MENDATAR
1
SURVEYING
Adalah ilmu untuk menentukan posisi suatu titik
dipermukaan bumi, dibagi menjadi:
Plane Surveying
Kelas pengukuran di mana permukaan bumi dianggap
sebagai bidang datar, artinya adanya faktor kelengkungan
bumi dan refraksi sinar tidak diperhitungkan
Geodetic Surveying
Kelas pengukuran di mana permukaan bumi dianggap
sebagai bola, artinya adanya faktor kelengkungan bumi
dan refraksi sinar harus diperhitungkan
2
Ruang Lingkup Dasar-Dasar Pemetaan meliputi :
1.Pengukuran mendatar (horizontal)
penentuan posisi suatu titik secara mendatar
2.Pengukuran tinggi (vertikal)
penentuan beda tinggi antar titik
5. PEMANCANGAN/PEMATOKAN
untuk menentukan batas-batas atau pedoman dalam pelaksanaan pekerjaan.
4
BENTUK BUMI
Permukaan bumi secara fisik sangatlah tidak teratur,
sehingga untuk keperluan analisis dalam surveying,
kita asumsikan bahwa permukaan bumi dianggap
sebagai permukaan matematik yang mempunyai
bentuk dan ukuran mendekati geoid, yaitu permukaan
air laut rata-rata yang berimpit dengan bidang
equipotensial (muka air laut rata-rata dalam keadaan
tenang).
Menurut ahli geologi, secara umum geoid tersebut lebih
mendekati bentuk permukaan sebuah ellipsoida (ellips
putar). Ellipsoida dengan bentuk dan ukuran tertentu
yang digunakan untuk perhitungan dalam geodesi
disebut ellipsoida referensi.
5
Permukaan bumi fisis
B’
A’ C’
Ellipsoida Referensi
Reruji Bumi
= 6.377.397 m
ELLIPSOIDA BUMI
6
Pengukuran-pengukuran dilakukan pada dan
diantara titik-titik dipermukaan bumi, titik-titik tersebut
adalah sebagai berikut :
B’
Permukaan bumi fisis
C’
A’
B
C
A
Ellipsoida Referensi
7
Untuk keperluan pemetaan titik-titik A’, B’, dan C’
diproyeksikan secara orthogonal kepada permukaan
ellipsoida referensi menjadi titik-titik A, B, dan C.
Apabila titik-titik A’, B’ dan C’ cukup berdekatan, yaitu
terletak dalam suatu wilayah yang luasnya mempunyai
ukuran <55 km, maka permukaan ellipsoida nya dapat
dianggap sebagai bidang datar. Pada keadaan inilah
kegiatan pengukuran dikategorikan pada plane
surveying. Sedangkan apabila titik A’,B’ dan C’ terletak
pada ukuran >55 km, permukaan elllipsoidanya
dianggap permukaan bola. Pada keadaan ini kegiatan
pengukurannya termasuk ke dalam geodetic
surveying.
• Sistem satuan yang biasa digunakan dalam ilmu pemetaan, terdiri atas 3 (tiga)
macam sistem ukuran, yakni : Satuan Panjang, Satuan Luas dan Satuan Sudut
A B
9
O
SATUAN PANJANG
Terdapat dua satuan panjang yang lazim digunakan dalam ilmu
ukur tanah, yakni satuan metrik dan satuan britis. Yang
digunakan disini adalah satuan metrik yang didasarkan pada
satuan meter Internasional (meter standar) disimpan di Bereau
Internationale des Poids et Mesures Breteuil dekat Paris
KM MILE’S 1 KM = 1000 M
1 0,6214 1 HM = 100 M
1,6093 1 1 DM = 0,1 M
1 CM = 0,01 M
1 MM = 0,001 M
1 ha = 10000 m2 1 Tumbak = 14 m2
11
SATUAN SUDUT
Terdapat tiga satuan untuk menyatakan
Sudut, yaitu :
1. Cara Seksagesimal, yaitu satu lingkaran dibagi menjadi 360
bagian, satu bagiannya disebut derajat.
2. Cara Sentisimal, yaitu satu lingkaran dibagi menjadi 400
bagian, satu bagiannya disebut grade.
