Disusun Oleh :
Tunggul Franstomi Hutagalung
NIM. 119370007
Dosen pengampu :
Rudy Fernando Sihite, S.T., M.T.
Puji Syukur Senantiasa saya panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga saya dapat membuat makalah ini
guna memenuhi Tugas kelompok untuk mata kuliah Pengantar Estimasi Sumberdaya
Kampus Institut Teknologi Sumatera dengan judul :
Penulis juga mau menyampaikan terimakasih kepada Bapak Rudy Fernando
Sihite S.T,M.T selaku dosen pembimbing mata kuliah Pengantar Estimasi Sumber daya
ini dan saya ucapkan juga kepada orangtua dan teman-teman yang telah memberikan
motivasi kepada saya sehingga bisa menyelesaikan Makalah ini.
Sebagai penulis, Saya menyadari bahwa makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan. Oleh karena itu dengan penuh rasa kerendahan hati, Saya berharap
makalah ini semoga bisa menjadi bahan informasi yang bermanfaat atau bisa menjadi
salah satu bahan rujukan maupun panduan bagi para pembaca semua. Selain itu, dapat
memberikan wawasan,pengetahuan dan pengalaman yang baik. Adapun kepada para
pembaca bisa memberikan saran dan masukan yang membina demi memperbaiki
makalah ini lebih baik lagi kedepannya. Terima kasih.
2
DAFTAR ISI
Kata pengantar…………………………………………………………………………...i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………….ii
DAFTAR TABEL………………………………………………………………………iii
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………………..iiii
BAB I ........................................................................................................................................... 6
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................ 6
1.2 Tujuan……………………………………………………………………………...7
1.3 Metodologi .............................................................................................................. 7
1.4 Deskripsi Umum Tentang Endapan Bauksit ........................................................... 7
1.4.1 Genesa Bijih Bauksit ............................................................................................ 8
1.4.2 Sebaran Endapan Bauksit di Indonesia ................................................................ 8
1.4.3 Metode Penambangan Bauksit ............................................................................. 9
BAB II PENGOLAHAN DATA ............................................................................................ 10
2.1 Uraian singkat tentang asumsi dan proses pengerjaan .......................................... 10
2.2 Analisis Statistik.................................................................................................... 10
2.2.1 Analisis Univarian .............................................................................................. 23
2.2.2 Analisis Bivarian ................................................................................................ 24
2.3 Rekapitulasi Data .................................................................................................. 25
BAB III PERHITUNGAN SUMBERDAYA DENGAN METODE POLIGON ........... 26
3.1 Konstruksi Poligon………………………………………………………………27
3.2 Prosedur dan Asumsi Perhitungan ........................................................................ 26
3.3 Hasil dan Perhitungan ........................................................................................... 28
BAB IV PERHITUNGAN SUMBERDAYA DENGAN METODE PENAMPANG .... 29
4.1 Konstruksi Penampang.......................................................................................... 29
4.2 Prosedur dan Asumsi Perhitungan ........................................................................ 29
4.3 Hasil Perhitungan .................................................................................................. 30
BAB V PENUTUP ................................................................................................................... 32
5.1 Analisis Dari kedua Metode .................................................................................. 32
5.2 Kesimpulan ........................................................................................................... 32
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 33
LAMPIRAN……………………………………………………………………………34
3
DAFTAR TABEL
4
DAFTAR GAMBAR
5
BAB I
PENDAHULUAN
Estimasi sumberdaya mineral dan cadangan merupakan suatu tahapan kegiatan untuk
memperkirakan kuantitas dari bahan tambang atau endapan bahan galian yang akan di
eksplorasi. Dalam melakukan estimasi sumberdaya mineral dan cadangan ini dapat
dilakukan dengan beberapa metode yang diantaranya yaitu metode penampang, metode
segitiga, metode isoline, dan metode polygon dan lain sebagainya.Namun dalam makalah
ini metode yang kita analisis ialah metode penampang dan polygon.
