Anda di halaman 1dari 32

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia – Nya serta pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan Laporan
Praktikum Fisika Dasar Modul I Jangka Sorong ini dengan baik dan benar.
Laporan Praktikum Fisika Dasar ini ditulis untuk memenuhi persyaratan
kelulusan pada Praktikum Fisika Dasar Prodi Teknik Industri Universitas
Malikussaleh. Dalam penulisan laporan ini, penulis telah mendapatkan bantuan
dan arahan dari banya pihak. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima
kasih yang sebesar – besarnya kepada:
1. Ir. Amri, MT selaku Ketua Jurusan Teknik Industri Universitas
Malikussaleh.
2. Defi Irwansyah, ST., M.Eng selaku Sekretaris Jurusan Teknik Industri
Universitas Malikussaleh.
3. Cut Ita Erlina, ST., MT., IPM selaku Kepala Laboratorium Teknik Industri
Universitas Malikussaleh.
4. Saifuddin, S.Si., M. Sc selaku Dosen Pembimbing mata kuliah Praktikum
Fisika Dasar Teknik Logistik Universitas Malikussaleh.
5. Seluruh Asisten Laboratorium Teknik Industri Universitas yang telah
membantu dan membimbing dalam penyusunan laporan sehingga dapat
menyelesaikan laporan tepat waktu.
6. Seluruh teman – teman Teknik Industri yang telah memberikan
dukungannya dan partisipasinya dalam penulisan laporan praktikum Fisika
Dasar.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih banyak terdapat kekurangan untuk itu
saran dan kritik dari semua pihak sangat diharapkan demi kesempurnaan laporan
ini. Akhir kata penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak.

Lhokseumawe, Maret 2023

Kelompok 4

i
DAFTAR ISI

Halaman
LEMBAR ASISTENSI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
DAFTAR TABEL.............................................................................................….iv
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................2
1.3 Tujuan Praktikum...............................................................................2
1.4 Batasan Masalah dan Asumsi.............................................................3
1.4.1 Batasan Masalah..............................................................................3
1.4.2 Asumsi..............................................................................................3
1.5 Sistematika Penulisan........................................................................3
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Jangka Sorong..................................................................5
2.2 Bagian Jangka Sorong........................................................................6
2.3 Fungsi Jangka Sorong........................................................................7
2.4 Cara Menggunakan Jangka Sorong....................................................8
2.4.1 ............................................................. Mengukur Diameter Dalam
8
2.4.2 Mengukur Diameter Luar...............................................................8
2.4.3 Mengukur Ketinggian atau Kedalaman........................................9
BAB III PENGUMPULAN DATA
3.1 Prosedur percobaan..........................................................................10
3.1.1 Alat dan Bahan.............................................................................10
3.1.2 Cara kerja......................................................................................10
3.2 Data Pengamatan..............................................................................11
3.2.1 Data Pengamatan Pipa PVC.........................................................11
3.2.2 Data Pengamatan Pipa Besi.........................................................11

ii
BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS DATA
4.1 Pengolahan Data..............................................................................12
4.1.1 Pengolahan Data Pipa PVC..........................................................12
4.1.2 Pengolahan Data Pipa Besi.......................................................15
4.2 Analisis Data....................................................................................18
4.3 Evaluasi Data..................................................................................19
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan........................................................................................1
5.2 Saran...................................................................................................1
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

iii
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman
Tabel 3.1 Data Pengamatan Pipa PVC...................................................................11
Tabel 3.1 Data Pengamatan Pipa Besi....................................................................11
Tabel Pengolahan Dan Pengamatan Pipa PVC......................................................12
Tabel 4.2 Pengolahan Dan Pengamatan Pada Pipa Besi......Error! Bookmark not
defined.

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman
Gambar 2.1 Jangka Sorong......................................................................................6

v
GAMBAR RUMUS
Rumus Halaman
2.1 Rumus Ketelitian Dari Jangka Sorong…………………………………..6
2.2 Rumus Jangka Sorong …………………………………………………..6
2.3 Rumus Rata-rata Hasil Pengukuran …………………………………......6

