Anda di halaman 1dari 27

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PERENCANAAN PEMBANGUNAN TPST TAHAP II ISWMP

I. LATAR BELAKANG
Belum optimalnya upaya pemutusan konsep pengelolaan sampah secara kumpul-angkut-buang di banyak
kota/kabupaten di Indonesia, menyebabkan masih tingginya beban penanganan sampah di TPA. Perlu upaya
maksimal untuk bisa segera mengurangi beban penanganan sampah di TPA, salah satunya dengan
mengembangkan konsep penanganan sampah lebih dekat dengan sumbernya. Dalam hal penyediaan
prasarana dan sarana persampahan maka perlunya mengembangkan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu
(TPST), yaitu sebuah infrastruktur pengolahan sampah berbasis institusi, dengan kapasitas menengah, yang
dioperasikan oleh Pemerintah maupun bekerja sama dengan Badan Usaha (KPBU). Tempat Pengolahan
Sampah Terpadu (TPST) ini dapat menjadi alternatif infrastruktur pengelolaan sampah untuk mengurangi
beban sampah ke TPA. Pada TPST sendiri nantinya akan terdapat kegiatan pemilahan, penggunaan ulang,
pendaur ulang, pengolahan. Diharapkan dengan adanya TPST ini, volume sampah yang masuk ke TPA pun
akan semakin berkurang.

Implementasi Improvement Solid Waste Management Program dengan dana loan Bank Dunia untuk
Kota/Kabupaten di DAS Citarum dalam pengadaan sarana prasarana pengelolaan sampah dijalankan untuk
memberikan kesempatan kepada Kota/Kabupaten untuk bisa berkomitmen dalam hal pembiayaan
operasionalnya, sedangkan kebutuhan anggaran investasi infrastruktur akan didukung dengan dana loan Bank
Dunia ini. Kabupaten/kota yang ada di DAS Citarum pada awal koordinasi ISWMP, telah mengusulkan lokasi
perencanaan pembangunan infrastruktur yang sejalan dengan kebutuhan peningkatan pelayanan sampah
kotanya. Namun setiap perencanaan pembangunan infrastruktur persampahan diharuskan memenuhi standar
kelayakan agar tidak menyebabkan masalah baik itu lingkungan, sosial maupun ekonomi di waktu mendatang.
Kelayakan sendiri merupakan kegiatan yang mengkaji secara mendalam terhadap program atau kegiatan yang
akan dijalankan. Kelayakan ini dinilai berdasarkan berbagai aspek diantaranya kelayakan teknis, ekonomi,
keuangan, lingkungan, sosial, hukum dan kelembagaan. Selain melakukan analisa kelayakan, kemudian
mengembangkan desain teknis rinci (Detail Engineering Design/DED) yang tepat.

Dengan studi kelayakan TPST yang terbangun diharapkan akan terjamin kelangsungan pembangunan dan
operasionalisasinya, dan menjadi infrastruktur yang dapat menjadi solusi bagi pembaharuan sistem
pengelolaan sampah kota/kabupaten terkait, khususnya akan berdampak pada pengurangan volume sampah
yang terbuang ke Sungai Citarum.

II. MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud kegiatan ini adalah mempersiapkan dokumen pendukung rencana pembangunan TPST di bawah
Program ISWM Loan Bank Dunia dalam rangka peningkatan kinerja sistem pengelolaan sampah di DAS
Citarum, khususnya di Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat.

KAK Perencanaan Infrastruktur TPST dan Peningkatan Penanganan Sampah di DAS Citarum |1
Adapun tujuan kegiatan ini adalah sebagai berikut:
1. Melakukan analisa kelayakan terhadap lokasi rencana pembangunan TPST yang diusulkan oleh
kota/kabupaten, yang melingkupi aspek fisik lahan, operasional, pembiayaan, kelembagaan, pengaturan,
sosial lingkungan dan peran serta stakeholder pengelolaan sampah
2. Mengembangkan desain teknis rinci (DED) bangunan infrastruktur TPST sesuai dengan rencana
operasionalisasinya, yang didasarkan atas studi kelayakan teknis operasional,

III. OUTPUT KEGIATAN


Dari kegiatan ini diharapkan output yang ingin dicapai adalah sebagai berikut:
1. Tersedianya data pengelolaan sampah eksisting, beserta rona awal kondisi sosial dan lingkungan di area
rencana pelayanan, untuk kemudian dianalisa dengan seksama sehingga dapat diperoleh rekomendasi
pengembangannya.
2. Tersedianya dokumen studi kelayakan pembangunan infrastruktur di bawah dana loan Bank Dunia yang
menjamin keberlanjutan operasional dan pemeliharaan infrastruktur.
3. Terlaksananya studi timbulan di setiap area pelayanan infrastruktur sebagai dasar pengembangan alternatif
penanganan sampah di area pelayanan.
4. Terpilihnya calon lokasi infrastruktur TPST yang memenuhi aspek kelayakan untuk selanjutnya dilakukan
perencanaan desain teknis rinci (DED).
5. Tersedianya dokumen kajian resiko pengelolaan TPST terbangun.
6. Tersedianya dokumen desain teknis rinci (DED) dari infrastruktur TPST terpilih sesuai NSPK yang ada dan
siap menjadi dokumen kelengkapan lelang infrastruktur.

IV. DASAR HUKUM


Dasar pertimbangan hukum yang menjadi acuan pelaksanaan kegiatan ini antara lain:
1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung
2. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang.
3. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah.
4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
5. Undang-undang Nomor 02 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi.
6. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2019 tentang Sumber Daya Air.
7. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sumber Daya Air
8. Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah
Sejenis Rumah Tangga.
9. Peraturan Pemerintah Nomor 27 tahun 2020 tentang Pengelolaan Sampah Spesifik.
10. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 22
Tahun 2020 Tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 Tentang Jasa
Konstruksi.
11. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2021 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-undang Nomor 28
Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung.
12. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup.
13. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 30/PRT/M/2006 tentang Pedoman Teknis Fasilitas dan
Aksesibilitas pada Bangunan Gedung dan Lingkungan

KAK Perencanaan Infrastruktur TPST dan Peningkatan Penanganan Sampah di DAS Citarum |2
14. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 25/PRT/M/2007 tentang Pedoman Sertifikat Laik Fungsi
Bangunan Gedung
15. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 24/PRT/M/2008 tentang Pedoman Pemeliharaan Bangunan
Gedung
16. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 26/PRT/M/2008 tentang Persyaratan Teknis tentang Proteksi
Kebakaran
17. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 04/PRT/M/2009 tentang Sistem Manajemen Mutu (SMM)
Departemen Pekerjaan Umum.
18. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 14/PRT/M/2010 tentang Petunjuk Teknis Standar Pelayanan
Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang.
19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 33 Tahun 2010 tentang Pedoman Pengelolaan Sampah.
20. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana dan
Sarana Persampahan Dalam Penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Rumah Tangga.
21. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 01/PRT/M/2014 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang
Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang
22. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 22/PRT/M/2018 tentang Pedoman Teknis Pembangunan
Bangunan Gedung Negara
23. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 21 tahun 2019 tentang Sistem
Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK).
24. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.38/Menlhk/Setjen/Kum.1/7/2019 Tentang
Jenis Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan Yang Wajib Memiliki Analisa Mengenai Dampak Lingkungan
Hidup
25. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 14 Tahun 2020 tentang Standar dan
Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi Melalui Penyedia.
26. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 12 Tahun 2021 tentang Standar dan
Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi Melalui Penyedia
27. Instruksi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 2 Tahun 2020 tentang Protokol
Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dalam Penyelenggaraan Jasa Konstruksi.

V. LOKASI KEGIATAN
Lokasi kegiatan studi kelayakan ini ditujukan di wilayah pelayanan infrastruktur yang akan dibangun di kawasan
DAS Citarum, yaitu:
1. Kota Bandung
2. Kota Cimahi
3. Kabupaten Bandung
4. Kabupaten Bandung Barat

VI. WAKTU PELAKSANAAN KEGIATAN


Waktu pelaksanaan kegiatan ini yaitu 210 hari kalender atau 7 bulan.

VII. NAMA DAN ORGANISASI PENGGUNA JASA


Pengguna Jasa : Satuan Kerja Direktorat Sanitasi
Nama PPK : PPK Manajemen II Satker Direktorat Sanitasi

KAK Perencanaan Infrastruktur TPST dan Peningkatan Penanganan Sampah di DAS Citarum |3
Alamat PPK : Jalan Pattimura No. 20 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan

VIII. SUMBER PENDANAAN


Sumber dana yang dipakai untuk membiayai pengadaan jasa konsultansi ini berasal dari sumber loan World Bank ID
9024 Tahun Anggaran 2021 sebesar RP. 3.115.350.000 (Tiga Milyar Seratus Lima Belas Juta Tiga Ratus Lima
Puluh Ribu Rupiah).

