DISUSUN OLEH :
SUPRIANTO
198150098
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
laporan kerja praktek ini adalah salah satu syarat untuk mahasiswa dalam
Universitas Medan Area. Dalam penyusunan laporan kerja praktek ini, penulis
telah banyak memperoleh bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, Maka pada
besarnya kepada :
1. Bapak Dr. Rahmad Syah, S.Kom, M.Kom, selaku Dekan Fakultas Teknik
2. Ibu Nukhe Andri Silviana, ST, MT, selaku Ketua Program Studi Teknik
4. Bapak Yudi Daeng Polewangi, ST, MT, selaku Dosen Pembimbing II.
Praktek.
8. Seluruh staf Teknik Universitas Medan Area, yang telah banyak memberikan
i
ii
segala hal.
10. Kepada Kawan-kawan seperjuangan saat kerja praktek yaitu Dodi, Danu,
berharap semoga Tuhan Yang Maha Esa dapat membalas semua kebaikan dan
Semoga laporan kerja praktek ini dapat berguna bagi penulis dan pembaca
yang memerlukannya.
(Suprianto)
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR....................................................................................v
DAFTAR TABEL........................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN................................................................1
4.1 Pendahuluan.....................................................................98
5.1 Kesimpulan......................................................................117
5.2 Saran................................................................................118
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................119
LAMPIRAN..................................................................................................120
v
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
Program Studi Teknik Industri mempelajari banyak hal dimulai dari faktor
seperti mesin yang digunakan, proses pengerjaan, serta meninjaunya dari segi
Program Studi Teknik Industri juga memperhatikan segi sistem keselamatan dan
Studi Teknik Industri diwajibkan untuk mampu menguasai ilmu pengetahuan yang
yang unggul dan kompetitif dalam segala hal, sehingga mendukung segala aspek
yang diperlukan untuk memberikan sumbangan pemikiran atau karya nyata dalam
pembangunan nasional. Dalam hal ini dunia kerja menuntut untuk mendapatkan
sumber daya manusia yang unggul dan kompetitif dalam persaingan dunia usaha,
untuk itu sangat diperlukan tenaga kerja yang memiliki keahlian profesional yang
akan keterkaitan yang besar antara dunia pendidikan dan dunia usaha
yang merupakan suatu tali rantai yang saling terikat, sehingga perlu diadakannya
1
2
menangani masalah- masalah yang dihadapi dengan menerapkan teori dan konsep
ilmu yang telah di pelajari dibangku perkuliahan. Kegiatan kerja praktek ini
perusahaan yang bergerak di bidang industri kelapa sawit. Produk dari perusahaan
ini meliputi Crude Palm Oil (CPO) dan inti sawit (kernel). Proses produksi di
pengendalian yang cermat, dimulai dengan mengelola bahan baku sampai menjadi
produk Minyak Kelapa Sawit (Crude Palm Oil) dan Inti Sawit (Kernel) yang
bahan bakunya berasal dari Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit.
yang sesungguhnya.
3. Menyelesaikan salah satu tugas pada kurikulum yang ada pada Fakultas
b. Struktur tenaga kerja baik di tinjau dari jenis dan tingkat kemampuan.
1. Bagi Mahasiswa
2. Bagi Fakultas
3. Bagi Perusahaan
efisiensi Perusahaan.
dalam mendidik mahasiswa agar dapat melaksanakan tanggung jawab dari tugas
yang diberikan dengan baik dan juga meningkatkan rasa percaya diri terhadap
ruang lingkup pekerjaan yang dihadapi. Program pelaksanaan kerja praktek yang
4
dilaksanakan oleh setiap mahasiswa tetap berorientasi pada kuliah kerja lapangan.
bertumpu pada aktivitas kerja tetapi juga menyangkut berbagai kendala dan
ilmu yang didapat dibangku kuliah. Dengan kerja praktek ini juga Mahasiswa di
didik untuk bertanggung jawab dan mempunyai rasa percaya diri terhadap ruang
Didalam menyelesaikan tugas dari kerja praktek ini, prosedur yang akan
1. Tahap Persiapan
perusahaan antara lain: surat keputusan kerja praktek dan peninjauan sepintas
2. Studi Literatur
3. Peninjauan Lapangan
mempelajari aliran bahan, tata letak pabrik dan wawancara langsung dengan
4. Pengumpulan Data
Data yang telah diperoleh akan di analisa dan dievaluasi dengan metode yang
telah diterapkan.
Membuat dan menulis draft laporan kerja praktek yang berhubungan dengan
perusahaan
Draft laporan kerja praktek yang telah diasistensi diketik rapi dan dijilid.
pengumpulan data sehingga data yang diperoleh sesuai dengan yang di inginkan
dan kerja praktek dapat selesai pada waktunya. Pengumpulan data dilakukan
1.6.2. Wawancara
1.6.4. Mencatat data yang ada di perusahaan/instansi dalam bentuk laporan tertulis
I PENDAHULUAN
pembagian tugas dan tanggung jawab, jumlah tenaga kerja dan jam
kerja.
perusahaan.
BAB II
LANDASAN TEORI
Sumatera Utara dimana pemilik dari perusahaan ini adalah Bapak Aburizal
Utara. Pada tahun 1972 PT Bakrie Grup sudah memulai bisnis Palm Oil Mills di
an Bisnis di dunia sawit, karet dan tambang di tahun 1989. Dimana area
perkebunan dan pabrik (sawit dan karet) mayoritas di area Sumatera Utara.
Oleochemical tidak hanya membangun pabrik Palm Oil Mills (POM), juga
Untuk Ketiga Pabrik yang beralamat yang sama dengan kapasitas yang
berbeda, Untuk Pabrik pengolahan Sawit (PKS) memiliki kapasitas 60 Ton / jam,
untuk Pabrik Kernel Oil memiliki kapasitas = 100 ton / hari dan untuk pabrik
7
8
2.2.2 Misi
kesejahteraan bersama.
keputusan.
yang bahan bakunya berasal dari Tandan Buah Segar (TBS), dengan kapasitas
di Unnamed, Kabupaten Batu Bara, 21258, Lalang, Medang Deras, Batu Bara
mengolah TBS menjadi CPO tentunya memberi kontribusi yang besar bagi pihak
PT. Bakrie Oleochemical ini juga turut berperan dalam peningkatan taraf ekonomi
DIREKTUR UTAMA
SEKERTARIS DIRUT
GENERAL MANAGER
MILL MANAGER
KEPALA TATA USAHA MASKEP/ KEPALA PRODUKSI KEPALA ENGINEERING MANAGER PURCAHSING
BAGIAN KEUANGAN ASKEP /ASSITEN KEPALA PRODUKSI ASSISTEN TEKNIK PURCHASING PURCHASING
A. Factory Manager
lanjuti.
11. Mengambil keputusan yang tepat apabila dihadapkan pada kondisi yang
1
atasan.
14. Mereview dan bertanggung jawab atas ketepatan dan keakulasian semua
eksternal.
17. Memonitor dan memastikan seluruh TBS yang diterima pada palm product
19. Memonitor dan memastikan proses grading TBS dilakukan sesuai sampling
21. Memonitor dan memastikan pemakaian air dan material terkontrol dengan
22. Memonitor dan memastikan stok palm produk selalu terjaga kualitasnya dan
berada dalam jumlah yang minimal serta segera melakukan tindak lanjut
1
23. Memonitor dan memastikan sertifikat dan izin-izin seluruh mesin pabrik
masih berlaku.
24. Memonitor dan memastikan material yang kritikal selalu tersedia di gudang
dan seluruh stok gudang terkontrol agar tidak menghambat proses produksi.
25. Memonitor dan memastikan prefentif maintenence dan over houle mesin
26. Memonitor dan memastikan seluruh biaya operasional pabrik meliputi upah
27. Memonitor secara rutin hasil kerja bawahan serta melakukan pembinaan dan
28. Melakukan evaluasi penilaian prestasi kerja bawahan dan membuat rekomen
perusahaan
Wewenang
3. Asisten laboratorium
4. Asisten proses.
Tanggung jawab
1
optimal.
dapat mendukung pencapaian kualitas dan troughput pabrik sesuai target dan
dan mengkaji kualitas TBS dan kualitas dari hasil pengolahan yang di capai
10. Melakukan posting harian atas seluruh pekerjaan operasional sesuai dengan
sistem otorisasi.