vi
BAB I
PENDAHULUAN

1.4.1 Latar Belakang


Fisika dasar merupakan mata kuliah dasar pada pembelajaran fisika.
Dalam proses pembelajarannya, fisika dasar tidak hanya mengkaji berbagai teori
dari para ilmuwan namun juga dapat membuktikan teori tersebut dan
menyelesaikan permasalahan ilmiah melalui suatu kegiatan yang bertujuan untuk
memverifikasi suatu konsep pembelajaran (Kuswanto, Astalini dan Kurniawan,
2017). Selain dapat membantu menunjang teori, dengan kegiatan praktikum
mahasiswa dapat dilatih dalam menumbuhkan keterampilan melakukan
eksperimen, seperti keterampilan dalam menggunakan alat ukur, keterampilan
mengolah data yang diperoleh dan sebagainya (Kustijono, 2011).
Dalam praktikum fisika dasar, materi yang paling awal dan sangat penting
dalam menunjang kegiatan praktikum selanjutnya yaitu materi pengukuran.
Pengukuran merupakan kegiatan yang membandingkan besaran yang diukur
dengan alat ukur sebagai satuannya. Percobaan yang dilakukan pada praktikum
pengukuran yaitu pengukuran menggunakan alat ukur mulai dari mengukur
diameter luar benda, diameter dalam benda dan kedalaman benda. Ketika
melakukan pengukuran tidak terlepas dari besaran dan satuan. Selain itu,
pengukuran tidak dapat dilakukan apabila tidak ada percobaan. Kemudian,
pengukuran dalam praktikum ini untuk mendapatkan data percobaan dilakukan
secara berulang. Pengetahuan mengenai aturan angka penting dan operasinya
memegang peranan bagaimana data hasil pengukuran disajiakan (Rormawati,
Sucahyo, Arif dan Anggraini, 2015). Untuk itu dalam praktikum pengukuran tidak
hanya dapat menggunakan alat ukur, namun harus didukung dengan pengetahuan
lainnya. Seperti pengetahuan aturan angka penting dan pengetahuan terhadap
ketelitian alat ukur yang digunakan.
Dalam mengukur, selain memperhatikan ketelitian alat ukurnya juga harus
memperhatikan jenis dan macam benda yang akan diukur. Jika benda yang diukur
menuntut ketelitian yang tinggi, maka alat ukur yang digunakan juga harus
memiliki ketelitian yang tinggi. Misalnya untuk mengukur kedalaman tabung,

1
2

diameter balok, bisa menggunakan alat ukur yang memiliki ketelitian cukup tinggi
seperti jangka sorong.
Jangka sorong adalah alat ukur untuk mengukur panjang diameter luar,
diameter dalam dan kedalaman. Jangka sorong memiliki bentuk yang terdiri dari
rahang untuk mengukur diameter luar maupun diameter dalam serta jangka sorong
memiliki skala yang terkecil yaitu 0,01 mm yang hampir sama dengan benda
aslinya. Jangka sorong dapat dibedakan menjadi jangka sorong analog dan jangka
sorong digital.
Jangka sorong sangat dibutuhkan bagi mahasiswa engineering seperti saat
pembelajaran praktikum dan juga penelitian. Oleh karena itu, untuk memahami
mengenai alat ukur panjang jangka sorong secara lebih lanjut, maka dibuatlah
laporan praktikum ini yang bertujuan untuk mendeskripsikan jangka sorong dan
alat ukur lain secara lebih rinci, dari hasil kegiatan praktikum yang telah
dilakukan.

1.4.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah pada praktikum jangka sorong adalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana yang dimaksud dengan jangka sorong?
2. Bagaimana cara menggunakan jangka sorong yang baik dan benar?
3. Bagaimana hasil pengolahan data pada jangka sorong?

1.4.3 Tujuan Praktikum


Adapun tujuan praktikum jangka sorong adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui apa itu jangka sorong
2. Untuk mengetahui cara menggunakan jangka sorong yang baik dan benar
3. Untuk mengetahui cara menghitung ketelitian dan mengolah data pada
jangka sorong
2

1.4.4 Batasan Masalah dan Asumsi


1.4.5 Batasan Masalah
Adapun batasan masalah pada praktikum jangka sorong adalah sebagai
berikut:
1. Pengukuran pada jangka sorong ini dilakukan untuk mengukur ketinggian,
diameter dalam dan luar pipa.
2. Tingkat ketelitiannya yang dilakukan adalah 0,05 mm
3. Percobaan dilakukan secara berulang sebanyak lima kali

1.4.6 Asumsi
Adapun asumsi pada praktikum jangka sorong adalah sebagai berikut:
1. Pengamat dalam keadaan sehat serta paham teori ketika melakukan
percobaan penelitian
2. Alat dan bahan yang digunakan telah memenuhi syarat untuk melakukan
penelitian
3. Lokasi praktikum baik dan aman ketika melaksanakan percobaan
penelitian

