OPTIMASI PRESERVASI JALAN

PELATIHAN PRESERVASI JALAN
PERENCANAAN TEKNIS
PRESERVASI JALAN
MODUL 2
KOMPETENSI DASAR
Mata Pelatihan : Perencanaan Teknis Preservasi Jalan
Mampu memahami dan

mengidentifikasi rencana teknis serta
rekayasa lapangan terkait
pelaksanaan Preservasi Jalan
INDIKATOR HASIL BELAJAR

Mata Pelatihan : Perencanaan Teknis Preservasi Jalan
1
Peserta mampu memahami definisi dan fungsi dokumen

rencana teknis
Peserta mampu memahami tata cara perencanaan teknis

Preservasi Jalan
3
Peserta mampu mengidentifikasi bentuk serta jenis dokumen
teknis yang diperlukan, persiapan pelaksanaan kontrak
preservasi jalan, serta rekayasa lapangan sesuai dengan
dokumen kontrak
OUTLINE MATERI
1 PENGERTIAN DASAR
DOKUMEN RENCANA TEKNIS
MATERI
2 PROSES PERENCANAAN
TEKNIS PRESERVASI JALAN
3 BENTUK DAN JENIS

DOKUMEN RENCANA TEKNIS
KONSEP DASAR
DOKUMEN RENCANA TEKNIS 1
KONSEP DASAR DOKUMEN RENCANA TEKNIS
Definisi Perencanaan Teknis

Perencanaan Teknis adalah ketentuan teknis yang harus
dipenuhi oleh suatu ruas jalan agar jalan dapat berfungsi secara
optimal memenuhi Standar Pelayanan Minimal Jalan dalam
melayani lalu lintas dan angkutan jalan.
Dokumen Rencana Teknis Preservasi Jalan adalah Dokumen
yang memenuhi lingkup persyaratan teknis jalan yang harus
dipenuhi oleh suatu ruas jalan agar dapat berfungsi secara
optimal memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM) Jalan.
PELATIHAN PRESERVASI JALAN (2019)

Tujuan Perencanaan Teknis

 Tertib penyelenggaraan jalan yang meliputi pengaturan,
pembinaan, pembangunan, dan pengawasan Jalan; dan
 Tersedianya Jalan yang mewujudkan keselamatan,

keamanan, kelancaran, ekonomis, kenyamanan, dan ramah
lingkungan.

Rencana Umum Pemeliharaan Jalan

Berdasarkan Permen PU No. 13 Tahun 2011 Tentang Tata Cara
Pemeliharaan dan Penilikan Jalan, salah satu lingkup pengaturan tata
cara pemeliharaan jalan dan penilikan jalan adalah Perencanaan Teknis
dan penyelenggara Jalan wajib menyusun rencana pemeliharaan jalan.

Rencana Umum Pemeliharaan Jalan

Sistem Informasi
• Kegiatan pengumpulan, pengolahan, dan pemeliharaan data
• Menghasilkan informasi dan rekomendasi penanganan pemeliharaan jalan
Sistem Manajemen Aset

• Kegiatan penatausahaan dan pemanfaatan bagian jalan, leger jalan serta
preservasi asset jalan
Rencana Penanganan Pemeliharaan Jalan

• Rencana pemeliharaan terhadap jalur dan/atau lajur lalulintas, bahu jalan,
bangunan pelengkap dan perlengkapan jalan, serta lahan RUMAJA dan RUMIJA

Jenis-Jenis Survey Jalan

Survey Pendahuluan
Survey awal yang digunakan untuk memberi gambaran tentang

hal-hal yang akan dilakukan survey lanjutan guna kebutuhan
pemeliharaan jalan.
Survey Inventarisasi Jalan
Survey yang dilakukan untuk mengumpulkan data-data tentang

prasarana jalan dan kelengkapanannya

Jenis-Jenis Survey Jalan

Survey Lalulintas
Survey untuk mendapatkan informasi data yang representatif mengenai

besaran arus lalu lintas.
Survey Kecepatan Kendaraan
Survey yang digunakan untuk mengukur kecepatan lalu lintas yang

menjadi indikator utam kinerja lalu lintas, tapi disamping itu digunakan
untuk analisis potensi kecelakaan, dan digunakan juga untuk analisis
kecelakaan.

PROSES PERENCANAAN TEKNIS

PRESERVASI JALAN 2
PROSES PERENCANAAN TEKNIS PRESERVASI JALAN
Klasifikasi Fungsi Jalan

Berdasarkan sifat dan pergerakan pada lalu lintas dan angkutan jalan,
fungsi jalan dibedakan atas : Arteri, Kolektor, Lokal, dan Lingkungan.
Menghubungkan secara
Jalan Menghubungkan secara
berdaya guna antarpusat
Jalan berdaya guna antara pusat
kegiatan nasional dengan
Arteri kegiatan nasional atau
antara pusat kegiatan
Kolektor pusat kegiatan lokal,
antarpusat kegiatan wilayah,
nasional dengan pusat atau antara pusat kegiatan
kegiatan wilayah. wilayah dengan pusat kegiatan
local.

Klasifikasi Fungsi Jalan
Menghubungkan secara Menghubungkan

berdaya guna pusat Jalan antarpusat kegiatan di
Jalan Lokal kegiatan nasional dengan Lingkungan dalam kawasan
pusat kegiatan lingkungan,
pusat kegiatan wilayah
perdesaan dan jalan di
dengan pusat kegiatan dalam lingkungan
lingkungan, antarpusat kawasan perdesaan.
kegiatan lokal, atau pusat
kegiatan lokal dengan
pusat kegiatan lingkungan,
serta antarpusat kegiatan
lingkungan.

