Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN TUGAS

REKAYASA LALU LINTAS

KELOMPOK :

1. Ruth Panjaitan (21010115120004)


2. Rizki Fatmawati (21010115120013)
3. Fionia Yulianti Devi (21010115120014)
4. Winda Felicia Hutagalung (21010115120021)
5. Ananda Dwi Setiawan K. (21010115120025)
6. Setio Nugroho (21010115120062)
7. Nanda Asharia (21010115120079)
8. Muhammad Azka Adam (21010115130183)
9. Ganang Wahyu S. (21010113130229)

JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2015
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur patut kita persembahkan kepada Tuhan Yang Maha
Esa oleh karena-Nya laporan ini dapat terselesaikan dengan baik serta tepat pada
waktunya. Tak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing
mata kuliah serta teman teman yang turut membantu mengarahkan dan
membimbing kelompok kami dalam menyelesaikan laporan ini.
Adapun laporan ini merupakan laporan praktikum dari Rekayasa Lalu
Lintas. Akhir kata, semoga laporan ini dapat memberikan manfaat dan
pengetahuan kepada pembaca. Adapun laporan ini masih memiliki kekurangan.
Maka dari dddddddd kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun
untuk kesempurnaan laporan ini.

Semarang, 20 Oktober 2015

Penulis
BAB I
PENDAHULAN

1.1. Latar Belakang


Sehubungan dengan telah berakhirnya materi pada mata kuliah Rekayasa
Lalu Lintas maka diadakan Tugas Wajib berhubungan dengan Materi yang telah
di pelajari sebelum ujian tengah semester diadakan.
Jalan merupakan faktor utama yang sangat penting untuk menunjang
kegiatan masyarakat sehari-hari. Setiap hari masyarakat menggunakan jalan
umum untuk mencapai tempat tujuannya.
Oleh karena itu diadakanlah survey untuk mengetahui Kecepatan dan
Kapasitas Jalan Durian Raya (Pada ruas jalan mulai Akses Tol Banyumanik
hingga Pertigaan Tirto Agung). Apabila hasil survey menunjukan bahwa
Kapasitas ruas Jalan Durian ini tidak sesuai dengan spesifikasi dan fungsi dari
Kapasitas ruas jalan, maka diharapkan dapat membantu pihak universitas, atau
pemerintah untuk menata kembali jalan yang disediakan

1.2. Tujuan
Survey ini bertujuan untuk
1.2.1. Mahasiswa dapat mengetahui secara detail bagaimana tata cara
melakukan survei traffic counting dan spot speed.
1.2.2. Mahasiswa dapat membuat grafik fluktuasi lalu lintas, menghitung
besar traffic flow, menentukan jam puncak dan menghitung peak
hour factor dari data survei traffic counting dan spot speed.
1.2.3. Mahasiswa dapat menghitung nilai dan memahami secara detail
tentang time mean speed dan space mean speed dari data survei
traffic counting dan spot speed.
1.2.4. Mahasiswa dapat menghitung nilai dan dapat memahami secara
detail tentang speed, density dan flow suatu ruas jalan dari data
survei traffic counting dan spot speed.
1.2.5. Mahasiswa dapat membuat grafik hubungan antara speed, density
dan flow.

1.3. Ruang Lingkup


Dalam penyusunan laporan ini secara garis besar memuat tentang pokok-
pokok yang dibahas selanjutnya yaitu :
1.3.1. Survei traffic counting dan spot speed.
1.3.2. Membuat Grafik fluktuasi lalu lintas.
1.3.3. Menentukan peak hour factor.
1.3.4. Menghitung time mean speed dan space mean speed
1.3.5. Membuat Grafik Hubungan speed, density dan flow.
1.4. Metode Penyusunan Laporan
Metode yang digunakan dalam penyusunan laporan ini adalah :
1.4.1. Kajian pustaka
Metode yang dipakai untuk mengumpulkan data-data yang
diperlukan melalui sumber referensi seperti buku, bahan kuliah,
laporan survei sebelumnya sebagai bahan masukan dan ilmu yang
bermanfaat dalam penyusunan laporan survei mata kuliah rekayasa
lalu lintas.
1.4.2. Pengambilan data
Metode yang dilakukan untuk memperoleh data dari hasil
survei secara langsung untuk mengamati objek survei dengan
mengumpulkan data aktual melalui pengamatan langsung.
1.4.3. Pengolahan data
Metode untuk menganalisis data-data yang didapatkan di
lapangan dengan menjadikan kajian pustaka sebagai referensi dan
guide line dalam menganalisa.
BAB II
STUDI PUSTAKA

2.1. Parameter Arus Lalu Lintas


Parameter lalu lintas adalah suatu ukuran yang digunakan untuk
menjadi tolak ukur dari kegiatan lalu lintas dalam sistem transportasi.
Parameter arus lalu lintas dapat digolongkan menjadi dua kategori,
yaitu:
1. Parameter makroskopis, yang mencirikan arus lalu lintas sebagai suatu
kesatuan ( system ), sehingga diperoleh gambaran operasional system
secara keseluruhan.
Contoh : tingkat arus ( flow rates ), kecepatan rata-rata ( averange speeds ),
tingkat kepadatan ( desity rates ).
2. Parameter mikroskopis, yang mencirikan perilaku setiap kendaraan dalam
arus lalu lintas yang saling mempengaruhi.
Contoh : waktu antara ( team headway ), kecepatan masing-masing (
individual speed ), jarak antara ( space headway ).

