Abstrak
Jembatan merupakan bagian dari infrastruktur transportasi darat yang berfungsi sebagai
penghubung antar daerah untuk menunjang perkembangan suatu daerah yang dibatasi oleh
rintangan berupa sungai, jurang, lembah, rawa, dan danau. kelancaran transportasi merupakan
salah satu faktor penting dalam perkembangan suatu daerah untuk mendukung kegiatan
perekonoian, sosial, budaya dan pariwisata. Tugas akhir ini merencanakan ulang struktur atas
Jembatan Karagn Semut di Jalan Imogiri Timur, Kabupaten Bantul menggunakan rangka baja tipe
Parker Truss bentang total 125,7m dibagi 3 segmen masing masing 41,9m.
Metodologi yang digunakan dalam penyelesaian yaitu dimulai dengan pengumpulan data
melalui observasi langsung dan pengaumpulan data sekunder, perencanaan dimensi dan
pembebanan menggunakan acuan SNI 1725-2016, RSNI-T03-2005 dan SNI lainya yang berkaitan
dengan perencanaan jembatan rangak baja. Perencanaan struktur atas yang rencanakan meliputi
pelat lantai, tiang sandaran, gelagar memanjang, gelagar melintang, ikatan angin, dan gelagar
induk dengan kontrol setiap masing masing komponen struktur.
Hasil perencanaan didapat pelat lantai ketebalan 20cm, mutu beton 35Mpa dengan
tulangan lentur negatif D22-100 dan D19-100 untuk lentur positif. gelagar memanjang
menggunakan WF600x200x11x17 dengan jarak 1,5m, gelagar melintang menggunakan
WF1100x450x16x38 jarak 4,66m, ikatan angin menggunakan siku L180x180x20 dan gelagar induk
menggunakan WF400x400x16x24 dengan pelat buhul tebal 25mm. Perencanaan bertujuan sebagai
alternati perencanaan dengan peningkatan lebar dan kemampuan menahan beban.
Kata Kunci : Jembatan Rangka, Pembebanan, Baja, Gelagar.
Abstract
Bridges are part of land transportation infrastructure that functions as a link between
regions to support the development of an area that is separated by obstacles in the form of rivers,
ravines, valleys, swamps, and lakes. smooth transportation is an important factor in the development
of an area to support economic, social, cultural and tourism activities. The purpose of this study to
replant the upper structure of the Karang Semut Bridge on Jalan Imogiri Timur, Bantul Regency
using a Parker Truss type steel frame with a total span of 125.7m divided by 3 segments each 41.9m.
The methodology that used in completing this final project is starts with data collecting by
direct observation and secondary data collection, dimensional planning and loading using the SNI
1725-2016, RSNI-T03-2005 and other SNIs related to steel truss bridge planning. The plan for the
uperstructure that is planned includes the planning of the floor slab, backing posts, longitudinal
girder, transverse girder, wind ties, and main girder with control of each structural component.
The results of the study that have been carried out obtained a floor plate thickness of 20cm,
35Mpa concrete quality with negative bending reinforcement D22-100 and D19-100 for positive
bending. longitudinal girder using WF600x200x11x17 with a distance of 1.5m, transverse girder
using WF1100x450x16x38 distance of 4.66m, wind ties using L180x180x20 and main girder using
WF400x400x16x24 with 25mm thick gusset plates.
Keyword : Truss Bridge, Load, Steel, Girder.
A2'
D4
aplikasi SAP2000. D2 V3
D3 V4
D4'
V4'
D3' V4'
V2 D2' V4'
F. Perencanaan sambungan
D1 D5' A1'
A1 V1 D1'
V4'
D5
Gelagar Memanjang
Pelat Lantai Kendaraan
Gelagar Melintang
A B
Gambar 9. Distribusi beban gelagar memanjang
tepi
Nilai beban trapesiun tipe B dan C diubah
menjadi beban ekuifalen sebesar 23,381 kN/m Gambar 13. Peletakan beban mati dan beban T
Pada gelagar tengah berlaku beban pelat gelagar tengah
lantai dan kendaraan dengan distribusi beban
seperti gambar dibawah. Didapat Mu :408,36 kNm pada gelagar tengah
dengan beban T dan Vu 201,33 kN pada gelagar
A D tengah dengan beban D.
