Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ilmu Ukur Tanah dikenal dengan istilah “Surveying” merupakan kegiatan penentuan
kedudukan titik-titik atau penggambaran keadaan fisik yang terdapat di permukaan bumi.
Kegiatan ini meliputi pengukuran jarak, pengukuran sudut atau arah, pengukuran beda tinggi,
pengukuran topografi serta untuk menghitung luas permukaan tanah. Dari data yang
diperoleh di atas, selanjutnya dilakukan pengolahan data untuk penggambaran peta.

Secara garis besar, ilmu ukur tanah meliputi delapan cabang kegiatan yang lebih
spesifik. Cabang-cabang kegiatan itu antara lain:

 Land Surveying
 Topographic Surveying
 Route Surveying
 Hidrographic Surveying
 Mine Surveying
 Cadastral Surveying
 City Surveying
 Photogrametric Surveying

Klasifikasi ilmu ukur tanah ada dua, yaitu :

1. Plane Surveying (Survei Datar) : kelengkungan bumi tidak diperhitungkan,


2. Geodetic Surveying (Survei Geodesi) : kelengkungan bumi diperhitungkan.

Secara umum, tujuan ilmu ukur tanah ini adalah untuk :

 menentukan posisi sembarang bentuk yang berbeda di permukaan bumi


 menentukan letak ketinggian (elevasi) segala sesuatu yang berbeda di atas atau di
bawah sebuah bidang, sebagai acuannya adalah permukaan air laut yang tenang alias
mean sea level (MSL)
 menentukan bentuk (konfigurasi) atau relief permukaan tanah beserta luasnya
19

Makalah Ilmu ukur tanah & Survey Pemetaan


Brema Firdaus Ginting
 menentukan panjang, arah dan kedudukan (posisi) dari suatu garis yang terdapat pada
permukaan bumi yang merupakan batas dari suatu areal tertentu.

Kegunaan ilmu ukur tanah antara lain :

 menentukan batas-batas suatu areal tanah atau wilayah tertentu


 sebagai dasar perencanaan dalam pekerjaan konstruksi seperti pembuatan jembatan
dan jalan, perencanaan bangunan, pembukaan hutan, tindakan pengawetan tanah,
perencanaan irigasi dan sebagainya.

Secara umum tujuan pekerjaan survey adalah untuk :

1. Menentukan posisi sembarang bentuk yang berbeda diatas permukaan bumi

2. Menentukan letak ketinggian (elevasi) segala sesuatu yang berbeda diatas atau

dibawah suatu bidang yang berpedoman pada bidang permukaan air laut tenang

3. Menentukan bentuk atau relief permukaan tanah beserta luasnya

4. Menentukan panjang, arah dan posisi dari suatu garisyang terdapat diatas permukaan

bumi yang merupakan batas dari suatu areal tertentu.

Kegunaan Pekerjaan Ukur Tanah (Survey):

1. Pengukuran untuk mencari luas tanah

2. Pengukuran untuk mengetahui beda tinggi tanah

3. Pengukuran untuk pembuatan peta

4. Pengukuran untuk merencanakan bangunan

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud ilmu ukur tanah dan survey pemetaan ?
2. Bagaimanakah sejarah ilmu ukur tanah dan survey pemetaan di dunia ?
19

Makalah Ilmu ukur tanah & Survey Pemetaan


Brema Firdaus Ginting
3. Bagaimanakah ruang lingkup ilmu ukur tanah dan survey pemetaan ?
4. Apa saja alat-alat yang dipakai dalam ilmu ukur tanah dan survey pemetaan ?
5. Bagaimanakah cara memakai alat-alat ilmu ukur tanah dan suvey pemetaan ?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui dan memahami pengertian ilmu ukur tanah dan survey
pemetaan.
2. Untuk mengetahui tentang sejarah ilmu ukur tanah dan survey pemetaan.
3. Untuk mengetahui dan memahami ruang lingkup ilmu ukur tanah dan survey
pemetaan.
4. Untuk mengetahui apa saja alat yang dipakai dalam pekerjaan ilmu ukur tanah dan
survey pemetaan.
5. Untuk mengetahui cara memakai alat-alat ilmu ukur tanah dan suvey pemetaan.