1.5 Sistematika Penulisan


Untuk memudahkan dalam memahami isi laporan praktikum, maka
penulisannya akan dibagikan ke dalam lima bab, yang masing-masing memiliki
sub bab yaitu sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini merupakan landasan teori yang menguraikan secara singkat
mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan praktikum, batasan
masalah dan asumsi serta sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini menguraikan pengertian jangka sorong yang memperkuat
landasan dan pemahaman untuk melakukan penelitian.
BAB III PENGUMPULAN DATA
Bab ini berisi tentang alat dan bahan, langkah kerja dan data pengamatan.
BAB IV PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA
2

Dalam bab ini data yang telah dilakukan dan dikumpulkan dari hasil
pengamatan akan diolah dan dijelaskan secara detail, termasuk data
pengukuran diameter luar dan dalam ketinggian pipa yang menggunakan
jangka sorong dan analisis data.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisikan tentang penguraian rumusan masalah serta memuat
tentang saran yang akan menjadi evaluasi untuk praktikum kedepannya.
2

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Jangka Sorong


Jangka sorong adalah alat pengukur yang digunakan sebagai pengukur
diameter suatu benda. Jangka sorong digunakan untuk mengukur panjang
diameter benda, kedalaman benda dan ketebalan suatu benda. Adapun tingkat
keakuratan dan ketelitian jangka sorong adalah 0,1mm (Nugroho, 2021)
Skala vernier atau skala nonius adalah bantuan penglihatan yang
memungkinkan pengguna untuk mengukur lebih tepat dari pada yang biasa
dilakukan tanpa bantuan saat membaca skala pengukuran lurus atau sirkular yang
terbagi adalah skala yang menunjukkan dimana pengukuran terletak diantara dua
skala pada skala utama, digunakan untuk meningkatkan ketelitian dan
mengurangi ketidak pastian dalam pengukuran penggunaan skala vernier atau
skala nonius dapat kita lihat pada pengukuran menggunakan jangka sorong,
dimana skala vernier atau skala nonius dihitung berdasarkan angka yang
berhimpit dengan skala utama (Kasenja, 2017).
Jangka Sorong tidak hanya digunakan untuk mengukur panjang tetapi
juga dapat digunakan untuk mengukur diameter sebuah pipa dan juga untuk
mengukur kedalaman sebuah benda serta mengukur luas benda. Kaliborasi
dilakukan sebelum penggunaan jangka sorong dan alat-alat lainnya agar
didapatkan hasil yang valid dalam pengukuran (Amani dan Arief,2015)
Berdasarkan hal tersebut, perlu dikembangkan alat ukur jangka sorong
yang berukuran lebih besar daripada jangka Sorong pada umumnya. Jangka
sorong biasa yang beredar di pasaran saat ini hanya bisa digunakan untuk
mengukur panjang benda maksimum 20cm. Alat ukur ini sering digunakan dalam
pembelajaran siswa ataupun mahasiswa (Murdoko,dkk,2017)
ada jangka Sorong terdapat dua bagian yang bisa digunakan untuk
melakukan pengukuran. Bagian pertama biasa disebut rahang luar yang biasanya
digunakan untuk mengukur diameter dalam pasal sebuah lubang seperti
pipa,lubang besi dan lain lain. Bagian kedua biasa disebut rahang dalam yang
berfungsi untuk mengukur diameter suatu benda. Pada jangka sorong juga
6

pengukuran. Pertama adalah skala utama yang menggunakan satuan centimeter


(cm) dan milimeter (mm) pada bagian bawah dan satuan inchi pada bagian atas.
Kedua adalah skala nonius atau vernier (Abid,2018)
Pengukuran panjang sisi luar suatu benda dapat dilakukan dengan
menjepit benda yang diukur dengan menggunakan rahang jangka sorong yang
besar. Pengukuran panjang sisi dalam suatu benda dilakukan dengan menarik
benda yang diukur menggunakan rahang jangka sorong yang kecil. Dengan
melihat skala terkecil jangka sorong yaitu setengah 0,1 mm atau 0,01cm, maka
ketelitian dari jangka sorong adalah setengah dari skala terkecil jangka sorong
tersebut yaitu:

ΔX 1/2 ×0,1 mm = 0,005mm atau 0,05cm………….……...………………….(2.1)


Dengan ketelitian 0,005 mm atau 0,005 cm maka jangka sorong dapat digunakan
untuk mengukur diameter sebuah kelereng atau cincin dengan lebih teliti.

