Volume lalu lintas untuk perencanaan geometrik umumnya ditetapkandalam Satuan Mobil Penumpang
(SMP) sehingga masing – masing jeniskendaraan yang diperkirakan yang akan melewati jalan rencana
harusdikonversikan kedalam satuan tersebut dengan dikalikan nilai ekivalensi mobilpenumpang (emp).
Besarnya faktor ekivalensi tersebut, dalam perencanaan geometrik jalan antar kota ditentukan pada tabel
di bawah ini:
Arus lalu lintas bervariasi dari jam ke jam berikutnya dalam satu hari, maka sangat cocoklah jika volume lalu
lintas dalam 1 jam dipergunakan untuk perencanaan dinamakan “Volume Jam Perencanaan (VJP)”
Volume 1 jam yang dapat dipergunakan sebagai VJP haruslah
sedemikian rupa sehingga:
• Vulume tersebut tidak boleh terlalu sering terdapat pada
distribusi arus lalu lintas setiap jam untuk periode satu tahun.
• Apabila terdapat volume arus lalu lintas per jam yang melebihi
jam perencanaan, maka kelebihan tersebut tidak boleh
mempunyai nilai yang terlalu besar.
• Volume tersebut tidak boleh mempunyai nilai yang sangat
besar, sehingga akan mengakibatkan jalan akan menjadi
lenggang dan biayanya pun mahal.
Sumber : Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota, Ditjen Bina Marga 1997.
Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya kecepat-an rencana
adalah:
Keadaan terrain, Apakah datar, berbukit atau gunung
• Medan dikatakan datar jika kecepatan kendaraan truk sama
atau mendekati kecepatan mobil penum-pang.
• Medan dikatakan perbukitan jika kecepatan kendara-an truk
berkurang sampai dibawah kecepatan mobil penumpang, tetapi
belum merangkak.
• Medan dikatakan pegunungan jika kecepatan kendaraan truk
berkurang banyak sehingga truk tersebut merangkak melewati
jalan tersebut dengan frekuensi yang sering.