BUKU 5
OPERASIONAL
PELAYANAN SPAL-DP
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT PENGEMBANGAN PENYEHATAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
PANDUAN PENGEMBANGAN SISTEM
PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN
(SPAL-DP)
BUKU 5
OPERASIONAL
PELAYANAN SPAL-DP
PENGANTAR
i
PANDUAN PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN (SPAL-DP)
BUKU 5: OPERASIONAL PELAYANAN SPAL-DP
ii
SAMBUTAN IUWASH FOREWORD
Secara sederhana, semakin padat dan besar The rule of thumb is that the denser
and bigger a city is growing, the higher
pertumbuhan suatu kota, diperlukan penerapan
becomes the level of applied technology,
teknologi yang lebih tinggi tingkatannya, yang akan which is immensely impacting on the
berpengaruh terhadap kualitas efluen lebih baik. quality level of residual effluent. In other
Dengan kata lain, teknologi yang rendah menyisakan words, lower technology produces
higher levels of pollution and requires
tingkat pencemaran yang tinggi dan memerlukan more space, whereas higher technology
lahan yang lebih luas, sementara itu teknologi yang produces lower levels of environmental
lebih tinggi menyisakan tingkat pencemaran yang pollution and needs less space.
lebih rendah serta kebutuhan lahan yang lebih
Hence, for keeping environmental health
kecil. Oleh karena itu, untuk memastikan kondisi conditions under control, rapid growing
lingkungan yang sehat, perkotaan yang tumbuh municipalities need to get familiarized
pesat perlu diperkenalkan dengan pilihan teknologi with the introduction more effective
choices of technologies in terms of
yang lebih efektif dari segi mutu efluen dan biaya. residual pollution and costs.
Namun demikian, pilihan teknologi harus terkait
dengan kemampuan dalam hal biaya belanja However, the choice of technology
dan biaya operasional, dari sisi dua pihak yaitu must be link to affordability in terms
of capital expenditures and operational
pemerintah dan masyarakat pada umumnya. expenditures by both the government
Oleh karena itu, pilihan teknologi perlu and the communities at large. Hence, the
mempertimbangkan kondisi sosial ekonomi dari choice of technology needs to consider
socio-economic conditions of the target
kelompok sasaran serta kemampuannya untuk
groups and their capacity to participate.
berpartisipasi.
iii
PANDUAN PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN (SPAL-DP)
BUKU 5: OPERASIONAL PELAYANAN SPAL-DP
iv
SAMBUTAN IUWASH FOREWORD
pertumbuhan penduduk kota, hanya ada satu pilihan supported by regulatory oversight
yaitu membangun kerangka kerja kelembagaan functions which needs to be provided
through government agencies and citizen
yang memungkinkan pengembangan infrastruktur engagement.
dan manajemen pelayanan secara profesional,
didukung oleh fungsi regulasi yang perlu diberikan This Urban Sanitation Guideline is
illustrating field tested options that can
melalui lembaga pemerintah dan keterlibatan forum
be replicated, or at least considered as
masyarakat. references, in the quest of responding
to current and future urban challenges
Buku Panduan Sanitasi Perkotaan ini memberikan of wastewater management. In its core
this guideline is guided by the vision of
ilustrasi pilihan berdasarkan pengalaman pursuing service equality and affordability
lapangan yang dapat direplikasi, atau paling tidak that is providing, over a period of time,
dipertimbangkan sebagai referensi, dalam menyikapi an increasing level of services to an
tantangan perkotaan sekarang dan masa yang akan increasing number of citizens driven by a
city-wide development approach and by
datang dalam pengelolaan air limbah domesik. mandating the development of adequate
Pada intinya panduan ini memiliki visi mengejar resources and capacities to manage
kesetaraan layanan dan keterjangkauan yang available service delivery technologies
and options that are made available in a
menyediakan, selama periode waktu tertentu,
given municipality.
peningkatan layanan terhadap peningkatan jumlah
penduduk yang didorong oleh pendekatan It is trusted that this guideline provides
pembangunan skala kota dan dengan memberi benefits to the parties concerned.
mandat pengembangan kapasitas manajemen yang
memadai yang bertanggung jawab atas pengelolaan
pilihan teknologi yang tersedia dalam kota tersebut.
v
Staf UPTD Bekasi
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
SAMBUTAN IUWASH iii
DAFTAR ISI vii
DAFTAR BUKU DALAM PANDUAN xi
DAFTAR SINGKATAN xii
RINGKASAN BUKU 5 xiii
BAB 1 PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Dasar Penyiapan Panduan Penyelenggaraan
SPAL-DP oleh UPTD 2
1.3 Tentang Panduan Ini 3
vii
BAB 6 MENYIAPKAN ORGANISASI LEMBAGA
OPERATOR LAYANAN 29
6.1 Dari Konsep Kerja ke Kinerja Pelayanan
SPAL-DP 29
6.2 Manajemen dan Administrasi Lembaga 31
Operator UPTD
6.2.1 Struktur Organisasi: 31
6.2.2 Kompetensi Manajemen 32
6.2.3 Kompetensi Leadership 33
6.2.4 Kompetensi Manajerial 34
6.2.5 Kelengkapan Administrasi 35
6.2.6 Rencana Kerja dan Anggaran: 37
6.2.7 Prosedur Operasi Standar (SOP): 39
6.2.8 Laporan Bulanan dan Tahunan 40
viii
DAFTAR ISI
BAB 10
PRINSIP TANGGAP GENDER DALAM
LEMBAGA OPERATOR 137
10.1 Latar Belakang 137
10.2 Pelaksanaan tanggap gender dalam Fungsi 138
Lembaga Operator SPAL-DP
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Baku Mutu Air Limbah Domestik berdasarkan
Kepmen Lingkungan Hidup No 112/2003 21
Tabel 2 Peran Pelaku dalam Pengelolaan SPAL-DP 27
Tabel 3 Tugas SKPD/UPTD dalam Penyediaan Kelengkapan
Administrasi Keuangan Berdasarkan Permendagri
No 13/2006 36
Tabel 4 Model Struktur Personel SPAL-DP 47
Tabel 5 Metode Seleksi Pegawai/Karyawan UPTD 52
Tabel 6 Kerangka Logis Pematauan dan Pelaporan
Kinerja UPTD 132
Tabel 7 Kerangka Pelaporan Kinerja Karyawan 134
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Pilar Pengelolaan SPAL-DP 1
Gambar 2 Tugas dan Fungsi Institusi SPAL-DP Sesuai
Kerangka Kerja Air Limbah 14
ix
DAFTAR ISI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Contoh Rencana Kerja Jangka Menengah UPTD
Lampiran 2 Contoh Rencana Kerja Dan Rencana Anggaran Tahunan
UPTD SPAL-DP
Lampiran 3 Contoh Uraian Tugas Karyawan UPTD
Lampiran 4 Contoh Profil Data Karyawan
Lampiran 5 Inventarisasi Aset
Lampiran 6 Contoh Dokumen Perjanjian Kerjasama Lembaga
Operator
Lampiran 7 Contoh Kuesioner Survai Kepuasan Pelanggan
Lampiran 8 Contoh Lembar Monitoring Kinerja Uptd
x
Daftar Buku Dalam Panduan Pengembangan Sistem Pengelolaan Air
Limbah Domestik Perkotaan (SPAL-DP)
Buku yang tercakup dalam Panduan Pengembangan Sistem Pengelolaan Air Limbah
Domestik Perkotaan (SPAL-DP) terdiri dari lima buku yang disusun secara sistematis
dengan struktur sebagai berikut:
Buku ini menjelaskan kepada pembaca mengenai konsep kerangka kerja SPAL-DP dan
Panduan Pengembangan Sistem bagaimana konsep ini dioperasionalkan oleh daerah untuk mencapai kinerja pelayanan,
Pengelolaan Air Limbah Domestik serta menjelaskan panduan-panduan yang digunakan dalam pendampingan kepada
Perkotaan (SPAL-DP) daerah. Isi buku 1 mencakup:
Konsep SPAL-DP
BUKU 1: PENJELASAN UMUM Proses Operasionalisasi Kerangka Kerja SPAL-DP
PENGEMBANGAN SPAL-DP Panduan yang digunakan
Ringkasan isi buku panduan
Buku ini menjelaskan kepada pembaca mengenai dukungan dari Pemerintah Daerah
Panduan Pengembangan Sistem yang dibutuhkan untuk efektivitas pengelolaan air limbah domestik perkotaan
Pengelolaan Air Limbah Domestik mencakup aspek peraturan, perencanaan, pengawasan, lembaga operator dan
Perkotaan (SPAL-DP) kebijakan subsidi dan retribusi. Isi buku ini mencakup:
Penyediaan Peraturan Pengelolaan SPAL-DP
BUKU 4: DUKUNGAN Rencana Operasional Pencapaian Kinerja SPAL-DP
PEMERINTAH DALAM Pengawasan Penyelenggaraan SPAL-DP
PENGEMBANGAN SPAL-DP Lembaga Operator pelayanan air limbah domestik
Kebijakan Subsidi/Retribusi Pelayanan SPAL-DP
xi
DAFTAR SINGKATAN
xii
RINGKASAN BUKU 5
xiii
PANDUAN PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN (SPAL-DP)
BUKU 5: OPERASIONAL PELAYANAN SPAL-DP
xiv
1. PENDAHULUAN
ANGGARAN
OPERATOR
RENCANA
1
PANDUAN PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN (SPAL-DP)
BUKU 5: OPERASIONAL PELAYANAN SPAL-DP
2
1. PENDAHULUAN
3
PANDUAN PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN (SPAL-DP)
BUKU 5: OPERASIONAL PELAYANAN SPAL-DP
4
Pemindahan lumpur tinja dari
truk ke stasiun penerima IPLT
(Puti Cempo Solo)
2. UPTD SPAL-DP SEBAGAI LEMBAGA OPERATOR
PELAYANAN PUBLIK
7
PANDUAN PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN (SPAL-DP)
BUKU 5: OPERASIONAL PELAYANAN SPAL-DP
8
2. UPTD SPAL-DP SEBAGAI LEMBAGA OPERATOR
PELAYANAN PUBLIK
9
PANDUAN PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN (SPAL-DP)
BUKU 5: OPERASIONAL PELAYANAN SPAL-DP
10
Pemindahan lumpur ke
unit pengolah (Bekasi)
3. TUPOKSI DAN PELAKSANAANNYA
3.1 Mandat
13
PANDUAN PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN (SPAL-DP)
BUKU 5: OPERASIONAL PELAYANAN SPAL-DP
Gambar 2: Tugas dan Fungsi Institusi SPAL-DP Sesuai Kerangka Kerja Air Limbah
"Tugas Utama Dari gambar ini dapat dijelaskan Tugas Pokok UPTD
Mengelola layanan sebagai berikut:
lumpur tinja
termasuk IPLT a. Mengelola layanan lumpur tinja termasuk IPLT.
