Anda di halaman 1dari 8

Kerangka Acuan Kerja

Penyusunan Dokumen UKL – UPL Pasar Curup

1. Latar Belakang
Pasar adalah salah satu dari berbagai sistem, institusi, prosedur hubungan sosial
dan infrastruktur dimana usaha menjual barang, jasa dan tenaga kerja untuk
orang-orang dengan imbahan seperti uang. Kegiatan ini merupakan bagian dari
perekonomian. Hak tersebut merupakan pengaturan yang memungkinkan
pembeli dan penjual untuk melakukan pertukaran.

Sektor pasar merupakan salah satu urat nadi dalam pertumbuhan ekonomi
wilayah, sehingga ketepatan penyediaannya melalui besarnya investasi adalah
suatu hal yang sangat penting. Berkaitan dengan perkembangan ekonomi,
investasi pasar dan karena kapasitas pasar yang ada sekarang, baik ditinjau
dari jumlah pedagang dan pembeli ataupun kendaraan yang parkir tiap hari yang
sudah tidak memadai. Demikian pula ditinjau dari kondisi pasar dari segi
kesehatan dan skala pelayanan pasar sebagai pasar terbesar di Kota
Subulusaalam juga kurang memadai sangat berpengaruh yang luas baik bagi
pedagang dan pembeli. Untuk itu, diperlukan kebijakan yang tepat dalam
penyelenggaraan pasar sehingga dapat mendukung pengembangan pasar dan
pertumbuhan ekonominya.

Isu strategis yang dihadapi dalam penyelenggaraan pasar, terutama pasar


tradisional di perkotaan diantaranya adalah kurang memadainya lokasi dan tata
letak pasar, Untuk itu perlu segera dibangun Pasar tambahan di Kota
Subulussalam yang lebih represestatif dan dapat mengakomodir baik
kebutuhan yang ada sekarang maupun kebutuhan beberapa tahun ke depan baik
di lokasi yang telah ada sekarang maupun dilokasi yang lain.
Dalam melayani kebutuhan pokok penduduk yang terus berkembang terus
menerus dan transaksi antara penjual dan pembeli yang semakin meningka, hal
ini telah menyebabkan peningkatan arus barang / jasa dan manusia tingkat
regional, yang menyebabkan biaya ekonomi dan sosial yang semakin tinggi.

Salah satu keberhasilan pembangunan Kota adalah tersedianya sarana dan


prasarana pasar yang baik didaerah tersebut. Selain berperan dalam menunjang
kelancaran kegiatan sosial ekonomi juga akan menunjang perkembangan fisik
didaerah yang bersangkutan. Kota Curup dengan visi kota sebagai kota
agroindustri akan mengalami perkembangan yang sangat pesat. Untuk
mendukung visi dan misi tersebut maka Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong
selalu berupaya untuk memberikan layanan yang terbaik kepada warga kotanya
yang salah satu diantaranya pada sarana dan prasarana pasar. Untuk lebih
mengoptimalkan kegiatan baik pembangunan, peningkatan serta pemeliharaan
pasar maka Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong melalui Dinas Perindustrian,
Perdagangan dan Koperasi memandang perlu adanya perencanaan yang
sistematis dan tepat guna pada kegiatan tersebut di atas, dengan harapan
agar didapat hasil perencanaan matang yang memenuhi persyaratan dan
kaidah-kaidah teknis dan dapat diaplikasikan di lapangan sebagai bagian dari
kegiatan pembangunan pasar yang berkualitas untuk mendukung geliat dan
mobiliasi perekonomian masyarakat Curup.

Undang-undang Nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan


Lingkungan Hidup Pasal 121 ayat (2) menyatakan pada saat berlakunya
Undang-undang ini, dalam waktu paling lama 2 (dua) tahun, setiap usaha
dan/atau kegiatan yang telah memiliki izin usaha dan/atau kegiatan tetapi belum
memiliki dokumen UKL-UPL wajib membuat dokumen pengelolaan lingkungan
hidup.

2. Maksud dan Tujuan


Kegiatan ini diselenggarana dengan maksud untuk menyediakan dokumen yang
memuat pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup yang dikenakan bagi
usaha dan/atau kegiatan yang sudah memiliki ijin usaha dan/atau kegiatan tetapi
belum memiliki dokuemn UKL-UPL, yang selajutnya sebagai panduan pengambil
kebijakan dalam mengelola lingkungan di pasar dan sekitarnya.

3. Lokasi Pekerjaan
Studi Penyusunan Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya
Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL-UPL) dilaksanakan di Kota Curup.

