DI KABUPATEN KERINCI
PROPOSAL
Oleh :
Dosen Pembimbing :
2023
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................i
DAFTAR GAMBAR............................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
2.1.1 Perbandingan......................................................................................6
2.1.4 Pasir....................................................................................................7
i
2.2.3 Jenis – jenis Pasir.............................................................................12
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
BAB I
PENDAHULUAN
pada persentase kandungan lumpur atau partikel tanah halus dalam material
pasir. Lumpur terdiri dari partikel-partikel dengan ukuran kurang dari 0,075
mm.
bagian dari agregat alam seperti pasir yang dapat lewat ayakan 0,075 mm
1
memenuhi persyaratan kualitas dan spesifikasi yang diperlukan. Bila kadar
lumpur tersebut. Hal ini penting karena material pasir yang memiliki kadar
studi lingkungan dan rekayasa geoteknik untuk mengkaji dampak pasir yang
penyerapan air, yang dapat berdampak pada kestabilan tanah dan risiko
banjir.
Kerinci.
2
1.2 Batasan Masalah
pasir pada tiga lokasi yang berbeda, yaitu Kayu Aro, Pasar Senin, dan
Koto Aro.
laboratorium.
4. Sampel pasir yang digunakan dalam penelitian ini akan diambil secara
yang berbeda, yaitu Kayu Aro, Pasar Senin, dan Koto Aro.
3
3. Menentukan lokasi yang memiliki kadar lumpur paling rendah atau
yang lebih cocok untuk pengambilan pasir dengan kadar lumpur yang lebih
BAB I PENDAHULUAN
penulisan.
Bab ini akan menjelaskan hal – hal yang menjadi dasar teoritis dalam
4
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB V PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
ilmiah ini.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Perbandingan
mm. agregat kasar untuk beton dapat berupa kerikil sebagai hasil dari
6
2.1.3 Agregat Halus
kurang dari 5 mm atau lolos saringan no.4 dan tertahan pada saringan
no.200. Agregat halus berasal dari hasil disintegrasi alami dari batuan
2.1.4 Pasir
kita ketahui pasir juga sangat penting untuk bahan material bangunan
7
2.2 Kajian Teori
ringan buatan yaitu membuat agregat kasar yang terbuat dari kertas.
Kertas yang digunakan dalam penelitian ini adalah kertas HVS. Selain
terak tanur tiup atau beton semen hidrolis yang dipecah. Sesuai
8
Jenis agregat kasar yang umum adalah:
Bahan ini didapat dari cadas atau batu pecah alami yang
digali. Batu ini dapat berasal dari gunung api, jenis sedimen, atau
kasar lainnya.
2. Kerikil alami:
9
adalah membaut agregat ringan buatan yaitu membuat agregat kasar
yang terbuat dari kertas. Kertas adalah suatu bahan yang dibuat dalam
bentuk lembaranlembaran tipis dari jerami, kulit, kayu, rami, dan lain-
lain. Kertas yang digunakan dalam penelitian ini adalah kertas HVS.
mempunyai ukuran butir lebih kecil dari 3/16 inci atau 5 mm (lolos
1. Agregat halus harus terdiri dari butir-butir yang tajam dan keras
hujan.
3. Sifat kekal, apabila diuji dengan larutan jenuh garam sulfat sebagai
berikut:
10
2) Jika dipakai Magnesium Sulfat, bagian yang hancur maksimal
10%
dicuci.
ini dapat juga dipakai, asal kekuatan tekan adukan agregat tersebut
pada umur 7 dan 28 hari tidak kurang dari 95% dari kekuatan
yang kemudian dicuci hingga bersih dengan air pada umur yang
sama.
kehalusan antara 1,5 – 3,8 dan harus terdiri dari butir-butir yang
11
butir menurut zona 1, 2, 3, dan 4 dan harus memenuhi syaratsyarat
sebagai berikut :
8. Pasir laut tidak boleh dipakai sebagai agregat halus untuk semua
paling bawah hingga struktur paling atas suatu bangunan. Berikut ini
12
1. Pasir Elod
utama pasir elod adalah apabila dikepal, pasir ini akan menggumpal
Pasir elod masih ada campuran tanahnya dan memiliki warna hitam.
Jenis pasir ini tidak bagus untuk bangunan. Biasanya, pasir ini hanya
13
2. Pasir beton
14
3. Pasir Pasang
Pasir pasang adalah jenis pasir yang lebih halus dari pasir beton.
Ciri utama pasar ini adalah apabila dikepal akan menggumpal tidak
beton.
15
4. Pasir Merah
cirinya yang hampir sama dengan pasir beton, tetapi lebih kasar
16
5. Pasir Sungai
17
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
18
Gambar 3. 1 Peta Lokasi Penelitian
(Sumber google earth pro)
Kerinci.
19
Kabupaten Kerinci. Sampel-sampel tersebut akan diuji di laboratorium
pengambilan keputusan yang lebih baik dalam hal penggunaan pasir sebagai
bahan konstruksi.
20
3.3 Sumber Data
lewat orang lain atau lewat dokumen. Dalam penelitian ini yang
tenaga kerja.
1. Peralatan
2). Cawan
3). Oven
21
4). Timbangan
2. Bahan
1). Pasir alam sebagai hasil disitegrasi alami batuan atau pasir yang
1. Cara Endapan
4). Simpan gelas ukur pada tempat datar dan endapan selama 24
jam.
22
5). Ukur volume pasir (V1) dan volume lumpur (V2).
2). Timbang berat cawan dan benda uji dalam keadaan kering (b).
3). Masukkan benda uji ke dalam cawan dan dicuci beberapa kali
Keterangan :
a = Berat Cawan
1). Sediakan Pasir sebanyak kira-kira 250 ml, lalu masukkan ke dalam
2). Masukkan Air Bersih ke dalam Gelas Ukur yang telah berisi Pasir
23
3). Lakukan pengadukan, dengan cara menutup Mulut Gelas Ukur
4). Setelah selesai diaduk, letakkan Gelas Ukur tersebut di tempat yang
Penggaris.
ini :
7). Contoh:
Jika dari hasil Pengukuran diperoleh nilai V 1 = 5,6 cm, dan nilai
24
diuji tersebut "layak" untuk langsung digunakan sebagai Material
1). Sediakan Pasir dan timbang sebanyak kira-kira 1000 gram. Lalu
Pasir tersebut.
2). Setelah 24 jam dan Pasir telah benar-benar kering (kadar air-nya =
0), timbang Pasir tersebut. Berat Pasir kering ini = V 1 (gram). Pasir
3). Setelah nilai V1 diproleh, lalu cuci bersih Pasir tersebut, sampai
5). Setelah 24 jam dan Pasir telah benar-benar kering (kadar air-nya =
0), timbang Pasir tersebut. Berat Pasir kering ini = V 1 (gram). Pasir
25
3.5 Langkah – Langkah Penelitian
Pengumpulan Data
-Penyebaran Kuesioner
selesai
26