Mengelola SPAL- Tujuan dari pengelolaan layanan lumpur tinja oleh
DP Skala Kawasan lembaga operator adalah pencapaian efisiensi dan
dan Kota keberkelanjutan dalam pelayanan lumpur tinja
Membina KPP/ terpadu/terjadwal dengan baku mutu yang berasal
KPS/KSM SPAL-DP dari tangki septik pribadi atau IPAL komunal/
Skala Komunal/ permukiman serta kawasan.
Permukiman
Mendorong b. Mengelola SPAL-DP Skala Kawasan dan Skala Kota.
Pengembangan Tujuan pengelolaan SPAL-DP skala kawasan dan
SPAL-DP Sistem kota pada prinsipnya sama dengan pengelolaan
Setempat." lumpur tinja terpadu, yaitu pemakaian kapasitas
instalasi terpasang dan pengelolaan instalasi yang
efektif untuk menghasilkan efluen sesuai dengan
baku mutu.
14
3. TUPOKSI DAN PELAKSANAANNYA
Fungsi Utama: Dari gambar di atas dapat dijelaskan fungsi UPTD sebagai
Perencanaan berikut:
Desain
Pelaksanaan a. Fungsi dalam Perencanaan. Fungsi perencanaan
konstruksi UPTD khususnya dalam perencanaan aset
Pengoperasian baru adalah memberikan kontribusi berupa:
data kebutuhan pelayanan, faktor-faktor teknis
yang perlu dipertimbangkan dalam menetapkan
rencana pilihan teknologi, dan menentukan
area layanan sesuai dengan pilihan teknis yang
tersedia, terutama: sistem skala rumah tangga/
individu, sistem skala komunal/permukiman dan
sistem skala terpusat perkotaan. Peran UPTD
dalam fungsi perencanaan diperlukan karena pada
akhirnya sarana tersebut dikelola oleh UPTD dan
pengalaman perencanaan akan membantu UPTD
dalam manajemen operasinya.
15
PANDUAN PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN (SPAL-DP)
BUKU 5: OPERASIONAL PELAYANAN SPAL-DP
16
3. TUPOKSI DAN PELAKSANAANNYA
Fokus Pemantauan
Efektivitas dan efisiensi pencapaian kinerja layanan
Keberlanjutan fungsi dan pengelolaan sarana
Meningkatnya jumlah penerima manfaat pelayanan
Kontribusi hasil pengelolaan sarana terhadap pencapaian target cakupan dan
mutu pelayanan
Perencanaan sarana dan prasarana sesuai dengan kebutuhan, isu dan
permasalahan
Pilihan teknologi sesuai dengan kondisi dan kebutuhan lapangan
Terpenuhinya standar kualitas konstruksi
17
Pemeliharaan IPAL komunal (Solo)
4. PEMBANGUNAN AIR LIMBAH DALAM PENYEHATAN
LINGKUNGAN DAN KONSERVASI
19
PANDUAN PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN (SPAL-DP)
BUKU 5: OPERASIONAL PELAYANAN SPAL-DP
20
4. PEMBANGUNAN AIR LIMBAH DALAM PENYEHATAN
LINGKUNGAN DAN KONSERVASI
Tabel 1: Baku Mutu Air Limbah Domestik berdasarkan Kepmen Lingkungan Hidup No 112/2003
21
Sedot tangki septik oleh UPTD (Makassar)
5. KERANGKA KERJA SPAL-DP DAN MEKANISME
PELAKSANAANNYA
SAN 1: SAN 2:
Sistim Setempat Sistim Permukiman SAN 3:
Individual dan Komunal IPAL dikelola oleh KSM/KPP Sistim
Terpusat
SAN 4: IPAL Kawasan
Pengelolaan Lumpur Tinja Terpadu dan Perkotaan
Penyedotan, Angkutan, Pengolahan, Pembuangan &
Pemanfaatan Kembali
23
PANDUAN PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN (SPAL-DP)
BUKU 5: OPERASIONAL PELAYANAN SPAL-DP
24
5. KERANGKA KERJA SPAL-DP DAN MEKANISME
PELAKSANAANNYA
25
PANDUAN PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN (SPAL-DP)
BUKU 5: OPERASIONAL PELAYANAN SPAL-DP
26
5. KERANGKA KERJA SPAL-DP DAN MEKANISME
PELAKSANAANNYA
Pelaku Peran
9. Kelompok Swadaya Mitra lembaga operator dalam penyediaan sarana pengelolaan air
Masyarakat/Kelompok
limbah misalnya pengusaha penyedotan lumpur tinja
Pengelola Sarana
11. Lembaga Keuangan Mitra lembaga operator dalam penyediaan sarana kepada
Mikro dan Wirausaha
masyarakat dalam rangka peningkatan akses sanitasi yang layak
Sanitasi
27
Test indeks volume lumpur
6. MENYIAPKAN ORGANISASI LEMBAGA OPERATOR
LAYANAN
PEMDA
DINAS UPTD
REGULASI
Kerangka SPAL-DP
Road Map SPAL-DP
Tupoksi SPAL-DP Pedoman
STRUKTUR
ORGANISASI SOP
Note:
Tupoksi = Role & Function of the JOB DESK/L.K
Revisi RENSTA Operation
SOP = Work Flow Diagram RECRUITMENT
Rencana Kerja Job Desk = Scope of Work for
Tahunan Individuals CAP. BUILDING
L.K = Specific for Implementing
a Single Task.
ANGGARAN OPERASI
KINERJA
MONITORING PELAYANAN
29
PANDUAN PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN (SPAL-DP)
BUKU 5: OPERASIONAL PELAYANAN SPAL-DP
30
6. MENYIAPKAN ORGANISASI LEMBAGA OPERATOR
LAYANAN
31
PANDUAN PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN (SPAL-DP)
BUKU 5: OPERASIONAL PELAYANAN SPAL-DP
Gambar 7 : UPTD Dalam Struktur Organisasi SKPD Dinas Pekerjaan Umum Daerah
Kepala Dinas PU
Sekretaris
Bidang Penyehatan
Lingkungan Bidang Bidang Bidang
Kepala UPTD
32
keterampilan) menyeluruh dan sikap dari pimpinan
tim manajemen dalam menjalankan tupoksi lembaga
operator.
33
PANDUAN PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN (SPAL-DP)
BUKU 5: OPERASIONAL PELAYANAN SPAL-DP
34
6. MENYIAPKAN ORGANISASI LEMBAGA OPERATOR
LAYANAN
35
PANDUAN PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN (SPAL-DP)
BUKU 5: OPERASIONAL PELAYANAN SPAL-DP
36
6. MENYIAPKAN ORGANISASI LEMBAGA OPERATOR
LAYANAN
37
PANDUAN PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN (SPAL-DP)
BUKU 5: OPERASIONAL PELAYANAN SPAL-DP
Posisi Road Map SPAL-DP, Rencana Jangka Menengah dan Rencana Kerja Tahunan
UPTD digambarkan sebagai berikut:
Contoh Rencana Jangka Menengah dan Rencana Kerja Tahunan UPTD lihat pada
Lampiran 1 & II.