11. Melakukan cost control dengan membandingkan dan menganalisa actual cost
12. Melakukan review dan persetujuan atas proses permintaan barang untuk
13. Memeriksa dan menanda tangani seluruh laporan harian processing, laporan
17. Memonitor kondisi mesin dan memastikan seluruh mesin berfungsi dan
18. Memonitor dan memastikan kualitas produk dan losses di semua tempat
21. Membagi pengetahuan dan keterampilan kepada bawahan dan atau rekan
kerja.
1
Tanggung jawab
2. Maintenance pabrik.
Hubungan Organisasi
2. Membawahi langsung
3. Asisten proses.
4. Asisten maintenance.
seluruh transaksi keuangan telah dicatat dan dilaksanakan dengan benar dan
tepat waktu.
7. Melakukan rekonsiliasi rekening koran antar unit dan rekening koran bank.
laporan slow moving dan dead stock serta berita acara penghapusan
10. Membuat PO atas seluruh TBS harian yang diterima pabrik (khusus KTU
pabrik).
11. Membuat PO atas seluruh transport TBS yang dikirim dari kebun ke pabrik
13. Mengambil dana ke bank atau ke unit kebun/pabrik yang ditunjuk untuk
operasional (PPDO).
16. Memonitor status surat-surat dan ijin atas kendaraan, mesin-mesin, peralatan
17. Bertanggung jawab atas mutasi dan pembuatan BAMAT, penghapusan dan
18. Meng-update data karyawan setiap awal tahun untuk tujuan pajak dan
master dan karyawan pada program payroll dan poliklinik jika ada
perubahaan.
21. Membuat laporan biaya operasional bulanan atau melakukan tahapan proses
22. Membuat laporan operasional lain diluar laporan SAP yang telah ditetapkan,
24. Melakukan upload data kehadiran karyawan dan premi panen dari program
25. Memonitor dan memastikan seluruh transaksi keuangan (cash dan noncash)
yang terjadi di unit tersebut telah dibayar, dicatat, dan dialokasikan dengan
benar dan tepat waktu termasuk didalamnya berupa review atas tagihan
26. Memonitor dan memastikan seluruh penerimaan dana telah dicatat dan
27. Memonitor dan memastikan seluruh uang dan surat berharga lain yang ada
31. Memonitor dan memastikan seluruh palm product dan barang lain yang
32. Memonitor dan memastikan seluruh pengeluaran palm product dari pabrik
33. Memonitor dan memastikan seluruh permintaan barang dibuat secara cermat
aman.
35. Memonitor dan memastikan barang-barang slow moving maupun dead stock
36. Memonitor dan memastikan seluruh data dan personal file karyawan dan
Memonitor dan memastikan data absensi, upah, premi lembur, dan PPh 21
pendukung.
1
39. Membagi pengetahuan dan keterampilan kepada bawahan dan atau rekan.
Tanggung jawab
Hubungan Organisator
D. Asisten Maintenance
perawatan harian.
pabrik.
11. Memonitor kondisi mesin dan memastikan seluruh mesin dapat mencapai
kapasitas terpasang.
12. Melaksanakan perbaikan mesin di luar rencana kerja yang telah di buat
13. Melakukan posting harian atau seluruh pekerjaan maintenence sesuai dengan
material.
sesuai jadwal gajian yang telah ditetapkan dan mengembalikan sisa upah
16. Memonitor dan memastikan proses perbaikan seluruh alat dan mesin pabrik
17. Memonitor dan memastikan seluruh material yang diminta dari gudang telah
terpakai seluruhnya secara efisien dan yang tidak jadi di pakai harus di
return ke gudang.
18. Memonitor dan memastikan progress pekerjaan yang dilakukan oleh pihak
21. Memeriksa data laboratorium atas hasil kerja mesin yang telah diperbaiki
22. Memonitor dan memastikan material yang kritikal selalu tersedia di gudang
23. Memonitor hasil kerja bawahan dan memberikan masukan dan umpan balik
25. Memonitor dan memastikan unit mesin spare dalam kondisi standby (siap
pakai).
Tanggung Jawab
2
Hubungan Organisator
2. Mandor.
E. Asisten Laboratorium
harian.
sample boy, dan petugas sortir untuk bekerja sesuai PCM, independen dan
teliti.
8. Memastikan seluruh tenaga kerja yang tersedia dengan cukup dan memiliki
10. Memastikan kualitas air feeding untuk boiler dan residu air boiler sesuai
11. Memonitor kualitas air limbah agar parameter air limbah sesuai
12. Melakukan sounding bersama-sama dengan asisten proses dan KTU setiap
hari.
13. Melakukan posting harian atas seluruh pekerjaan laboraturium sesuai dengan
otorisasi sistem.
14. Memeriksa dan menanda tangani seluruh pekerjaan dan seluruh laporan
sesuai jadwal gajian dan mengembalikan sisa upah yang belum di ambil oleh
17. Mengawasi dan memastikan proses sampel cair dan padat yang dilakukan
oleh petugas sampel telah sesuai dengan frekuensi, interval, jumlah, waktu,
18. Memastikan proses pengujian atas seluruh sampel yang di ambil telah
19. Memastikan proses grading TBS sesuai SOP yang berlaku dan dokumentasi
22. Memonitor hasil kerja bawahan dan memberikan masukan dan umpan balik
Tanggung jawab
Hubungan Organisator
2. mandor
3. dan analisis
F. Asisten Proses
pengolahan harian.
5. Menyusun rencana start proses harian dan jumlah shift kerja yang dibutuhkan
10. Bekerja sama dengan bagian garding dan laboratorium untuk mengetahui
kualitas TBS dan kualitas hasil pengolahan yang di capai, serta mengambil
11. Memonitor kondisi mesin dan memastikan seluruh mesin berfungsi dan
12. Melakukan posting harian atas seluruh pekerjaan processing sesuai dengan
13. Memeriksa dan menanda tangani seluruh laporan harian processing, laporan
sesuai jadwal gajian yang telah di tetapkan dan mengembalikan sisa upah
yang belum di ambil oleh karyawan ke kasir/KTU di kantor pada hari gajian.
2
16. Memonitor dan memastikan proses pengolahan TBS berjalan dengan baik
17. Mengawasi kualitas dan losses secara visual serta mengambil tindakan
apabila diperlukan.
19. Memonitor dan memastikan boiler dan engine room dioperasikan secara
20. Memonitor dan mengatur jumlah restan TBS di loading ramp sesuai standar.
21. Memonitor dan memastikan areal pabrik dalam kondisi aman dari bahaya
22. Memonitor hasil kerja bawahan dan memberikan masukan dan umpan balik
Tanggung Jawab
Hubungan Organisator
2. Mandor
3. Karyawan
2
PT. Bakrie Oleochemical Memiliki Orang pekerja yang terdiri dari pekerja
diperlukan pengaturan waktu kerja yang baik. Jadi berikut ini adalah pengaturan
Tabel umlah pekerja di PT Bakrie Oleochemical dapat dilihat pada tabel 2.1.
dibawah ini:
Sedangkan untuk karyawan di bagian administrasi, masa kerja selama 6 hari kerja
dalam seminggu kecuali hari minggu, dengan jam kerja kantor adalah sebagai
berikut:
2
1. Senin-Jumat
Jam Kerja
2. Sabtu
Besaran nilai upah yang diterima tentunya disesuaikan dengan tingkat jabatan
didasarkan pada jenis pekerjaan yang dilakukan. Pada PT. Bakrie Oleochemical
selain mendapatkan gaji pokok para karyawan atau pekerjanya juga mendapatkan
ketetapan pemerintah.