3. Cara Radian, Satu radian adalah sudut pusat yang
berhadapan dengan bagian busur yang panjangnya sama
dengan jari-jari lingkaran. Karena panjang busur sama
dengan keliling lingkaran sebuah lingkaran yang berhadapan
dengan sudut 360o dan keliling lingkaran 2 p kali jari-jari,
maka : 1 lingkaran = 2 p rad
13
1 radian disingkat dengan besaran r (rho)
Berapa Grade-kah 1 radian ? r radian dalam sentisimal
r = 400/2p = 63,661977 grade
r’ radian dalam centigrade
r = 63,661977 grade
= 63,661977 x 100
= 6366, 1977 centigrade
14
Hubungan antara seksagesimal dan
sentisimal
360o = 400g
Maka :
1o = 400/360 = 1,111g
1’ = 400x100/360x 60 = 1,85185cg
1” = 400x100x100/360x60x60 = 3,0864175cc
1g = 360/400 = 0,9o
1cg = 360x60/400x100 = 0,54’
1cc = 360x60x60/400x100x100 = 0,324”
15
CONTOH SOAL
1. Nyatakan 1,86 radian dalam ukuran derajat
Jawab :
1 radian = 57o 17’ 44,81”
Jadi 1,86 radian = 1,86 x 57o 17’ 44,81”
= 106o 34’ 12,5”
atau
2p radian = 360o
1 radian = 360/2p
Jadi 1,86 radian = 1,86 x 360/2p
= 106o 34’ 12,5”
16
CONTOH SOAL
2. Nyatakan 72 derajat dalam ukuran radian !
Jawab :
2p radian = 360o
17
CONTOH SOAL
3. Nyatakan 56o 18’ 45” ke dalam ukuran sentisimal
Jawab :
18
CONTOH SOAL
4. Nyatakan 154g42cg96cc ke dalam ukuran seksagesimal
Jawab :
154,4296g x 360/400 = 138,98664 CATAT 138O
98,664 x 60/100 = 59,1984 CATAT 59’
19,84 X 60/100 = 11,904 CATAT 11”
JADI 154g42cg96cc = 138O59’11”
ATAU
154g x 360/400 = 138o36’ 0”
42cg x 360x60/400x100 = 0o22’ 40”
96cc x 360x60x60/400x100x100 = 0o 0’ 31”
JADI 154g42cg96cc = 138O59’11”
19
LATIHAN SOAL
1. Nyatakan 131g36cg78cc ke dalam ukuran seksagesimal
20
PENENTUAN POSISI SUATU TITIK
Bila kita akan menentukan posisi beberapa buah titik yang
terletak pada suatu garis lurus, maka titik-titik tersebut dapat
ditentukan melalui jarak dari suatu titik, yang biasa disebut
titik nol.
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
A B
21
-5 -4 -3 -2 -1 0 +1 +2 +3 +4 +5 +6 +7
A B
- +
.
Karena titik-titik tersebut terletak pada sebelah kiri dan kanan titik 0,
maka kita harus memberi tanda, yakni tanda negatif (-) pada titik-titik
disebelah kiri titik nol dan tanda positif (+) pada titik-titik yang berada
pada sebelah kanan titik nol.
Dari gambar di atas mudah dimengerti bahwa :
Jarak antara titik A dan B adalah 10 satuan, yang diperoleh dari
(+6) – (-4), begitupun juga titik-titik lainnya.
Jarak biasanya dinyatakan dengan notasi “d”.
Perlu diingat untuk hasil suatu jarak ini akan selalu diperoleh harga
yang positif. 22
Untuk menentukan titik-titik yang tidak terletak pada satu garis
lurus, maka cara yang kita gunakan yaitu melalui pertolongan
dua buah garis lurus yang saling tegak lurus, yang biasa disebut
salib sumbu.
D Y+
A
4 Garis yang mendatar dinamakan
1
absis atau sumbu X, sedangkan
X- 2 X+ garis yang vertikal dinamakan
3 B ordinat atau sumbu Y.
C
Y-
IV I
270o 90O
X- 0 X+
III II
Y- 180o
ILMU UKUR TANAH
24
A
PENGERTIAN JARAK
m B
. Titik A dan B terletak di permukaan
bumi. Garis penghubung lurus AB
B” disebut Jarak Miring. Garis AA’
dan BB’ merupakan garis sejajar
dan tegak lurus bidang datar.