38
6. MENYIAPKAN ORGANISASI LEMBAGA OPERATOR
LAYANAN
39
PANDUAN PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN (SPAL-DP)
BUKU 5: OPERASIONAL PELAYANAN SPAL-DP
40
IPLT Makassar
7. KOMPETENSI LEMBAGA OPERATOR
43
PANDUAN PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN (SPAL-DP)
BUKU 5: OPERASIONAL PELAYANAN SPAL-DP
44
7. KOMPETENSI LEMBAGA OPERATOR
Perencanaan
SDM dan
Deskripsi
Pekerjaan
Kepatuhan Perekrutan
Hukum Karyawan
Hubungan HRD
Karyawan Strategy Pelatihan
Penghargaan Manajemen
Kinerja
Kesehatan &
Keselamatan
45
PANDUAN PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN (SPAL-DP)
BUKU 5: OPERASIONAL PELAYANAN SPAL-DP
46
7. KOMPETENSI LEMBAGA OPERATOR
Pendidikan
Nama Jabatan Sertfikasi Pelatihan
(T: Teknis, NT: Non Teknis)
3. Kabag Teknis
a. Kasubag Perencanaan S1 (T) Manajemen
b. Kasubag Pemb. & S1/D3 (T/NT) Proses Pengolahan
Pengembangan S1/D3 (T) Penelitan Kualitas
c. Staf Bag Teknis S1/D3/SLTA (T) Pelaksanaan pemb.
47
PANDUAN PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN (SPAL-DP)
BUKU 5: OPERASIONAL PELAYANAN SPAL-DP
48
7. KOMPETENSI LEMBAGA OPERATOR
49
PANDUAN PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN (SPAL-DP)
BUKU 5: OPERASIONAL PELAYANAN SPAL-DP
50
7. KOMPETENSI LEMBAGA OPERATOR
Pelaksanaan (Proses)
Iklan Kriteria Seleksi
Seleksi
Wawancara untuk
Seleksi Administrasi Bobot Penilaian untuk aspek: sikap, perilaku
masing-masing aspek & wawasan
51
PANDUAN PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN (SPAL-DP)
BUKU 5: OPERASIONAL PELAYANAN SPAL-DP
52
7. KOMPETENSI LEMBAGA OPERATOR
53
PANDUAN PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN (SPAL-DP)
BUKU 5: OPERASIONAL PELAYANAN SPAL-DP
54
7. KOMPETENSI LEMBAGA OPERATOR
pelatihan."
Terakhir, staf O&P lembaga operator dan kegiatan yang
mereka lakukan adalah merupakan bagian yang paling
terlihat dari lembaga dan ini menggambarkan citra
kota atas utilitas publik mereka yang berasa di jalankan
kota. Untuk alasan ini, personil perlu dilatih dalam apa
yang diharapkan dalam pelayanan publik dan bagaimana
untuk menangani secara efektif dengan publik dan
menyajikan citra yang baik untuk Pemda.
55
PANDUAN PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN (SPAL-DP)
BUKU 5: OPERASIONAL PELAYANAN SPAL-DP
56
7. KOMPETENSI LEMBAGA OPERATOR
57
PANDUAN PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN (SPAL-DP)
BUKU 5: OPERASIONAL PELAYANAN SPAL-DP
58
7. KOMPETENSI LEMBAGA OPERATOR
59
PANDUAN PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN (SPAL-DP)
BUKU 5: OPERASIONAL PELAYANAN SPAL-DP
60
7. KOMPETENSI LEMBAGA OPERATOR
"Kerjasama dengan 7.2.2. Kerja Sama dengan Pihak Swasta dan Kelompok
swasta dan kelompok Masyarakat
masyarakat Kerjasama dengan pihak lain dalam pelayanan SPAL-
membantu mengatasi DP dilindung secara hukum sebagaimana diatur dalam
keterbatasan sumber Undang-Undang No. 25 tahun 2009 tentang Pelayanan
daya UPTD." Publik pasal 13 ayat 1 yang menyatakan: Penyelenggara
dapat melakukan kerja sama dalam bentuk penyerahan
se bagian tugas penyelenggaraan pelayanan publik
kepada pihak lain. Penyelenggaraan kerjasama dengan
pihak lain dimaksudkan sebagai upaya dalam percepatan
pemenuhan layanan dikarenakan keterbatasan sumber
daya pelayanan yang dimiliki oleh UPTD. Untuk
menjamin kualitas kerjasana pelayanan dalam pasal 13
ayat 1 dalam Undang-Undang ini dijelaskan bahwa:
61
PANDUAN PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN (SPAL-DP)
BUKU 5: OPERASIONAL PELAYANAN SPAL-DP
62
7. KOMPETENSI LEMBAGA OPERATOR
63
PANDUAN PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN (SPAL-DP)
BUKU 5: OPERASIONAL PELAYANAN SPAL-DP
64
7. KOMPETENSI LEMBAGA OPERATOR
Prinsip 2: Pilihan pemerintah daerah tentang kemitraan publik dan swasta harus
didasarkan pada analisis biaya-manfaat dengan mempertimbangkan beberapa model
alternatif.
Prinsip 3: Tidak ada pelayanan publik - terlepas dari tingkat keterlibatan swasta -
tanpa menilai sejauh mana biaya yang dapat dibayar oleh pengguna; dan, dalam kasus
keterbatasan pendapatan (short-fall), sumber keuangan apapun dapat dimobilisasi.
Gagasan ini adalah memberikan pembinaan bahwa keterlibatan sektor swasta perlu
dilakukan dalam prinsip solusi win-win-win dimana: (i) pengguna akhir / pelanggan
agar mendapatkan layanan "nilai atas uang" (value for money), (ii) operator pihak
swasta mendapatkan "laba atas investasi" (ROI) secara wajar, dan (iii) permerintah
daerah dapat meningkatnya keberhasilan layanan publik.
Prinsip 4: Pembagian risiko antara pihak swasta dan sektor publik akan sangat
ditentukan oleh model keterlibatan swasta yang dipilih, termasuk pembagian beban
tanggung jawab. Pemilihan model tertentu dan pembagian risiko harus didasarkan
pada hasil penilaian terhadap kepentingan publik.
Prinsip 5: Disiplin fiskal dan transparansi harus dijaga, dan potensi implikasi keuangan
publik dalam berbagi tanggung jawab untuk infrastruktur dengan sektor swasta
sepenuhnya harus dipahami.
Prinsip 6: Dukungan terkait (dari segi peraturan dan instansi pemerintah) untuk
mendorong investasi layanan dan/atau pembangunan infrastruktur, yang berimplikasi
65
PANDUAN PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN (SPAL-DP)
BUKU 5: OPERASIONAL PELAYANAN SPAL-DP
tingginya standar good governance (pemerintahan yang baik) dan swasta, transparansi
dan supremasi hukum, termasuk perlindungan hak milik dan hak kontrak, merupakan
bagian penting dalam menarik partisipasi sektor swasta.
Prinsip 9: Pihak berwenang yang bertanggung jawab untuk pelaksanaan KPS harus
memiliki kapasitas dalam mengelola proses tersebut dengan pihak-pihak yang terlibat
dalam kemitraan atas dasar kesetaraan antara mitra.
Prinsip 10: Mekanisme perjanjian yang bersifat lintas wilayah termasuk perjanjian di
tingkat regional dapat diselenggarakan.
Prinsip 11: Perjanjian formal antara pemerintah dan sektor swasta harus ditentukan
berdasarkan layanan infrastruktur berbasis output atau kinerja yang akan diberikan
kepada masyarakat diverifikasi berdasarkan spesifikasi layanan. Hal ini harus mencakup
ketentuan mengenai tanggung jawab dan pembagian risiko dalam kasus kejadian yang
tak terduga.
Prinsip 12: Regulasi tentang layanan infrastruktur perlu dipercayakan secara khusus
kepada instansi khusus pemerintah yang berkompeten, baik dari segi sumber daya dan
perlindungan kontrak KPS dari hal-hal yang tidak semestinya terjadi.
66
7. KOMPETENSI LEMBAGA OPERATOR
Contoh Naskah Perjanjian Kerjasama antara UPTD dengan swasta lihat pada
lampiran 6.