Secara makroskopis, arus lalu lintas dibagi menjadi empat macam :


1. Arus
2. Volume
3. Kecepatan
4. Kerapatan

2.1.1. Arus
Arus adalah jumlah kendaraan yang melintas suatu titik pada
suatu ruas jalan dalam waktu tertentu dengan membedakan arah dan
lajur. Satuan arus adalah kendaraan/waktu atau smp/waktu
Arus lalu lintas terbentuk dari pergerakan individu pengendara
dan kenderaan yang melakukan interaksi antara yang satu dengan yang
lainnya pada suatu ruas jalan dan lingkungannya. Karena kemampuan
idividu pengemudi mempunyai sifat yang berbeda maka perilaku
kenderaan arus lalu lintas tidak dapat diseragamkan lebih lanjut, arus
lalu lintas akan mengalami perbedaan karakteristik akibat dari perilaku
pengemudi atau kebiasaan pengemudi. Arus lalu lintas pada suatu ruas
jalan karakteristiknya akan bervariasi baik berdasar lokasi maupun
waktunya, oleh karena itu perilaku pengemudi akan berpengaruh
terhadap perilaku arus lalu lintas. dalam menggambarkan arus lalu
lintas secara kuantitatif dalam rangka untuk mengerti tentang
keragaman karakteristiknya dan rentang kondisi perilakunya, maka
perlu suatu parameter. Parameter tersebut harus dapat didefenisikan dan
diukur oleh insinyur lalu lintas dalam menganalisis, mengevaluasi, dan
melakukan perbaikan fasilitas lalu lintas berdasarkan parameter dan
pengetahuan pelakunya.
Arus menpunyai satuan kendaran dibagi waktu atau smp dibagi
oleh waktu. Terkadang kita sulit membedakan antara arus dan volume,
berikut adalah perbedaannya:
Arus (flow) :
· Membedakan lajur
· Diukur pada waktu yang pendek
· Membedakan arah
Volume :
· Tidak membedakan lajur
· Diukur pada waktu yang panjang (lama)
· Tidak membedakan arah

2.1.1.1.Elemen Arus Lalu Lintas


Karatkeristik pemakai jalan
 Penglihatan
 Waktu persepsi dan reaksi
 Karakteristik lainnya
Kendaraan
 Kendaraan rencana
 Kinerja percepatan kendaraan
 Kemampuan mengerem kendaraan
 Persamaan jarak mengerem dan reaksi
Jalan
 Klasifikasi jalan menurut fungsi
 Ciri geometrik jalan

2.1.1.2.Karakteristik Arus Lalu Lintas


 Variasi arus dalam waktu
 Variasi arus lalu lintas bulanan
 Variasi arus lalu lintas harian
 Variasi arus lalu lintas jam-jaman
 Variasi arus lalu lintas kurang dari satu jam
 Volume jam perancangan
 Volume perancangan menurut arah
 Variasi arus dalam ruang
 Variasi arus terhadap jenis kendaraan

2.1.1.3.Arus Berdasarkan Jenis Fasilitas Jalan


Arus berdasarkan jenis fasilitas jalan dibedakan menjadi 2,
yaitu:
 Arus tak terganggu ( Uninterupted Flow )
Arus lalu lintas dihasilkan oleh interaksi antar
kendaraan dengan karakteristik system geometric jalan raya,
pola arus lalu lintas hanya dikontrol oleh karakteristik tata
guna lahan yang membangkitkan perjalanan. Tidak ada factor
eksternal yang secara periodic menghentikan sementara arus
lalau lintas tersebut.
 Jalan bebas hambatan (jalan tol)
 LRT di link
 Arus terganggu ( Interupted Flow )
Arus lalu lintas tidak hanya dihasilkan oleh interaksi antar
kendaraan tetapi juga factor eksternal yang secara periodic
menghentikan sementara arus lalau lintas. Contohnya
kendaraan diberhentikan secara periodic disimpang yang
diatur oleh lampu lalulitas.
 Persimpangan bersinyal
 Persimpangan tak bersinyal
 Bundaran
 LRT di stasiun

2.1.2. Volume
Volume adalah jumlah kendaraan yang melewati suatu titik atau
pada suatu ruas jalan dalam waktu yang lama (minimal 24 jam) tanpa
membedakan arah dan lajur.segmen jalan selama selang waktu tertentu
yang dapat diekspresikan dalam tahunan, harian (LHR), jam-an atau
sub jam. Volume lalu-lintas yang diekspresikan dibawah satu jam (sub
jam) seperti, 15 menitan dikenal dengan istilah rate of flow atau nilai
arus. Untuk mendapatkan nilai arus suatu segmen jalan yang terdiri dari
banyak tipe kendaraan maka semua tipe-tipe kendaraan tersebut harus
dikonversi ke dalam satuan mobil penumpang (smp). Konversi
kendaraan ke dalam satuan smp diperlukan angka faktor ekivalen untuk
berbagai jenis kendaraan. Faktor ekivalen mobil penumpang
Namun demikian pengamatan lalu lintas ini diharapkan selama
24 jam perhari yang biasanya untuk mengetahui terjadinya volume jam
puncak (VJP) sepanjang jam kerja baik itu pagi, siang maupun sore.
Biasanya volume jam puncak diukur untuk masing – masing arah secara
terpisah. VJP digunakan sebagai dasar untuk perancangan jalan raya
dan berbagai macam analisis operasional. Jalan raya harus dirancang
sedemikian rua sehingga mampu melayani pada saat lalu lintas konsisi
VJP. Untuk analisis operasional, apakah itu terkait dengan
pengendalian, keselamatan, kapasitas, maka jalan raya harus mampu
mengakomodasi kondisi ketika VJP. Di dalam perancangan VJP kadang
– kadang diestimasi dari proyeksi LHR sebagaimana ditunjukkan pada
rumus :

