Anda di halaman 1dari 16

PAPER SIDLACOM

diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ilmu Ukur Tanah yang
diampu oleh
Dr. Drs. Ir. H. Iskandar Muda P, M.T.

oleh

Moch Ramadhan Rama Akbar 1806255

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN


DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan
hidayahNya penulis telah menyelesaikan makalah yang berjudul “PAPER
SIDLACOM”. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ilmu
Ukur Tanah. Penulis menyadari bahwa selama penulisan makalah ini banyak
mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu penulis mengucapkan terima
kasih kepada:

1. Dr. Ir. H. Iskandar Muda Purwaamijaya M.T. selaku dosen mata kuliah Ilmu
Ukur Tanah;
2. Orang tua yang telah membantu penulis menempuh kuliah;
3. Rekan-rekan jurusan yang telah memotivasi penulis untuk menyelesaikan
penulisan makalah ini.

Makalah ini bukanlah hasil karya yang sempurna karena masih banyak
kekurangan, baik dalam hal isi maupun sistematika dan teknik penulisannya. Oleh
sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini bisa memberikan manfaat bagi penulis
dan pembaca.

Bandung, Januari 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR. .................................................................................. i


DAFTAR ISI ................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................ 1
1.3 Tujuan .......................................................................................... 2

BAB II KAJIAN TEORI ............................................................................. 3


2.1 Definisi SIDLACOM ................................................................... 3
BAB III METODOLOGI ............................................................................ 4
3.1 Lokasi ........................................................................................... 4
3.2 Waktu ........................................................................................... 4
3.3 Metode ......................................................................................... 4
3.4 Populasi dan Sample .................................................................... 4
3.5 Sumber Data ................................................................................. 4
3.6 Instrumen ..................................................................................... 5
3.7 Teknik Analisis ............................................................................ 5
BAB IV PEMBAHASAN............................................................................. 6
4.1 Tahapan pelaksanaan proyek ....................................................... 6
4.2 Manfaat SIDLACOM ................................................................... 8
4.3 Peraturan SIDLACOM ................................................................. 8
BAB V PENUTUP ..................................................................................... 12
5.1 Kesimpulan................................................................................. 12
5.2 Saran ........................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembangunan adalah kegiatan yang menggunakan


modal/resources/factor produksi untuk mencapai suatu tujuan/target
tertentu sedemikian rupa sehingga kegiatan tersebut dapat memberikan
manfaat setelah suatu jangka waktu tertentu. Pembangunan infrastruktur
berperan sangat penting dalam perkembangan suatu wilayah. Pembangunan
insfrastruktur ini digunakan dalam jangka waktu yang lama, maka kekuatan
bangunan ini harus bias bertahan lama dan aman digunakan. Untuk
mempertahankan kondisi bangunan agar tetap terjaga dengan baik, diperlukan
sistem pengelolaan dan pemeliharaan bangunan yang baik dan komprehensif.

Tindakan pemeliharaan dan peningkatan kapasitas bangunan yang


dilakukan secara berkala dan berkelanjutan akan menjaga kualitas bangunan
dan memperpanjang usia kelayakannya dan salah satunya menggunakan
metode SIDLACOM dalam melakukan pembangunan dan dalam rangka
meningkatkan tertib penyelenggaraan pembangunan guna mewujudkan
prasarana dan sarana bidang pekerjaan umum yang efisien, efektif, dan
produktif, dipandang perlu menyempurnakan materi system pengendalian
manajemen yang tertuang dalam Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
67/KPTS/1998 tentang Petunjuk Prektis Pengendalian Pelaksanaan Proyek Di
Bidang Pekerjaan Umum Untuk Para Pemimpin Proyek/Bagian Proyek.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis merumuskan beberapa


masalah, seperti:

1. Apa yang dimaksud SIDLACOM ?

2. Bagaimana tahapan dalam metode SIDLACOM ?

1
2

3. Apa manfaat dari SIDLACOM?

4. Peraturan apa yang mendasari SIDLACOM ?

1.3 Tujuan Penulisan Makalah

Tujuan yang inin didapat dari penulisan makalah ini adalah:

