Anda di halaman 1dari 5

2021

KONSULTAN INDIVIDUAL TEKNIK LINGKUNGAN


PENDAMPINGAN PERENCANAAN DAN OPERASIONAL
PRASARANA SARANA BIDANG SANITASI TAHUN 2021
BALAI PRASARANA PERMUKIMAN WILAYAH
PROVINSI KEPULAUAN RIAU
1. LATAR BELAKANG
RPJMN 2020-2024 melalui Perpres Nomor 18 Tahun 2020 mengamanatkan tercapainya
90% akses air limbah Iayak (termasuk 15% akses aman di dalamnya) dan 100% akses
sampah perkotaan di tahun 2024. Sebagai upaya menerjemahkan target tersebut,
Pemerintah menargetkan terbangunnya 14,7 juta tangki septik, 505 unit IPLT, 1,75 ribu
sambungan rumah dalam periode 2020-2024. Dalam sektor persampahan, Pemerintah
menargetkan sebanyak 224 unit TPA, serta 1,9 juta KK terlayani fasilitas pemrosesan
sampah baik skala kawasan (TPST) maupun skala komunal (TPS3R) pada periode 2020-
2024.

Sebagai dukungan dalam pencapaian target nasional, beberapa dukungan pendanaan


untuk pembangunan sanitasi diberikan kepada Pemerintah Daerah, salah satunya dana
APBN PUPR dan DAK Sanitasi.

• Pendanaan APBN PUPR merupakan stimulan pembangunan fisik bagi kabupaten/kota


prioritas melalui pembangunan TPA Regional/Kota, TPST, dan TPS3R untuk sektor
persampahan, serta IPLT dan IPALD untuk sektor air limbah domestik. Pelaksanaan
pembangunan infrastruktur yang didanai melalui APBN dilaksanakan secara bersama-
sama dengan Pemerintah Daerah dengan pembagian peran sebagai berikut:
Persiapan Konstruksi Pasca Konstruksi
Pemerintah • Fasilitas Pemerintah Pembangunan ▪ Pengurusan serah
Pusat Daerah dalam infrastruktur terima pora
penyusunan dokumen utama
perencanaan ▪ Fasilitasi operasional
• Fasilitasi Pemerintah Infrastruktur
Daerah dalam penyiapan terbangun selama
readiness criteria 1 tahun
Pemerintah • Identifikasi kebutuhan Pembangunan Pelaksanaan operasi
Daerah kegiatan pembangunan infrastruktur dan pemeliharaan
sanitasi melalui pendukung sepenuhnya menjadi
penyusunan dok tanggung jawab
perencanaan sanitasi di Pemerintah Daerah.
tingkat kab/kota Kesiapan yang perlu
• Penyiapan kesiapan disiapkan pemerintah
Pembangunan daerah untuk
(readiness criteria) mewujudkan
pelaksanaan kegiatan: pengelolaan
1. Penyiapan lahan
infrastruktur terbangun
2. Penyiapan akses
yang baik meliputi:
jalan, listrik, dan air di
1. Penyiapan
lokasi kegiatan
alokasi dana
3. Penyiapan alokasi
Operasi dan
dana untuk
Pemeliharaan
pembangunan
2. Penyiapan
infrastruktur
sarana/prasaran
pendukung
a pendukung
4. Penyiapan DED
(truk sampah &
5. Penyiapan dokumen
truk tinja)
lingkungan
3. Penyiapan
6. Penyiapan
lembaga
masyarakat penerima
pengelola
manfaat
4. Penyiapan
regulasi
pendukung
5. Penyiapan SDM

Kerangka Acuan Kerja Konsultan Individual


Pendampingan Perencanaan dan Operasional Prasarana Sarana Bidang Sanitasi
Berdasarkan hasil evaluasi terhadap penyediaan infrastruktur melalui sumber APBN,
teridentifikasi setidaknya terdapat 5 (lima) kendala utama dalam penyediaan
infrastruktur yang baik, yaitu:

1) Usulan kegiatan yang bersifat sporadic dan tidak mengacu pada kerangka yang
telahdisepakati dalam dokumen perencanaan, akibat terputusnya dokumen
perencanaan ke dalam tahap implementasi.
2) Kualitas dokumen rencana teknik rinci yang belum memenuhi standar kualitas
dokumen sebagaimana yang ditetapkan dalam pedoman penyusunan DED oleh
Kementerian PUPR.
3) Ketidaksiapan unsur pelaksanaan kegiatan (readiness criteria), seperti belum
dilakukannya pembebasan lahan dan penetapan lahan sebagai lokasi pelaksanaan
kegiatan, penolakan masyarakat penerima manfaat dll.
4) Keterlambatan proses serah terima asset ke Pemerintah Daerah menjadi
penghalang bagi Pemerintah Daerah untuk dapat mengalokasikan anggaran
operasional dan pemeliharaan bagi infrastruktur terbangun.
5) Pelaksanaan operasional dan pemeliharaan yang tidak dilakukan sesuai SOP.
• DAK adalah dana yang dialokasikan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
kepada daerah tertentu dengan tujuan untuk membantu mendanai kegiatan khusus di
bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang merupakan urusan daerah
sesuai dengan prioritas nasional. Kegiatan perencanaan, konstruksi, dan pasca
konstruksi kegiatan yang dibiayai dengan dana DAK merupakan tanggung jawab
Pemerintah Daerah dengan dukung pembinaan dan pengawasan oleh Pemerintah
Pusat.
Untuk mendukung pelaksanaan pembangunan infrastruktur sanitasi melalui pendanaan
APBN PUPR dan DAK Sanitasi, serta untuk menjawab permasalahan-permasalahan
yang teridentifikasi maka dilaksanakan kegiatan Pendampingan Perencanaan dan
Operasional Prasarana Sarana Bidang Sanitasi. Dalam melaksanakan kegiatannya,
dibutuhkan Konsultan Indivudual untuk mendukung terlaksananya kegiatan
Pendampingan Perencanaan dan Operasional Prasarana Sarana Bidang Sanitasi.

2. TUJUAN DAN SASARAN


Tujuan
Adapun tujuan dari adanya pengadaan Konsultan Individual Teknik Lingkungan untuk
mendukung Pendampingan Perencanaan dan Operasional Prasarana Sarana Bidang
Sanitasi TA 2021.

Sasaran
Sasaran dari pengadaan Konsultan Individual Teknik Lingkungan dengan
terselenggaranya pelaksanaan Pendampingan Perencanaan dan Operasional
Prasarana Sarana Bidang Sanitasi, yang meliputi tersusunnya usulan kegiatan yang
diajukan dengan mengacu kepada dokumen perencanaan daerah yang telah tersusun,
tersedianya dokumen DED yang berkualitas, terpenuhinya seluruh readiness criteria
pelaksanaan kegiatan, terselenggaranya proses percepatan serah terima aset
kegiatan, serta terlaksananaya fasilitasi perencanaan, pelaksanaan, dan minitoring
evaluasi pada kegiatan yang dilaksanakan melalui pendanaan DAK sanitasi.

Kerangka Acuan Kerja Konsultan Individual


Pendampingan Perencanaan dan Operasional Prasarana Sarana Bidang Sanitasi
3. LOKASI KEGIATAN
Pelaksanaan kegiatan ini berlokasi di Provinsi Kepulauan Riau.

4. RUANG LINGKUP PENUGASAN


a. Melakukan fasilitasi kepada Pemerintah Daerah dalam pengisian SIPPA untuk
kegiatan-kegiatan yang akan diajukan melalui pendanaan APBN yang memenuhi
kriteria sebagaimana disyaratkan;
b. Mengevaluasi kesiapan pekaksanaan (readiness criteria) usulan kegiatan yang
diajukan Pemerintah Daerah. Serta melakukan pengumpulan dokumen pendukung
readiness criteria yang diperlukan;
c. Secara khusus melakukan review kualitas dokumen Detail Engineering Design
(DED) untuk kegiatan yang diusulkan melalui pendanaan APBN di 2022 dan 2023;
d. Melakukan penyiapan dokumen pendukung yang diperlukan dalam proses serah
terima asset;
e. Melakukan pendampingan operasional dan pemeliharaan bersama-sama dengan
kontraktor pelaksana kepada lembaga pengelola yang ditunjuk oleh Pemerintah
Daerah;
f. Melakukan fasilitasi, koordinasi, dan technical assistance pada pemerintah daerah
(instansi yang terkait) terkait perencanaan penyelenggaraan DAK Fisik Bidang
Sanitasi TA. 2022;
g. Melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap infrastruktur terbangun melalui DAK
Sanitasi.

5. KUALIFIKASI KONSULTAN INDIVIDUAL


Konsultan Individual yang dibutuhkan adalah:
Kualifikasi
Jumlah
Posisi Pendidikan
Pengalaman Orang
(Min)
Konsultan S1 Teknik Lingkungan Pengalaman 1 Orang
Individual Teknik minimal 2 tahun di
Lingkungan bidang sanitasi
serta memiliki
Sertifikat Keahlian
(SKA) Muda sesuai
dengan
kualifikasinya

6. WAKTU PELAKSANAAN KEGIATAN


Konsultan Individual Teknik Lingkungan melaksanakan kegiatan selama 10 bulan
kalender.

Kerangka Acuan Kerja Konsultan Individual


Pendampingan Perencanaan dan Operasional Prasarana Sarana Bidang Sanitasi
4

Kerangka Acuan Kerja Konsultan Individual


Pendampingan Perencanaan dan Operasional Prasarana Sarana Bidang Sanitasi

Anda mungkin juga menyukai