MT
MANUSIA SELALU
BERHASRAT MENCARI
KEBUTUHAN HIDUP
DAN BERKOMUNIKASI
• JEJAK MANUSIA UNTUK
MENCARI KEBUTUHAN
HIDUP
• ALAT TRANSPORTASI,
HEWAN, KERETA, MULAI
DIBUAT JALAN RATA
Bangsa Romawi mulai abad ke 4
SM, telah membuat jalan dengan
perkerasan ukuran tebal 3 feet
— 5 feet (1,0 m — 1,7 m) dan
lebarnya 35 feet (± 12 m).
Jalan Daendles ± 1000 kmpada zaman
Belanda, yang dibangun dari anyer di Banten
sampai Panarukan di Banyuwangi Jawa Timur.
JALAN YANG
DIPERUNTUKKAN BAGI
KEPENTINGAN UMUM
JALAN TOL
JALAN UMUM YANG MERUPAKAN BAGIAN SISTEM JARINGAN JALAN
DAN SEBAGAI JALAN NASIONAL YANG PENGGUNANYA DIWAJIBKAN
MEMBAYAR TOL
PRASARANA TRANSPORTASI EKSOSBUDHANKAM
PRASARANA DISTRIBUSI BARANG DAN JASA
MENGHUBUNGKAN DAN MENGIKAT SELURUH
NKRI
JARINGAN JALAN PRIMER
Sistem jaringan jalan, dengan
peranan pelayanan distribusi
barang dan jasa untuk
pengembangan semua
wilayah ditingkat nasional.
JARINGAN JALAN SEKUNDER
Sistem jaringan jalan, dengan
peranan pelayanan distribusi
barang dan jasa untuk
pengembangan untuk
masyarakat di kawasan
perkotaan
ARTERI
Jalan yang berfungsi melayani angkutan utama,
dengan ciri perjalanan jarak jauh, kecepatan
rata-rata tinggi.
KOLEKTOR
Jalan yang berfungsi melayani angkutan
pengumpul atau pembagi, dengan ciri
perjalanan jarak sedang, kecepatan rata-rata
sedang.
LOKAL
• JALAN PROVINSI
Jalan Kolektor dalam sistem jaringan jalan
Primer yang menghubungkan antar ibukota
provinsi dengan ibukota kabupaten/kota,
atau antar ibukota kabupaten/kota
JALAN KABUPATEN
Merupakan jalan lokal dalam sistem jaringan
jalan primer yang bukan jalan nasional dan
jalan provinsi yang menghubungkan ibukota
kabupaten dengan ibu kota kecamatan, antar
ibu kota kecamatan.
JALAN DESA
Jalan umum yang menghubungkan
kawasan dan atau antarpemukiman di
dalam desa, serta jalan lingkungan
KELAS JALAN TEKANAN GANDAR
I 7 ton
II 5 ton
IIIA 3,50
IIIB 2, 75 ton
IV 1, 50 ton
Tipe I Klas I Jalan dengan standar tinggi untuk
melayani antar wilayah atau antar
kota untuk kecepatan tinggi
dengan pembatasan jalan masuk
Klas II Jalan dengan standar tinggi untuk
melayani antar wilayah atau di
dalam metropolitan untuk
kecepatan tinggi dengan
pembatasan jalan masuk
Tipe II Klas I Jalan dengan standar tinggi, 4
lajur atau lebih untuk antar
kota atau dalam kota,
kecepatan tinggi, volume
lalulintas tinggi, dengan
masih ada pembatasan
beberapa jalan masuk
Tipe II Klas II Jalan dengan standar tinggi, 2
lajur atau lebih untuk
melayani antar/dalam kota,
kecepatan tinggi, volume
lalulintas sedang, dengan/
tanpa pembatasan jalan
masuk
Tipe II Klas Jalan dengan standar menengah,
III 2 jalur atau lebih melayani antar
distrik, kecepatan sedang,
volume lalulintas tinggi tanpa
pembatasan jalan masuk
Tipe II Klas Jalan dengan standar rendah, 1
IV jalur dua arah sebagai jalan
penghubung
Potongan suatu jalan tegak lurus pada as atau
sumbu jalan, yang menunjukkan bentuk serta
susunan bagian-bagian jalan yang
bersangkutan dalam arah melintang
Umumnya 3,5m
Untuk jalan-jalan kurang penting 2,5-3,0 m
Untuk bebas hambatan 3,75m
Lebar lajur berhubungan dengan kenyamanan
dan keamanan.
Klasifikasi Klas Jalan Lebar Lajur (m)
Tipe I Klas I 3,5
Klas II 3,5
Tipe II Klas I 3,5
Klas II 3,25
Klas III 3,25-3,0
Jalan Tidak Terbagi (TB), yaitu ruas jalan yang
pembatas jalurnya berupa marka jalan
(terputus-putus atau menerus/solid).
Jalan Terbagi (B), yaitu ruas jalan yang
pembatas jalurnya berupa bangunan, yang
disebut median, secara teknis berupa
bangunan yang dilengkapi dengan taman
atau sekedar pasangan kerb beton.
Allhamdulillah
&
Terima Kasih