19

Makalah Ilmu ukur tanah & Survey Pemetaan


Brema Firdaus Ginting
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Ilmu Ukur Tanah & Survey Pemetaan

Ilmu ukur tanah adalah bagian dari ilmu geodesi yang mempelajari cara-cara
pengukuran di permukaan bumi dan di bawah tanah untuk berbagai keperluan seperti
pemetaan dan penentuan posisi relatif pada daerah yang relatif sempit sehingga unsur
kelengkungan permukaan buminya dapat diabaikan.

Pengukuran adalah sebuah teknik pengambilan data yang dapat memberikan nilai
panjang, tinggi dan arah relatif dari sebuah objek ke objek lainnya. Pengukuran terletak
antara ilmu geodesi dan ilmu pemetaan. Hasil penelitian geodesi dipakai sebagai dasar
referensi pengukuran, kemudian hasil pengelolaan data pengukuran adalah dasar dari
pembuatan peta.

Ilmu ukur tanah juga mempelajari ukuran dan bentuk bumi serta menyajikannya
dalam bentuk tertentu, sedangkan ilmu geodesi berguna bagi pekerjaan perencanaan yang
membutuhkan data-data koordinat dan ketinggian titik lapangan. Ilmu geodesi adalah
suatu ilmu yang mempelajari tentang bentuk dan ukuran bumi baik di daratan maupun di
lautan serta penggambaran rupa bumi atau yang lebih dikenal dengan pemetaan.

Geodesi sendiri mencakup kajian dan pengukuran yang jauh jauh lebih luas. Bukan
hanya sekedar pemetaan dan penentuan posisi di darat namun juga di udara dan laut untuk
berbagai keperluan. Termasuk analisis dan pengambilan keputusan serta perhitungan
perhitungan secara statistik dan lainnya adalah sedikit dari ranah Geodesi dalam
pengukuran dan pemetaan.

Seorang yang melakukan pekerjaan pengukuran ini dinamakan Surveyor. Dalam


keseharian kerjanya, seorang surveyor bekerja pada luasan permukaan bumi terbatas.
Meskipun demikian, Ia adalah pengambil keputusan apakah bumi ini dianggap datar atau
melengkung dengan mempertimbangkan sifat, volume pekerjaan dan ketelitian yang
dikehendaki
19

Makalah Ilmu ukur tanah & Survey Pemetaan


Brema Firdaus Ginting
B. Sejarah ilmu ukur tanah dan survey pemetaan ( Arief Syaifullah : 2014)

Sejarah perkembangan survei pengukuran tidak terlepas dari ilmu-ilmu astronomi,


astrologi dan matematika. Awalnya, matematika dikembangkan untuk keperluan praktis
dalam kehidupan masyarakat masa itu. Orang-orang Mesir, Yunani dan Romawi
menggunakan prinsip-prinsip pengukuran (surveying) dan matematika untuk pematokan
batas-batas kepemilikan tanah, penempatan (stake out) bangunan-bangunan publik,
pengukuran dan penghitungan luas tanah. Hubungan yang erat antara matematika dan
ukur tanah nampak dari istilah-istilah matematika; geometri; yang menurut bahasa latin
berarti pengukuran bumi. Istilah lain yang terkait adalah geometronics yang digunakan
pada pengukuran dan pemetaan.

Gbr. Groma

Surveyor-suveyor Roma disebut juga Gromatici karena menggunakan groma dalam


pengukurannya. Tujuan utama pengukuran saat itu adalah untuk membuat sudut dua
garis satu dengan lainnya di permukaan tanah. Chorobates adalah nama yang diberikan
pada instrumen sipatdatar, terbuat dari kayu sepanjang 20 ft, di tengahnya diberi lubang
(groove) sedalam 1 inc dan sepanjang 5 ft. Jika gelembung berada di tengah-tengah dan
tetap, garis horisontal telah terbentuk.

