MEKANIKA TANAH
Kecamatan : Darussalam
Disusun oleh :
Shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari
alam jahilliyah ke alam islamiyah, yaitu dari alam kebodohan ke alam yang penuh ilmu
pengetahuan. Penulisan laporan praktikum Mekanika Tanah ini bertujuan untuk memenuhi
persyaratan dari mata kuliah Mekanika Tanah II dan untuk mempelajari cara pengukuran sifat
fisis dan mekanis tanah, guna mempermudah perencanaaan jenis konstruksi yang cocok
pengambilan tanah tersebut.
Dalam melaksanakan praktikum dan membuat laporan Mekanika Tanah ini, tidak
sedikit bantuan yang kami terima, baik secara moral dan materil, dalam kesempatan ini kami
menyampaikan terima kasih kami kepada :
1. Bapak Hendra Gunawan S.T, M.T sebagai ketua laborotarium Mekanika Tanah
fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala.
2. Seluruh staf laborotarium Mekanika Tanah yang telah membantu dalam pelaksanaan
praktikum dan penuisan laporan.
3. Seluruh rekan mahasiswa yang telah bekerja sama dan turut serta membantu.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan karena terbatasnya ilmu
yang kami miliki. Untuk itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari berbagai pihak agar dapat menjadi lebih baik dimasa yang akan datang.
Akhir kata, kami berharap semoga hasil prekatikum ini dapat memberikan manfaat
bagi kami khususnya dan bagi para pembaca umumnya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................1
1.2 Tujuan.....................................................................................................................1
1.3 Manfaat...................................................................................................................2
2.1 Teori........................................................................................................................3
3.2.1 Tujuan.........................................................................................................9
3.2.2 Peralatan....................................................................................................10
3.2.3 Bahan.........................................................................................................10
3.3.1 Tujuan........................................................................................................11
3.3.2 Peralatan....................................................................................................11
3.3.3 Bahan.........................................................................................................11
ii
3.4.1 Tujuan........................................................................................................13
3.4.2 Peralatan....................................................................................................13
3.4.3 Bahan.........................................................................................................13
3.5.1 Tujuan........................................................................................................19
3.5.2 Peralatan....................................................................................................19
3.5.3 Bahan.........................................................................................................19
3.6.1 Tujuan........................................................................................................23
3.6.2 Peralatan....................................................................................................23
3.6.3 Bahan.........................................................................................................23
iii
4.3.2 Sistem Klasifikasi Tanah USCS................................................................29
5.1 Kesimpulan............................................................................................................30
5.2 Saran......................................................................................................................30
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................32
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Istilah tanah dalam Mekanika Tanah mencakup semua bahan dari lempung
sampai batu-batu besar, tetapi tidak mencakup batuan tetap. Pekerjaan teknik tidak
dapat dipisahkan dari tanah, karena tanah dalam teknik sipil berfungsi sebagai
pondasi dan bahan bangunan, oleh karena itu pemahaman tentang sifat-sifat tanah
menjadi sangat penting .
Sebelum dipergunakan dalam pekerjaan Teknik Sipil, sudah tentu kita harus
mengetahui terlebih dahulu sifat-sifat tanah dilokasi pekerjaan yang bersangkutan.
Penyelidikan sifat tanah pada umumnya dilakukan dengan cara mengambil contoh
tanah dari lapangan untuk kemudian diselidiki di Laboratorium. Diharapkan agar
sifat yang diselidiki di laboratorium mencerminkan sifat-sifat tanah tersebut
dilapangan, maka contoh tanah yang diselidiki harus berada dalam pada kondisi
aslinya dilapangan (tidak terganggu).
Sebelum mendirikan suatu konstuksi bangunan, terlebih dahulu harus diteliti
keadaan tanah dimana konstruksi itu akan diadakan. Perlunya penelitian ini tidak
lain untuk keamanan konstruksi, karena faktor tanah ini sangat menentukan untuk
perencanaan kestabilan konstruksi.