Y Jarak antara kedua garis tsb
disebut Jarak Mendatar dari A ke
B. Jarak BB” disebut Jarak Tegak
A’ dari A ke B atau biasa disebut
Beda Tinggi. Sudut BAB” disebut
Sudut Miring.
Antara Sudut Miring, Jarak Miring,
Jarak Mendatar dan Beda Tinggi,
B’ terdapat hubungan sbb :
X
AB” = A’B’ = AB Cos m
A’B’ = Jarak Mendatar BB” = AB Sin m
(AB)2 = (A’B’)2 + (BB”)2
AB = Jarak Miring
BB” = Beda Tinggi antara A dan B 25
PENGERTIAN SUDUT MENDATAR & SUDUT
B’ JURUSAN
A’ C’
26
PENGERTIAN SUDUT
U
JURUSAN
Jadi Sudut Jurusan adalah :
Sudut yang dihitung mulai aab
B
dari sumbu Y+ (arah .
utara) berputar searah A
jarum jam sampai titik ybs. U B
Sudut Jurusan mempunyai aac
harga dari 0o sd. 360o. aab b =aac - aab
Dua sudut jurusan dari dua b
A
arah yang berlawanan
C
berselisih 180o aab
U
aab B
aba
U B
dab Arah suatu titik yang akan dicari dari titik yang
sudah diketahui biasa dikenal dengan sudut jurusan
aab - dimulai dari arah utara geografis (Y+)
- diputar searah jarum jam
- diakhiri pada arah yang bersangkutan
A
A(X,Y)
r y
x X
y y
Sin a = Tg a =
r x
x x
Cos a = Cotg a =
r y
Dalil Pitagoras : r = x 2 + y 2 29
MENENTUKAN SUDUT JURUSAN dan JARAK
Arah Utara
aab
B(Xb, Yb)
dab aab
aab
B”
A (Xa, Ya)
O A’ B’
31
LATIHAN SOAL
4. Diketahui A (+54321,25; -61749,62)
B (-39882,12; +45967,40)
Gambar dan hitung Sudut Jurusan aba, dan Jarak dab
• Metode Polar
Menentukan satu titik koordinat yang diikatkan pada satu
titik yang sudah diketahui koordinatnya
• Metode Mengikat Kemuka
Menentukan satu titik koordinat yang diikatkan pada dua
titik yang sudah diketahui koordinatnya
• Metode Mengikat Kebelakang
Menetukan satu titik koordinat yang diikatkan pada tiga
titik yang sudah diketahui koordinatnya
• Poligon
Menentukan banyak titik koordinat yang diikatkan pada
satu atau beberapa titik yang sudah diketahui
koordinatnya
34
METODE POLAR
Arah Utara
aab
Apabila Diketahui Koordinat
Titik A adalah (Xa, Ya) dan
B? Hasil Pengukuran aab dan dab
dab aab
Hitung : Koordinat Titik B ?
aab
Penyelesaian :
B”
A (Xa, Ya) Xb = OB’
Xb = OA’ + A’B”
Xb = Xa + Xab
O A’ B’ Yb = B’B
Yb = B’B” + B”B
Xb = Ya + Yab
X ab
Sin a ab = X ab = d ab Sin a ab Xb= Xa + dab Sin aab
d ab
Yab
Cos a ab = Yab = d ab Cos a ab 35 a
Yb= Ya + dab Cos
d ab ab
1.
LATIHAN SOAL
Diketahui : Koordinat Titik 18 (-1033,56; +964,07)
POLAR
d18-17 = 2986,08m
a18-17 = 74o22’34”
Ditanyakan : Koordinat Titik 17 ?
37
METODE MENGIKAT KEMUKA
Pada dasarnya metode .
mengikat kemuka adalah R?
penentuan sebuah titik
yang akan dicari dpr g
koordinatnya melalui 2
(dua) buah titik yang sudah apq
diketahui koordinatnya. apr
P a aqr dqr
(Xp;Yp)
Misalnya kita akan
menentukan koordinat titik dpq b
R yang diukur dari Titik
P(Xp;Yp) dan Titik Q(Xq;Yq). Q
Alat ditempatkan di kedua (Xq;Yq)
titik yang sudah diketahui aqp
38
METODE MENGIKAT KEMUKA
1. Hitung sudut g =180o –a - b
2. Hitung apq dan dpq
.