67
PANDUAN PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN (SPAL-DP)
BUKU 5: OPERASIONAL PELAYANAN SPAL-DP
68
7. KOMPETENSI LEMBAGA OPERATOR
69
PANDUAN PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN (SPAL-DP)
BUKU 5: OPERASIONAL PELAYANAN SPAL-DP
70
7. KOMPETENSI LEMBAGA OPERATOR
71
PANDUAN PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN (SPAL-DP)
BUKU 5: OPERASIONAL PELAYANAN SPAL-DP
72
7. KOMPETENSI LEMBAGA OPERATOR
Perencanaan
pengelolaan, meliputi jumlah
pelanggan saat ini dan penambahan jumlah
pelanggan baru, kebutuhan sumber daya (SDM,
biaya dan peralatan pelayanan), teknis pelaksa
naan berdasarkan ketersediaan sumber daya
dan penyediaan SOP
Pelaksanaan operasi yaitu mengoperasikan sis-
tem sesuai rencana yang ditetapkan mencakup
pengoperasian dari rumah tangga sampai di
tempat pengolahan dengan menggunakan SOP
Melakukan penagihan dan pengadmistrasian
restribusi jasa layanan
Hubungan pelanggan, yaitu membangun hu
bungan yang baik dengan pelanggan melalui
pusat layanan pelanggan (customer care service
dilengkapi dengan customer data base), pusat
layanan pengaduan pelanggan (hot line) dan
memberikan respon dengan cepat atas aduan
pelanggan
Pemeliharaan sarana yaitu melakukan perawat
an secara berkala terhadap sistem dari hulu
sampai hilir
Monev dan pengendalian operasi, yaitu me-
mastikan proses operasi dari hulu sampai hilir
sesuai dengan SOP dan melakukan pengujian
kualitas efluent untuk memastikan tetap me-
menuhi syarat baku mutu limbah.
Bagian ini memberikan gambaran umum
tentang pilihan operasi dan pemeliharaan
(O&P) pelayanan masyarakat dan kemungkinan
dampak dari pilihan tersebut.
73
PANDUAN PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN (SPAL-DP)
BUKU 5: OPERASIONAL PELAYANAN SPAL-DP
74
7. KOMPETENSI LEMBAGA OPERATOR
75
PANDUAN PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN (SPAL-DP)
BUKU 5: OPERASIONAL PELAYANAN SPAL-DP
76
7. KOMPETENSI LEMBAGA OPERATOR
77
PANDUAN PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN (SPAL-DP)
BUKU 5: OPERASIONAL PELAYANAN SPAL-DP
78
7. KOMPETENSI LEMBAGA OPERATOR
79
PANDUAN PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN (SPAL-DP)
BUKU 5: OPERASIONAL PELAYANAN SPAL-DP
80
7. KOMPETENSI LEMBAGA OPERATOR
81
PANDUAN PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN (SPAL-DP)
BUKU 5: OPERASIONAL PELAYANAN SPAL-DP
82
7. KOMPETENSI LEMBAGA OPERATOR
Kepala
UPTD
83
PANDUAN PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN (SPAL-DP)
BUKU 5: OPERASIONAL PELAYANAN SPAL-DP
Kepala
UPTD
84
7. KOMPETENSI LEMBAGA OPERATOR
85
PANDUAN PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN (SPAL-DP)
BUKU 5: OPERASIONAL PELAYANAN SPAL-DP
86
7. KOMPETENSI LEMBAGA OPERATOR
N T I F I K AS
Pelayanan IDE I Analisis
TERTARIK
LOYAL
Customer Web
Database site
87
PANDUAN PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN (SPAL-DP)
BUKU 5: OPERASIONAL PELAYANAN SPAL-DP
88
7. KOMPETENSI LEMBAGA OPERATOR
89
PANDUAN PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN (SPAL-DP)
BUKU 5: OPERASIONAL PELAYANAN SPAL-DP
90
7. KOMPETENSI LEMBAGA OPERATOR
91
PANDUAN PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN (SPAL-DP)
BUKU 5: OPERASIONAL PELAYANAN SPAL-DP
92
7. KOMPETENSI LEMBAGA OPERATOR
93
PANDUAN PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN (SPAL-DP)
BUKU 5: OPERASIONAL PELAYANAN SPAL-DP
94
7. KOMPETENSI LEMBAGA OPERATOR
95
PANDUAN PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN (SPAL-DP)
BUKU 5: OPERASIONAL PELAYANAN SPAL-DP
96
7. KOMPETENSI LEMBAGA OPERATOR
97
PANDUAN PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN (SPAL-DP)
BUKU 5: OPERASIONAL PELAYANAN SPAL-DP
98
7. KOMPETENSI LEMBAGA OPERATOR
99
PANDUAN PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN (SPAL-DP)
BUKU 5: OPERASIONAL PELAYANAN SPAL-DP
100
7. KOMPETENSI LEMBAGA OPERATOR
Versi lengkap toolkit ini, beserta panduan fasilitator (Facilitator's Guide) dapat
dipelajari dan diunduh di www.10step-toolkit.org.
101
PANDUAN PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN (SPAL-DP)
BUKU 5: OPERASIONAL PELAYANAN SPAL-DP
si
Promo
Ha
rg
a
t
Tempa
Prod
M
as
uk
ya
ra
ka
t
kan
Kebija
102
7. KOMPETENSI LEMBAGA OPERATOR
103
PANDUAN PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN (SPAL-DP)
BUKU 5: OPERASIONAL PELAYANAN SPAL-DP
104
7. KOMPETENSI LEMBAGA OPERATOR
105
PANDUAN PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN (SPAL-DP)
BUKU 5: OPERASIONAL PELAYANAN SPAL-DP
106
7. KOMPETENSI LEMBAGA OPERATOR
107
PANDUAN PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN (SPAL-DP)
BUKU 5: OPERASIONAL PELAYANAN SPAL-DP
Laporan Mingguan
Sistim Informasi Manajemen Kepala Unit
Layanan Pelanggan
Kebijakan Review
Review Sistem dan Proses Kinerja
dan Prosedur Pengambilan Staf
Keputusan
108
7. KOMPETENSI LEMBAGA OPERATOR
Ikuti selalu SOP tentang proses dan pilihan dalam penanganan pengaduan.
Beberapa kasus pengaduan dapat langsung diselesaikan untuk kepuasan pelanggan
oleh staf CCU, akan tetapi dalam kasus yang lebih rumit memerlukan petugas
administrasi atau staf teknis, bahkan pimpinan lembaga operator untuk proses
penyelesaiannya.
Cobalah untuk tetap tenang ketika menghadapi keluhan, sekalipun pelanggan
menjadi marah atau konfrontatif. Tujuan utamanya adalah untuk mengubah
pengalaman negatif mereka menjadi positif, sebab dengan berdebat hanya akan
membuat situasi lebih buruk.
Keluhan harus selalu diselesaikan secepat mungkin. Tujuannya adalah untuk
membuat pelanggan merasa seolah-olah masalah mereka sedang diperlakukan
sebagai prioritas, tanpa terburu-buru.
Jaga catatan komprehensif dari semua keluhan pelanggan, dari awal sampai akhir
pemecahannya. Dari data base pelanggan yang karyawan miliki karyawan dapat
menilai catatan tersebut secara berkala, mengidentifikasi keluhan keluhan secara
umum, dan mengambil langkah-langkah untuk proses peningkatan perusahaan.
Semua anggota staf yang menghadapi pelanggan harus dilatih untuk menangani
keluhan. Jika memungkinkan, memberikan karyawan beberapa otoritas ketika
harus mengembalikan uang atau upaya lain yang menyenangkan. Memaksa
pelanggan harus menunggu keputusan manajer akan dapat membuat situasi yang
yang lebih buruk.
109
PANDUAN PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN (SPAL-DP)
BUKU 5: OPERASIONAL PELAYANAN SPAL-DP
110
7. KOMPETENSI LEMBAGA OPERATOR
"Tujuan yang jelas dan Tujuan survei: tujuan yang jelas dan ringkas untuk
ringkas untuk setiap setiap survei yang diperlukan, untuk memastikan
survei yang diperlukan, bahwa informasi yang diperoleh relevan dan sumber
untuk memastikan daya yang diperlukan untuk survei digunakan secara
bahwa informasi yang efisien. Pertanyaan survei harus memberikan umpan
diperoleh relevan dan balik yang berharga untuk meningkatkan tingkat
sumber daya yang kepuasan pelanggan, dan mempromosikan aspek
diperlukan untuk survei penting perkembangan layanan. Untuk mendapatkan
digunakan secara manfaat maksimal dari survei pelanggan perlu
efisien." dipastikan diperolehnya pendapat baik yang
mendukung maupun yang bersifat kritis.
111
PANDUAN PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN (SPAL-DP)
BUKU 5: OPERASIONAL PELAYANAN SPAL-DP
112
7. KOMPETENSI LEMBAGA OPERATOR
113
PANDUAN PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN (SPAL-DP)
BUKU 5: OPERASIONAL PELAYANAN SPAL-DP
114
(Kanan) Penyuluhan
pemeliharaan sarana sanitasi.
Untuk referensi lihat Buku: Panduan Proyeksi Keuangan Layanan Lumpur Tinja
Terjadwal
117
PANDUAN PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN (SPAL-DP)
BUKU 5: OPERASIONAL PELAYANAN SPAL-DP
"Biaya retribusi adalah Biaya retribusi adalah jumlah kebutuhan biaya pertahun
jumlah kebutuhan dibagi jumlah pelanggan akan menghasilkan jumlah minimal
biaya pertahun dibagi tarif dasar per bulan untuk pelanggan. Mempertimbangkan
jumlah pelanggan kebutuhan biaya dan harga setiap tahun mengalami kenai-
akan menghasilkan kan sebaiknya dalam menghitung kebutuhan operasional
jumlah minimal tarif dan retribusi menggunakan sakala waktu tiga atau lima
dasar per bulan untuk tahun dengan cara:
pelanggan."