4. Sumber Pendanaan
Kegiatan ini di danai dari sumber APBD Kabupaten Rejang Lebong Tahun
Anggaran 2018.

5. Dasar Hukum
Landasan hukum pelaksanaan kegiatan penyusunan UKL-UPL dalam rangka
pembangunan Pasar ini adalah sebagai berikut:

a) Undang-Undang Nomor 26 tahun 2007 Tentang Penataan Ruang;


b) Undang-Undang Nomor 32 tahun 2009 Tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup;
c) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2012 tentang
Izin Lingkungan;
d) Peraturan Pemerintah Nomor 82 tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas
Air dan Pengendalian Pencemaran Air;
e) Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 5 Tahun 2012 Tentang
Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib Dilengkapi dengan
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL);
f) Peraturam Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 16 Tahun 2012 Tentang
Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup;
g) Surat Edaran Menteri Negara Lingkungan Hidup No. B-
14134/MENLH/KP/12/201 tentang Arahan Pelaksanaan Pasal 121 UU
Nomor 32 Tahun 2009;
h) Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor KEP-
48/MENLH/11/1996 tentang Baku Mutu Tingkat Kebisingan;
i) Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor KEP-
49/MENLH/11/1996 tentang Baku Mutu Tingkat Getaran;
j) Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 45 tahun 1997 tentang
Indeks Standar Pencemaran Udara;
k) Keputusan Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup RI Nomor
Kep-02/MENKLH/1998 tentang Pedoman Penetapan Baku Mutu Lingkungan;
l) PermenKes No. 416/Men.Kes/Per/IX/1990 tentang Baku Mutu Air Bersih;

6. Pelaksanaan Pekerjaan
a. Persiapan
Sebelum memulai pekerjaan, Konsultan harus mempelajari secara seksama
Kerangka Acuan Kerja sebagai pedoman pekerjaan, dan selanjutnya menyusun
Rencana Kerja yang mencakup:
 Penjabaran maksud dan tujuan pekerjaan secara lebih detail.
 Penyusunan keterangan secara rinci mengenai metode pelaksanaan
pekerjaan.
 Pembuatan program kerja, meliputi: urutan kegiatan, jadwal pelaksanaan,
organisasi pelaksana pekerjaan, penyediaan tenaga ahli, penyediaan
perlengkapan kerja.
 Studi literatur/kepustakaan.
 Penyusunan daftar kebutuhan data, rencana survei lapangan, dan formulir
yang diperlukan;
 Melakukan koordinasi dan komunikasi dengan Dinas Lingkungan Hidup
Daerah setempat terkait rencana pelaksanaan kegiatan penyusunan
dokumen UKL-UPL.

b. Survei dan Pengumpulan Data


Dalam melakukan survei dan pengumpulan data primer dan sekunder, penyedia
jasa konsultansi berkoordinasi dengan Dinas ataupun instansi terkait di lokasi
pasar.
c. Metode Studi
Kegiatan Studi Penyusunan Dokumen UKL-UPL Pembangunan Pasar Curup
dilaksanakan dengan :
1. Metode Indentifikasi Dampak Metode identifikasi dampak yang dapat
digunakan untuk melaksanakan studi ini ada 3 (tiga) hal yaitu:
 Metode bagan Aliran (Flow Chart)
 Daftar Uji (Cheklist)
 Metode Matrik Dua Dimensi

2. Metode Pengumpulan dan Analisis Data


Metode pengumpulan data yang dapat digunakan antara lain studi kepustakaan,
studi lapangan, pengamatan dan pencatatan data, wawancara bebas maupun
dengan penyebaran angket/kuesioner tersusun. Komponen lingkungan yang
dikumpulkan dan dianalisis datanya adalah :
Komponen Fisika – Kimia
Komponen Biologi
Komponen Tata Ruang
Komponen trasportasi
Komponen Sosial, Ekonomi, dan Budaya

c. Paparan Laporan Semi Rampung


Setelah penyusunan laporan semi rampung dokumen UKL-UPL selesai disusun
oleh tim konsultan, maka selanjutnya dokumen tersebut dipresentasikan dibawah
koordinasi pemrakarsa kepada Dinas Lingkungan Hidup Daerah setempat serta
dihadiri oleh instansi terkait.

7. Keluaran
Keluaran dari kegiatan studi penyusunan UKL-UPL adalah :
a) Tersusunnya UKL-UPL untuk kegiatan Pasar di Kota Curup Kabupaten
Rejang Lebong Provinsi Bengkulu;
b) Tersusunnya data rona awal lingkungan di sekitar lokasi pembangunan
pasar Curup;
c) Tersedianya UKL-UPL sebagai pedoman bagi pelaksanaan pengelolaan dan
pemantauan lingkungan diwilayah perencanaan pembangunan pasar Curup.