IX. RUANG LINGKUP


Ruang lingkup kegiatan yang dilakukan dalam perencanaan infrastruktur pengelolaan sampah dan peningkatan
penanganan sampah di DAS Citarum ini meliputi:

IX.1. Lingkup Penyusunan Studi Kelayakan


1. Melakukan pengumpulan data sekunder dan analisa terhadap dokumen perencanaan pembangunan
daerah dan pengelolaan sampah di setiap kota/kabupaten meliputi :
a. Dokumen tata ruang dan rencana pembangunan daerah
b. Dokumen Masterplan Persampahan Kabupaten/Kota
c. Dokumen Strategi Sanitasi Perkotaan (SSK)
d. Dokumen Renstra dan LAKIP Dinas terkait pengelolaan sampah
2. Melakukan studi literatur dari kajian yang berhubungan dengan kegiatan perencanaan TPST dan
peningkatan penanganan sampah di DAS Citarum baik data dari lapangan maupun literatur terkait.
3. Melakukan pengumpulan data primer berupa survey kondisi eksisting terhadap calon lokasi perencanaan
infrastruktur TPST, meliputi:
a. Aksesibilitas baik jarak maupun kondisi fisik jalan, dan aksesibilitas pencapaian terhadap lokasi,
serta identifikasi titik-titik potensial kemacetan dan gangguan keamanan yang ditimbulkan.
b. Kondisi fisik lahan, jenis tutupan lahan, potensial genangan dan banjir, jarak dan kondisi badan air
penerima, titik sumber air terdekat dan kualitasnya
c. Jarak dengan permukiman dan rencana wilayah pelayanan
d. Keberadaan kegiatan disekitar yang akan memberikan dampak atau sebaliknya,
e. Status kepemilikan lahan dan kegiatan yang sedang berlangsung di atasnya
4. Melakukan pengumpulan data primer terkait lahan di setiap calon lokasi perencanaan TPST yang
meliputi:
a. Pengukuran luas lahan di setiap calon lokasi perencanaan TPST menggunakan Drone dengan hasil
skala sesuai dengan pengukuran terestris dan hasilnya berupa orthofoto, yang dapat digunakan
sebagai koreksi hasil pengukuran terestris.
b. Melakukan pengujian sondir / DCPT di setiap lokasi rencana TPST, sebanyak 2 titik di setiap lokasi
TPST.
5. Melakukan pengumpulan data primer dan sekunder melalui survey pengelolaan sampah eksisting dan
analisa kebutuhan pengembangan pengelolaan sampah di kawasan rencana lokasi TPST, melingkupi:
a. Data administrasi area pelayanan (Jumlah RT, RW dan KK),
b. Data kegiatan perumahan dan non perumahan di seluruh area pelayanan, (Pasar, Ruko, Toko,
Restoran, Sekolah, Rumah Ibadah, Kantor, Rumah Sakit, Puskesmas, Taman, dll),
c. Observasi sistem pengelolaan sampah eksisting terdiri dari pewadahan, pengumpulan, pengolahan
dan pengangkutan sampah.

KAK Perencanaan Infrastruktur TPST dan Peningkatan Penanganan Sampah di DAS Citarum |4
d. Identifikasi kondisi eksisting sarana dan prasarana di setiap RT/RW/Desa/Kelurahan melingkupi:
sarana pewadahan, pengumpulan, pengolahan dan lokasi TPS/TPS 3R baik yang dilakukan oleh
Pemerintah Kota/Kab, Pemerintah Desa dan/atau Swadaya Masyarakat.
e. Identifikasi lembaga pengelola sampah di lingkungan RT/RW/Desa/Kelurahan melingkupi jenis/status
lembaga, keberadaan/jumlah petugas pengelolaan sampah di setiap RT/RW/Desa/Kelurahan serta
jenis penugasannya.
f. Identifikasi pembiayaan pengelolaan sampah di level dinas dan di level masyarakat
6. Melakukan pengumpulan data primer sosial masyarakat melalui survey pengetahuan, sikap dan perilaku
di setiap kecamatan dimana TPST berada, dalam bentuk FGD dan/atau wawancara semi terstruktur,
melingkupi:
a. Pengetahuan, sikap dan perilaku terhadap pengelolaan sampah
b. Willingness to pay dan affordability masyarakat terhadap biaya pengelolaan sampah
c. Mekanisme pentaatan dan penegakan hukum
7. Melakukan pengumpulan data primer kondisi fisik sampah skala kota melalui studi timbulan dan
komposisi sampah dengan metode pelaksanaan sesuai SNI 19-3964-1994 tentang metode pengambilan
dan pengukuran contoh timbulan sampah perkotaan.
8. Melakukan pengumpulan data primer pengukuran lahan di setiap rencana lokasi TPST terpilih. Data
pengukuran lahan di setiap lokasi TPST terpilih, dilakukan dengan metode terestrial, dengan skala
interval kontur 1:500. Alat ukur yang digunakan minimal menggunakan GPS Geodetik dan Total Station
yang dilengkapi patok BM minimal sebanyak 2 buah (dengan konstruksi kokoh) dan patok CP minimal
sebanyak 10 buah. Pengukuran yang dilakukan meliputi pengukuran kerangka kontrol vertikal,
pengukuran kerangka kontrol horizontal, pengukuran poligon dan pengukuran detail situasi.
9. Melakukan Pengujian Sondir /DCPT di seluruh sebanyak 2 titik, sampai dengan Nilai Qc 150 kg/cm2
10. Melakukan pengumpulan data primer berupa penyelidikan tanah di setiap lokasi TPST terpilih dengan
metode Bor-Log dan SPT dengan persyaratan:
▪ Boring dilakukan pada setiap lokasi TPST minimal 1 titik
▪ SPT dilakukan setiap interval kedalaman 2.00 meter
▪ Pengambilan sampel UDS setiap interval kedalaman 4.00 meter
▪ Penghentian kedalaman pengeboran apabila nilai SPT= 50, 3 kali berturut-turut
▪ Pengujian laboratorium sample UDS meliputi:
Index Properties
- Kadar air dan angka pori (w dan e)
- Berat isi (γdry, γwet, γsat)
- Berat jenis (Gs)
- Atterberg limit (LI, CI, PI)
- Klasifikasi Tanah
- Analisa Butiran
Engineering Properties
- Kuat Geser triaxial-UU (φ, c)
- Unconfined Compression Test (qu)
- Kuat Geser triaxial-CU (φ’, c’)
- Test Konsolidasi. (Cc, Cv)
11. Melakukan analisa kelayakan setiap calon lokasi perencanaan TPST dengan kedalaman kajian minimal
meliputi :

KAK Perencanaan Infrastruktur TPST dan Peningkatan Penanganan Sampah di DAS Citarum |5
a. Aspek Kelayakan Fisik Lahan, meliputi
▪ Status kepemilikan lahan / legalitas lahan yang dijadikan lokasi proyek
▪ Batas administrasi wilayah
▪ Kesesuaian lahan dengan RTRW / RDTR
▪ Aksesibilitas.
▪ Kondisi fisik lahan
▪ Potensial genangan dan banjir
▪ Jarak dengan permukiman dan rencana wilayah pelayanan
▪ Keberadaan kegiatan disekitar yang akan memberikan dampak atau sebaliknya.
b. Aspek Kelayakan Teknis Operasional, dengan mempertimbangkan :
▪ Analisa timbulan dan komposisi sampah di wilayah pelayanan TPST
▪ Analisa neraca massa timbulan sampah di wilayah rencana pelayanan
▪ Analisa pemilihan teknologi, yang mempertimbangkan;
- Ketersediaan, keterujian, kemudahan, kehandalan teknologi
- Analisa potensi dan pemanfaatan produk hasil olahan
- Analisa dampak negatif yang ditimbulkan
- Analisa kebermanfaatan terhadap peningkatan ekonomi dan perbaikan lingkungan
▪ Analisa transportasi dari sumber ke TPST dan dari TPST ke tempat pengolahan/pemanfaatan
lanjutan dan/atau TPA
▪ Analisa dan penetapan standar kinerja operasional TPST
▪ Penetapan kapasitas olahan sampah di TPST berdasarkan analisa terhadap timbulan dan
komposisi sampah.
c. Aspek Kelayakan Ekonomi & Keuangan
▪ Analisa permintaan riil dan situasi saat ini, meliputi :
- Prioritas jenis pelayanan yang diharapkan pengguna
- Persepsi atas pengelolaan layanan persampahan
- Kesediaan membayar atas jasa layanan persampahan
▪ Analisa potensi pendapatan meliputi:
- Analisa potensi restribusi
- Analisa potensi pendapatan dari produk olahan (jika teknologi menggunakan RDF dan
biokonversi
- Analsis potensi pendapatan lainnya (CSR, dll)
▪ Analisa perhitungan kebutuhan biaya operasional dan pemeliharaan setiap TPST
▪ Analisa kesanggupan pembiayaan operasional dan pemeliharaan infrastruktur dari pemerintah
kota/kabupaten (APBD Kota/Kabupaten) meliputi:
- Rasio presentase (%) dan nilai absolut anggaran persampahan terhadap APBD /Total
APBD
- Total Silpa APBD selama 10 tahun.
d. Aspek Kelayakan Kelembagaan dan Peraturan
Kelayakan kelembagaan yang dapat mendukung operasi infrastruktur persampahan dengan
mempertimbangkan:
▪ Analisa alternatif kelembagaan pengelolaan TPST
▪ Analisa pengembangan kebutuhan sumber daya manusia
▪ Analisa pengembangan struktur dan tugas pokok lembaga alternatif

KAK Perencanaan Infrastruktur TPST dan Peningkatan Penanganan Sampah di DAS Citarum |6
▪ Analisa alternatif pola kerjasama dengan pihak non pemerintah (jika teknologi menggunakan
RDF dan biokonversi/BSF)
Analisa kebutuhan peraturan meliputi:
▪ Kebutuhan peraturan lokal untuk penguatan operasional TPST
▪ Kebutuhan pengembangan perizinan yang diperlukan
▪ Pengembangan mekanisme penegakan hukum skala lokal untuk penguatan operasional TPST
e. Aspek Kelayakan Lingkungan & Sosial
Analisa kelayakan lingkungan mengidentifikasi potensi yang mempengaruhi rona lingkungan,
besaran dampak dan perkiraan perubahan rona lingkungan yang ditimbulkan oleh kegiatan
pembangunan infrastruktur TPST baik pada tahap pra-konstruksi, konstruksi maupun pasca
konstruksi.
Analisa kelayakan sosial meliputi :
▪ Analisa tingkat penerimaan masyarakat terhadap rencana kegiatan pembangunan infrastruktur
TPST di Kawasan DAS Citarum.
▪ Analisa peran individu, komunitas serta berbagai bentuk lembaga-lembaga non pemerintah
dalam peningkatan pengelolaan sampah di seluruh wilayah rencana pelayanan TPST terbangun.
▪ Analisa peluang terbukanya lapangan kerja bagi masyarakat laki-laki dan perempuan dengan
adanya pembangunan TPST
▪ Analisa potensi dan kemitraan dengan lembaga non pemerintah
▪ Analisa strategi komunikasi kepada masyarakat dalam rencana pembangunan TPST di wilayah
kajian
Hasil analisa dipergunakan dalam pengembangan dokumen pengelolaan dan pemantauan
lingkungan
f. Analisa Resiko
Analisa terhadap resiko pada tahap pra konstruksi, konstruksi dan operasional TPST yang akan
dibangun melingkupi:
▪ Indentifikasi resiko, minimal melingkupi:
- Resiko lokasi TPST
- Resiko desain, konstruksi dan uji operasi TPST
- Resiko pembiayaan operasionalisasi TPST
- Resiko operasional TPST
- Resiko pendapatan atas pemanfaatan produk olahan TPST
- Resiko konektivitas utilitas/jaringan
- Resiko politik
- Resiko kahar (Force Majeure)
▪ Melakukan pengalokasian resiko
▪ Melakukan penilaian resiko
▪ Melakukan migitasi resiko
▪ Melakukan analisa resiko
g. Analisa dukungan pemda untuk mendukung operasionalisasi infrastruktur yang direncanakan
12. Melakukan penetapan calon lokasi TPST yang memenuhi syarat kelayakan berdasarkan analisa diatas
dan siap dilanjutkan ke tahap perencanaan detail teknis rinci (DED) TPST.
13. Menyusun dokumen studi kelayakan pembangunan infrastruktur TPST di bawah dana loan Bank Dunia
14. Menyusun dokumen kajian resiko pengelolaan TPST di bawah dana loan Bank Dunia

