GEODESI DASAR
MODUL 8
OLEH :
DR. IR. SUKANTO HADI,MT
JURUSAN TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNIK UNJANI
JL. TRS. JEND. SUDIRMAN, CIMAHI
E-MAIL: SUKANTO.HADI@LECTURE.UNJANI.AC.ID
2
PENDAHULUAN
SURVEYING : SUATU ILMU UNTUK MENENTUKAN
POSISI SUATU TITIK DI PERMUKAAN BUMI
• Plane Surveying
3
SECARA UMUM, LINGKUP TUGAS JURU UKUR
(SURVEYOR) DAPAT DIBAGI MENJADI LIMA BAGIAN,
SEBAGAI BERIKUT :
1. ANALISIS PENELITIAN DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
meliputi pemilihan metode pengukuran, prosedur, peralatan, dsb
5. PEMANCANGAN/PEMATOKAN
untuk menentukan batas-batas atau pedoman dalam pelaksanaan pekerjaan.
4
BENTUK BUMI
Permukaan bumi secara fisik sangatlah tidak teratur,
sehingga untuk keperluan analisis dalam ,surveying,
kita asumsikan bahwa permukaan bumi dianggap
sebagai permukaan matematik yang mempunyai bentuk
dan ukuran mendekati geoid, yaitu permukaan air laut
rata-rata dalam keadaan tenang.
5
Permukaan bumi fisis
B’
A’ C’
Ellipsoida Referensi
ELLIPSOIDA BUMI
6
Pengukuran-pengukuran dilakukan pada dan diantara titik-titik
dipermukaan bumi, titik-titik tersebutadalah sebagai berikut :
B’
Permukaan bumi fisis
C’
A’
B
C
Ellipsoida Referensi
A
7
PERHATIKAN !!!
Untuk keperluan pemetaan titik-titik A’, B’, dan C’
diproyeksikan secara orthogonal kepada permukaan ellipsoida
referensi menjadi titik-titik A, B, dan C.
Apabila titik-titik A’, B’ dan C’ cukup berdekatan, yaitu terletak
dalam suatu wilayah yang luasnya mempunyai ukuran <55 km,
maka permukaan ellipsoida nya dapat dianggap sebagai bidang
datar.
B’
Permukaan bumi fisis
C’
A’
B
C
Ellipsoida Referensi
A
9
SISTEM SATUAN UKURAN
Melaksanakan pengukuran dan kemudian mengerjakan hitungan
dari hasil ukuran adalah tugas juru ukur
Sistem satuan yang biasa digunakan dalam ilmu ukur tanah, terdiri atas 3 (tiga) macam
sistem ukuran, yakni : Satuan Panjang, Satuan Luas dan Satuan Sudut
A B
10
O
SATUAN PANJANG 11
Satuan luas yang biasa dipakai adalahmeter persegi (m2), untuk daerah
yang relatif besar digunakan hektar (ha) atau sering juga kilometer
persegi (km2)
1 ha = 10000 m2
1 Tumbak = 14 m2
1 km2 = 106 m2
1 are = 100 m2
12
SATUAN SUDUT
Terdapat tiga satuan untuk menyatakan Sudut, yaitu :
13
14
1 radian disingkat dengan besaran (rho)
Berapa derajatkah 1 radian ?
radian dalam derajat
= 360/2’”
’ radian dalam menit
= ’”
(57x60)’ + 17’ + 44,81/60
= 3420 + 17 + 0,74683
= 3437,74683’
= 400/2grade
’ radian dalam centigrade
= grade
= x 100
= 6366, 1977 centigrade
15
HUBUNGAN ANTARA SEKSAGESIMAL
DAN SENTISIMAL
360o = 400g
Maka :
1o = 400/360 = 1,111g
1’ = 400x100/360x 60 = 1,85185cg
1” = 400x100x100/360x60x60 = 3,0864175cc
1g = 360/400 = 0,9o
1cg = 360x60/400x100 = 0,54’
1cc = 360x60x60/400x100x100 = 0,324”
16
CONTOH SOAL
atau
radian = 360
1 radian = 360/2
Jadi 1,86 radian = 1,86 x 360/2
= 106o 34’ 12,5”
17
CONTOH SOAL
18
CONTOH SOAL
= 62g56cg94cc
19
CONTOH SOAL
Jawab :
ATAU
20
LATIHAN SOAL
21
PENENTUAN POSISI SUATU TITIK
Bila kita akan menentukan posisi beberapa buah titik yang terletak
pada suatu garis lurus, maka titik-titik tersebut dapat ditentukan
melalui jarak dari suatu titik, yang biasa disebut titik nol.