C. Kontrol
B C C C C 1. Kuat rencana momen lentur
Mn = Zx x fy = 9324000 kgcm
A D
ØMn = 0,9 Mn = 8391600 kgcm
= 839,16kNm ≥ Mu = 408,2 kNm .... Ok
Gambar 10. Distribusi beban gelagar
memanjang tengah 2. Kuat rencana geser
Kuat geser nominal :
Nilai beban 2 trapesiun tipe C diubah
menjadi beban ekuifalen sebesar 15,246 kN/m Vn = 0,6 x fy x Aw = 124027,2 kg
dan menerima beban kendaraan T maupun D
ØVn = 0,9 x 124027,2
berupa beban garis terpusat BGT dan beban
terbagi rata BTR = 111624,48 kg
Beban BTR sebsesar 9 kPa dikali Fakto
beban ultimit = 2 dan dikali jarak gelagar 1,5 = 1111,6 kN ≥ Vu = 201,33 kN .... Ok
menjadi 27 kPa. 3. Lendutan ijin
Beban BGT 49 kN dikali faktor ultimit 2
dan penambahan beban dinamis 40% dikalikan Nilai lendutan ijin :
jarak gelagar menjadi 205,8 kN 𝐿 466
B. Statika ∆ijin = 800 = 800 = 0,5825 cm
Gelagar tepi
qeq = 23,381 kN/m Lendutan akibat beban mati +BGT+BTR
A B 5 𝑄𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑥 𝜆4 1 𝑃 𝑥 𝜆3
= 384 𝑥 +
𝐸 𝑥 𝐼𝑥 48 𝐸 𝑥 𝐼𝑥
= 0,488 cm
B C C C C
3.5 Perencanaan gelagar melintang
Gelagar memanjang direncanakan dengan
mutu baja BJ 52 dipilih profil iwf 1100x 450x A D
16x 38.
A. Pembebanan
Pembebanan pada gelagar melintang di
hitung pada saat kondisi sebelum komposit
berupa beban mati pelat dan gelagar, dan Gambar 14. Distribusi beban gelagar
sesudah komposit berupa beban aspal, air dan memelintang
kendaraan
Pada kondisi sebelum komposit menerima Tabel 3. Beban ekuifalen sebelum komposit
Qgelagar melintang
beban sebagai berikut : Qa
P1 P2 P2 P2 P2
Qd
P2 P1
Qa
Gambar 16. Peletakan beban gelagar melintang Gambar 18. Tegangan geser gelagar melintang
setelah komposit
C. Sambungan
221,08 kN/m
100%
Pada penghubung geser direncanakan
menggunakan baut M22 tinggi 100mm sebanyak
60 buah dengan jarak 100mm.
Untuk sambungan gelagar memanjang
terhadap gelagar melintang direncanakan
menggunakan baut Ø24mm sebanyak 4 buah
dan dengan pelat L200.200.16
Gambar 17. Peletakan beban hidup gelagar
melintang setelah komposit 3.6 Perencanaan Ikatan Angin
Perhitungan gaya angin mengacu pada
Dari statika beban setelah komposit didapat peraturan SNI 1725:2016 tentang pembebanan
Mu2 -151,25 kNm dan Vu2 108,01 kN dan akibat untuk jembatan. Perliminary desain ikatan angin
kendaraan Mu3 -2125,37 kNm dan Vu3 994,87 dapat dilihat pada gambar berikut.
kN
B. Kontrol
Kuat rencana momen lentur
Mu = MD1 + MD2 + ML
= (-381,09) + (-151,25) + (-2125,37) Gambar 19. Ikatan angin busur atas
= 2657,71 kg.m
Mn = 10778,23 kNm
ØMn = 9700,407 kg.m
= 970 kNm ≥ Mu = 265,7 kNm .... Ok
= 1305,88 kN
Kuat geser nominal : S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10
Vn = 0,6 x fy x Aw = 346152,96 kg
ØVn = 0,9 x 346152,96 kg
= 311537,67 kg Gambar 21. Penamaan titik buhul ikatan angin
= 3115,38 kN ≥ Vu = 1305,88 kN .... Ok
Tabel 5. Beban angin tekan ikatan angin
Lendutan ijin Z VDz
PDh Ews Ews titik
Ew1
Titik (luas) (tekan) (tekan)
Nilai lendutan ijin : Mm km/jam Mpa Mpa N N
𝐿 1100
∆ijin = 800 = 800 = 1,375 cm S1
S2
5000
5000
70,815
70,815
0,00103
0,00103
1,5477
1,5477
3606,29
7212,59
3401,8
6803,6
S3 5000 70,815 0,00103 2,0121 4688,18 6803,6