KAK Perencanaan Infrastruktur TPST dan Peningkatan Penanganan Sampah di DAS Citarum |7
IX.2. Lingkup Perencanaan Desain Teknis Rinci (DED)
Dalam melaksanakan tugasnya konsultan berpedoman pada ketentuan yang berlaku, khususnya Pedoman
Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara (Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor:
22/PRT/M/2018), Peraturan Menteri PUPR lainnya terkait persampahan dan Standar Nasional Indonesia (SNI)
terbaru baik tentang persampahan maupun struktur bangunan. Adapun lingkup pekerjaan perencanaan desain
teknis rinci (DED) yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Rencana detail pengolahan sampah (diselaraskan dengan output analisa kelayakan)
2. Mengidentifikasi kebutuhan perencanaan bangunan TPST dan prasarana pendukungnya.
3. Menyusun konsep zonasi TPST sesuai dengan ketentuan yang berlaku terkait pengolahan sampah di
TPST
4. Rencana arsitektur, dan uraian konsep yang mudah dimengerti.
5. Rencana struktur, beserta uraian konsep dan perhitungannya.
6. Rencana sistem Mekanikal/Elektrikal.
7. Rencana hydroplaning untuk memastikan pengaruh run off akibat pembangunan TPST ini tidak
mengganggu kawasan sekitar area pembangunan.
8. Membuat analisa harga satuan untuk setiap item pekerjaan yang ada pada kegiatan tersebut.
9. Melakukan analisa terhadap metode konstruksi sehingga tidak mengganggu lingkungan sekitar, lokasi
pekerjaan.
10. Melakukan koordinasi dan konsultasi dengan pihak pemerintah daerah untuk menampung saran
masukan sebagai bahan pertimbangan dalam proses perencanaan teknis.
11. Melakukan penyusunan perencanaan sesuai dengan tahapan dan output yang dihasilkan sebagai berikut
a. Tahap Pra - Rencana Teknis
- Gambar-gambar rencana tapak.
- Gambar-gambar pra-rencana bangunan.
- Perkiraan biaya pembangunan.
- Garis besar rencana kerja dan syarat-syarat (RKS).
b. Tahap Pengembangan Rencana
- Rencana arsitektur, beserta uraian konsep dan visualisasi dwi dan trimatra bila diperlukan;
- Rencana struktur, beserta uraian konsep dan perhitungannya;
- Rencana mekanikal dan elektrikal beserta uraian konsep dan perhitungannya;
- Rencana utilitas, hygiene dan sanitasi termasuk hydroplaning di area pengembangan
- Draft laporan perhitungan struktur
- Draft rencana anggaran biaya
- Draft rencana kerja dan syarat-syarat (RKS)
- Draft spesifikasi teknis (Outline Specifications);
c. Tahap Rencana Detail
- Gambar detail desain infrastruktur TPST termasuk sarana penunjang.
- Rencana Anggaran Biaya (RAB), berisi harga satuan upah bahan dan alat, AHSP, daftar
kuantitas dan harga, back-up data perhitungan volume serta rekapitulasi biaya keseluruhan
- Nota desain perhitungan proses pengolahan, struktur bangunan, geoteknik dan perhitungan
lainnya yang dianggap perlu.
- Spesifikasi teknis seluruh item pekerjaan

KAK Perencanaan Infrastruktur TPST dan Peningkatan Penanganan Sampah di DAS Citarum |8
-
Standar Prosedur Operasional dan Pemeliharaan TPST
-
Laporan rancangan konseptual SMKK (termasuk penanganan Covid-19 selama konstruksi)
-
Perhitungan TKDN pembangunan TPST
-
Penyusunan rencana implementasi proyek termasuk rencana konstruksi jadwal dan kurva-S,
program utilisasi peralatan dan tenaga kerja, rencana material konstruksi termasuk lokasi sumber
material serta parameter lain terkait implementasi proyek.
12. Kriteria dan Persyaratan Perencanaan Teknik Rinci TPST
Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh Konsultan harus memperhatikan kriteria dan syarat bangunan
disesuaikan dengan fungsi dan kompleksitas bangunan yaitu:
a. Persyaratan Peruntukan dan Intensitas.
- Menjamin bangunan dimanfaatkan sesuai dengan fungsinya.
- Menjamin keselamatan pengguna, masyarakat dan lingkungan.
b. Persyaratan Arsitektur dan Lingkungan.
- Menjamin terwujudnya tata ruang yang dapat memberikan keseimbangan dan keserasian
bangunan terhadap lingkungannya termasuk didalamnya area edukasi dan sosialisasi bagi
masyarakat sekitar.
- Menjamin bangunan dibangun dan dimanfaatkan dengan baik tidak menimbulkan dampak negatif
terhadap lingkungan.
c. Persyaratan Struktur Bangunan.
- Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang dapat mendukung beban yang timbul akibat
perilaku alam dan manusia (gempa,angin, dll).
- Menjamin keselamatan manusia dari kemungkinan kecelakaan atau luka yang disebabkan oleh
kegagalan struktur bangunan.
- Menjamin kepentingan manusia dari kehilangan atau kerusakan benda yang disebabkan oleh
perilaku struktur.
- Menjamin perlindungan properti lainnya dari kerusakan fisik yang disebabkan oleh kegagalan
struktur.
d. Persyaratan Ketahanan Terhadap Kebakaran.
- Menjamin terwujudnya sistem proteksi pasif dan aktif pada bangunan gedung.
- menjamin terwujudnya bangunan gedung yang dibangun sedemikian rupa sehingga mampu
secara struktural stabil selama kebakaran, sehingga cukup waktu bagi penghuni melakukan
evakuasi secara aman, cukup waktu dan mudah bagi pasukan pemadam kebakaran memasuki
lokasi untuk memadamkan api, dapat menghindari kerusakan pada properti lainnya.
e. Persyaratan Sarana Jalan Masuk dan Keluar
- Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang mempunyai akses yang layak, aman dan nyaman
ke dalam bangunan dan fasilitas serta layanan di dalamya.
- Menjamin terwujudnya upaya melindungi penghuni dari kesakitan atau luka saat evakuasi pada
keadaan darurat
f. Persyaratan Instalasi Listrik dan Penangkal Petir.
- Menjamin terpasangnya instalasi listrik secara cukup dan aman dalam menunjang beroperasinya
peralatan dan terselenggaranya kerja sesuai fungsi bangunan
- Menjamin terwujudnya keamanan bangunan gedung dan penghuninya dari bahaya akibat petir.
g. Persyaratan ventilasi dan pencahayaan.

KAK Perencanaan Infrastruktur TPST dan Peningkatan Penanganan Sampah di DAS Citarum |9
-
Menjamin terpenuhinya kebutuhan udara yang cukup, baik alami maupun buatan dalam
menunjang terselenggaranya kegiatan dalam bangunan gedung sesuai dengan fungsinya.
- Menjamin terpenuhinya kebutuhan pencahayaan yang cukup, baik alami maupun buatan dalam
menunjang terselenggaranya kegiatan dalam bangunan sesuai dengan fungsinya.
13. Standar Perencanaan Teknik Rinci
a. SNI 1726-2019, Tata cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung dan
Non Gedung.
b. SNI 1727-2013, Beban Minimum Untuk Perancangan Bangunan Gedung dan Struktur Lain.
c. SNI 1729:2015, Spesifikasi untuk Bangunan Gedung Baja Struktural.
d. SNI 7860:2015, Ketentuan Seismik untuk Struktur Bangunan Gedung Baja.
e. SNI 7972:2013, Sambungan Terprakualifikasi untuk Rangka Momen Khusus dan Menengah Baja
pada Aplikasi Seismik.
f. SNI 2847:2013, Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung.
g. SNI 8640-2017 Persyaratan Perancangan Geoteknik.
h. SNI 04-0225-2000 Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000
i. Standar Nasional Indonesia dan Standar-standar lain yang terkait.
14. Azas-azas Perencanaan Teknik Rinci
Selain dari kriteria dan standar diatas, di dalam melaksanakan tugasnya Konsultan hendaknya
memperhatikan azas-azas bangunan sebagai berikut:
a. Bangunan gedung hendaknya fungsional, efisien, menarik tetapi tidak berlebihan.
b. Kreatifitas desain hendaknya tidak ditekankan pada kelatahan gaya dan kemewahan material, tetapi
pada kemampuan mengadakan sublimasi antara fungsi teknik dan fungsi sosial bangunan, terutama
sebagai bangunan pelayanan kepada masyarakat, dengan batasan tidak mengganggu produktivitas
kerja
c. Biaya investasi dan pemeliharaan bangunan sepanjang umurya hendaknya diusahakan serendah
mungkin.
d. Desain bangunan hendaknya dibuat sedemikian rupa, sehingga bangunan dapat dilaksanakan
dalam waktu yang pendek dan dapat dimanfaatkan secepatnya.