Jumlah kebutuhan pertahun dikalikan 3 atau 5 ditambah
rata rata kenaikan pertahun sehingga menghasilkan jumlah
kebutuhan total selama 3 atau 5 tahun. Untuk pembagi
adalah jumlah pelanggan tahun ini ditambah rata rata
kenaikan selama tiga atau lima tahun ke depan kemudian
dari jumlah keseluruhan sebagai pembagi dari jumlah total
kebutuhan selama 3 atau 5 tahun.
118
8. PENGELOLAAN PENDAPATAN
"Total pendapatan Total biaya untuk lembaga operator sanitasi dapat dibagi
secara keseluruahn menjadi: (i) biaya modal (termasuk biaya penggantian dan
yang dibutuhkan untuk biaya kesempatan modal), (ii) biaya operasi dan belanja
menutupi semua pemeliharaan (untuk memastikan aset tetap yang ada da-
pengeluaran dan pat dioperasikan dengan baik dan tetap beroperasi untuk
sumber daya keuangan masa pakai sesuai yang diproyeksikan).
harus diidentifikasi dan
ditetapkan." Proses bergerak menuju biaya tarif reflektif (berapa jumlah
yang harus dibayar oleh pelanggan, berapa jumlah penda-
patan yang diharapkan, apakah sesuai dengan total biaya)
harus dimulai secepatnya dalam rangka meningkatkan
keberlanjutan layanan. Walaupun biaya modal mungkin
tidak tercermin dalam kebijakan Pemerintah Indonesia
saat ini, dalam penetapan tarif pelanggan, Pemda dan
lembaga operator harus memahami nilai dari layanan, yaitu
nilai "full cost recovery".
119
PANDUAN PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN (SPAL-DP)
BUKU 5: OPERASIONAL PELAYANAN SPAL-DP
120
8. PENGELOLAAN PENDAPATAN
121
PANDUAN PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN (SPAL-DP)
BUKU 5: OPERASIONAL PELAYANAN SPAL-DP
122
8. PENGELOLAAN PENDAPATAN
123
PANDUAN PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN (SPAL-DP)
BUKU 5: OPERASIONAL PELAYANAN SPAL-DP
124
8. PENGELOLAAN PENDAPATAN
125
PANDUAN PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN (SPAL-DP)
BUKU 5: OPERASIONAL PELAYANAN SPAL-DP
126
8. PENGELOLAAN PENDAPATAN
"Setiap kebijakan yang Setiap kebijakan yang akan diambil akan membawa konsek-
akan diambil akan wensi finansial pada lembaga operator. Untuk menghindari
membawa konsekuensi dan menjaga kelangsungan pelayanan ini secara jangka
finansial pada lembaga panjang maka perlu dibuatkan proyeksi keuangan.
operator. Untuk
menghindari dan Dalam proyeksi keuangan akan ditunjukkan beberapa hal
menjaga kelangsungan terkait:
pelayanan ini secara Kecukupan retribusi untuk menutup biaya
jangka panjang, maka operasionalnya
perlu dibuatkan Besaran biaya operasional yang dikeluarkan per tahun
proyeksi keuangan." Besaran biaya pengolahan dan biaya manajemen
Kinerja operasional untung atau rugi (jika BLUD atau
Perusahaan Daerah)
Kebutuhan subsidi yang diperlukan untuk menjamin
keberlangsungan program
127
PANDUAN PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN (SPAL-DP)
BUKU 5: OPERASIONAL PELAYANAN SPAL-DP
Retribusi
Surplus/Subsidi
Pelayanan
Keterangan:
1. Langkah dimulai dengan membuka file excel untuk
melakukan Perhitungan Operasional
2. Kemudian dilanjutkan dengan membuka file
tersebut dan mengisi sheet Proyeksi Keuangan
3. Pengisian dilakukan hanya pada cell yang berwarna
kuning dari setiap sheet,
128
8. PENGELOLAAN PENDAPATAN
untuk menutup biaya dan sambungan rumah yang akan ikut dalam
operasional. Arus program layanan pelanggan
kas yang dihasilkan Jumlah terlayani (% perkiraan jumlah pelanggan
juga positif dimana yang layak untuk ikut dalam program layanan
tidak ada subsidi yang pelanggan
diperlukan." Periode optimalisasi pelayanan dari target yang
dibuat
Nilai retribusi pelayanan (Rp) per RT per bulan.
Nilai tersebut adalah perkiraan retribusi pelanggan
berdasarkan atas jumlah keseluruhan biaya yang
dikeluarkan. Angka pada baris ini dapat menjadi
panduan nilai retribusi yang seharusnya
Perkiraan peningkatan biaya untuk tahun-tahun
berikutnya
Perkiraan efisiensi penagihan
Data masukan ini sebagai proyeksi tingkat penagihan.
Implikasi dari tingkat penagihan akan mempengaruhi
kondisi arus kas dan saldo kas yang akan terjadi.
129
Test kualitas lumpur tinja untuk
mengetahui karakteristiknya
(Jakarta)
9. PEMANTAUAN INTERN DAN PELAPORAN
131
PANDUAN PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN (SPAL-DP)
BUKU 5: OPERASIONAL PELAYANAN SPAL-DP
(1) Sebanyak xxx (1) Meningkatkan (1) Hasil pencapaian (1) Rencana kerja bagian yang
jamban keluarga cakupan rencana tahunan disepakati
SNI (baru) pelayanan sedot (pelaksanaan
(2) Alokasi anggaran
terbangun tangki septik kegiatan sesuai
rumah tangga jadwal) (3) Alokasi SDM
(2) Sebanyak xxx RT
dari ..% menjadi .
terlayani (2) SOP dijalankan (4) Hubungan dengan SKPD
...% pada tahun
penyedotan sesuai dengan Induk dan mitra
xxxx
lumpur tinja ketentuan
(2) Meningkatkan
(3) Sebanyak xxx (3) Pekerjaan
cakupan
RT mendapat individu sesuai
pelayanan skala
sambungan dengan
komunal dari
(menjadi penjabaran
..% menjadi ..%
pelanggan) IPAL uraian tugas
pada tahun xxxx
skala permukiman
(4) Jumlah aduan
(3) Meningkatkan
(4) Sebanyak xxx RT pelanggan yang
cakupan
mendapat terselesaikan
pelayanan skala
sambungan
kawasan/terpusat (5) % capaian
rumah pelalyanan
dari ..% menjadi penagihan
SPAL-DP skala
..% pada th xxxx retribusi
kawasan/ terpusat
132
9. PEMANTAUAN INTERN DAN PELAPORAN
133
PANDUAN PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN (SPAL-DP)
BUKU 5: OPERASIONAL PELAYANAN SPAL-DP
Orientasi atau penjelasan Menyusun rencana kerja Target output terukur yang
mengenai uraian tugas individual ditetapkan misal:
dan target kinerjanya Melakukan komunikasi dengan Jumlah pelanggan yang dilayani
Penguatan kapasitas supervisor Jumlah calon pelanggan yang
tentang pengetahuan Melakukan kerjasama dengan tim didaftar menjadi pelanggan
teknis yang dibutuhkan Melaporkan hasil pekerjaan tepat baru
untuk menjalankan
waktu Kelengkapan Data Base
tugasnya
Menjalankan SOP dengan benar pelanggan
Biaya operasional
Disiplin dalam bekerja Efisiensi penagihan
yang dialokasikan untuk
mendukung pekerjaannya Kemauan belajar untuk
peningkatan diri
Menunjukkan inovasi dan inisiatif
dalam pencapaian target kinerja
yang lebih efektif
Merasa memiliki terhadap tim
134
9. PEMANTAUAN INTERN DAN PELAPORAN
135
Ruang kontrol UPTD Bekasi
10. PRINSIP TANGGAP GENDER DALAM LEMBAGA
OPERATOR
137
PANDUAN PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN (SPAL-DP)
BUKU 5: OPERASIONAL PELAYANAN SPAL-DP
138
10. PRINSIP TANGGAP GENDER DALAM LEMBAGA
OPERATOR
139
PANDUAN PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN (SPAL-DP)
BUKU 5: OPERASIONAL PELAYANAN SPAL-DP
LAMPIRAN 1
CONTOH RENCANA
KERJA JANGKA
MENENGAH UPTD
1.1 PENJELASAN CARA PENYUSUNAN
1.2 CONTOH RINGKASAN DOKUMEN
RENCANA kerja JANGKA MENENGAH
UPTD
1.3 MATRIK RENCANA JANGKA
MENENGAH UPTD TAHUN XXX SD
XXX KOTA ABC.
157
CONTOH RENCANA KERJA JANGKA MENENGAH UPTD
Catatan:
Rencana Jangka Menengah UPTD SPAL-DP fokus pada
pencapaian target cakupan dan mutu pelayanan melalui
fungsi manajemen UPTD.
