Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Provinsi Kepulauan Riau terbentuk berdasarkan Undang-undang
Nomor 25 Tahun 2002, terdiri dari dua Kota dan tiga Kabupaten yang ibukota
Tanjungpinang. Pada tahun 2003 Kabupaten Kepulauan Riau dimekarkan
menjadi Kabupaten Lingga dan Kabupaten Kepulauan Riau (menjadi Kabupaten
Bintan tahun 2006). Tahun 2008 Kabupaten Natuna mengalami pemekaran
menjadi Kabupaten Natuna dan Kabupaten Kepulauan Anambas. Dengan Motto:
“Berpancang Amanah, Bersauh Marwah”, Provinsi Kepulauan Riau bertekad
untuk membangun menjadi salah satu pusat pertumbuhan perekonomian nasional
dengan tetap mempertahankan nilai-nilai Budaya Melayu yang didukung oleh
masyarakat yang sejahtera, berakhlak mulia, dan ramah lingkungan.
Wilayah Provinsi Kepulauan Riau terdiri dari gugusan pulau-
pulau besar dan kecil yang letak satu dengan yang lainnya dihubungkan oleh
perairan/ laut. Beberapa pulau yang relatif besar diantaranya adalah Pulau Bintan
dimana Ibukota Provinsi (Tanjungpinang) dan Kabupaten Bintan berlokasi;
Pulau Batam yang merupakan Pusat Pengembangan Industri dan Perdagangan;
Pulau Rempang; dan Pulau Galang yang merupakan kawasan perluasan wilayah
industri Batam; Pulau Karimun, Pulau Kundur di Karimun, Pulau Lingga, Pulau
Singkep di Lingga, Pulau Bunguran di Natuna, serta Gugusan Pulau Anambas (di
Kepulauan Anambas). Selain itu Provinsi Kepulauan Riau memiliki pulau-pulau
kecil yang hampir tersebar di seluruh kabupaten/kota yang ada, termasuk
diantaranya pulau-pulau kecil yang terletak di wilayah perbatasan Negara
Indonesia. Keberadaan pulau-pulau terluar ini perlu mendapat perhatian khusus
mengingat memiliki kerentanan terhadap masalah keamanan, kesejahteraan
masyarakat, dan kelestarian lingkungan hidup.
Negara Indonesia adalah negara kepulauan, di mana kebutuhan
transportasi antar pulau memang sangat dibutuhkan untuk meningkatkan
perekonomian antar pulau dimana perlu dibuat suatu tannspotasi penghubung
antar pulau seperti kapal laut dan jembatan penghubung. Selain itu hubungan
transportasi antar daerah yang terpisah oleh sungai atau danau juga perlu
dibuatkan alat penghubung seperti jembatan agar dapat meningkatkan kebutuhan
perekonomian dari kedua daerah yang terpisah tersebut. Apalagi di era
globalisasi yang semakin pesatnya perkembangan zaman, kebutuhan masyarakat
akan transportasi dan perhubungan akan semakin kuat. Hal ini didasarkan pada
kebutuhan masyarakat akan kegiatan perekonomian yang mengglobal, yang
mengakibatkan masyarakat harus saling berinteraksi satu sama lain walaupun
terhalangi oleh sungai, bahkan laut.
Sebagai alat penghubung, jembatan harus mempunyai stuktur yang kuat
yang dapat memberikan keselamatan bagi masyarakat pengguna. Akan tetapi,
tidak semua pembangunan jembatan sesuai dengan standar perencanaan, hal ini
dikarenakan oleh kondisi, dana, keahlian pekerja, kualitas bahan yang digunakan,
dan sebagainya.
Akibat dari pembangunan jembatan yang tidak sesuai standar
perencanaan, maka terjadi kegagalan konstruksi yang dapat merugikan
masyarakat dan pemerintah. Salah satu contoh kegagalan konstruksi jembatan
terjadi pada Jembatan Dompak 1 yang terletak di Kota Tanjung Pinang, Provinsi
Kepulauan Riau, Indonesia . Jembatan ini menghubungkan Proyek Pembangunan
Jembatan I Dompak Pulau Bintan – Pulau Dompak terletak di Pulau Bintan (sisi
Kota Tanjung Pinang) dan Pulau Dompak (sisi Dompak).
Proyek Pembangunan Jembatan I (Lanjutan) Pulau Bintan – Pulau
Dompak, Provinsi Kepulauan Riau merupakan proyek multiyears dengan sumber
dana dari APBD Provinsi Kepulauan Riau dengan target total waktu pelaksanaan
selama 18 bulan dan direncanakan akan menjadi jembatan terpanjang yang ada di
Provinsi Kepulauan Riau
Program Pelaksanaan Proyek Pembangunan Jembatan I (Lanjutan) Pulau
Bintan – Pulau Dompak ini merupakan proyek lanjutan dengan kondisi existing
pembangunan ± 200 m yang telah dilakukan sebelumnya oleh PT. Nindya Karya
(Persero), dikarenakan ada permasalahan dari segi hal teknis dan lain -lain maka
proyek pembangunan jembatan ini sempat terhenti.
Akibat terhentinya pembangunan dari jembatan ini, maka Pemerintah
Provinsi Kepulauan Riau melalui Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kepulauan
Riau mengadakan lelang kembali untuk melanjutkan pembangunan jembatan
yang sempat terhenti tersebut. Setelah melewati proses lelang maka PT. Wijaya
Karya (Persero) ditunjuk sebagai kontraktor pelaksana pemenang lelang untuk
melanjutkan pembangunan dari jembatan ini guna mencapai target ketertinggalan
akibat terhentinya pelaksanaan pembangunan jembatan tersebut.
Secara Umum Konstruksi Jembatan I (Lanjutan) Pulau Bintan – Pulau
Dompak dibangun menggunakan konstruksi box girder cantilever dengan
panjang total 1,45 km (kondisi existing ± 210 m) dan memiliki lebar approach
span 15,4m main span 20 m.
Kegagalan konstruksi Jembatan 1 Dompak, Tanjungpinang berdasarkan
hasil peninjauan Tim Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) Riau,
menemukan terjadinya kelalaian manusia, yakni terjadinya kesalahan konstruksi
pada saat peletakan dan pemasangan besi prategang. Kesalahan konstruksi
banyak yang tidak mengikuti aturan manajemen konstruksi maupun spesifikasi,
seperti penggunaan besi baja pada plat jembatan yang tidak sesuai dengan spek,
balok prategang yang digunakan di P7 seharusnya digunakan untuk balok tepi
tetapi dipasang ditengah dan mengakibatkan baja tulangan menjadi patah di
dalam karena tidak kuat untuk menahan tarikan.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, timbul rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apakah yang menyebabkan Jembatan I Dompak Tanjungpinang mengalami
gagal konstruksi ?
2. Bagaimana analisis kegagalan struktur Jembatan I Dompak setelah terjadi
kegagalan konstruksi ?
3. Bagaimana solusi yang harus diberikan agar kejadian ini tidak akan terulang
kembali ?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Mengetahui faktor apa saja yang menjadi penyebab kegagalan konstruksi
Jembatan I Dompak Tanjungpinang.
2. Mengevaluasi struktur jembatan serta menganalisa kegagalan konstruksi.
3. Memberikan solusi, saran, dan kritik kepada pelaksana, kontraktor agar selalu
mengedepankan keamanan dalam merencanakan suatu bangunan terutama
jembatan.

Anda mungkin juga menyukai