X. METODOLOGI PELAKSANAAN PEKERJAAN


Metodologi dalam pelaksanaan kegiatan ini terdiri dari:
1. Tahap Persiapan
Koordinasi internal, penyusunan program kerja, penyusunan metode pelaksanaan kerja, pengumpulan
data awal dan survey awal
2. Tahap Pengumpulan Data
Pengumpulan data primer dan sekunder yang berhubungan dengan kegiatan perencanaan TPST dan
peningkatan penanganan sampah di DAS Citarum dari lapangan maupun literatur terkait
3. Tahap Penyusunan FS, meliputi
a. Survey kondisi eksisting calon lokasi perencanaan TPST (aksesibilitas, kondisi fisik lahan, jarak
permukiman terdekat dan rencana wilayah pelayanan, keberadaan kegiatan sekitarnya, status
kepemilikan lahan)
b. Survey kondisi lahan di calon lokasi perencanaan TPST (luas lahan, penyelidikan tanah)
c. Survey kondisi pengelolaan sampah eksisting dan analisa kebutuhan pengembangan pengelolaan
sampah

KAK Perencanaan Infrastruktur TPST dan Peningkatan Penanganan Sampah di DAS Citarum | 10
d. Survey pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat di setiap kecamatan lokasi perencanaan
infrastruktur TPST
e. Survey timbulan dan komposisi sampah skala kota
f. Analisa kelayakan di setiap calon lokasi perencanaan TPST terkait:
- Kelayakan fisik lahan
- Kelayakan teknis operasional
- Kelayakan pembiayaan/ekonomi
- Kelayakan kelembagaan dan hukum peraturan
- Kelayakan lingkungan dan sosial
- Kajian resiko operasionalisasi TPST di setiap calon lokasi perencanaan infrastruktur TPST
g. Menyusun dokumen kajian resiko pengelolaan TPST
h. Melakukan penetapan calon lokasi TPST dengan menggunakan pembobotan terhadap seluruh
aspek kelayakan
i. Menyusun dokumen studi kelayakan pembangunan infrastruktur TPST

4. Tahap Perencanaan Desain Teknis Rinci (DED), meliputi :


a. Pra-rencana teknis desain infrastruktur
b. Pengembangan rencana desain infrastruktur
c. Rencana detail desain infrastruktur

5. Tahap Diskusi / Presentasi Pelaporan


a. Presentasi laporan pendahuluan
b. Presentasi laporan antara
c. Presentasi draft laporan akhir
d. Presentasi laporan akhir

KAK Perencanaan Infrastruktur TPST dan Peningkatan Penanganan Sampah di DAS Citarum | 11
TAHAP PERSIAPAN TAHAP PENGUMPULAN DATA TAHAP PENYUSUNAN FS TAHAP PERENCANAAN DESAIN TEKNIS RINCI FINALISASI

SURVEY DATA SEKUNDER ANALISA KELAYAKAN PENGEMBANGAN DED TPST FINALISASI DED TPST
• Kordinasi Internal
• Penyusunan Program • Analisa kelayakan fisik
Kerja lahan, teknis operasional, • Rencana arsitektur, beserta uraian konsep dan visualisasi dwi • Gambar Detail Desain TPST
• Dokumen perencanaan dan trimatra bila diperlukan;
• Penyusunan Metode pembiayaan/ekonomi, termasuk sarana penunjang.
pembangunan daerah dan • Rencana struktur, beserta uraian konsep dan perhitungannya;
Pelaksanaan Kerja kelembagaan dan • Menyusun RAB serta back
pengelolaan sampah yang • Rencana mekanikal dan elektrikal beserta uraian konsep dan
• Pengumpulan Data Awal peraturan, lingkungan dan data/ perhitungan volumenya
berhubungan dengan perhitungannya;
• Recognaisance (survey sosial di calon lokasi • Spesifikasi teknis seluruh item
kegiatan perencanaan • Rencana utilitas, hygiene dan sanitasi termasuk hydroplaning di
awal) TPST dan peningkatan infrastruktur TPST pekerjaan
• Penyusunan Laporan area pengembangan
penanganan sampah di • Menyusun kajian resiko • Perhitungan dalam bentuk nota
Pendahuluan • Draft Laporan Perhitungan Struktur desain
DAS Citarum • Estimasi rencana anggaran biaya • Standar Operasional Prosedur
• Konsep rencana kerja dan syarat-syarat (RKS) (SOP) TPST
Penetapan Lokasi Layak • Draft spesifikasi teknis (Outline Specifications); • Laporan Rancangan
Diskusi/Presentasi dikembangkan Konseptual SMKK (termasuk
Pendahuluan penanganan Covid-19 selama
Konstruksi)
SURVEY DATA PRIMER • Perhitungan TKDN
Diskusi/Presentasi Diskusi/Presentasi Draft Akhir
pembangunan TPST
Antara • Penyusunan rencana
• Survey kondisi eksisting
calon lokasi perencanaan implementasi proyek
TPST
• Survey kondisi lahan
• Survey kondisi
pengelolaan sampah
eksisting
• Survey pengetahuan, Diskusi/Presentasi Akhir
sikap dan perilaku
masyarakat
• Survey timbulan dan
komposisi sampah

Metodologi Pelaksanaan Pekerjaan

LAPORAN PENDAHULUAN LAPORAN ANTARA LAPORAN DRAFT AKHIR LAPORAN AKHIR


30 HARI 60 HARI KALENDER 60 HARI KALENDER 60 HARI KALENDER

KAK Perencanaan Infrastruktur TPST dan Peningkatan Penanganan Sampah di DAS Citarum | 12
XI. PERSONIL YANG DIBUTUHKAN
Dalam pelaksanaan pekerjaan ini diperlukan tenaga pelaksana sebagai berikut:

Jumlah
No Kebutuhan Personil Persyaratan Lama Penugasan Tugas & Tanggung Jawab
Orang
TENAGA AHLI
1 Ketua Tim/Ahli Lingkungan Ketua Tim disyaratkan seorang 1 orang 7 Bulan (210 hari ● Melakukan proses pekerjaan sesuai lingkup kerangka acuan dan
sarjana Teknik Strata 2 (S2) kalender) penjaminan kualitas seluruh output pekerjaan
Jurusan Teknik Lingkungan ● Berkoordinasi dan memonitor seluruh kemajuan pelaksanaan kegiatan
atau Teknik Penyehatan lulusan yang dilakukan oleh para tenaga ahli dan tenaga pendukung kegiatan
universitas/perguruan tinggi ● Melakukan penyusunan tahapan pelaksanaan seluruh laporan
negeri atau perguruan tinggi pekerjaan yang harus dihasilkan
swasta yang telah diakreditasi. ● Melakukan analisa data kajian kelayakan dengan mengarahkan seluruh
Memiliki sertifikat sebagai tenaga ahli dan tenaga pendukung sesuai lingkup kerja yang sudah
tenaga ahli lingkungan (SKA ditentukan
Ahli Lingkungan-Ahli Madya) ● Menyusun dan mengarahkan program kerja yang harus dipenuhi oleh
yang diterbitkan oleh lembaga seluruh tenaga ahli dan tenaga pendukung
yang berwenang. Pengalaman ● Merencanakan jenis data dan informasi pendukung baik data primer
pekerjaan minimal 5 tahun maupun data sekunder untuk penilaian kelayakan lokasi yang akan
dalam pekerjaan sejenis. dibangun TPST di wilayah kajian
● Memimpin tim untuk mengambil keputusan terhadap kelayakan
pembangunan TPST di wilayah kajian
● Melakukan koordinasi dengan pihak stakeholder terkait pengelolaan
sampah di level kabupaten/kota untuk mendapatkan arahan terkait
pertimbangan kelayakan teknis, ekonomi/keuangan, lingkungan, sosial,
hukum dan kelembagaan
● Memberikan arahan terhadap penyusunan DED dari perencanaan
infrastruktur persampahan yang sudah disepakati
2 Ahli Sanitasi dan Air LImbah Tenaga Ahli Sanitasi dan Air 1 orang 6 Bulan (180 hari ● Mendukung team leader atas pelaksanaan pekerjaan sesuai lingkup
Limbah sebanyak 1 orang kalender) kerangka acuan kerja
disyaratkan seorang sarjana ● Mendukung team leader untuk menyiapkan analisa kelayakan lokasi
Teknik Strata 1 (S1) Jurusan rencana TPST untuk aspek operasional dan aspek lingkungan di setiap
Teknik Lingkungan atau Teknik wilayah kajian
Penyehatan lulusan ● Melakukan pengecekan perolehan data yang dibutuhkan dalam
universitas/perguruan tinggi pengolahan sampah
negeri atau perguruan tinggi ● Melakukan Analisa data kelayakan operasional pengelolaan sampah di
swasta yang telah diakreditasi. rencana lokasi TPST meliputi sistem pewadahan sampah, sistem