Pengumpulan Data Kondisi Jalan

Survey kondisi jalan dilakukan untuk mendapatkan data yang akurat pada
bagian-bagian jalan yang dipelihara. Langkah persiapan sebelum melakukan
survey pemeliharaan jalan adalah mengumpulkan informasi dan data survey
sebelumnya atau disebut data sekunder yang sangat diperlukan sebagai
perbandingan dan untuk menentukan jenis penanganan yang diperlukan,
yang dilakukan paling sedikit 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun, meliputi
data :
 Jalur dan/atau lajur lalu lintas,
 Bahu jalan,
 Bangunan pelengkap, perlengkapan jalan, dan

Pengumpulan Data Kondisi Jalan

• Data Segmen Jalan • Jalan Aspal/Jalan • Kondisi
(no. ruas, nama beton/Jalan baik/sedang/rusak
pangkal ruas, nama batu/jalan tanah ringan/rusak berat
ujung ruas, titik
pengenal pangkal,
dll)
Data Jenis Data Kondisi

Data Geometrik
Permukaan Jalan Jalan
a b c
Formulir yang digunakan:

RM 1 catatan kondisi dan hasil pengukuran.
RM 2 laporan kondisi dan penilaian/rekapitulasi.
Pengumpulan Data Kondisi Jembatan

Tujuan Utama
• Mengetahui Kondisi Jembatan
• Strategi Pemeliharaan/Perbaikan/Rehabilitasi
Tujuan Spesifik
• Memeriksa keamanan jembatan saat layan
• Menjaga lancarnya lalu lintas
• Menyediakan data/kondisi jembatan
• Memeriksa pengaruh beban dan jml. Kendaraan
• Memantau keadaan jembatan jangka panjang
• Menyediakan informasi mengenai kapasitas jembatan

Pengumpulan Data Kondisi Jembatan
Bagan Alir Kegiatan Sistem

Manajemen Jembatan

Bagan Alir Kegiatan Sistem

Manajemen Jembatan
(lanjutan)

Pemeriksaan Inventarisasi
Pendataan jembatan, terutama jembatan baru atau jembatan yang sudah
dilakukam rehabilitasi besar. Dilakukan 1 kali selama umur jembatan.
Maksud :
 Data administrasi jembatan (no & lokasi)
 Data geometri jembatan
 Jenis / tipe jembatan, tgl/th konstruksi
 Kondisi elemen jembatan
 Data lalu-lintas
 Data kapasitas jembatan



Pemeriksaan Rutin
Tujuan : Pemeriksaan Rutin kondisi
jembatan
Maksud :
 Mengecek/pemutakhiran data kondisi
jembatan
 Mencatat dan melaporkan pekerjaan
darurat
 Melaporkan hasil pemeliharaan rutin

Pemeriksaan Detail
Tujuan : Mengetahui kondisi jembatan
secara detail
Maksud :
 Mendata kerusakan elemen jembatan
 Penilaian ulang kondisi jembatan
 Tindakan darurat yang diperlukan
 Melaporkan hasil pemeliharaan rutin
 Foto-foto kerusakan jembatan

Pemeriksaan Khusus
Tujuan :
 Mengetahui kondisi jembatan secara
lebih spesifik
 Lanjutan dari pemeriksaan detail sesuai
kondisi yg dibutuhkan dgn alat khusus
seperti : georadar, pundit, winsor probe,
vibro corder, core drill, cover meter

Kondisi Jembatan
Secara umum kondisi jembatan dibagi ke dalam 6 tingkatan, yaitu :
0 : BAIK SEKALI
1 : BAIK
2 : RUSAK
3 : RUSAK BERAT
4 : RUSAK KRITIS
5 : RUNTUH / TIDAK BERFUNGSI

Penentuan Program Preservasi Jalan
Grafik Hubungan Nilai

Konstruksi Jalan vs Masa
Pelayanan dan kaitannya
dengan penanganan jalan

Penentuan Program Preservasi Jalan

Program/kegiatan penanganan jalan dan jembatan ditentukan oleh
tingkat kerusakan.
Klasifikasi program/kegiatan penanganan adalah:
Penanganan Jalan
a. Pemeliharaan Berkala/Rehabilitasi;
b. Peningkatan;
c. Pembangunan.
Penanganan Jembatan
a. Rehabilitasi/Pemeliharaan Berkala
b. Penggantian;
c. Pembangunan.

Berdasarkan Permen PU No. 13 tahun 2011, Pasal 15 “PERENCANAAN TEKNIS

PEMELIHARAAN JALAN” kegiatan pemeliharaan jalan berdasarkan jenisnya,
dilakukan pada ruas jalan/bagian ruas jalan dan bangunan pelengkap dengan
kriteria:
• Ruas jalan dengan kondisi

baik dan sedang atau
Pemeliharaan disebut jalan mantap
• Bangunan pelengkap jalan
Rutin yang mempunyai kondisi
baik sekali dan baik

Pemeliharaan Berkala dilakukan pada jalan yang :

Mengalami kerusakan yang luas akibat
cuaca dan repetisi beban lalu lintas
Bangunan Pelengkap yang berusia ≥ 3 tahun
sejak pembangunan, penggantian, atau
Sudah mencapai umur rencana pemeliharaan berkala
skid resistance/Kekesatannya< 0.33

Bangunan Pelengkap dalam kondisi rusak
sedang
Dalam kondisi rusak ringan

Rehabilitasi Jalan dilakukan pada jalan yang :

Semula ditangani dengan program pemeliharaan rutin
kemudian mengalami penurunan kondisi kemantapan Bangunan Pelengkap dengan kondisi rusak
karena kerusakan yang tidak diperhitungkan dalam ringan
desain
bangunan pelengkap yang memerlukan

Bangunan pelengkap dengan umur pelayanan ≥ 8 perbaikan darurat atau penanganan
tahun sementara
bangunan pelengkap jalan yang sudah tidak
Bangunan pelengkap dengan umur pelayanan 3 – 5 mampu memikul beban sehingga perlu
tahun akan tetapi membutuhkan penanganan dilakukan perkuatan atau penggantian
rehabilitasi dan perbaikan besar pada strukturnya

Rekonstruksi dilakukan pada ruas/bagian jalan

dengan kondisi rusak berat.
Penggantian dilakukan pada bangunan/pelengkap

dengan kondisi :
- Rusak berat/kritis
- Runtuh

Tabel 1. Penentuan Nilai RCI

Jalan dengan kondisi baik, sedang, rusak ringan, dan rusak berat didasarkan
pada nilai RCI (Road Condition Index)

