1) Usulan kegiatan yang bersifat sporadic dan tidak mengacu pada kerangka yang
telahdisepakati dalam dokumen perencanaan, akibat terputusnya dokumen
perencanaan ke dalam tahap implementasi.
2) Kualitas dokumen rencana teknik rinci yang belum memenuhi standar kualitas
dokumen sebagaimana yang ditetapkan dalam pedoman penyusunan DED oleh
Kementerian PUPR.
3) Ketidaksiapan unsur pelaksanaan kegiatan (readiness criteria), seperti belum
dilakukannya pembebasan lahan dan penetapan lahan sebagai lokasi pelaksanaan
kegiatan, penolakan masyarakat penerima manfaat dll.
4) Keterlambatan proses serah terima asset ke Pemerintah Daerah menjadi
penghalang bagi Pemerintah Daerah untuk dapat mengalokasikan anggaran
operasional dan pemeliharaan bagi infrastruktur terbangun.
5) Pelaksanaan operasional dan pemeliharaan yang tidak dilakukan sesuai SOP.
• DAK adalah dana yang dialokasikan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
kepada daerah tertentu dengan tujuan untuk membantu mendanai kegiatan khusus di
bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang merupakan urusan daerah
sesuai dengan prioritas nasional. Kegiatan perencanaan, konstruksi, dan pasca
konstruksi kegiatan yang dibiayai dengan dana DAK merupakan tanggung jawab
Pemerintah Daerah dengan dukung pembinaan dan pengawasan oleh Pemerintah
Pusat.
Untuk mendukung pelaksanaan pembangunan infrastruktur sanitasi melalui pendanaan
APBN PUPR dan DAK Sanitasi, serta untuk menjawab permasalahan-permasalahan
yang teridentifikasi maka dilaksanakan kegiatan Pendampingan Perencanaan dan
Operasional Prasarana Sarana Bidang Sanitasi. Dalam melaksanakan kegiatannya,
dibutuhkan Konsultan Indivudual untuk mendukung terlaksananya kegiatan
Pendampingan Perencanaan dan Operasional Prasarana Sarana Bidang Sanitasi.
Sasaran
Sasaran dari pengadaan Konsultan Individual Teknik Lingkungan dengan
terselenggaranya pelaksanaan Pendampingan Perencanaan dan Operasional
Prasarana Sarana Bidang Sanitasi, yang meliputi tersusunnya usulan kegiatan yang
diajukan dengan mengacu kepada dokumen perencanaan daerah yang telah tersusun,
tersedianya dokumen DED yang berkualitas, terpenuhinya seluruh readiness criteria
pelaksanaan kegiatan, terselenggaranya proses percepatan serah terima aset
kegiatan, serta terlaksananaya fasilitasi perencanaan, pelaksanaan, dan minitoring
evaluasi pada kegiatan yang dilaksanakan melalui pendanaan DAK sanitasi.