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
A B
22
-5 -4 -3 -2 -1 0 +1 +2 +3 +4 +5 +6 +7
A B
- +
Karena titik-titik
. tersebut terletak pada sebelah kiri dan kanan titik 0,
maka kita harus memberi tanda, yakni tanda negatif (-) pada titik-titik
disebelah kiri titik nol dan tanda positif (+) pada titik-titik yang berada
pada sebelah kanan titik nol.
Dari gambar di atas mudah dimengerti bahwa :
Jarak antara titik A dan B adalah 10 satuan, yang diperoleh dari
(+6) – (-4), begitupun juga titik-titik lainnya.
Jarak biasanya dinyatakan dengan notasi “d”.
Perlu diingat untuk hasil suatu jarak ini akan selalu diperoleh harga
yang positif.
23
Untuk menentukan titik-titik yang tidak terletak pada satu garis
lurus, maka cara yang kita gunakan yaitu melalui pertolongan
dua buah garis lurus yang saling tegak lurus, yang biasa disebut
salib
D sumbu. Y+
A
4 Garis yang mendatar dinamakan
1
absis atau sumbu X, sedangkan
X- 2 X+ garis yang vertikal dinamakan
3 B ordinat atau sumbu Y.
C
Y-
Di dalam Ilmu Ukur Tanah digunakan perjanjian sebagai berikut :
1. Sumbu Y positif dihitung ke arah utara
2. Sumbu X positif dihitung ke arah timur
3. Kuadran 1 terletak antara Y+ dan X+
4. Kuadran 2 terletak antara Y- dan X+
5. Kuadran 3 terletak antara Y- dan X-
6. Kuadran 4 terletak antara Y+ dan X- 24
PENENTUAN POSISI SUATU TITIK
Y+ 0O
IV I
270o 90O
X- 0 X+
III II
Y- 180o
ILMU UKUR TANAH
25
PENGERTIAN JARAK
A
Titik A dan B terletak di permukaan
m B bumi. Garis penghubung lurus AB
disebut Jarak Miring. Garis AA’ dan
BB’ merupakan garis sejajar dan
. B” tegak lurus bidang datar. Jarak
antara kedua garis tsb disebut Jarak
Mendatar dari A ke B. Jarak BB”
Y disebut Jarak Tegak dari A ke B atau
biasa disebut Beda Tinggi. Sudut
A’ BAB” disebut Sudut Miring.
Antara Sudut Miring, Jarak Miring,
Jarak Mendatar dan Beda Tinggi,
terdapat hubungan sbb :
B’ X AB” = A’B’ = AB Cos m
BB” = AB Sin m
A’B’ = Jarak Mendatar
(AB)2 = (A’B’)2 + (BB”)2
AB = Jarak Miring
BB” = Beda Tinggi antara A dan B
26
PENGERTIAN SUDUT MENDATAR & SUDUT JURUSAN
B’
A’ C’
27
PENGERTIAN SUDUT JURUSAN
Jadi Sudut Jurusan adalah : U
ab
Sudut yang dihitung mulai B
dari sumbu Y+ (arah A
utara) berputar searah B
jarum jam sampai titik ybs. U
ac
ab =ac - ab
Sdt Jurusan mempunyai
harga dari 0o sd. 360o. A
C
ab
Dua sudut jurusan dari U
dua arah yang berlawanan ab B
ba
berselisih 180o
A ba – ab = 180o
28
SUDUT JURUSAN
• Sudut Jurusan suatu sisi dihitung dari sumbu Y+ (arah utara) berputar
searah jarum jam sampai titik ybs, harganya 0o - 360o
• Dua sudut jurusan dari dua arah yang berlawanan berselisih 180o
Misalnya ba = ab + 180o atau ba - ab = 180o
U B
dab Arah suatu titik yang akan dicari dari titik yang
sudah diketahui biasa dikenal dengan sudut jurusan
ab - dimulai dari arah utara geografis (Y+)
- diputar searah jarum jam
- diakhiri pada arah yang bersangkutan
A
A(X,Y)
r y
x X
y y
Sin = Tg =
r x
x x
Cos = Cotg =
r y
Dalil Pitagoras : r = x 2 + y 2 30
MENENTUKAN SUDUT JURUSAN DAN JARAK
31
Arah Utara
ab
B(Xb, Yb)
dab
ab
ab
B”
A (Xa, Ya)
O A’ B’
Metode Polar
Menentukan satu titik koordinat yang diikatkan pada satu
titik yang sudah diketahui koordinatnya
Metode Mengikat Kemuka
Menentukan satu titik koordinat yang diikatkan pada dua
titik yang sudah diketahui koordinatnya
Metode Mengikat Kebelakang
Menetukan satu titik koordinat yang diikatkan pada tiga
titik yang sudah diketahui koordinatnya
Poligon
Menentukan banyak titik koordinat yang diikatkan pada
satu atau beberapa titik yang sudah diketahui koordinatnya
34
METODE POLAR
35
Arah Utara
ab Apabila Diketahui Koordinat
Titik A adalah (Xa, Ya) dan
Hasil Pengukuran ab dan dab
B?
