Anda di halaman 1dari 25

Sejarah Perkembangan

&
Klasifikasi Jembatan

O LEH :

Khodijah Fatma Noormaya


(1494094002)
Maulida Nurunnafissa

(1494094004)

Teknik Sipil
Semester 5

Jem batan adalah :


struktur yang dibuat untuk menyeberangi
rintangan yang kedudukannya lebih rendah
seperti sungai, jurang, teluk dan lain-lain
sehingga memungkinkan untuk dilintasi dengan
lancar dan aman. Jembatan juga merupakan
bagian dari infrastruktur transportasi darat yang
sangat vital dalam aliran perjalanan (traffic
flows).

Sejarah Perkem bangan Jem batan


1. Zam an Purba
Tipe jembatan zaman purba adalah jembatan
balok sederhana, dan digunakan hanya untuk
bentangan yang pendek. Namun, pada era ini juga
ditemukan tipe jembatan pelengkung (arch bridge)
walau bentuk dan meterial konstruksi masih relative
sederhana. Material yang sering digunakan adalah:
-. Akar / ranting pohon
-. Pilar batu
-. Kayu gelonggongan

2. Zam an Rom aw iKuno


Pada periode ini, telah membangun jembatan dari
kayu, batu dan beton. Untuk jembatan batu dan beton,
bentuknya sama seperti pada periode jembatan purba
yaitu berbentuk lengkung (arch).

3 . Zam

an Pertengahan

Secara fisik konstruksi jembatan pada


periode ini tidak jauh berbeda
dengan periode romawi kuno. Bentuk
jembatan lengkung dan pilar-pilar
batu masih sering digunakan pada
jembatan periode ini

4. Zam an Besidan Baja


Pada zaman ini jembatan besi
dibangun dengan menggunakan
prinsip-prinsip bentuk lengkung,
terutama untuk jembatan jalan
raya namun pada era ini sudah
menggunakan
kantilever
pada
konstruksinya.
Pada
era
ini
jembatan menggunakan berbagai
macam komponen dan sistem
struktur baja: deck, girder, rangka
batang, pelengkung, penahan dan
penggantung kabel.

Klasifi
kasinya :
a. Berdasarkan Jenisnya
-. Jembatan Kayu(log bridge)
-. Jembatan Beton
-. Jembatan Lengkung(arch bridge)
-. Jembatan Alang (Beam bridge)

b.Berdasarkan Penggunaannya
- Jembatan jalan : Jembatan
untuk lalu lintas kendaraan
bermotor.

- Jembatan Kereta Api :


Jembatan untuk lintasan
kereta api

b .B erd asarkan
P en g g u n aan n ya

Jembatan Kombinasi : Jembatan

yang digunakan sebagai lintasan


kendaraan bermotor dan kereta
api.

Jembatan Pejalan Kaki :

Jembatan yang digunakan untuk


lalu lintas pejalan kaki.

b.Berdasarkan Penggunaannya
Jembatan Aquaduct : Jembatan untuk menyangga
jaringan perpipaan saluran air.

c.B erd asarkan S istem S tru ktu r yan g


D ig u n akan
Jembatan IGirder.
Gelagar utama terdiri dari plat girder atau rolled-I.
Penampang I efektif menahan beban tekuk dan geser

Jembatan Gelagar Kotak (Box Girder)


Gelagar utama terdiri dari satu atau beberapa balok kotak
baja fabrikasi dan dibangun dari beton, sehingga mampu
menahan lendutan, geser dan torsi secara efektif. Tipe
gelagar ini digunakan untuk jembatan bentang panjang

c.B erd asarkan S istem S tru ktu r yan g


D ig u n akan
Jembatan Balok T (T-Beam)
Sejumlah Balok T dari beton bertulang diletakkan
bersebelahan untuk mendukung beban hidup. Balok T
ekonomis untuk bentang 40 60
Jembatan Gelagar Komposit
Plat lantai beton dihubungkan dengan girder atau
gelagar baja yang bekerja sama mendukung beban
sebagai satu kesatuan balok. Gelagar baja terutama
menahan tarik sedangkan plat beton menahan momen
lendutan.

c.B erd asarkan S istem S tru ktu r yan g


D ig u n akan
Jembatan
(Truss)

Rangka

Batang

Elemen-elemen berbentuk
batang disusun dengan pola
dasar menerus dalam struktur
segitiga kaku. Elemen-elemen
tersebut dihubungkan dengan
sambungan pada ujungnya

c.B erd asarkan S istem S tru ktu r yan g


D ig u n akan
Jembatan Pelengkung (arch)

Pelengkung
merupakan
struktur busur vertikal yang
mampu
menahan
beban
tegangan axial. Bingkai atau
rusuk pelengkung seperti balok
lingkar
yang
tidak
hanya
vertikal tetapi juga horisontal
pada kedua ujungnya, dan akan
mendukung reaksi vertikal dan
horisontal

c.B erd asarkan S istem S tru ktu r yan g


D ig u n akan
Jembatan Kabel Tarik (Cable
stayed)
Gelagar digantung oleh kabel
berkekuatan tinggi dari satu
atau lebih menara. Desain ini
lebih sesuai untuk jembatan
jarak panjang. Kemungkinan
desain jembatan kabel tarik
sangat
banyak
karena
banyaknya
variasi
alternatif
untuk
konfigurasi,
sistem
struktur, dan kekakuan relatif

c.B erd asarkan S istem S tru ktu r yan g


D ig u n akan
Jembatan Gantung

Gelagar
digantung
oleh
penggantung
vertikal
atau
mendekati
vertikal
yang
kemudian digantungkan pada
kabel penggantung utama yang
melewati menara dari tumpuan
satu ke tumpuan lainnya. Beban
diteruskan melalui gaya tarik
kabel. Desain ini sesuai dengan
jembatan dengan bentang

d. B erd asarkan K on d isi P en d u ku n g


Jembatan dengan Pendukung Sederhana
Gelagar utama atau rangka batang ditopang oleh roll di satu sisi dan
sendi di sisi yang lainnya.
Jembatan dengan Pendukung Menerus
Gelagar atau rangka batang didukung menerus oleh lebih dari tiga
sendi sehingga menjadi sistem struktur yang tidak tetap. Kecenderungan
itu lebih ekonomis karena jumlah sambungan sedikit serta tidak
memerlukan perawatan. Penurunan pada pendukung sebaiknya dihindari.
Jembatan Gerber (Jembatan Kantilever)
Jembatan menerus yang dibuat dengan penempatan sendi di antara
pendukung.

d .B erd asarkan K on d isi P en d u ku n g


Jembatan Rangka Kaku
Gelagar terhubung secara kaku pada sub struktur.
Elemen-elemen dihubungkan secara kaku dalam struktur
rahmen atau rangka kaku

Kesim pulan
Jembatan adalah struktur yang dibuat untuk
menyeberangi rintangan dan mempermudah
kehidupan.
Sejarah jembatan dimulai dari :
1. Zaman Purba
2. Zaman Romawi Kuno
3. Zaman Pertengahan
4. Zaman Besi dan Baja

Kesim pulan
Klasifikasinya :
1. Berdasarkan Jenisnya
2. Berdasarkan Penggunanya
3. Berdasarkan Struktur yang Digunakan
4. Berdasarkan Kondisi Pendukung

SU W U N YA

Anda mungkin juga menyukai