Xq - Xp R?
Tg a pq = a pq didapat
Yq - Yp
dpr g
Xq - Xp Xq-Xp
Sin a pq = d pq = apq
d pq Sin a pq apr
P a aqr dqr
Yq - Yp Yq-Yp
Cos a pq = d pq = (Xp;Yp)
d pq Cos a pq dpq b
39
METODE MENGIKAT KEMUKA
3. Dengan Rumus Sinus dalam segitiga PQR Hitung
Panjang Sisi dpr dan sisi dqr
d pq d pr d pq .
= d pr = Sinb R?
Sin g Sinb sin g
d pq
=
d qr
d qr =
d pq
Sina dpr g
Sin g Sina sin g apq
apr
4. Hitung apr dan a qr P a aqr dqr
(Xp;Yp)
apr = a pq - a
dpq b
aqr = a qp + b - 360
karena aqp = a pq + 180 Q
(Xq;Yq)
maka aqr = a pq + b -180 aqp
40
METODE MENGIKAT KEMUKA
5. Hitung Koordinat Titik R
41
KEGUNAAN
METODE MENGIKAT KEMUKA ??????
42
LATIHAN SOAL MENGIKAT KEMUKA
Diketahui : Koordinat Titik- . C?
Titik sbb :
a=56 15’16”
A(-1246,78; +963,84) A
(-1246,78;+963,84)
B(+1091,36; -1144,23)
b=62 38’42”
Sudut-Sudut yg diukur
a =56o15’16” B
b =62o38’ 42” (+1091,36;-1144,23)
43
44
METODE MENGIKAT KEBELAKANG
Menentukan suatu titik baru dengan jalan mengadakan
pengukuran sudut pada titik yang tidak diketahui
koordinatnya kita namakan penentuan titik dengan cara
mengikat ke belakang.
Ketentuan yang harus dipenuhi adalah diperlukan paling sedikit
tiga titik pengikat yang sudah diketahui koordinatnya beserta
sudut yang diukur dari titik yang akan ditentukan koordinat
tsb.
Keuntungan metode ini adalah kita hanya satu kali
menempatkan instrumen, yaitu pada titik yang akan kita cari
tersebut.
Terdapat dua cara perhitungan yang kita kenal, yaitu Metode
Collins dan Cassini.
45
METODE MENGIKAT KEBELAKANG
A
1. METODE COLLINS . aab
(Xa;Ya) aah
Xc - Xh b) DARI TITIK B
Tg α hc = α hc didapat
Yc - Yh 1) Cari a bp = aba – {180-(a+g)}
g = ahc – ahb Jadi a bp = aab +a+g
= ahc – (abh-180) 2) Mencari d ap
= ahc + 180 - abh d ab d
= bp
Sin α Sin γ
5. Mencari Titik P
a). DARI TITIK A d bp =
d ab
Sin γ
sin α
1) Cari a ap = aab – g
2) Mencari d ap 3) Xp2= Xb + dbp.Sin abp
Yp2= Yb + dap.Cos abp
d ab d ap
=
Sin α Sin 180 - (α+γ)
X P1 + X P2 YP1 + YP2
d ab XP = YP =
d ap = Sin 180-(α+γ) 2 2 50
sin α
LATIHAN COLLINS
1. Diketahui Koordinat Titik-Titik sbb :
A(-48908; -24620)
B(-10080; +69245)
C(+86929; +92646)
Sudut yg diukur a=40o15’25” dan b=30o18’46”
51
2. Diketahui koordinat Titik-titik sbb
A (1189,52 ; 3687,89)
B (2534,72 ; 1978,92)
C (2009,45 ; - 497,32)
Diukur sudut-sudut
α = 57° 43’ 49”
ß = 66° 13’ 38“
Hitung Koordinat Titik P dengan Cara Mengikat
Kebelakang Collins
52
Penyelesaian
(1) Mencari α ab dan d ab
53
(3) Menghitung Koordinat Titik H
Dari titik A
α bh = α ab + ( 180 – (α + ß))
= 141 47 32 + 180 – 56 02 23 = 265 44 59
54
(5) Menghitung Koordinat Titik H dari B