Kegiatan ini juga sangat berdampak kepada suatu kegiatan penambangan apakah
suatu pertambangan layak atau tidak. Karena hasil perhitungan ini akan digunakan untuk
mengevaluasi kelayakan kegiatan penambangan yang direncanakan. Perhitungan
cadangan memainkan peran yang sangat penting dalam menentukan cadangan dan
kualitas, dan juga kondusif untuk eksplorasi deposit mineral. Mata kuliah Pengenalan
Estimasi Sumber Daya ini merupakan salah satu mata kuliah yang mengenalkan atau
mendalami sumberdaya sebelumnya sehingga dapat dihasilkan data, yang kemudian
dapat diolah dan proses pengembangan pertambangan dapat dilanjutkan. Mahasiswa
pertambangan hendaknya/wajib memahami dan memahami penerapan metode
penghitungan sumber daya dan cadangan agar nantinya bermanfaat dalam proses kerja
yang akan ditempuh mahasiswa. Mempertimbangkan masalah sumber daya bauksit saat
ini, kita harus dapat menentukan bagaimana sumber daya tersebut pada akhirnya akan
diolah menjadi luas dan volume cadangan yang dapat ditambang yang sebenarnya.
1.2 Tujuan
7
1.4.1 Genesa Bijih Bauksit
8
gibbsite (Al(OH)3), dan komponen utamanya adalah alumina, kuarsa, silika aktif, TiO2
dan Fe2O3. Ada beberapa perbedaan antara deposit bauksit di pulau Bangka dan Bintan
dengan deposit bauksit di Kalimantan Barat, yaitu deposit bauksit di Pulau Bintan
memiliki kandungan alumina yang lebih tinggi, dan deposit bauksit di Pulau Bintan lebih
tipis. Kalimantan dikelilingi oleh rawa-rawa.
Bersamaan dengan itu dilakukan pemecahan (size reduction) dari butiran butiran
yang berukuran lebih dari 3 inchi dengan jaw cruscher. Setelahnya, barulah memasuki
tahap pengolahan dengan proses bayer (teknik pemurnian bauksit). Hal itu guna
memenuhi pasokan kebutuhan berbagai industri yang menggunakan bauksit Sebelum
bijih bauksit ditambang, terlebih dahulu dilakukan pembersihan lokal ( land clearing) dari
tumbuh - tumbuhan yang terdapat diatas endapan bijih bauksit. Hal ini dimaksudkan
untuk mempermudah operasi selanjutnya yaitu pengupasan lapisan penutup (Stripping of
overburden) yang umumnya memiliki ketebalan 0,5 meter. Untuk pengupasan lapisan
penutup digunakan bulldozer, penggalian endapan bauksit dengan excavator dan
pemuatan bijih dengan dump truck.
9
BAB II
PENGOLAHAN DATA
Disini akan diuraikan bagaimana hasil yang didapatkan agar dapat dipahami
dengan mudah supaya pembaca tidak ada kebingungan.
Berikut ini adalah langkah kerja sesuai dengan arahan yang telah diberikan. Berikut
langkah kerjanya:
1.Persiapan Basis Data
Persiapan dimulai dengan mengolah data assay, yaitu membagi profil- profil laterit dari
setiap lubang bor yang ada. Horizon pada setiap lubang bor yaitu data COG dan juga
untuk data Geologi. Kita menyesuaikan horizon bauksit ini yang dibagi atas top soil,
bauksit dan bedrock. Pada top soil Horizon ini Kandungan AL2O3 pada Topsoil <32%,
pada bauksit > 32% dan bedrock <22%.
2. Setelah data kita siapkan selanjutnya kita melakukan plotting lubang bor berdasarkan
kordinat dari setiap titiknya.
Data yang diperlukan dalam proses pengerjaan ini adalah sebagai berikut;
a. Data borehole
b. Data kordinat titik-titik lubang bor
c. Data elevasi titik-titik lubang bor
10
11
12
13
Thrj
14
15
16
17
18
19
20
21
Sebelum masuk ke pengolahan logam, bijih bauxite biasanya dicuci terlebih
dahulu untuk menghilangkan mineral lempung, pasir dll. Concression Factor (CF)
merupakan faktor perolehan (% berat) bijih bauxite bersih setelah pencucian.
