada tugas akhir ini serta masukan-masukan dari Dosen pembimbing.
Untuk analisis struktur dalam menghitung gaya-gaya dalam yang terjadi dalam struktur
dilakukan dengan analisa garis pengaruh untuk kondisi pembebanan paling berbahaya.
Berikut ini adalah metodologi yang digunakan dalam penulisan Tugas akhir ini :
I. Pendahuluan
VII.1. Kesimpulan
VII.2. Saran