8. Jangka Waktu Pelaksanaan Pekerjaan


Jangka waktu penyelesaian kegiatan adalah selama 90 (sembilan puluh) hari
kalender sesuai dengan jadwal waktu terhitung sejak berlakunya Surat Perintah
Mulai Kerja (SPMK)

9. Personil yang dibutuhkan


Tenaga Ahli
 Ahli Lingkungan/Tim Leader, Kualifikasi Minimal Sarjana (S1/S2) Teknik
Lingkungan dengan pengalaman minimal 5 (lima) tahun dalam pekerjaan
yang berhubungan dengan Amdal dan atau UKL/UPL, memiliki sertifikat
Kopetensi Penyusun Amdal (ATPA) yang dikeluarkan oleh lembaga
sertifikasi resmi. Mampu bekerjasama dengan Tim selama 3 (tiga) bulan.
 Ahli Biologi, Kualifikasi Minimal Sarjana (S1) Biologi dengan pengalaman
minimal 4 (empat) tahun di bidang flora dan fauna dengan jumlah 1 orang.
Mampu bekerjasama dengan Tim selama 3 (tiga) bulan.
 Ahli Kesehatan Masyarakat, Kualifikasi Sarjana (S1 Kesehatan Masyarakat
dengan pengalaman minimal 4 (empat) tahun di bidangnya dengan jumlah 1
orang. Mampu bekerjasama dengan Tim selama 3 (tiga) bulan
 Ahli Sosial Ekonomi dan Budaya, Kualifikasi Sarjana (S1
Antropologi/Sosial/Ekonomi dengan pengalaman minimal 4 (empat) tahun di
bidangnya dengan jumlah 1 orang. Mampu bekerjasama dengan Tim selama
3 (tiga) bulan
 Ahli Teknik Sipil, Kualifikasi Sarjana (S1 Teknik Sipil) dengan pengalaman
minimal 4 (empat) tahun di bidangnya dengan jumlah 1 orang. Mampu
bekerjasama dengan Tim selama 3 (tiga) bulan

Tenaga Pendukung
Tenaga administrasi proyek dengan pendidikan minimal SMU atau sederajat
yang memiliki pengalaman profesional dibidangnya minimal 3 tahun. Bertugas
untuk melaksanakan fungsi pengarsipan semua dokumentasi administrasi
selama pelaksanaan pekerjaan.

10. Laporan
Laporan Pendahuluan
Tim pelaksana dalam tahap ini harus menyusun Laporan Pendahuluan sebanyak
10 (sepuluh) eksemplar, yang diserahkan kepada pemberi tugas 14 (empat
belas) hari setelah berlakunya SPMK untuk pembahasan laporan pendahuluan
dengan tim evaluasi.

Laporan Pendahuluan mencakup pemahaman konsultan tentang kerangka


acuan yang diberikan, tanggapan terhadap Kerangka Acuan Pekerjaan yang
berisi masukan untuk penyempurnaannya, metodologi pendekatan yang
digunakan, jadwal rencana kegiatan maupun jadwal diskusi/pembahasan dan
koordinasi dengan masyarakat dan pemerintah daerah serta tugas dan tanggung
jawab tenaga ahli yang terlibat dalam kegiatan.

Laporan Antara (Draft Final Report)


Laporan ini diselesaikan enam puluh (60) hari kerja setelah berlakunya SPMK
dan diserahkan sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar.

Penyusunan dokumen ini sepenuhnya wajib mengacu pada Peraturan Menteri


Negara Lingkungan Hidup Nomor 16 Tahun 2012 Tentang Penyusunan
Dokumen Lingkungan Hidup antara lain berisi tentang penjelasan rinci yang
meliputi :
a) Identifikasi Pemrakarsa.
b) Rencana Usaha dan/atau kegiatan.
c) Dampak Lingkungan yang Ditimbulkan dan Upaya Pengelolaan
Lingkungan Hidup serta Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup.

Laporan Rampung (Final Report);


Laporan ini merupakan penyempurnaan dari Laporan Antara (Semi Rampung)
setelah mendapat masukan/koreksi dari pemberi tugas dan telah mendapatkan
rekomendasi layak lingkungan dari Dinas Lingkungan Hidup Daerah setempat.
Jumlah laporan yang disampaikan sebanyak 10 (sepuluh) buku dengan format
A4.

Bersama Laporan Rampung, harus diserahkan juga CD (Compact Disk)


berisikan softcopy seluruh Laporan yang telah diselesaikan sebanyak 1 (satu)
keping.

Demikian Kerangka Acuan Kerja ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagai
acuan pelaksanaan pekerjaan.

Curup, Maret 2018


Dinas Koperasi Perindustrian dan
Perdagangan Kab. Rejang Lebong
Selaku Kuasa Pengguna Anggaran

..................................
Pembina Tk I (IV/b)
NIP. .........................

Anda mungkin juga menyukai