2.2 Bagian Jangka Sorong


Adapun bagian jangka sorong sebagai berikut:

Gambar 2.1 Jangka Sorong

Adapun bagian-bagian jangka sorong sebagai berikut


7

1. Rahang dalam, memiliki fungsi untuk mengukur diameter luar atau sisi
luar sebuah benda.
2. Rahang luar, memiliki fungsi untuk mengukur diameter dalam atau sisi
bagian sebuah benda.
3. Depth probe atau pengukur kedalaman, memiliki fungsi untuk mengukur
kedalaman.
4. Skala utama (dalam cm)
5. Skala utama (dalam mm)
6. Skala nonius (dalam cm)
7. Skala nonius (dalam mm)
8. Pengubah/Thumb Screw, memiliki fungsi untuk menggeser skala nonius
pada saat proses pengukuran benda kerja. Bagian ini biasanya disentuh
menggunakan ibu jari (Muhammad Reza Furqoni . 2022).
Adapun Rumus yang digunakan untuk pengukuran jangka sorong adalah
sebagai berikut :
SU + (SN × 0,05)……………………..................……………………(2.2)
Keterangan :
SU : Skala utama
SN : Skala nonius
Rumus rata-rata hasil pengukuran, yaitu :
εp
x̄ = ……………………….………………………………………
n
(2.3)
Keterangan
x̄ : Rata-rata hasil pengukuran
εp : Jumlah hasil pengukuran dari seluruh percobaan
n : Banyaknya percobaan yang dilakukan.

2.3 Fungsi Jangka Sorong


Adapun beberapa jenis fungsi jangka sorong adalah sebagai berikut :
1. Sebagai alat pengukur diameter bagian luar dari sebuah benda.
2. Sebagai alat pengukur diameter bagian dalam dari sebuah benda.
3. Sebagai alat pengukur kedalaman dari sebuah benda.
8

4. Sebagai alat pengukur ketebalan dari sebuah benda.


5. Sebagai alat pengukur diameter dari sebuah benda menggunakan rahang
tetap dan rahang geser atas.
6. Sebagai alat pengukur kedalaman suatu bentuk benda menggunakan
tangkai ukur bagian bawah, misalnya kedalaman tabung, lubang kecil
atau perbedaan tinggi yang relatif kecil (Kumparan.2020).

2.4 Cara Menggunakan Jangka Sorong


Berikut ini adalah cara untuk menggunakan jangka sorong yaitu sebagai
berikut:
1. Kendorkan baut pengunci dan geser rahang pastikan terlebih dahulu
bahwa rahang geser berfungsi dengan baik. Dan periksa terlebih dahulu
ketika rahang gesernya tertutup hitungan berada diposisi nol.
2. Untuk menghindari kesalahan pengukuran, ada baiknya membersihkan
terlebih dahulu permukaan benda yang akan diukur pastikan tidak ada
benda lain yang melekat.
3. Rapatkan kedua rahang sampai menjepit benda yang akan diukur
kemudian liat skala utama dan skala noniusnya.

2.4.1 Mengukur Diameter Dalam


Adapun cara penggunaan jangka sorong untuk mengetahui diameter dalam
adalah sebagi berikut:
1. Memutar pengunci kekiri atau mengendorkan sekrup pengunci.
2. Menggeser rahang geser jangka sorong sedikit kekanan hingga menyentuh
sisi dalam benda ukur.
3. Meletakkan benda yang akan diukur sedemikian sehingga kedua rahang
(atas) masuk kedalaman benda tersebut.

2.4.2 Mengukur Diameter Luar


Adapun cara penggunaan jangka sorong untuk mengukur diameter luar suatu
benda sebagai berikut :
9

1. Membuka rahang jangka sorong denan cara mengendorkan sekrup


pengunci.
2. Letakkan benda yang akan diukur diantara kedua rahang
3. Menggeser rahang kekiri sehingga benda yang akan diukur terjepit oleh
kedua rahang sekaligus mengunci sekrup perngunci.

2.4.3 Mengukur Ketinggian atau Kedalaman


Adapun cara penggunaan jangka sorong untuk mengukur ketinggian atau
kedalaman benda adalah sebagai berikut :
1. Meletakkan benda yang akan diukur dalam posisi berdiri tegak.
2. Memutar jangka (posisi tegak) kemudian meletakkan ujung jangka
sorong kepermukaan tabung yang akan diukur.
3. Menggeser rahang geser kebawah sehingga ujung batang pada jangka
sorong menyentuh dasar tabung.
4. Mengunci sekrup pengunci.
5. Baca hasil pengukuran pada skala utama dan nonius (Fauzan Tri
Nugroho .2021)
10

