Anda di halaman 1dari 19

Perencanaan Geometrik Jalan

DepartemenTeknik Sipil - FTUI

Geometrik Jalan Raya


KURVA HORISONTAL

FTUI DTS
2016
1

hra - pgj

Tangen pendek antara dua lengkung cekung,


board effect, khususnya buruk untuk
jembatan, yang membentuk lengkung selaras
dengan jalan

humppendek, terjadi untuk mengurangi


daerah timbunan yang mendekati jembatan,
situasi yang sering terjadi pada daerah datar

Patahan break pendek pada tanjakan,


cembung pendek, pandangan tercapai setelah
lengkung

hra - pgj

Transisi dari turunan 2% ke 8% tanjakan mempengaruhi lengkung minimum kecepatan rencana.


Lengkung kurva dengan radius tertentu 70mph dan 14000ft

Transisi dari turunan 2% ke 8% tanjakan mempengaruhi lengkung minimum kecepatan rencana.


hra - pgj
Lengkung kurva dengan radius tertentu 70mph dan 600000ft

hra - pgj

a. Short sage pada lengkung horizontal panjang


b. Long sag pada lengkung horizontal panjang

Horizontal Curve Fundamentals


Untuk menghubungkan bagian lurus (tangen) dengan bagian

lengkung..
Bentuk paling sederhana adalah lingkaran tunggal dengan radius
tetap konstanPilihan bentuknya adalah lengkung balik (reverse curve) gabungan
lengkung dan lengkung spiral.
Reverse curves terdiri dari dua lengkung berurutan dengan arah
berbalik. Digunakan untuk merubah lateral alinemen jalan,
bentuknya lingkaran dengan radius yang sama.
Reverse curves, tidak disarankan karena akan berdampak kepada
kesulitan bagi pengemudi untuk tetap pada lajurnya. Hal tersebut
terjadi akibat perubahan mendadak.

hra - pgj

Gabungan lengkung terdiri dari dua atau lebih lengkung,

umumnya lingkaran. Gabungan lengkung digunakan untuk


kebutuhan alinemen khusus seperti ramp pada interchange,
lengkung persimpangan atau topography yang sulit.
Lengkung gabungan harus memperhitungkan tidak terjadi
perbedaan yang besar antara lengkung yang terhubung, karena
akan berakibat pada kesulitan bagi pengendara untuk
mempertahankan gerakannya pada lajur yang sama.
Spiral curves digunakan pada jalan kecepatan tinggi dengan
lengkung horizontal tajam dan untuk kepentingan menerapkan
super elevasi pada lengkung horizontal dihadapannya.
6

hra - pgj

Kurva spiral adalah kurva dengan perubahan kontinu dari

radiusnya.
Kurva spiral digunakan sebagai transisi dari bagian tangen ke
bagian kurva circular.
Pada kasus khurus, radius dari lengkung spiral menjadi tidak
terhingga ketika menghubungkan bagian tangen dan akhir dengan
nilai radius dari lengkung yang terhubung dan berakhir pada
bagian akhir yang lain.
Pengecualian: Karena pengemudi sering memacu kendaraan tidak
pada lajur yang ditetapkan di daerah transisi antara tangen dan
lengkung, maka lengkung spiral seringkali tidak dipertimbangkan.
7

hra - pgj

Degree of Curve

hra - pgj

hra - pgj

Catatan:

Stasioning kurva horizontal, panjang kurva, dan radius kurva (R)


umumnya diukur dari garis tengah jalan.
Radius yang diperhitungkan berdasarkan gaya kendaraan diukur dari
bagian paling dalam alur roda, yaitu titik tengan dari lajur paling luar.
Dengan demikian diperlukan faktor koreksi Rv

R adalah:

10

hra - pgj

Kasus

A horizontal curve is designed with a 2000-ft (609.600-m) radius. The


curve has a tangent length of 400 ft (121.920 m) and the PI is at station
103 + 00 (3 + 139.440). Determine the stationing of the PT.

11

hra - pgj

Stopping Sight Distance - Horizontal Curve


Design
SSD yang cukup harus dipersiapkan pada lengkung horizontal.
Restriksi terhadap SSD adalah bila terdapat halangan pada pandangan.
Halangan rintangan adalah: -terjadi akibat biaya untuk pekerjaan tanah, atau

dinding batu serta berakibat jatuhan butir atau ourcropping.


Bila dijumpai: SSD diukur sepanjang lengkung horizontal dari garis tengah lajur
jalan (the assumed location of the driver's eyes).
Untuk SSD tertentu, sejarak dari tengah ordinat kurva dengan panjang arkus
sama dengan SSD, harus bisa tampak jelas dengan mempertimbangkan SSD yang
cukup.

12

hra - pgj

Stopping sight distance

13

hra - pgj

14

hra - pgj

Equations for computing stopping sight distance (SSD) relationships for horizontal curves can be
derived by first determining the angle, s, for an arc length equal to the required stopping sight
distance , (arc length is equal to L). Assuming that the length of the horizontal curve exceeds
the required SSD

15

hra - pgj

Disusun ulang menjadi,

Substitusi ke persamaan umum ordinat tengah dari lengkung horizontal sederhana untuk
memperoleh nilai Ms, sehingga:

16

hra - pgj

SSD

17

hra - pgj

Stopping sight distance

18

hra - pgj

Akhir sesi

19

hra - pgj

Anda mungkin juga menyukai