1. Untuk mengetahui definisi SIDLACOM

2. Untuk mengetahui tahapan metode dalam SIDLACOM

3. Untuk mengetahui apa manfaat dari SIDLACOM

4. Untuk mengetahui peratuan apa yang mendasari SIDLACOM


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi SIDLACOM

SIDLACOM merupakan tata cara pelaksanaan Kegiatan


Penyelenggaraan Kontrak Jasa Pelaksanaaan Konstruksi (Pembangunan),
yang disusun sesuai kaidah penyelenggaraan pembangunan sarana dan
prasarana dalam lingkungan Departemen Pekerjaan Umum, dengan urutan
tahap awal hingga ke tahap proyek bisa beroperasi dan menghasilkan manfaat
yang “menguntungkan”. Secara singkat akan diuraikan dengan diawali
timbulnya gagasan yang muncul dari “pemilik proyek” yang dalam hal bisa
pihak Pemerintah yang disebabkan karena tugas dan kewajibannya menjadi
agen pembangunan, maupun Investor/Swasta yang tertarik untuk membangun
suatu proyek karena melihat sisi perspektif ekonomi akan sangat
menguntungkan secara finansial.

Gagasan untuk membangun proyek dimaksud akan ditindak lanjuti


dengan langkah yang dikenal sebagai tahapan SIDLACOM, yaitu :

1. S (Survey)
2. I (Investigation)
3. D (Design)
4. La (Land Aequesation)
5. C (Construction)
6. O (Operation)
7. M (Maintenance)

3
BAB III
METODOLOGI
3.1 Lokasi
Penelitian ini dilaksanakan di Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
Universitas Pendidikan Indonesia.
3.2 Waktu
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal bulan Januari 2019.
3.3 Metode
Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah:
1. Studi Literatur
Dengan metode ini penulis melakukan pencarian terhadap berbagai sumber
tertulis, baik berupa buku-buku, arsip, majalah, artikel, dan jurnal.
2. Deskriptif Kualitatif
Deskriptif kualitatif yakni data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar,
dan bukan angka-angka. Walaupun kemudian terdapat data yang berupa angka-
angka, maka akan dijelaskan atau dideskripsikan melalui kata-kata.
3.4 Populasi dan Sample
1. Populasi
Populasinya adalah mata kuliah Ilmu Ukur Tanah.
2. Sample
Samplenya adalah SIDLACOM
3.5 Sumber Data
Sumber data dalam penulisan makalah ini adalah:
1. Data Primer
Data primer ini diperoleh dengan studi literatur yang didapat dari buku
Teknik Survei dan Pemetaan Jilid 3.
2. Data Sekunder

4
5

Data sekunder ini diperoleh dari studi literatur yang diperoleh dari
jurnal, artikel sebagai pelengkap data.
3.6 Instrumen
Instrumen atau alat yang digunakan pada penulisan makalah ini adalah sebagai
berikut.
1. Laptop
2. Kertas HVS.
3.7 Teknik Analisis
Teknik analisis data yang digunakan adalah Teknik kualitatif yang didapatkan
dat berbagai sumber dan menggunakan Teknik pengumpulan data yang macam
macam (Triangulasi).
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Tahapan Pelaksanaan Proyek

Untuk mewujudkan proyek dengan skala kecil kemungkinan


pengadaannya bisa langsung dilakukan oleh pihak penggagas atau owner
proyek tanpa membutuhkan bantuan pihak lain (konsultan). Akan tetapi apabila
yang akan diwujudkan merupakan proyek dengan skala besar dengan tingkat
kesukaran yang cukup rumit dan kompleks maka untuk mewujudkanproyek
dimaksud akan diperlukan bantuan konsultan dengan tahapan pelaksanaan
proyek berupa SIDLACOM sebagaimana disebutkan diatas.

1. Survey
Survey merupakan perencanaan yang bersifat umum dengan tujuan
untuk mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan maksud akan dibangunnya
proyek dimaksud. Survey akan menjawab hal-hal bersifat teknis maupun non-
teknis tentang apa, dimana, kapan, mengapa serta bagaimana proyek dimaksud
yang akan dibuat,sehingga data hasil survey yang diperlukan adalah data
tentang hal-hal yang terkait dengan bangunan proyek/tujuan proyek,
tapak/lokasi proyek, pengaruh proyek terhadap manusia dan lingkungannya.
Survey yang akan dilakukan antara lain tentang tapak dimana proyek akan
dibangun akan dilakukan dengan maksud untuk mengetahui keadaan topografi,
hidro-meteorologi, demografi, sosial budaya,ekonomi, dan lain-lainya pada
wilayahatau areal yang akan terpengaruh oleh keberadaan proyek.