VJRD = LHR x K x D

Dengan,
VJRD = Volume rancangan berdasarkan arah (smp/hari)
LHR = lalu lintas harian rata – rata (smp/hari)
K = proporsi lalu lintas harian yang terjadi selama jam
puncak
D = proporsi lalu lintas jam puncak dalam suatu arah
tertentu
Menurut McShane dan Roess (1990), dalam kegunaan untuk
perancangan nilai K sering dinyatakan dalam bentuk proporsi LHR
pada jam puncak tertinggi yang ke 30 selama satu tahun. Volume jam
puncak tertinggi yang ke 30 sering digunakan untuk perancangan dan
analisis pada jalan raya luar kota, namun demikian untuk jalan
perkotaan digunakan volume jam puncak tertinggi yang ke 50. Faktor D
lebih bervariasi di mana pembangkit lalu lintas utama pada suatu
kawasan untuk kawasan perkotaan misalnya nilai D berkisar antara 0,5
sampai 0,6.

Koefisien pengali dari 15 menit ke 1 jam : PHF


Koefisien pengali dari 1 jam ke 1 hari : faktor k

Perbedaan arus dan volume dapat digambarkan pada tabel


dibawah ini:

Lajur Waktu Arah


Arus Membedakan Singkat Membedakan
Volume Tidak Membedakan Lama Tidak
Membedakan

Tabel 1.1

Macam-macam Volume Lalu Lintas


1. Volume harian
Di dalam pengukuran volume harian dibedakan menjadi:
 Average Annual Daily Traffic (AADT)
 Average Annual Weekday Traffic (AAWT)
 Average Daily Traffic (ADT)
 Average Weekday Traffic (AWT)
2. Volume perjam
Dapat dirumuskan sebagai berikut :

DDHV = AADT x K x D

Dimana:
AADT : Average Annual Daily Traffic
K : proporsi dari lalu lintas harian yang terjadi
selama jam puncak
D : proporsi dari lalu lintas tiap jurusan pada
jam puncak.
3. Volume per sub jam
2.1.3. Kecepatan
Kecepatan laju dari suatu pergerakan kendaraan dihitung dalam
jarak persatuan waktu.
dirumuskan,

V = d/t

dimana,
V : kecepatan (km/jam)
d : jarak (km)
t : waktu (jam)

Dalam suatu aliran lalu lintas yang bergerak setiap kendaraan


mempunyai kecepatan yang berbeda sehingga aliran lalu lintas tidak
mempunyai sifat kecepatan yag tunggal akan tetapi dalam bentuk
distribusi kecepatan kendaraan individual. Dari distribusi kecepatan
kendaraan secara diskrit, suatu nilai rata – rata atau tipikal digunakan
untuk mengidentifikasikan aliran lalu lintas secara menyeluruh.

Ada dua jenis analisis kecepatan yang dipakai pada studi


kecepatan arus lalu-lintas yaitu :
a. Time mean speed (TMS), yaitu rata-rata aritmatik
kecepatan dari seluruh kendaraan yang melewati suatu
titik pada jalan selama periode waktu tertentu.

b. Space mean speed (SMS), Kecepatan rata-rata ruang


Didefinisikan sebagai rata-rata harmonik kecepatan
melewati suatu titik selama periode waktu. Hal ini juga
sama dengan kecepatan rata-rata pada suatu panjang jalan
tertentu..

Perbedaan analisis dari kedua jenis kecepatan di atas adalah


bahwa TMS adalah pengukuran titik, sementara SMS pengukuran
berkenaan dengan panjang jalan atau lajur.

Terdapat 3 jenis klasifikasi utama kecepatan yang digunakan


yaitu :
a. Kecepatan setempat (Spot Speed), yaitu kecepatan
kendaraan pada suatu saat diukur dari suatu tempat yang
ditentukan.
b. Kecepatan bergerak (Running Speed), yaitu kecepatan
kendaraan rata-rata pada suatu jalur pada saat kendaraan
bergerak (tidak termasuk waktu berhenti ) yang
didapatkan dengan membagi panjang jalur yang ditempuh
dengan waktu kendaraan bergerak menempuh jalur
tersebut.
c. Kecepatan perjalanan (Jeourney Speed), yaitu kecepatan
efektif kendaraan yang merupakan jarak antara dua tempat
dibagi dengan lama waktu kendaraan untuk menyelesaikan
perjalanan, dengan lama waktu ini mencakup setiap waktu
berhenti yang ditimbulkan oleh hambatan lalu lintas.