KAK Perencanaan Infrastruktur TPST dan Peningkatan Penanganan Sampah di DAS Citarum | 13
Jumlah
No Kebutuhan Personil Persyaratan Lama Penugasan Tugas & Tanggung Jawab
Orang
Memiliki sertifikat sebagai pengumpulan, sistem pengolahan dan rencana perbaikan sistem
tenaga ahli lingkungan/sanitasi pelayanan
(SKA Sanitasi dan Air Limbah- ● Melakukan pelaksanaan survey lapangan yang menilai kelayakan
Ahli Madya) yang diterbitkan teknis untuk lokasi TPST dengan bekerjasama dengan tenaga ahli
oleh lembaga yang berwenang. lainnya
Pengalaman pekerjaan minimal ● Melakukan pelaksanaan studi timbulan dan komposisi sampah di setiap
4 tahun dalam pekerjaan lokasi TPST terpilih, dengan metode pelaksanan mengacu terhadap
sejenis. SNI 19-3964-1994
● Melakukan analisa kelayakan teknis, dengan mempertimbangkan:
- Perhitungan tingkat pelayanan di masing-masing wilayah rencana
pelayanan TPST
- Analisa timbulan dan komposisi sampah di wilayah pelayanan
TPST
- Analisa beban sampah di wilayah rencana pelayanan TPST
- Analisa pemilihan dan penetapan teknologi yang akan digunakan
- Rencana sistem pengelolaan sampah di wilayah pelayanan
TPST, meliputi operasional pewadahan, pengumpulan,
pengolahan dan pengangkutan residu.
- Perhitungan detail proses operasional di TPST
- Pertimbangan terhadap berbagai alternatif tapak, besaran proyek,
kualitas, teknologi dan waktu pelaksanaan
● Mendukung team leader dalam menyusun pertimbangan usulan
kelayakan secara teknis untuk penanganan sampah dari infrastruktur
terbangun di lokasi terpilih
● Bersama dengan tenaga ahli lainnya menyusun Dokumen FS seluruh
rencana TPST
● Bersama dengan tenaga ahli lainnya melakukan pengembangan desain
teknis rinci (DED) TPST pada lokasi terpilih, mencakup:
- Pengembangan sistem operasionalisasi pengelolaan sampah
TPST
- Analisa kebutuhan prasarana dan sarana
- Analisa kebutuhan biaya OM operasionalisasi TPST
- Arahan desain siteplan TPST
● Menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP) operasionalisasi TPST
● Melakukan penyiapan materi-materi pada pelaksanaan rapat

KAK Perencanaan Infrastruktur TPST dan Peningkatan Penanganan Sampah di DAS Citarum | 14
Jumlah
No Kebutuhan Personil Persyaratan Lama Penugasan Tugas & Tanggung Jawab
Orang
koordinasi, FGD untuk aspek kelayakan teknis operasionalisasi dan
pengembangan DED
● Bersama dengan tenaga ahli lainnya, menyusun Dokumen DED TPST
terpilih
3 Ahli Hukum dan Kelembagaan Tenaga Ahli Kelembagaan 1 orang 4 Bulan (120 hari ● Mendukung team leader atas pelaksanaan pekerjaan sesuai lingkup
Pemerintahan Pemerintahan sebanyak 1 kalender) kerangka acuan kerja
orang disyaratkan seorang ● Mendukung team leader untuk menyiapkan analisa kelayakan
sarjana Strata 1 (S1) Jurusan kelembagaan dan gap tata kelola pengelolaan sampah di wilayah kajian
Hukum/Ilmu Pemerintahan/ ● Melakukan analisa kelayakan kelembagaan operasionalisasi TPST
Kebijakan Publik lulusan dengan mempertimbangkan
universitas/ perguruan tinggi - Sumber daya manusia
negeri atau perguruan tinggi - Struktur dan tugas pokok institusi penyelenggaraan
swasta yang telah diakreditasi. - Analisa alternatif kelembagaan pemilihan bentuk kerjasama
Pengalaman pekerjaan minimal
- Analisa alternatif kelembagaan skema lingkup Kerjasama
4 tahun dalam pekerjaan
sejenis. ● Melakukan analisa kebutuhan pengembangan peraturan dan hukum di
wilayah rencana pelayanan TPST
● Mengembangkan analisa kebijakan yang mendukung terhadap
operasionalisasi TPST.
● Bersama dengan tenaga ahli lainnya merumuskan kelayakan bentuk
dan struktur kelembagaan operasionalisasi TPST
● Melakukan penyiapan materi-materi pada pelaksanaan rapat
koordinasi, FGD untuk aspek kelayakan kelembagaan pengelolaan
sampah
● Bersama dengan tenaga ahli lainnya, menyusun Dokumen FS dan DED
4 Ahli Ekonomi Pembangunan Tenaga Ahli Ekonomi 1 orang 3 Bulan (90 hari ● Mendukung team leader atas pelaksanaan pekerjaan sesuai lingkup
Pembangunan sebanyak 1 kalender) kerangka acuan kerja
orang disyaratkan seorang ● Melakukan analisa kelayakan ekonomi operasionalisasi rencana TPST
sarjana Strata 1 (S1) Jurusan yang akan dibangun, meliputi :
Ekonomi lulusan universitas/ - Analisa Permintaan Ril dan Situasi Saat
perguruan tinggi negeri atau - Analisa Potensi Pendapatan
perguruan tinggi swasta yang - Analisa Biaya Manfaat Sosial (ABMS)
telah diakreditasi. Pengalaman
- Analisa Kelayakan Keuangan (perkiraan dalam hal pendanaan
pekerjaan minimal 4 tahun
dalam pekerjaan sejenis. dan aliran kas, sehingga dapat diketahui layak atau tidaknya
proyek dikerjakan)
- Penentuan Biaya Modal, Biaya Operasional dan Biaya

KAK Perencanaan Infrastruktur TPST dan Peningkatan Penanganan Sampah di DAS Citarum | 15
Jumlah
No Kebutuhan Personil Persyaratan Lama Penugasan Tugas & Tanggung Jawab
Orang
Pemeliharaan pada setiap Opsi Pengolahan (RDF atau
Konvensional)
- Penyiapkan rencana pembiayaan yang sesuai dengan jadwal
konstruksi, perkiraan biaya operasional, perkiraan biaya
pemeliharaan
- Analisa sensivitas : Analisa finansial dari suatu proyek yang
didasarkan pada kejadian yang tidak tentu dikemudian hari dan
data yang tidak akurat sehingga Analisa sensitivitas perlu juga
dilakukan pada Analisa kelayakan finansial
● Melakukan penyiapan materi-materi pada pelaksanaan rapat
koordinasi, FGD untuk aspek kelayakan ekonomi dalam pengelolaan
sampah
● Bersama dengan tenaga ahli lainnya, menyusun Dokumen FS dan DED
5 Ahli Sosial Tenaga Ahli Sosial sebanyak 1 1 orang 4 Bulan (120 hari ● Mendukung team leader atas pelaksanaan pekerjaan sesuai lingkup
orang disyaratkan seorang kalender) kerangka acuan kerja
sarjana Strata 1 (S1) Jurusan ● Melakukan analisa kondisi eksisting dan gap sosial masyarakat dalam
Sosial/Psikologi /Antropologi) pengelolaan sampah di wilayah kajian
lulusan universitas/ perguruan ● Melakukan analisa tingkat penerimaan masyarakat terhadap rencana
tinggi negeri atau perguruan kegiatan pembangunan infrastruktur TPST di Kawasan DAS Citarum.
tinggi swasta yang telah ● Melakukan analisa peran individu, komunitas serta berbagai bentuk
diakreditasi. Pengalaman lembaga-lembaga non pemerintah dalam peningkatan pengelolaan
pekerjaan minimal 4 tahun sampah di seluruh wilayah rencana pelayanan TPST terbangun
dalam pekerjaan sejenis. ● Melakukan analisa peluang terbukanya lapangan kerja bagi masyarakat
laki-laki dan perempuan dengan adanya pembangunan TPST
● Melakukan analisa potensi dan kemitraan dengan lembaga non
pemerintah
● Melakukan analisa strategi komunikasi kepada masyarakat dalam
rencana pembangunan TPST di wilayah kajian
● Melakukan penyiapan materi-materi pada pelaksanaan rapat
koordinasi, FGD untuk aspek kelayakan sosial masyarakat
● Bersama dengan tenaga ahli lainnya, menyusun Dokumen FS dan DED
6 Ahli Bangunan Gedung Tenaga Ahli Bangunan Gedung 2 orang 4 Bulan (120 hari ● Mendukung team leader atas pelaksanaan pekerjaan sesuai lingkup
sebanyak 2 orang disyaratkan kalender) kerangka acuan kerja
seorang sarjana Strata 1 (S1) ● Mengembangkan desain teknis TPST sesuai dengan kondisi fisik lahan
Jurusan Teknik Sipil lulusan dan lingkungan di wilayah kajian

KAK Perencanaan Infrastruktur TPST dan Peningkatan Penanganan Sampah di DAS Citarum | 16
Jumlah
No Kebutuhan Personil Persyaratan Lama Penugasan Tugas & Tanggung Jawab
Orang
universitas/ perguruan tinggi ● Melakukan analisa kehandalan struktur gedung TPST
negeri atau perguruan tinggi ● Melakukan pengembangan sistem hydroplaning di area rencana
swasta yang telah diakreditasi. pembangunan TPST
Memiliki sertifikat sebagai ● Melakukan analisa dan perhitungan mutu beton, baja dan material yang
tenaga ahli bangunan gedung digunakan untuk pembangunan TPST
(SKA Bangunan Gedung-Ahli ● teknis material yang akan digunakan.
Madya) yang diterbitkan oleh ● Menyusun nota disain struktur atas dan bawah bangunan
lembaga yang berwenang. ● Melakukan pengecekan terhadap perhitungan volume yang dilakukan
Pengalaman pekerjaan minimal oleh cost estimator.
4 tahun dalam pekerjaan ● Memberikan arahan kepada cost estimator terkait system perhitungan
sejenis. biaya dan back up volumenya
● Memberikan arahan kepada drafter terkait konsep struktur yang harus
digambar dan melakukan pengecekan terhadap gambar yang dilakukan
oleh drafter
● Menyusun spesifikasi Bersama sama dengan tenaga ahli manajemen
konstruksi dalam menyusun metode pekerjaan dan waktu pelaksanaan
konstruksi
● Bersama dengan tenaga ahli lainnya, membantu dalam penyusunan
Dokumen FS
● Mengingat lokasi yang di disain sebanyak 10 lokasi, maka dalam
pelaksanaannya dilakukan pembagian jumlah lokasi yang menjadi
tanggung jawab setiap tenaga ahli bangunan Gedung.
7 Ahli Mekanikal Tenaga Ahli Mekanikal 1 orang 2 Bulan (60 hari ● Mendukung team leader atas pelaksanaan pekerjaan sesuai lingkup
sebanyak 1 orang disyaratkan kalender) kerangka acuan kerja
seorang sarjana Strata 1 (S1) ● Melakukan analisa mekanikal dalam desain konstruksi TPST di wilayah
Jurusan Teknik Mesin lulusan kajian melingkupi, perhitungan desain, perhitungan volume, jenis dan
universitas/ perguruan tinggi jumlah mesin yang dipergunakan.
negeri atau perguruan tinggi ● Bersama tenaga ahli lainnya menganalisa operasionalisasi dan
swasta yang telah diakreditasi. pemeliharaan mekanikal dari rencana TPST
Memiliki sertifikat sebagai ● Merancang instrument dan sistem kendali mesin-mesin dan mekanikal
tenaga ahli Mekanikal (SKA gedung di rencana TPST.
Mekanikal-Ahli Madya) yang ● Menyusun spesifikasi teknis material mekanikal yang digunakan
diterbitkan oleh lembaga yang ● Melakukan pengecekan terhadap perhitungan volume yang dilakukan
berwenang. Pengalaman oleh cost estimator.
pekerjaan minimal 4 tahun ● Memberikan arahan kepada cost estimator terkait system perhitungan
dalam pekerjaan sejenis. ME biaya dan back up volumenya
● Memberikan arahan kepada drafter terkait konsep ME yang harus