Teleskop ditemukan oleh Lippershey pada 1607. Penemuan ini mempunyai andil
besar terhadap perkembangan peralatan survei dalam hal peningkantan ketelitian dan
19

kecepatan pengukuran.

Makalah Ilmu ukur tanah & Survey Pemetaan


Brema Firdaus Ginting
Pada 1631, Pierre Vernier, orang Perancis mempublikasikan penemuan instrumen ,
dinamakan (vernier), yang sekarang digunakan sebagai alat pembagian skala yang
akurat.

Sebelum teleskop digunakan untuk pengukuran sudut, orang banyak menggunakan


peep sight sebagai garis bidik yang bayak digunakan pada survei tambang dan survei
tanah, instrumen tersebut dinamakaan circumferentor.

Gbr. circumferentor.

Dua orang Amerika, Draper dan Young, 1830, merancang instrumen pengukuran
sudut yang dapat diputar pada sumbunya tanpa harus melepaskannya. Instrumen ini
sekarang dinamakan transit. Transit sebenarnya suatu istilah yang untuk teodolit yang
teleskopnya dapat diputar 180o terhadap sumbu horisontalnya sehingga posisinya
menjadi berlawanan. Lawannya teodolit nontransit yang teleskopnya tidak dapat diputar
180 o. Sejak saat itu, peralatan mengalami perubahan-perubahan dan mempunyai andil
yang besar dalam perkembangan survei.
19

Makalah Ilmu ukur tanah & Survey Pemetaan


Brema Firdaus Ginting
Theodolit terbesar Thedolit pertama Theodolit pertama buatan AS

Transit atau teodolit adalah instrumen yang digunakan untuk mengukur sudut-sudut
horisontal dan vertikal. Di Eropa, mula–mula dipakai istilah ‘transit teodolit’ untuk
jenis instrumen ukur ini. Namun pada perkembangannya, orang-orang Eropa
menyebutnya sebagai ‘teodolit’ saja sedangkan orang-orang Amerikameyebutnya
sebagai ‘transit’ saja. Dari kenampakannya, transit lebih terbuka, lingkaran logamnya
dapat dibaca melalui nonius sedangkan teodolit mempunyai kenampakan yang tertutup.
Teodolit mempunyai beberapa keuntungan yaitu lebih ringan, mudah dibaca, dll
sehingga mampu mendominasi keberadaan transit ala Amerika. Selanjutnya, buku ini
menggunakan isitilah teodolit.

Teodolit ditemukan oleh Roemer, seorang Astronom Denmark, pada 1690. Sekitar se-
abad kemudian, instrumen astronomi itu digunakan untuk keperluan surveying. Pada
1893, diadakan penambahan-penambahan pada bagian-bagianinstrumen prototipe itu
sehingga dimungkinkan dipakai pengukuran-pengukuran lainnya dalam kaitannya
dengan pengukuran sudut-sudut vertikal dan horisontal. Karena sekarang ini teodolit
banyak digunakan untuk berbagai keperluan; e.g mengukur sudut horisontal dan vertikal,
membuat garis lurus, mengukur bearing, mengukur jarak horisontal dan vertikal,
menentukan arah utara; teodolit sering disebut instrumen universal.

Atas dasar fasilitasnya teodolit dibagi menjadi: teodolit vernier sederhana, teodolit
mikrometer, teodolit optik (glass arc) dan teodolit elektronik. Dua jenis yang pertama
sudah jarang digunakan. Teodolit modern saat ini adalah tipe optik dan digital.