Langkah 1:
Telaah terhadap dokumen Road Map SPAL-DP
Dalam melakukan telaah yang perlu dilihat adalah visi, misi
dan prinsip pembangunan SPAL-DP, kondisi eksisting pe
ngelolaan SPAL-DP. Strategi, Program dan Sasaran. Dengan
memerhatikan hal-hal di atas UPTD akan mempertim-
bangkan visi, misi, prinsip, sasaran dan strategi apa yang
akan di tetapkan UPTD sebagai lembaga operator dalam
mendukung pencapaian sasaran yang ada di dalam Road
Map SPAL-DP yang pencapaiannya menjadi tanggung jawab
Pemda melalui fungsi SKPD terkait, dan UPTD menjalan-
kan sebagian mandat SKPD Dinas Pekerjaan Umum fokus
pada manajemen pengelolaan pelayanan. Berikut adalah
contoh ringkasan dari Road Map SPAL-DP yang akan
dijadikan acuan UPTD dalam menyusun Rencana Jangka
Menengah.
141
PANDUAN PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN (SPAL-DP)
BUKU 5: OPERASIONAL PELAYANAN SPAL-DP
Strategi, Sasaran dan Program dalam Road Map SPAL-DP Kota ABC
Sasaran 1: Meningkatkan
cakupan dan layanan air limbah 1. Peningkatan Cakupan dan
domestik perkotaan mencakup mutu Pelayanan SPAL-DP
1. SPAL-D Setempat (rumah Setempat
1. Peningkatan cakupan dan tangga) dari ..% menjadi ....% 2. Peningkatan Cakupan dan
mutu pelayanan untuk pada tahun xx mutu Pelayanan SPAL-DP
semua jenis sistem 2. SPAL-D Komunal dari ..% Komunal
pengelolaan SPAL menjadi ....% pada tahun xx 3. Peningkatan Cakupan dan
domestik perkotaan 3. SPAL-D Terpusat/kawasan mutu pelayanan SPAL-
dari ..% menjadi ....% pada th Terpusat/kawasan
xx 4. Peningkatan Cakupan dan
4. Layanan IPLT dari ..% mutu pelayanan IPLT
menjadi ....% pada tahun xx.
Sasaran 2: Menyediakan
lingkungan yang mendukung
dalam pengelolaan SPAL-DP
1. Pengembangan dan
mencakup:
penguatan pertauran dalam
1. Pengelolaan SPAL-DP
pengelolaan SPAL-DP
didukung PERDA/perwali/
2. Penyiapan/penyediaan 2. Pengawasan dan supervisi
perbup tahun xx
lingkungan yang pengelolaan SPAL-DP
2. Fungsi pengawasan dan
mendukung dari aspek 3. Pengembangan kelembagaan
supervisi untuk SPAL-DP
peraturan, pengawasan/ operator SPAL-DP
dilaksanakan pada tahun xx
supervisi, institusi dan 4. Dukungan subsidi dan
3. UPTD menjadi BLUD pada
subsidi/restribusi penerapan kebijakan
tahun xx
restribusi/tarif layanan
4. Kebijakan restribusi/tarif
SPAL-DP
layanan pengelolaan air
limbah domestik telah
ditetapkan dan dilaksanakan
pada tahun xx.
142
CONTOH RENCANA KERJA JANGKA MENENGAH UPTD
Sasaran 3: Meningkatkan
kinerja lembaga operator
SPAL-DP meliputi:
Langkah 2:
Menetapkan Visi, Misi dan Prinsip Lembaga Operator.
Sesuai mandatnya UPTD adalah sebagai lembaga operator
pelayanan, visi dan misi UPTD adalah visi dan misi yang
bersifat praktis yang menggambarkan entitas UPTD
sebagai lembaga pelayanan. Contoh:
143
PANDUAN PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN (SPAL-DP)
BUKU 5: OPERASIONAL PELAYANAN SPAL-DP
Catatan:
Visi dan misi UPTD ini menjadi bagian atau menjadi seba-
gian cara dalam pencapaian visi dan misi yang dituangkan
dalam Road Map SPAL-DP
Prinsip: Profesional, Sinergis dan Berorientasi pada Kepuas
an Pelanggan, dll.
Langkah 3:
Menetapkan Tujuan, Sasaran, Program Kegiatan
Rujukan dalam penetapan tujuan, sasaran, strategi dan pro-
gram adalah strategi, sasaran dan program yang ada dalam
Road Map yang berkaitan dengan pencapaian cakupan
dan mutu pelayanan yang berada dalam wilayah TUPOKSI
atau target kinerja Lembaga Operator.Yang perlu dilaku-
kan dalam penyiapan Rencana Jangka Menengah UPTD
dengan mengacu pada Road Map SPAL-DP adalah sebagai
berikut:
144
CONTOH RENCANA KERJA JANGKA MENENGAH UPTD
145
PANDUAN PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN (SPAL-DP)
BUKU 5: OPERASIONAL PELAYANAN SPAL-DP
146
CONTOH RENCANA KERJA JANGKA MENENGAH UPTD
Visi : Misi:
Menjadi lembaga yang handal dalam 1. Memberikan pelayanan pengelolaan
pelayanan masyarakat bidang air limbah air limbah yang profesional dan
domestik efektif kepada masyarakat
2. Mendorong peranserta masyarakat
dan pihak lain dalam pelayanan
SPAL-DP
3. Mendukung pencapaian cakupan
dan mutu pelayanan SPAL-DP
Prinsip:
Profesional, Sinergis dan Berorientasi pada Kepuasan Pelanggan
147
PANDUAN PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN (SPAL-DP)
BUKU 5: OPERASIONAL PELAYANAN SPAL-DP
148
1.3 MATRIK RENCANA JANGKA MENENGAH UPTD TAHUN XXX SD XXX KOTA ABC
A. Sasaran 1: Penguatan kapasaitas manajeman dan administrasi organisasi (UPTD) dalam rangka pelayanan
149
Kegiatan, Target Waktu, Sumber Biaya dan Penanggungjawab
Hasil dan Output Output
Sumber Penanggung
Uraian Kegiatan Th1 Th2 Th3 Th4 Th5 Biaya jawab
1.1.1 Internalisasi Rencana Jangka
X Rencana Jangka
Menengah
Menengah UPTD
UPTD menggunakan/ 1.1.2 Penyiapan Rencana Kerja yang disepakati
dan Anggaran Tahunan X
menerapkan piranti
1.1 manajemen dalam Rencana Kerja/
pengelolaan kinerja Kegiatan dan
1.1.3 Penyusuanan SOP X X
Lembaga Operator. Anggaran Tahunan
150
BUKU 5: OPERASIONAL PELAYANAN SPAL-DP
PANDUAN PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN (SPAL-DP)
C. Sasaran 3: Peningkatan efektivitas manajemen operasi dan kerjasama dengan mitra dalam pencapaian cakupan dan pelayanan SPAL-DP
151
Kegiatan, Target Waktu, Sumber Biaya dan Penanggungjawab
Hasil dan Output Output
Sumber Penanggung
Uraian Kegiatan Th1 Th2 Th3 Th4 Th5 Biaya jawab
Dukungan mitra
3.2.1 Pengembangan kegiatan
potensial dalam Mitra Mitra Mitra Mitra Mitra
3.2 kemitraan dengan swasta
pencapaian cakupan dan
dan masyarakat (Mitra)
mutu pelayanan.