Tabel 2. Penentuan Kondisi Ruas Jalan (B/S/RR/RB)
Berdasarkan nilai RCI atau IRI vs Volume Lalulintas (LHRT)

Penilaian Kondisi Jalan Nasional Berdasarkan IRI Dan SDI
KONDISI MANTAP :
KONDISI BAIK (B) + SEDANG (S)
KONDISI TIDAK MANTAP :
KONDISI RUSAK RINGAN (RR) + RUSAK BERAT (RB)
KETERANGAN :
1. KONDISI BAIK (B), IRI : 1 – 4 ; SDI = < 100
2. KONDISI SEDANG (S), IRI : 4 – 8; SDI = 100-150
3. KONDISI RUSAK RINGAN (RR), IRI : 8 – 12; SDI = 150 - 200
4. KONDISI RUSAK BERAT (RB), IRI : > 12; SDI = > 200

Tabel 3. Penentuan Nilai Kondisi bangunan Pelengkap Jalan

Jalan dengan kondisi baik, sedang, rusak ringan, dan rusak berat didasarkan
pada nilai RCI (Road Condition Index)

Hasil survey/pemeriksaan bangunan pelengkap jalan berupa jembatan,

terowongan, ponton, lintas atas, lintas bawah, tembok penahan, gorong-gorong
menghasilkan penilaian kondisi bangunan pelengkap yang menjelaskan nilai
kondisi (NK) sebagai berikut:

lanjutan

Tabel 4. Penentuan Program Penanganan Bangunan Pelengkap Pada Jalan
Nasional, Provinsi, Kabupaten/Kota

Tabel 5. Penentuan Program Pemeliharaan Jalan Berpenutup Aspal/Beton
Semen

Tabel 6. Penentuan Program Pemeliharaan Jalan Tidak Berpenutup Aspal/Beton
Semen

Penentuan Jenis Preservasi Preventif
- Pelepasan Butir
Perkerasan Lentur - Retak
- Alur
Jenis Kerusakan
- Retak
- Gompal
Perkerasan Kaku
- Pecah Sudut
Klasifikasi Kerusakan - Pumping
Rendah/Sedang/Tinggi
Tingkat dan Sebaran
Dan
Kerusakan
Kecil/Menengah/Besar

Matriks
Kerusakan
Pilihan vs. Teknologi
Teknologi Preventif
Preventif
Prioritas
Pemilihan
Teknologi
Preventif
Kriteria Pemilihan Teknologi

Tingkat Dan Sebaran Kerusakan Permukaan Jalan Perkerasan Lentur
Keterangan : Panjang Segmen Tinjauan 500 m [Sumber : SE DIRJEN

BM 07-2017]
[Sumber : SE DIRJEN
BM 07-2017]
[Sumber : SE DIRJEN
BM 07-2017]
[Sumber : SE DIRJEN
BM 07-2017]
Tingkat Dan Sebaran Kerusakan Permukaan Jalan Perkerasan Kaku
[Sumber : SE DIRJEN
BM 07-2017]
[Sumber : SE DIRJEN
BM 07-2017]
Matriks Kerusakan vs Teknologi Preventif
[Sumber : SE
DIRJEN BM
07-2017]

[Sumber : SE
DIRJEN BM
07-2017]

Pilihan Teknologi Preventif
[Sumber : SE
DIRJEN BM
07-2017]

[Sumber : SE
DIRJEN BM
07-2017]

Teknologi Preventif Perkerasan Lentur
Fog Seal Chip Seal Lapis Tipis Beton Aspal
[Sumber : SE
Slurry Seal Microsurfacing DIRJEN BM
07-2017]
Teknologi Preventif Perkerasan Kaku
Slab Stabilization &

PCC Joint & Crack Sealing Full Depth Repair
Jacking
[Sumber : SE
Dowel Retrofit Partial Depth Repair DIRJEN BM
07-2017]
Prioritas Pemilihan Teknologi Preventif
Dalam melakukan prioritas pemilihan teknologi preventif yang tepat,

Perencana harus mengevaluasi segmen tinjauan dengan mengutamakan
kelayakan penggunaan teknologi preventif terkait dengan produktifitas
peralatan. Pemilihan prioritas teknologi preventif dapat dipilih sesuai
dengan kebutuhan penanganan dominan. Untuk penanganan perkerasan
kaku, harus dilakukan survey dan investigasi terhadap kerusakan plat beton
sehingga kebutuhan penanganan dapat disesuaikan dan atau
dikombinasikan antar pilihan teknologi preventif perkerasan kaku.

BENTUK DAN JENIS

DOKUMEN RENCANA TEKNIS 3
BENTUK DAN JENIS DOKUMEN RENCANA TEKNIS
1. Lembar Data
Pemilihan

Persiapan Desain
 Gambar Detail Engineering Design (DED) harus dibuat secara akurat
sesuai kebutuhan lapangan berdasarkan data yang valid.
 Untuk paket pekerjaan preservasi jalan dengan skema long segment:
1. Daftar Kuantitas dan Harga merupakan perkiraan volume yang
didasarkan pada Detail Engineering Design (DED) dengan
mempertimbangkan ketersediaan Pagu Anggaran per lingkup
pekerjaan (output); dan
2. Setiap lingkup pekerjaan harus sudah mencakup kebutuhan
volume untuk pekerjaan pemeliharaan kinerja.