KAK Perencanaan Infrastruktur TPST dan Peningkatan Penanganan Sampah di DAS Citarum | 17
Jumlah
No Kebutuhan Personil Persyaratan Lama Penugasan Tugas & Tanggung Jawab
Orang
digambar dan melakukan pengecekan terhadap gambar yang dilakukan
oleh drafter
● Menyusun spesifikasi Bersama sama dengan tenaga ahli manajemen
konstruksi dalam menyusun metode pekerjaan dan waktu pelaksanaan
konstruksi
● Bersama dengan tenaga ahli lainnya, membantu dalam penyusunan
Dokumen FS
● Bersama dengan tenaga ahli lainnya, menyusun Dokumen FS dan DED
8 Ahli Arsitektur Tenaga Ahli Arsitektur 1 orang 2 Bulan (60 hari ● Mendukung team leader atas pelaksanaan pekerjaan sesuai lingkup
sebanyak 1 orang disyaratkan kalender) kerangka acuan kerja
sarjana Strata 1 (S1) Jurusan ● Melakukan analisa desain arsitektur dalam konstruksi TPST di wilayah
Teknik Arsitektur lulusan kajian
universitas/ perguruan tinggi ● Bersama tenaga ahli lainnya dalam menganalisa desain arsitektur
negeri atau perguruan tinggi infrastruktur persampahan yang akan dibangun
swasta yang telah diakreditasi. ● Bersama tenaga ahli sanitasi dan air limbah melakukan analisa tata
Memiliki sertifikat sebagai letak bangunan-bangunan yang memiliki keterikatan fungsi dalam
tenaga ahli Arsitek (SKA sebuah site dan mendesain site tersebut.
Arsitektur-Ahli Madya) yang ● Mengembangkan konsep tata ruang lahan TPST
diterbitkan oleh lembaga yang ● Mengembangkan konsep desain interior bangunan TPST (termasuk
berwenang. Pengalaman perletakan prasarana didalamnya, dll).
pekerjaan minimal 4 tahun ● Mengolah bentuk luar dan tampak sebuah bangunan.
dalam pekerjaan sejenis. ● Menentukan jenis dan letak sistem struktur pada bangunan.
● Menentukan jenis dan letak instalasi listrik pada bangunan.
● Menentukan jenis dan letak instalasi pipa air dan jalur penghawaan
udara.
● Menentukan jenis dan letak alat-alat transportasi dalam bangunan
● Bertanggung jawab terhadap spesifikasi teknis material yang akan
digunakan
● Melakukan pengecekan terhadap perhitungan volume yang dilakukan
oleh cost estimator untuk aspek arsitekturnya.
● Memberikan arahan kepada cost estimator terkait system perhitungan
arsitektur biaya dan back up volumenya
● Memberikan arahan kepada drafter terkait konsep arsitektur yang harus
digambar dan melakukan pengecekan terhadap gambar yang dilakukan
oleh drafter
● Menyusun spesifikasi Bersama sama dengan tenaga ahli manajemen
konstruksi dalam menyusun metode pekerjaan dan waktu pelaksanaan

KAK Perencanaan Infrastruktur TPST dan Peningkatan Penanganan Sampah di DAS Citarum | 18
Jumlah
No Kebutuhan Personil Persyaratan Lama Penugasan Tugas & Tanggung Jawab
Orang
konstruksi
● Bersama dengan tenaga ahli lainnya, menyusun Dokumen FS dan DED
9 Ahli Manajemen Konstruksi Tenaga Ahli Manajemen 1 orang 2 Bulan (60 hari ● Mendukung team leader atas pelaksanaan pekerjaan sesuai lingkup
Konstruksi sebanyak 1 orang kalender) kerangka acuan kerja
disyaratkan seorang sarjana ● Melakukan analisa manejemen resiko pengelolaan TPST meliputi :
Strata 1 (S1) Jurusan Teknik - Indentifikasi resiko
Sipil lulusan universitas/ - Melakukan Pengalokasian Resiko
perguruan tinggi negeri atau - Melakukan Penilaian Resiko
perguruan tinggi swasta yang
- Melakukan Migitasi Resiko
telah diakreditasi. Memiliki
sertifikat sebagai tenaga ahli ● Bersama tenaga ahli lainnya menganalisa pentahapan pelaksanaan
Elektrikal (SKA Manajemen kosntruksi infrastruktur persampahan yang akan dibangun
Konstruksi-Ahli Madya) yang ● Melakukan penyusunan konsep SMKK pekerjaan konstruksi TPST
diterbitkan oleh lembaga yang ● Melakukan analisa metode pelaksanaan pekerjaan rencana
berwenang. Pengalaman pembangunan TSPT
pekerjaan minimal 4 tahun ● Bersama dengan tenaga ahli lainnya, menyusun Dokumen FS dan DED
dalam pekerjaan sejenis.
10 Ahli Geodesi Tenaga Ahli Geodesi sebanyak 1 orang 2 Bulan (90 hari ● Mendukung team leader atas pelaksanaan pekerjaan sesuai lingkup
1 orang disyaratkan sarjaa kalender) kerangka acuan kerja
Strata 1 (S1) Jurusan Geodesi ● Melakukan pemetaan lokasi TPST terpilih.
lulusan universitas/ perguruan ● Membuat konsep dan metoda pelaksanaan pengukuran topografi
tinggi negeri atau perguruan ● Mengarahkan teknisi lapangan dalam proses pelaksanan pengukuran
tinggi swasta yang telah topografi
diakreditasi. Pengalaman ● Melakukan pengolahan data hasil pengukuran lapangan dalam bentuk
pekerjaan minimal 4 tahun peta situasi yang di interpolasi dengan orthopoto
dalam pekerjaan sejenis. ● Bersama dengan tenaga ahli lainnya, menyusun Dokumen FS dan DED
11 Ahli Keselamatan dan Ahli Madya Tenaga Ahli K3 1 orang 1 Bulan (30 hari ● Mendukung team leader atas pelaksanaan pekerjaan sesuai lingkup
Kesehatan Kerja (K3) sebanyak 1 orang disyaratkan kalender) kerangka acuan kerja
Konstruksi sarjaa Strata 1 (S1) Jurusan ● Menyusun ketentuan peraturan perundang-undangan tentang dan
Teknik lulusan universitas/ terkait K3 Konstruksi
perguruan tinggi negeri atau ● Merencanakan dan menyusun program K3
perguruan tinggi swasta yang ● Membuat prosedur kerja dan instruksi kerja penerapan ketentuan K3
telah diakreditasi. Pengalaman ● Mengusulkan perbaikan metode kerja pelaksanaan konstruksi berbasis
pekerjaan minimal 4 tahun K3, jika diperlukan
dalam pekerjaan sejenis. ● Bersama dengan tenaga ahli lainnya, menyusun Dokumen FS dan DED

KAK Perencanaan Infrastruktur TPST dan Peningkatan Penanganan Sampah di DAS Citarum | 19
Jumlah
No Kebutuhan Personil Persyaratan Lama Penugasan Tugas & Tanggung Jawab
Orang
TENAGA PENDUKUNG
1 Asisten Tenaga Ahli Sanitasi Asisten tenaga ahli sanitasi dan 2 orang 6 Bulan (180 hari ● Mendukung tenaga ahli sanitasi dan air limbah atas pelaksanaan
dan Air Limbah air limbah sebanyak 5 orang. kalender) pekerjaan sesuai lingkup kerangka acuan kerja
Pendidikan minimal sarjana ● Menyiapkan data dan informasi yang diperlukan bagi proses analisis
Strata 1 (S1) Jurusan Teknik tenaga ahli
Lingkungan. Memiliki sertifikat ● Membantu dalam kompilasi data sekunder dan primer
sebagai tenaga ahli sanitasi ● Membantu pelaksaaan tugas tenaga ahli khususnya ahli sanitasi dan
dan air limbah (SKA Sanitasi air limbah untuk melakukan analisa data dan informasi kelayakan teknis
dan Air Limbah-Ahli Muda) dari rencana pengembangan TPST, meliputi:
yang diterbitkan oleh lembaga - Perhitungan tingkat pelayanan di masing-masing wilayah rencana
yang berwenang. Pengalaman pelayanan TPST
bekerja minimal 2 tahun. - Analisa timbulan dan komposisi sampah di wilayah pelayanan
TPST
- Analisa beban sampah di wilayah rencana pelayanan TPST
- Analisa pemilihan dan penetapan teknologi yang akan digunakan
- Rencana sistem pengelolaan sampah di wilayah pelayanan
TPST, meliputi operasional pewadahan, pengumpulan,
pengolahan dan pengangkutan residu.
- Perhitungan detail proses operasional di TPST
- Pertimbangan terhadap berbagai alternatif tapak, besaran proyek,
kualitas, teknologi dan waktu pelaksanaan
● Mengingat lokasi yang di disain sebanyak 10 lokasi, maka dalam
pelaksanaannya dilakukan pembagian jumlah lokasi yang menjadi
tanggung jawab para asiten ahli.
2 Cost Estimator Cost Estimator sebanyak 5 3 orang 2 Bulan (60 hari ● Mendukung tenaga ahli bangunan gedung atas pelaksanaan pekerjaan
orang. Pendidikan minimal kalender) sesuai lingkup kerangka acuan kerja
sarjana Strata 1 (S1) Jurusan ● Membantu melakukan kompilasi data terkait harga satuan upah dan
Teknik Sipil. Memiliki sertifikat material, dan survey harga pasar.
sebagai tenaga ahli Sipil (SKA ● Membantu tenaga ahli bangunan Gedung dalam melakukan
Sipil-Ahli Muda) yang perhitungan volume sesuai gambar rencana
diterbitkan oleh lembaga yang ● Membantu dalam proses penyusunan analisa harga satuan
berwenang. Pengalaman ● Membantu dalam penyusunan perhitungan rincian biaya /RAB seluruh
bekerja minimal 2 tahun. bangunan TPST
● Mengingat lokasi yang di disain sebanyak 10 lokasi, maka dalam
pelaksanaannya dilakukan pembagian jumlah lokasi yang menjadi
tanggung jawab para cost estimator.
● Bersama dengan tenaga ahli terkait melakukan penyusunan