CONTOH RENCANA KERJA JANGKA MENENGAH UPTD
D. Sasaran 4: Peningkatan efektivitas dan promosi perubahan perilaku dan pengelolaan pelangganpelayanan SPAL-DP
152
BUKU 5: OPERASIONAL PELAYANAN SPAL-DP
PANDUAN PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN (SPAL-DP)
E. Sasaran 5: Meningkatkan efektivitas pengelolaan keuangan
153
Kegiatan, Target Waktu, Sumber Biaya dan Penanggungjawab
Hasil dan Output Output
Sumber Penanggung
Uraian Kegiatan Th1 Th2 Th3 Th4 Th5 Biaya jawab
LAMPIRAN 2
CONTOH RENCANA
KERJA DAN RENCANA
ANGGARAN TAHUNAN
UPTD SPAL-DP
171
2.1. Matrik Rencana Kerja Tahunan UPTD SPAL-DP Kota ABC Tahun XXX
155
Waktu
Program dan Kegiatan Indikator Keluaran Kegiatan PI Keterangan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
2. Manajemen SDM
156
BUKU 5: OPERASIONAL PELAYANAN SPAL-DP
PANDUAN PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN (SPAL-DP)
Waktu
157
Program dan Kegiatan Indikator Keluaran Kegiatan PI Keterangan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Bahan penyuluhan
4.3. Promosi/penyluhan kepada Laporan hasil penyuluhan
masyarakat calon pelanggan Daftar calon pelanggan yang
mendaftar
CONTOH RENCANA KERJA DAN RENCANA ANGGARAN
Waktu
Program dan Kegiatan Indikator Keluaran Kegiatan PI Keterangan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
5. Manajemen Keuangan
158
BUKU 5: OPERASIONAL PELAYANAN SPAL-DP
PANDUAN PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN (SPAL-DP)
2.2. Matrik Rencana Kerja Tahunan UPTD SPAL-DP Kota ABC Tahun XXX
151
Biaya dan Sumber Biaya (Rp)
Uraian Biaya VOL Harga
APDD/UPTD Masyarakat APBM Mitra/Donor TOTAL
A. BIAYA RUTIN
c. Dukungan pengembangan
dan penambahan jaringan 200 SR xxxxx xxxxx xxxxx
IPALKomunal
e. Pengembangan kegiatan
kemitraan dengan swasta dan 10 mitra xxxxx xxxxx xxxxx
masyarakat
152
BUKU 5: OPERASIONAL PELAYANAN SPAL-DP
PANDUAN PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN (SPAL-DP)
Biaya dan Sumber Biaya (Rp)
Uraian Biaya VOL Harga
153
APDD/UPTD Masyarakat APBM Mitra/Donor TOTAL
d. Promosi/penyuluhan kepada
12 kali xxxxx xxxxx xxxxx
masyarakat calon pelanggan
5. Meningkatkan efektivitas
pengelolaan keuangan
LAMPIRAN 3
CONTOH URAIAN
TUGAS KARYAWAN
UPTD
179
CONTOH URAIAN TUGAS KARYAWAN UPTD
Lingkup
Nama Jabatan
tanggungjawab Contoh Rincian Uraian Tugas
(bidang)
sesuai nomenklatur
Catatan: contoh uraian tugas untuk tanggung jawab lainnya dapat dilihat pada
Lampiran buku 4 tentang Uraian Tugas UPTD Kota Makassar pada Bab II pasal
3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 11, 12, 13 dan 14
155
PANDUAN PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN (SPAL-DP)
BUKU 5: OPERASIONAL PELAYANAN SPAL-DP
Lingkup
Nama Jabatan
tanggungjawab Contoh Rincian Uraian Tugas
(bidang)
sesuai nomenklatur
156
CONTOH URAIAN TUGAS KARYAWAN UPTD
Lingkup
Nama Jabatan
tanggungjawab Contoh Rincian Uraian Tugas
(bidang)
sesuai nomenklatur
157
PANDUAN PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN (SPAL-DP)
BUKU 5: OPERASIONAL PELAYANAN SPAL-DP
Lingkup
Nama Jabatan
tanggungjawab Contoh Rincian Uraian Tugas
(bidang)
sesuai nomenklatur
c. Valve-valve
d. Instalasi penunjang IPLT
g. Melaksanakan pengaturan operasi dan
pengendalian sistem
h. Pengelolaan pada kolam/bak penampungan
tinja serta penataan lingkungan IPLT
i. Melaksanakan inovasi pengembangan
pemanfaatan lumpur tinja
j. Melaksanakan pengendalian dan tata kelola
lingkungan sistem pengelolaan IPLT
k. Melaksanakan pemeliharaan berkala
terhadap seluruh sarana dan prasarana IPLT
l. Melaksanakan pelaporan berkala seluruh
operasi IPLT
m. Membuat laporan hasil/evaluasi seluruh
kegiatan
n. Melaksanakan koordinasi
o. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada
atasan
p. Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai
dengan bidang tugasnya.
158
CONTOH URAIAN TUGAS KARYAWAN UPTD
Lingkup
Nama Jabatan
tanggungjawab Contoh Rincian Uraian Tugas
(bidang)
sesuai nomenklatur
Pengelolaan IPAL
Komunal yang dapat dilihat pada Lampiran buku 4 tentang Uraian Tugas UPTD Kota Makassar
Tidak Ditangani pasal 22 ayat (2)
Masyarakat
Pengelolaan, dapat dilihat pada Lampiran buku 4 tentang Uraian Tugas UPTD Kota Makassar
Monitoring dan Pasal 24 ayat (2)
Pembinaan Pasal 26 ayat (2)
159
PANDUAN PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN (SPAL-DP)
BUKU 5: OPERASIONAL PELAYANAN SPAL-DP
LAMPIRAN 4
CONTOH PROFIL DATA
KARYAWAN
185
CONTOH PROFIL DATA KARYAWAN
IDENTITAS KARYAWAN
Nama Karyawan : ................................ Pendidikan Terakhir : .................................
Tempat Tgl Lahir : ................................ Status Keluarga : .............(kawin/bujang)
Alamat : ................................ Jumlah Tanggungan : .........(jumlah anak + istri/suami)
RIWAYAT KEPEGAWAIAN
Status Pegawai : ................................ (1. Peg Negeri, 2. Pegawai Tetap UPTD, 3. Kontrak)
Tahun Masuk Kerja : ................................
Jabatan saat ini : ................................. (bidang/bagian) ................. Sejak tahun ........................
Nama supervisor : .................................
Jabatan sebelumnya : ................................. (bidang/bagian) ................. Sejak tahun ........................
selama bekerja : ................................. (bidang/bagian) ................. Sejak tahun ........................
di UPTD ini : ................................. (bidang/bagian) ................. Sejak tahun ........................
161
PANDUAN PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN (SPAL-DP)
BUKU 5: OPERASIONAL PELAYANAN SPAL-DP
LAMPIRAN 5
INVENTARISASI ASET
162
INVENTARISASI ASET
Penjelasan Umum
Inventarisasi aset SPAL-DP merupakan bagian dari pengelolaan aset milik Pemerintah
Daerah dengan prosedur sebagaimana yang diatur melalui Permendagri No. 17 tahun
2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah. Dalam peraturan ini
pada prinsipnya mengatur khususnya dalam penomoran atau memberikan kode terhadap
barang milik daerah sesuai dengan klasifikasi barang. Dalam pasal 3 dari peraturan di atas
mengenai definisi barang (aset) adalah sebagai berikut:
(1) Barang milik Daerah meliputi:
a. barang yang dibeli atau diperoleh atas beban APBD; dan
b. barang yang berasal dari perolehan lainnya yang sah;
(2) Barang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b meliputi:
a. barang yang diperoleh dari hibah/sumbangan atau yang sejenis;
b. barang yang diperoleh sebagai pelaksanaan dari perjanjian/kontrak; c. barang yang
diperoleh berdasarkan ketentuan undang-undang; atau
c. barang yang diperoleh berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh
kekuatan hukum tetap.
163
PANDUAN PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN (SPAL-DP)
BUKU 5: OPERASIONAL PELAYANAN SPAL-DP
Dengan prosedur pencatatan di atas status aset tersebut akan diketahui. Untuk kepen
tingan Lembaga Operator, inventarisasi aset SPAL-DP adalah lebih dari sekedar mencatat
status barang tersebut, akan tetapi juga untuk mengetahui status lebih detail khususnya
menyangkut fungsi dari sarana dan siapa yang bertanggung jawab termasuk riwayat
perbaikan terhadap sarana dan prasarana tersebut. Setelah dicatat kode aset sesuai
dengan peraturan sebagaimana diilustrasikan diatas, selanjutnya direkomendasikan lem-
baga operator menambah informasi lain yang dibutuhkan untuk kepentingan operasi dan
pemeliharaan. Contoh matrik inventarisasi aset SPAL-DP digambarkan sebagai berikut.
164
165
Contoh Lembar Inventory Dan Monitoring Fungsi Aset Tetap Uptd Kota Abc
Jumlah
Nama
Nama Kapasitas Kapasitas Jumlah Perbaikan
Kode Lokasi Tahun Sumber Penangguung
No Barang/ Jenis Aset Sesuai Terman- Penerima (rehab)
Barang Aset Dibangun Dana Jawab (kontak
Aset Desain faatkan Manfaat yang telah
person)
dilakukan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Keterangan
Kolom Kolom
(1) Nomor urut aset (7) Sumber pembiayaan : APBD, APBD Prov, APBN, Donor
(2) Kode barang adalah kode sesuai dengan standar (sebutkan)
penomoran sesuai Kepmendagri No. 17 tahun 2007. (8) Kapasitas : jumlah pengguna yang direncanakan
(3) Nama aset sesuai nama yang diberikan oleh UPTD/KPS (9) Prosentase jumlah pengguna terhadap kapasitas
(4) Jenis aset antara lail: IPLT, SPAL Terpusat/Kawasa, IPAL (10) Jumlah KK yang telah memanfaatkan layanan dari
Komunal sarana tersebut
(5) Lokasi adalah lokasi dimana aset tersebut berada (11) Rehap dikarenakan kerusakan dan atau dalam rangka
(6) Tahun kapan aset tersebut dibangun pengembangan
(12) Untuk sarana milik UPTD adalah nama orang yang
bertanggungjawab. Untuk IPAL komunal adalah ketua
KPS.