2.1.4. Kerapatan
Kerapatan adalah jumlah kendaraan yang menempati suatu
panjang jalan atau lajur dalam kendaraan per km atau kendaraan per km
per lajur. Nilai kerapatan dihitung berdasarkan nilai kecepatan dan arus,
karena sulit diukur dilapangan.
dirumuskan,

V = q x Vsms
D=
dimana,
q : arus (smp/jam)
Vsms : space mean speed (km/jam)

Ketiga unsur karakteristik dasar lalu lintas merupakan unsur


pembentuk aliran lalu lintas yang akan mendapatkan pola hubungan :
1. Kecepatan dengan Kerapatan
2. Arus dengan Kecepatan
3. Arus dengan Kerapatan
Kepadatan lalu lintas adalah mungkin yang terpenting diantara
ketiga parameter aliran lalu lintas tersebut, karena terkait dengan
permintaan lalu lintas yang dibangkitkan dari berbagai tata guna lahan,
bangkitan sejumlah kendaraan yang terdapat pada suatu segmen tertentu
dari jalan raya. Kepadatan juga merupakan ukuran yang penting untuk
mengetahui kualitas arus lalu lintas, dimana hal tersebut
mengukurprkiraan kendaraan, factor – factor yang mempengaruhi
kebebasan maneuver dan kenyamanan psikologis dari pengendara.
Adapun hubungan antara tiga variable yang sudah dibahas
seperti pada gambar dibawah ini.
Dari kurva terlihat bahwa hubungan mendasar antara volume
dan kecepatannya adalah: dengan bertambahnya volume lalu lintas maka
kecepatan rata-rata ruangannya tercapai. Setelah tercapai volume
maksimum maka kecepatan rata-rata ruang dan volume akan berkurang.
Jadi kurva ini menggambarkan dua kondisi yang berbeda dimana lengan
atas untuk kondisi stabil sedangkan lengan bawah menunjukan kondisi
arus padat.
Hubungan antara volume dan kerapatan memperlihatkan
bahwa kerapatan akan bertambah apabila volumenya juga bertambah.
Volume maksumum terjadi pada saat kerapatan mencapai titik Dm
(kapasitas jalur jalan sudah tercapai). Setelah mencapai titik ini volume
akan menurun walaupun kerapatan bertambah sampai terjadi kemacetan
di titi Dj.
BAB III
PENGUMPULAN DATA

3.1. Lokasi Survey


Lokasi survey tepatnya berada di Jalan Durian Raya (Pada daerah
pertigaan Akses tol hingga Pertigaan Setia budi).

Ruas Pengamatan

3.2. Metode Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data pada laporan tugas survei mata kuliah rekayasa
lalu lintas ini didapat melalui survei secara langsung. Judul pengamatan yang akan
dilakukan adalah traffic counting dan spot speed. Pada traffic counting, data yang
diperlukan dalam survei ini adalah jumlah dan jenis kendaraan yang lewat pada
ruas pengamatan setiap 5 menit selama 2 jam, pada spot speed data yang perlu
dicatat adalah interval waktu suatu jenis kendaraan melewati suatu ruas jalan yang
diketahui panjangnya, pada pengamatan kali ini panjang ruas jalan yang
digunakan adalah 25 meter dan .
Jumlah surveyor yang bertugas mencatat ada 10 orang, 6 orang untuk
traffic counting, 3 orang untuk mencatat masing masing arah dan 4 orang untuk
spot speed, 2 orang untuk masing masing arah.. Jumlah surveyor yang digunakan
minimal 5 untuk melaksanakan survey ini. Metode yang digunakan dalam
menghitung volume kendaraan adalah dengan menggunakan turus, survei volume
ini menggunakan satu surveyor untuk kedua arah jalan dan di tempatkan antara
surveyor spot speed.
3.3. Waktu
Survei dilaksanakan pada :
Hari : Kamis, 5 September 2015
Pukul : 04.15 – 06.15 WIB
Tempat : Jalan Durian Raya (Pada daerah pertigaan Akses tol
hingga Pertigaan Tirto Agung).
Pertimbangan untuk waktu pelaksanaan survei ini adalah pada waktu
pulang kerja dimana diperkirakan akan menjadi jam sibuk (Peak hour) untuk ruas
Jalan Durian Raya, sehingga didapat data yang dapat mewakili kondisi jalan saat
terdapat volume lalu lintas yang tinggi namun dalam batas wajar. Jangan lakukan
survey disaat ada event besar di jalan tersebut karena data yang didapat akan
menjadi terlalu lebih besar dari volume harian sehingga tidak dapat mewakili
kondisi optimum jalan.
3.4. Data Survey
3.4.1. Data Survei Spot Speed.