KAK Perencanaan Infrastruktur TPST dan Peningkatan Penanganan Sampah di DAS Citarum | 20
Jumlah
No Kebutuhan Personil Persyaratan Lama Penugasan Tugas & Tanggung Jawab
Orang
perhitungan TKDN infrastruktur TPST.
3 Asisten Elektrikal Asisten Elektrikal sebanyak 1 1 orang 3 bulan (90 hari ● Mendukung tenaga ahli bangunan gedung dan mekanikal atas
orang. Pendidikan minimal kalender) pelaksanaan pekerjaan sesuai lingkup kerangka acuan kerja
sarjana Strata 1 (S1) Jurusan ● Mendukung tenaga ahli bangunan gedung dan mekanikal untuk
Teknik Sipil. Memiliki sertifikat menyiapkan data gambar mekanikal dan elektrikal pada desain teknis
sebagai tenaga ahli Sipil (SKA rinci yang dihasilkan dari hasil survey maupun analisa data dari tenaga
Sipil-Ahli Muda) yang ahli lainnya
diterbitkan oleh lembaga yang ● Membantu dalam membuat wirring diagram system elektrikal bangunan
berwenang. Pengalaman TPST
bekerja minimal 2 tahun. ● Melakukan perhitungan dan disain system penangkal petir
● Melakukan perhitungan dan disain system pengkodisian udara
● Melakukan perhitungan dan disain system penerangan
● Melakukan perhitungan dan disain system CCTV
● Melakukan perhitungan dan disain system Tata Suara
● Menghitung beban / daya yang diperlukan untuk mengakomodasi
kebutuhan energi listrik bangunan TPST
● Menghitung kebutuhan cadangan daya dan merekomendasikan jenis
cadangan daya yang sesuai.
● Memberikan arahan kepada drafter dalam proses penggambaran dan
melakukan pengecekan hasil gambarnya
● Membantu tenaga ahli bangunan gedung dan mekanikal untuk gambar
desain mekanikal dan elektrikal pada TPST yang akan dibangun di
wilayah kajian
4 Operator Gambar/ Drafter ACAD Operator Gambar/Drafter ACAD 5 orang 4 Bulan (120 hari ● Mendukung tenaga ahli bangunan gedung atas pelaksanaan pekerjaan
sebanyak 5 orang. Pendidikan kalender) sesuai lingkup kerangka acuan kerja
minimal D3 Teknik ● Mendukung tenaga ahli bangunan gedung untuk menyiapkan data
Sipil/Arsitektur. Pengalaman gambar desain teknis rinci yang dihasilkan dari hasil survey maupun
bekerja minimal 3 tahun. analisa data dari tenaga ahli lainnya
● Membantu tenaga ahli bangunan gedung untuk gambar desain
infrastruktur TPST yang akan dibangun di wilayah kajian
● Mengingat lokasi yang di disain sebanyak 10 lokasi, maka dalam
pelaksanaannya dilakukan pembagian jumlah lokasi yang menjadi
tanggung jawab para drafter.

5 Operator GIS Operator GIS sebanyak 1 1 orang 2 Bulan (60 hari ● Mendukung tenaga ahli terkait atas pelaksanaan pekerjaan sesuai
orang. Pendidikan minimal D3 kalender) lingkup kerangka acuan kerja
Jurusan Geodesi/Planologi. ● Mendukung ternaga ahli terkait dalam penyiapan data pemetaan

KAK Perencanaan Infrastruktur TPST dan Peningkatan Penanganan Sampah di DAS Citarum | 21
Jumlah
No Kebutuhan Personil Persyaratan Lama Penugasan Tugas & Tanggung Jawab
Orang
Memiliki Pengalaman bekerja wilayah yang dihasilkan dari hasil survey maupun analisa data dari
minimal 3 tahun. tenaga ahli utama
● Membantu tenaga ahli terkait untuk pemetaan hasil analisa data dan
informasi serta perencanaan pengembangan infrastruktur TPST di
wilayah kajian
6 Operator Komputer Operator komputer sebanyak 2 2 orang 7 Bulan (210 hari ● Membantu tenaga ahli dalam pembuatan laporan
orang. Pendidikan minimal D3 kalender) ● Membantu pelaksaaan kegiatan dari tenaga ahli untuk mempersiapkan
Komputer/Administrasi. Memiliki penulisan pelaporan dan format dokumen lainnya
Pengalaman bekerja minimal 3
tahun.
7 Administrasi Administrasi sebanyak 1 orang. 1 orang 7 Bulan (210 hari ● Mendukung team leader dan tenaga ahli lainnya untuk menyiapkan
Pendidikan minimal D3 kalender) kebutuhan administrasi keproyekan
Administrasi. Memiliki ● Menyusun laporan-laporan administrasi proyek
Pengalaman bekerja minimal 3 ● Mengelola pendokumentasian hasil kegiatan tim proyek sebagai dasar
tahun. pelaporan
8 Manajer Kantor Sekretaris Proyek sebanyak 1 1 orang 7 Bulan (210 hari ● Membantu team leader dan tenaga ahli lainnya untuk menyiapkan dan
orang. Pendidikan minimal kalender) mengatur jadwal pelaksanaan kegiatan, komunikasi internal dan
sarjana Strata 1 (S1) Jurusan eksternal tim
Administrasi. Memiliki ● Melakukan penyusunan dan pengarsipan surat menyurat keproyekan
Pengalaman bekerja minimal 3 ● Membantu mengkoordinasikan dengan pemberi pekerjaan berkaitan
tahun. keseluruhan pelaksanaan kegiatan

KAK Perencanaan Infrastruktur TPST dan Peningkatan Penanganan Sampah di DAS Citarum | 22
XII. JADWAL TAHAPAN PELAKSANAAN KEGIATAN

N Bulan ke-1 Bulan ke-2 Bulan ke-3 Bulan ke-4 Bulan ke-5 Bulan ke-6 Bulan ke-7
URAIAN PEKERJAAN
O 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
A TAHAP LAPORAN PENDAHULUAN
1 Koordinasi internal dengan pihak terkait
2 Penyusunan program kerja dan penyusunan RMK
Pengumpulan data awal hasil studi terdahulu dan regulasi
3 terkait
4 Survey primer awal / Survey Fisik Lahan
5 Penyusunan Laporan Pendahuluan
6 Diskusi/Presentasi Laporan Pendahuluan
B TAHAP LAPORAN ANTARA
1 Survey Data Sekunder
2 Survey Data Primer
- Survey kondisi eksisting calon lokasi perencanaan
infrastruktur TPST
- Survey kondisi lahan
- Survey kondisi pengelolaan sampah eksisting
- Survey pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat
- Survey timbulan dan komposisi sampah
3 Kompilasi dan analisa data
4 Penyusunan analisa kelayakan
5 Penetapan lokasi TPST yang layak dikembangkan
7 Penyusunan Laporan Antara
8 Diskusi/Presentasi Laporan Antara
C TAHAP LAPORAN DRAFT AKHIR
2 Pengembangan rencana DED TPST
3 Pendetailan survey lahan rencana DED TPST
3 Penyusunan Laporan Draft Akhir
4 Diskusi/Presentasi Laporan Draft Akhir
D TAHAP LAPORAN AKHIR
1 Finalisasi rencana detail DED TPST

KAK Perencanaan Infrastruktur TPST dan Peningkatan Penanganan Sampah di DAS Citarum | 23
N Bulan ke-1 Bulan ke-2 Bulan ke-3 Bulan ke-4 Bulan ke-5 Bulan ke-6 Bulan ke-7
URAIAN PEKERJAAN
O 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
- Gambar detail desain TPST
- RAB serta back data/ perhitungan volumenya
- Spesifikasi teknis seluruh item pekerjaan
- Perhitungan dalam bentuk nota desain
- Standar Operasional Prosedur (SOP) TPST
- Laporan Rancangan Konseptual SMKK
- Perhitungan TKDN pembangunan TPST
2 Penyusunan Laporan Akhir
3 Diskusi/Presentasi Laporan Akhir