2. Investigation / Investigasi
Langkah selanjutnya setelah survey adalah pengambilan data (investigasi)
atas survey yang diperlukan dalam perencanaan umum (survey) untuk
kemudian dilakukan pengambilan data teknis. Data teknis yang akan diambil
adalah data yang dibutuhkan guna prosesperencanaan teknis (design) atau data
teknis yang dibutuhkan dalam rangka pembangunan struktur bangunan sipil
/non sipil lainnya, antara lain adalah berupa data geologi teknik, mekanika

6
7

tanah, hidrologi, seismologi, oceanologi,humidity dan data teknis /standart


lainnya. Terkait dengan analisis ekonomi teknik yang akan dilakukan maka
kegiatan investigasi yang tentu membutuhkan biaya yang cukup besar akan
diperhitungkan sebagai bagian dari investasi Proyek. Design Tahapan (detail)
design akan dilaksanakan setelah rencana Proyek dinyatakan Feasibel.Tahapan
sebelumnya akan diawali dengan langkah survey dan investigasi sebagaimana
diuraikan diatas. Detail design akan mempertimbangkan aspek Teknis secara
utuh, artinya Proyek yang
akan dibangun harus cukup stabil sebagai bangunan dan mampu berfungsi
sesuai dengan peruntukannya.

3. Land Acquisation (Pembebasan Lahan)

Pembebasan lahan untuk keperluan tapak bangunan perlu disediakan


dengan proses-proses yang cukup rumit, oleh sebab itu proses Pembebasan
lahan sejatinya
memerlukan Teknis, strategi dan cara / Perlakuan yang tepat. Hal ini mengingat
bahwa pada era setelah reformasi, terbukanya kebebasan berpendapat dalam
menyampaikan hak-hak warga masyarakat, terkadang maksud baik proyek bisa
terkendala oleh kurang jelasnya misi proyek untuk bisa diterima warga, atau
malah sebaliknya bisa juga ada orang yang sengaja menggunakan kesempatan
pembebasan lahan sebagai ajang untuk memanipulasi harga ganti rugi lahan
demi keuntungan pribadi yang bersangkutan. Oleh sebab itu maka proses
pembebasan lahan perlu diantisipasi dengan strategi, teknis dan perlakuan,
sebagai berikut :

Warga masyarakat merupakan bagian dari Stake Holder yang akan ikut
menikmati keuntungan (bukan menderita kerugian), sehingga pada bagian
mana warga akan menikmati keuntungan, hal ini harus dirumuskan terlebih
dahulu.
8

Sosialisasi proyek dengan sebaik-baiknya sehingga warga (sebagian


bagian dari salah satu Stake Holder) bisa menerima kehadiran proyek dan akan
bermanfaat bagi semuanya.

Negoisasi harga harus berdasarkan saling menguntungkan. Terutama untuk


proyek yang akan difungsikan sebagai proyek komersial. Negoisasi akan
dilakukan hanya diantara mereka yang berkepentingan

4. Construction
Pelaksanaan kontruksi akan menjamin domain Kontraktor dan akan
dilaksanakan dengan memperhatikan hasil studi Amdal. Memenuhi Ketentuan
Kontrak Pelaksaan Pekerjaan Proyek dengan Gambar Teknik, Metode Kerja,
Menjaga Kualitas dan Kuantitas agar sesuai dengan persyaratan
teknis/spesifikasi yang telah ditentukan, harus dilaksanakan oleh Kontraktor.
Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi sebagai bagian dari kegiatan Proyek dengan
semua kebutuhan dananya perlu dijelaskan kepada mahasiswa

5. Operation dan Maintenance (O&M)


Pembiayaan Operation dan Maintenance (O & M) proyek dalam analisa
Ekonomi Teknik akan diperhitungkan sebagai bagian dari Annual Cost, yang
bersifat rutin. Berapa dan apa saja yang akan masuk sebagai biaya Operasi dan
Pemeliharaan Proyek dan dirumuskan dan ditentukan oleh Management
Proyek.

4.2 Manfaat SIDLACOM

Pada saat SIDLACOM dilaksanakan maka akan memudahkan studi-studi


dalam proyek atau ketenik sipilan seperti sebagai studi teknik (capability
study:civil engineering), study kelayakan (fasibility study:economic
engineering), studi analisis dampak lingkungan (acceptability study:
environment impact assessment) yang termasuk kedalam investigasi. Manfaat
lainnya adalah menjamin mutu konstruksi yang baik dan benar.