Penyusunan Dokumen Pemilihan

Rencana Pelaksanaan
Padat Karya
• Biaya K3 dan Keselamatan harus

dihitung tersendiri
Harga Perkiraraan Sendiri • Overhead dan profit sebesar
Dokumen 10%
Pemilihan Harus Uraian hal-hal yang akan • Sehingga bersifat objektif
Menyertakan : dinilai pada metode • Dapat dipertanggungjawabkan
pelaksanaan pekerjaan
Volume Pekerjaan • Harus sudah dialokasikan pada

Pengecatan Marka Jalan Tahun Anggaran 2019

Ketentuan Proses Pengadaan
Menyampaikan
• Menyamakan perkiraan biaya Agar pemenang memenuhi
Pemahaman mengenai ketentuan
lingkup paket pengadaan • Biaya penyelenggaraan
• Dapat disertai peninjauan keamanan dan kesehatan
lapangan kerja
• Dibuatkan BAPP • Bila tidak ada maka
penawaran gugur
Rapat persiapan
Aanwijzing
Penunjukan Penyedia

Ketentuan Pelaksanaan Pekerjaan

Tugas Penyedia
Rekayasa Lapangan Periode Mobilisasi
Jasa
Wajib dilaksanakan dalam rangka Melaksanakan : Pengajuan jadwal dan rincian yang
mencari kesesuaian antara - Manajemen dan Keselamatan akan dimobilisasi disepakati pada
rancangan dan kebutuhan Lalu Lintas Rapat Pra Pelaksanaan
lapangan
- Pemeliharaan Jalan yang
- Berdekatan dan Bangunan Masa mobilisasi selama 30 hari
Laporan kajian teknis lapangan Pelengkapnya kalender dihitung sejak tanggal
berupa justifikasi teknis yang - Pengamanan Lingkungan mulai kerja Kecuali untuk paket
digunakan sebagai dasar Hidup pekerjaan yang tidak hanya
perubahan (adendum) kontrak - Keselamatan dan Kesehatan terdiri dari lingkup pekerjaan
Kerja preservasi pemeliharaan rutin
- Manajemen Mutu jalan dan/atau preservasi rutin
jembatan
Menyerahkan Surat Pernyataan

Kesanggupan Kontinuitas Material

Lingkup Pekerjaan
Uraian singkat pekerjaan meliputi penanganan ruas jalan …………………. Propinsi ………… dengan
total panjang …. [jalan …… km dan/atau jembatan …… m] yang meliputi lingkup:
NO. LINGKUP PEKERJAAN PANJANG
1. Pelebaran Menuju Standar …..KM
2. Preservasi Rekonstruksi/Rehabilitasi Jalan …..KM
3. Preservasi Pemeliharaan Rutin Jalan …..KM
4. Preservasi Jembatan …..M
5. Preservasi Rutin Jembatan …..M
A. Total Panjang Jalan …..KM
B. Total Panjang Jembatan …..M
Lingkup pekerjaan dipilih sesuai dengan rencana penanganannya. Lingkup pekerjaan

PERLU PERHATIAN yang tidak dilaksanakan dihapus. Diisi uraian secara singkat dan jelaskan lingkup
yang dilaksanakan, sesuai lampiran daftar kuantitas dan harga

Lingkup Pekerjaan
MASA PELAKSANAAN
No RUANG LINGKUP MASA PEMELIHARAAN
(JANGKA WAKTU PELAKSANAAN) Ruang Lingkup :
1. Pe le b aran Jalan Me nuju Standar No 1, 2, 4 : MAK Belanja Modal

2. Pre se rvasi Re konstruksi/ Re hab ilitasi Jalan
3. Pre se rvasi Pe me liharaan Rutin Jalan No 3 & 5 : MAK Belanja Barang
4. Pre se rvasi Je mb atan
5. Pre se rvasi Pe me liharaan Rutin Je mb atan
KETERANGAN:
Pemenuhan Tingkat Layanan Jalan dan Jembatan diberlakukan
mulai ..... (................) hari kalender sejak tanggal SPMK,
: Periode Pengembalian Kondisi & Minor
atau selambat - lambatnya 90 hari sejak tanggal SPMK. FHO
PHO
: Periode Pelaksanaan
: Batas waktu maksimal dimulainya Pemenuhan Tingkat

Layanan Jalan & Jembatan
: Periode setelah Pelaksanaan Pekerjaan -- PHO
: Masa Pemeliharaan (Warranty Period)

Masa Pelaksanaan
Masa/jangka waktu keseluruhan pelaksanaan pekerjaan (total) : ...... PERLU PERHATIAN
(................) hari kalender, dihitung sejak Tanggal Mulai Kerja
sebagaimana ditetapkan dalam Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).  Setiap lingkup pekerjaan diisi
waktu untuk menyelesaikan
Waktu yang disediakan untuk menyelesaikan pekerjaan kecuali pekerjaan, sesuai yang
direncanakan.
pelaksanaan pemeliharaan kinerja jalan dan jembatan untuk  Untuk lingkup pekerjaan
masing-masing lingkup selambat-lambatnya: (pelebaran menuju
standar/preservasi
i. Pelebaran Menuju Standar ........ (.....................) hari kalender. rekonstruksi/rehabilitasi
ii. Preservasi Rekonstruksi/Rehabilitasi Jalan ........ (.....................) jalan/preservasi jembatan) diisi
jumlah hari sampai dengan
hari kalender. maksimal akhir Oktober
iii. Preservasi Pemeliharaan Rutin Jalan .......(.............) hari kalender.  Lingkup pekerjaan yang tidak
iv. Preservasi Jembatan ....... (..... ................) hari kalender. dilaksanakan dihapus. Untuk
lingkup preservasi pemeliharaan
v. Preservasi Rutin Jembatan ....... (..... ................) hari kalender. rutin jalan dan preservasi rutin
jembatan diisi sampai dengan
Setiap lingkup pekerjaan harus dimulai sejak Tanggal Mulai Kerja akhir tahun anggaran]
sebagaimana ditetapkan dalam Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).
Masa Pelaksanaan
Pelebaran, Rekonstruksi / Rehabilitasi Jalan dan Jembatan
PHO
PK KONSTRUKSI
DIV. 10 DIVISI 1-9

Div 10 & Di vi si terkai t l ai nnya
Pem enuhan Tingkat Layanan Jalan
Pemeliharaan Rutin Jalan dan Jembatan

PHO
Di v 10 & Di vi si terkai t l ai nnya
Pem enuhan Tingkat Layanan Jalan dan Jem batan
Masing - masing lingkup pekerjaan dibayar berdasarkan VOLUME BASED

Sumber Dana
Pekerjaan ini dibiayai dari sumber pendanaan
APBN Tahun Anggaran ........... dengan Total Harga Setiap lingkup pekerjaan diisi sesuai dokumen
Perkiraan Sendiri (HPS) sebesar Rp…………. anggaran untuk pembiayaannya.
Lingkup pekerjaan yang tidak dilaksanakan
(………….……….) dengan rincian sebagai berikut : dihapus.
NO NILAI HPS
LINGKUP PEKERJAAN
. (RUPIAH)
1. Pelebaran Menuju Standar …..
2. Preservasi Rekonstruksi/Rehabilitasi Jalan …..
3. Preservasi Pemeliharaan Rutin Jalan …..
Untuk Kontrak Tahun Jamak, dalam nilai
4. Preservasi Jembatan ….. HPS masing-masing lingkup pekerjaan tidak
5. Preservasi Rutin Jembatan ….. ada batasan pendanaan per tahunnya.
TOTAL HPS …..