PROSES PRODUKSI
minyak sawit yang dihasilkan. Mutu CPO dengan standar untuk minyak makan
pada tahun 2019, CPO dengan mutu yang tinggi diperoleh dari tandan buah segar
Analisis karakteristik fisik dan kimia CPO hasil sampling di PT. Bakrie
Oleochemical yang telah dilakukan adalah kadar air, densitas, kadar asam lemak
bebas, kadar karotenoid, DOBI dan kadar fraksi asilgliserol (terutama kadar
DAG/diasilgliserol). Uji intralab dan antar lab telah dilakukan antara SEAFAST
Center-IPB dan PPKS (Pusat Penelitian Kelapa Sawit) Medan. Kadar DAG dan
(Refined, Bleached and Dedorized Palm Oil) yang tidak melebihi batas
30
3
Bahan yang digunakan dalam pembuatan minyak kelapa sawit dan inti sawit
Bahan baku adalah bahan utama yang digunakan dalam pembuatan produk,
dimana sifat dan bentuknya akan mengalami perubahan secara fisik maupun
kimia, dan ikut dalam proses produksi dan memiliki persentase yang besar
Oleochemical adalah jenis kelapa sawit Tenera masak, Tenera mengkal. Tenera
adalah jenis varietas kelapa sawit yang mempunyai bentuk buah agak lonjong dan
PT. Bakrie Oleochemical menerima tandan buah segar (TBS) sekitar ± 600
ton/ hari dan ± 1100 ton / hari pada waktu panen puncak. penilaian tarhadap mutu
produk, tetapi tidak ikut dalam proses produksi dan bersifat hanya sebagai
1. Air
bahan kimia seperti tawas/alumunium sulfat (12.040 gr/ton TBS), soda ash
(60gr/ton TBS), koporit (1-2 gr/ton TBS), serta kebutuhan air/ton TBS (1,20 –
1.50 m3).
2. Uap
Uap memegang peranan yang sangat penting dalam pabrik kelapa sawit,
karena Sebagian proses produksi menggunakan uap. Uap disupply dari stsiun
dalam proses produksi kelapa sawit. Disini terdapat beberapa tahapan yang harus
dilalui oleh Tandan Buah Segar (TBS). Tahapan pada stasiun ini akan dijelaskan
dibawah ini:
pengolahan. Tujuan penimbangan ini yakni untuk mengetahui berat buah, dengan
demikian dapat diketahui rendeman minyak sawit dan inti sawit yang akan
Gambar 3. 1 Timbangan
Buah kelapa sawit yang masuk ke Pabrik Kelapa Sawit, kualitas &
sortir buah. Kriteria matang panen merupakan faktor yang sangat penting dalam
pemeriksaan kualitas buah sawit di perusahaan. Jenis buah yang masuk ke PKS
biasanya jenis tanera dan jenis dura. Kriteria matang panen merupakan factor
perebusan (Sterilizer).
Gambar 3. 2 Penyortiran/sortasi
3
segar sebeluum dimasukkan ke lori. Stasiun loading ramp adalah tempat soflasi
Tandan Buah Sawit dari Loading Ramp Menuju Stasiun Sterilizer. kemudian
Mesin FFB Conveyor ini akan membawa Tandan Buah Segar (TBS) ke stasiun
dengan menggunakan panas dari steam yang bertekanan secara konveksi dan
konduksi. Baik buruknya mutu dan jumlah hasil oleh suatu PKS, terutama
steam dengan tekanan 2,8 – 3,0 kg/cm2 dengan temperatur 120 – 140 ⁰C yang
diinjeksi dari Back Pressure Vessel (BPV). Proses ini sangat penting karena akan
pressing).
5. Mengurangi kadar air dari dalam nut sehingga memudahkan proses pemisah
3
6. Untuk suplai bagi ketersediaan buah terebus (cooking fruit bunch = CFB).
CFB (Cooking Fruit Bunch) atau ketersediaan buah terebus yang menjadi
station berikutnya
a. Pintu rebusan
Pintu rebusan berfungsi untuk keluar dan masuknya lori – lori dari
b. Ketel Rebusan
Di bagian luar dinding ketel rebusan dipasang isolator yang berfungsi untuk
c. Manometer
d. Thermometer
digunakan untuk proses perebusan, terletak di bagian pipa inlet steam dan di
ketel rebusan.
e. Isolator
Inlet Valve berfungsi untuk membuka dan menutup aliran steam yang
masuk ke sterilizer.
Exhaust Valve berfungsi untuk membuka dan menutup aliran steam yang
Safety Valve berfungsi sebagai katup pengaman bila terjadi tekanan uap
yang berlebihan.
bahwa tekanan di rebusan telah benar – benar nol, dan difungsikan pada
Pipa – pipa, terdiri dari pipa inlet, pipa exhaust, pipa air kondensat.
3
Jumlah rebusan yang ada di PKS Bakrie Oleochemical ada 4 unit, dengan
Bakrie (Pam Oil Mill) menggunakan sistem tripple peak 1 siklus yang memiliki
durasi 93 menit yang terbagi ke dalam 3 tahap. Tahapan nya akan dijelaskan yaitu
sebagai berikut:
a. Tahap1, Pembuangan udara dan penguapan air dari tandan buah (air
b. Tahap II, Pembuangan udara, penguapan air dari tandan buah. (Tekanan 2,5
Kg/Cm²)
c. Tahap III, Pematangan dan pelunakan daging dan membuat kejutan terhadap
b. Periksa step terakhir perebusan dari restan didalam sterilizer, Jika masih
c. Sebelum membuka pintu sterilizer, OFF kan panel dan pastikan tekanan
d. Buka pintu sterilizer secara perlahan, jika dilakukan secara manual gunakan
sarung tangan kulit dan tuas pengunci yang panjang serta posisi operator
jangan berada didekat pintu sterilizer saat membuka pintu untuk menghindari
3
e. Lihat kondisi air yang keluar dari pintu sterilizer, hal ini menandakan
tidak bergesekan.
f. Pasang sambungan lori buah masak dari dalam strelizer dengan buah yang
g. Jalankan ffb buah masak dari dalam sterilizer dan masukan buah/1yang telah
berisi TBS dengan menggunakan capstand, pastikan posisi benda roda berada
i. Tutup pintu sterilizer dan pastikan safety device sudah menahan tiang
a. Jika terjadi pecah pada packing pintu sterilizer, maka segera hentikan
c. Setelah selesai perebusan, pintu sterilizer harus tetap dalam keadaan tertutup
dan jangan tinggalkan sterilizer dalam keadaan pintu terbuka dalam waktu
4
yang lama, hal ini akan menyebabkan terjadinya ekspansi pada pintu yang
d. Pastikan inlet dan exhaust valve tertutup dan condensate dalam keadaan
terbuka.
operasional prosedur yang berlaku di Pt. Bakrie Oleochemical. Berikut ini adalah
janjangan dan berondolan. Dengan sudut-sudut yang ada dalam drum, tandan di
putar dan dibanting sehingga tandan menjadi kosong dan keluar menuju empty
fruit bunch conveyor, dan brondolan terpisah keluar menuju bottom threser
conveyor.
a. Untuk melepaskan buah dari tandannya. TBS yang telah direbus kemudian
dalam drum thresher. Buah yang telah lepas dari tandannya di tampung oleh
kosong di teruskan oleh empty bunch conveyor untuk di tampung oleh bunch
pengoprasian hoist cycle, rpm auto feeder maupun supervisi yang benar.
a. TBS yang telah direbus pada sterillizer kemudian dikeluarkan dan ditarik
menggunakan capstand melalui tracklier 5. Setelah lori keluar maka lori akan
lagi ke tippler.
b. Setelah FFB tepat berada pada rel dudukan tippler maka operator tippler akan
menekan tombol ON pada motor penarik sehingga terjadi putaran 360 derajat
pada tippler secara perlahan. Perlu diperhatikan bahwa saat permutaran tippler
harus dilakukan secara bertahap atau tidak menuang secara sekaligus TBS yang
ada, hal ini dilakukan supaya TBS yang masuk kedalam thereser merata
A. Tippler
Tippler adalah alat yang digunakan dalam proses penuangan buah yang
telah di rebus yang ada dalam lori untuk di proses di thresher drum. Tippler
digunakan sebagai pengganti hoist crane, karena pada prinsipnya sistem tippler
serta maintenance-nya lebih murah. Juga jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan
menuju thereshing.
B. Thresher
Gambar 3. 7 Thresher
Bunch Conveyor dan brondolan akan jatuh melalui kisi – kisi ke Fruit Conveyor.
Brondolan yang terpisah akan masuk ke lubang- lubang yang pada threser dan
akan masuk ke conveyor buah dan menuju ke elevator untuk diolah. Proses
4
hasil pemipilan
Shaft (poros)
Electromotor
Gearbox
Spider arm
menjadi 2 yaitu screw brunch conveyor brondolan dan screw brunch conveyor
penebah.
brondolan-brondolan yang telah lepas dari janjangan dari hasil pemipilan menuju
bottom cross conveyor. Pabrik Kelapa Sawit Bakrie oleo memiliki 1 (tiga) unit
1. Screw conveyor
2. Hanger bearing
5. Electromotor
6. Gear box
4
7. Flexible coupling
elevator.