4.3 Peraturan tentang SIDLACOM


9

Menurut peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 603/prt/m/2005


tentang “pedoman umum sistem pengendalian manajemen penyelenggaraan
pembangunan prasarana dan sarana bidang pekerjaan umum” Menurut
peraturan diatas tahapan konstruksi bangunan adalah :

1. Perencanaan Konstruksi (SID)


a. Tahap Pra Kontrak
1) Persiapan Pengadaan
2) Pemilihan Penyedia Jasa
b. Tahap Penandatanganan Kontrak
1) Penyusunan Dokumen Kontrak
2) Penandatanganan Kontrak
c. Tahap Pasca Penandatanganan Kontrak
1) Persiapan Pelaksanaan Kontrak
2) Pelaksanaan Kontrak
3) Serah Terima Pekerjaan
4) Evaluasi Produk Konsultan / Desain
5) Pemanfaatan Produk

2. Pengadaan Lahan (Land Acquisition)


a. Penetapan Lokasi Pembangunan
b. Permohonan Pengadaan Tanah
c. Pelaksanaan Pengadaan Tanah
d. Keberatan atas Keputusan Panitia
e. Pelaksanaan Pemberian Ganti Rugi
f. Pelepasan, Penyerahan, dan Permohonan Hak atas Tanah
g. Risalah Pengadaan Lahan
h. Pengamanan Aset

3. Pelaksanaan Konstruksi (Construction)


a. Tahap Pra Kontrak
10

1) Persiapan Pengadaan
2) Pemilihan Penyedia Jasa
b. Tahap Penandatanganan Kontrak
1) Penyusunan Dokumen Kontrak
2) Penandatanganan Kontrak
c. Tahap Pasca Penandatanganan Kontrak
1) Persiapan Pelaksanaan Kontrak
2) Pelaksanaan Kontrak :
a) Mobilisasi
b) Pemeriksaan bersama
c) Tinjauan desain
d) Pembayaran uang muka
e) Buku harian dan laporan harian, mingguan, dan bulanan
f) Pengendalian pelaksanaan pekerjaan
g) Pengukuran prestasi pekerjaan
h) Pembayaran prestasi pekerjaan
i) Perubahan kegiatan pekerjaan
j) Denda dan ganti rugi
k) Penyesuaian/eskalasi harga
l) Keadaan kahar/force majeure
m) Penghentian dan pemutusan kontrak
n) Perpanjangan waktu
o) Kerjasama dengan sub kontraktor
p) Kompensasi
q) Perselisihan/dispute
r) Serah terima pekerjaan
s) Laporan hasil penilaian pelaksanaan program mutu
3) Serah Terima Pekerjaan
4) Evaluasi Produk Konsultan / Desain
5) Pemanfaatan Produk
11

4. Operasi dan Pemeliharaan / O & P (Operation & Maintenance


/ O & M)
a. Penyiapan perangkat O & P
b. Program O & P
c. Ketersediaan perangkat/sumber daya O & P
d. Perencanaan Perbaikan
e. Pelaksanaan Perbaikan
f. Kegagalan Bangunan
g. Keluaran/output
h. Manfaat/outcome
i. Penyerahan proyek selesai
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Pembangunan adalah kegiatan yang menggunakan


modal/resources/factor produksi untuk mencapai suatu tujuan/target
tertentu sedemikian rupa sehingga kegiatan tersebut dapat memberikan manfaat
setelah suatu jangka waktu tertentu. Pembangunan infrastruktur berperan
sangat penting dalam perkembangan suatu wilayah.

Dengan adanya SIDLACOM akan memudahkan studi-studi dalam


proyek atau ketenik sipilan seperti sebagai studi teknik (capability study:civil
engineering), study kelayakan (fasibility study:economic engineering), studi
analisis dampak lingkungan (acceptability study: environment impact
assessment) yang termasuk kedalam investigasi. Manfaat lainnya adalah
menjamin mutu konstruksi yang baik dan benar.

5.2 Saran

SIDLACOM ini memiliki peran penting dalam pelaksanaan suatu


konstruksi, hendaknya mahasiswa teknik sipil lebih memahami apa itu
SIDLACOM, memiliki panduan yang jelas mengenai SIDLACOM ini dan
menerapkannya pada saat perencanaan maupun pelaksanaan dari konstruksi.
Dan kita sebagai Teknik sipil hendaknya membangun harus berlandaskan pada
peraturan menteri pekerjaan umum nomor 603/prt//m/2005 tentang “pedoman
umum system pengendalian manajemen penyelenggaraan bidang pkerjaan
umum” agar sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

12
DAFTAR PUSTAKA

Kemenpu. (2005). Peraturan menteri pekerjaan umum [online] diakses melalui


https://www.pu.go.id/source/permenpupr-no-08-tahun-2018.pdf

Zanius. 2010. Peraturan pembangunan [online] diakses melalui


http://zanius.blogspot.com/2012/03/peraturan-pembangunan.html

13

Anda mungkin juga menyukai