Anda di halaman 1dari 53

KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena


berkat rahmat-Nya, maka Penulisan Laporan Kerja Praktek pada Jurusan Teknik
Mesin Fakultas Sains & Teknologi Universitas Islam As-Syafi’iyah Bekasi sudah
bisa diselesaikan. Laporan ini disusun berdasarkan pada Kurikulum yang ada di
Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Sains & Teknologi Universitas Islam As-
Syafi’iyah Bekasi.
Penulisan Laporan Kerja Praktek ini disusun sebagai penuntun dan
pegangan, baik untuk mahasiswa, dosen maupun pengelola Jurusan. Laporan ini
memuat ketentuan-ketentuan umum tentang tata cara penyusunan dan penulisan
laporan kerja praktek yang harus ditaati oleh semua mahasiswa dilingkungan
Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Sains & Teknologi Universitas Islam As-
Syafi’iyah Bekasi. Kami berharap agar Dosen Pembimbing, Ketua Jurusan, dan
mahasiswa mengetahui, memahami, dan mentaati semua peraturan dan ketentuan
yang tercantum dalam buku panduan. Bilamana ada ketentuan maupun format
laporan yang kiranya kurang layak mohon disampaikan kepada mahasiswa kerja
praktek, sehingga dapat ditindaklanjuti untuk penyempurnaan Laporan ini.
Semoga dengan diselesaikannya Laporan Kerja Praktek ini,
pelaksanaan kegiatan program dapat dilaksanakan lebih lancar dan mantap untuk
mencapai visi, misi, dan tujuan pendidikan Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Sains
& Teknologi Universitas Islam As-Syafi’iyah Bekasi. Selama melakukan kerja
praktek yang dilanjutkan penulisan laporan ini, penulis menyadari sepenuhnya
telah mendapat banyak bantuan dari berbagai pihak, sehingga tidak lupa penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Allah SWT yang Maha Mengetahui segala sesuatu, yang Maha
Kuasa di seluruh alam semesta dengan daya tanpa batas, pemilik
kesempurnaan yang sejati.
2. Orang tua tercinta atas kasih sayang, do’a, dukungan, motivasi
dan segala yang telah diberikan, hingga tidak ada yang dapat
penulis berikan untuk membalasnya.

i
3. Kakak tercinta atas kasih sayang, do’a, dukungan, motivasi dan
segala yang telah diberikan, hingga tidak ada yang dapat penulis
berikan untuk membalasnya.
4. Bapak Henry Hendrayana, ST, selaku Pembimbing yang telah
memberikan banyak bantuan dan arahan pada penulis pada saat
melaksanakan Kerja Praktek di PT. MELTECH Consultindo
Nusa.
5. Bapak ------, selaku bapak dosen pembimbing yang telah
memberikan banyak bantuan dan arahan pada penulis pada saat
membuat laporan praketk kerja di PT.MELTECH Consultindo
Nusa.
6. Teman-teman dari berbagai Universitas yang tidak bisa saya
persebutkan satu-persatu.

Penulis dengan senang hati menerima saran dan kritik dari


segenap pembaca demi perbaikan dan penyempurnaan Laporan Kerja Praktek
ini. Apabila terdapat kesalahan dalam penulisannya, penulis memohon maaf
yang sebesar-besarnya. Semoga pengetahuan ini berguna bagi kita semua
khususnya dalam dunia ilmu pengetahuan, Engineering dan Perusahaan, serta
pembaca pada umumnya.

Jakarta, 12 November 2018


Penulis,

TRI REJEKI

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i


DAFTAR ISI ............................................................................................................ i
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. 1
BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................. 1
1.1 LATAR BELAKANG ............................................................... 1
1.2 TUJUAN PRAKTEK ................................................................ 2
1.3 MANFAAT PRAKTEK ............................................................ 3
1.3.1 BAGI MAHASISWA .................................................................3
1.3.2 BAGI FAKULTAS .....................................................................3
1.3.3 BAGI PERUSAHAAN ...............................................................3
1.4 WAKTU PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
4
1.5 RUANG LINGKUP PEMBAHASAN ...................................... 4
1.6 SISTEM PENULISAN .............................................................. 4
BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ............................................... 6
2.1 SEJARAH SINGKAT PERUSAHAAN ................................... 6
2.2 LOKASI DAN DENAH PERUSAHAAN ................................ 7
2.3 VISI & MISI PERUSAHAAN .................................................. 7
2.3.1 VISI 7
2.3.2 MISI8
2.4 RUANG LINGKUP PERUSAHAAN ....................................... 8
2.5 STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN ......................... 9
BAB 3 LANDASAN TEORI ........................................................................... 10
3.1 TATA UDARA........................................................................ 10
3.2 KOMPONEN UTAMA DALAM SISTEM TATA UDARA . 12
3.2.1 AIR CONDITIONING (AC) ....................................................12
3.2.1.1 PENGERTIAN DASAR TENTANG AC ............................. 13
3.2.1.2 FUNGSI AC .......................................................................... 14
3.2.1.3 MACAM-MACAM AC ........................................................ 14
3.2.1.3.1 SPLIT WALL ..................................................................... 15
3.2.1.3.2 CASSETTE ........................................................................ 16
3.2.1.3.3 SENTRAL .......................................................................... 17
3.2.1.3.4 SPLIT DUCT ..................................................................... 17
3.2.1.3.5 STANDING FLOOR ......................................................... 18

i
3.2.1.3.6 AC PORTABLE ................................................................. 19
3.2.1.3.7 AC WINDOW .................................................................... 20
3.2.1.3.8 AC VRV ............................................................................. 20
3.2.1.4 JENIS SISTEM DALAM INSTALASI AC ......................... 21
3.2.1.4.1 SISTEM AC SPLIT ............................................................ 21
3.2.1.4.2 SISTEM AC SENTRAL .................................................... 27
3.2.1.4.3 SISTEM AC VRV .............................................................. 34
3.2.2 VENTILASI UDARA / EXHAUST FAN ...............................37
3.2.2.1 PENGERTIAN VENTILASI ................................................ 38
3.2.2.2 FUNGSI VENTILASI RUANGAN ...................................... 38
3.2.2.3 MACAM-MACAM VENTILASI ......................................... 39
3.2.2.3.1 VENTILASI ALAMI ......................................................... 39
3.2.2.3.2 VENTILASI MEKANIK ................................................... 39

ii
DAFTAR GAMBAR

Bagan 2.1 Struktur Organisasi PT. MELTECH Consultindo Nusa ........ 9

Gambar 2.1 Lokasi PT. MELTECH Consultindo Nusa.......................... 7


Gambar 3.1 AC Split Indoor Dan Outdoor ........................................... 16
Gambar 3.2 AC Cassette Indoor Dan Outdoor ..................................... 16
Gambar 3.3 AC Sentral Indoor ............................................................. 17
Gambar 3.4 AC Split Duct Indoor Dan Outdoor .................................. 18
Gambar 3.5 AC Floor Standing Indoor Dan Outdoor ........................... 19
Gambar 3.6 AC Portable ....................................................................... 20
Gambar 3.7 AC VRV ............................................................................ 21
Gambar 3.8 Skema Chiller .................................................................... 29
Gambar 3.9 Fan Sentrifugal .................................................................. 40
Gambar 3.10 Fan Sentrifugal Tipe Radial Blade .................................. 41
Gambar 3.11 Fan Sentrifugal Tipe Forward Curved ............................ 42
Gambar 3.12 Fan Sentrifugal Tipe Bacward Inclined .......................... 43
Gambar 3.13 Fan Sentrifugal Tipe Airfoil Blade ................................. 44
Gambar 3.14 Fan Sentrifugal Tipe Radial Tip ...................................... 45
Gambar 3.15 Fan Propeler .................................................................... 46
Gambar 3.16 Fan Pipa Aksial ............................................................... 47
Gambar 3.17 Fan Dengan Baling-baling Axial .................................... 47

Diagram Sistem 3.1 AC Split................................................................ 22


Diagram Sistem 3.2 AC Sentral ............................................................ 28
Diagram Sistem 3.3 AC VRV ............................................................... 35

1
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Perusahaan atau instansi baik swasta maupun pemerintah merupakan
dunia kerja nyata yang akan dihadapi oleh mahasiswa kelak setelah mereka
menyelesaikan studinya dari suatu jenjang perguruan tinggi. Bertitik tolak dari
kondisi tersebut maka suatu lembaga penyelenggara pendidikan tinggi perlu
memberikan suatu kesempatan kepada para mahasiswanya untuk mengenal lebih
dekat dengan dunia kerja nyata tersebut dengan terjun langsung ke lapangan
melaluikerja praktek.
Persaingan dalam dunia kerja, merupakan sebuah tantangan yang harus
dihadapi oleh semua pihak dan itu semua tidak bisa lepas dari ilmu pengetahuan
& teknologi. Perubahan serta perkembangan dalam dunia industri atau bisnis
sudah sedemikian cepatnya dan menurut kalangan industri serta para praktisi yang
berkecimpung di dalamnya untuk lebih siap menghadapi kemajuan yang ada.
Semementara itu di satu sisi masih terdapat kesenjangan antara dunia pendidikan
kita, khususnya dari kalangan perguruan tinggi dengan dunia kerja yang
sebenarnya. Kenyataan yang kita temui saat ini adalah para sarjana lulusan
perguruan tinggi hanya sebagai sumber daya yang siap latih, bukan siap pakai.
Penyebab utama para sarjana lulusan perguruan tinggi hanya sebagai
sumber daya siap latih, bukan siap pakai adalah ketertinggalan perguruan tinggi
terhadap perkembangan teknologi dan informasi yang ada didunia luar. Untuk itu,
sebagai salah satu upaya yang ditempuh perguruan tinggi untuk mengantisipasi
permasalahan diatas adalah dengan mewajibkan setiap mahasiswa untuk
mengikuti program Praktek Kerja Lapangan di suatu lembaga, instansi atau
perusahaan, baik pemerintah maupun swasta, yang sesuai dengan disiplin ilmu
yang ditekuninya. Dengan kerja praktek pada perusahaan-perusahaan atau instansi
tertentu diharapkan mahasiswa dapat memiliki gambaran yang lebih mendalam
tentang kondisi nyata didunia kerja, sekaligus dapat menambah pengalaman serta

1
Islam As-Syafi’iyah merupakan salah satu tempat akademik di bidang
pendidikan membawa cakrawala pandang yang lebih luas karena mungkin tidak
didapatkan di bangku kuliah.
Universitas Strata I yang berada di Kota Bekasi. Pendidikan Strata I ini
bertujuan menghasilkan tenaga yang profesional dan terampil serta kualitas moral
yang tinggi. Sesuai dengan tujuan tersebut, maka diharapkan mahasiswa lulusan
Universitas Islam As-Syafi’iyah dapat menguasai pengetahuan dan keterampilan
secara lebih mendalam agar dapat lebih mudah bersaing di dunia kerja. Demi
mencapai misi Universitas Islam As-Syafi’iyah itu, Universitas Islam As-
Syafi’iyah mengadakan Kerja Praktek untuk para mahasiswa Universitas Islam
As-Syafi’iyah.
Dalam meningkatkan sumber daya manusia, dibutuhkan tenaga ahli
yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Teknik mesin di Universitas
Islam As- Syafi’iyah merupakan salah satu wadah yang mempersiapkan tenaga
ahli yang berkualitas. Agar hal tersebut tercapai maka mahasiswa diwajibkan
untuk melaksanakan Kerja Praktek di suatu lembaga, instansi atau perusahaan,
baik pemerintah maupun swasta, yang sesuai dengan disiplin ilmu yang
ditekuninya.
Maka dari itu saya memilih PT. MELTECH Consultindo Nusa sebagai
tempat untuk menambah pengetahuan yang lebih dalam lagi tentang dunia kerja.
Saya juga dapat mengaplikasikan teori yang saya peroleh di bangku kuliah dalam
bentuk kerja praktek.