BAB III
PENGUMPULAN DATA

3.1 Prosedur percobaan


3.1.1 Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang di gunakan yaitu:
1. Jangka sorong : 2 buah
2. Pipa PVC : 1 buah
3. Pipa Besi : 1 buah

3.1.2 Cara kerja


Adapun cara kerja untukpengukuran diameter luar,pengukuran diameter
dalam, pengukuran tinggi dalam suatu benda yaitu:
1. Penggunaan diameter luar
a. letakkan pipa secara melintang diantara rahang AB lalu geser pda
R sehingga benda tersebut terjepit diantara rahang tersebut.
b. kemudian lakukan pembacaan pengukuran, baca angka skala pada
skala utama yang berada di sebelah kiri dari angka nol nonius
sehingga setelah itu lihat garis skala nonius keberapa yang
terhimpit dengan skala utama.
2. Pengukuran diameter dalam
a. masukkan pipa ke rahang itu kemudian geser roda R kearah luar
sehingga kedua rahang itu rapat menyentuh sisi bagian dalam pipa.
b. selanjutnya lakukan pembacaan pengukuran.
3. Pengukuran kedalaman
a. letakkan pipa secara tegak lurus diatas meja lalu geser roda R ke
arah sehingga tangkai T kelihatan kedalaman pipa dan menyentuh
atas pipa.
b. lakukan pembacaan skala.
11
11

3.2 Data Pengamatan


3.2.1 Data Pengamatan Pipa PVC
Tabel 3.1 Data Pengamatan Pipa PVC
Percobaa Diameter luar Diameter Dalam Ketinggian
n (mm) (mm) (mm)
SU SN SU SN SU SN
1 32 2 28 10 87 8,5
2 32 2 28 10 87 8,5
3 32 2 28 10 87 8,5
4 32 2 27 9 87 8,5
5 32 2 29 8 87 8,5
Rata-rata 32 2 28 9,4 87 8,5
Adapun hasil pengukuran pipa PVC pada percobaan yang telah dilakukan
dapat dilihat pada tabel 3.1 sebagai berikut :
Sumber : Data Pengamatan

3.2.2 Data Pengamatan Pipa Besi


Adapun hasil pengukuran pipa besi pada percobaan yang telah dilakukan
dapat dilihat table 3.2 sebagai berikut :

Tabel 3.1 Data Pengamatan Pipa Besi


Percobaan Diameter luar Diameter Dalam Ketinggian
(mm) (mm) (mm)
SU SN SU SN SU SN
1 19 1,6 15 2 131 3
2 19 1,6 15 3 131 3
3 19 1,6 15 5,5 131 3
4 19 1,6 15 4 130 2
5 19 1,6 15 4 132 2
Rata-rata 19 1,6 15 3,9 131 2,6
Sumber : Data Pengamatan
BAB IV
PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS DATA

4.1 Pengolahan Data


4.1.1 Pengolahan Data Pipa PVC
Adapun hasil pengukuran jangka sorong pada pipa PVC adalah sebagai
Tabel Pengolahan Dan Pengamatan Pipa PVC
Diameter luar Diameter Dalam Kedalaman
Percobaa (mm) (mm) (mm)
n SU SN Hasil SU SN Hasil SU SN Hasil

1 32 2 32,1 28 10 28,5 87 8,5 87,42


5
2 32 2 32,1 28 10 28,5 87 8,5 87,42
5
3 32 2 32,1 28 10 28,5 87 8,5 87,42
5
4 32 2 32,1 27 9 27,45 87 8,5 87,42
5
5 32 2 32,1 29 8 29,4 87 8,5 87,42
5
Rata-rata 32 2 32,1 28 9,8 28,47 87 8,5 87,42
5
Berikut:
Sumber :Pengolahan Data

1. Perhitungan Diameter luar pipa PVC


Adapun perhitungan diameter luar pipa pvc adalah sebagai berikut:
Percobaan ke 1
P1= SU +(SN x 0,05)
= 32 +(2 x 0,05)
= 32,1 mm
Percobaan ke 2
P2 = SU +(SN x 0,05)
= 32 +(2 x 0,05)
= 32,1 mm
Percobaan ke 3
P3= SU +(SN x 0,05)
13

= 32 +(2 x 0,05)
= 32,1 mm

Percobaan ke 4
P4= SU +(SN x 0,05)
= 32 +(2 x 0,05)
= 32,1 mm
Percobaan ke 5
P5= SU +(SN x 0,05)
= 32 +(2 x 0,05)
= 32,1 mm
Adapun rata rata hasil perhitungan pada diameter luar pipa PVC adalah
Sebagai berikut:
∑P
x̄ =
n