X hb = Xb + d bh . Sin αbh
Y hb = Yb + d bh . Cos αbh
(7) Menghitung
55
=
(8) Menghitung
56
(10) Menghitung Koordinat Titik P
Dari Titik A
Dari Titik B
P (473,88; 1442,39)
57
CARA CASSINI
Untuk menentukan koordinat titik P, titik
tersebut diikatkan pada titik yang sudah
diketahui koordinatnya, misalnya titik
A(Xa;Ya), B(Xb;Yb), dan C(Xc;Yc). Pada cara ini
diperlukan dua titik penolong, cara ini
membuat garis yang melalui titik A, tegak
lurus pada AB dan garis ini memotong
lingkaran di Titik R, demikian pula dari titik C
dibuat garis tegak lurus BC dan memotong
lingkaran di titik S. 58
CARA CASSINI
aab
B(Xb, Yb)
dab
. A(Xa, Ya)
dbc
C(Xc, Yc)
dar
a dcs
a b
R b
P S
59
CARA CASSINI
Langkah-Langkah :
1. Menghitung Titik R
. Xr = Xa + (Yb-Ya) Cotg a
Yr = Ya – (Xb-Xa) Cotg a
aab
B(Xb, Yb) 2. Menghitung Titik S
dab
A(Xa, Ya) Xs = Xc + (Yc-Yb) Cotg b
dbc
C(Xc, Yc)Ys = Yc - (Xc-Xb) Cotg b
3. Menghitung Sudut Jurusan ars
Xs - Xr
dar Tg α rs = Tgα rs = n
Ys - Yr
4. Hitung N = n +1/n
a dcs
a b 5. Menghitung Koordinat Titik P
R b
P S
60
CARA CASSINI
aab B(Xb, Yb)
dab Langkah-Langkah :
A(Xa, Ya)
dbc 5. Menghitung Koordinat Titik P
. Dari Titik R :
C(Xc, Yc) 1
nX b + Xr + Yb -Yr
dar X P1 = n
N
a dcs 1
a b Yb +n Yr + X b -Xr
R n
b YP1 =
N
P S
Dari Titik S :
1
nX b + Xs + Yb -Ys
X P1 + X P2 n
XP = X P2 =
N
2 1
Yb +n Ys + X b -Xs
YP1 + YP2 YP2 = n
YP = N
2 61
PENURUNAN RUMUS CASSINI
aab
B(Xb, Yb)
dab
. A(Xa, Ya)
dbc
C(Xc, Yc)
dar
a dcs
a b
R b
P S
62
1. Pada cara Cassini diperlukan dua tempat
kedudukan , yang diperlukan untuk menentukan
koordinat titik P yang diikat secara kemuka dari
titik A,B dan C.
65
3.Mencari Koordinat Titik R
Koordinat titik R dicari dari segitiga BRA yang
siku-siku di titik A, maka
d ar = d ab cotg α, dan α ar = α ab + 90°
Kemudian
xr – xa = d ar sin α ar = d ab cotg α sin (α ab + 90° )
= d ab. cos α ab. cotg α = (yb-ya) cotgα
xr = xa + (yb –ya) cotg α
dan
yr – ya = d ar cos α ar = d ab cotg α cos (α ab + 90)
= - d ab sin α ab cotg α
= - (xb – xa) cotg α
yr = ya – (xb – xa) cotg α
66
4.Mencari Koordinat Titik S
Koordinat titik S dicari mengunakan segitiga
BSC yang siku-siku di titik C
d cs = d cb cotg ß
α cs = α bc + 90
Maka berlakulah
xs-xc = d cs sin α cs = d bc cotg ß sin (αcb+90)
= d bc cos αbc cotg ß
= (yc – yb) cotg ß
xs = xc + (yc – yb) cotg ß
ys-yc = d cs cos α cs = d bc cotg ß cos (αbc + 90)
= - d bc sin α bc cotg ß
= - (xc – xb) cotg ß
ys= yc – (xc – xb) cotg ß
67
5.Dari analisis dimuka maka koordinat titik-titik R
dan S segera dapat dihitung dengan
menggunakan data koordinat titik-titik A,B dan C
serta ukuran sudut α dan ß.