Teodolit modern bersifat kompak, ringan, sederhana dan tahan banting. Bagian-
bagian dan skalanya tertutup, kedap debu dan kelembaban. Ukuran teodolit ditentukan
19

oleh piringan bawahnya. Sebagai contoh, 20 cm teodolit berarti diameter piringan

Makalah Ilmu ukur tanah & Survey Pemetaan


Brema Firdaus Ginting
bawahnya adalah 20 cm. Atas dasar itu, ukuran teodolit bervariasi antara 8 sampai
dengan 25 cm.

C. Tujuan Pengukuran

Tujuan pengukuran - antara lain - menghasilkan ukuran-ukuran dan kontur permukaan


tanah, misalnya untuk persiapan gambar-rencana (plan) atau peta, menarik garis batas
tanah, mengukur luasan dan volume tanah, dan memilih tempat yang cocok untuk suatu
proyek rekayasa. Baik gambar-rencana maupun peta merupakan representasi grafis dari
bidang horisontal. Yang pertama ber-skala besar sedangkan yang terakhir ber-skala kecil.

Skala didefinisikan sebagai perbandingan tetap antara jarak lokasi di peta dengan di
permukaan bumi. Skala 1 : 500, artinya satu unit jarak di lapangan sama dengan 500 x
unit jarak di peta. Sering, pemilihan skala pada proyek tertentu bergantung pada
kerangka yang telah ada atau kepraktisan dalam membawanya.

D. Ruang Lingkup Ilmu Ukur Tanah & Survey Pemetaan


1. Ilmu Ukur Tanah & Survey Pemetaan berdasarkan Cakupan elemn alam

Pengelompokan pengukuran berdasarkan cakupan elemen alam terbagi atas


beberapa sub-sub bidang diantaranya:

a. Pengukuran Daratan (land surveying).


Yang termasuk dalam kategori land surveying diantaranya pengukuran
topografi dan pengukuran kadaster

19

Makalah Ilmu ukur tanah & Survey Pemetaan


Brema Firdaus Ginting
b. Pengukuran Perairan (marine or hydrogaphic surveying)
Kegiatan pengukuran yang termasuk kategori ini antara lain pengukuran muka
dasar laut, pengukuran pasang surut, pengukuran untuk kegiatan pembuatan
pelabuhan dan rekalamasi, dsb

c. Pengukuran Astronomi (astronomical surveying)


Merupakan kegiatan pengukuran untuk menentukan posisi di muka bumi
dengan melakukan pengukurann terhadap benda-benda di langit. 19

Makalah Ilmu ukur tanah & Survey Pemetaan


Brema Firdaus Ginting
2. Ilmu Ukur Tanah & Survey Pemetaan berdasarkan tujuan pekerjaan
a. Pengukuran teknik sipil (engineering survey): untuk memperoleh data dan
peta pada pekerjaan-pekerjaan teknik sipil.
Dibidang teknik sipil para insinyur sangat memerlukan data yang akurat untuk
pembangunan jalan, jembatan, saluran irigasi, lapangan udara, pehubungan
cepat, sistem penyediaan air bersih pengkaplingan tanah perkotaan, jalur pipa,
penambngan, terowongan. Semua itu diperlukan pengukuran tanah yang
hasilnya beruapa peta untuk perencanaan. Agar hasilnya dapat dipertanggung
jawabkan maka pengkuran hasrus dilakukan secara benar, tepat dan akurat.
Hal ini perlu sekalai diketahui baik oleh surveyor maupun para insinyur.

b. Untuk keperluan militer (miltary survey).


19

Makalah Ilmu ukur tanah & Survey Pemetaan


Brema Firdaus Ginting
Ilmu ukur tanah berfungsi sebagai ilmu awal dalam membangun fasilitas
militer seperti barak, bandara, pelabuhan militer, dan juga berfungsi untuk
menentukan titik titik yang berfungsi untuk kegiatan militer.

c. Pengukuran tambang (mining survey).