32,1+ 32,1+32,1+32,1+32,1
=
5

160,5
=
5

= 32,1 mm

2. Perhitungan Diameter Dalam Pipa PVC


Adapun perhitungan diameter dalam pipa PVC adalah sebagai berikut:
Percobaan ke 1
P1= SU +(SN x 0,05)
= 28 +(10 x 0,05)
= 28,5 mm
Percobaan ke 2
P2 = SU +(SN x 0,05)
= 28 +(10 x 0,05)
= 28,5 mm
Percobaan ke 3
P3= SU +(SN x 0,05)
= 28 +(10 x 0,05)
= 28,5 mm
Percobaan ke 4
P4= SU +(SN x 0,05)
14

= 27+(9 x 0,05)
= 27,45 mm
Percobaan ke 5
P5= SU +(SN x 0,05)
= 29 +(8 x 0,05)
= 29,4 mm
Adapun rata-rata hasil perhitungan pada diameter dalam PVC adalah
Sebagai berikut:
∑p
x̄ =
n

28,5+28,5+28,5+27,45+29,4
=
5

142,35
=
5

= 28,47 mm

3. Perhitungan Kedalaman Pipa PVC


Adapun perhitungan kedalaman pipa PVC adalah sebagai berikut:
Percobaan ke 1
P1=SU +(SN x 0,05)
= 87 +(8,5 x 0,05)
= 87,425 mm
Percobaan ke 2
P2=SU +(SN x 0,05)
= 87 +(8,5 x 0,05)
= 87,425 mm
Percobaan ke 3
P3 =SU +(SN x 0,05)
= 87 +(8,5 x 0,05)
= 87,425 mm
Percobaan ke 4
P4=SU +(SN x 0,05)
= 87 +(8,5 x 0,05)
= 87,425 mm
15

Percobaan ke 5
P5 = SU +(SN x 0,05)
= 87 +(8,5 x 0,05)
= 87,425 mm
Adapun rata-rata hasil perhitungan kedalaman pipa PVC adalah Sebagai
berikut:
∑p
x̄ =
n

87,425+87,425+87,425+87,425+ 87,425
=
5

437,125
=
5

= 87,425 mm

4.1.2 Pengolahan Data Pipa Besi


Tabel 4.2 Pengolahan Dan Pengamatan Pipa Besi
Diameter luar Diameter Dalam Kedalaman
Percobaa (mm) (mm) (mm)
n SU SN Hasil SU SN Hasil SU SN Hasil
1 19 1,6 19,08 15 3 15,15 131 3 131,1
5
2 19 1,6 19,08 15 3 15,15 131 3 131,1
5
3 19 1,6 19,08 15 5,5 15,27 131 3 131,1
5 5
4 19 1,5 19,07 15 4 15,2 130 2 130,1
5
5 19 1,5 19,07 15 4 15,2 132 2 132,1
5
Rata- 19 1,56 19,07 15 3,9 15,19 131 2,6 131,1
rata 8 5 3
Adapun hasil pengukuran jangka sorong pada pipa besi adalah sebagai
berikut :
Sumber : Pengolahan Data

1. Perhitungan Diameter Luar Pipa Besi


Adapun perhitungan diameter luar pipa besi adalah sebagai berikut:
Percobaan ke 1
P1= SU +(SN x 0,05)
16

= 19 +(1,6 x 0,05)
= 19,08 mm
Peercobaan ke 2
P2 = SU +(SN x 0,05)
= 19 +(1,6 x 0,05)
= 19,08 mm
Percobaan ke 3
P3 = SU +(SN x 0,05)
= 19 +(1,6 x 0,05)
= 19,08 mm
Percobaan ke 4
P4 = SU +(SN x 0,05)
= 19 +(1,5 x 0,05)
= 19,075 mm
Percobaan ke 5
P5 =SU +(SN x 0,05)
= 19 +(1,5 x 0,05)
= 19,075 mm
Adapun rata-rata hasil perhitungan diameter luar pipa besi adalah sebagai
Berikut:

εp
x̄ =
n

19,08+19,08+19,08+19,075=19075
=
5

95,39
=
5

= 19,078 mm

2. Perhitugan Diameter Dalam Pipa Besi


Adapun perhitungan diameter dalam pipa besi adalah sebagai berikut:
Percobaan ke 1
P1= SU +(SN x 0,05)
= 15 + (3 x 0,05)
= 15,15 mm
Perrcobaan ke 2
17