68
6. Mencari Koordinat Titik P
Cassini menulis
yr – yb = - (yb – yp) – (yp – yr)
= - (xb – xp) cotg α pb – (xp – xr) cotg α rp
Karena, α pb = α rs – 90 dan α rp = α rs, maka
dapat ditulis
yr – yb = -(xb – xp) cotg (α rs – 90) – (xp – xr)
cotg α rs
= + (xb –xp) tg α rs – (xp – xr) cotg α rs
= (xb – xp)n – (xp – xr)1/n
= nxb + 1/nXr – (n + 1/n)xp
xp = (n xb + 1/n xr + yb –yr) : (n + 1/n)
69
xr – xb = - (xb – xp) – (xp – xr)
= - (yb – yp) tg α pb – (yp – yr) tg α rp
= - (yb - yp) tg (α rs – 90) – (yp – yr ) tgαrs
= (yb – yp) cotg α rs – (yp –yr) tg α rs
= (yb – yp)1/n – (yp – yr)n
= 1/n yb + n yr – (n + 1/n) yp
yp = (1/n yb + n yr + xb – xr) : (n + 1/n)
70
7. Urut-urutan Hitungan
a. Hitung
xr = xa + (yb – ya) cotg α
yr = ya - (xb – xa) cotg α
b. Hitung
xs = xc + (yc – yb) cotg ß
ys = yc – (xb - x c) cotg ß
c. Tg α rs = (xs – xr) : (ys – yr) = n
d. n + 1/n = N
e. Xp = (n xb + 1/n xr + yb – yr) : N
Yp = (1/n yb + n yr + xb – xr) : N
71
LATIHAN CASSINI
Diketahui Koordinat Titik-Titik sbb :
A(+1189,52;+3687,89)
B(+2534,72;+1978,92)
C(+2009,45;- 497,32)
Sudut yg diukur a=57043’39” dan b=660 13’ 38”
72
`Penyelesaian
1. Menghitung Xr dan Yr
Xr = 1189,52+ (1978,92 – 3687,89).
Cotg 57 43 49
= 1189,52+ (-1708,97)(0,6314344)
= 110,42
Yr = 3687,89 – (2534,72 – 1189,52)
cotg 57 43 49
= 3687,89 – (1345,20)(0,6314344)
= 2838,48
2. Menghitung Xs dan Ys
Xs = 2009,45 + (-497,32 – 1978,92)
Cotg 66 13 38
= 2009,45 + (-2476,24)(0,4404852)
= 918,70 73
Ys = -497,32 + (2534,72 – 2009,45)
Cotg 66 13 38
= -497,32 + (525,27)(0,4404852)
= - 497,32+231,37
= - 265,95
3. Menghitung Tg α rs
Tg α rs = (`918,70 –110,42):(- 265,95-
2838,48)
= (808,28):(-3104,43)
= -0,260363416= n
1/n= -3,84, 1/n + n =- 4,100
4. Menghitung Koordinat Titik P
Xp = ((-0,260363416 )(2534,72) + (-
3,84)(110,42) + 1978,92- 2838,48) : (-4,100)
Xp = 474,03 74
Yp =( (-3,84)(1978,92) + (-0,260363416)(2838,48)
+ (2534,72 – 110,42)) : (-4,100)
= (-7599,05 – 739,04+ 2424,30 ) : (-4,100)
= 1442,39
75
76
POLIGON
Poligon adalah serangkaian garis lurus di permukaan
tanah yang menghubungkan titik-titik dilapangan,
dimana pada titik-titik tersebut dilakukan pengukuran
sudut dan jarak.
Tujuan dari pembuatan Poligon adalah untuk
memperbanyak koordinat titik-titik di lapangan yang
diperlukan untuk pembuatan peta.