Fleksibilitas Optimasi Program dan Dana

Optimasi Program
Penurunan umur rencana pada kegiatan rehabilitasi dan atau rekonstruksi
Pergeseran dana antar output (target tetap)
Menunda kegiatan preventif (hanya reaktif/korektif)
Menunda kegiatan pelebaran jalan (kecuali lokasi black spot)
Mengalokasikan APBN-P pada lokasi holding

Fleksibilitas (Optimasi Program dan Dana Tersedia)

Kondisi Jalan
baik rusak berat baik rusak ringan baik sedang
Program
Penanganan 2019 RM RECON RM REHAB RM Preventif
Rekayasa baik rusak berat baik rusak berat rusak ringan baik rusak ringan
Lapangan
Penanganan
2019 RM RECON RM RECON HL RM HL
Rencana
Penanganan 2020 RM WP RM WP RECON RM RECON
RM : Routine Maintenance (pemeliharaan rutin)

WP : Warranty Period (masa pemeliharaan)
RECON : Rekonstruksi
HL/Holding : Menunda rekonstruksi ditangani oleh pemeliharaan rutin

Daftar Peralatan Utama BUKAN PERSYARATAN

KUALIFIKASI
Memiliki kemampuan menyediakan peralatan utama
minimal untuk pelaksanaan pekerjaan, yaitu:
Kepemilikan peralatan utama adalah
No Jenis Alat Kapasitas Jumlah Kepemilikan/Status milik sendiri, sewa beli, dan/atau milik
pihak lain dengan perjanjian Sewa
1 bersyarat (bukan surat dukungan)
2
dst
Untuk pekerjaan dengan nilai HPS di
diisi oleh Pokja Pemilihan
atas 200 Miliar, maka peralatan utama
wajib milik sendiri atau dalam status
Sewa Beli
PERLU PERHATIAN
 PPK menetapkan jenis, kapasitas, jumlah peralatan utama minimal yang Pencantuman merk, tipe, dan lokasi
diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan termasuk peralatan untuk pekerjaan dalam daftar tidak menggugurkan,
preservasi pemeliharaan rutin jalan dan preservasi rutin jembatan. namun untuk keperluan pembuktian
lapangan

Daftar Personel Manajerial

Memiliki kemampuan menyediakan personel manajerial untuk pelaksanaan pekerjaan, yaitu:
Jabatan dalam Pekerjaan Pengalaman Kerja Sertifikat Kompetensi
No Tingkat Pendidikan/Ijazah
yang akan dilaksanakan Profesional (Tahun) Kerja
1
dst
diisi oleh Pokja Pemilihan, untuk paket pekerjaan konstruksi dengan nilai HPS sampai dengan Rp100.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah)
General Superintendent (GS) atau Kepala Pelaksana Pelaksana Pemeliharaan Jalan/Jembatan

Ahli Teknik Jalan | SKA Ahli Madya Ahli Teknik Jalan/Jembatan | SKA Ahli Muda
Referensi pengalaman 6 tahun pada pekerjaan sejenis (subkualifikasi) Referensi pengalaman 6 tahun pada pekerjaan sejenis (subkualifikasi)
Quality Control Manager (QCM) atau Manajer Kendali Mutu Pelaksana Pekerjaan Jembatan (bila diperlukan)
Ahli Teknik Jalan | SKA Ahli Madya Ahli Teknik Jembatan | SKA Ahli Madya
Referensi pengalaman 6 tahun pada pekerjaan sejenis (subkualifikasi) Referensi pengalaman 6 tahun pada pekerjaan sejenis (subkualifikasi)
Ahli K3*)
Ahli K3 Konstruksi| SKA Ahli Muda
Referensi pengalaman 6 tahun pada pekerjaan sejenis (subkualifikasi)
*)
• Ahli K3 dengan keahlian sebagai Ahli K3 Konstruksi (untuk pekerjaan yang memiliki tingkat risiko besar) atau
• Petugas/Ahli K3 (untuk pekerjaan yang memiliki tingkat risiko kecil).
Daftar Personel Manajerial

Memiliki kemampuan menyediakan personel manajerial untuk pelaksanaan pekerjaan, yaitu:
Jabatan dalam Pengalaman Kerja
Tingkat Pengalaman Kerja Sertifikat Kompetensi
No Pekerjaan yang akan sesuai Jabatan
Pendidikan/Ijazah dilaksanakan Profesional (Tahun) (Tahun) Kerja
1
dst
diisi oleh Pokja Pemilihan, untuk paket pekerjaan konstruksi dengan nilai HPS di atas Rp100.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah)]
PERLU PERHATIAN
 Untuk pekerjaan yang diperuntukkan bagi Usaha Kecil, daftar personel manajerial tidak mensyaratkan Tenaga Ahli.
 Untuk paket pekerjaan konstruksi dengan nilai HPS diatas Rp100.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah) harus mensyaratkan
Pengalaman Kerja sesuai Jabatan yang ditenderkan sekurang-kurangnya 3 tahun, untuk Jabatan sebagai General Superintendent (GS)
atau Kepala Pelaksana, Manajer Kendali Mutu (QCM), dan Ahli K3.
 Pengalaman Kerja sesuai Jabatan adalah yang dihitung adalah pengalaman sesuai dengan jabatan yang ditenderkan
 Sertifikat Kompetensi Kerja dibuktikan saat rapat persiapan penunjukan penyedia.
 Pengalaman kerja dihitung per tahun tanpa memperhatikan lamanya pelaksanaan konstruksi (dihitung berdasarkan Tahun Anggaran)