P2 = SU +(SN x 0,05)
= 15 + (3 x 0,05)
= 15,15 mm
Percobaan ke 3
P3= SU +(SN x 0,05)
= 15 + (5,5 x 0,05)
= 15,275 mm
Percobaan ke 4
P4= SU +(SN x 0,05)
= 15 + (4 x 0,05)
= 15,2 mm
Percobaan ke 5
P5= SU +(SN x 0,05)
= 15 + (4 x 0,05)
= 15,2 mm
Adapun rata – rata hasil perhitungan diameter Dalam pipa besi adalah
sebagai berikut :
εp
x̄ = n

87,425+87,425+87,425+87,425+ 87,425
=
5

437,125
=
5

= 87,425 mm

3. Perhitunagan Kedalaman Pipa Besi adalah sebagai berikut :


Percobaan ke 1
P1= SU +(SN x 0,05)
= 131 + (3 x 0,05)
= 131,15 mm
Percobaan ke 2
P2 =SU +(SN x 0,05)
= 131 + (3 x 0,05)
= 131,15 mm
Percobaan ke 3
18

P3=SU +(SN x 0,05)


= 131 + (3 x 0,05)
= 131,15 mm
Percobaan ke 4
P4=SU +(SN x 0,05)
= 130 + (2 x 0,05)
= 130,1 mm
Percobaan ke 5
P5=SU +(SN x 0,05)
= 132 + (2 x 0,05)
= 132,1mm
Adapun rata rata hasil perhitungan kedalaman pipa besi adalah sebagai berikut:

εp
x̄ =
n

131,15+ 131,15+ 131,15+130,1+ 132,1


=
5

655,65
=
5

= 131,13 mm

4.2 Analisis Data


Berdasarkan hasil pengukuran diameter luar,diameter dalam dan
kedalaman pipa menggunakan jangka sorong didapatkan hasil yang berbeda-beda
dan ada juga yang sama setiap pengukurannya dengan lima kali pengulangan
yangtelah dilakukan,didapatkan hasil pengolahan sebagai berikut :
1. Analisis Data Diameter Luar Pipa Pvc
Adapun Hasil Pengolahan Data Diameter Luar Pipa Pvc Diperoleh Hasil
Yaitu Percobaan 1= 32,1mm,Percobaan 2= 32,1mm,Percobaan 3 =
32,1mm,Percobaan 4=32,1mm,Percobaan 5= 32,1 Mm, Dengan Rata-Rata
32,1mm
2. Analisis Data Diameter Dalam Pipa Pvc
Adapun Hasil Pengolahan Data Diameter Dalam Pipa Pvc Diperoleh Hasil
Yaitu Percobaan 1= 28,5mm,Percobaan 2=28,5 Mm, Percobaan 3=28,5
19

Mm,Percobaan 4 =27,45 Mm,Percobaan 5=29,4 Mm, Dengan Rata-Rata


28,47
3. Analisis Data Kedalaman Pipa Pvc
Adapun Hasil Pengolahan Data Kedalaman Pipas Pvc Dipeoleh Hasil
Yaitu Percobaan 1=87,425 Mm,Percobaan 2=87,425 Mm,Percobaan
3=87,425 Mm,Percobaan 4= 87,425 Mm,Percobaan 5=87,425 Mm,
Dengan Hasil Rata-Rata 87,425
4. Analisi Data Diameter Luar Pipa Besi
Adapun Hasil Pengolahan Data Diameter Luar Pipa Besi Diperoleh Hasil
Yaitu Percobaan 1=19,08 Mm, Percobaan 2=19,08 Mm, Percobaan
3=19,08 Mm, Percobaan 4=19,075 Mm, Percobaan 5=19,075 Mm.
Dengan Rata-Rata 19,078.
5. Analisi Data Diameter Dalam Pipa Besi
Adapun Hasil Pengolahan Data Diameter Dalam Pipa Besi Diperoleh
Hasil Yaitu Percobaan 1=15,15 Mm, Percobaan 2=15,15 Mm, Percobaan
3=15,275 Mm, Percobaan 4=15,2 Mm, Percobaan 5=15,2 Mm. Dengan
Rata-Rata 15,195
6. Anlisis Data Kedalaman Pipa Besi
Adapun Hasil Pengolahan Data Kedalaman Pipa Besi Diperoleh Hasil
Yaitu Percobaan 1=131,15 Mm, Percobaan 2=131,15 Mm, Percobaan
3=131,15 Mm, Percobaan 4=130,1 Mm, Percobaan 5=132,1 Mm. Dengan
Rata-Rata 131,13