77
POLIGON TERBUKA
αab B
Lepas
da1
S1
3
S2
1
d23
d12
2
Pada gambar di atas, koordinat titik A dan B diketahui, dengan demikian kita
dapat menghitung sudut jurusan AB. Untuk menentukan koordinat titik 1
diperlukan koordinat titik A, sudut jurusan A-1 dan jarak A-1, begitu pula titik
2 diperlukan koord titik 1, sudut jurusan 1-2 dan jarak 1-2 dan seterusnya
Dari gambar di atas, dapat dilihat bahwa aab= (lihat rumus di atas)
aa1 = aab + Sa
a12 = aa1 + S1- 180 a(n, n+1) = a(n-1, n) + Sn - 180
a23 = a12 + S2 - 180
78
CONTOH PERHITUNGAN POLIGON TERBUKA
Lepas
79
POLIGON TERBUKA TERIKAT
SEMPURNA
α3b αbq
P(xp,yp) s4
Yb
αap α23
α12 s3
d4” d4
d3” αa1
s2 B(xb,yb)
d2” s1
d3
3
2
so d2
d1” 1
d1
Ya
Q(xq,yq)
A(xa,ya)
α23=α21+s2-360
=(αap+so+s1-180+180)+s2-360
= αap+so+s1+s2-360
α3b=α32+s2-360
=(αap+so+s1+s2-360+180)+s3-
360
=αap+so+s1+s2+s3-540
83
αbq=αb3+s4-360
= (αap+so+s1+s2+s3-540+180)
+s4-360
=αap+so+s1+s2+s3+s4-740
Jadi
αbq = αap+so+s1+s2+s3+s4-740
Atau
so+s1+s2+s3+s4 = (αbq-αap) + 740
Selisih sudut Kelipatan
Jumlah
jurusan akhir dari 180
sudut yang
diukur dan awal
84
Catatan:
Sudut jurusan akhir dihitung dari
koordinat titik B dan Q
Tg αbq = (xq-xb): (yq-yb)
Sudut jurusan awal dihitung dari
koordinat titik A dan P
Tg αap= (xp-xa):(yp-ya)
Dengan demikian didapat syarat (1)
Ʃ sudut yg diukur = (αakhir-
αawal) + n.180 + fα
85
fα adalah kesalahan sudut, harus
dikoreksi sebesar fα/n, bila ada
pembulatan angka lain selain
pembulatan diberikan pada sudut
poligon yang mempunyai sisi
terpendek.
(2) Syarat absis
d1’+d2’+d3’+d4’ =d1sinαa1+d2sinα12+
d3sinα23+d4sinα3b
d1’+d2’+d3’+d4’ = xb-xa
86
Sehingga
d1sinαa1+d2sinα12+d3sinα23+
d4sinα3b = xb-xa
Atau
Ʃ dsin α = (absis akhir – absis awal)
+fx
fx adalah kesalahan absis, harus
dikoreksi dengan masing2 sebesar
di/Ʃd x fx
87
(3) Syarat Ordinat
d1”+d2”+d3”+d4” = d1 cos αa1+d2
cos α12 + d3 cos α23+d4 cos α3b
Karena
d1”+d2”+d3”+d4” = yb-ya, maka
d1 cos αa1+d2 cos α12 + d3 cos
α23+d4 cos α3b = yb-ya
Atau
Ʃ d cos α =( ordinat akhir-ordinat
awal) + fy
88
fx adalah kesalahan absis, harus
dikoreksi dengan masing2 sebesar
di/Ʃd x fx
89
Contoh Soal
Diketahui sebuah poligon terbuka terikat sempurna B-A-1-
2-3-C-D.
Koordinat Titik A (179,20; 352,69), αab = 309 25 17.