KAK Perencanaan Infrastruktur TPST dan Peningkatan Penanganan Sampah di DAS Citarum | 24
XIII. LAPORAN
Laporan yang harus dipenuhi dalam pengadaan jasa konsultansi penyusunan Perencanan Infrastruktur
TPST dan Peningkatan Penanganan Sampah di DAS Citarum, meliputi :
a. Laporan Rencana Mutu Kegiatan
Laporan rencana mutu kegiatan mencakup seluruh prosedur tahapan kegiatan dari pekerjaan yang
akan dilaksanakan dan terlebih dahulu harus dikonsultasikan dengan pengguna jasa/direksi.
Laporan rencana mutu kegiatan akan diserahkan 7 (tujuh) hari kalender sejak diterbitkan SPMK.
Jumlah laporan yang diserahkan sebanyak 5 (lima) eksemplar
b. Laporan Pendahuluan
Laporan pendahuluan merupakan laporan awal rencana pelaksanaan pekerjaan. Laporan
pendahuluan akan diserahkan 30 (tiga puluh) hari kalender setelah diterbitkan SPMK. Jumlah
laporan yang diserahkan sebanyak 5 (lima) eksemplar. Garis besar laporan pendahuluan berisi:
▪ Tanggapan terhadap kerangka acuan kerja secara keseluruhan
▪ Temuan awal dan gambaran umum lokasi
▪ Jadwal dan matrik penugaan serta tanggung jawab tenaga ahli
▪ Metodologi pendekatan pekerjaan
▪ Rencana kerja dan jadwal pelaksanaan kegiatan konsultan
▪ Rencana survei dan jenis survei yang akan dilaksanakan
c. Laporan Antara
Laporan antara merupakan laporan kompilasi data primer hasil survei dan data-data sekunder hasil
studi literatur serta hasil analisa data-data yang telah diterima untuk disampaikan kepada pemberi
tugas. Laporan antara selambat-lambatnya 90 (Sembilan puluh) hari kalender setelah diterbitkan
SPMK dan diterima setelah dilakukan pembahasan dengan Tim Teknis. Jumlah laporan yang akan
diserahkan sebanyak 20 (dua puluh) eksemplar (4 kab/kota@3 buah). Garis besar laporan antara
berupa:
▪ Draft studi kelayakan calon lokasi TPST yang memuat identifikasi kondisi eksisting pengelolaan
persampahan di wilayah perencanaan regional, isu strategis dan program kerja prioritas terkait
aspek operasional, kelembagaan dan peraturan, pembiayaan, hasil survey primer dan sekunder,
analisa kelayakan (fisik lahan, teknis operasional, ekonomi dan keuangan, kelembagaan dan
hukum, lingkungan dan sosial, resiko pengelolaan TPST dan dukungan pemda) untuk
perencanaan pembangunan TPST, penetapan lokasi yang layak untuk perencanaan
pembangunan infrastruktur
d. Laporan Draft Akhir
Laporan draft akhir ini berisikan analisa menyeluruh dengan memuat analisa dan masukan hasil
kajian kelayakan perencanaan infrastruktur. Laporan antara selambat-lambatnya 150 (serratus lima
puluh) hari kalender setelah diterbitkan SPMK dan diterima setelah dilakukan pembahasan dengan
Tim Teknis Jumlah laporan yang akan diserahkan sebanyak 20 (dua puluh) eksemplar (4 kab/kota
@3 buah). Garis besar laporan draft akhir ini memuat:
▪ Draft desain teknis rinci TPST yang sudah ditetapkan dari analisa kelayakan lokasi, draft desain
teknis rinci yang disampaikan meliputi gambar pengembangan desain, dan gambar detail,
spesifikasi teknis, estimasi biaya kontsruksi.

KAK Perencanaan Infrastruktur TPST dan Peningkatan Penanganan Sampah di DAS Citarum | 25
e. Laporan Akhir
Laporan akhir merupakan laporan kompilasi analisa data dan masukan hasil diskusi yang diterima
serta disepakari semua pihak untuk disampaikan kepada pemberi tugas. Laporan akhir selambat-
lambatnya 210 (dua ratus sepuluh) hari kalender setelah diterbitkan SPMK dan diterima setelah
dilakukan pembahasan dengan Tim Teknis. Laporan akhir terdiri dari:
▪ Dokumen studi kelayakan lokasi TPST, sebanyak 5 eksemplar, setiap kabupaten/kota.
▪ Dokumen DED, sebanyak 5 eksemplar setiap kabupaten/kota, yang memuat:
- Gambar detail desain dan gambar 3D infrastruktur TPST dan sarana penunjang dalam
format A3.
- Daftar Kuantitas Pekerjaan (BOQ), berisi perhitungan volume detail masing-masing item
pekerjaan
- Rencana Anggaran Biaya (RAB), berisi harga satuan upah bahan dan alat, AHSP, daftar
kuantitas dan harga, back-up data perhitungan volume serta rekapitulasi biaya
keseluruhan
- Nota desain perhitungan proses pengolahan, struktur bangunan, geoteknik dan
perhitungan lainnya yang dianggap perlu.
- Spesifikasi teknis seluruh item pekerjaan
- Standar Prosedur Operasional dan Pemeliharaan TPST
- Laporan rancangan konseptual SMKK (termasuk penanganan Covid-19 selama konstruksi)
- Laporan perhitungan TKDN pembangunan konstruksi TPST
- Laporan rencana implementasi proyek meliptui metode pelaksanaan konstruksi jadwal dan
kurva-S, program utilisasi peralatan dan tenaga kerja, rencana material konstruksi
termasuk lokasi sumber material serta parameter lain terkait implementasi proyek

Laporan akhir harus dilengkapi dengan soft copy dari semua laporan yang ada dan seluruh
lampirannya dalam bentuk SSD Eksternal 1 Terra sebanyak 1 unit.

XIV. OUTCOME
a. Kesesuaian waktu penyerahan dokumen laporan pelaksanaan penyusunan dokumen perencanaan
TPST dan peningkatan penanganan sampah di DAS Citarum
b. Kesesuaian biaya pelaksanaan kegiatan penyusunan dokumen perencanaan TPST dan
peningkatan penanganan sampah di DAS Citarum (penyerapan biaya sesuai dengan tahapan
pelaksanaan)
c. Kesesuaian mutu terhadap isi laporan kegiatan dan progress pelaksanaan penyusunan dokumen
perencanaan TPST dan peningkatan penanganan sampah di DAS Citarum

XV. ORGANISASI DAN PEMBAGIAN PERAN PELAKSANA KEGIATAN


a. Pemerintah Pusat
▪ Kementerian PUPR , Dit. Sanitasi, PPK Manajemen II Satker sebagai pemberi kerja perlu
memberikan arahan terhadap pelaksanaan kegiatan serta perlu memastikan pekerjaan sesuai
dengan mutu yang ditentukan. Selain itu PPK Manajemen 2 perlu berkoordinasi dengan
seluruh stakeholder yang berkepentingan.
▪ PPK Sanitasi Satuan Kerja Pelaksana Prasarana Permukiman Wilayah II Provinsi Jawa Barat
turut serta dalam pengendalian mutu pekerjaan sesuai dengan output dan outcome di dalam
kontrak kerja (KAK) dan berkoordinasi dengan seluruh stakeholder yang berkepentingan
b. Pemerintah Provinsi

KAK Perencanaan Infrastruktur TPST dan Peningkatan Penanganan Sampah di DAS Citarum | 26
Dinas Perumahan dan Permukiman Jabar sebagai pihak yang memberikan informasi mengenai
gambaran pengelolaan sampah regional dan terlibat dalam analisa pengelolaan persampahan
regional serta berwenang dalam hal pengawasan pekerjaan penyusunan optimalisasi dokumen
sistem pengelolaan sampah sebagai perpanjangan tangan dari pemerintah pusat
c. Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
▪ DLH Kabupaten/Kota sebagai pihak yang bertanggung jawab dalam pengelolaan sampah
perlu memberikan informasi kondisi eksisting pengelolaan persampahan dan perlu terlibat
dalam diskusi perencanaan termasuk melakukan analisa mengenai kesiapan pihak pemda
yang akan mengoperasikan infrastruktur yang direncanakan. Selain itu pihak DLH perlu
mempersiapkan penyesuaian kebijakan dalam persampahan, penyesuaian penetapan
retribusi/tarif, merencanakan standar mutu pelayanan persampahan, dan menerima pelatihan
tata kelola persampahan.
▪ Operator pengelolaan persampahan Kabupaten/Kota pihak yang akan melaksanakan
operasional persampahan di tingkat kabupaten/kota perlu berkoordinasi dalam kegiatan untuk
menyusun penyesuaian strategi pelaksanaan pengelolaan sampah, merencanakan kualitas
pelayanan persampahan, dan menerima pelatihan teknis pengelolaan persampahan
d. National Project Management Consultan (NPMC)
▪ Memantau pelaksanaan penyusunan dokumen perencanaan TPST dan peningkatan
penanganan sampah di DAS Citarum
▪ Melakukan koordinasi dengan konsultan penyedia jasa pekerjaan perencanaan TPST dan
peningkatan penanganan sampah di DAS Citarum
▪ Memberikan pendampingan dan bantuan teknis kepada konsultan penyedia jasa pekerjaan
perencanaan TPST dan peningkatan penanganan sampah di DAS Citarum
▪ Melakukan koordinasi dengan seluruh stakeholder yang terlibat dalam penyusunan dokumen
perencanaan TPST dan peningkatan penanganan sampah di DAS Citarum
▪ Melaporkan pelaksanaan pekerjaan perencanaan TPST dan peningkatan penanganan
sampah di DAS Citarum kepada CMPU.
e. Stakeholder non-pemerintah
▪ Masyarakat sebagai penerima manfaat, terlibat dalam pengelolaan sampah di tingkat sumber,
proses pengumpulan, dan di tempat penyimpanan sementara (TPS) serta terdampak akibat
aktivitas pengelolaan persampahan perlu dilibatkan dalam diskusi berupa FGD dan
penjaringan isu pada tahapan awal kegiatan serta dilibatkan dalam forum diskusi pengelolaan
sampah dan sosialisasi strategi pasca kegiatan
▪ Sektor privat yang memanfaatkan hasil olahan sampah perlu proaktif dalam diskusi
pelaksanaan penyusunan dokumen optimalisasi sistem pengelolaan sampah termasuk pada
tahapan awal dan pasca kegiatan terutama dalam merumuskan potensi kerja sama
pengelolaan sampah
▪ Sektor informal selaku pihak yang berperan dalam penanganan dan pengurangan sampah
perlu terlibat dalam diskusi penyusunan dokumen optimalisasi sistem pengelolaan sampah

KAK Perencanaan Infrastruktur TPST dan Peningkatan Penanganan Sampah di DAS Citarum | 27

Anda mungkin juga menyukai