Evaluasi Harga
PERLU PERHATIAN
EVALUASI
Untuk total harga penawaran

Apabila total harga penawaran dan/atau harga penawaran
terkoreksi dan/atau harga setiap lingkup pekerjaan yang  Biaya Penyelenggaraan K3
penawaran terkoreksi masing- nilainya di bawah 80% (delapan dan Keselamatan Konstruksi
masing lingkup pekerjaan puluh perseratus) total HPS harus diperhitungkan
KLARIFIKASI
melebihi total nilai HPS dan/atau HPS setiap lingkup tersendiri dalam total biaya
dan/atau harga HPS masing- pekerjaan, maka dilakukan penawaran, sesuai dengan
masing lingkup pekerjaan yang Klarifikasi/Evaluasi kewajaran kebutuhan.
ditetapkan, penawaran harga berdasarkan Analisa
dinyatakan GUGUR Harga Satuan Pekerjaan sesuai  Apabila tidak menyampaikan
IKP 29.15.b.3). perkiraan biaya
Penyelenggaraan K3 dan
Keselamatan Konstruksi,
maka dinyatakan GUGUR.

Program Padat Karya

1. Pekerjaan yang dilaksanakan dengan program Padat Karya adalah:
PADAT KARYA
NO JENIS PEKERJAAN JUMLAH ORANG  Pembersihan Drainase
1  Pembersihan
2 Bangunan Pelengkap
dst Jalan
 Pembersihan
2. Besaran upah untuk tenaga kerja padat karya minimal sama Perlengkapan Jalan
atau lebih besar dari Upah Minimum Regional Provinsi  Pengendalian Tanaman
…………., sebesar Rp. …………. (………………………….)  Pengecatan
Kerb/Median
 Pembersihan Jembatan
PERLU PERHATIAN
 diisi oleh PPK, besaran upah minimum sesuai SK UMR Pemerintah Provinsi

Kontinuitas Material
Penyedia wajib menyerahkan surat
pernyataan kesanggupan kontinuitas material
guna menjamin kontinuitas ketersediaan
material yang berasal dari quarry sesuai
dengan waktu, jumlah, dan mutu/spesifikasi
yang disyaratkan.
Surat pernyataan kesanggupan kontinuitas

material yang disampaikan dalam Dokumen
Penawaran wajib dilampiri Izin Usaha
Pertambangan (IUP) Operasi Produksi atau
surat dukungan bagi yang tidak memiliki Izin
Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi.

2. Syarat-syarat
Khusus Kontrak

Periode Mobilisasi
Periode mobilisasi harus diselesaikan dalam
jangka waktu …. (…………….) hari kalender 30 Hari Kalender sejak TMK, untuk:
terhitung Tanggal Mulai Kerja, termasuk paket pekerjaan yang hanya terdiri
dari lingkup pekerjaan preservasi
penyediaan Fasilitas dan Pelayanan pemeliharaan rutin jalan dan/atau
Pengendalian Mutu yang terdiri dari tenaga preservasi rutin jembatan
ahli, tenaga terampil, dan sumber daya uji mutu
lainnya. [ditentukan oleh PPK]
Periode mobilisasi termasuk pengajuan Maksimal 60 Hari Kalender sejak TMK,

jadwal dan rincian yang akan dimobilisasi untuk:
harus disepakati dalam Rapat Persiapan Untuk paket pekerjaan yang tidak hanya
Pelaksanaan (Pre Construction Meeting) terdiri dari lingkup pekerjaan preservasi
pemeliharaan rutin jalan dan/atau
preservasi rutin jembatan, tetap mengacu
pada Spesifikasi Umum 2018 Seksi 1.2

Jadwal Pelaksanaan
CONTOH
Penyedia harus
membuat Jadwal
Pelaksanaan setiap
lingkup pekerjaan dan
Jadwal Pelaksanaan
keseluruhan pekerjaan,
berdasarkan waktu dan
volume pekerjaan yang
ditetapkan

Serah Terima Sebagian Pekerjaan
Dalam kontrak ini tidak diberlakukan serah terima pekerjaan sebagian atau
secara parsial. Serah terima pertama pekerjaan (PHO) dilaksanakan pada
akhir Masa Pelaksanaan pekerjaan yang ditetapkan dalam SSKK.

Pemenuhan Tingkat Layanan Jalan
TINGKAT LAYANAN adalah standar mutu TERPENUHI

jalan dengan panjang tertentu, yang diukur
berdasarkan Indikator Kinerja Jalan
dan/atau Jembatan
*) Pemenuhan Tingkat Layanan Jalan dan Jembatan diberlakukan INSPEKSI TERWUJUDNYA JALAN MANTAP
mulai ..... (................) hari kalender sejak Tanggal Mulai Kerja
sebagaimana ditentukan dalam SPMK, atau selambat - lambatnya DAN STANDAR
90 hari
TIDAK TERPENUHI
INDIKATOR KINERJA adalah ukuran yang
dipakai untuk menggambarkan mutu SANKSI FINANSIAL BERUPA
bagian – bagian jalan dan/atau jembatan, PEMOTONGAN PEMBAYARAN
yang berdampak langsung terhadap
pengguna jalan

Pemenuhan Tingkat Layanan Jalan

MASA PELAKSANAAN MASA PEMELIHARAAN
LINGKUP PERIODE
PERIODE SETELAH MASA PEMELIHARAAN
PENGEMBALIAN PERIODE PELAKSANAAN
EFEKTIF PELAKSANAAN s.d PHO
KONDISI
LINGKUP
PERIODE PELAKSANAAN
RUTIN
Pemenuhan Tingkat Layanan Jalan dan Jembatan diberlakukan

mulai ..... (................) hari kalender sejak Tanggal Mulai Kerja
sebagaimana ditetapkan dalam SPMK,
atau selambat - lambatnya 90 hari

 PPK atau Direksi Teknis setiap saat dapat

melakukan inspeksi lapangan untuk menilai
Ins pemenuhan tingkat layanan jalan dan atau
jembatan sebagaimana yang disyaratkan.
pe
ksi  Jika PPK atau Direksi Teknis, menemukan
suatu bagian jalan dan atau jembatan yang
Ha tidak memenuhi kriteria tingkat layanan, hasil
ria inspeksi akan disampaikan kepada Penyedia.
n  Penyedia wajib melakukan tindakan

perbaikan terhadap temuan berdasarkan
ketentuan teknis. Apabila Penyedia tidak
dapat memenuhi kewajiban sebagaimana
disyaratkan maka akan dikenakan sanksi
pemotongan pembayaran.