Dalam dunia pertambangan, ilmu ukur adalah ilmu yang sangat penting dipelajari
karena berhubungan dengan konstruksi, eksplorasi dan eksploitasi dalam dunia
pertambangan. Ilmu ukur pada pertambangan erat kaitannya dengan kegiatan awal
bukaan tambang. Pada kegiatan persiapan seperti pemetaan, topografi,
perencanaan desain tambang dan pembangunan fasilitas tambang.

d. Geologi (geological survey).

Pada bidang goeologi, ilmu ukur tanah berperan sebagai penentu titik lokasi
tanah-tanah yang akan diteliti, baik itu panjang maupun tingginya.
19

Makalah Ilmu ukur tanah & Survey Pemetaan


Brema Firdaus Ginting
e. Arkeologi(archeological survey).

Ilmu ukur tanah pada arkeologi berfungsi sebagai penentu titik lokasi objek objek
bersejarah yang diteliti, penentu kedalaman maupun ketinggian letak objek
bersejarah.

3. Ilmu Ukur Tanah & Survey Pemetaan berdasarkan luas cakupan daerah
pengukuran
a. Triangulasi,
b. Trilaterasi,
c. Polygon,
d. Offset,
e. Tachymetri,

E. Alat-alat yang dipakai pada Ilmu Ukur Tanah & Survey Pemetaan

Alat ukur tanah adalah alat-alat yang dipersiapkan guna mengukur jarak dan atau
sudut. Alat-alat yang digunakan ada yang tergolong sederhana dan ada yang tergolong
modern. Sederhana atau modernnya alat ini dapat dilihat dari komponen alatnya dan cara
19

menggunakannya.

Makalah Ilmu ukur tanah & Survey Pemetaan


Brema Firdaus Ginting
Pengukuran merupakan suatu aktifitas dan atau tindakan membandingkan suatu
besaran yang belum diketahui nilainya terhadap besaran lain yang sudah diketahui
nilainya, misalnya dengan besaran standar. Pekerjaan membandingkan tersebut tiada lain
adalah pekerjaan pengukuran atau mengukur dengan alat ukur tanah.

Berdasarkan modelnya, alat ukur tanah dapat dikelompokkan menjadi 3 macam yaitu
alat ukur sederhana, alat ukur optik, dan alat ukur elektronik.

1. Alat Ukur Sederhana

Adalah alat ukur yang hanya mampu mengukur satu jenis ukuran, tanpa
melibatkan kegiatan elektrikal ataupun optik

a. Kompas

Komponen utama yang ada di alat ukur ini yaitu jarum dan lingkaran berskala,
dimana salah satu ujung jarum tersebut dibuat dari magnet atau besi berani, bagian
tengah jarum dipasang sebuah sumbu sehingga jarum dapat bergerak bebas ke arah
horisontal sesuai dengan arah medan magnet bumi yaitu utara dan selatan. Fungsi
dari kompas yaitu menentukan arah dari mata angin dan penunjuk arah terutama utara
dan selatan. Selain itu, kompas bisa juga sebagai penentu arah dari suatu titik ke titik
lain yang ditunjukan pada besaran azimut

Cara penggunaan kompas yaitu pegang dan atur agar kompas dalam keadaan
mendatar sehingga jarum dapat bergerak dengan bebas. Jika kompas memiliki cairan
nivo, usahakan agar gelembung tepat berada di tengah.
19

Makalah Ilmu ukur tanah & Survey Pemetaan


Brema Firdaus Ginting
b. Meteran

Meteran atau pita ukur biasanya berbentuk seperti pita yang memiliki panjang
tertentu. Meteran juga bisa disebut dengan rol meter, karena saat disimpan atau dalam
keadaan tidak digunakan, meteran akan digulung atau dirol.

Fungsi dari meteran yaitu untuk mengukur panjang dan jarak. Biasanya satuan
yang digunakan terdapat 2 ukuran yaitu ukuran satuan metrik (mm, cm, m) dan
satuan inggris (inch, feet, yard).