1. Screw conveyor
2. Hanger bearing
5. Electromotor
6. Gear box
7. Flexible coupling
F. Fruit Elevator
atau conveyor pembagi. Mesin ini dilengkapi dengan variasi kecepatan stepless
motor, dengan kecepatan yang dapat diatur, Model pemindahan dan pengangkatan
dapat dilakukan sesuai banyaknya TBS, dibagi menjadi pelat baja anti karat
lengkap, papan saluran tingkat, gear untuk sebagai penggerak. Dan sekat-sekat
sebagai tempat tampungan buah. Fruit elevator dapat dilihat pada gambar di
bawah ini:
1. Timba (Corong)
2. Rantai
4. Gear box
g. Conveyor Distributor
digester. Pada ujung distributing conveyor terdapat talang overlow yang berfungsi
1. Hollow pipe
2. Solid shaft
Empty Bunch Conveyor berfungsi sebagai alat pengangkut tandan kosong dari
stasiun thresher ke hopper tandan kosong. Prinsip kerjanya adalah tandan kosong
yang keluar dari thresher masuk ke horizontal empty bunch conveyor dan inclined
1. Scraper chain
3. Chain, sprocket.
4. Linier chain.
a. ON kan conveyor under theresher, pastikan unit mesin setelah thresher sudah
run.
d. Pastikan janjangan dan brondolan tidak menumpuk disalah satu bagian drum
thresher.
d. Waktu penuangan
j. USF (Unstrip Fruit), yaitu berondolan yang sudah lepas dari spiklet tetapi
Buah masak yang jatuh pada tempat masuk buah harus dibersihkan.
Permasalahan:
menerus sehingga beban motor menjadi lebih besar dan minyak yang terserap
b. Beban yang berlebihan pada tresher menyebabkan kisi kisi dan jari-jari tresher
Penanggulangan:
a. Perlunya penerapan cycle time yang lebih tegas lagi, sehingga buah rebusan
bisa yang diumpankan dari tippler ke thresher menjadi kontinue dan sesuai
kapasitas.
b. Kordinasi antara pekerja di stasiun rebusan dan tippler agar buah rebusan
c. Sewaktu diputar tandan buah dalam alat penebah harus mencapai ketinggian
buah kelapa sawit dengan jalan pelumatan dan pengempaan. Baik buruknya
minyak dan menghasilkan nut dan fibre dan brondolan sawit yang sudah direbus
Proses kerja pada digester yaitu awalnya buah hasil penebahan di isi ¾
penuh, kemudian diputar dan line press dibuka. Digester terdiri dari tabung
silinder yang berdiri tegak yang didalamnya dipasang pisau- pisau pengaduk
(stirring arms) sebanyak 6 tingkat yang di ikatkan pada proses dan di gerakkan
3.3.4.3 Digester
Gambar 3. 13 Digester
a. Electromotor
b. Gear box
Gear box berfungsi untuk mereduksi putaran tinggi yang dihasilkan oleh
electromotor menjadi putaran rendah pada poros utama agar sesuai dengan rpm
c. Coupling System
Coupling system berfungsi sebagai penerus putaran dan daya dari poros
penggerak keporos yang digerakkan secara pasti, dimana sumbu kedua poros
d. Square shaft
Poros atau shaft merupakan suatu bagian yang terpenting dari setiap mesin.
Square Shaft (poros persegi) pada digister digunakan sebagai tempat pisau
digister. Pemasangan pisau dilakukan dengan cara diklem atau dijepit antara
Short Arm dengan Long Arm dan menggunakan baut (bolt nut) sebagai
pengikatnya.
e. Pisau pengaduk
Pisau pengaduk berfungsi untuk mengaduk daging buah didalam digister agar
terlepas dari biji. Didalam digister ada 2 (dua) jenis pisau pengaduk yang
dipakai.
f. Sittiring arm
g. Distributing conveyor
Silinder atau tabung digister berfungsi sebagai wadah atau tempat di dalam
proses pengadukan berjalan, tubuh silinder/tabung terbuat dari plat besi baja
i. Steam jacket
Steam Jacket berupa jaket atau pipa berisi steam yang mengelilingi tabung
Steam inlet pipe Berfungsi untuk memasukkan uap panas kedalam digester
mesin digester digunakan katup pengontrol yang di pasang pada pipa. Tujuan
Plat isolasi ini menggunakan aluminium dan stainless steel tebal 0,8 mm
screw press.
b. Kapasitas 20 ton/jam
c. Tinggi 3750 mm
d. Diameter 1350 mm
dengan losses yang minimal dan menyeimbangkan kapasitas pabrik sesuai dengan
design yang ditetapkan manajemen, serta memisahkan minyak kasar (crude oil)
Alat ini terdiri dari sebuah silinder (press cylinder) yang berlubang-lubang
dan di dalamnya terdapat 2 buah ulir (screw) yang berputar berlawan arah,
tekanan kempa di atur oleh kones (cones) yang berada pada bagian ujung
pengempaan, yang dapat digerakkan maju mundur secara hidrolis. Masa keluar
dari ketel adukan melalui feed screw (sebagian minyak keluar) masuk dalam main
screw untuk dikempa lebih lanjut. Dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
5
screw press.
d. Screew press.
e. Cone, berfungsi untuk menekan brondolan hasil lumatan dari screew press
agar ampas yang keluar tidak basah dengan tekanan 50-60 bar, sistem kerja
f. Screw press, berfungsi untuk mengepres brondolan hasil lumatan dari digester.
g. Saluran minyak hasil dari pengepresan yang akan di teruskan ke sand trap
tank.
a. Pastikan polishing drum, fibre cyclone fan, cake breaker conveyor, dan
crude oil vibrating screen beroperasi, ON kan press (jangan hidupkan press
secara bersamaan).
c. ON kan hidrolic pack, majukan cone hidrolic press, jika kondisi fibre press
cake terlihat sangat berminyak dan basah, untuk tahap awal manualkan
hidrolic press, operasikan tidak melebihi 60 bar sampai kondisi fibre press
e. Selama pengoperasian, amati ampere screw press dan kondisi fibre press
f. Bila kondisi fibre press cake sangat basah dan berminyak, OFF kan press
minyak, operasikan press kembali jika secara visual minyak sudah terlihat
g. Amati umpan digester, jika volume digester kurang dari ¾ segera stop press
Stasiun pemurnian yaitu stasiun pengolahan di pabrik kelapa sawit PKS yang
bertujuan untuk melakukan pemurnian minyak kelapa sawit MKS dari kotoran
kotoran, seperti padatan, lumpur dan air. Minyak kasar yang diperoleh dari hasil
pengempaan perlu dibersihkan dari kotoran, baik yang berupa padatan solid,
Tujuan dari pembersihan pemurnian miyak kasar yaitu agar diperoleh minyak
dengan kualitas sebaik mungkin dan dapat dipasarkan dengan harga yang layak.
Minyak kasar yang diperoleh dari hasil pengempaan dialirkan menuju saringan
getar untuk disaring agar kotoran yang berupa serabut kasar tersebut dialirkan ke
Minyak kasar yang terkumpul di crude oil tank dipanaskan hingga mencapai
artinya, yaitu untuk memperbesar perbedaan berat jenis BJ antar minyak, air, dan
Tank (VCT). Kemudian kita akan dilanjut ke tujuan proses pemurnian dan akan
b. Proses pemisahan minyak, air, dan kotoran dilakukan dengan cara sistem
Minyak hasil dari stasiun press menuju sand trap tank, untuk memisahkan
pasir dan cairan minyak kasar dengan cara pengendapan, suhu pada sand trap
jatuh ke bak pasir, selanjutnya pasir yang masih mengandung minyak akan di
Minyak yang masih kasar disaring melalui saringan pertama, apabila kotoran
lolos dari saringan pertama maka pada saringan kedua akan disaring kembali, di
sini benda-benda padat berupa ampas yang di saring pada saringan ini akan
cairan minyak di tampung dalam tangki crude oil tank yang telah disaring untuk
Sand Trap Tank berfungsi sebagai penangkap pasir. Minyak kasar yang
keluar dari pressan dialirkan menuju sand trap tank. Minyak kasar tersebut akan
mengalir melalui baffle – baffle yang berfungsi yang berfungsi untuk menangkap
pasir. Temperatur pada sand trap tank harus mencapai 85 – 95 ℃. Minyak yang
masuk ke sand trap tank akan diendapkan pasirnya. Minyak pada bagian atas
trap harus mencapai 85 - 95°C, karena kalau terlalu dingin pada saat dilakukan
NOS (NonOil Solid) yang dikeluarkan tersebut sangat kental dan masih
mengandung minyak.