Kontrak Kritis
1) Batasan kontrak kritis mengacu pada
SSUK Pasal 44.2.
Keterlambatan pelaksanaan dihitung
berdasarkan selisih antara realisasi fisik
pelaksanaan total lingkup pekerjaan
dan rencana pelaksanaan total lingkup.
2) Mekanisme Rapat Pembuktian (Show
Cause Meeting/SCM) diberlakukan
sesuai dengan ketentuan/peraturan
Direktur Jenderal Bina Marga yang
berlaku.
Kontrak Kritis
3) Apabila total nilai pemotongan pembayaran akibat keterlambatan
pemenuhan tingkat layanan jalan dan jembatan lebih besar 5% dari
masing-masing nilai lingkup preservasi pemeliharaan rutin jalan
dan/atau preservasi rutin jembatan, maka Direksi Pekerjaan
menerbitkan peringatan kepada Penyedia.
4) Pembayaran sertifikat bulanan (monthly certificate) selanjutnya dapat
dilakukan apabila Penyedia telah memenuhi kewajiban pembayaran
pada Pasal 3 di atas.

Penyelesaian Sengketa
Dalam hal musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, maka para pihak
sepakat menyelesaikan perselisihan/sengketa melalui arbitrase menunjuk
……… [diisi nama lembaga arbitrase yang berbadan hukum yang sah dan
diakui oleh negara]

3. Daftar Kuantitas
dan Harga

Rekapitulasi Daftar Kuantitas dan Harga

Rekapitulasi Daftar Kuantitas dan Harga

4. Pemeliharaan
Kinerja

Pemeliharaan Kinerja Jalan

Pekerjaan yang tercakup dalam Seksi ini harus meliputi pekerjaan pemeliharaan
kinerja jalan untuk menjamin agar perkerasan jalan, bahu jalan, sistem
drainase, bangunan pelengkap jalan dan perlengkapan jalan selalu dipelihara
setiap saat dan dalam kondisi pelayanan yang mantap berdasarkan kinerja yang
disyaratkan.
Pekerjaan ini juga untuk mencegah kerusakan yang lebih besar dengan
memelihara atau memperbaiki kerusakan perkerasan dan bahu jalan seperti:
 menutup celah/retak permukaan
(sealing)
 penambalan lubang-lubang (patching)
 perataan setempat (spot leveling)  perbaikan permukaan yang
 perbaikan tepi perkerasan bergelombang atau keriting
 pelaburan aspal, perbaikan retak (corrugations), dan
 meratakan alur (rutting) yang dalam
untuk mempertahankan lereng
melintang jalan yang standar
Pemeliharaan Kinerja Jembatan

Pekerjaan ini meliputi pekerjaan pemeliharaan kinerja jembatan untuk
mempertahankan kondisi jembatan tetap mantap dan menjamin agar
penurunan kondisi jembatan dapat dikembalikan pada kondisi kemantapan
sesuai kinerja yang disyaratkan.
Pekerjaan pemeliharaan berkala dan rehabilitasi tidak dibayar dalam Seksi

10.2 ini tetapi akan dibayar dalam Divisi 7 dan Seksi 8.1 sampai Seksi 8.13
dari Spesifikasi Umum 2018.

Pemeliharaan Kinerja Jembatan

Pemeliharaan Rutin
• pembersihan struktur jembatan secara keseluruhan (bangunan atas, bangunan bawah & bangunan pelengkapnya);
• Pembersihan daerah aliran sungai yang mempengaruhi keamanan jembatan (100 meter ke hulu dan 100 meter ke hilir);
• pembersihan kotoran & sampah di sekitar jembatan;
• pengecatan sederhana pada kerb, parapet dan sandaran.
Pemeliharaan Berkala
• penggantian siar muai;
• penggantian landasan;
• pengecatan jembatan struktur jembatan;
Rehabilitasi Jembatan
• perbaikan kerusakan beton berupa perbaikan retak, perbaikan keropos, spalling, scalling dengan patching atau grouting,
perkuatan elemen utama jembatan dan elemen baja seperti perbaikan akibat korosi, cover plate, serta perbaikan dan
pengamanan struktur jembatan pada daerah aliran sungai dengan membuat bangunan pengaman terhadap gerusan
pada daerah timbunan serta pembuatan jalan akses pemeriksaan dan pemeliharaan jembatan dengan pasangan batu.

Inspeksi Kinerja
Formulir Inspeksi

Inspeksi Kinerja
Formulir Inspeksi
Ulang

Indikator Kinerja Jalan

1/5

Indikator Kinerja Jalan 2/5



Indikator Kinerja Jalan

5/5

Indikator Kinerja Jembatan

1/2

Indikator Kinerja Jembatan 2/2

Sanksi Keterlambatan Pemenuhan Tingkat Layanan Jalan
Dimana:
D : Besarnya pemotongan pembayaran dalam rupiah.
H : Jumlah hari keterlambatan perbaikan pemenuhan tingkat layanan jalan,
berdasarkan hasil inspeksi lapangan.
Pjc : Panjang jalan yang cacat (tidak memenuhi indikator kinerja) dalam segmen
jalan yang ditetapkan (panjang segmen penilaian dengan interval 100 meter).
Pjl : Panjang jalan dalam kontrak berdasarkan lingkup pekerjaan.
Nlp : Nilai lingkup pekerjaan dalam kontrak.
[CONTOH]
SIMULASI PEMOTONGAN PEMBAYARAN PEMENUHAN INDIKATOR KINERJA
Nilai Kontrak Rp. : Rumus : Panjang (Km) :

