GEOMETRIK JALAN
PERTEMUAN KE - 2
Dosen Pengampu :
TUKIMUN, ST, MT
POKOK BAHASAN :
PARAMETER-PARAMETER PERENCANAAN
GEOMETRIK JALAN
EXAMPLE :
PARAMETER KENDARAAN KEBUTUHAN
Lebar Kendaraan Penentuan Lebar Lajur Jalan
Sifat Membelok Kendaraan Penentuan Tikungan (U-Turn)
Tinggi Tempat Duduk Pengemudi Jarak Pandang Pengemudi
Daya Kendaraan Penentuan Kelandaian Jalan
PERTIMBANGAN PERENCANAAN:
1. COST BUDGED
2. KEAMANAN
3. KENYAMANAN
KATEGORI KENDAAAN DIBAGI MENJADI
3 BAGIAN:
Kendaraan Kecil, diwakili oleh mobil penumpang;
Kendaraan Sedang, diwakili oleh truk 3 as tandem atau oleh
bus besar 2 as;
Kendaraan Besar, diwakili oleh truk-semi-trailer.
Sumber : Direktorat Jenderal Binamarga
Jari - jari Manuver Kendaraan Kecil
Jari jari Manuver Kendaraan Sedang
Jari jari Manuver Kendaraan Besar
KECEPATAN
KECEPATAN ADALAH BESARAN YANG MENUNJUKKAN JARAK
YANG DITEMPUH KENDARAAN DIBAGI DENGAN WAKTU
TEMPUHNYA YANG BIASANYA DINYATAKAN DALAM SATUAN
KM/JAM.
V = Kecepatan (Km/Jam)
S = Jarak (Km)
T = Waktu (Jam)
LHR adalah adalah hasil bagi jumlah kendaraan yang diperoleh selama
pengamatan dengan lamanya pengamatan.
Tabel. Penentuan
faktor-K dan
faktor-F
berdasarkan
Volume Lalu
Lintas Harian
Rata-rata.
KAPASITAS (C)
Kemampuan Maksimum suatu jalan dalam menampung arus
LL dalam satuan waktu.
Dipengaruhi oleh sifat lalulintas dan faktor fisik jalan.
Kapasitas menunjukkan besaran kuantitas jumlah kendaraan
Kapasitas Praktis
Adalah jumlah kendaraan maksimum yang melewati suatu jalan
selama satu jam, pada kondisi lalulintas yang dipertahankan sesuai
tingkat pelayanan tertentu.
TINGKAT PELAYANAN JALAN
Adalah tolak ukur yang digunakan untuk
menyatakan kualitas pelayanan suatu jalan
Indikator pelayanannya adalah kecepatan
kendaraan .
Makin cepat berarti pelayanan jalan makin
baik, dan atau sebaliknya makin lambat
maka makin buruk tingkat pelayanan jalan
tersebut.
Example :
Sehingga ,
Highway Capacity Manual membagi tingkat
pelayanan (Levels of Service/LoS) Jalan, menjadi:
LOS A
Arus Lalulintas Bebas tanpa
hambatan
Volume dan kepadatan
lalulintas rendah
Kecepatan kendaraan
merupakan pilihan pengemudi
Jh = Jht + Jhr
Dimana :
Untuk Jalan Datar : Vr = Kecepatan Rencana (km/jam)
T = Waktu tanggap, ditetapkan 2,5 detik
Vr 2 g = percepatan gravitasi, 9,8 m/det2
Jh 0,278Vr * T fp = Koefisien gesek.
254 f menurut AASTO = 0,28 s/d 0,45
menurut Bina Marga = 0,35 s/d 0,55
L = landai jalan dalam (%)
Vr 2
Jh 0,278Vr * T
254 * ( f l )
JARAK PANDANG HENTI (Jh) minimum
Vr, 120 100 80 60 50 40 30 20
km/jam
Nilai fm
Elemen dan Total Jarak Pandangan Menyiap Jalan Dua Jalur
Jarak Pandang Mendahului (Jd)
Jd = d1 + d2 + d3 + d4
Jd = d1 + d2 + d3 + d4
Jarak tempuh d1 selama perioda pergerakan awal
dihitung dari rumus berikut:
at1
d1 0,278t1 v m
2
dimana:
t1 = waktu pergerakan awal (detik)
a = percepatan (km/j/detik)
v = kecepatan kendaraan yang menyiap (kpj)
m = perbedaan kecepatan kendaraan yang disusul dan yang
menyusul (kpj)
d 2 0,278vt2
dimana:
t2 = waktu menyiap selama berada di jalur lawan (detik)
v = kecepatan kendaraan yang menyiap (kpj)
d3 = Jarak bebas, adalah jarak bebas antara
kendaraan berlawanan dan kendaraan yang menyiap
pada akhir gerakan menyiap, nilainya adalah antara
30 sampai 100 m.
Sumber : AASTO
JARAK PANDANG MALAM HARI