Lendutan akibat beban BGT+BTR S4 5000 70,815 0,00103 2,3216 5409,44 6803,6
= 0,913 cm < ∆ijin Ok S5 5000 70,815 0,00103 2,4764 5770,07 6803,6
S6 5000 70,815 0,00103 2,4764 5770,07 6803,6
S7 5000 70,815 0,00103 2,3216 5409,44 6803,6
S8 5000 70,815 0,00103 2,0121 4688,18 6803,6
54,97
kg/cm² S9 5000 70,815 0,00103 1,5477 7212,59 6803,6
S10 5000 70,815 0,00103 1,5477 3606,29 3401,8
188 kg/cm² 442,52 kg/cm²
28,1 S11 11500 107,463 0,00238 4,6335 10796,23
kg/cm²
S12 12500 111,132 0,00254 5,7177 13322,33
S13 13000 112,857 0,00262 6,2897 14655,06
S14 13000 112,857 0,00262 6,2897 14655,06
S15 12500 111,132 0,00254 5,7177 13322,33
S16 11500 107,463 0,00238 4,6335 10796,23
A B
KESIMPULAN
Berdasarkan keseluruhan hasil analisa
yang telah dilakukan dalam penyusunan
Perencanaan Ulang Struktur Atas Jembatan
Karang Semut, Jalan Imogiri Timur, Kabupaten
Bantul ini dapat ditarik beberapa kesimpulan,
Gambar 26. Gaya aksial rangka induk. diantaranya sebagai berikut:
a. Bentang Jembatan Karang Semut
B. Perencanaan Batang Tarik eksisting sebesar 125,7 meter dengan rangka
Dari analisa pembebanan yang telah baja tipe Warren Truss lalu direncanakan
dilakukan pada sub bab sebelumnya didapat menggunakan rangka baja tipe Parker Truss
gaya tarik terbesar pada batang B5 sebesar dengan 3 segmen masing masing 41,9 meter.
4042,397 kN = 404239,7 kg dengan panjang b. Pelat Lantai direncanakan dengan mutu
batang 4,66 meter. beton fc’35 Mpa selebar 11 meter dengan trotoar
Kapasitas putus di kedua sisi selebar 1 meter dan lebar
Ae = 0,85 x Ag perkerasan 9 meter dilapisi aspal ketebalan 5cm.
= 0,85 x 254,9 Dari perhitungan didapat tebal pelat lantai
= 216,665 cm2 sebesar 200 mm, dengan tulangan lentur negatif
Pn = Ae x Fu D22 – 100, tulangan lentur positif D19 – 100
= 216,665 x 5200 dan tulangan bagi D16-110.
= 1126658 kg c. Dimensi profil gelagar memanjang
ØPn = 0,75 x Pn adalah IWF 600x200x11x17 BJ52 dengan jarak
= 844993,5 kg > Pu = 404239,7 antar gelagar memanjang 1,5 meter, lendutan
kg Ok. yang terjadi sebesar 0,488 cm dengan lendutan
ijin sebesar 0,582 cm.
Kuat leleh d. Dimensi profil gelagar melintang adalah
Pn = Ag x Fy IWF 1100x450x16x38 BJ52 dengan jarak antar
= 254,9 x 3600 gelagar melintang 4,66 meter, lendutan yang
= 917640 kg terjadi sebesar 0,488 cm dengan lendutan ijin
ØPn = 0,75 x Pn sebesar 0,582 cm.
= 688230 kg > Pu = 404239,7 e. Sambungan gelagar memanjang
kg Ok. terhadap gelagar melintang menggunakan 4
buah baut Ø24 mm dengan profil pelat
C. Perencanaan Batang Tekan penyambung L200x200x16.
Faktor tekuk (Kcx = Kcy) = 1 f. Ikatan angin busur atas dan busur bawah
Panjang batang Lx = 4,687 m menggunakan dimensi profil L180x180x20
BJ52, sambungan ikatan angin menggunakan 4
λx= λy = (Kcx . Lx)/ix buah baut Ø16.
= (1. 468,7)/17,5=26,782 g. Tiang sandaran menggunakan pipa
λc = λ/π √(fy/E) circular Hollow Ø89,1 dipasang setiggi 90 cm
= 26,782/3,14 dari permukaan perkerasan.
√(3600/2000000) =0,362 h. Rangka induk menggunakan profil IWF
400x400x16x26 BJ52 dan sambunganya
Kuat nominal penampang : menggunakan baut Ø24 mm dan pelat buhul
tebal 25mm.