1.2 TUJUAN PRAKTEK


Tujuan dilakukannya Praktik Kerja Lapangan diantaranya:
1. Untuk memenuhi syarat mata kuliah Praktek Kerja Lapangan.
2. Menambah wawasan dan pengalaman kerja sebagai bekal kerja di
dunia kerja sesuai dengan keahlian yang dimiliki.
3. Meningkatkan hubungan kerjasama yang baik antara Universitas
Islam As- Syafi’iyah Bekasi dengan berbagai instansi.
4. Dapat mempraktekan teori-teori yang ada di mata kuliah teknik
mesin yang telah diajarkan secara langsung.

2
5. Meningkatkan pemahaman mahasiswa mengenai praktek dalam
dunia kerja sehingga dapat memberikan bekal kepada mahasiswa
untuk terjun langsung ke lapangan.

1.3 MANFAAT PRAKTEK

1.3.1 BAGI MAHASISWA


1. Dapat mengetahui lebih jauh realita ilmu yang telah diterima di
perkuliahan dengan kenyataan di lapangan.
2. Memperdalam dan meningkatkan keterampilan dan kreativitas
diri dalam lingkungan yang sesuai dengan disiplin ilmu yang
dimilikinya.
3. Dapat menyiapkan langkah-langkah yang diperlukan untuk
menyesuaikan diri dalam lingkungan kerjanya di masa
mendatang.
4. Menambah wawasan, pengetahuan dan pengalaman selaku
generasi yang dididik untuk siap terjun langsung di masyarakat
khususnya di lingkungan kerjanya.

1.3.2 BAGI FAKULTAS


Sebagai bahan evaluasi kurikulum yang telah diterapkan, serta
menemukan penyesuaiannya dengan kebutuhan tenaga kerja yang kompeten
dalam bidangnya.

1.3.3 BAGI PERUSAHAAN


1. Membantu menyelesaikan pekerjaan sehari-hari di PT.
MELTECH Consultindo Nusa.
2. Sebagai sarana kerjasama antara perusahaan dengan fakultas sains
& teknologi Universitas Islam As-Syafi’iyah.

3
1.4 WAKTU PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Adapun waktu pelaksanaan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) yang
kami lakukan adalah sebagai berikut :
Tanggal : 01 Oktober 2018 – 26 Oktober 2018
Tempat Pelaksanaan : PT. MELTECH Consultindo Nusa
Bagian : Drafter CAD
Lokasi : Jl. Jatinegara Timur IV No.8
Waktu Pelaksanaan : Senin - Jum’at, pukul 09.00 - 15.00

1.5 RUANG LINGKUP PEMBAHASAN


Mengingat waktu yang tersedia dalam Praktek Kerja Lapangan (PKL)
Penulis/pelaksana praktek kerja lapangan membatasi permasalahan maupun
penyusunannya lebih difokuskan pada “SISTEM TATA UDARA PADA”
dengan tujuan agar tidak terlalu luas permasalahannya dan agar memperoleh hasil
yang memuaskan sesuai dengan harapan.

1.6 SISTEM PENULISAN


Adapun tujuan dari sistematika penulisan ini adalah agar dapat
memperoleh gambaran dan arah penulisan yang jelas. Untuk mempermudah
pembaca dan dapat memahami gambaran yang jelas dari laporan ini, maka penulis
akan menguraikan masalah pokok yang dibahas dalam Laporan Kerja Praktek ini
sebagai berikut :
 BAB I. PENDAHULUAN
Pada bab ini meliputi latar belakang permasalahan, tujuan kerja
praktek, manfaat kerja praktek bagi mahasiswa, fakultas teknik
mesin Universitas Islam As-Syafi’iyah dan bagi PT. MELTECH
Consultindo Nusa, ruang lingkup pembahasan dan sistematika
penulisan.

4
 BAB II. URAIAN UMUM PT. MELTECH Consultindo Nusa
Menguraikan secara singkat mengenai sejarah perusahaan, visi
dan misi perusahaan, lingkup perusahaan dan struktur organisasi
perusahaan.

 BAB III. MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL PADA


GEDUNG BERTINGKAT
Menjelaskan tentang secara umum tahap – tahap melakukan
instalasi listrik seperti yang di dapat pada materi perkuliahan
serta mengetahui secara nyata peralatan kelistrikan yang
digunakan.

 BAB IV. PENUTUP


Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran. Kesimpulan
ini berisi jawaban dari Kerja Praktek atas tujuan dari penulis,
kemudian kesimpulan ini diberi saran yang mungkin dapat
bermanfaat bagi pihak penulis, pihak dimana dilakukan Kerja
Praktek dan juga bagi pembaca Laporan Kerja Praktek ini.
Komponen bab ini adalah kesimpulan dan saran.

5
BAB 2
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 SEJARAH SINGKAT PERUSAHAAN


Awal berdirinya PT. MELTECH Consultindo Nusa dari sedikitnya
jumlah perusahaan yang bergerak dalam pemberian pelayanan jasa perencanaan
dan pengawasan dalam bidang Mechanical & Elektrical, memang sejak awal
berdiri perusahaan berusaha untuk dapat berbuat dan bereksplorasi menjadi
sebuah perusahaan yang handal dibidangnya.
Sekalipun dalam perjalanan menuju kesempurnaan sebuah pelayanan ada
pasang surutnya, yaitu ketika terjadi krisis ekonomi pada tahun 1998-1999 hingga
membuat perusahaan sempat menunjukan grafik penurunan, namun berkat tekat
dan semangat untuk dapat berbuat yang lebih baik dimasa mendatang maka pada
akhirnya krisis tersebut dapat dilewatinya. Dimana kilas balik yang dialami
perusahaan menjadi awal peningkatan kinerja tersebut terjadi pada tahun 2001
ketika perusahaan menangani sebuah proyek yang bernama Mangga Dua Square,
itulah awal kebangkitan perusahaan hingga pada akhirnya menunjukan
eksistensinya hingga saat ini.
Hal itu pun juga didukung dengan adanya kesatuan niat yang ditunjang
dengan sikap profesionalisme baik dari sisi manajemen maupun dari sisi
karyawan. Sehingga pada saat itu keduanya saling bahu membahu dalam
memberikan sumbangsih pemikiran dan kreativitas yang maksimal untuk menuju
peningkatan kinerja yang lebih baik.
Satu sikap yang selama ini tetap dipertahankan oleh perusahaan sebagai
sebuah ciri khas perusahaan adalah usaha untuk selalu bersikap dan menjaga
kepercayaan yang telah diberikan oleh para pemilik (owner) maupun mitra kerja.
Hingga siapapun owners dan mitra kerja yang menjadi partner dalam pengerjaan
sebuah proyek maka perusahaan akan selalu menyesuaikan dengan memberikan
dukungan yang positif kepada mereka dengan cara memberikan person incharge (
orang yang bertanggungjawab dalam proyek tersebut ) dengan memenuhi kriteria

6
yang memiliki keahlian, kemampuan dan pengalaman dalam mengerjakan
pekerjaan sejenis, sehingga hasil yang didapat akan menjadi maksimal.
Kini dengan jumlah karyawan aktif sebanyak 63 orang yang terdiri dari
35 orang engineering dan 15 teknisi serta dukungan manajemen yang solid, pada
akhirnya membuat perusahaan terus berkiprah dan memberikan kontribusinya
bagi perkembangan dunia property tidak saja di tanah air tapi juga di dunia
internasional.

2.2 LOKASI DAN DENAH PERUSAHAAN


Perusahaan ini berdiri pada tanggal 30 April 1992, berlokasi di Jln.
Jatinegara Timur IV no. 8 Jakarta Timur.

Gambar 2.1 Lokasi PT. MELTECH Consultindo Nusa

2.3 VISI & MISI PERUSAHAAN

2.3.1 VISI
Menjadikan Perusahaan sebagai konsultan M/E yang consern dalam
penerapan Filosofi perencanaan. Dengan konsep bekerja yang mengutamakan
adanya tahapan perencanaan. Dimana sebuah perencanaan itu tidak sekedar
memikirkan unsur inventasi, yang berdampak juga pada operasional cost menjadi

7
murah, perawatannya menjadi mudah dan desain yang dibuat mudah untuk
dilakukan penyesuaian sesuai kebutuhan.

2.3.2 MISI
Menjadikan Perusahaan sebagai konsultan M/E salah satu yang terbaik
tidak saja di dalam negeri tapi juga di luar negeri dengan cara :
1. Konsep bekerja yang tidak hanya melihat satu proyek itu sebagai
obyek saat ini tapi kedepan, sehingga pemahaman dan
penguasaan materi pekerjaan menjadi satu kunci yang mesti
diperhatikan pada saat pengerjaan sebuah proyek.
2. Konsep bekerja yang lebih cepat, memberikan hasil yang cepat
dengan konsep bekerja yang tepat dan akurat.
3. Konsep bekerja yang selalu berusaha untuk menjadikan sebuah
proyek itu adalah sebuah investasi sehingga pada akhirnya proyek
itu dapat dioperasikan dengan lebih efektif dan efisien.