Pipa masuk minyak, berfungsi sebagai saluran minyak masuk ke dalam sand
trap tank.
Pipa uap masuk, berfungsi sebagai saluran masuk uap panas ke dalam sand
trap tank.
6
Blow down, berfungsi sebagai saluran pengeluaran kotoran pada sand trap
tank.
b. Vibrating Screen
dari sand trap tank dari kontaminan – kontaminan non minyak seperti serabut –
serabut. Saat ini PKS Bakrie oleo menggunakan Vibrating Screen jenis Single
Deck, ukuran mesh yang digunakan adalah ukuran mesh 20 dan 40. Getaran
Kebersihan saringan mesh dari sampah dan kotoran dengan cara pencucuian
seminggu 2 kali.
Kekuatan ikat clamp ring dengan tensin ring agar saluran keluar minyak tidak
terjadi kebocoran
pada electromotor.
terdapat dua jenis saringan, yaitu deck 20 mesh dan deck 40 mesh.
Serial 0210H20338402
Elektrmotor
HP 2,5
Amps 4,5
Rpm 1433
Jumlah 3 unit
Deck 20 mesh
Ukuran saringan
Deck 40 mesh
Sumber: PT. Bakrie Oleochemical
6
DCO (Dulution Continous Oil) atau yang biasa disebut crude oil tank
(COT) berfungsi sebagai penurunan kadar NOS pada minyak. Di tangki ini
minyak diendapkan. Pada bagian bawah akan terdapat NOS yang akan dibuang.
Pada bagian atas minyak akan dipomakan menuju CST (Continous Setttling Tank)
melalui Crude Oil Pump. Bagian dalam dari Dulution Continous Oil harus
start awal menggunakan Steam Injection. Suhu Dulution Continous Oil sebaiknya
85 - 95 ℃ dan dijaga volume tanki tetap berada minimal ½ tanki. PKS Bakrie
langsung serta steam coil sehingga mencapai suhu 85 – 95°C. Minyak kasar
proses lainnya.
d. Pump COT
yang telah di saring dari Crude OilTank (COT) yang kemudian akan dialirkan ke
Continous Settling Tank (CST). Pump COT memiliki beberapa bagian- bagian.
b. Pump, berfungsi memompa minyak kasar hasil dari crude oil tank yang
Ruang pertama Untuk penampungan minyak dari pompa minyak kasar dan
penambahan panas.
jenis kecil mengapung dan dialirkan ke dalam oil tank, sedangkan sludge yang
mempunyai berat jenis lebih besar dari pada minyak masuk kedalam ruang ke
sludge.
Badan tangki,
Badan Tangki Berfungsi untuk menampung minyak kasar dan sludge serta
6
Pisau agitator
Berfungsi untuk mempercepat proses pemisahan antara minyak, air, sludge dan
dibantu dengan suhu 90-95℃ agar minyak dan sludge mudah terpisah,
Skimmer
Berfungsi untuk mengutip minyak dipermukaan yang telah terpisah dari sludge
dan padatan lainya dengan ukuran tinggi skimmer tertentu agar pengutipan
Pipa steam
Kran blowdown
Main hole
As Agitator.
Shaft
Pengaduk
Arm
Utp
6
CST terdiri dari tabung hampa udara dan 3 tingkat steam ejector, minyak
terhisap ke dalam tabung melalui pemercik (nozzle), akibat adanya hampa udara,
dan terpencar ke dalam tabung hampa. Uap air dari tabung hampa terhisap oleh
ejector 1, masuk kedalam kondensor 1, sisa uap dari kondensor 1 terhisap oleh
ejector 2 masuk ke dalam kondensor 2, sisa uap terakhir dihisap oleh ejector 3 dan
storage oil tank dan suhu di storage tank harus dijaga 40-60 ℃.
CST sekaligus mengendapkan sebagian kotoran dan air. Minyak tersebut akan
Temperatur pada Clean Oiltank harus dijaga mencapai 70 – 80 0C. Minyak yang
masuk ke Clean Oiltank akan diendapkan sludge. Minyak pada bagian atas akan
masuk dan alirkan ke Vacum dryer. Pembersihan pada tanki dilakuan pencucian
Saluran Pemasukan, berfungsi sebagai tempat masuk minyak ke dalam oil tank.
Saluran uap masuk, berfungsi sebagai tempat masuknya uap panas ke dalam
Oil Tank.
b. Vacum Dryer
Vacum Dryer merupakan alat berbentuk silinder vertical yang terbuat dari
baja stainless dan dilengkapi dengan instalasi vacum dan pemanas minyak. Vacum
dryer berfungsi sebagai alat pemisahan kadar air didalam minyak (pengeringan)
dengan cara vacum system (penguapan hampa) pada ruang vacum dengan tekanan
Pada bagian luar vacum dryer terdapat pipa yang akan masuk kedalam
vacum dryer dan terdapat nozzel – nozzel yang akan menyemprotkan minyak
menjadi butiran – butiran minyak. Suhu didalam vacum dryer harus dijaga 70 – 80
oC agar air didalam butiran minyak akan cepat berubah menjadi uap. Kemudian
Kuantitas dan kualitas feeding dan nozzle dan tekanan vacuum kurang.
Suhu 70 – 80 oC
Hp 15
Elektrmotor Amps 23
Rpm 1450
Sumber: PT Bakrie Oleochemical
c. Storage Tank
Storage tank berfungsi untuk menampung minyak akhir yang sudah siap
tempat penyimpanan minyak sawit (CPO = Crude Palm Oil) dan sewaktu – waktu
siap dijual kepada konsumen. Pipa pengisi minyak disambung dari pompa
pengantar minyak bersih, lengkap dengan check valve dan pipa pengeluaran
minyak.
Kondisi steam coil, harus diperiksa rutin, karena kebocoran steam coil dapat
Badan tangki, berfungsi sebagai dinding untuk menampung minyak yang telah
siap dijual. Steam coil, berfungsi untuk menjaga suhu minyak didalam tangki
tank.
(penjualan).
Jumlah 4 unit
mengandung minyak 7-9%, pemanasan dalam tangki ini dilakukan dengan sistem
injeksi uap dan suhu cairan dalam tangki 90-115 ℃. Dari sludge tank di
7
distribusikan ke sand cyclone, hal ini berfungsi sebagai pemisahan pasir dan
sludge, prinsip kerja nya yaitu akibat adanya gaya centrifugal yang dihasilkan
oleh cyclone serta perbedaan berat jenis, pasir dan kotoran akan terperangkap
kotoran yang masih terdapat pada minyak yang masuk dari sludge balance tank
centrifuge, sistem kerja pada sludge centrifuge ialah dengan cara berputar dengan
kecepatan putaran sebesar 1500 rpm. Minyak yang di hasilkan dari sludge
centrifuge dialirkan ke bak crude oil tank/DCO dan selanjutnya dialirkan melalui
pompa ke CST.
a. Sludge Tank
diolah di sludge separator. Dilakukan pemanasan pada sludge tank agar tidak
jenuh. Pada sludge tank diberikan steam dengan suhu 90-95 °C. Jenis pemberian
steam ini dengan steam coil. Terjadi pengendapan pada bagian bawah sludge tank,
yaitu lumpur sedangkan minyak akan dimasukkan ke Sand Cyclone. PKS Bakrie
Pipa minyak masuk, berfungsi untuk saluran minyak masuk ke dalam sludge
tank.
7
Pipa uap masuk, berfungsi untuk saluran uap panas masuk kedalam Sludge
tank.
bawah tangki.
b. Sand Cyclone
terkandung didalam sludge yang akan diolah kembali untuk dilakukan recovery
minyak dengan sistem putaran tinggi melalui grafitasi pompa. Sand Cyclone
berfungsi untuk menangkap pasir yang masih terkandung di dalam sludge. Kinerja
Sand Cyclone dapat diketahui dari selisih antara tekanan masuk dan tekanan
7
Pada alat ini tekanan terbaca di inlet sand cyclone 2 barG dan outletnya 1 bar G
penangkaan pasir. Endapan pasir didalam Sand Cyclone akan di blowdown secara
strainer.