Cara menggunakan meteran cukup dengan merentangkan meteran dari suatu titik
ke titik lainnya pada suatu objek bidang yang akan diukur

19

Makalah Ilmu ukur tanah & Survey Pemetaan


Brema Firdaus Ginting
c. Kinometer

Salah satu alat ukur sederhana ini digunakan untuk mengukur sudut elevasi antara
garis datar dengan garis yang menghubungkan sebuah titik yang terdapat di garis
datar dengan titik puncak sebuah objek. Secara keseluruhan klinometer untuk
mengukur ketinggian atau panjang sebuah objek dengan cara memanfaatkan sudut
elevasi.

Fungsi klinometer adalah untuk menentukan besaran sudut elevasi saat mengukur
tinggi objek secara tidak langsung.

Cara penggunaan alat ini sebaiknya dilakukan oleh 2 orang. Salah satu orang
memegang dan melakukan pengamatan atau membidik objek yang diukur.
Sedangkan yang lain membaca sudut dan mencatat hasil pengamatan.

2. Alat Ukur Optik

Adalah alat ukur yang dibantu dengan lensa optic guna lebih mengakuratkan
pengukuran tanpa melibatkan kegiatan elektrikal

a. Theodolit

Alat ukur optik ini dibuat untuk menentukan tinggi dari tanah pengukuran
sudut yang berupa sudut tegak (sudut vertikal) dan sudut mendatar (sudut
horisontal).

Fungsi dari theodolit yaitu untuk pengukuran polygon, pemetaan situasi dan
juga pengamatan matahari. Tidak hanya itu, theodolit juga bisa berfungsi seperti
19

PPD jika sudut vertikalnya diubah menjadi 90o. Teropong yang ada di theodolit,
Makalah Ilmu ukur tanah & Survey Pemetaan
Brema Firdaus Ginting
membuatnya dapat membidik ke segala arah. Pada konstruksi bangunan, theodolit
dapat berfungsi untuk menentukan sudut siku –siku pada pondasi dan juga
mengukur ketinggian bangunan bertingkat.

Untuk menggunakan theodolit pastikan posisikan tripod atau penyangga


panjang pada tempat yang datar dan atur ketinggiannya sekitar tinggi dada.
Kencangkan sekrup pengunci pada kaki penyangga panjang. Usahakan plat tribar
(untuk meletakan theodolit) dalam keadaan datar. Letakan theodolit kemudian
kencangkan sekrup pengunci. Atur nivo sampai sumbu I berada pada posisi
vertikal dan atur juga nivo pada tabung agar sumbu II berada pada posisi
mendatar, atur theodolit pada hingga berada pada posisi tengah titik ikat

b. Waterpass

Termasuk ke dalam alat ukur optik yang berfungsi untuk mengukur beda
tinggi dari satu titik atau lebih, penggunaan waterpas saat ini sangat luas.

Terdapat beberapa syarat dalam menggunakan waterpas, yaitu syarat dinamis


(sumbu 1 vertikal) dan syarat statis (garis yang mendatar pada bagian diafragma
sejajar sumbu 1, garis nivo tegak lurus sumbu 1, garis bidik pada teropong sejajar
dengan garis arah nivo).

Cara menggunakan waterpas ini sebaiknya menggunakan tripod atau kaki tiga
sebagai penyangga dan posisikan pada titik koordinat yang sudah ditentukan.
19

Makalah Ilmu ukur tanah & Survey Pemetaan


Brema Firdaus Ginting
Pastikan tripod dalam posisi stabil dan kuat serta plat tempat dudukan waterpas
tidak dalam keadaan miring. Letakan waterpas di atas plat tersebut, usahakan
waterpas untuk tidak bergerak atau dalam keadaan stabil. Atur sumbu I vertikal
dan sumbu II horisontal dengan menggunakan sekrup penyeimbang nivo.
Tepatkan gelembung nivo berada di tengah lingkaran.