Arah Akses Tol Banyumanik Arah Pertigaan Tirto Agung


Jenis
Jam Kec.
Kend. Wakt Jarak Kec. Wakt Jarak Kec. Kec.
(km/hour
u (s) (m) (m/s) u (s) (m) (m/s) (km/Hour)
)
Motor 3.24 25.00 7.72 27.78 3.08 25.00 8.12 29.23
16.15 Motor 2.23 25.00 8.96 32.26 2.38 20.00 8.39 30.20
- Motor 4.32 25.00 5.79 20.83 3.36 25.00 7.44 26.77
16.30 Mobil 4.00 25.00 6.26 22.52 4.44 25.00 5.63 20.25
Mobil 3.49 25.00 7.16 25.77 3.26 25.00 7.68 27.63
Motor 2.38 25.00 10.52 37.88 2.83 25.00 8.83 31.80
16.30 Motor 2.20 25.00 11.38 40.98 2.54 25.00 9.84 35.44
- Motor 2.52 25.00 9.92 35.71 3.50 25.00 7.14 25.70
16.45 Mobil 2.74 25.00 9.14 32.89 3.42 25.00 7.31 26.30
Mobil 2.59 25.00 9.65 34.72 4.07 25.00 6.14 22.10
Motor 3.96 25.00 6.31 22.73 3.14 25.00 7.96 28.64
16.45 Motor 3.31 25.00 7.55 27.17 2.83 25.00 8.84 31.81
- Motor 3.17 25.00 7.89 28.41 2.71 25.00 9.22 33.20
17.00 Mobil 2.52 25.00 9.92 35.71 3.42 25.00 7.31 26.30
Mobil 4.36 25.00 5.74 20.66 4.07 25.00 6.14 22.10
Motor 2.77 25.00 9.02 32.47 3.03 25.00 8.25 29.71
17.00 Motor 4.03 25.00 6.20 22.32 2.03 25.00 12.31 44.30
- Motor 3.60 25.00 6.94 25.00 2.18 25.00 11.44 41.20
17.15 Mobil 5.40 25.00 4.63 16.67 2.45 25.00 10.22 36.79
Mobil 4.32 25.00 5.79 20.83 2.77 25.00 9.03 32.50
Motor 3.02 25.00 8.27 29.76 3.26 25.00 7.67 27.60
17.15 Motor 2.74 25.00 9.14 32.89 3.60 25.00 6.94 25.00
- Motor 2.27 25.00 11.02 39.68 4.22 25.00 5.93 21.34
17.30 Mobil 3.56 25.00 7.01 25.25 3.99 25.00 6.26 22.55
Mobil 3.60 25.00 6.94 25.00 3.24 25.00 7.73 27.82
Motor 2.23 25.00 11.20 40.32 2.76 25.00 9.06 32.61
17.30 Motor 2.23 25.00 11.20 40.32 2.44 25.00 10.23 36.83
- Motor 2.77 25.00 9.02 32.47 3.50 25.00 7.14 25.70
17.45 Mobil 3.20 25.00 7.80 28.09 3.21 25.00 7.78 28.01
Mobil 2.99 25.00 8.37 30.12 3.43 25.00 7.29 26.24
Motor 4.07 25.00 6.15 22.12 3.14 25.00 7.96 28.64
17.45 Motor 3.28 25.00 7.63 27.47 2.25 25.00 11.11 40.01
- Motor 3.71 25.00 6.74 24.27 2.27 25.00 11.02 39.66
18.00 Mobil 3.17 25.00 7.89 28.41 3.42 25.00 7.31 26.30
Mobil 2.88 25.00 8.68 31.25 2.71 25.00 9.22 33.20
Motor 2.63 25.00 9.51 34.25 2.04 25.00 12.28 44.22
18.00 Motor 2.34 25.00 10.68 38.46 2.84 25.00 8.81 31.72
- Motor 2.12 25.00 11.77 42.37 2.34 25.00 10.69 38.49
18.15 Mobil 2.45 25.00 10.21 36.76 3.23 25.00 7.74 27.85
Mobil 2.38 25.00 10.52 37.88 2.90 25.00 8.61 31.00
3.4.2. Data Survei Traffic Counting Arah Akses Tol Banyumanik.

5
Jam menit 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
ke
1 85 23 1 2 111
16.15-
2 118 24 1 1 144
16.30
3 96 18 3 2 119
1 84 25 3 1 1 114
16.30-
2 106 20 2 128
16.45
3 85 21 1 3 1 111
1 112 26 2 140
16.45-
2 90 29 3 2 124
17.00
3 99 23 1 2 3 128
1 88 22 1 2 113
17.00-
2 87 25 1 113
17.15
3 91 31 1 1 124
1 68 19 1 2 90
17.15-
2 81 22 2 1 106
17.30
3 83 25 1 2 1 1 113
1 74 14 1 89
17.30-
2 84 16 1 1 102
17.45
3 68 23 1 92
1 76 18 2 96
17.45-
2 70 19 1 90
18.00
3 71 21 1 1 94
1 80 15 1 96
18.00-
2 65 17 1 83
18.15
3 64 18 2 84

KETERANGAN
Kolom 1 Sepeda Motor, Sekuter, Kolom 8 Hantaran dan Pick-up
dan Kendaraan Roda 3

Kolom 2 Sedan, Jeep, Van, dan Kolom 9 Truck 2 as Barang Umum


Taxi

Kolom 3 Mobil Penumpang Umum Kolom 10 Truck 2 as Tangki


dan Bus Kecil
Kolom 4 Bus Sedang umum Kolom 11 Truck 3 as, 4 as,5 as Tangki
Kolom 5 Bus Sedang Non umum Kolom 12 Truck 3 as, 4 as,5 as Barang
dan Pariwisata Umum
Kolom 6 Bus Besar Umum (trayek Kolom 13 Kendaraan Tidak Bermotor dan
Reguler) Gerobak

Kolom 7 Bus Besar Non Umum dan Kolom 14 Total Kendaraan


Pariwisata
3.4.3. Data Survei Traffic Counting Arah Pertigaan Tirto Agung.