Rangkaian pekerjaan ini disebut percobaan / meneliti tanah dilapangan. Untuk
meneliti tanah dilapangan dikenal dengan metode – metode sebagai berikut
Drilling ( Pengeboran )
Trial Pits ( Sumur Percobaan )
Sampling ( Pengambilan contoh tanah )
Penetration Test ( Percobaan Penetrasi )
1.2 Tujuan
1
2. Mengumpulkan informasi/data untuk menggambarkan profil tanah. Baik berupa
presentase kadar air, berat jenis butir tanah (Specific Grafity/GS), liquid limit
(LL), plastis limit (PL), shrinkage limit (SL), dan index plasticity (IP)
3. Untuk mengetahui lapisan tanah di bawah yang akan menjadi pondasi.
1.3 Manfaat
1. Dapat mengetahui bagaimana prosedur pelaksanaan langkah-langkah
pengambilan contoh/sampel tanah dalam keadaan asli/tidak terganggu
(undisturb) dan tidak asli/terganggu (distrub) untuk penelitian laboratorium.
2. Mendapatkan informasi/data untuk menggambarkan profil tanah. Baik berupa
presentase kadar air, berat jenis butir tanah (Specific Grafity/GS), liquid limit
(LL), plastis limit (PL), shrinkage limit (SL), dan index plasticity (IP)
3. Dapat mengetahui lapisan tanah di bawah yang akan menjadi pondasi.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teori
1. Tanah
1. Butiran Kasar :
a. Kerikil (gravel)
b. Pasir (sand)
Batu Kerikil dan Pasir (Gravel and Sand)
Golongan ini terdiri dari pecahan batu dengan berbagai ukuran
dan bentuk butiran batu kerikil. Butiran batu kerikil biasanya terdiri
dari pecahan batu, atau terdiri dari suatu macam zat mineral tertentu,
seperti kwartz. Butiran pasir hampir selalu terdiri dari satu macam zat
mineral, terutama kwartz.
2. Butiran Halus :
a. Lanau (silt)
3
b. Lempung (clay)
Dalam percobaan ini diambil contoh tanah terganggu (disturbed sample) dan
contoh tanah tidak terganggu (undisturbed sample).
1. Disturbed sample adalah contoh tanah yang diambil tanpa ada usaha yang
dilakukan untuk melindungi struktur asli tanah tersebut.
2. Undisturbed sample adalah contoh tanah yang masih menunjukkan sifat
asli tanah. Contoh undisturbed ini secara ideal tidak mengalami perubahan
struktur, kadar air, dan susunan kimia. Contoh tanah yang benar-benar asli
tidak mungkin diperoleh, tetapi untuk pelaksanaan yang baik maka
kerusakan contoh dapat dibatasi sekecil mungkin.
4
3. Berat Jenis Butir Tanah (Specific Grafity/GS)
Berat jenis tanah (Gs) adalah perbandingan antara berat butir tanah (Ws)
dengan berat air (Ww) yang mempunyai volume (V) sama pada temperatur tertentu.
Berat jenis tanah diperlukan untuk menghitung indek propertis tanah(misalnya:
angka pori (e), berat isi tanah (γt), derajat kejenuhan (Sr) dan karakteristik
pemampatan (Cc, Cr, Cv) serta sifatsifatpentingtanahlainnya.Selain itu dari nilai
berat jenis dapat pula ditentukan sifat tanah secara umum misalnya : tanah organik
mempunyai berat jenis yang kecil, sedangkan adanya kandungan mineral berat
lainnya (misalnya besi) ditunjukkan dari berat jenis tanah yang besar.