Koordinat Titik C (466,17;7793,75), αcd = 296 56 42
Sudut terukur:
Sa= 64 02 16, S1= 196 12 40, S2= 190 22 46
S3= 191 05 55, Sc= 65 48 07
Jarak terukur:
Da1= 148,11 m, D12=135,25 m, D23= 121,17 m,
D3c = 138.28 m
Hitung : Koordinat Titik 1,2 dan 3
90
Ttk Sudut Ukuran Sudut Jurusan d d.sin α d.cosα X Y
B
α Awal 309 25 17
A 64 02 16 179,20 352,69
00 00 -04 13 27 29 148,11 34,47 144,04
1 196 12 40 -00,02 -00,01 213,65 496,72
00 00 -04 29 40 05 135,25 66,94 117,52
2 190 22 46 -00,02 0 280,37 614,24
00 00 -03 40 02 48 121,17 77,96 92,76
3 191 05 55 -00,02 0 358,51 707,00
00 00 -04 51 08 39 138,28 107,68 86,75
C 65 48 07 -00,02 -00,01 466,17 793,75
00 00 -04
α Akhir 296 56 42
D
[s] 707 31 44 347 31 25 fx&fy 0,08 0,02
ko -19” 360
707 31 25 707 31 25 91
POLIGON TERTUTUP
Poligon tertutup adalah poligon yang
titik awal dan titik akhirnya berimpit.
α12 2 α23
α61 s2
1
d1 d2 3
s1 α34
d6 s3
s6
6
d3
d5 s4
α56
s5 4 α45
5 d4 92
α23
α12 2
d1
d1” s2
d2” α61 d2
1
3 α34
d6’ s1
d6 s3
6 s6
d3” d3
d3
d5 α56
d5” s4
s5 α45
d4“ 4
d4
5
d5’ d4’
93
1. Syarat sudut
Ʃ Sudut yang diukur =(α akhir-α awal)
+ (n-2) 180 + fα
Ʃ s = 0 + (n-2) 180 +fα
fα adalah kesalahan yang perlu
dikoreksi dengan fα/n, bila ada
pembulatan maka angka selain
pembulatan koreksinya diberikan pada
sudut poligon yang mempunyai kaki-
kaki sudut terpendek.
94
2. Syarat Absis
d1’+d2’+d3’+d4’+d5’+d6’=d1sinα12+
d2sinα23+d3sinα34+d4sinα45+
d5sinα56+d6sinα61, kemudian
d1sinα12+d2sinα23+d3sinα34+
d4sinα45+d5sinα56+d6sinα61=x1-x1=0,
tetapi umumnya terjadi kesalahan pada
pengukuran jarak, sehingga
Ʃ(dsinα) = 0+fx, fx merupakan
kesalahan dan ini dikoreksikan
pada absis titik poligon dengan
perbandingan: di/Ʃd . fx 95
(3) Syarat Ordinat
d1”+d2”+d3”+d4”+d5”+d6” = d1 cos
α12+d2 cos α23 + d3 cos α34+d4 cos
α45+d5cosα56+dcosα61
Karena
d1”+d2”+d3”+d4”+d5”+d6” = y1-y1
maka
d1 cos α12+d2 cos α23 +
d3cosα34+d4 cos
α45+d5cosα56+d6cosα61 = y1-y1=0
96
Sehingga secara umum:
Ʃ(dcosα) = y1-y1 + fy
= 0 + fy
Fy merupakan kesalahan yang harus
dikoreksikan ke setiap ordinat pada
titik poligon dengan perbandingan
di/Ʃd.fy
97
Contoh Hitungan
Pol. Tertutup ada
pada lembaran
lain
98
Tugas 3
Disediakan Poligon tertutup 1-2-3-4-5-6-7-8-9-10-11-12-1
Diukur Sudut dan jarak/sisi2 nya sbb
Sudut Derajad Menit Sekon Sisi Jarak (m)
1 1660 02’ 37” 1-2 72,00
2 970 48’ 25” 2-3 74,00
3 1610 53’ 13” 3-4 66,00
4 1770 58’ 27” 4-5 67,00
5 1810 18’ 12” 5-6 64,00
6 1280 58’ 40” 6-7 38,00
7 930 52’ 30” 7-8 58,00
8 1920 30’ 40” 8-9 49,50
9 1040 32’ 50” 9-10 83,00
10 2570 52’ 55” 10-11 75,80
11 1180 37’ 40” 11-12 66,00
12 1180 47’ 20” 12-1 52,00
1 1660 02’ 37”
99
Koordinat Titik awal (Titik 1) 1(100,00;100,00)
Azimut Awal (α12): XX0 45’ 50”
(XX= dua angka dari belakang NPM sdr)
Hitung; Koordinat Titik 2 s/d Titik 12, serta gambarkan
Poligonnya. Pekerjaan menggunakan format Excel.
Kirim via email.
100