Pelebaran 20.000.000.000,00 Pelebaran 4,00
Rekonstruksi/Rehabilitasi 10.000.000.000,00 Rekonstruksi/Rehabilitasi 4,00
Pemeliharaan Rutin 5.000.000.000,00 Pemeliharaan Rutin 52,00
Total Kontrak : 35.000.000.000,00 Total Panjang : 60,00
Jumlah Panjang Yg Tdk Pemotongan Pembayaran Pemenuhan Indikator Kinerja Jalan

(Hari) Memenuhi (m) Lingkup Pelebaran Jumlah (Rp.) Lingkup Rekon/Rehab Jumlah (Rp.) Lingkup Pemel Rutin Jumlah (Rp.)
1 100,00 20.000.000.000,00 5.000.000,00 10.000.000.000,00 2.500.000,00 5.000.000.000,00 96.153,85

2 100,00 20.000.000.000,00 10.000.000,00 10.000.000.000,00 5.000.000,00 5.000.000.000,00 192.307,69
3 100,00 20.000.000.000,00 15.000.000,00 10.000.000.000,00 7.500.000,00 5.000.000.000,00 288.461,54
4 100,00 20.000.000.000,00 20.000.000,00 10.000.000.000,00 10.000.000,00 5.000.000.000,00 384.615,38
5 100,00 20.000.000.000,00 25.000.000,00 10.000.000.000,00 12.500.000,00 5.000.000.000,00 480.769,23
6 100,00 20.000.000.000,00 30.000.000,00 10.000.000.000,00 15.000.000,00 5.000.000.000,00 576.923,08
7 100,00 20.000.000.000,00 35.000.000,00 10.000.000.000,00 17.500.000,00 5.000.000.000,00 673.076,92
8 100,00 20.000.000.000,00 40.000.000,00 10.000.000.000,00 20.000.000,00 5.000.000.000,00 769.230,77
9 100,00 20.000.000.000,00 45.000.000,00 10.000.000.000,00 22.500.000,00 5.000.000.000,00 865.384,62
10 100,00 20.000.000.000,00 50.000.000,00 10.000.000.000,00 25.000.000,00 5.000.000.000,00 961.538,46

Sanksi Keterlambatan Pemenuhan Tingkat Layanan Jembatan
Dimana:
D : Besarnya pemotongan pembayaran dalam rupiah
H : Jumlah hari keterlambatan perbaikan pemenuhan kinerja jembatan, berdasarkan
hasil inspeksi lapangan
Vpt : Alokasi volume pekerjaan terkait yang ditetapkan pada lokasi elemen/sub elemen
jembatan yang cacat (tidak memenuhi indikator kinerja)
Vtt : Total volume pekerjaan pada elemen/sub elemen yang terkait dengan pemenuhan
indikator kinerja jembatan
Nlp : Nilai lingkup pekerjaan dalam kontrak
Mata Pembayaran Seksi 10.1 1/3

Mata Pembayaran Seksi 10.1 2/3

Mata Pembayaran Seksi 10.1

3/3

TERIMA KASIH

OPTIMASI PRESERVASI JALAN

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Deskripsi Asli:

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

OPTIMASI PRESERVASI JALAN

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

PELATIHAN PRESERVASI JALAN

Mampu memahami dan

INDIKATOR HASIL BELAJAR

Peserta mampu memahami definisi dan fungsi dokumen

Peserta mampu memahami tata cara perencanaan teknis

3 BENTUK DAN JENIS

Definisi Perencanaan Teknis

PELATIHAN PRESERVASI JALAN (2019)

Tujuan Perencanaan Teknis

 Tersedianya Jalan yang mewujudkan keselamatan,

PELATIHAN PRESERVASI JALAN (2019)

Rencana Umum Pemeliharaan Jalan

PELATIHAN PRESERVASI JALAN (2019)

Rencana Umum Pemeliharaan Jalan

Sistem Manajemen Aset

Rencana Penanganan Pemeliharaan Jalan

PELATIHAN PRESERVASI JALAN (2019)

Jenis-Jenis Survey Jalan

Survey awal yang digunakan untuk memberi gambaran tentang

Survey Inventarisasi Jalan

Survey yang dilakukan untuk mengumpulkan data-data tentang

PELATIHAN PRESERVASI JALAN (2019)

Jenis-Jenis Survey Jalan

Survey untuk mendapatkan informasi data yang representatif mengenai

Survey Kecepatan Kendaraan

Survey yang digunakan untuk mengukur kecepatan lalu lintas yang

PELATIHAN PRESERVASI JALAN (2019)

PROSES PERENCANAAN TEKNIS

Klasifikasi Fungsi Jalan

PELATIHAN PRESERVASI JALAN (2019)

Klasifikasi Fungsi Jalan

Menghubungkan secara Menghubungkan

PELATIHAN PRESERVASI JALAN (2019)

Pengumpulan Data Kondisi Jalan

PELATIHAN PRESERVASI JALAN (2019)

Pengumpulan Data Kondisi Jalan

Data Jenis Data Kondisi

Formulir yang digunakan:

Pengumpulan Data Kondisi Jembatan

PELATIHAN PRESERVASI JALAN (2019)

Pengumpulan Data Kondisi Jembatan

Bagan Alir Kegiatan Sistem

PELATIHAN PRESERVASI JALAN (2019)

Bagan Alir Kegiatan Sistem

PELATIHAN PRESERVASI JALAN (2019)

PELATIHAN PRESERVASI JALAN (2019)

PELATIHAN PRESERVASI JALAN (2019)

PELATIHAN PRESERVASI JALAN (2019)

PELATIHAN PRESERVASI JALAN (2019)

PELATIHAN PRESERVASI JALAN (2019)

PELATIHAN PRESERVASI JALAN (2019)

PELATIHAN PRESERVASI JALAN (2019)

Penentuan Program Preservasi Jalan

Grafik Hubungan Nilai

PELATIHAN PRESERVASI JALAN (2019)

Penentuan Program Preservasi Jalan

PELATIHAN PRESERVASI JALAN (2019)

Berdasarkan Permen PU No. 13 tahun 2011, Pasal 15 “PERENCANAAN TEKNIS

• Ruas jalan dengan kondisi

PELATIHAN PRESERVASI JALAN (2019)

Pemeliharaan Berkala dilakukan pada jalan yang :

skid resistance/Kekesatannya< 0.33