Pipa bagian atas tangki, berfungsi menjaga aliran masuk sludge yang berlebih
an ke sludge tank.
Tubuh saringan
Keranjang penyaring
Rasio motor
7
Pemencar tekanan
Panel control
Frame
e. Sludge centrifuge
sludge 90 – 95 C dan level tanki umpan stabil dan konstan. Perlu di perhatikan
pula secara visual sludge yang dibuang tidak mengandung minyak. Pada alat ini
pisahkan nozzle.
7
dengan tujuan membersihkan sisa sludge yang berada pada sludge centrifuge. Hot
sludge seperator dan low speed agar pemisahan minyak dengan kotoran dapat
berjalan dengan baik, sistem kerjanya adalah pada saat sludge di umpan dari
balance tank untuk dimasukkan ke sludge seperator maka akan terjadi low speed,
kemudian hot water tank juga ikut dipompakan untuk dimasukkan ke sludge
seperator. Suhu hot water tank harus di jaga pada 80-90°C. Hot water tank
memiliki Beberapa bagian yang akan di jelaskan di bawah ini. Antara lain sebagai
berikut:
Pipa inlet water, berfungsi memasukan air yang akan dipanaskan kedalam
tangki.
7
Pipa inlet steam, berfungsi untuk masuknya steam yang akan memanaskan air.
g. Pengutipan Minyak Dari Sludge Di bak pasir dan bak fit recovery
klarifikasi di tampung di bak pasir, disini terjadi pengendapan pasir dan minyak
terpisah atau berada di bagian atas dan dialirkan ke bak fit recovery untuk di ambil
kembali kandungan minyaknya. Pemisahan antara minyak dengan air dan kotoran
dilakukan dengan steam injection sehingga akan terjadi pemisahan (minyak akan
Endapan yang berasal dari strainer, cleaner, dan sludge centrifuge akan
ditampung dalam bat fit, disini lumpur akan di encerkan sehingga terpisah antara
lumpur pekat dengan lumpur encer. Minyak yang diperoleh melalui pengutipan fat
pit akan di recycle ke crude oil tank, sedangkan lumpur pekat dialirkan ke tempat
pengolahan limbah.
Pada proses pengolahan kelapa sawit terdapat nut and kernel Station. Nut
and kernel station merupakan proses pemisahan campuran ampas dan biji yang
keluar dari screw press diproses untuk menghasilkan cangkang (shell) dan fiber
sebagai bahan bakar boiler serta inti sawit (kernel) sebagai hasil produksi yang
siap dipasarkan dan juga ada yang mengolahnya langsung untuk mendapatkan
Berikut ini adalah bagan alur proses produksi di stasiun kernel. Antara lain
sebagai berikut:
Cake Breaker
Fyber
Polishing
Boil
Nut
Ripple
Cangkang kernel
Pneumatic column/ Sawimpacno 1
Ligh Tenera Dry Kernel
Dry
Cangka kern
shell Claybath Claybath Kernel
Kernel
penjual Storage Kernel
Ampas dan biji dari konveyor pemecah ampas kempa (cake breaker
hampa udara di dalam kolom pemisah yang disebabkan oleh isapan blower,
ampas kering (berat jenis kecil) terhisap ke dalam fiber cyclone dan melalui air
lock masuk kedalam konveyor bahan bakar, sedangkan biji yang berat jenisnya
lebih besar jatuh ke bawah dihantarkan oleh konveyor ke dalam polishing drum.
Polishing drum berputar dengan kecepatan 32 rpm, akibat adanya putaran ini,
terjadi gesekan yang menyebabkan serabut lepas dari biji.Biji hasil dari polishing
drum di bawa oleh incleande wet nu conveyor, alat ini membawa nut menuju
destoner cyclone untuk memisah batu dan material ringan, dimana nut yang
lebih ringan akan terhisap dan nut yang terhisap di bawa oleh wet nut transport
fan, disini nut yang telah terpisah dari batu maupun material lain masuk ke
dalam nut bin, nut dihisap menuju nut silo yang posisinya berada di atas, di ujung
nut transport fan terdapat sebuah air lock yang fungsinya untuk menyetabilkan
3.3.9.3 Alat – alat Proses, Gambar Alat, Bagian – bagian Alat Dan Spesifikasi
fiber cyclone. Di dalam conveyor, press cake diaduk-aduk sehingga ampas yang
lebih ringan akan mudah dipisahkan dari biji. Cake breaker conveyor berfungsi
Conveyor.
Sirip atau pisau pemecah, berfungsi untuk memecah ampas yang masih
berupa gumpalan.
b. Depericarpe
sistem pneumatik dimana serat (fiber) dengan berat jenis lebih ringan akan
terhisap keluar oleh cyclone fiber akan terhisap ke air lock, serabut yang terhisap
langsung dibawa menjadi bahan bakar boiler sedangkan biji (nut) akan jatuh ke
Kualitas umpan.
Adjustment damper pada fan.
8
Kondisi fan.
Kebersihan.
Velocity box merupakan tabung pemisah fibre dan nut berbenuk kotak yang
Air bleading merupakan pengatur udara masuk berupa lingkaran yang dapat
fibre cyclone merupakan tempat fibre jatuh melalui vortex setelah dihisap
Vortex berbentuk kerucut dengan body besar sehingga fibre tidak mampu
terhisap oleh fan lalu fibre akan menuju air lock kemudian akan terbawa
Fan merupakan faktor terpenting pada alat ini, yaitu sebagai alat yang
Air lock sebagai pengunci udara agar tidak masuk terhisap fan melalui bagian
ini sehingga udara akan menghisap udara melalui bagian lain yaitu bagian
melebihi kapasitas.
8
Nut polishing drum berfungsi untuk memisahkan serat halus pada nut dengan
cara diputar di dalam drum. Polishing drum berputar 23 rpm. Didalam polishing
drum terdapat susu-sudu yang bersudut 20° ini digunakan untuk membawa biji
berjalan keujung dari polishing drum. Diujung polishing drum terdapat lubang-
lubang yang berfungsi sebagai tempat masuknya biji yang sudah dipisahkan
dengan kotoran dan ampas. PKS Bakrie oleo memiliki 2unit Nut Polishing Drum
dengan kapasitas.
Gear box yaitu yaitu serangkain roda gigi didalam kotak (box) yang dikopelkan
Chain dan sprocket yaitu rantai berfungsi sebagai penghubung putaran dari
Incleaned Wet Nut Conveyor & wet nut transport fan adalah alat yang
digunakan untuk membawa nut bersih menuju Nut Silo yang berfungsi sebagai
airnya
a. Pemeraman biji dilakukan di dalam Nut silo, nut silo berfungsi sebagai
kadar airnya. Kebersihan dari pada nut silo harus sangat diperhatikan
b. Didalam nut silo, nut yang masih utuh kemudian di lakukan pemeraman
dengan suhu yang bervariasi antara bagian bawah, tengan dan atas
sehingga temperatur nut akan naik dan kadar air nut berkurang. Dan
mengandungair, ketika nut menjadi kering maka inti sawit (kernel) akan
Bak penampung nut, berfungsi sebagai penampung nut hasil dari polishing
8
drum.
Saluran masuk biji, berfungsi sebagai saluran untuk memasukkan biji kedalam
nut silo.
A. Ripper Mill
Alat yang dipakai untuk pemecah biji yang telah diperam dan dikeringkan di
dalam silo, pemecah ini terdiri dari rotor yang berputar dengan kecepatan 1000-
1500 rpm di dalam stator. Nut masuk ke dalam ripple mill kemudian nut akan
ditekan oleh batang rotor road yang berputar, nut yang di tahan oleh stationery
plate akan di tekan oleh batang rotor rod, akibat adanya penekanan ini maka nut
akan pecah. Nut yang telah pecah akan jatuh ke bawah dan dibawa oleh cracked
Rpm
Kekoplakan Nut, kalau Nut tidak koplak maka banyak inti yang lengket ada
cangkang.
Ukuran nut.
menggunakan motor.