dab
ab
Hitung : Koordinat Titik B ?
ab
Penyelesaian :
B” Xb = OB’
A (Xa, Ya)
Xb = OA’ + A’B”
Xb = Xa + Xab
O A’ B’ Yb = B’B
Yb = B’B” + B”B
Xb = Ya + Yab
X ab
Sin ab = X ab = d ab Sin ab Xb= Xa + dab Sin ab
d ab
Yab
Cos ab = Yab = d ab Cos ab Yb= Ya + dab Cos ab
d ab
LATIHAN SOAL POLAR 36
. R?
Misalnya kita akan menentukan
koordinat titik R yang diukur dari dpr
Titik P(Xp;Yp) dan Titik Q(Xq;Yq).
Alat ditempatkan di kedua titik yang pq
sudah diketahui pr
dqr
P qr
(Xp;Yp)
dpq
Q
(Xq;Yq)
qp
METODE MENGIKAT KEMUKA 38
Q
JADI DIPEROLEH (Xq;Yq)
qp
XR rata-rata dan YR rata-rata
41
LATIHAN SOAL MENGIKAT
KEMUKA
B?
Diketahui : Koordinat Titik-Titik .
sbb :
=56 15’16”
A(-1246,78; +963,84) A
(-1246,78;+963,84)
B(+1091,36; -1144,23)
Sudut-Sudut yg diukur =62 38’42”
=56o15’16”
=62o38’ 42”
B
Hitung : Koordinat Titik C (+1091,36;-1144,23)
dengan metoda mengingat
Kemuka ?
42
43
B POLIGON TERBUKA
Sa Xb - Xa
A
ab = arc Tg
Yb - Ya
da1
S1
3
S2
1
d23
d12
2
Pada gambar di atas, koordinat titik A dan B diketahui, dengan demikian kita dapat
menghitung sudut jurusan AB. Untuk menentukan koordinat titik 1 diperlukan
koordinat titik A, sudut jurusan A-1 dan jarak A-1, begitu pula titik 2 diperlukan koord
titik 1, sudut jurusan 1-2 dan jarak 1-2 dan seterusnya
Dari gambar di atas, dapat dilihat bahwa ab= (lihat rumus di atas)
a1ab + Sa
12a1 + S1- 180 (n, n+1)(n-1, n) + Sn - 180
23ab + S2 - 180 44
B POLIGON TERTUTUP
TERIKAT SEMPURNA
S1
S3
D
Sa 1 S2 3
A 2
Sc
C
Poligon Tertutup Terikat Sempurna adalah poligon yang terikat diujung-
ujungnya baik koordinat maupun sudut jurusannya. Apabila Titik A, B,
C dan D diketahui, maka sudut jurusan awal ab dan cd
Adapun syarat geometris dari poligon di atas adalah :
1. ab - cd = Si - n. 180 di mana n = kelipatan
2. XC - Xd = d. Sin
3. YC - Yd = d. Cos
45
POLIGON TERTUTUP
KRING B
Sb C
Sc
Sd D
A Sa
Sf Se
E
F
Poligon Kring adalah poligon yang mempunyai titik awal dan akhir yang sama pada
suatu titik.
Adapun syarat geometris adalah :
1. Si = (n - 2) 180o ; Jumlah Sudut Luar Si = (n + 2) 180o
2. d. Sin = 0
3. d. Cos = 0
46
To be Continued……
47