PANDUAN PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN (SPAL-DP)
BUKU 5: OPERASIONAL PELAYANAN SPAL-DP
LAMPIRAN 6
CONTOH DOKUMEN
PERJANJIAN KERJASAMA
LEMBAGA OPERATOR
164
CONTOH DOKUMEN PERJANJIAN KERJASAMA
LEMBAGA OPERATOR
167
PANDUAN PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN (SPAL-DP)
BUKU 5: OPERASIONAL PELAYANAN SPAL-DP
168
CONTOH DOKUMEN PERJANJIAN KERJASAMA
LEMBAGA OPERATOR
169
PANDUAN PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN (SPAL-DP)
BUKU 5: OPERASIONAL PELAYANAN SPAL-DP
170
CONTOH DOKUMEN PERJANJIAN KERJASAMA
LEMBAGA OPERATOR
171
PANDUAN PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN (SPAL-DP)
BUKU 5: OPERASIONAL PELAYANAN SPAL-DP
172
CONTOH DOKUMEN PERJANJIAN KERJASAMA
LEMBAGA OPERATOR
173
PANDUAN PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN (SPAL-DP)
BUKU 5: OPERASIONAL PELAYANAN SPAL-DP
174
CONTOH DOKUMEN PERJANJIAN KERJASAMA
LEMBAGA OPERATOR
175
PANDUAN PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN (SPAL-DP)
BUKU 5: OPERASIONAL PELAYANAN SPAL-DP
176
LAMPIRAN 7
CONTOH KUESIONER
SURVAI KEPUASAN
PELANGGAN
175
PANDUAN PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN (SPAL-DP)
BUKU 5: OPERASIONAL PELAYANAN SPAL-DP
1. Apakah Anda tahu bahwa UPTD SPAL-DP (atau nama lainnya) kota ................. bekerja untuk menyediakan
layanan untuk penyaluran dan pengendalian pencemaran air di lingkungan kita?
Ya Tidak
2. Bagaimana pendapat Anda tentang kualitas pengendalian dan pengawasan pencemaran air dan lingkungan
kita?
Bagus Sedang Buruk
3. Bagaimana kondisi sistem saluran pembuangan disekitar rumah Anda?
Bagus Sedang Buruk
4. Apakah terjadi banjir di daerah anda?
Sering (lebih dari 5 kali/th) Kadang-kadang (1 sd 5 kali/th)
Hampir tidak pernah (1 kali/2 th)
5. Bagaimana menurut Anda sistem saluran dan pembuangan air limbah sekarang dibandingkan tahun lalu?
Lebih baik Lebih buruk Sama saja
6. Apakah Anda tahu cara menyampaikan keluhan kepada UPTD SPAL-D mengenai layanan atau kondisi
sistem pembuangan limbah yang buruk di sekitar anda?
178
CONTOH KUESIONER SURVAI KEPUASAN PELANGGAN
Lainnya: ................................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................................................
8. Apakah Anda tahu tingkat biaya air limbah ? (dibandingkan dengan penggunaan untuk air)
Sama dengan 10% dari pasokan air yang digunakan Tidak tahu
9. Bagaimana pendapat Anda tentang tarif biaya air limbah saat ini ?
Terlalu tinggi (mahal) Terlalu rendah (murah) sudah tepat (sesuai)
10. Bagaimaa pendapat Anda tentang bangunan instalasi pengelolaan air limbah?
Penting Tidak Penting Tidak bisa berpendapat
11. Apakah ada komentar lain tentang pelayanan UPTD SPAL Kota .................. dalam menjaga lingkungan
dari pencemaran air limbah?
................................................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................................................
IDENTITAS KARYAWAN
Nama ...................................................... Umur : ................................ tahun
Alamat ..........................................................................................................................
Pekerjaan/profesi ..........................................................................................................................
179
PANDUAN PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN (SPAL-DP)
BUKU 5: OPERASIONAL PELAYANAN SPAL-DP
LAMPIRAN 8
CONTOH LEMBAR
MONITORING KINERJA
UPTD
178
Lembar Laporan Kinerja Cakupan Dan Mutu Pelayanan Pengelolaan Air Limbah UPTD SPAL-DP Kota ABC
181
Jumlah Penduduk Jumlah KK/RT Jumlah SPAL Komunal Jumlah SPAL Kawasan/Terpusat Jumlah IPLT
.....................Jiwa ...................RT ..............Unit ...............Unit .............Unit
Cakupan Kinerja Kuartal I Cakupan Kinerja Kuartal II Cakupan Kinerja Kuartal III Cakupan Kinerja Kuartal IV
(Jan-Maret) (April-Juni) (Juli-Sept) (Okt-Des)
Uraian Cakupan Data dasar
dan Mutu Cakupan Akhir
Pelatanan Thn. ........
Penambahan Total capaian Penambahan Total capaian Penambahan Total capaian Penambahan Total capaian
Cakupan K-1 sd kuartal I Cakupan K- 2 sd kuartal II Cakupan K- 2 sd kuartal III Cakupan K- 2 sd K- IV
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
1. Cakupan IPAL
.............% ........ RT ........ (%) ........ RT ........ (%) ........ RT ........ (%) ........ RT ........ (%)
Setempat
2. Cakupan IPAL
.............% ........ RT ........ (%) ........ RT ........ (%) ........ RT ........ (%) ........ RT ........ (%)
Komunal
3. Cakupan
IPAL Terpusat/ .............% ........ RT ........ (%) ........ RT ........ (%) ........ RT ........ (%) ........ RT ........ (%)
Kawasan
TOTAL
CAKUPAN DARI .............% ........ RT ........ (%) ........ RT ........ (%) ........ RT ........ (%) ........ RT ........ (%)
SEMUA SISTEM
4. Jumlah IPAL
Setempat
yang menjadi
pelanggan baru .............% ........ RT ........ (%) ........ RT ........ (%) ........ RT ........ (%) ........ RT ........ (%)
IPAL Komunal/
Terpusat/
Kawasan
CONTOH KUESIONER SURVAI KEPUASAN PELANGGAN
Cakupan Kinerja Kuartal I Cakupan Kinerja Kuartal II Cakupan Kinerja Kuartal III Cakupan Kinerja Kuartal IV
(Jan-Maret) (April-Juni) (Juli-Sept) (Okt-Des)
Uraian Cakupan Data dasar
dan Mutu Cakupan Akhir
Pelatanan Thn. ........
Penambahan Total capaian Penambahan Total capaian Penambahan Total capaian Penambahan Total capaian
Cakupan K-1 sd kuartal I Cakupan K- 2 sd kuartal II Cakupan K- 2 sd kuartal III Cakupan K- 2 sd K- IV
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
5. IPAL setempat
yang dilayani
.............% ........ Unit ........ (%) ........ Unit ........ (%) ........ Unit ........ (%) ........ Unit ........ (%)
penyedotan
tinja
6. Jumlah
IPAL Komunal
Yang dilakukan
.............% ........ Unit ........ (%) ........ Unit ........ (%) ........ Unit ........ (%) ........ Unit ........ (%)
Penyedotan
Lumpur Tinja
Reguler
7. Jumlah IPAL
Kawasan
Yang Dilakukan .............% ........ Unit ........ (%) ........ Unit ........ (%) ........ Unit ........ (%) ........ Unit ........ (%)
Penyedotan
Tinja
8. Total volume
Lumpur Tinja
........ M3 ........ M3 ........ ........ M3 ........ ........ M3 ........ ........ M3 ........
yang diolah di
IPLT
KETERANGAN:
Pada kolom (2) masukkan data cakupan pada akhir tahun sebelumnya atau sebagai data dasar tahun berjalan
Kolom (3), (5), (7) dan (9) diisi dengan data penambahan cakupan untuk semua jenis layanan yang terjadi selama dalam kuartal tersebut
Kolom (4), (6), (8) dan (10) data komulatif pada akhir kuartal dengan menjumlah data cakupan kuartal sebelumnya dengan penambahan cakupan dalam
kuartal tersebut.
182
BUKU 5: OPERASIONAL PELAYANAN SPAL-DP
PANDUAN PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN (SPAL-DP)
B. LAPORAN KINERJA KEGIATAN PENINGKATAN MUTU PELAYANAN
183
Kuartal 1 Kuartal 2 Kuartal 3 Kuartal 4 Total Dalam
Parameter Mutu Pelayanan Keterangan
(Jan - Maret) (April - Juni) (Juli - Sept) (Okt - Des) 1 Tahun
SDM Operator
1. Jumlah SDM UPTD medapat orang ........................... ........................... ........................... ........................... ...........................
pelatihan
2. Jumlah SDM IPAL Komunal mendapat orang ........................... ........................... ........................... ........................... ...........................
pelatihan
Keuangan
1. Jumlah pelanggan layanan UPTD KK/RT ........................... ........................... ........................... ........................... ...........................
CONTOH LEMBAR MONITORING KINERJA UPTD
2. Jumlah pelanggan yang membayar KK/RT ........................... ........................... ........................... ........................... ...........................
retribusi
3. Jumlah retribusi terkumpul dan Rupiah ........................... ........................... ........................... ........................... ...........................
disetorkan ke kas daeah
PANDUAN PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN (SPAL-DP)
BUKU 5: OPERASIONAL PELAYANAN SPAL-DP
182
INDONESIA URBAN WATER SANITATION AND HYGIENE
Mayapada Tower 10th Fl
Jln. Jend. Sudirman Kav.28
Jakarta 12920
www.iuwash.or.id