3. Alat Ukur Elektronik

Adalah alat ukur tanah dengan keakuratan tertinggi yang meibatkan kegiatan optik
dan elektrikal, alat-alatnya antara lain :

a. GPS (Global Positioning System)

GPS merupakan suatu sistem yang terdiri atas konstelasi satelit radio navigasi
dan juga segmen kontrol tanah yang berfungsi mengelola operasi satelit dan
pengguna dengan penerima khusus, menggunakan data satelit untuk memenuhi
persyaratan dari posisi. Hasil yang diberikan gambar permukaan bumi dalam
bentuk 3 dimensi (3D) .

Fungsi GPS tidak hanya untuk kepentingan militer, survey pemetaan ataupun
geodesi saja, tetapi juga untuk penelitian geofisika (geodinamika, studi atmosfer,
meteorologi dan lain sebagainya). Dibalik kelebihan yang dimiliki oleh GPS, alat
ini juga memiliki kelemahan yaitu tidak dapat digunakan pada tempat yang tidak
mampu menerima sinyal GPS oleh antena alat penerima yang berada di dalam
ruang, bawah terowongan atau di bawah air.

Cara penggunaan GPS, pertama nyalakan perangkat GPS tunggu hingga sinyal
terhubung. Atur untuk menambahkan halaman hingga muncul halaman Area
Calculation kemudian tekan tombol start lalu enter. Jika tombol start berubah
19

menjadi tombol stop, berarti GPS sudah dapat digunakan.

Makalah Ilmu ukur tanah & Survey Pemetaan


Brema Firdaus Ginting
b. Total Station

Merupakan alat ukur elektronik yang berasal dari pengembangan theodolit.


Namun alat ini dilengkapi oleh pengukuran jarak dan sudut secara elektronik
dengan bantuan dari reflektor sebagai target dan pengganti rambu ukur. Untuk
mempermudah penggunaan, total station perlu dihubungankan dengan komputer.

Fungsi total station yaitu dapat digunakan untuk menghitung jarak, arah, titik
koordinat dan juga beda tinggi secara elektronis.

Untuk menggunakan total station pastikan posisi tripod sudah stabil dan kuat
untuk menopang total station dan terletak di titik koordinat yang telah ditentukan.
Atur nivo di kedua sumbu agar tepat pada posisi di tengah lingkaran dan sejajar
dengan posisi kita saat berdiri. Jika sudah sesuai dan semua berada pada posisi
yang tepat (gelembung nivo berada di tengah), total station siap digunakan
19

Makalah Ilmu ukur tanah & Survey Pemetaan


Brema Firdaus Ginting
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Ilmu ukur tanah adalah bagian dari ilmu geodesi yang mempelajari cara-cara
pengukuran di permukaan bumi dan di bawah tanah untuk berbagai keperluan seperti
19

Makalah Ilmu ukur tanah & Survey Pemetaan


Brema Firdaus Ginting
pemetaan dan penentuan posisi relatif pada daerah yang relatif sempit sehingga unsur
kelengkungan permukaan buminya dapat diabaikan.

Alat ukur tanah adalah alat-alat yang dipersiapkan guna mengukur jarak dan atau
sudut. Alat-alat yang digunakan ada yang tergolong sederhana dan ada yang tergolong
modern. Sederhana atau modernnya alat ini dapat dilihat dari komponen alatnya dan cara
menggunakannya. Alat-alat yang digunakan pada ilmu ukur tanah terbagi 3 yaitu :

1. Sederhana : Meteran, Kompas, Kinometer


2. Optik : Waterpass, Theodolit
3. Elektronik : GPS, Total Station

B. Saran

Harapan saya semoga melalui makalah ini bisa membantu dalam menambah khazanah
ilmu pengetahuan, dapat menambah wawasan dari pembaca sekalian. Saya senantiasa
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca sekalian demi kesempurnaan makalah ini.

19

Makalah Ilmu ukur tanah & Survey Pemetaan


Brema Firdaus Ginting

Anda mungkin juga menyukai