Stationary plate, berfungsi sebagai mata pemecah, nut yang berputar dari
a. Nut yang telah diproses di polishing drum yang berfungsi memisahkan serat
halus pada nut, nut yang telah dipoles akan jatuh ke bagian bawah polishing
b. Nut yang telah diproses diteruskan menuju nut hopper sebagai tempat
d. Nut yang dari nut silo selanjutnya di tuang ke ripple mill, yang berfungsi untuk
e. Nut yang telah pecah menjadi cangkang dan inti selanjutnya akan diproses di
(sistim basah) yang berfungsi untuk memisahkan kernel dan cangkang yang
berat jenisnya hampir sama, proses pemisahan cangkang dan kernel pecah
pada claybath menggunakan larutan tanah liat atau dengan bantuan calcium
(CaCO3).
g. Dan nut yang telah di proses di winnower selain ke claybath (sistim basah),
inti dan cangkang melewati vibrating drate, disini inti yang ringan akan turun
ke bawah dan di pisahkan inti dengan nut dengan sistem getaran dibawa oleh
incleaned wet kernel conveyor dan loading conveyor menuju dyer, sedangkan
a. Winnower
Biji (nut) yang sudah dipecah dari ripple mill yaitu cangkang dan inti di
dengan 2 tahap yaitu di LTDS I dan LTDS II. Dimana, pada LTDS I terjadi
pemisahan antara serabut, cangkang halus dan debu. Aliran udara terjadi karena
adanya hisapan dari blower yang digerakkan dengan motor listrik dari LTDS I
aliran udara yang akan menuju blower dan sebelumnya akan melalui cyclone.
9
Berfungsi untuk memisahkan cangkang, inti utuh dan inti pecah dan
membawa cangkang dari hisapan menuju bahan bakar dari boiler. Cyclone yang
yang terbawa dalam aliran akan terpisah dengan udara dan jatuh kebawah menuju
air lock dan inti akan jatuh ke conveyor bawah dan dibawa menuju kernel dryer.
a. Clay Bath
cangkang dan inti berdasarkan berat jenisnya di dalam air. Sehingga inti kernel
yang memiliki berat jenis lebih ringan akan terapung dan masuk ke kernel
vibrating screen (meniriskan air) kemudian masuk ke kernel silo melalui wet
kernel conveyor. Sedangkan cangkang yang memiliki berat jenis lebih berat akan
cangkang yang lolos dari LTDS 1 dan LTDS 2 dengan menggunakan media air
dan kernel sehingga didapatkan pemisahan cangkang dan kernel yang maksimal.
atasnya.
Fibrating berfungsi sebagai jalur jalan inti dan cangkang dengan sistim
b. Vibrating grade
Vibrating Grade adalah sebuah alat yang berfungsi untuk memisahkan inti
Rpm 1420
Sumber: PT. Bakrie Oleochemical
Inti basah hasil proses claybath dan vibrating grade dimasukkan ke kernel
dryer untuk dikeringkan dengan standar pabrik kadar air = 7%, kadar kotoran
7%. Pengeringan di lakukan dengan 2 tahap, yaitu pengeringan dengan suhu 50-
70℃ dan suhu bagian bawah 50-60 ℃. Kernel yang sudah di keringkan
kemudian menuju ke bulking silo. Inti yang telah berkurang kandungan airnya
dan memiliki kadar air sesuai dengan standar normal inti produksi kemudian
pengangkut.
A. Dryer silo
Dryer silo adalah suatu tempat penampung dan pengeringan inti yang
berasal dari LTDS maupun claybath dengan tujuan menurunkan kadar air sesuai
norma. Silo inti sebagai pengering, dilengkapi dengan heater dan blower. Dengan
sistem penginjeksian udara panas dari bawah. Ini dilakukan agar pengeringan
pada inti sempurna pada dalam intinya. Suhu yang paling atas akan
mengeringkan bagian luar dan suhu pada bagian tengah akan mengeringkan pada
9
bagian tengah dan suhu bagian bawah akan mengeringkan pada bagian dalam
inti. Inti yang sudah kering diturunkan masuk ke bulk silo untuk disimpan
B. Bulking Silo
g. Selama operasi catat ampere meter setiap jam dan pastikan tidak ada
kernel atau nut yang terikut fibre melebihi standar yang ditetapkan.
b. Keausan pada rotor dan stator, mengatasinya dengan penggantian barang baru.
tersebut.
tersebut.
3.3.13.7 Utilitas
a. Genset
pembangkit listrik bagi mesin dan peralatan jika arus listrik PLN terputus. Pada
Pt. Bakrie Oleochemical, fungsi genset juga untuk membantu boiler dalam proses
b. Boiler
c. Turbin
Tugas khusus ini merupakan bagian dari laporan kerja praktek di sebuah
perusahaan yang basisnya memproduksi Crude Palm Oil (CPO) atau minyak
4.1.1 Judul
5 Mesin Pabrik Kelapa Sawit dengan Metode Plan-Do- Check- Action (PDCA
Method).”
Pengolahan industri minyak kelapa sawit yang berasal dari buah pohon
produksi berupa mesin, tenaga kerja, dan buah kelapa sawit sebagai bahan
lembur dan pada saat yang bersamaan sumber daya tidak termanfaatkan dengan
baik.
penugasan pekerjaan menjadi suatu keputusan yang penting untuk dibuat metode
salah satu metode yang dimaksud dan akan digunakan dalam penelitian ini adalah
metode PDCA. Dimana metode PDCA merupakan suatu alat dalam metode
98
99
industri pengolahan tandan buah segar (TBS) menjadi Crude Palm Oil (CPO)
dengan kapasitas 60 Ton /Jam, dengan Jumlah karyawan hampir mencapai 150
dengan hampir 150 jenis mesin untuk membantu proses produksi, berikut adalah
contoh yang sering kita dengar yaitu: mesin sterilizer, digester, screw press, bak
RO, decanter, oil purifier, ripple mill, dry kernel, vibro separator, CST, vacum
drier, claybath, genset, dan capstand. dan masih banyak lagi mesin yang
membantu untuk proses produksi. Mesin yang akan menjadi objek penelitian
penelitian ini yaitu pada station Loading Ramp, FFB Conveyor, Sterilizer, Bakfit,
yang terdapat dari ke 5 station diatas dapat dilihat dari tabel dibawah ini:
bertambahnya jam kerja, kehilangan produck yang dihasilkan (losess), dan yang
permasalahan diatas.
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk perbaikan adalah dengan
kerja mesin yang tersedia. Sehingga menekan down time atau waktu yang
2. Penelitian ini hanya berfokus pada 5 mesin produksi, yaitu station Loading
3. Data yang diambil adalah jumlah produksi, jam operasional dan data Jumlah
produksi.
dalam bentuk logika sehingga dalam menyelesaikan masalah yang ada dapat
mesin. Metode pada penjadwalan ini adalah algoritma yang dapat memberikan
hasil yang cukup baik walaupun belum optimal. Tetapi dengan semakin
semakin penting untuk menghasilkan jadwal yang lebih baik dan mencapai solusi
yang mendekati.
yang ilmiah jelas akan mengurangi timbulnya hal-hal yang merugikan perusahaan
dan tepat, maka hasil produksi relatif akan lebih tinggi jika dibandingkan dengan
dibutuhkan oleh produsen supaya bisa menjalankan produksi dengan lancar dan
mudah. Jika dilihat dari pengertian ini tentu faktor produksi adalah hal penting
yang harus ada di dalam sebuah perusahaan (Assauri: 2011). Jika tidak tersedia
atau salah satunya saja tidak ada, maka bisa dipastikan produksi tidak berjalan.
10
Efeknya ialah tidak akan ada produk/jasa yang dihasilkan, proses produksi macet
yang akan membuat usaha Anda mendapatkan kerugian. Bahkan bukan tidak
1. Faktor Alam
Bahan baku dari pengolahan Cruve Palm Oil adalah buah dari kelapa sawit
yang berasal dari kebun atau dari masyarakat sekitar Faktor alam dapat menjadi
dikendalikan oleh manusia, seperti terjadi bencana alam dan sebagainya Menurut
proses produksi dalam jumlah yang cukup bukan saja dilihat dari tersedianya
tenaga kerja tetapi juga kualitas dan macam tenaga kerja perlu pula diperhatikan.