23
● Histogram : Histogram adalah jenis bagan yang menggunakan batang vertikal untuk
menampilkan frekuensi. Jenis bagan ini adalah cara yang berguna untuk
memvisualisasikan distribusi nilai dalam kumpulan data.
● Kurva kepadatan : Kurva kepadatan adalah kurva pada grafik yang mewakili distribusi
nilai dalam kumpulan data. Ini sangat berguna untuk memvisualisasikan "bentuk"
distribusi, termasuk apakah distribusi memiliki satu atau lebih "puncak" dari nilai yang
sering muncul dan apakah distribusi miring ke kiri atau ke kanan atau tidak.
● Diagram Lingkaran : Diagram lingkaran adalah jenis diagram yang berbentuk seperti
lingkaran dan menggunakan irisan untuk mewakili proporsi keseluruhan.
24
2.3 Rekapitulasi Data
25
BAB III
PERHITUNGAN SUMBERDAYA DENGAN METODE POLIGON
Gambar
Gambar 4. konstruksi
4. Konstruksi Metodemetode poligon
Poligon
26
PETA PERSEBARAN TITIK BOR
27
4. Untuk setiap lubang bor ditentukan suatu daerah pengaruh yang dibentuk oleh garis-
garis berat antara titik terdekat keduanya.
6. Melakukan perintah trim pada AutoCAD 2021 software untuk menaksir luasan
lubang bor sehingga membentuk poligon.
7. Kemudian kita meng- klik fitur properties di AutoCAD 2021 software sehingga
luas/area akan kita dapatkan.
8. Tonase untuk horizon top soil dan horizon bauksit masing – masing lubang bor
dihitung dengan mengalikan luas poligon dengan tebal horizon dan SG (specific
gravity) nya
9. Tonase sumberdaya top soil adalah total tonase horizon tersebut dari semua lubang
bor. Begitu juga untuk tonase sumberdaya horizon bauksit
28
Tabel 4. Rekapitulasi Data Tonase Bauksit
BAB IV
PERHITUNGAN SUMBERDAYA DENGAN METODE PENAMPANG
29
Tabel 5. Konstruksi Data Penampang
31
BAB V
PENUTUP
5.2 Kesimpulan
1.Metoda Poligon dan Penampang dapat digunakan dalam perhitungan sumberdaya
bauksit. Hasil perhitungan yang didapatkan dengan menggunakan metoda poligon dan
penampang yaitu berbeda. Faktor utamanya adalah Interpretasi data yang digunakan
dalam kedua metoda ini berbeda
2. Pada metode poligon kita dapat menginterpretasikan bahwa daerah pengaruh tersebut
ke segala arah, namun pada metode penampang kita hanya dapat menginterpretasikan
perhitungan searah dengan lintasan pada metode yang kita buat yaitu north-south.
3. Hasil analisis kadar Al2O3,Fe2O3 dan SiO2 pada endapan bauksit, kadar Al2O3
memiliki pengaruh paling besar dalam penentuan horizon bauksit.
32
DAFTAR PUSTAKA
Notosiswoyo, Sudarto, dkk. 2005. Metode Perhitungan Cadangan TE-3231. Bandung: Penerbit
ITB
Syafrizal, 2014. Slide Kuliah Metoda Perhitungan Cadangan Teknik Pertambangan ITB .Bandung
Notosiswoyo, Sudarto, dkk. 2005. Metode Perhitungan Cadangan TE-3231. Bandung: Penerbit
ITB
http://www.scribd.com/doc/161505390/Proses-Pembentukan-Dan-GenesaBauksit#scribd
https://penelitianilmiah.com/analisis-bivariat/
https://www.statology.org/univariate-analysis/
33
LAMPIRAN
34
HASIL EXPORT DWG 2018
PENAMPANG 1
PENAMPANG 2
PENAMPANG 3
PENAMPANG 4
PENAMPANG 5
35
PENAMPANG 6
PENAMPANG 7
PENAMPANG 8
PENAMPANG 9
PENAMPANG 10
36
TABEL REKAP LUAS POLIGON
37
38