Pn = (〖0,66〗^(〖λc〗^2 ) ).Ag.fy
SARAN Anonim. 2013. Persyaratan Beton Struktural
Dalam laporan Tugas Akhir ini tentunya (SNI 2847:2013). Jakarta: Badan
masih terdapat banyak kekurangan dalam Standarasisasi Nasional
pengerjaannya. Saran dari penulis untuk De Ahmeida, Feliciano. 2014. Perencanaan
perencanaan jembatan rangka baja lebih baik Ulang Bangunan Atas Jembatan Rangka
menggunakan aplikasi program bantu komputer Baja Tipe Parker Truss Dengan Metode
yang lebih diperuntukkan untuk mendesain ASD Di Jembatan Trisula Kecamatan
jembatan seperti, MIDAS CIVIL, Csi Bridge, Kademangan Kabupaten Tulungagung.
dan lainnya. Karena keterbatasan waktu dalam Institut Teknologi Nasional Malang.
pengerjaan sehingga masih banyak hal yang Faisal, Razi. 2014. Perhitungan Struktur
masih bisa dikembangkan dalam penelitian Jembatan Lengkung Rangka Baja Dua
lanjutan seperti perencanaan struktur bawah, Tumpuan Bentang 120 Meter.
rencana anggaran biaya, metode pelaksanaan Universitas Tanjung Pura.
dan lainya yang masih bisa direncanakan pada Gunawan, Rudy. 1988. Tabel Profil
waktu berikutnya. KONSTRUKSI BAJA. PT Kanisius.
Yogyakarta,
UCAPAN TERIMAKASIH Khoirul, Mega. 2017. Perencanaan Ulang
Segala dan syukur penyusun panjatkan Jembatan Sengkaring STA 68+125
kepada Allah SWT yang telah memberikan Dengan Struktur Girder Beton
rahmat dan kuasa-Nya sehingga penyusun dapat Bertulang Sepanjang 45m Di
menyelesaikan Tugas Akhir ini sebagai syarat Kecamatan Bantur Kabupaten Malang.
memperoleh gelar Strata Satu (S1) pada Program Institut Tekhnologi Sepuluh November.
Studi Teknik Sipil Institut Teknologi Nasional Nur, Prasetyo. 2017. Perencanaan Ulang
Yogyakarta. Jembatan Lemah Ireng Ii Pada Jalan
Penyusun menyadari bahwa Tugas Tol Semarangbawen Menggunakan
Akhir ini masih perlu adanya penyempurnaan. Jembatan Busur Rangka Baja. Institut
Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat Tekhnologi Sepuluh November.
membangun sangat penyusun harapkan demi Prabowo, Sukamto Hari. 2016. Perencanaan
kesempurnaan Tugas Akhir ini. Jembatan Kali Kuto Kabupaten Kendal.
Akhir kata, tidak lupa penyusun Universitas Diponegoro.
mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya Prasetyo, Wahyu. 2014. Perencanaan Ulang
kepada Orang Tua saya yang telah melahirkan Jembatan Sungai Brantas Pada Jalan
dan membesarkan hinga sejauh ini, Bapak Ir. Tol Kertosono – Mojokerto Dengan
Ismanto Hadisaputro, Ibu Lilis Zulaicha S.T, Metode Cable Stayed. Universitas
M.T, dan semua pihak yang membantu dalam Jember.
menyelesaikan Tugas Akhir ini. Semoga Setiawan, Agus. 2008. Perencanaan Struktur
kedepannya Tugas Akhir ini bermanfaat bagi Baja dengan Metode LRFD. Semarang:
kita semua. PT Gelora Aksara Pratama.
Stryuk, H.J. Van Deer Veen, H.K.J.W, 1995.
DAFTAR PUSTAKA DJembatan, Jakarta: PT. Pradnya
Aditama, Vega. 2014. Perencanaan Ulang Paramita
Bangunan Atas Jembatan Rangka Baja Subadi, Agus. 2016. Perencanaan Jembatan
Tipe Parker Truss Dengan Metode Rangka Baja (Study Kasus Jembatan
LRFD di Jembatan Trisula Kecamatan Bayang, Ujung Gading). Univrsitas
Kademangan Kabupaten Tulungagung. Bung Hatta
Institut Tekhnologi Nasional Malang. Supriyadi, bambang , 2007. Jembatan. Beta
Anonim. 2005. Standar Perencanaan Struktur Offset. Yogyakarta.
Baja untuk Jembatan (RSNI T-03:2005). Surat Edaran Mentri Pekerjaan Umum dan
Bandung: Badan Standarasisasi Perumahan Rakyat Nomor :
Nasional 07/SE/M/2015 Tentang Pedoman
Anonim. 2016. Standar Pembebanan Untuk Persyaratan Umum Perencanaan
Jembatan (SNI 1725:2016). Bandung: Jembatan.
Badan Standarisasi Nasional.
Surat Edaran Mentri Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat Nomor :
05/SE/Db/2017 Tentang Penyampaian
Ketentuan Desain dan Revisi Desain
Jalan dan Jembatan, Serta Kerangka
Acuan Kerja Pengawasan Teknis.