5
Jam menit 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
ke
1 97 26 1 1 125
16.15-
2 117 25 2 2 146
16.30
3 98 30 2 130
1 106 17 2 2 2 129
16.30-
2 112 21 1 1 135
16.45
3 115 23 1 139
1 89 18 2 1 110
16.45-
2 102 15 1 3 1 1 123
17.00
3 101 17 1 1 120
1 93 23 2 118
17.00-
2 115 27 1 143
17.15
3 70 9 1 1 2 83
1 128 27 4 1 160
17.15-
2 94 24 5 1 124
17.30
3 98 17 2 3 120
1 90 17 2 109
17.30-
2 114 17 1 2 134
17.45
3 110 23 2 2 2 139
1 96 10 1 107
17.45-
2 89 13 1 103
18.00
3 90 15 1 3 1 110
1 89 13 1 103
18.00-
2 90 15 1 3 1 110
18.15
3 92 20 2 114

KETERANGAN
Kolom 1 Sepeda Motor, Sekuter, Kolom 8 Hantaran dan Pick-up
dan Kendaraan Roda 3

Kolom 2 Sedan, Jeep, Van, dan Kolom 9 Truck 2 as Barang Umum


Taxi

Kolom 3 Mobil Penumpang Umum Kolom 10 Truck 2 as Tangki


dan Bus Kecil
Kolom 4 Bus Sedang umum Kolom 11 Truck 3 as, 4 as,5 as Tangki
Kolom 5 Bus Sedang Non umum Kolom 12 Truck 3 as, 4 as,5 as Barang
dan Pariwisata Umum
Kolom 6 Bus Besar Umum (trayek Kolom 13 Kendaraan Tidak Bermotor dan
Reguler) Gerobak

Kolom 7 Bus Besar Non Umum dan Kolom 14 Total Kendaraan


Pariwisata
BAB IV
PENGOLAHAN DATA

4.1.Traffic Flow
Data jumlah kendaraan yang lewat per 15 menitan, data selengkapnya
ada di lampiran untuk kolom 3-17.

Tabel Volume Lalu Lintas Jalan Durian Raya Arah Akses Tol Banyumanik

Kolom 1 Kolom 2 Kolom 3-17


Jam Total
(Motor,dsb) (Mobil,dsb) (Lainnya)
16.15-16.30 299 65 10 374
16.30-16.45 275 66 12 353
16.45-17.00 301 78 13 392
17.00-17.15 266 78 6 350
17.15-17.30 232 66 11 309
17.30-17.45 226 53 4 283
17.45-18.00 217 58 5 280
18.00-18.15 209 50 4 263

Grafik Fluktuasi Lalu Lintas Jalan Durian Raya Arah Akses Tol Banyumanik

450
400
350
300
250 Kolom 1
200 Kolom 2
150 Kolom 3-17
100 Total
50
0
Tabel Volume Lalu Lintas Jalan Durian Raya Arah Pertigaan Setia Tirto Agung

Kolom 1 Kolom 2 Kolom 3-17


Jam Total
(Motor,dsb) (Mobil,dsb) (Lainnya)
16.15-16.30 312 81 8 401
16.30-16.45 333 61 9 403
16.45-17.00 292 50 11 353
17.00-17.15 278 59 7 344
17.15-17.30 320 68 16 404
17.30-17.45 314 57 11 382
17.45-18.00 275 38 7 320
18.00-18.15 271 48 8 327

Grafik Fluktuasi Lalu Lintas Jalan Durian Raya Arah Pertigaan Tirto agung

450
400
350
300
250 Kolom 1
200 Kolom 2
150 Kolom 3-17
100 Total
50
0
 Trafic Volume Dalam SMP dengan faktor EMP

Arah Akses Tol Banyumanik


Jam 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
EMP 0 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 0
16.15-
60 65 0 0 0 0 0 5 8 2 0 0 0 139
16.30
16.30-
55 66 0 0 0 0 0 5 9 0 2 0 0 137
16.45
16.45-
60 78 3 0 0 0 0 5 3 0 4 0 1 153
17.00
17.00-
53 78 3 0 0 0 0 0 0 2 0 0 1 136
17.15
17.15-
46 66 3 0 0 0 0 5 5 2 2 0 0 128
17.30
17.30-
45 53 1 0 0 0 0 2 2 0 0 0 0 103
17.45
17.45-
43 58 1 0 0 0 0 2 2 2 0 0 0 108
18.00
18.00-
42 50 0 0 0 0 0 5 0 0 0 0 0 97
18.15
Arah Pertigaan Tirto Agung
Jam 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

EMP 0 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 0
16.15-
62 65 1 0 0 0 0 5 5 0 0 0 0 138
16.30
16.30-
67 66 3 0 0 0 0 4 3 0 0 0 0 142
16.45
16.45-
58 78 3 0 0 0 0 5 2 2 4 2 0 153
17.00
17.00-
56 78 0 0 0 0 0 5 2 3 0 0 0 143
17.15
17.15-
64 66 3 0 0 0 0 11 8 0 0 0 0 151
17.30
17.30-
63 53 3 0 0 0 0 6 3 3 0 0 0 130
17.45
17.45-
55 58 1 0 0 0 0 4 5 0 0 0 0 122
18.00
18.00-
54 50 1 0 0 0 0 6 3 0 0 0 0 115
18.15

*Keterangan di halaman berikutnya


KETERANGAN
Kolom 1 Sepeda Motor, Sekuter, Kolom 8 Hantaran dan Pick-up
dan Kendaraan Roda 3

Kolom 2 Sedan, Jeep, Van, dan Kolom 9 Truck 2 as Barang Umum


Taxi

Kolom 3 Mobil Penumpang Umum Kolom 10 Truck 2 as Tangki


dan Bus Kecil
Kolom 4 Bus Sedang umum Kolom 11 Truck 3 as, 4 as,5 as Tangki
Kolom 5 Bus Sedang Non umum Kolom 12 Truck 3 as, 4 as,5 as Barang
dan Pariwisata Umum
Kolom 6 Bus Besar Umum (trayek Kolom 13 Kendaraan Tidak Bermotor dan
Reguler) Gerobak