2.4 RUANG LINGKUP PERUSAHAAN


PT. MELTECH Consultindo Nusa adalah perusahaan yang bergerak
dibidang konsultan bangunan mekanikal elektrikal & plumbing (MEP). Dalam
pekerjaan di konsultan MEP sangat berhubungan erat dengan sipil terutama
arsitek. Gambar MEP tidak akan bisa diselesaikan apabila gambar arsitek belum
selesai, mungkin bisa, asalkan orang-orang yang bekerja di divisi MEP tersebut
mempunyai khayalan yang sangat bagus.
Scope pekerjaan mekanikal dan plumbing terdiri dari pekerjaan :
 Pemipaan
 Pemadam kebakaran
 Tata udara
 Lift, elevator dan eskalator
 Kompresor
 Sistem gas

8
Untuk pemipaan terdiri dari pemipaan air bersih, air kotor, vent, air
hujan, air proses dan lain sebagainya masuk dalam scope pekerjaan plumbing.
Instalasi pemadam kebakaran yang masuk ke scope orang mekanikal adalah
instalasi sprinkle dan IHB (Indoor Hydrant Box ), serta OHB ( Outdoor Hydrant
Box ). Begitu juga dengan sistem tata udara ( AC dan Exhaust ), lift dan
pengolahan limbah menjadi scope kerja bagian mekanikal.
Scope pekerjaan elektrikal dan elektronik terdiri dari :
 Fire alarm
 Tata suara
 Telepon dan data
 MATV
 CCTV
 Security system, dan sebagainya
Untuk pekerjaan bagian elektrikal terdiri dari instalasi tegangan
menengah, tegangan rendah sampai instalasi penerangan dan stop kontak.
Pekerjaannya meliputi pekerjaan trafo, panel listrik, kabel, instalasi lampu, dan
stop kontak, serta kabel ladder.

2.5 STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN


Adapun struktur organisasi di PT. MELTECH Consultindo Nusa
sebagai berikut:

DIREKTUR

DIVISI UMUM DIVISI TEKNIK

ENGINEER
BAGIAN BAGIAN ENGINEER ENGINEER ENGINEER
PERSONALIA KEUANGAN ELECTRICAL ELECTRONIC PLUMBING &
VAC
FIRE FIGTING

DRAFTER
DRAFTER DRAFTER DRAFTER
ELECTRICAL PLUMBING &
VAC ELECTRONIC
FIRE FIGHTING

Bagan 2.1 Struktur Organisasi PT. MELTECH Consultindo Nusa

9
BAB 3
LANDASAN TEORI

3.1 TATA UDARA


Hampir semua aktifitas dalam gedung seperti kantor, hotel, rumah sakit,
apartemen, dan pusat belanja memerlukan listrik misalnya untuk keperluan lampu
penerangan, pendingin ruangan, lift, dan eskalator. Di Indonesia yang beriklim
tropis, sebagian besar energi listrik digunakan untuk mendinginkan ruangan
dengan menggunakan sistem tata udara atau dikenal dengan Air Conditioner
(AC). Bangunan gedung modern menggunakan berbagai sarana untuk memberi
kenyamanan bagi penghuni dan tamunya. Sarana yang memberikan kenyamanan
ini disebut dengan utilitas bangunan dengan distribusi pemakaian listrik dan
sistem tata udara adalah konsumen pemakai listrik terbesar. Pada dasarnya sistem
tata udara terbagi menjadi 2, yaitu : - Sistem tata udara langsung (Direct Cooling).
Pada sistem ini udara diturunkan suhunya oleh refrigran freon dan disalurkan ke
dalam ruangan tanpa saluran udara (ducting). Jenis yang digunakan adalah AC
Window berkapasitas 0,5 – 2 pk, AC split berkapasitas 0,5 – 3 pk dan AC package
berkapasitas sampai 10 pk. - Sistem tata udara tidak langsung (Indirect Cooling)
Refrigran yang digunakan bukan freon tetapi air es (chilled water) dengan suhu
sekitar 50C. Air es dihasilkan dalam chiller (mesin pembuat es yang
menggunakan refrigran sebagai zat pendingin). Sistem ini dikenal dengan sistem
tata udara terpusat (Central Air Conditioning System).

Bagi negara berkembang seperti Indonesia, menghemat energi berarti


mengurangi biaya produksi dan menambah keuntungan atau suatu kesempatan
untuk program pengembangan produktivitas/daya saing usaha. Dalam menghemat
energi pada bangunan gedung paska konstruksi, ada lima hal pokok yang perlu
dilakukan yaitu : komitmen manajemen, identifikasi masalah, penunjukan petugas
energi, implementasi dan evaluasi pelaksanaan. Hasil-hasil penelitaian tentang
lingkungan kerja menunjukkan bahwa di dalam ruang berudara segar
civitas/karyawan dapat bekerja lebih baik dan jumlah kesalahan dapat dikurangi
sehingga efisiensi kerja dapat ditingkatkan.

10
Instalasi pendinginan pertama kali dibuat dan dipatenkan oleh seorang
berkebangsaan Amerika, yaitu Joseph Mc.Creaty, dalam tahun 1897. Pada waktu
itu, instalasi tersebut dinamai mesin pencuci udara (air washer), yaitu suatu sistem
pendinginan yang menggunakan percikan air. Sedangkan Dr. Willis Haviland
Carrier (Amerika Serikat, 1906) dapat dianggap sebagai orang pertama yang
berhasil membuat alat pengatur temperatur dan kelembaban udara, ia berhasil
menyegarkan udara dari sebuah percetakan dengan menggunakan sistem pencuci
udara. Dalam hal tersebut ia mendinginkan dan menjenuhkan udara sampai
mencapai titik embunnya. Teori Termodinamika yang dihasilkannya itu
dikemukakan pada suatu pertemuan The American Society of Mechanical
Engineers tahun 1911. Sampai beberapa tahun setelah perang dunia kedua,
instalasi penyegaran udara hanya dipergunakan untuk keperluan industri. Namun,
setelah itu penggunaannya diperluas untuk memenuhi kebutuhan akan
kenyamanan dan kesegaran udara di hotel, kantor, gedung bioskop, di rumah, dan
sebagainya.

Penelitian tentang manajemen sistem tata udara telah banyak dilakukan,


manajemen tata udara disini berarti penggunaan sistem tata udara secara efektif
untuk mencapai sasaran optimal pemakaian. Achmad Marzuki dan Rusman
(2012) melakukan penelitian tentang audit energi pada bangunan gedung direksi
PT. Perkebunan Nusantara XIII. Hasil penelitian menunjukkan bahwa AC
menyumbang cukup besar dari segi beban yaitu sekitar 57,36%. Namun dilihat
dari nilai target IKE yang digunakan untuk klasifikasi perkantoran (komersil)
yaitu sebesar 240 kWh/m2 per tahun, nilai Intensitas Konsumsi Energi (IKE)
listrik per satuan luas total gedung yang dikondisikan (ber-AC) pada gedung
direksi PT. Perkebunan Nusantara XIII yaitu sebesar 194.17 kWh/m2 per tahun
nilai ini masih relatif lebih rendah dari standar target yang ditentukan.[5]
Berdasarkan dari beberapa hasil penelitian ternyata AC memberikan beban yang
cukup besar, dan apabila tidak dilakukan suatu manajemen pada sistem tata
udaranya maka tingkat konsumsi listrik pada bangunan tersebut menjadi tidak
efisien dan bisa berujung pada pemborosan.

11
Sebelum diuraikan lebih lanjut tentang sistem tata udara bangunan
gedung ada baiknya dipahami terlebih dahulu tentang satuan energi, prinsip
konservasi energi dan cara kerja sistem tata udara. Satuan energi yang biasa
digunakan adalah :
 Energi listrik dengan satuan kWh (kilo Watt hour)
 Ukuran kapasitas pendingin AC dengan satuan Ton Refrigrasi
(Ton Ref). 1 Ton Ref = 3.032 kkal per jam = 12.000 btu per jam
(satuan Britania) = 3,517 kW.

3.2 KOMPONEN UTAMA DALAM SISTEM TATA UDARA

3.2.1 AIR CONDITIONING (AC)


Pengetahuan tentang fungsi pendinginan udara sudah berkembang sejak
zaman Romawi. Makanan yang disimpan di tempat dingin akan tahan lebih lama
dibandingkan dengan di tempat panas. Pada udara dingin, pergerakan bakteri lebih
lambat, sehingga proses pembusukan berjalan lebih lama. Oleh karena itu, orang-
orang di zaman itu menyimpan makanan di ruangan bawah tanah atau di dalam
sumur. Pada musim dingin penduduk di daerah utara memotong es dari danau-
danau yang membeku. Mereka menyimpannya dalam sebuk gergaji atau
bangunan pendingin lalu menjualnya kepada penduduk di daerah selatan pada
musim panas.
Pada akhir abad ke-18, musim dingin di daerah utara mengalami
kenaikan temperatur. Pada masa-masa inilah orang mulai mengembangkan mesin
pendingin untuk mencetak es. Kemudian muncullah alat yang dikenal dengan
istilah “kotak es”. Alat ini digunakan untuk mengawetkan makanan. Alat
pendingin yang dilengkapi freezer (sekarang kita menyebutnya kulkas), baru
mulai dibuat orang pada awal abad ke-19. Sejak itu, sistem pendingin berkembang
dengan pesat. Orang tidak hanya menggunakan sistem pendingin ntuk
mengawetkan makanan, melainkan juga untuk pengondisian udara (Air
Conditioning).

