Anda di halaman 1dari 4

LEAN CONCRETE

Lean concrete atau disebut LC ini adalah lantai kerja untuk pekerjaan rigid
pavement. Sehingga lapisan ini bukan termasuk lapisan struktur. Namun wajib
ada sebelum pekerjaan beton (rigid). Fungsinya hanya sebagai lantai kerja agar air
semen tidak meresap ke dalam lapisan bawahnya. Tebal LC ini biasanya 10 cm.
LC ini pada dasarnya terbuat dari beton dengan mutu K175. Proses
pelaksanaannya cukup mudah. Beton dari truck mixer dituang kemudian diratakan
menggunakan jidar oleh tukang.

Lean Concrete dapat digunakan untuk proteksi terhadap lereng dan sebagai
lantai kerja. Pengerjaannya harus mendapat persetujuan dari pengawas. ketebalan
lean concrete = 10 cm

Fungsi Lean Concrete adalah :

 Sebagai lantai kerja untuk pekerjaan rigid pavement.


 Sebagai perata permukaaan dan penstabil permukaan.
 Sebagai penahan agar air semen tidak meresap ke dalam lapisan di bawahnya.

Persyaratan kekuatan

Bahan pembuat beton harus dipilih dan dengan proporsi sedemikian rupa
sehingga menghasilkan beton yang kuat, padat, dan tahan terhadap pelapukan dan
abrasi. Beton harus memiliki kekuatan minimum untuk 28 hari = 120 kg/cm2

Komposisi

A. Lean concrete harus terdiri dari semen Portland, agregat halus dan air
dengan komposisi tertentu untuk menghasilkan beton yang cocok untuk
digunakan secara pneumatik

Semen Portland

a. Semen harus berupa semen Portland sesuai dengan semua persyaratan dari
Japanese Industrial Standars dan/atau British Standards untuk semen
Portland type I
b. Saat ditimbang dengan cara konvensioanal, semen Portland harus
memiliki berat tidak kurang dari 1505,7 kg/m3

Agregat halus

a. Agregat halus harus berupa pasir silica alam yang terdiri dari partike yang
keras, brsih, kuat, tahan lama, dan tidak dilapisi, sesuai dengan persyaratan
Japanese Standars dan/atau British Standards untuk agregat Beton
b. AH harus bergradasi dari halus sampai kasar dan harus berda dalambatas
sperti berikut ini :

a. Lolos saringan 9.5 mm 100%


b. Lolos saringan 4.76 mm 95% – 100%
c. Lolos saringan 2.68 mm 80% – 100%
d. Lolos saringan 1.18 mm 50% – 85 %
e. Lolos saringan 0.6 mm 25%- 60%
f. Lolos saringan 0.3 mm 10%- 30%
g. Lolos saringan 0.15 mm 2% – 10%

B. Air yang digunakan saat pencampuran dan air yang berada di nosel harus
segar, bersih, dan bebas minyak, asam, alkali, sayuran, limbah, dan/atau
bahan organic.

Proses Pelaksanaan dan Pengendalian Mutu

1. Pekerjaan Persiapan

Cek elevasi dasar LC kemudian memasang cetakan / bekisting samping untuk


stop cor (tebal 10 cm), kemudian dilakukan pemasangan plastic sheet diatas
agregat A sebelum dilakukan penuangan Lean Concrete. Bila diperlukan
sambungan plastic sheet, maka harus dibuat overlaping sekurang kurangnya harus
300 mm.

Untuk menghindari dan mencegah retaknya beton, lokasi pembetonan harus


terlindung dari pengaruh cuaca langsung sehingga penguapan akibat suhu tinggi
tidak terjadi. Juga tersedianya bahan dasar beton yaitu portland cement (semen),
air, agregat halus (pasir), agregat kasar (kerikil), dan bahan additive lainnya.
2. Pekerjaan Pengecoran

Setelah cetakan samping untuk stop cor siap, truck mixer siap menuangkan Lean
Concrete mutu kelas E, kemudian sambil diratakan hingga top elevasi LC.
Toleransi LC terhadap elevasi rencana top LC adalah ±5 mm. Sambungan
longitudinal harus berjarak sekurang kurangnya 20 cm dari sambungan
longitudinal perkerasan beton yang dihampar diatasnya. Lean concrete kemudian
diratakan menggunakan besi hollow (jidar) 5 cm dan dirapikan menggunakan
cetok besi

Hal-hal yang harus dihindari dalam proses pengangkutan yaitu:

 Terjadinya segregasi
 Kehilangan pasta dan air
 Pengurangan tingkat kemudahan pengerjaan.

3. Perawatan dan Pengendalian Mutu

Tujuan utama perawatan adalah mencegah penguapan air secara tiba-tiba pada
permukaan beton, mencegah perubahan suhu secara mendadak dan mencegah
retak plastis setelah pembetonan..Dengan dilakukan pekerjaan perataan
permukaan secara manual dengan alat bantu kerja dari sebelumnya maka
setelahnya dilakukan perawatan berupa :

 Gunakan bahan pelindungi beton, dapat berupa karung atau terpal yang
lembab diletakkan di atas permukaan beton secara tidak langsung.
 Kemudian seluruh permukaan disemprot air secara kontinyu, dan kondisi
kelembaban dijaga agar tetap selama masa perawatan.
 Apabila diperlukan, tambahkan cat membran yang mampu menahan air
dalam beton. Cat membran ini diberikan segera setelah lapisan air hilang dan
sebelum permukaan beton terlalu kering sehingga meresap.

Tiga hari pertama setelah pengecoran beton selesai, tidak boleh ada getaran atau
tumbukan di sekitar jalan rabat beton tersebut.

Anda mungkin juga menyukai