4.3 Evaluasi Data


Tabel 4.3 Evaluasi
Percobaan PVC Besi
Diameter luar 32,1 19,078
Diameter dalam 28,47 15,195
Kedalaman 87,425 131,13
Adapun evaluasi dari percobaan praktikum yang telah dilakukan
dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut:
Sumber :Pemgelolahan Data

Berdasarkan table diatas disimpulkan bahwa pengukuran diameter


luar pipa PVC lebih besar dibandingkan dengan pipa besi yaitu
20

32,1>19,078.Pengukuran diameter pipa PVC lebih besar dibandingkan


dengan pipa besi yaitu 28,47>15,195.Pengukuran kedalaman pipa PVC
lebih kecil dibandingkan dengan pipa besi yaitu 87,425 < 131,13.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Adapun saran yang dapat diambil dari praktikum ini sebagai berikut :
1. Jangka sorong merupakan alat ukur panjang yang terdiri dari atas skala
utama, skala nonius, rahang pengatur garis tengah dalam, rahang pengatur
garis tengah luar dan pengukuran kedalaman.
2. Cara menggunakan kendurkan baut pengunci, lalu geser rahang atas dan
letakkan benda yang akan diukur.
3. Hasil pengolahan jangka sorong pada diameter luar pipa pvc adalah
32,1mm, diameter dalam pipa pvc adalah 28,47mm, dan kedalama pipa
pvc adalah 87,425mm. untuk pengukuran jangka sorong pada diameter
luar pipa besi adalah 19,078mm, Sedangkan untuk diameter dalam pipa
besi adalah 15,195mm dan untuk kedalaman pipa besi adalah 131,13mm.

5.2 Saran
Adapun saran yang dapat diberikan pada praktikum ini sebagai berikut :
1. Diharapkan kepada semua anggota praktikum dapat membaca hasil
pengukuran.
2. Diharapkan juga kepada semua anggota praktikum dapat menggunakan
alat dengan baik dan benar agar tidak terjadi kesalahan.
3. Diharapkan para anggota praktikum jika tidak mengerti lebih baik
bertanya agar penulisan laporan menjadi lebih baik dan sempurna pada
praktikum selanjutnya

20
DAFTAR PUSTAKA

Abid. (2018). cara membaca jangka sorong,Pengertian,Sejarah,bagian-bagiandan


kegunaan. https ://informazone.com/jangka-sorong/amp.
Arief, A. d. (2017). Kalibrasi jangka sorong Nonius(vernier Calliper)Berdasarkan
standar jls 13 77507. Laboratorium Pengukjuran Teknik MesinUniversitas
Riau.jom F-teknik.2(2) :t 7.
Kasenja. (2017). cara membaca jangka sorong diakses . https
://www.quipper.coom/id/blog/mapel/fisika/cara-membaca-jangka-sorong-
diakses .
Murdoko, d. (2017). Pengembangan media ajar alat ukurpanjang Mikrometer
sekrup dan Jangka soronguntuk siswa SMA dengan perangkat lunak
construk 2. Unnes physics Education Journal(UPEJ) VOL1.6 no.2 pp 73-
79.
Nugroho. (2021). Pegertian Jangka sorong,fungsi,jenis,bagian-bagian dan cara
membacanya yang perlu diketahui.
http;//m.bola.com/ragam/read/4462104/Pegertian- Jangka- sorong-
fungsi-jenis-bagian-bagian- dan- cara -membacanya -yang- perlu -
diketahui.
LAMPIRAN

Data Pengamatan Pada Pipa PVC


Diameter Luar Diameter Dalam Kedalaman
Percobaan (mm) (mm) (mm)
SU SN SU SN SU SN
1 32 2 28 10 87 8,5
2 32 2 28 10 87 8,5
3 32 2 28 10 87 8,5
4 32 2 28 10 87 8,5
5 32 2 28 10 87 8,5
Rata-rata 32 2 28 90 87 8,5
Sumber : Data Pengamatan

Data Pengamatan Pipa Besi


Diameter Luar Diameter Dalam Kedalaman
Percobaan (mm) (mm) (mm)
SU SN SU SN SU SN
1 19 1,6 15 3 131 3
2 19 1,6 15 3 131 3
3 19 1,6 15 5,5 131 3
4 19 1,6 15 4 131 2
5 19 1,6 15 4 131 2
Rata-rata 19 1,6 15 3,9 131 2,6
Sumber : Data Pengamatan

Diperiksa Oleh,
Asisten Laboratorium

Aini
NIM. 191300001
LAMPIRAN

Alat Dan Bahan

Proses Praktikum

Anda mungkin juga menyukai