Faktor produksi tenaga kerja (Labour) merupakan factor produksi yang penting
untuk diperhatikan dalam proses produksi dalam jumlah yang cukup bukan saja
dilihat dari tersedianya tenaga kerja tetapi juga kualitas dan macam tenaga kerja
perlu pula diperhatikan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan berkaitan dengan
tenaga kerja yakni: Ketersediaan tenaga kerja, Kualitas tenaga kerja, Jenis
3. Teknologi (Mesin)
Teknologi telah menjadi suatu faktor dominan dalam bisnis dan dalam
menghasilkan suatu produk, produk yang dihasilkan tidak terpisah dari produk
lain yang telah ada, dan karena itu menjadi bagian integral dari suatu sistem.
Teknologi pabrik, ada tiga tingkatan, bila diidentifikasi atas dasar apakah
keberhasilan produksi, apakah dengan bahan yang ada untuk mutu yang sudah di
tetapkan dapat menghasilkan jumlah barang yang banyak. Hal tersebut akan terus
5. Ketepatan Waktu
dahulu, dari segi anggaran bahan baku. pekerja dan juga mesin. Oleh karena itu,
efisien. Dari faktor-faktor produksi diatas ada 5 hal yang mempengaruhi proses
produksi di Pabrik kelapa sawit. Namun yang menjadi sorotan di pabrik kelapa
sawit adalah sumber daya manusia dan mesin yang mampu mengimbangi hasil
produksi.
Dalam hal ini menurut para ahli Penggunaan mesin otomasi industri dapat
tangan manusia. sistem otomasi industri merupakan sistem yang digunakan untuk
(Gilang,2017)
serangkaian operasi yang tetap dan jarang sekali terjadi perubahan dalam
Dalam sistem Otomasi satu ini, urutan operasi dan konfigurasi mesin akan
dan upaya dalam hal memprogram ulang mesin yang biasanya digunakan dalam
otomasi yang satu ini biasanya dikendalikan oleh komputer dan diterapkan pada
produk yang sering berubah-ubah. Dan Mesin CNC merupakan salah satu contoh
sehingga bisa saja melakukan suatu kesalahan meskipun itu tidak disengaja.
Kesalahan satu atau dua kali mungkin tidak menjadi masalah, tapi bagaimana jika
10
kesalahan sering terjadi. Tentu sangat merugikan bagi perusahaan. Karena hal
itulah tingkat kesalahan ini perlu diminimalisir salah satunya adalah dengan
menggunakan salah satu tools yang sudah dijelaskan pada poin sebelumnya.
namun tenaga manusia juga ada batasnya sehingga tidak mungkin 24 jam selalu
bekerja cepat. Berbeda halnya dengan mesin yang mampu bekerja maksimal
seharian penuh. Karena kemampuan bekerja sangat baik dan tanpa lelah inilah
jumlah produksi. Jika jumlah produksi sudah besar, maka terbuka peluang
Di era persaingan industri dan bisnis yang serba ketat ini, diperlukan
percepatan produksi supaya bisa saling bersaing dengan kompetitor. Siapa yang
bekerja lambat, dia yang akan tertinggal. Bagaimana cara mempercepat produksi?
Sebenarnya bisa dengan dua cara yaitu menambah karyawan atau menggunakan
tools automasi. Namun, cara kedua lebih disarankan untuk dipilih karena bisa
bulannya untuk menggaji karyawan. Selain mengurangi biaya tenaga kerja juga
4. Meningkatkan Efisiensi
mesin, robot, komputer punya cara kerja yang berbeda dengan manusia. Mesin
bisa bekerja dengan cepat 24 jam nonstop tanpa henti. Berbeda dengan tenaga
10
manusia yang ada batasnya. Dengan menggunakan mesin dalam membantu kerja
manusia sama saja perusahaan melakukan efisiensi waktu dan biaya produksi.
dan biasanya hanya melakukan pekerjaan yang penting-penting saya. Untuk tugas
Jumlah karyawan adalah biaya terbesar yang harus dikeuarkan oleh bisnis.
timbulnya kembali masalah yang sama atau menetapkan sasaran baru bagi
perbaikan berikutnya.
PDCA yang pertama kali diperkenalkan oleh pakar kualitas ternama yang
ini kerap disebut sebagai siklus Deming (Deming Cycle / Deming Wheel). Siklus
tahap - dalam siklus PDCA adalah sebagai berikut (M. N. Nasution, 2015):
1. Tahan Plan
PDCA. Tujuan dari tahap ini adalah menganalisis sebab-sebab utama yang
menyebabkan masalah pada proses produksi. Pada penelitian ini dicari terlebih
dahulu jenis permasalahan yang paling tinggi atau sering terjadi pada produk
2. Tahap Do
3. Tahap Check
Pada tahap ini adalah tahap ketiga dari metode PDCA. Maka dilakukan
analisis lanjut perbaikan akar masalah yang telah ditemukan dan dijelaskan pada
tahap sebelumnya.
4. Tahap Action
Pada tahap ini adalah tahap terakhir dari metode PDCA.Setelah dilakukan
analisa pada penyebab yang ada dilapangan. Tahap ini adalah tahap terakhir yang
proses produksi. Station tersebut adalah: station Loading Ramp, FFB Conveyor,
10
dalam proses produksi. Mengamati setiap proses produksi dan mesin mesin yang
Perumusan masalah
yang terjadi Di proses
Menerapkan Metode
Plan Do Check Action
Analisis Data
Penarikan Kesimpulan dan diberikan saran untuk Penelitian dan Perusahaan
Pengolahan data
Selesai
1. Observasi
penelitian khususnya pada mesin – mesin produksi kelapa sawit. Dari hasil
2. Wawancara
3. Dokumentasi
Merupakan langkah pertama dalam metode PDCA. Tujuan dari tahap ini
produksi. Pada penelitian ini dicari terlebih dahulu permasalahan apa yang sering
Dari hasil analisa dan pengumpulan data baik secara wawancara, visual dan
penyebabnya dapat dilihat dari diagram tulang ikan (fish bond diagram) dibawah:
2. DO (Pelaksanaan)
Do (pelaksanaan) adalah langkah kedua dari metode PDCA. Dari diagram
sebab akibat diatas, maka tindakan perbaikan yang dilakukan dalam mengatasi
Pelatihan dan Pembuatan dan motivasi Minggu Ke2 Proses Operator Schedule
pengembangan
diri karyawan
mengirimkan sistem otomatis, proses produksi Oktober 2022 Proses produksi sop standart
MESIN buah ke station seperti: PLC, karena bahan produksi dan tentang
Pemberian standar operasi kerja yang sesuai dengan station kerja, agar
3. Check
Tahapan berikutnya yaitu check atau evaluasi hasil. Langkah yang
perbaikan:
4.Action
Pada tahap ini adalah tahap terakhir dari metode PDCA.Setelah dilakukan
1. Man
2. Mesin
ramp, FFB Conveyor dan strilizer dan memindahkan panel Diruangan tertentu
3. Methode
4. Bahan Baku
keterlambatan bahan baku di peroleh dari operator yang telat dan mesin yang
tidak otomatis .
Keterangan :
Dari hasil perbaikan sistem di bulan Okober adanya peningkatan penerimaan
buah sawit (TBS) antara bulan Agustus dan November berbeda 155% . dari uji
coba mengunakan siste otomasi sementara didapatkan randemen yang dihasilkan
meningkat dan jam operasinal menurun 26 % dari rata-rata setiap bulannya.
Hal ini sangat menguntungkan perusahaan sehingga PT Bakrie Oleo chemical
ingin menerapkan sistem ini di bebrapa applikasi atau stasiun proses produksi.
11
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian Kerja Praktek di
masalah yang terjadi di lini produksi pada area: Loading Ramp, FFB
3. Selain dari mesin Sumber daya manusia mempengaruhi dari hasil produksi
selanjutnya.
5.2 Saran
mengontrol kinerja dari setiap karyawan dan mesin yang digunakan agar
2. Diadakan jadwal pelatihan lebih rutin terhadap para operator terutama pada
bagian produksi, agar dapat memahami SPK (Surat Perintah Kerja) yang
digunakan.
terjadinya kerusakan pada saat jam operasional atau saat proses produksi.
DAFTAR PUSTAKA
Sumatera Utara
Produktivitas. Isniah, S., Hardi Purba, H., & Debora, F. (2020). Plan do
ajmpi. v7il309.
Rionga & Yoga Firdaus, 2007.Analisis Produksi Kelapa Sawit (Elaeis Guineensis
1(2)63-78
Miarso Dan purwoko, Agus. 2007. Teknologi Mesin Merupakan Faktor yang
Dokumentasi
12
12
12
12
12
126