12
Lonjakan produksi dalam industri refrigerasi dan air conditioning terjadi
mulai tahun 1930-an. Refrigerasi di USA pada tahun 1940 mengambil bagian
lebih dari 13% (energi) dari total perdagangan peralatan mesin saat itu.
Perdagangan refrigerasi saat itu setidaknya bisa diklasifikasikan menjadi empat
bagian, yaitu: refrigerasi untuk rumah tangga menempati urutan pertama, yang
diikuti oleh refrigerasi untuk industri, air conditioning, dan refrigerasi komersial.
Pada tahun 1960, diperkirakan ada 50 juta rumah yang tersambung aliran listrik di
USA, 49 juta (98%) diantaranya memiliki refrigerator. Setelah tahun 1960,
perdagangan freezer untuk industri tercatat melebihi refrigerator untuk rumah
tangga. Perdagangan unit pendingin lainnya seperti untuk gudang, tempat tinggal,
mobil dan kereta, total nilainya mencapai milyaran dollar per tahun di tahun 1960-
an.
Sejalan dengan kebutuhan dan perkembangannya, variasi aplikasi
refrigerasi dan air conditioning terus bertambah. Angkutan untuk produk-produk
dan industri makanan dan minuman serta pertanian dan peternakan-perikanan juga
mendorong meningkatnya perkembangan perdagangan dalam industri refrigerasi
air conditioning. Di bidang industri, refrigerasi mampu membantu meningkatkan
efisiensi sistem, dan juga mampu menjadi solusi bagi proses-proses industri yang
membutuhkan temperatur rendah. Demikian pula air conditioning, menjadi solusi
bagi proses-proses industri yang membutuhkan pengaturan kondisi udara tertentu.
Dalam bidang medis, refrigerasi dan air conditioning bukan hanya mengambil
peran yang terkait dengan instrumen medis, namun juga penanganan obat-obatan
serta zat-zat lainnya yang memerlukan perlakuan pada temperatur tertentu, bahkan
juga proses-proses operasi medis.

3.2.1.1 PENGERTIAN DASAR TENTANG AC


Air Conditioner terdiri dari kata "air" yang berarti udara, dan
"conditioner" yang berarti penentu, pengkondisian, penyejuk, bisa dikatakan juga
sebagai pengatur. Air conditioner sering disebut juga sebagai penyejuk udara,
karena memang salah satu fungsinya adalah untuk menyejukkan udara ruangan.
Secara umum pengertian dari AC (Air Conditioner) suatu rangkaian mesin yang
memiliki fungsi sebagai pendingin udara yang berada di sekitar mesin pendingin

13
tersebut. Secara khusus pengertian dari AC (Air Conditioner) adalah suatu mesin
yang di gunakan untuk mendinginkan udara dengan cara mensirkulasikan gas
refrigerant berada di pipa yang di tekan dan di hisap oleh kompresor.
Adapun sebab mengapa gas refrigerant di pilih sebagai bahan yang di
sirkulasikan, yaitu karena bahan ini mudah menguap dan bentuknya bisa berubah-
ubah, yang berbentuk cairan dan gas. Panas yang berada pada pipa kondensor
berasal dari gas refrigerant yang di tekan oleh kompressor sehingga bahan tersebut
menjadi panas dan pada bagian Automatic Expantion Valve pipa tempat sirkulasi
gas refrigerant di perkecil,sehingga tekanannya semakin meningkat dan pada pipa
evaporator menjadi dingin.

3.2.1.2 FUNGSI AC
Air Conditioner pada masa ini sudah merupakan suatu kebutuhan yang
tidak dapat ditinggalkan. Secara umum peralatan Air Conditioner ini mempunyai
fungsi sebagai berikut :
 Mengatur suhu udara
 Mengatur sirkulasi udara
 Mengatur kelembaban ( HUMIDITY ) udara
 Mengatur kebersihan udara

3.2.1.3 MACAM-MACAM AC
Macam dan Jenis AC yang dipakai orang di Indonesia – Pendingin
udara atau Air Conditioner memiliki fungsi untuk menurunkan suhu pada tempat
tertentu. Jelas ini bertujuan untuk menciptakan udara yang bersih dan sejuk,
sehingga orang merasa nyaman saat berada di dalam ruangan. Paling sering di
gunakan di area perkantoran, mall, sampai hunian tempat tinggal. Lagi-lagi semua
itu di tujukan demi kenyamanan seseorang saat beraktivitas.
Jika selama ini anda hanya tahu satu jenis AC saja, maka sebenarnya
ada berapa jenis dan tipe AC yang ada di pasaran. Ini di buat agar mesin
pendingin bisa menyesuaikan tempat dimana akan digunakan. Karena dari segi
model dan ukuran berbeda-beda antara tipe yang satu dengan yang lainnya. Dan

14
berikut beberapa jenis AC yang paling banyak dipakai orang khususnya di
Indonesia.

3.2.1.3.1 SPLIT WALL


AC Split Wall adalah jenis AC yang paling umum digunakan di rumah,
kantor maupun instansi di Indonesia, ini disebabkan beberapa faktor mulai dari
gampangnya perawatan dan support. AC ini terbagi menjadi dua bagian yaitu
Indoor dan Outdoor. Indoor adalah bagian yang mengeluarkan hawa dingin dan
Outdoor adalah bagian tempat dimana mesin berada. Seringkali outdoor
ditempatkan diluar ruangan karena mengeluarkan hawa yang panas dan
kadangkala suaranya yang berisik.
Kelebihan AC Split Wall :
 Bisa dipasang pada ruangan yang tidak berhubungan dengan udara luar,
misalnya pada ruangan yang posisinya ditengah pada bangunan Ruko,
karena condenser yang terpasang pada outdoor bisa ditempatkan ditempat
yang berhubungan dengan udara luar jauh dari ruangan yang didinginkan.
 Suara didalam ruangan tidak berisik.
Kekurangan AC Split Wall:
 Pemasangan pertama maupun pembongkaran apabila akan dipindahkan
membutuhkan tenaga yang terlatih.
 Pemeliharaan/perawatan membutuhkan peralatan khusus dan tenaga yang
terlatih.
 Harganya lebih mahal.

15
Gambar 3.1 AC Split Indoor Dan Outdoor

3.2.1.3.2 CASSETTE
Jenis AC Cassette ini, indoornya menempel di plafon. jenis AC Cassette
dengan berbagai ukuran mulai dari 1.5pk sampai dengan 6pk. Cara pemasangan
ac ini memerlukan keahlian khusus dan tenaga extra, tidak seperti memasang ac
rumah atau ac split yang bisa dipasang sendirian.

Gambar 3.2 AC Cassette Indoor Dan Outdoor

16
3.2.1.3.3 SENTRAL
Pada AC jenis ini, udara dari ruangan/bangunan didinginkan pada
cooling plant diluar ruangan/bangunan tersebut kemudian udara yang telah dingin
dialirkan kembali kedalam ruangan/bangunan tersebut. AC jenis ini biasanya
dipergunakan di hotel atau mall.

Gambar 3.3 AC Sentral Indoor

3.2.1.3.4 SPLIT DUCT


AC Split Duct merupakan AC yang pendistribusian hawa dinginnya
menggunakan Sistem Ducting. Ini artinya, AC Split Duct tidak memiliki pengatur
suhu sendiri-sendiri melainkan dikontrol pada satu titik. Tipe AC ini biasanya
digunakan di Mall atau gedung-gedung yang memiliki ruangan luas.

AC Split Duct tidak pernah terlepas dari sistem Ducting yang


merupakan bagian penting dalam sistem AC sebagai alat penghantar udara yang
telah dikondisikan dari sumber dingin ataupun panas ke ruang yang akan
dikondisikan. Perkembangan desain ducting untuk AC hingga saat ini sangat
dipengaruhi oleh tuntutan efisiensi, terutama efisiensi energi, material, pemakaian
ruang, dan perawatan.
Kelebihan AC Split Duct :
 Suara didalam ruangan tidak berisik sama sekali.
 Estetika ruangan terjaga, karena tidak ada unit indoor.

17
Kekurangan:
 Perencanaan, instalasi, operasi dan pemeliharaan membutuhkan tenaga
yang betul-betul terlatih.
 Apabila terjadi kerusakan pada waktu beroperasi, maka dampaknya
dirasakan pada seluruh ruangan.
 Pengaturan temperatur udara hanya dapat dilakukan pada sentral cooling
plant. Biaya investasi awal serta biaya operasi dan pemeliharaan tinggi.

Gambar 3.4 AC Split Duct Indoor Dan Outdoor

3.2.1.3.5 STANDING FLOOR


AC Standing Floor adalah AC yang unit Indoonya berdiri dan mudah
dipindahkan. Karena kepraktisannya ini, AC ini sering digunakan dalam acara-
acara seperti acara ulang tahun, perkawinan, hajatan dan acara lainnya. AC ini
bisa dioperasikan dengan remote control. AC Standing Floor pada bentuk
indoornya berdiri, sehingga mudah untuk di pindah-pindah. Karena
kepraktisannya tersebut, maka tipe AC ini sering digunakan pada acara resepsi
pernikahan, ulang tahun, acara-acara lainnya. Namun tetap pada bagian
outdoornya terpisah, walaupun begitu dalam penginstalannya pun cukup mudah.
Oleh sebab itu AC ini sering di sewakan atau di pakai seorang pengusaha rental
AC.AC ini mempunyai bagian Indoor dan bagian Outdoor. Kapasitas AC ini
mulai dari 2pk - 5pk.

18
Gambar 3.5 AC Floor Standing Indoor Dan Outdoor

3.2.1.3.6 AC PORTABLE
Tipe AC Portable adalah mesin kompresor dan indoor jadi satu.
Sehingga penggunaannya membutuhkan semacam pipa peralon untuk membuang
udara panas kompresor. AC ini sering digunakan untuk kamar kost. Karena
mudah dibawa kemana-mana dan harganya cukup bersahabat, jadi sangat cocok
untuk anda sebagai mahasiswa yang belum mempunyai banyak penghasilan.

19
Gambar 3.6 AC Portable

3.2.1.3.7 AC WINDOW
Sebenarnya AC ini sudah jarang digunakan di lingkungan kita. Karena
ini termasuk AC tipe lama dan sudah ketinggalan zaman. Hampir sama dengan
AC portable, yaitu kompresor dan dan evaporator indoor jadi satu. Namun
bedanya AC window biasa di pasang pada dinding yang sudah di lubangi sesuai
ukuran AC tersebut, kemudian AC diletakan pada dinding tersebut menggunakan
breaket. Dengan posisi bagian kompresor berada di luar.
Selain dari tujuh jenis AC di atas, ada juga tipe AC yang menggunakan
teknologi Inverter, VRV ( Variable Refrigerant Volume ). Semuanya memiliki
kelebihan dan kekurangan masing-masing. Harganya pun untuk AC yang
memanfaatkan teknologi tersebut juga lumayan tinggi.

3.2.1.3.8 AC VRV
VRV (Variable Refrigerant Volume) merupakan sistem kerja refrigerant
yang berubah-ubah. VRV system adalah sebuah teknologi yang sudah dilengkapi

20
dengan CPU dan kompresor inverter dan sudah terbukti menjadi handal, efisiensi
energi, melampaui banyak aspek dari sistem AC lama seperti AC Sentral, AC
Split, atau AC Split Duct. Jadi dengan VRV System, satu outdoor bisa digunakan
untuk lebih dari 2 indoor AC serta dapat mengatur jadwal dan temperatur AC
yang diinginkan secara terkomputerisasi.

Gambar 3.7 AC VRV

3.2.1.4 JENIS SISTEM DALAM INSTALASI AC


3.2.1.4.1 SISTEM AC SPLIT
Proses kerja pada sistem AC split adalah pada Air Conditioner udara
rungan terhisap disirkulasikan secara terus menerus oleh blower (pada indoor
unit) melalui sirip evaporator yang mempunyai suhu yang lebih dingin dari suhu
ruangan, saat udara ruangan bersirkulasi melewati evaporator, udara ruangan yang
bertemperatur lebih tinggi dari evaporator diserap panasnya oleh bahan
pendingin/refrigeran (evaporator), kemudian kalor yang diterima evaporator
dilepaskan ke luar ruangan ketika aliran refrigeran melewati condenser (unit
outdoor).
Jadi temperatur udara yang rendah atau dingin yang kita rasakan pada
ruangan sebenarnya adalah sirkulasi udara di dalam ruangan, bukan udara yang
dihasilkan oleh perangkat AC Split. Unit AC hanyalah tempat bersikulasinya

21
udara ruangan yang sekaligus menangkap kalor (panas) pada udara ruangan yang
bersirkulasi melewati evaporator hingga mencapai temperatur yang diinginkan.

Diagram Sistem 3.1 AC Split

Komponen AC Split:
1. Bagian indoor
Pada AC Split pada bagian indoor unit AC Split umumnya terdapat
komponen utama yaitu :
a. Evaporator
Pada mesin pendingin AC Split evaporator terbuat dari pipa
tembaga dengan panjang dan diameter tertentu yang di bentuk
berlekuk – lekuk agar menghemat tempat dan lebih efektif
menyerap panas dari udara ruangan yang bersirkulasi
melaluinya. Karena pipa evaporator dilewati refrigerant yang
memiliki suhu yang sangat rendah, maka suhu evaporator
mejadi rendah (dingin) dengan kisaran suhu hingga mencapai
5°C dengan begitu, suhu udara ruangan akan menjadi rendah
(dingin) ketika melewati evaporator.
b. Motor Blower & Motor Pengatur Aliran Udara (motor stepper)
Motor Blower berfungsi untuk mensirkulasikan udara dalam
ruangan, sehingga udara ruangan dapat bersirkulasi melewati
evaporator, setelah udara melewati evaporator aliran udara di

22
arahkan ke ruangan oleh pengatur aliran udara (motor
Stepper). Blower akan bekerja sampai temperatur udara
ruangan sesuai keinginan. Dengan kata lain blower akan
berhenti kerja (Off) ketika temperatur udara ruangan mencapai
suhu yang kita inginkan (setting suhu pada pengaturan remote
kontrol AC Split).
c. Saringan ( filter ) Udara
Pada Indoor AC Split Saringan (filter udara) berfungsi
menyaring udara yang melewati evaporator, sehingga udara
yang bersirkulasi dalam ruangan menjadi lebih bersih. Pada
unit AC Split model baru juga dilengkapi dengan filter anti
bakteri atau anti racun untuk menangkal bibit penyakit dan
menyaring polutan berbahaya bagi tubuh manusia yang
terbawa melalui udara ruangan.
d. Kontrol Panel Electric & Sensor Suhu (thermistor)
Pada bagian indoor AC Split terdapat Kontrol Panel Electric
dan sensor suhu (thermistor) yang berfungsi mengatur kerja
mesin pendingin secara keseluruhan yang meliputi mengatur
kerja blower, motor pengatur aliran udara, compressor, fan
outdor dan fungsi timer.

2. Bagian outdoor
Pada bagian outdoor AC Split secara umum terdapat komponen utama,
yaitu :
a. Kondensor
Ketika refrigeran keluar melewati bagian indoor AC Split
(evaporator), kalor (panas) udara ruangan yang terbawa akan
dilepaskan di bagian kondensor. Serupa dengan evaporator,
kondensor terbuat dari pipa tembaga yang dibuat berkelok –
kelok dan dilengkapi sirip – sirip yang bertujuan untuk
melepas kalor udara berjalan dengan efektif dan kalor (panas)

23
udara yang terbawa oleh refrigerant (Freon) lebih cepat
dilepaskan atau dibuang ke udara bebas (luar ruangan).
b. Kipas (fan)
Pada bagian kondensor AC Split juga dilengkapi dengan kipas
(fan). Fungsinya adalah membuang panas pada condensor ke
udara bebas.
c. Accumulator
Accumulator pada mesin pendingin berfungsi sebagai
penampung sementara refrigeran cair bertemperatur rendah
dan campuran minyak pelumas evaporator. Selain itu,
accumulator berfungsi mengatur sirkulasi aliran bahan
refrigeran agar bisa keluar-masuk melalui saluran isap
kompresor. Untuk mencegah agar refrigeran cair tidak
mengalir ke kompresor, accumulator mengkondisikan wujud
refrigeran yang masuk ke kompresor tetap dalam wujud gas.
Sebab, ketika wujud refrigeran berbentuk gas akan lebih
mudah masuk ke dalam kompresor dan tidak merusak bagian
dalam kompresor.
d. Kompresor
Kompresor AC Split berfungsi mensirkulasikan aliran
refrigeran. Dari kompresor refrigerant (Freon) akan dipompa
dan dialirkan menuju komponen utama AC Split yaitu :
kondenser, pipa kapiler, evaporator dan kembali lagi ke
kompresor. Refrigeran secara terus menerus melewati 4
komponen utam AC.
e. Saringan Refrigeran (strainer)
Setelah melepaskan kalor (panas) di kondensor, refrigeran
akan dipompa oleh kompresor menuju ke filter (strainer) Agar
kotoran yang terbawa oleh refrigeran tidak ikut terbawa ke
pipa kapiler. Jika kotoran ( seperti karat atau serpihan logam )
terbawa kedalam pipa kapiler, bisa menyebabkan kerusakan

24
kompresor dan penyumbatan yang menyebabkan sistem
pendingi tidak bekerja optimal.
f. Pipa Kapiler
Pipa Kapiler / Katup ekspansi pada unit AC Split berfungsi
menurunkan tekanan refrigeran sehingga merubah wujud
refrigerant cair menjadi uap ketika zat pendingin
meninggalkan katup ekspansi / pipa kapiler dan memasuki
evaporator.
g. Sirkulasi Refrigeran (bahan pendingin / Freon) di dalam AC
Split
Pada AC Split Refrigeran (Freon) merupakan zat atau bahan
yang bersikulasi secara terus menerus melewati komponen
utama sistem pendingin (kompresor, kondenser, pipa kapiler,
dan evaporator). Bahan pendingin atau refrigeran tidak akan
berkurang selama tidak terjadi kebocoran pada sitem
pendingin. Saat melewati komponen utama pendingin,
refrigeran akan mengalami perubahan wujud, temperatur dan
tekanananya. Sirkulasi refrigeran dalam unit AC disebut siklus
refrigerasi kopresi uap. Sekarang mari kita tinjau sirkulasi
refrigeran pada komponen utama AC.

Dari skema kerja refrigeran, kita coba membagi ke dalam empat


tahapan proses kerja.
1. Proses Kompresi
Proses kompresi pada mesin pendingin dimulai ketika refrigeran
meninggalkan evaporator (Proses 1–2). Masuknya refrigeran (bahan
pendingin / freon) kedalam kompresor melalui pipa masukan kompresor
(intake). Dilihat dari wujud, suhu, dan tekanan, ketika akan masuk
kedalam kompresor , refrigeran berwujud gas atau uap, bertemperatur
rendah dan bertekanan rendah. Selanjutnya, melalui kompresor,
refrigeran dikondisiskan tetap berwujud gas, tetapi memiliki tekanan
dan suhu tinggi. Hal tersebut bisa dilakukan karena kompresor dapat

25
mengisap gas dan mengkompresi refrigeran hingga mencapai tekanan
kondensasi. Setelah tekanan dan suhu refrigeran diubah, selanjutkan
refrigeran dipompa dan di alirkan menuju kondenser.

2. Proses kondensi
Proses kondensasi pada mesin pendingin dimulai ketika refrigeran
meninggalkan kopresor (proses 2–3). Refrigeran berwujud gas yang
bertekanan dan bertemperatur tinggi dialirkan menuju kondensor .
Didalam kondensor, wujud gas refrigeran berubah menjadi wujud cair,
panas yang di hasilkan refrigeran dipindahkan ke udara luar pipa
kondensor . Agar proses kondensasi lebih efektif, digunakan kipas (fan)
yang dapat menghembuskan udara luar tepat dipermukaan pipa
kondensor. Dengan begitu , panas pada refrigeran dapat dengan mudah
dipindahkan ke udara luar. Setelah melewati proses kondensai,
refrigeran menjadi berwujud cair yang bertemperatur lebih rendah,
tetapi tekanannya masih tinggi. Selanjutnya, refrigeran di alirkan
menuju ke pipa kapiler.

3. Proses penurunan tekanan


Proses penurunan tekanan refrigeran dimulai ketika refrigeran
meninggalkan kondenser (proses 3–4). Didalam pipa kapiler, terjadi
proses penurunan tekanan refrigeran sehingga refrigeran yang keluar
memiliki tekanan yang rendah. Selain itu, pipa kapiler juga berfungsi
mengontrol aliran refrigeran di antara 2 sisi tekanan yang berbeda, yaitu
tekanan tinggi dan rendah. Selanjutnya, refrigeran cair yang memiliki
suhu dan tekanan rendah di alirkan menuju evaporator. Proses ini
disebut proses pendinginan.

4. Proses Evaporasi
Proses evaporasi pada mesin pendingin dimulai ketika refrigeran akan
masuk ke dalam evaporator. Dalam keadaan ini, refrigeran berwujud
cair, bertemperatur rendah, dan bertekanan rendah. Kondisi refrigeran

26
semacam ini dimanfaatkan untuk mendinginkan udara luar yang
melewati permukaan evaporator. Agar lebih efektif mendinginkan udara
ruangan, di gunakan blower (indoor) untuk mengatur sirkulasi udara
agar melewati evaporator. Proses yang terjadi pada pendinginan udara
ruangan Adalah : Proses penangkapan kalor (panas). Udara ruangan
yang mempunyai temperatur lebih tinggi dibandingkan dengan
refrigeran yang mengalir didalam evaporator. Karena evaporator
menyerap panas udara di dalam ruangan, wujud refrigeran cair dalam
evaporator akan menjadi wujud gas, Selanjutnya, refrigeran akan
mengalir menuju ke kompresor . Proses ini terjadi berulang dan terus
menerus sampai suhu atau temperatur ruangan sesuai dengan keinginan.

3.2.1.4.2 SISTEM AC SENTRAL


Sistem Air Conditioner (AC) Sentral adalah suatu sistem AC dimana
proses pendingin udaranya terpusat pada satu tempat dan kemudian ditransferkan
atau alirkan ke semua ruangan yang terhubung. Sederhananya satu AC ukuran
besar bisa dipakai untuk semua ruangan yang terhubung. AC sentral ini pada
umumnya terletak di outdoor. Karena suara mesinnya sangat mengganggu telinga.
AC sentral memiliki 8 komponen utama Diantaranya adalah Chiller atau
bagian pendingin, Air Handling Unit (AHU) atau bagian pengatur udara, Cooling
Tower, sistem pemipaan atau bagain distribusi, ducting atau bagian saluran udara,
system control & kelistrikan.

27
Diagram Sistem 3.2 AC Sentral

Bagian-bagian dari AC sentral dan cara merawatnya


1. Chiller (Unit Pendingin)
Chiller atau Unit Pendingin merupakan mesin yang berfungsi untuk
mendinginkan air di bagian evaporator. Air dingin ini yang kemudian
dialirkan ke mesin penukar kalor (Fan Coil Unit) sebelum ditransfer
ke seluruh ruangan yang terhubung dengan AC sentral.

28
Gambar 3.8 Skema Chiller

Jenis Chiller atau Unit Pendingin dibagi berdasarkan model


kompresornya,ada 3 diantaranya:
 Reciprocating
 Screw dan
 Centrifugal
Dan jenis Chiller atau Unit Pendingin dibagi berdasarkan
kondensornya, ada 3 yaitu:
 Air Cooler (Udara Pendingin)
 Water Cooler (Pendingin Air)
 Air Handling Unit (AHU)

2. Air Handling Unit (AHU)


Air Handling Unit (AHU) adalah mesin pengkonversi kalor dimana
udara panas yang berada di ruangan dialirkan melewati coil pendingin
lalu digantikan dengan udara dingin. Istilah lain dari Air Handling
Unit (AHU) adalah unit pengana udara.

3. Cooling Tower (chiller jenis Water Cooler)


Cooling water adalah komponen AC sentral yang hanya ada untuk
jenis kompresor water cooler. Mesin ini berfungsi untuk melewati air

29
panas yang berasal dari filamen cooling tower yang kemudian
dihembus oleh udara dengan mesin blower yang memiliki suhu
rendah.

4. Pompa Sirkulasi
Pompa sirkulasi pada mesin AC sentral terbagi menjadi 2 jenis, yaitu:
a. Chilled Water Pump
Jensi pompa sirkulasi air dingi yang berfungsi untuk mengalirkan
air dingin yang berasal dari chiller ke koil pendingin (AHU atau
FCU).
b. Condensor Water Pump
Jenis pompa sirkulasi yang berfungsi mengalirkan air pendingin
yang berasal dari kondensor chiller ke bagian coolung tower.

Pada bagian sistem unit pendingin atau biasa disebut Chiller


menerapkan sistem kompresi uap. Sehingga komponen-komponennya terdiri dari
kompresor, alat ekspansi dan evaporator (mesin uap). Karena menggunakan
Chiller sebagai unit pendingin maka otomatis tipe kondensornya adalah water
cooled condensor. Kemudian air yang berfungsi mendinginkan kondensor
dialirkan melewati pipa dan sehingga menghasilkan output yang dikehendaki
secara evaporatif cooling pada unit cooling tower.
Untuk komponen evaporator, apabila sistemnya menggunakan indirect
cooling maka fluida yang didinginkan bukan langsung udara akan tetapi air yang
melewati sistem pemipaan. Dan Air yang mengalami pendinginan evaporator
(mesin uap) akan dialirkan menuju sistem penangangan udara atau AHU dan
berakhir menuju koil pendingin. Komponen Sistem Inderect Cooling yang
terdapat di dalam sistem inderect cooling antara lain :
1. Filter
Filter merupakan komponen penyaring udara agar kotoran, debu
ataupun partikel sejenis tidak masuk ke dalam mesin AC. Sehingga
dengan adanya filter ini diharapkan udara yang dihasilkan lebih bersih
dari semula.

30
2. Centrifugal Fan
Centrifugal Fan adalah komponen AC sentral yang biasan juga disebut
dengan kipas blower sentrifugal. Fungsi dari blower ini adalah
mendistribusikan udara yang melewati ducting menuju ruangan yang
telah terhubung dengan AC sentral.

3. Cooler Coil
Cooler coil atau koil pendingin adalah komponen Ac sentral yang
berfungsi menurunkan suhu atau temperatur udara panan menjadi
dingin. Coil pendingin ini berupa pendeteksi panas udara.

Prinsip kerja dari alat penanganan udara atau sering disebut AHU / FCU
ini adalah mengambil atau menyedot udara yang ada di dalam ruangan (return air)
yang selanjutnya dicampur (mix) dengan udara segar (fresh air) dari lingkungan
berdasarkan komposisi yang dikehendaki. Dalam artian antara udara ruangan
dengan udara lingkungan dapat diatur sesuai dengan yang diinginkan. Campuran
udara ini akan masuk menuju AHU dan melewati filter, fan sentrifugal dan
terakhir cooler coil (koil pendingin). Secara diagram alurnya seperti di bawah ini :

Udara Centrifugal
AHU Filter Cooler Coil
Mixer Fan

Apabila udara telah sampai ke bagian unit cooler coil maka selanjutnya
akan didistribusikan secara merata ke ruangan masing-masing dengan melewati
unit ducting. Dan perlu diketahui bahwa ducting ini berfungsi membagi rata udara
yang masuk ke setiap ruangan dan mengalirkan udara hingga lokasi yang jauh
sekalipun. Akan tetapi sistem ini memiliki sejumlah kelemahan. Apabila satu
komponen saja mengalami kerusakan dan AC sentral mati (off) maka setiap
ruangan tidak akan merasakan udara sejuk bahkan menimbulkan bau tak sedap.
Dan jika temperatur udara ruangan terlalu dingin atau panas maka mengaturnya
harus ke bagian coil pendingin yang terdapat pada komponen AHU.

31
Ada beberapa cara yang harus dilakukan dalam perawatan AC sentral.
Perawatan atau maintenance AC sentral yang benar dan sesuai dengan SOP ialah
melalui 4 tahapan. Tahap pertama yaitu mempersiapkan perawatan mesin,
kemudian merawat dan memperbaiki mesin AC sentral bagian luar. Ketiga
merawat dan memperbaiki mesin ac sentral sesuai ketentuan (SOP) dan terakhir
mengevaluasi dan memeriksa (check up) hasil perawatan.

Dari 4 tahapan diatas akan kita jelaskan langkah-langkahnya satu per satu.
1. Mempersiapkan Perawatan Mesin AC
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
 Lakukanlah semua proses perawatan dan perbaikain sesuai dengan
prosedur yang telah ditentukan (SOP).
 Selalu bersifat koordinatif dan koorporatif dengan atas agar membuahkan
hasil yan maksimal dan efisien.
 Berikan jadwal perawatan, peralatan dan pemeriksaan agar efektif dan
waktu yang digunakan tidak terbuang sia-sia.
 Alat-alat yang digunakan saat perawatan yaitu: cairan pembersih, lap
pembersih, kompresor udara. Ketiga alat ini diurutkan sesuai prosedur
perawatan yang telah ditetapkan.
 Dipersiksa kembali sebelum digunakan perkakas bongkar pasang dan alat
ukur AC agr dapat bekerja sesuai yang dikehendaki.

2. Merawat Dan Memperbaiki Mesin Sentral Di Bagian Luar


 Ingat, khusus perawatan mesin pendingin (air cooler) harus dikerjakan
sesuai prosesur (SOP) yang telah ditetapkan.
 Gambar serta mesin AC bisa dibaca dan dianalisa dengan baik dan teliti.
 Untuk debu dan kotoran yang berada di bagian luar bisa dibersihkan
dengan cairan pembersih secara hati-hati tanpa merusak bagian dalam
mesin.
 Untuk alat filter udara, evaporator (mesin uap) dan kondensor serta
kompresor dapat dibersihkan setelah diberi cairan disinfectan (pembunuh
kuman) dan cairan pempersih.

32
 Untuk bagian yang sulit dibersihkan terutama yang melakat pada dinding
penukar kalor dapat dibersihkan dengan cairan kimia sesuai dengan
prosedur yang telah tersedia.
 Apabila terindikasi pipa mengalami kebocoran maka segera untuk diganti
dan langsung diperbaiki.
 Kesalahan yang biasa terjadi pada peralatan kerja maka langsung dicari
sumber kesalahannya.
 Kemudian untuk alat ukur, alat kontrol dan aksesori diperiksa dan lakukan
perawatan berkala.

3. Merawat Dan Memperbaiki Mesin AC Sentral Sesuai SOP


 Lakukanlah terlebih dahulu pembokaran mesin dengan mengeluarkan
mesin refrijeran.
 Untuk bagian mesin maka bersihkan dengan metode vakum bagian dalam.
 Untuk alat seperti katub ekspansi atau pipa kapiler ekspansi maka
bersihkan dengan kompresor udara.
 Desican dibersihkan dan diletakkan kembali seperti semula sesuai dengan
langkah kerja yang telah ditetapkan.
 Kemudian untuk alat seperti nosel pengkabut refrijerran dibersihkan dan
dipasang kembali seperti semula dengan hati-hati dan tampa merusak alat
lainnya.
 Apabila terdapat alat kontrol, alat pengaman listrik dan aksesori lainnya
rusak maka segera diganti, dipersiksa dan lakukan perawatan secara
berkala.
 Lakukan pengadaan pengadaan barang jika suatu saat ada alat yang rusak
secara tiba-tiba.
 Alat yang telah mengalami kerusakan dan layak diganti maka segera
dipasang dengan alat baru tanpa merusak alat lainnya.
 Perlu diperhatikan dengan baik untuk refrijen caor dan pelumas agar tidak
masuk keb bagian mesin kompresor.

33
 Untuk memastikanbahwa alat telah diperbaiki dengan baik dan benar,
maka lakukanlah re-instal untuk mengecek alat apakah sudah dapat
digunakan dengan baik atau belum.
 Lakukan perawatan AC sentral ini dengan hati-hati dan tidak terburu-buru
agar tidak ada lagi pengulangan pekerjaan.
 Kerjakan semua pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah disepakati dan
kontrak kerja yang ada.

4. Evaluasi dan Mengecek Kembali Hasil Perawatan


 Pastikan semua pekerjaan dilakukan dengan profesional dan berkualitas
agar tidak perjadi pengulangan pekerjaan.
 Apabila terjadi penyimpangan atau masalah yang sedikit saja langsung
didiskusikan kepada pimpinan melalui proseur yang berlaku.
 Dicatat dan diteliti semua proses kerja dalam buku perawatan mesin AC
sentral dan jadawalkan untuk perawatan selanjutnya.
 Dan terakhir periksa dengan seksama hasil pekerjaan lagi agar lebih
meyakinkan bahwa mesin AC sentral telah benar-benar diperiksa dan
diperbaiki.
 Laporan kepada pimpinan kerja bahwa pekerjaan telah selesai dilaksankan
sesuai prosedur yang berlaku.

3.2.1.4.3 SISTEM AC VRV


VRV merupakan singkatan dari Variable refrigerant Volume yang
artinya sistem kerja refrigerant yag berubah-ubah. VRV system adalah sebuah
teknologi yang sudah dilengkapi dengan CPU dan kompresor inverter dan sudah
terbukti menjadi handal, efisien energi, melampui banyak aspek dari sistem AC
lama seperti AC sentral, AC split atau AC split Duct. Jadi dengan VRV system,
satu outdoor bisa digunakan untuk lebih dari 2 indoor AC.

34
Diagram Sistem 3.3 AC VRV

System AC VRV ini menggunakan teknologi inverter yang biasanya


digunakan pada gedung bertingkat. System VRV adalah suatu teknologi
pengaturan kapasitas AC yang memiliki kemampuan untuk mencegah
pendinginan yang berlebih pada suatu ruangan,sehingga dapat menghemat listrik
si pemakai. Tak hanya dapat menghemat listrik, System AC VRV juga memiliki
tingkat kebisingan yang rendah dan hemat tempat karena dapat menggunakan satu
Unit Outdoor untuk mensupply beberapa Unit Indoor, serta dapat mengatur jadwal
dan temperatur AC yang diinginkan secara terkomputerisasi.
Jikalau diperbandingkan dengan AC central, AC VRV menggunakan
sistem kerja yang jauh lebih canggih. Prinsip kerja pendingin udara yang benar-
benar popular di Wilayah Eropa dan Jepang ini mengedepankan kenyamanan dan
kemudahan. Malahan saat ini di Indonesia bahkan sudah banyak yang
menggunakan AC VRV. Sistem kerja AC VRV adalah sebagai berikut :
1. Refrigerant
Pendingin udara ini memiliki komponen utama adalah refrigerant.
Performa refrigerant benar-benar diperlukan sebagai bahan pokok
dalam sistem kerja AC VRV. Cara memasang AC VRV juga tak
bisa terlepas dari yang namanya refrigerant.
2. Kompresor inverter

35
Komponen yang tak kalah penting berperan dalam sistem kerja AC
VRV adalah kompresor inverter. Komponen ini mampu
meminimalisir konsumsi energi tanpa mengurangi kualitas
pendinginan serta pemanasan parsial.
3. Kompetensi ekspansi modular
Cara kerja yang tak kalah canggih dan menarik dari tipe pendingin
ini adalah kompetensi ekspansi modular yang dimiliki.
Kesanggupan ini benar-benar penting diaplikasikan secara khusus
bagi proyek-proyek besar yang berkembang dengan beberapa
tingkatan penyelesaian.
4. Air handler
AC VRV juga memiliki air handler atau pengontrol udara yang
terbalut dalam beberapa unit dalam ruangan namun menggunakan
sirkuit berupa papan pendingin yang sama.

Selain sistem kerjanya yang simpel dengan hasil yang jauh lebih
maksimal dibanding sistem kerja tipe AC sebelumnya, AC VRV juga memiliki
banyak sekali keunggulan atas pemakaiannya. Keunggulan AC VRV antara lain:
 Tarif perawatan terjangkau
Di balik kinerja maksimalnya yang mampu memberikan suplai
udara dingin ke ribuan ruangan secara beriringan, biaya
perawatan AC VRV sangatlah minim.
 Mempunyai tingkat kebisingan rendah
Sebab terbuat dari beberapa tipe komponen AC VRV yang
canggih dan masa sekarang, pendingin udara ini memiliki suara
pengoperasian yang jauh lebih rendah sehingga tak berisik.
 Capable mengontrol jadwal serta tenperatur AC
Keunggulan berikutnya AC VRV memiliki sistem yang mampu
mengontrol jadwal dan suhu AC yang bekerja secara otomatis.
Kesanggupan ini bisa membikin besaran dan waktu suhu AC
bisa berjalan seperti yang diinginkan dengan program digital
yang canggih.

36
 Ramah lingkungan
AC VRV sudah menggunakan teknologi ozone gratis. Artinya,
tak seperti tipe pendingin udara konvensional yang mampu
merusak lapisan ozon. Pendingin udara tipe VRV benar-benar
ramah lingkungan dan tak menyebabkan kerusakan ozon yang
bisa memicu pemanasan global.
 Sedikit outdoor untuk banyak indoor
Pemasangannya juga benar-benar hemat daerah. Satu unit
outdoor VRV bisa menghandle beberapa unit indoor.
 Hemat listrik
Pendingin udara tipe ini juga lebih menghemat listrik sebab
dibekali dengan kesanggupan untuk mencegah progres
pendinginan berlebih.

3.2.2 VENTILASI UDARA / EXHAUST FAN


Kipas angin dipergunakan untuk menghasilkan angin. Fungsi yang
umum adalah untuk pendingin udara, penyegar udara, ventilasi (exhaust fan),
pengering (umumnya memakai komponen penghasil panas). Kipas angin juga
ditemukan di mesin penyedot debu dan berbagai ornamen untuk dekorasi ruangan.
Kipas angin secara umum dibedakan atas kipas angin tradisional antara lain kipas
angin tangan dan kipas angin listrik yang digerakkan menggunakan tenaga listrik
Perkembangan kipas angin semakin bervariasi baik dari segi ukuran,
penempatan posisi, serta fungsi. Ukuran kipas angin mulai kipas angin mini
(Kipas angin listrik yang dipegang tangan menggunakan energi baterai), kipas
angin Kipas angin digunakan juga di dalam Unit CPU komputer seperti kipas
angin untuk mendinginkan processor, kartu grafis, power supply dan Cassing.
Kipas angin tersebut berfungsi untuk menjaga suhu udara agar tidak melewati
batas suhu yang di tetapkan. Kipas angin juga dipasang pada alas atau tatakan
Laptop untuk menghantarkan udara dan membantu kipas laptop dalam
mendinginkan suhu laptop tersebut.

37
Kipas angin dapat dikontrol kecepatan hembusan dengan 3 cara yaitu
menggunakan pemutar, tali penarik serta remote control. Perputaran baling-baling
kipas angin dibagi dua yaitu centrifugal (Angin mengalir searah dengan poros
kipas) dan Axial (Angin mengalir secara pararel dengan poros kipas).
Kipas Angin telah ditemukan beribu tahun silam dan telah digunakan
oleh beberapa negara didunia seperti bangsa Mesir, Yunani, Roma, dan China.
Pada masa itu kipas angin memiliki berbagai macam dan fungsi. Kipas Angin
pertama ditemukan sekitar 4000 tahun silam pada sebuah makam raja di Mesir
yaitu Raja Tutankhamen yang digali pada tahun 1922.
Fungsi dari kipas angin yang ditemukan di Mesir pada masa itu sebagai
alat upacara keagamaan, sehingga sebuah kipas angin merupakan benda yang
sakral. Kipas angin juga merupakan lambang kekuatan raja. Ada dua buah kipas
angin yang ditemukan di makan raja. Salah satu kipas angin tersebut gagangnya
dilapisi oleh emas dan terbuat dari bulu burung unta, sedangkan yang satu lagi
dilapisi eboni dengan emas dan batu-batu berharga.
Perkembangan kipas angin juga terdapat di Eropa. Negara pertama di
Eropa yang memproduksi kipan angin adalah Italia. Italia memproduksi kipas
angin pada tahun 1500. Pada masa itu kipas angin merupakan sebuah komoditi
perdagangan yang eksotik dan sangat stylish. Kipas angin sendiri dipandang
sebagai simbol kemakmuran dan kelas sosila seseorang.

3.2.2.1 PENGERTIAN VENTILASI


Ventilation adalah proses untuk mensirkulasikan udara di dalam suatu
ruangan dengan udara luar, yang bertujuan untuk me-remove debu, kelembaban,
bau-bauan yang tidak sedap, karbon dioksida, panas, bakteri di udara, serta
meregenerasi oksigen di dalam ruangan. Ventilasi merupakan salah satu
penerapan teori mekanika fluida.

3.2.2.2 FUNGSI VENTILASI RUANGAN


Ada beberapa kegunaan exhaust fan antara lain :
1. Menghilangkan gas-gas yang tidak menyenangkan yang
ditimbulkan oleh keringat dan sebagainya dan gas-gas

38
pembakaran (CO2) yang ditimbulkan oleh pernafasan dan
proses-proses pembakaran.
2. Menghilangkan uap air yang timbul sewaktu memasak, mandi
dan sebagainya.
3. Menghilangkan kalor yang berlebihan.
4. Membantu mendapatkan kenyamanan termal.

3.2.2.3 MACAM-MACAM VENTILASI


3.2.2.3.1 VENTILASI ALAMI
Ventilasi alami terjadi karena adanya perbedaan tekanan di luar suatu
bangunan gedung yang disebabkan oleh angin dan karena adanya perbedaan
temperatur, sehingga terdapat gas-gas panas yang naik di dalam saluran ventilasi.
Ventilasi alami yang disediakan harus terdiri dari bukaan permanen, jendela, pintu
atau sarana lain yang dapat dibuka, dengan jumlah bukaan ventilasi tidak kurang
dari 5% terhadap luas lantai ruangan yang membutuhkan ventilasi dan arah yang
menghadap ke halaman berdinding dengan ukuran yang sesuai, daerah yang
terbuka keatas, teras terbuka, pelataran parkir, atau ruang yang bersebelahan.
Jika suatu ruangan terdapat kloset atau kamar mandi, maka tidak boleh
terbuka langsung ke arah dapur atau pantri, ruang makan umum atau restoran,
ruang pertemuan, ruang kerja lebih dari satu orang.

3.2.2.3.2 VENTILASI MEKANIK


Sistem ventilasi mekanis harus diberikan jika ventilasi alami yang
memenuhi syarat tidak memadai. Beberapa persyaratan dalam sistem ventilasi
mekanik adalah:
a. Penempatan Fan harus memungkinkan pelepasan udara secara
maksimal dan juga memungkinkan masuknya udara segar atau
sebaliknya.
b. Sistem ventilasi mekanis bekerja terus menerus selama ruang
tersebut dihuni.
c. Bangunan atau ruang parkir tertutup harus dilengkapi sistem
ventilasi mekanis untuk membuang udara kotor dari dalam dan

39
minimal 2/3 volume udara ruang harus terdapat pada ketinggian
maksimal 0,6 meter dari lantai.
d. Ruang parkir pada ruang bawah tanah (besmen) yang terdiri dari
lebih satu lantai, gas buang mobil pada setiap lantai tidak boleh
mengganggu udara bersih pada lantai lainnya.
e. Besarnya pertukaran udara yang disarankan untuk berbagai fungsi
ruangan harus sesuai ketentuan yang berlaku.

Berdasarkan prinsip kerjanya, fan dibedakan menjadi 2, yaitu :


1. Fan Sentrifugal
Fan sentrifugal meningkatkan kecepatan aliran udara dengan
impeler (komponen) berputar. Kecepatan meningkat sampai
mencapai ujung blades dan kemudian diubah ke tekanan. Fan ini
mampu menghasilkan tekanan tinggi yang cocok untuk kondisi
operasi yang kasar, seperti sistim dengan suhu tinggi, aliran
udara kotor atau lembab, dan handling bahan. Fan sentrifugal
dikategorikan oleh bentuk bladenya

Gambar 3.9 Fan Sentrifugal

Karakteristik berbagai jenis fan sentrifugal, antara lain :


 Tipe Radial Blade
Pada fan tipe ini roda-roda yang terdapat didalamnya
berbentuk seperti paddle. Blade yang ada memiliki arah tegak

40
lurus dengan arah rotasi fan. Fan ini cenderung beroperasi
pada kecepatan yang sedang. Tipe ini biasa digunakan pada
kegiatan material handling, memiliki bentuk yang kokoh
serta mudah untuk diperbaiki dilapangan. Jenis fan ini juga
digunakan pada industri yang membutuhkan tekanan yang
tinggi.

Gambar 3.10 Fan Sentrifugal Tipe Radial Blade

Keuntungan :
 Cocok untuk tekanan statis tinggi (sampai 1400 mmWC)
dan suhu tinggi.
 Rancangannya sederhana sehingga dapat dipakai untuk
unit penggunaan khusus.
 Dapat beroperasi pada aliran udara yang rendah tanpa
masalah getaran.
 Sangat tahan lama.
 Efisiensinya mencapai 75%.
 Memiliki jarak ruang kerja yang lebih besar yang berguna
untuk handling padatan yang terbang (debu, serpih kayu,
dan skrap logam).

Kerugian :
 Hanya cocok untuk laju aliran udara rendah sampai
medium.

41
 Tipe Forward Curved
Pada fan tipe ini roda-roda yang terdapat didalamnya
berukuran kecil dan membelok kedalam searah dengan arah
rotasi roda-roda. Fan ini beroperasi pada kecepatan yang
relatif rendah. Jenis fan ini biasa juga disebut sebagai squirrel
cage wheel. Tipe ini biasa digunakan pada kegiatan proses
pemanasan dengan tekanan rendah, ventilasi dan pendingin
ruangan seperti pada tungku pembakaran domestik dan pada
alat pendingin lainnya.

Gambar 3.11 Fan Sentrifugal Tipe Forward Curved

Keuntungan :
 Dapat menggerakan volum udara yang besar terhadap
tekanan yang relatif rendah.
 Ukurannya relatif kecil.
 Tingkat kebisingannya rendah (disebabkan rendahnya
kecepatan) dan sangat cocok untuk diguna kan untuk
pemanasan perumahan, ventilasi, dan penyejuk udara
(HVAC).

Kerugian :
 Hanya cocok untuk layanan penggunaan yang bersih,
bukan untuk layanan kasar dan bertekanan tinggi.
 Keluaran fan sulit untuk diatur secara tepat.

42
 Penggerak harus dipilih secara hati-hati untuk
menghindarkan beban motor berlebih sebab kurva daya
meningkat sejalan dengan aliran udara.
 Efisiensi energinya relatif rendah (55-65%).

 Tipe Backward Inclined


Pada fan tipe ini roda-roda yang terdapat didalamnya
berbentuk rata dan memiliki arah yang condong dan
menjauhi arah dari rotasi roda. Fan ini cenderung beroperasi
pada kecepatan yang tinggi. Tipe fan ini lebih efisien
daripada kedua jenis fan diatas. Tipe ini biasa digunakan
pada pemanas biasa, ventilasi dan sistem pendingin udara.
Digunakan pada berbagai kegiatan di industri, dimana jenis
airfoil blade tidak dapat digunakan karena memiliki
kemungkinan terkena korosi akibat debu halus.

Gambar 3.12 Fan Sentrifugal Tipe Bacward Inclined

Keuntungan :
 Dapat beroperasi dengan perubahan tekanan statis (asalkan
bebannya tidak berlebih ke motor).
 Cocok untuk sistim yang tidak menentu pada aliran udara
tinggi.
 Cocok untuk layanan forced –draft.
 Fan dengan blade datar lebih kuat.
 Fan dengan blades lengkung lebih efisien (melebihi 85%).
 Fan dengan blades air-foil yang tipis adalah yang paling
efisien.

43
Kerugian :
 Tidak cocok untuk aliran udara yang kotor (karena bentuk fan
mendukung terjadinya penumpukan debu).
 Fan dengan blades air-foil kurang stabil karena
mengandalkan pada pengangkatan yang dihasilkan oleh tiap
blade.
 Fan blades air-foil yang tipis akan menjadi sasaran erosi.

 Tipe Airfoil Blade


Walaupun tipe fan ini bukan tipe yang umum, namun tipe ini
merupakan tipe penyempurnaan pada desain tipe Backward
Inclined. Fan ini memiliki efisiensi yang paling tinggi dan
cenderung memiliki kecepatan yang lebih cepat. Tipe ini
biasa digunakan pada industri yang memiliki keadaan udara
yang cukup bersih. Selain itu jenis fan ini dapat dirancang
dengan konstruksi khusus pada udara yang berdebu.

Gambar 3.13 Fan Sentrifugal Tipe Airfoil Blade

 Tipe Radial Tip


Pada tipe fan ini roda-roda yang terdapat didalamnya
memiliki bentuk yang cenderung melengkung ke arah rotasi
roda-roda tetapi blade yang terdapat didalamnya bersandar
kebawah, sehingga bagian luarnya akan mencapai posisi
radial. Fan ini berkerja dengan kecepatan yang hampir sama
dengan fan backward inclined. Tipe ini juga dirancang untuk

44
menangani pada kegiatan material handling atau pada
kegiatan yang menyebabkan erosive, dan juga lebih efisien
daripada blade radial.

Gambar 3.14 Fan Sentrifugal Tipe Radial Tip

2. Fan Axial
Fan axial menggerakan aliran udara sepanjang sumbu fan. Cara
kerja fan seperti impeler pesawat terbang: blades fan
menghasilkan pengangkatan aerodinamis yang menekan udara.
Fan ini terkenal di industri karena murah, bentuknya yang
kompak dan ringan. Fan axial meliputi fan propeller, fan pipa
aksial, fan dengan baling-baling aksial.

Karakteristik berbagai jenis fan Axial, antara lain :


 Fan Propeller
Keuntungan :
 Menghasilkan laju aliran udara yang tinggi pada tekanan
rendah.
 Tidak membutuhkan saluran kerja yang luas (sebab
tekanan yang dihasilkannya kecil).
 Murah sebab konstruksinya yang sederhana.
 Mencapai efisiensi maksimum, hampir seperti aliran yang
mengalir sendiri, dan sering digunakan pada ventilasi atap.
 Dapat menghasilkan aliran dengan arah berlawanan.
 Membantu dalam penggunaan ventilasi.

45
Kerugian :
 Efisiensi energinya relatif rendah.
 Agak berisik.

Gambar 3.15 Fan Propeler

 Fan pipa axial


Pada dasarnya fan propeler yang ditempatkan dibagian dalam
silinder
Keuntungan :
 Tekanan lebih tinggi dan efisiensi operasinya lebih baik
daripada fan propeller.
 Cocok untuk tekanan menengah, penggunaan laju aliran
udara yang tinggi, misalnya pemasangan saluran HVAC.
 Dapat dengan cepat dipercepat sampai ke nilai kecepatan
tertentu (karena putaran massanya rendah) dan
menghasilkan aliran pada arah berlawanan, yang berguna
dalam berbagai penggunaan ventilasi.
 Menciptakan tekanan yang cukup untuk mengatasi
kehilangan di saluran dengan ruang yang relatif efisien,
yang berguna untuk pembuangan.

Kerugian :
 Relatif mahal.
 Kebisingan aliran udara sedang.
 Efisiensi energinya relatif rendah (65%).

46
Gambar 3.16 Fan Pipa Aksial

 Fan dengan baling-baling axsial


Keuntungan :
 Cocok untuk penggunaan tekanan sedang sampai tinggi
(sampai 500 mmWC), seperti induced draft untuk
pembuangan boiler.
 Dapat dengan cepat dipercepat sampai ke nilai kecepatan
tertentu (disebabkan putaran massanya yang rendah) dan
menghasilkan aliran pada arah berlawanan, yang berguna
dalam berbagai penggunaan ventilasi.
 Cocok untuk hubungan langsung ke as motor.
 Kebanyakan energinya efisien (mencapai 85% jika
dilengkapi dengan fan airfoil dan jarak ruang yang kecil).

Kerugian :
 Relatif mahal dibanding fan impeler

Gambar 3.17 Fan Dengan Baling-baling Axial

47
48

Anda mungkin juga menyukai