Anda di halaman 1dari 3

Nama : Randy Charlos Manuel

NIM : 19209019

Kelas : Teknik Sipil A

RESUME

Judul : “Project Life cycle Pembangunan Jembatan Holtekamp Jayapura”

Narasumber : Bpk Eeng Suhara, S.T. M.T

Keterangan : Seri Kuliah Tamu Sipil ITB #2

Link Video : https://www.youtube.com/watch?v=jzj2c-N15yc&list=PL3F7y8w-


CkBlLy8CAyJkNM_BBBUFZevjE&index=8

Dalam seri kuliah tamu teknik sipil ITB narasumber mengulas mengenai project life cycle
pembangunan jembatan holtekamp jayapura, tujuan dari penyampaian matei ini yaitu agar
supaya mahasiswa mampu mengetahui dan memahami serta mampu mengimplementasikan
dalam dunia proyek konstruksi.

Sejarah Perjalanan Pembangunan Jembatan Holtekamp

1. Studi sosial ekonomi dan pra-studi kelayakan (Tahun 2002)


2. Studi kelayakan (Tahun 2003)
3. Preliminary/Design development (Tahun 2004)
4. Detail engineering design (2005)
 VIRAMA KARYA
 DED 2012
 PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI
5. Konstruksi dan supervisi (Tahun 2015 sd. 2018)
 PP-HK-NK KSO
 PT. WINSOLUSI KONSULTAN
6. Uji layak fungsi (Tahun 2018)
7. Operasional dan pemeliharaan (Tahun 2018-2118)

Gagasan Pembangunan Jembatan Holtekamp

1. Pembangunan ruas jalan Hamadi-Holtekamp yang menghubungkan kota jayapura


dengan desa holtekamp, Nafri dan desa Enggros sangat diperlukan bagi masyarakat
di daerah tersebut dalam rangka menunjang perkembangan wilayah kota jayapura ke
wilayah timur kota.
2. Memperpendek serta memperlancar lalu-lintas sesuai dengan berkembangnya daerah
ke arah perbatasan negara baik dari aspek sosial politik maupun ekonomi.
3. Meningkatkan aksebilitas dari sebelah timur kota jayapura ke pusat-pusat kegiatan
yang berada di jayapura.
4. Rencana pembangunan jembatan holtekamp yang berada di teluk yotefa yang kodisi
alamnya sangat indah dan dekat dengan kota jayapura sangat berpotensi untuk
dikembangkan menjadi tempat wisata terpadu.
5. Jembatan holtekamp harus direncanakan menjadi ikon, dengan bentuk jembatan
yang tidak sekedar berfungsi menghubungkan tetapi juga memiliki identitas desain
yang kuat, oleh karena itu kondisi ini bisa dijadikan pemicu untuk pengembangan
wilayah teluk yotefa menjadi tempat wisata alam dan wisata air yang sangat
berpotensi.

Proses Perencanaan (PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI)

1. Proses penyelenggaraan
2. Metodologi perencanaan
3. Alternatif desain
4. Detail engineering design
5. Sertifikasi desain jembatan (KKJTJ)
6. Sertifikasi LAJK fungsi jembatan (KKJTJ)

Studi Alternatif Desain (Tipe Konstruksi Jembatan)

Desain original yang merupakan hasil DED tahun 2005 menggunakan jembatan cable
stayed dengan lebar untuk 2 lajur 2 arah dengan pola bentangan jembatan 150m + 350m +
150m.

Isu revisi terhadap DED tahun 2005; lebar jembatan tidak mempertimbangkan pertumbuhan
arus lalulintas untuk 100 tahun kedepan (struktur jembatan cable stayed tidak
memungkinkan untuk dilakukan pelebaran.

Untuk itu lebar jembatan holtekamp perlu di review menjadi 4 jalur 2 arah dengan jalur
khusus untuk sepeda motor guna dapat mengakomodasi pertumbuhan arus lalulintas 100
tahun kedepan.

Konsep Desain Arsitektur Jembatan Holtekam dan Kawasan Wisata

Jembatan holtekam didesain untuk menjadi icon derah ini, dengan bentuk jembatan yang
tidak seperti pada umumnya , menghubungkan satu pulau ke pulau lain tetapi juga memiliki
identitas desain yang kuat, oleh karena itu hal ini dijadikan pemicu untuk pengembangan
teluk yotefa menjadi tempat wisata alam dan wisata air yang sangat berpotensi.
Atas dasar itu diusulkan untuk menambahkan beberapa fungsi sebagai komplemen dari
desain jembatan secara keseluruhan, dan diharapkan juga dapat menjadi tujuan daerah
wisata bagi daerah ini, fungsi yang diusulkan itu adalah :

 Wisata air, seperti boat ride, diving , surfing dll


 Restaurant
 Tempat untuk menikmati pemandangan
 Hotel dan cottage

Metode Analisis

Secara umum, ada lima tahapan yang harus dilakukan /diperhatikan dalam desain struktur
rangka :

1. Estimasi dan perhitungan beban rencana


2. Penentuan kombinasi pembebanan
3. Perhitungan gaya dalam
4. Pengecekan deformasi
5. Pengecekan kapasitas penampang
6. Desain sambungan

Pelaksanaan Pembangunan Jembatan Holtekamp

1. Produk DED dari konsultan ( gambar DED, EE, Skedul pelaksanaan, spesifikasi dan
RKS)
2. Pemeriksaan bersama antara konsultan perencana (PT,MCM) dengan pokja
3. Revisis EE melalui RPB menjadi OE/HPS
4. Tender pembangunan jembatan holtekamp(MYC)
5. Penunjukan pemenang tender (PP-HK-NK-KSO)
6. Tanda tangan kontrak antara penyedia jasa dengan ppk (kontrak harga satuan)
7. PCM
8. Pekerjaan persiapan (Divisi 1)
9. Pengukuran lapangan (MCO)
10. Pekerjaan utama masing-masing divisi
11. Addendum 1-9
12. Pekerjaan 100% (PHO)

Operasional dan Pemeliharaan

Proses kerusakan jembatan dapat diringkas menjadi :

1. Fase awal kerusakan (tidak terlihat tanda-tanda kerusakan)


2. Fase perkembangan kerusakan (kerusakan berkembang dengan cepat)

Anda mungkin juga menyukai