Kolom 7 Bus Besar Non Umum dan Kolom 14 Total Kendaraan


Pariwisata
 Menentukan Jam Puncak dan Menghitung Peak Hour Factor (PHK)
Dari table data volume kendaraan yang lewat per 15 menit, jam puncak
terjadi pada pukul 16.15 – 17.15 pada kedua arah baik kendaraan yang menuju
Arah Akses Tol Banyumanik maupun Arah Pertigaan Tirto Agung

Arah Tol Banyumanik Arah Tirto Agung


Flow Flow
Jam
Volume (kend/jam) Volume (kend/jam)
(kend/15') 4 * Volume (kend/15') 4 * Volume
15' 15'

16.15-16.30 139 554 138 552

16.30-16.45 137 548 142 569

16.45-17.00 153 613 153 611

17.00-17.15 136 544 143 572

17.15-17.30 128 511 151 604

17.30-17.45 103 414 130 522

17.45-18.00 108 432 122 490

18.00-18.15 97 386 115 458

554 + 548 + 613 + 544


𝑃𝐻𝐾 (𝐴𝑟𝑎ℎ 𝑇𝑜𝑙) = = 0.9215
4 𝑋 613

552 + 569 + 611 + 572


𝑃𝐻𝐾(𝐴𝑟𝑎ℎ 𝑇𝑖𝑟𝑡𝑜) = = 0,94224
4 𝑋 403

4.2. Spot Speed


Data hasil pengukuran waktu terhadap titik yang sudah ditentukan (25
m). Kemudian diperoleh kecepatan setempat kendaraan yang lewat.

Arah Akses Tol Arah Pertigaan


Jam
Jenis Kecepatan Jenis Kecepatan
Kendaraan (km/hour) Kendaraan (km/hour)
Motor 27.78 Motor 29.23
Motor 32.26 Motor 30.20
16.15-16.30 Motor 20.83 Motor 26.77
Mobil 22.52 Mobil 20.25
Mobil 25.77 Mobil 27.63
Motor 37.88 Motor 31.80
Motor 40.98 Motor 35.44
16.30-16.45 Motor 35.71 Motor 25.70
Mobil 32.89 Mobil 26.30
Mobil 34.72 Mobil 22.10
Motor 22.73 Motor 28.64
Motor 27.17 Motor 31.81
16.45-17.00 Motor 28.41 Motor 33.20
Mobil 35.71 Mobil 26.30
Mobil 20.66 Mobil 22.10
Motor 32.47 Motor 29.71
Motor 22.32 Motor 44.30
17.00-17.15 Motor 25.00 Motor 41.20
Mobil 16.67 Mobil 36.79
Mobil 20.83 Mobil 32.50
Motor 29.76 Motor 27.60
Motor 32.89 Motor 25.00
17.15-17.30 Motor 39.68 Motor 21.34
Mobil 25.25 Mobil 22.55
Mobil 25.00 Mobil 27.82
Motor 40.32 Motor 32.61
Motor 40.32 Motor 36.83
17.30-17.45 Motor 32.47 Motor 25.70
Mobil 28.09 Mobil 28.01
Mobil 30.12 Mobil 26.24
Motor 22.12 Motor 28.64
Motor 27.47 Motor 40.01
17.45-18.00 Motor 24.27 Motor 39.66
Mobil 28.41 Mobil 26.30
Mobil 31.25 Mobil 33.20
Motor 34.25 Motor 44.22
Motor 38.46 Motor 31.72
18.00-18.15 Motor 42.37 Motor 38.49
Mobil 36.76 Mobil 27.85
Mobil 37.88 Mobil 31.00

 Menghitung Time Mean Speed (TMS)


Contoh pada jam 16.15 – 16.30 (Arah Akses Tol Banyumanik) pada kendaraan
motor :

(27,78+32,26+20,83)
𝑇𝑀𝑆 = 3
= 26,96 km/jam

 Menghitung Space Mean Speed (SMS)

Contoh pada jam 16.15 – 16.30 (Arah Akses Tol Banyumanik) pada kendaraan
motor :

3
𝑆𝑀𝑆 = 1 1 1
+ +
27,78 32,26 20,83

= 26.09 km/jam

 Perhitungan SMS Masing-Masing Mobil dan Motor.