Tipe of Soil Gs
Sand 2,65 – 2,67
Silty Sand 2,67 – 2,70
Inorganic Silt 2,70 – 2,80
Soil with micas or iron 2,75 – 3,00
Organic Soil < 2,00
5
Batas plastis tanah (PL) adalah kadar air minimum (dinyatakan dalam
persen) bagi tanah tersebut yang masih dalam keadaan plastis. Tanah ada pada
keadaan plastis, apabila tanah digiling menjadi batang-batang berdiameter 3
mm mulai menjadi retak-retak. Index plastisitas sesuatu tanah adalah bilangan
( dalam persen ) yang merupakan selisih antara batas cair dan batas
plastisitasnya. Dapat diperhitungkan dengan menggunakan rumus : PI = LL –
PL
c. Shrinkage Limit (Batas Susut)
Batas susut (ASTM D-427, 1 998) di indikasikan sebagai kadar air
dimana pengurangan kadar air pada tanah tidak lagi mempengaruhi volume
total tanah. Suatu contoh tanah akan menyusut sebanding dengan volume
air di dalam pori tanah yang menguap. Namun terdapat suatu batas dimana
berkurangnya air di dalam pori tanah tidak mengurangi volume tanah.
6
BAB III
PEKERJAAN LABORATORIUM
Pekerjaan laboratorium antara lain meliputi pengumpulan dan perhitungan data yang didapat
dari kerja praktikum berupa pengujian dan pemeriksaan yang dilakukan di aboratorium, sedangkan
pengolahan data dapat dilakukan didalam maupun diluar laboratorium dengan formula kerja dan
benatuan dari laboran.
3.1.2 Peralatan
3 buah labu ukur
Sungkup vakum (alat pemanas)
1 buah neraca 1000 gram dengan ketelitian 0,01
Temperatur 50o C dengan ketelitian 0,01
3.1.3 Bahan
20 gram tanah kering (setiap labu ukur)
500 cm3 air jernih
7
7. Keluarkan labu ukur dari sangkup vacuum, kemudia tambahkan air hingga mencapai
garis batas pada setiap labu ukur
8. Diamkan labu ukur beberapa saat agar air pada bagian atas labu ukur tidak terlalu
keruh
9. Ukur suhu air didalam labu ukur dengan menggunakan thermometer
10. Timbang labu ukur yang berisi air dan tanah tersebut
11. Buanglah tanah dan air yang telah ditimbang dan cuci labu ukur
12. Masukkan air jernih kedalam ketiga labu ukur yang telah dicuci sampai batas cair
13. Ukur suhu air menggunakan thermometer dan timbang massa labu ukur dan air
8
3.2 Pengukuran Batas Cair (Liquid Limit)
3.2.1 Tujuan
9
Pengujian ini dilakukan untuk menetukan batas cair suatu contoh tanah dan menetukan
besarnya kadar air pada batas antara kondisi tanah plastis menjadi cair dalam persen. Batas cair
tersebut ditentukan dengan cara yang dikemukakan oleh A. Atter Berg.
3.2.2 Peralatan
Lumpang dan alukaret
Ayak no 40 (diameter lubang 0,41 mm)
Spatula
Mangkuk casagrande
Plat kaca (30cm x 30cm) atau mangkuk porselen
Bejana timbangan
Grooving tod
Alat ukur kadar air
3.2.3 Bahan
Tanah sebanyak 300 gram dalam keadaan kering
Tanah yang bersifat lunak yang tidak banyak tercampur pasir ataupun kerikil
10
10. Bersihkan permukaan mangkuk casagrande setiap digunakan dengan kain untuk
pukulan selanjutnya
11. Lakukan seluruh langkah kerja hingga diperoleh enam keadaan adonan pada pukulan
10, 15, 20, 25, 35 dan 40
12. Keluarkan semua adonan dari dalam oven, dinginkan dan ditimbang
3.3.2 Peralatan
Lumpang dan alu karet
Ayak no.40
Gelas ukur
Plat kaca (30 cm x 30 cm)
Spatula
3 buah Kontainer
Bejana timbangan
Peralatan pengukuran kadar air ( oven, timbangan, dan desikator )
3.3.3 Bahan
Benda uji (tanah) kira – kira 50 gram
50 cc air bersih
11
4. Apabila belum mencapai hasil yang ditentukan, maka tambahkan air atau tanah
sedikit demi sedikit dan bentuk kembali adonan menjadi batang memanjang
5. Timbang berat 3 buah container kosong lalu masukkan adonan batang ke dalam
setiap container
6. Lalu timbang kembali berat container dan adonan batang hingga mencapat 18 gram
7. Masukkan ketiga container ke dalam oven dengan suhu 105 ºC selama kurang lebih
24 jam
8. Keluarkan ketiga container dari dalam oven lalu dinginkan dan ditimbang kembali
12
13
3.4 PenyelidikanUkuran Butir (Grain Size Analysis)
3.4.1 Tujuan
Penyelidikan ukuran butir bertujuan untuk menentukan perbandingan berat kelompok
butir tiap ukuran yang sama. Penetapan ukuran butir didasarkan pada anggapan bahwa butir-
butir tersebut bulat sehingga ukuran butir memiliki diameter. Penyelidikan ukuran butir
dilakukan dengan dua cara, yaitu: analisa saringan kering (Dry Sieve Analysis) dan analisis
saringan basah (Hydrometer).
3.4.2 Peralatan
Satu set ayakan
Kuas atau sikat
Lumpang dan alukaret
Stopwatch
Termometer
Washing Bottle
Hydrometer
Dua gelas ukur bervolume 1000 cm2
3.4.3 Bahan
Tanah yang telah dikeringkan
Air Bersih
Larutan NaPO3
14
Analisis Saringan Kering
Penyelidikan ukuran butir menggunakan analisa saringan kering dilakukan dengan
mengovenkan sampel tanah selama 24 jam. Kemudian direndam sebanyak 60gr dalam
air selama 24 jam. Setelah itu tanah dicuci menggunakan saringan no 200 agar tanah
yang dapat dipisah tanah berbutir halus dengan tanah berbutir kasar. Pencucian ini
dilakukan sampai air yang digunakan terlihat jernih. Tanah yang berbutir kasar tersebut
di oven kan kembali selama 24 jam. Setelah dioven butiran tanah tersebut kembali
dipilah dengan saringan no. 10, 20, 40, 60, 80, 100, dan 200 yang bertujuan untuk
mengetahui distribusi massa setiap ukuran butiran.
15
16
17
18
19
3.5 Pengujian Kuat Tekan Silinder Bebas (Unconfined Compression Test)
3.5.1 Tujuan
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk menentukan kekuatan elemen tanah yang
berbentuk silinder dalam melawan suatu tekanan menurut arah sumbu memanjang.
3.5.2 Peralatan
Extruder (Mengeluarkan benda uji dari retakan)
Trimmer (Untuk membentuk benda uji sesuai diameter yang diinginkan)
Wire Saw (Gergaji Kawat)
Mitre Box
Plat Kaca
Jangka Sorong
Stopwatch
Timbangan
Peralatan pengukuran kadar air (bejana timbang, oven, timbangan desciator.
Compression machine (Kapasitas disesuaikan dengan ukuran kekerasan benda uji).
3.5.3 Bahan
Bungkusan Plastik seukuran benda uji
Benda uji menurut keadaan yang diketahui kekuatannya (diambil dengan tabung baja)
20
11. Potong benda uji menjadi tiga bagian dan ambil sekitar 20 gr dari masing-masing
bagian dan dimasukkan ke dalam container
12. Timbang container dan masukkan container ke dalam oven selama kurang lebih 24
jam
21
22
23
24
25
3.6 Percobaan Geser Langsung (Direct Shear Test)
3.6.1 Tujuan
Pengujian ini bertujuan untuk mendapatkan harga sudut geser (ф) dan harga koefisien
kohesi (c) dari suatu material tanah.Penyimpanan bahan dan cara pengambilan sampel untuk
pengujian direct shear sama dengan yang dilakukan pada percobaan unconfined test yaitu
sampel tanah yang tak terganggu.
3.6.2 Peralatan
Extruder
Wire Saw
Cutting Ring
Plat Kaca
Timbangan 1 kg
Kapiler
Direct Shear Machine
Stopwatch
3.6.3 Bahan
Benda Uji (sampel tanah) ukuran minimum
Bungkusan plastik seukuran benda uji
26
10. Jalankan mesin untuk proses geser bersamaan menyalakan stopwatch serta lakukan
pencatatan dial gerakan vertical, dial gerakan horizontal, dan dial beban geser
11. Hentikan mesin apabila angka pada dial beban geser menunjukkan angka yang sama
sebanak 3 kali
12. Matikan mesin dan keluarkan benda uji dai mesin lalu mesukkan benda uji ke dalam
container untuk perhitungan kadar air
13. Lakukan langkah kerja 7 hingga 13 terhadap benda uji berikutnya
27
28
BAB IV
ANALISA DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dijelaskan data dan hasil penyelidikan sifat fisis maupun sifat mekanis dan
juga klasifikasi dari tanah yang diselidiki. Dengan demikian, maka dapat diuraikan secara ringkas
sifat-sifat teknis dan pemanfaatan tanah tersebut sesuai dengan ilmu atau pekerjaan teknik sipil.
29
Pada data grafik hubungan kadar air dan jumlah ketukan tertulis pada lampiran nomor
100/02/01, didapatkan perpotongan garis X = log 25 yang menunjukkan kadar air untuk batas
cair (LL) sebesar 60,00 %.
Batas plastis (plastis limits) adalah kadar air batas terhadap suatu tanah yang
memperlihatkan sifat plastis batas tersebut ditentukaj menurut cara yang juga dikenalkan oleh A.
Atter Berg. Angka batas plastis merupakan pasangan angka dengan batas cair. Berdasarkan hasil
percobaan yang tertulis pada lampiran nomor 100/02/01 didapatkan rata-rata dari ketiga sampel
sebesar 25,38 %.
Selisish dari batas cair dan batas plastis akan diperoleh nilai indeks plastis (PI) yang
merupakan parameter yang penting sebagai tolak ukur stabilitas tanah sebagai dasar konstruksi.
Indeks Plastis (PI) = Batas Cair (LL) – Batas Plastis (PL)
= 60,00 % - 25,38 5
= 34,62 %
30
4.2.1 Pengujian Kuat Tekan Silinder
Pengujian ini bertujuan untuk mendapat parameter kuat geser tanah. Pengujian dilakukan
dengan memberi pembebanan aksial tekan pada sampel tanah. Dari hasil pengujian diperoleh
tegangan maksimum 1,36 kg/cm2. Tegangan maksimum diambil dari tegangan sebelum sampel
mengalami rekahan. Nilai koefisien kohesi (c) didapat sebesar 0,68 kg/cm 2 dengan sudut geser
(ϕ) sebesar 45o.
31
Berdasarkan persentase lolos saringan no. 200 (>35%) maka tanah termasuk dalam
kelompok A-4, A-5, A-6, dan A-7 (Lanau lempung)
Berdasarkan nilai batas cair (LL) tanah termasuk ke dalam kelompok A-5 dan A-7.
Berdasarkan nilai Indeks Plastisitas (PI) = 34,6 % tanah tergolong kelompok A-7-5 dan
A-7-6.
Berdasarkan nilai batas plastis (PL) = 25,38 % (≤ 30%) maka tergolong dalam
kelompok A-7-6.
Selanjutnya untuk menentukan tingkat relatifnya dalam suatu sub kelompok maka
ditentukan Indeks Kelompok (GI) yang merupakan fungsi persentase tanah lolos saringan no.200
dan batas atterberg. Harga Indeks Kelompok (GI) dapat ditentekan dengan rumus berikut:
Dimana:
GI= Indeks Kelompok
F= Persentase yang lolos saringan
LL= Persentase Batas Cair
PI = Indeks Plastisitas
4.3.2 Sistem Klasifikasi Tanah USCS
Berdasarkan tabel petunjuk pengklasifikasian sistem klasifikasi USCS, diperoleh:
Berdasarkan persentase tanah lolos saringan no.200 (≥ 50%) maka tanah termasuk dalam
kelompok tanah berbutir halus.
32
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil perhitungan data dari praktikum Mekanika Tanah, maka dapat disimpulkan
sebagai berikut:
Sifat Fisis
1. Massa Jenis Tanah (Js) = 2, 6025
2. Batas Cair (LL) = 60,00
3. Batas Plastis (PL) = 25,38
4. Indeks Plastisitas (IP) = 34,62
5. Lolos saringan #40 = 100 %
6. Lolos saringan #100 = 99,6 %
7. Lolos saringan #200 = 97,767 %
Sifat Mekanis
No Pengujian Keadaan Sampel Harga
1 Uji Tekan Silinder Bebas Sudut Geser(ϕ) 45º
(Unconfined Compression Tegangan Maksimal 1,36
Streght) Koefisien Kohesi (c) 0,68 kg/cm2
2 Uji Geser Langsung Koefisien Kohesi (c) 0,45 kg/cm2
(Direct Shear Test) Sudut Geser (ϕ) 5º
Tanah yang diteliti pada praktikum Mekanika Tanah ini diklasifikasikan berdasarkan:
Sistem Klasifikasi AASHTO : Kelompok A-7-6 (20)
Sistem Klasifikasi USCS : CH (lempung tak organik) dengan plastisnya tinggi atau
lempung gemuk (fat clays)
5.2 Saran
Demi meningkatkan kelancaran dan keefektifan praktikum, mahasiswa diharapkan agar dapat
memahami dasar-dasar ilmu mekanika tanah,
Demi menghindari kegagalan dalam praktikum, mahasiswa diharapkan untuk menjalin
kerjasama yang baik dengan rekan kelompok dan berkonsultasi secara intensif dengan
laboran,
Demi mendapat ilmu praktikum sebanyak mungkin, mahasiswa diharapkan untuk
berkonsentrasi disaat penyampaian prosedur oleh laboran,
33
Demi kenyamanan bersama, mahasiswa diharapkan menjaga kebersihan serta mematuhi
protokol yang diterapkan di laboratorium aat melakukan praktikum,
Demi kepentingan bersama, diharapkan kepada mahasiswa untuk mejaga dan merawat alat-
alat praktikum agar dapat digunakan sesuai masa pakainya.
34
DAFTAR PUSTAKA
Christandy Hardiyanto, Harry, Ir. M. Eng, D.E.A, 2006, Mekanika Tanah I dan II Edisi ke-4, Gadjah
Mada University Press: Yogyakarta
Wesley, L.D, 1997, Mekanika Tanah, Cetakan Le-4, Badan Penerbit Pekerjaan Umum: Jakarta
Bowless, J.E, 1993, Sifat-Sifat Sisis dan Geoteknik Tanah, Terjemahan Ir. Johan Kelana Putra
Hainim, Physic and Geotechnical Proper Ties of Soil, edisi ke-4, Erlangga: Jakarta
Ali Ismai, Muhammad, Ir. M. Eng, 1995, Petunjuk Praktikum Mekanika Tanah dan Cara Menulis
Laporan, HEDS: Jakarta
35
LAMPIRAN FOTO PRAKTIKUM
36
LAMPIRAN VIDEO PRAKTIKUM
https://www.youtube.com/watch?v=-0T6srrzfn8&feature=youtu.be
https://youtu.be/w8XK9IFRSRM
https://youtu.be/DOmxovUz5_U
https://youtu.be/bVcGkhHx694
https://www.youtube.com/watch?v=y32tI8_LJWM&feature=youtu.be
https://www.youtube.com/watch?v=ava2M6HKFWg&feature=youtu.be
37