Mobil Motor
Arah Akses Arah Arah Akses Arah
Jam
Tol Pertigaan Tol Pertigaan
TMS SMS TMS SMS TMS SMS TMS SMS
16.15-
24.15 24.04 23.94 23.37 26.96 26.09 28.73 28.66
16.30
16.30-
33.81 33.78 24.20 24.02 38.19 38.07 30.98 30.43
16.45
16.45-
28.19 26.18 24.20 24.02 26.10 25.86 31.22 31.10
17.00
17.00-
18.75 18.52 34.65 34.51 26.60 25.95 38.40 37.27
17.15
17.15-
25.13 25.13 25.18 24.91 34.11 33.63 24.65 24.37
17.30
17.30-
29.11 29.07 27.13 27.10 37.70 37.31 31.71 31.01
17.45
17.45-
29.83 29.76 29.75 29.35 24.62 24.43 36.10 35.24
18.00
18.00-
37.32 37.31 29.43 29.34 38.36 38.07 38.14 37.44
18.15
 Perhitungan SMS Seluruh Data
Arah Akses Tol Arah Pertigaan
SMS SMS
Jam arah arah
Jenis Kecepatan Jenis Kecepatan
tol pertigaan
Kendaraan (m/s) Kendaraan (m/s)
Motor 27.78 Motor 29.23
Motor 32.26 Motor 30.20
16.15-16.30 Motor 20.83 Motor 26.77 25.23 26.28
Mobil 22.52 Mobil 20.25
Mobil 25.77 Mobil 27.63
Motor 37.88 Motor 31.80
Motor 40.98 Motor 35.44
16.30-16.45 Motor 35.71 Motor 25.70 36.23 27.50
Mobil 32.89 Mobil 26.30
Mobil 34.72 Mobil 22.10
Motor 22.73 Motor 28.64
Motor 27.17 Motor 31.81
16.45-17.00 Motor 28.41 Motor 33.20 25.99 27.82
Mobil 35.71 Mobil 26.30
Mobil 20.66 Mobil 22.10
Motor 32.47 Motor 29.71
Motor 22.32 Motor 44.30
17.00-17.15 Motor 25.00 Motor 41.20 22.36 36.11
Mobil 16.67 Mobil 36.79
Mobil 20.83 Mobil 32.50
Motor 29.76 Motor 27.60
Motor 32.89 Motor 25.00
17.15-17.30 Motor 39.68 Motor 21.34 29.62 24.58
Mobil 25.25 Mobil 22.55
Mobil 25.00 Mobil 27.82
Motor 40.32 Motor 32.61
Motor 40.32 Motor 36.83
17.30-17.45 Motor 32.47 Motor 25.70 33.51 29.32
Mobil 28.09 Mobil 28.01
Mobil 30.12 Mobil 26.24
Motor 22.12 Motor 28.64
Motor 27.47 Motor 40.01
17.45-18.00 Motor 24.27 Motor 39.66 26.32 32.62
Mobil 28.41 Mobil 26.30
Mobil 31.25 Mobil 33.20
Motor 34.25 Motor 44.22
Motor 38.46 Motor 31.72
18.00-18.15 Motor 42.37 Motor 38.49 37.76 33.72
Mobil 36.76 Mobil 27.85
Mobil 37.88 Mobil 31.00
4.3.Density
Menghitung density dari volume dan Speed

𝑄
𝐷=
𝑆

Volume yang digunakan, menggunakan satuan SMP, dengan mengalikan


EMP pada tiap jenis kendaraan (Motor roda dua, EMP = 0.4 sesuai MKJI). Untuk
kecepetan yang digunakan adalah kecepatan SMS (Space Mean Speed) dalam
km/jam.

FLOW (kend/jam) DENSITY (kend/Km)


SPEED (Km/jam) (SMS)
(4xVol15’) (Flow/SMS)
JAM
Arah Tol Arah Arah Tol Arah Arah Tol Arah
Banyumanik Pertigaan Banyumanik Pertigaan Banyumanik Pertigaan
16.15-
25.23 26.28 554.40 552.00 21.98 21.00
16.30
16.30-
36.23 27.50 548.00 568.80 15.12 20.69
16.45
16.45-
25.99 27.82 612.80 611.20 23.58 21.97
17.00
17.00-
22.36 36.11 543.60 571.60 24.31 15.83
17.15
17.15-
29.62 24.58 511.20 603.60 17.26 24.55
17.30
17.30-
33.51 29.32 413.60 521.60 12.34 17.79
17.45
17.45-
26.32 32.62 432.40 489.60 16.43 15.01
18.00
18.00-
37.76 33.72 386.40 458.00 10.23 13.58
18.15
4.4.Hubungan Speed, Flow, dan Density

Grafik Speed-Density Arah Tol


45.00

40.00

35.00

30.00 y = -0.964x + 46.648

25.00
Flow

20.00

15.00

10.00

5.00

0.00
0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00
Density
BAB V
KESIMPULAN

Dari hasil survey, dapat di tentukan jam puncak terjadi pada jam 16.15
– 17.15) di Jalan Durian Raya (Pada daerah pertigaan Akses tol hingga Pertigaan
Setia budi) pada kedua arah.
Dari hasil pengolahan data diperoleh hubungan Speed, Flow, dan
Density yang sesuai dengan teori dimana grafik hubungan density dan speed
adalah linear dengan kemiringan negatif., hubungan antara density dan flow
adalah merupakan fungsi kuadrat parabola terbuka kebawah, dan hubungan antara
speed dan flow juga merupakan fungsi kudarat terhadap kecepatan terhadap
volume kendaraan.
Namun masih terdapat kekurangan pada laporan survei ini seperti :
 Pada sample kecepatan, pias yang digunakan terlalu pendek, hanya 25 meter.
 Surveyor seringkali terlambat menekan tombol stop saat pengukuran
kecepatan.
 Kondisi di lapangan banyak terdapat persimpangan gang kecil, atau gerbang
rumah maupun toko sehingga kecepatan yang dihitung terganggu dan
terpengaruhi, dan tidak mempresentasikan hubungan kecepatan dan density
dengan baik.
 Pada traffic counting karena surveyor masih menggunakan turus, seringkali
terlewat kendaraan yang tidak tercatat (human error relatif besar).

Saran :

Dalam pelaksanaan survey hubungan Speed, Flow, dan Density untuk


kedepannya, dianjurkan untuk memilih spot survei pada daerah yang tidak
terganggu (undisturbed), menggunakan counter untuk mengurangi human error,
survei kecepatan sebaiknya menggunakan pias yang lebih panjang dan
menggunakan stopwatch yang akurat.
DAFTAR PUSTAKA

MKJI (Manual Kapasitas Jalan Indonesia)


LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai