Anda di halaman 1dari 27

METODE PELAKSANAAN

PERLUASAN SISTEM JARINGAN PERPIPAAN TERSIER PENYEDIAAN AIR MINUM (SPAM) DI KELURAHAN GUNUNG GEDANGAN, PRAJURIT KULON,
MERI, BLOOTO, SURODINAWAN, KEDUNDUNG, KRANGGAN, KAUMAN DAN WATES.

METODE PELAKSANAAN
PERLUASAN SISTEM JARINGAN PERPIPAAN TERSIER PENYEDIAAN AIR MINUM (SPAM) DI
KELURAHAN GUNUNG GEDANGAN, PRAJURIT KULON, MERI, BLOOTO, SURODINAWAN,
KEDUNDUNG, KRANGGAN, KAUMAN DAN WATES.

Pekerjaan : Pengadaan & Pemasangan Pipa Tersier di Ruas Jalan Sekar


Putih Kelurahan Kedundung & Ruas Jalan Tropodo Kelurahan
Meri Kecamatan Magersari Kota Mojokerto
Lokasi : Ruas Jalan Sekar Putih Kelurahan Kedundung & Ruas Jalan Tropodo
Kelurahan Meri Kecamatan Magersari Kota Mojokerto
Tahun : 2020

Metode pelaksanaan pekerjaan ini menjelaskan mengenai tahapan pelaksanaan


pekerjaan yang akan dilakukan, dengan pengelompokan jenis pekerjaan dan urutan
pelaksanaan dimana ada ketergantungan dan keterkaitan hasil pekerjaan yang satu
dengan yang lainya

I. ASUMSI YANG DIGUNAKAN


a. Kondisi Cuaca
Kondisi cuaca diperkirakan memasuki masa transisi dimana cuaca hujan dan
kemarau akan datang bergantian, yang selanjutnya diperkirakan akan
didominasi hujan.
b. Hari Kerja
Waktu pelaksanaan pekerjaan ini adalah 90 (sembilan puluh) hari kalender,
sehingga dalam pelaksanaan telah memperhitungkan adanya hari libur
nasional dan faktor lainnya terutama musim hujan.
c. Jam Kerja
Jam kerja di lapangan adalah mulai pukul 08.00 sampai dengan 16.00. Dalam hal
terdapat kebutuhan khusus yang tidak dapat ditunda pada esok harinya, maka
diadakan kerja lembur/malam dengan sepengetahuan dan ijin
Pengawas Lapangan.
d. Sumber Daya
1) Tenaga Kerja
Personil inti dalam pelaksanaan pekerjaan ini terdiri dari Site Manager,
Pelaksana Pipa, Pelaksana K3, Pelaksana Pipa, Operator Mesin dengan
dibantu oleh personil logistik dan administrasi serta tenaga pekerja
harian.
Tenaga kerja untuk pekerjaan harian menggunakan tenaga lokal
berpengalaman
2) Bahan
Bahan Material yang dibutuhkan sesuai dengan jenis item pekerjaannya.
3) Peralatan
Peralatan yang dibutuhkan sesuai dengan jenis item pekerjaannya.
e. Rencana/Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan
1) Pengajuan jadwal peiaksanaan pekerjaan untuk seiuruh jenis pekerjaan
dalam bentuk kurva S
2) Jadual pelaksanaan pekerjaan dikaitkan dengan penanggalan dengan data

BAGIAN I
PENGADAAN & PEMASANGAN PIPA TERSIER DI RUAS JALAN
SEKAR PUTIH KELURAHAN KEDUNDUNG & RUAS JALAN
I- 1
TROPODO KELURAHAN MERI KECAMATAN MAGERSARI
KOTA MOJOKERTO
METODE PELAKSANAAN
PERLUASAN SISTEM JARINGAN PERPIPAAN TERSIER PENYEDIAAN AIR MINUM (SPAM) DI KELURAHAN GUNUNG GEDANGAN, PRAJURIT KULON,
MERI, BLOOTO, SURODINAWAN, KEDUNDUNG, KRANGGAN, KAUMAN DAN WATES.

yang memberikan
- Setiap kegiatan dan lama waktu yang diperiukan
3) Tanggai muiai yang paling cepat
4) Tanggal penyelesaian yang paling tambat
5) Kelambatan waktu
- Lintasan Kritis
6) Jadual pelaksanaan pekerjaan dapat dirubah jika diperiukan dengan
persetujuan Direksi.
7) Lintasan kritis yang terdapat pada pekerjaan ini adalah 0 - III.3.a - III.1.a -
IV.a - III.4.a - III.b,c,d – PHO sebagaimana terlampir dalam Network
Planning

II. PEKERJAAN PERSIAPAN


Sebelum pekerjaan pemasangan pipa dilaksanakan, perlu diadakan persiapan
terlebih dahulu diantaranya :

 Pekerjaan Dokumentasi Foto Kondisi Pelaksanaan (0%, 25%, 50%, 75%, 100%)
dengan arah pengambilan foto dari titik yang sama
 Penyiapan Asbuilt/Shop Drawing pelaksanaan pekerjaan yang telah disetujui
oleh pengawas lapangan
 Pembuatan Direksi Keet.
 Pembutan surat-surat kordinasi
 Menyiapkan Papan Nama Proyek serta Rambu Pengaman
Volume pekerjaan ini adalah 1 ls, akan dilaksanakan mulai hari ke 1 selama 90
hari.

III. PENGADAAN PIPA DAN ACCESSORIES


a. Pengadaan Pipa
Setelah shop drawing disetujui oleh semua pihak, maka proses pemesanan
pipa bisa dilakukan. Dimana nati pipa akan dikirim secara simultan dengan
pelaksanaan pekerjaan mengingat keterbatasan gudang penyimpanan juga
demi menjaga keamanan material pipa. Yang mana pada pekerjaan ini pipa
yang dipakai adalah Pipa HDPE SDR 17 PN-12,5 dia. 4” (ruas jalan Tropodo)
dengan volume 610 m’, Pipa HDPE SDR 17 PN-12,5 dia. 3” (Ruas Jalan Sekar
Putih) SNI dengan volume 465 m’.

b. Pengadaan Accessories
Seiring dengan pelaksanaan pengadaan pipa, pelaksanaan pengadaan
accessories pipa juga sudah harus dimulai sebelum melaksanaan
pemasangan dikerjakan. Adapun accessories yang dibutuhkan adalah :

Ruas Jalan Tropodo :

BAGIAN I
PENGADAAN & PEMASANGAN PIPA TERSIER DI RUAS JALAN
SEKAR PUTIH KELURAHAN KEDUNDUNG & RUAS JALAN
I- 2
TROPODO KELURAHAN MERI KECAMATAN MAGERSARI
KOTA MOJOKERTO
METODE PELAKSANAAN
PERLUASAN SISTEM JARINGAN PERPIPAAN TERSIER PENYEDIAAN AIR MINUM (SPAM) DI KELURAHAN GUNUNG GEDANGAN, PRAJURIT KULON,
MERI, BLOOTO, SURODINAWAN, KEDUNDUNG, KRANGGAN, KAUMAN DAN WATES.

TEE Flange GI 12x4 inc 1,00 bh


Stube Flange HDPE 4'' 6,00 bh
Stube Flange PVC 12'' 2,00 bh
Flange Las CI 4'' 3,00 bh
Flange Las CI 12'' 1,00 bh
Gate Valve Resilient 4'' 1,00 bh
TEE Flange GI 4x2 inc 1,00 bh
Stube Flange HDPE 2'' 1,00 bh
Flange Las CI 2'' 1,00 bh
Gate Valve Resilient 2'' 1,00 bh
Bend 90 3,00 bh
TEE All Flange GI 2x2 inc HDPE 1,00 bh
Endcap 4'' 1,00 bh
Gate Valve Resilient 4'' (Washout ) 1,00 bh

Ruas Jalan Sekar Putih


Tee All Flange GI 6x6 1,00 bh
Gate Valve GI Resilent 90 mm 1,00 bh
Stube Flange PVC 6'' 2,00 bh
Stube Flange HDPE 6'' 1,00 bh
Flange Las CI 6'' 3,00 bh
Tee All Flange GI 3x6 2,00 bh
Stube Flange HDPE 3'' 2,00 bh
Flange Las 3'' 2,00 bh
Endcap 3'' 1,00 bh
Bend 90 3'' 1,00 bh

Pekerjaan ini akan dilaksanakan mulai hari ke 10 selama 2 hari.

IV. Pek. Bongkaran Beton Rigid K. 400 (Ruas Jalan Sekar Putih)
Bongkaran beton untuk lubang pit menggunakan alat cutter agar tidak merusak
konstruksi jalan yang ada, apabila lahan bahu jalan masih ada untuk
meminimalisir kerusakan diusahakan tidak merusak konstruksi jalan. Material
sisa bongkaran harus ditempatkan sesuai dengan tempat yang telah disetujui
oleh semua pihak. Volume pekerjaan ini adalah 2,25 m3, akan dilaksanakan
mulai hari ke 4 selama 7 hari.

V. Pekerjaan pemasangan pipa HDPE


1. GALIAN TANAH
Galian tanah untuk pemasangan pipa dilaksanakan dengan galian tanah biasa
dengan kedalaman disesuaikan dengan diameter pipa yang akan dipasang,
adapun parit yang akan digali hanya untuk ruang penyambungan pipa setiap 6
meter untuk dapat meletakkan pipa dan menyambungkannya dengan baik,
dan timbunan harus ditempatkan dan dimanfaatkan seperti yang diisyaratkan.
Galian harus dibuat dengan lebar ekstra bila diperlukan, seperti untuk
memasukkan penyangga-penyangga, penguatan-penguatan galian dan
peralatan-peralatan pipa. Lubang pit akan di amankan dengan menggunakan
tanah galian yang dimasukan kedalam karung serta di batasi dengan garis pita
pengaman. Ruang penyambungan harus dibuat pada setiap sambungan, agar
sambungan dapat dikerjakan dengan baik. Galian dibuat sampai kedalaman
yang ditentukan untuk membuat dasar pipa yang rata dan seragam pada tanah
yang padat pada setiap tempat, diantara

BAGIAN I
PENGADAAN & PEMASANGAN PIPA TERSIER DI RUAS JALAN
SEKAR PUTIH KELURAHAN KEDUNDUNG & RUAS JALAN
I- 3
TROPODO KELURAHAN MERI KECAMATAN MAGERSARI
KOTA MOJOKERTO
METODE PELAKSANAAN
PERLUASAN SISTEM JARINGAN PERPIPAAN TERSIER PENYEDIAAN AIR MINUM (SPAM) DI KELURAHAN GUNUNG GEDANGAN, PRAJURIT KULON,
MERI, BLOOTO, SURODINAWAN, KEDUNDUNG, KRANGGAN, KAUMAN DAN WATES.

ruang penyambungan.
2. PEKERJAAN BORRING UNTUK LUBANG PIPA
Pekerjaan membuat lubang untuk memasukan pipa dengan menggunakan
metode boring horizontal dengan cara manual, lubang boring untuk
memasukan pipa harus lebih besar dari diameter pipa yang akan dimasukan.
Alat boring yang digunakan adalah alat boring manual yang tidak merusak
konstruksi jalan serta bangunan yang ada disekitarnya.
3. URUGAN
Urugan atau penimbunan kembali parit-parit dilakukan sesuai dengan gambar-
gambar rencana dan spesifikasinya serta disebutkan didalam “pekerjaan
tanah”.Semua bahan timbunan/urugan harus bebas dari batuan, sampah atau
bahan lainnnya yang menurut Direksi sesuai dengan bahan urugan.
Semua pasir yang digunakan untuk menimbun harus berasal dari pasir alam,
dengan butiran dari halus sampai kasar, dan bebas dari kotoran-kotoran,
debu-debu atau bahan-bahan lain yang menurut Direksi/Pengawas Lapangan
dapat diangap tidak dikehendaki/tidak sesuai. Lempung yang terdapat pada
pasir, tidak boleh melebihi 10% berat keseluruhannya.
4. URUGAN DIBAWAH PIPA
Parit-parit harus diberi dasar pasir setebal 10 cm lebih dahulu, atau sesuai
gambar rencana, sebelumnya pipa-pipa dipasang didalamnya. Dasar pasir ini
harus dipadatkan dengan pemadat dan harus mempunyai permukaan yang
nyata. Setiap dasar pasir pada ujung pipa harus 5 cm lebih rendah agar pipa
terjamin berkedudukan pada keseluruhan panjangnya dan bukan ditahan oleh
sambungan-sambungannya.
Setelah pipa-pipa dipasang dalam parit, harus ditimbun dengan pasir atau
kerikil halus mulai dari dasar sampai pertengahan pipa. Bahan urugan pasir
dan kerikil halus ini harus disebarkan merata ke setiap penjuru ruangan dalam
galian sekitar sisi pipa dan perlengkapannya dan dipadatkan.
Dari garis tengah pipa dan perlengkapannya sampai sedalam kira-kira 10 cm
diatas pipa, galian harus ditimbun dengan pasir atau kerikil halus dan
dipadatkan secara merata, dalam penempatan timbunan ini dengan hati- hati,
untuk menghindarkan terjadinya kerusakan atau pergeseran pipa.
Cara atau metode penimbunan kembali yaitu dilakukan lapis demi lapisan,
dipadatkan sekeliling dan diatas pipa-pipa seperti tertera pada gambar
rencana dengan cara yang tidak merusak pipa-pipa. Pemadatan pada sisi-sisi
harus dilakukan saling berganti pada kedua sisi. Lapisan 15 cm dari yang
pertama diatas pipa harus dipadatkan hanya pada sisi-sisi pipa saja. Hanya
peralatan yang digerakan oleh tangan yang boleh digunakan. Semua kerusakan
pada pipa-pipa dan alat-alat penyambung harus diperbaiki oleh Pemborong
dengan biaya sendiri.

BAGIAN I
PENGADAAN & PEMASANGAN PIPA TERSIER DI RUAS JALAN
SEKAR PUTIH KELURAHAN KEDUNDUNG & RUAS JALAN
I- 4
TROPODO KELURAHAN MERI KECAMATAN MAGERSARI
KOTA MOJOKERTO
METODE PELAKSANAAN
PERLUASAN SISTEM JARINGAN PERPIPAAN TERSIER PENYEDIAAN AIR MINUM (SPAM) DI KELURAHAN GUNUNG GEDANGAN, PRAJURIT KULON,
MERI, BLOOTO, SURODINAWAN, KEDUNDUNG, KRANGGAN, KAUMAN DAN WATES.

5. PENYAMBUNGAN PIPA HDPE


Pipa yang akan di sambung, adalah Pipa HDPE 100 PN-10 315mm (12").
Penyambungan pipa yang digunakan dengan Metode Penyambungan Butt
Fusion. Metode penyambungan Butt Fusion adalah proses termofusi yang
melibatkan pemanasan secara bersama di kedua ujung pipa yang akan di
sambung sampai kondisi leleh tercapai pada kedua ujung nya. Baru lah kedua
ujung tersebut di tempelkan dengan bantuan tekanan tertentu untuk
membuat sambungan yang senyawa. Adapun alat-alat yang di butuhkan untuk
melakukan penyambungan antara lain:
 Generator untuk memberikan daya listrik plat pemanas, pemotong dan
pompa hidrolik.
 Mesin butt-fusion dilengkapi dengan pengencang pipa, pemotong, plat
pemanas, pompahidrolik dan pengatur waktu.
 Roda penyangga pipa
 Tenda pengelasan
 Alat pembersih, kain katun atau handuk kertas
 Alat ukur sambungan
 Thermometer digital yang sudah terkalibrasi untuk memeriksa suhu plat
pemanas
 Pipa dan penutupnya
 Papan landasan
 Pemotong pipa

Metode kerja penyambungan :

1) Pertama-tama memeriksa dan membersihkan pipa yang akan disambung


baik dalam maupun luar sehingaa terbebas dari debu, kotoran, sampah
dan lain- lain
2) Membersihkan ujung pipa dengan kain katoen atau kertas tissue yang
telah dibasahi spiritus atau alcohol dan harus diperhatikan supaya tidak
ada bulu-bulu kain yang menempel pada bagian yang akan di las.

3) Pasang ujung-ujung pipa kedalam alat penjepit, dan kedua ujung pipa
dikencangkan sampai berada diposisi yang tepat
4) Kedua ujung pipa diratakan dengan menggunakan alat perata elektrik
( screpe), sehingga kedua pipa benar- benar rata dan bersih.
5) Membersihkan ujung pipa dan alat pemana dengan kain atau kertas
tissue yang telah dibasahi spiritus atau alcohol agar persenyawaan
sempurna.
6) Panaskan plat pemanas sampai titik senyawaan 210°C (diatur dengan
thermostat)
7) Pasang plat pemanas yang sudah dipanasi sampai titik senyawaan 210°C,
diantar ujung – ujung pipa dengan jumlah tekanan pemanasan 13 BAR

BAGIAN I
PENGADAAN & PEMASANGAN PIPA TERSIER DI RUAS JALAN
SEKAR PUTIH KELURAHAN KEDUNDUNG & RUAS JALAN
I- 5
TROPODO KELURAHAN MERI KECAMATAN MAGERSARI
KOTA MOJOKERTO
METODE PELAKSANAAN
PERLUASAN SISTEM JARINGAN PERPIPAAN TERSIER PENYEDIAAN AIR MINUM (SPAM) DI KELURAHAN GUNUNG GEDANGAN, PRAJURIT KULON,
MERI, BLOOTO, SURODINAWAN, KEDUNDUNG, KRANGGAN, KAUMAN DAN WATES.

untuk menarik sebatang pipa kearah alat las fusion.


8) Tekan sebesar 13 BAR tekanan sampai membentuk Ril-Las + 2 mm lebar.
Tempo pemanasan sesuai dengan diameter pipa yang disyaratkan oleh
pabrik.
9) Alat pemanas dikeluarka secepatnya waktu yang dibutuhkan
+ 4 detik lalu dalam waktu 7 detik sambung dan tekan kedua ujung pipa
yang sudah dipanaskan di alat but fusion sampai tekanan
persenyawaannya
10) Tempo pemanasan dan pendinginan disesuaikan dengan referensi dari
perusahaan pabrikan pipa yang akan diadakan
6. PELETAKAN PIPA
Ketika pipa sedang ditempatkan dalam salurannya, harus diperhatikan agar
jangan sampai ada benda asing yang masuk kedalam pipa. Pada waktu
instalasi pipa sedang dihentikan, ujung pipa yang terbuka harus ditutup
dengan cara-cara yang disetujui oleh Tenaga Ahli. Penanganan dan
penyimpanan pipa-pipa dan alat-alat bantu (fitting) harus dilakukan hati-hati.
Pipa tidak boleh disimpan dibawah sinar matahari langsung. Kerusakan apapun
yang dapat timbul, harus dicegah dan pipa jangan sampai diletakan diatas
benda tajam. Pipa yangsudah tergores atau cacat hingga lebih 10% dari tebal
dinding tidak boleh dipasang. semua batang pipa harus ditempatkan
sedekat mungkin pada lokasi akhir pada jalur pipa, dengan memperhitungkan
keamanan lalul lintas pipa-pipa tidak boleh ditempatkan dilapangan lebih dari
30m didepan parit-parit penggalian.
Menjamin bahwa bagian dalam pipa-pipa selau dalam keadaan bersih dan
bebas dari benda-benda asing. Setiap pipa harus diperiksa secara seksama
sebelum dan setelah dipasang dan pipa yang rusak harus diperbaiki atau
diganti. Setiap kali pekerjaan pada hari itu berakhir, maka ujung-ujung pipa
yang terbuka untuk semerntra waktu harus ditutup dengan blok-blok dari
kayu, penyekat-penyekat atau sebagaiman yang diinstruksikan oleh
Pengawas proyek/Tenaga Ahli, Tiap-tiap pipa dipasang dengan tepat menurut
garis dan kelandaian sesungguhnya sehinnga dengan pipa yang berbatas
merupakan suatu sambungan konsentris yang tertutup. Tiap-tiap pipa harus
dipasang dengan tepat menurut garis dan derajat dan sedemkian rupa,
sehinnga dengan pipa yang berbatasan suatu sambungan konsentris yang
tertutup dan tidak merupakan ketidak lurusan Semua pipa-pipa dan
penyebrangan –penyebrangn sungai dan bangunan- bangunan lain harus
dipasang dengan peralatan-peralatan yang layak, seperti penjepit-penjepit,
penggantungan dan penopang-penopang dan sebagainya. sehingga pemuaian

BAGIAN I
PENGADAAN & PEMASANGAN PIPA TERSIER DI RUAS JALAN
SEKAR PUTIH KELURAHAN KEDUNDUNG & RUAS JALAN
I- 6
TROPODO KELURAHAN MERI KECAMATAN MAGERSARI
KOTA MOJOKERTO
METODE PELAKSANAAN
PERLUASAN SISTEM JARINGAN PERPIPAAN TERSIER PENYEDIAAN AIR MINUM (SPAM) DI KELURAHAN GUNUNG GEDANGAN, PRAJURIT KULON,
MERI, BLOOTO, SURODINAWAN, KEDUNDUNG, KRANGGAN, KAUMAN DAN WATES.

dan penciutan, getaran-geteran kecil pada perpipaan harus didalam batas-


batas yang diijinkan dan tidak mengakibatkan kebocoran.
Pekerjaan Pipa HDPE SDR 17 PN-12,5 dia. 4” (ruas jalan Tropodo) dengan volume
610 m’, Pipa HDPE SDR 17 PN-12,5 dia. 3” (Ruas Jalan Sekar Putih) SNI dengan
volume 465 m’, akan dilaksanakan mulai hari ke 11 selama 75 hari.

VI. Pekerjaan Pemasangan Accessories


Ruas Jalan Tropodo :
TEE Flange GI 12x4 inc 1,00 bh
Stube Flange HDPE 4'' 6,00 bh
Stube Flange PVC 12'' 2,00 bh
Flange Las CI 4'' 3,00 bh
Flange Las CI 12'' 1,00 bh
Gate Valve Resilient 4'' 1,00 bh
TEE Flange GI 4x2 inc 1,00 bh
Stube Flange HDPE 2'' 1,00 bh
Flange Las CI 2'' 1,00 bh
Gate Valve Resilient 2'' 1,00 bh
Bend 90 3,00 bh
TEE All Flange GI 2x2 inc HDPE 1,00 bh
Endcap 4'' 1,00 bh
Gate Valve Resilient 4'' (Washout ) 1,00 bh

Ruas Jalan Sekar Putih


Tee All Flange GI 6x6 1,00 bh
Gate Valve GI Resilent 90 mm 1,00 bh
Stube Flange PVC 6'' 2,00 bh
Stube Flange HDPE 6'' 1,00 bh
Flange Las CI 6'' 3,00 bh
Tee All Flange GI 3x6 2,00 bh
Stube Flange HDPE 3'' 2,00 bh
Flange Las 3'' 2,00 bh
Endcap 3'' 1,00 bh
Bend 90 3'' 1,00 bh

Pemasangan accessories pipa dilaksakan beriringan dengan pemasangan pipa


HDPE, sesuai dengan kebutuhan pelaksanaan di lapangan. Teknik
penyambungannya pun sama yaitu dengan cara Metode Penyambungan Butt
Fusion. Masing-masing item dilaksanakan dalam waktu 1 pada hari ke 11, 32, 33,
55, 59,62,68,74,79,83,85.

VII. PEKERJAAN PENGETESAN


Pengujian tekanan hidrostatis dilakukan dengan tujuan untuk
meyakinkan/menjamin bahwa sambungan pipa dan perlengkapannya dalam
keadaan baik, kuat dan tidak bocor dan blok-blok penahan (permanen) sanggup
menahan tekanan sesuai rencana. Panjang bagian pipa yang akan diuji antara
500 m sampai dengan 1000 m.Tekanan pada titik tertinggi tidak boleh kurang
dari 0,8 kali tekanan pada titik terendah. Blok penahan sementara untuk penutup
ujung-ujung pipa yang diuji harus sesuai dengan gambar standar, Bagian pipa
yang akan diuji harus diisi dengan air, dengan kecepatan pengisian maksimum

BAGIAN I
PENGADAAN & PEMASANGAN PIPA TERSIER DI RUAS JALAN
SEKAR PUTIH KELURAHAN KEDUNDUNG & RUAS JALAN
I- 7
TROPODO KELURAHAN MERI KECAMATAN MAGERSARI
KOTA MOJOKERTO
METODE PELAKSANAAN
PERLUASAN SISTEM JARINGAN PERPIPAAN TERSIER PENYEDIAAN AIR MINUM (SPAM) DI KELURAHAN GUNUNG GEDANGAN, PRAJURIT KULON,
MERI, BLOOTO, SURODINAWAN, KEDUNDUNG, KRANGGAN, KAUMAN DAN WATES.

200 meter/jam dan dijamin bahwa udara dalam pipa keluar. Pentil udara harus
dalam keadaan terbuka penuh selama pengisian air sampai udara betul-betul
habis. Air yang digunakan untuk mengisi pipa dan pengujian tekanan harus
berasal dari sumber yang telah disetujui dan memenuhi syarat kualitas air bersih.
Biaya pengadaan air adalah tanggungan sendiri.
Volume pekerjaan ini adalah 1.075 m’, akan dilaksanakan mulai hari ke 82
selama 5 hari.

VIII. Pekerjaan tapping


Tapping merupakan proses penyambungan pipa baru dengan pipa yang sudah
ada (eksisting). Adapun proses pelaksanaannya ialah sebagai berikut :
 Pemeriksaan awal
Sebelum penyambungan, dilakukan pemeriksaan sebagai berikut:
a. Adanya bahan bakar yang cukup di generator dan dalam keadaan benar-
benar berfungsi sebelum dihubungkan kemesin.
b. Perlengkapan mesin dan pompa berfungsi dengan baik.
c. Plat pemanas dalam keadaan bersih dan lakukan pembersihan apabila
sebelumnya sudah digunakan.
d. Siapkan tenda untuk memberikan perlindungan selama pekerjaan
dilakukan.
e. Perlengkapan mesin harus lengkap dan tidak rusak.
f. Mengetahui langkah-langkah penyambungan yang benar dan pipa yang
akan disambung.
g. Plat pemanas harus pada temperature yang benar (sambungkan plat
pada sumber listrik dan biarkan selama 20 menit pada kondisi
temperature yang disarankan).
h. Periksa dan pastikan bahwa pipa-pipa dan atau fitting yang akan
disambung mempunyai ukuran diameter, SDR dan bahan yang sama.
 Prosedur Penyambungan
a. Tempatkan pipa pada penjepit (clamp) dimana ujung pipa
berhadapan dengan plat pemotong dalam posisi lurus.
b. Luruskan dan ratakan posisi seluruh komponen dengan roller.
c. Kencangkan penjepit (clamp) untuk memegang dan membulatkan
kembali pipa.
d. Tutup ujung pipa yang terbuka untuk mencegah pendinginan plat oleh
masuknya udara ke bagian dalam pipa.
e. Nyalakan alat pemotong dan geserkan penjepit pipa secara perlahan
sehingga ujung pipa tepat berhadapan dengannya sampai terjadinya
pemotongan permukaan pipa yang kontinyu.
f. Jaga agar alat pemotong tetap menyala sementara penjepit (clamp)
dibuka untuk menghindari terjadinya pemotongan permukaanyang tidak
rata.
g. Angkat alat pemotong perlahan dan hindarkan bersinggungan dengan
permukaan pipa h. Bersihkan sisa potongan dari mesin dan pipa dan

BAGIAN I
PENGADAAN & PEMASANGAN PIPA TERSIER DI RUAS JALAN
SEKAR PUTIH KELURAHAN KEDUNDUNG & RUAS JALAN
I- 8
TROPODO KELURAHAN MERI KECAMATAN MAGERSARI
KOTA MOJOKERTO
METODE PELAKSANAAN
PERLUASAN SISTEM JARINGAN PERPIPAAN TERSIER PENYEDIAAN AIR MINUM (SPAM) DI KELURAHAN GUNUNG GEDANGAN, PRAJURIT KULON,
MERI, BLOOTO, SURODINAWAN, KEDUNDUNG, KRANGGAN, KAUMAN DAN WATES.

dilarang menyentuh permukaan yang sudah dipersiapkan.


h. Periksa bahwa kedua permukaan sudah rata. Jika tidak, ulangi proses
pemotongan.
i. Dekatkan kedua pipa dan periksa tidak adanya celah antara permukaan
potongan.
j. Buka dan kemudian tutup clamp dan perhatikan tekanan tarik yang
dibutuhkan untuk menggerakkan pipa bersama-sama secara
hidrolik.Tekanan tarik adalah ukuran tekanan minimal yang dibutuhkan
untuk mengatasi gaya gesek akibat tarikan kerja mesin dan berat
pipa/fitting yang sedang disambung. Tekanan tarik (kPa) harus
diperkirakan secara tepat sebelum pembuatan sambungan dan harus
ditambahkan tekanan ram dasar yang ditunjukkan pada mesin. (Apabila
yang digunakan mesin adalah otomatis, maka pekerjaan ini akan
terlaksana secara otomatis)
k. Pindahkan lempengan pemanas dari tempat pelindungnya. Periksa
bahwa plat tersebut bersih dan baik suhunya.

l. Tempatkan alat pemanas pada mesin dan tutup klem supaya bagian
permukaan yang akan disambung menyentuh lempengan. Gunakan sistem
hidrolik dengan menggunakan tekanan yang ditentukan sebelumnya.

m. Setelah lelehan awal muncul, tekanan pada sistem hidrolik harus dilepas
supaya pencatat tekanan tercatat nol dan tekanan tarik sedemikian
sampai pertumbuhan lelehan terkontrol selama waktu pemanasan. Periksa
agar posisi pipa diklem pipa tidak bergeser dan ujung pipa harus di jaga
agar tetap kontak dengan plat pemanas.

n. Setelah pemanasan selesai,buka klem dan pindahkan plat pemanas,


pastikan bahwa plat tidak menyentuh permukaan yang meleleh.

o. Segera tutup klem (dengan 8–10 detik dari pemindahan plat) dan rekatkan
permukaan yang sudah meleleh bersama pada tekanan yang sudah
ditentukan sebelumnya.

p. Jaga tekanan yang dibutuhkan untuk waktu pendinginan minimal sampai


yang diindikasikan pada tabel

q. Setelah itu pipa yang disambung dapat dipindahkan dari mesin tetapi
tidak boleh dipindahkan untuk periode berikutnya sama pada waktu
pendinginan di atas.

r. Periksa sambungan untuk kebersihan dan keseragamannya dan cek bahwa


lelehan sesuai dengan batasan yang ditentukan. Volume pekerjaan ini

BAGIAN I
PENGADAAN & PEMASANGAN PIPA TERSIER DI RUAS JALAN
SEKAR PUTIH KELURAHAN KEDUNDUNG & RUAS JALAN
I- 9
TROPODO KELURAHAN MERI KECAMATAN MAGERSARI
KOTA MOJOKERTO
METODE PELAKSANAAN
PERLUASAN SISTEM JARINGAN PERPIPAAN TERSIER PENYEDIAAN AIR MINUM (SPAM) DI KELURAHAN GUNUNG GEDANGAN, PRAJURIT KULON,
MERI, BLOOTO, SURODINAWAN, KEDUNDUNG, KRANGGAN, KAUMAN DAN WATES.

adalah 1 ls, akan dilaksanakan mulai hari ke 58 selama 1 hari.

s. Pekerjaan perbaikan jalan

Pek. Beton Rigid K. 350 Tb. 20 cm


Pengecoran beton harus dilakukan secara hati-hati agar tidak terjadi
segregasi. Tinggi jatuh adukan beton harus diperhatikan antara 0,90 m –
1,50 m tergantung dari konsistensi adukan.
 Apabila dalam pengecoran digunakan mesin pengaduk di tempat,
penuangan adukan beton dapat dilakukan menggunakan baket (bucket) dan
talang. Untuk beton tanpa tulangan adukan beton dapat dituangkan di atas
permukaan yang telah disiapkan di depan mesin penghampar. Harus
diusahakan agar penumpahan adukan beton dari satu adukan ke adukan
berikutnya berlangsung secara berkesinambungan sebelum terjadi
pengikatan akhir (final setting).
 Bila pelaksanaan perkerasan dilakukan pada cuaca panas dan bila
temperature beton basah (fresh concrete) di atas 240C, pencegahan
penguapan harus dilakukan. Air harus dilindungi dari panas sinar matahari,
dengan cara melakukan pengecatan tanki air dengan warna putih dan
mengubur pipa penyaluran atau dengan cara lain yang sesuai. Temperature
agregat kasar diturunkan dengan menyemprotkan air. Pengecoran beton
harus dihentikkan bila temperature beton pada saat dituangkan lebih dari
320C.
 Kehilangan kadar air yang cepat dari permukaan perkerasan akan
menghasilkan kekakuan yang lebih awal dan mengurangi waktu yang
tersedia untuk menyelesaikan pekerjaan akhir. Dalam keadaan seperti ini
tidak diperbolehkan menambahkan air ke permukaan pelat. Pada kondisi
yang sangat terpaksa berkurangnya kadar air bisa diimbangi dengan
melakukan pengkabutan.
 Slump merupakan salah satu besaran atau parameter suatu campuran beton
semen yang menunjukkan tingkat kemudahan pengerjaan

BAGIAN I
PENGADAAN & PEMASANGAN PIPA TERSIER DI RUAS JALAN
SEKAR PUTIH KELURAHAN KEDUNDUNG & RUAS JALAN
I- 10
TROPODO KELURAHAN MERI KECAMATAN MAGERSARI
KOTA MOJOKERTO
METODE PELAKSANAAN
PERLUASAN SISTEM JARINGAN PERPIPAAN TERSIER PENYEDIAAN AIR MINUM (SPAM) DI KELURAHAN GUNUNG GEDANGAN, PRAJURIT KULON,
MERI, BLOOTO, SURODINAWAN, KEDUNDUNG, KRANGGAN, KAUMAN DAN WATES.

( Workability ) dari campuran yang bersangkutan. Workabality ini dapat


dibagi dalam 3 katagori yaitu sedang, baik dan amat baik.
Pada konstruksi beton semen secara umum ; besarnya slump bervariasi
yaitu antara 2.5 sd 10 cm.
Volume pekerjaan ini adalah 2,25 m3, akan dilaksanakan mulai hari ke 79
selama 7 hari.

PHO
 Setelah pelaksanaan pekerjaan telah mencapai 100% akan dilakukan
proses Penilaian hasil Pekerjaan dan Serah Terima Pekerjaan Pertama
(PHO). Penilaian hasil Pekerjaan dan Serah Terima Pekerjaan Pertama
dijadwalkan akan dilaksanakan pada hari ke 89 sampai dengan hari ke
90.
 Hasil dari Penilaian hasil Pekerjaan dan Serah Terima Pekerjaan
Pertama akan dituangkan dalam Berita Acara
 Pelaksanaan pekerjaan ini akan dilaksanakan pada hari ke 89 selama 1
hari.
METODE PELAKSANAAN
PERLUASAN SISTEM JARINGAN PERPIPAAN TERSIER PENYEDIAAN AIR MINUM (SPAM) DI KELURAHAN GUNUNG GEDANGAN, PRAJURIT KULON,
MERI, BLOOTO, SURODINAWAN, KEDUNDUNG, KRANGGAN, KAUMAN DAN WATES.

Pekerjaan : Pengadaan & Pemasangan Anjungan Air Siap Minum Di Gedung GMSC
Kota Mojokerto
Lokasi : Gedung GMSC Kota Mojokerto
Tahun : 2020

a.   Informasi Umum
Tujuan pekerjaan ini adalah pekerjaan instalasi mekanikal plumbing keseluruhan yang meliputi
pengadaan, transportasi, pembuatan dan pemasangan peralatan dan bahan utama serta
peralatan bantu dan pengujian. Sehingga diperoleh instalasi yang lengkap dan baik sesuai
spesifikasi, gambar dan Bill of Quantity.

b.    Regulasi
•       Peraturan Daerah (PERDA) setempat.
•       Keputusan Menteri P.U.No. 02 /KPTS/ 1985.
•       American National Standard Institute (ANSI).
•       SNI No.03-2453-1991 tentang Sumur Resapan.
•       SNI No.03-6373-2000 tentang Pemilihan dan Pemasangan Vent.
•       SNI No. 036-0162-1987 tentang Pipa PVC untuk Air Buangan.
•       SNI 06-4829-2005 tentang Pipa polietilena untuk air minum
•       SNI 03-6481-2000 atau edisi terakhir tentang Sistem Plumbing.
•       Keputusan Menteri Kesehatan No. 492 tahun 2010 tentang Mutu Air Minum.

c.         Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan sistem Plumbing meliputi:
1.    Sistem air bersih, air panas.
2.    Sistem air kotor, air bekas dan air hujan.
3.    Pengadaan dan pemasangan material utama Plumbing (Pompa, tangki, IPAL, water heater).
4.    Testing & Commisioning. 
d.        Diagram Sistem Plumbing

                       Gambar 1    Diagram sistem plumbing air bersih dan air panas

BAGIAN II
PENGADAAN & PEMASANGAN ANJUNGAN AIR SIAP MINUM
II- 1
DI GEDUNG GMSC KOTA MOJOKERTO
METODE PELAKSANAAN
PERLUASAN SISTEM JARINGAN PERPIPAAN TERSIER PENYEDIAAN AIR MINUM (SPAM) DI KELURAHAN GUNUNG GEDANGAN, PRAJURIT KULON,
MERI, BLOOTO, SURODINAWAN, KEDUNDUNG, KRANGGAN, KAUMAN DAN WATES.

Gambar 2    Diagram sistem plumbing air kotor dan air bekas

Teknikal Sistem:
Sistem kerja air bersih:
-          Penyediaan air diperoleh dari PDAM dan air sumur yang diolah melalui WTP kemudian
dipompakan ke water tank atas & didistribusikan ke gedung A, B, C dan E melalui bantuan
pompa booster.
Sistem kerja air panas:
-          Penyediaan air panas berasal dari heat pump yang ada di masing-masing unit.
Sistem air bekas, kotor dan vent:
-          Air kotor dan air bekas dialirkan dengan sistem gravitasi ke bak pengumpulan
kemudian dialirkan menuju IPAL Fasum. Air yang telah diproses dari IPAL & memenuhi standar
yang telah ditetapkan selanjutnya akan dibuang ke saluran drainase.
Sistem air hujan:
-          Bertujuan mengarahkan aliran air hujan yang jatuh digedung dan sekitarnya sampai saluran
pembuangan terdekat. Air hujan mengalir dari Roof Drain (pada lantai atap) disalurkan melalui
pipa-pipa tegak dari bahan PVC. Selanjutnya air hujan ke saluran pembuangan air hujan. 
e. Urutan Pelaksanaan Pekerjaan Plumbing

Gambar 3    Flowchart Instalasi Air Bersih (1) dan Instalasi Air Kotor (2)

BAGIAN II
PENGADAAN & PEMASANGAN ANJUNGAN AIR SIAP MINUM
II- 2
DI GEDUNG GMSC KOTA MOJOKERTO
METODE PELAKSANAAN
PERLUASAN SISTEM JARINGAN PERPIPAAN TERSIER PENYEDIAAN AIR MINUM (SPAM) DI KELURAHAN GUNUNG GEDANGAN, PRAJURIT KULON,
MERI, BLOOTO, SURODINAWAN, KEDUNDUNG, KRANGGAN, KAUMAN DAN WATES.

f.       Pemasangan Pipa Indoor
1.       Marking jalur pipa sesuai shop drawing dan koordinasikan dengan jalur pekerjaan lain seperti
jalur conduit kabel listrik dan lain – lain.

Gambar 4    Proses marking jalur pipa

2.        Bobok jalur pipa yang telah ditandai untuk meletakkan pipa air bersih.

Gambar 5    Proses pembobokan jalur pipa

3.       Pasang pipa PPR pada jalur yang telah dibuat.

Gambar 6    Pasang pipa pada jalur

4.    Tutup kembali dinding yang telah dipasangi pipa.

Gambar 7    Tutup jalur pipa

5.     Rapikan kembali agar tidak ada lubang pada dinding dan menutup pipa dengan rata 

Gambar 8    Jalur pipa rapi

BAGIAN II
PENGADAAN & PEMASANGAN ANJUNGAN AIR SIAP MINUM
II- 3
DI GEDUNG GMSC KOTA MOJOKERTO
METODE PELAKSANAAN
PERLUASAN SISTEM JARINGAN PERPIPAAN TERSIER PENYEDIAAN AIR MINUM (SPAM) DI KELURAHAN GUNUNG GEDANGAN, PRAJURIT KULON,
MERI, BLOOTO, SURODINAWAN, KEDUNDUNG, KRANGGAN, KAUMAN DAN WATES.

6.        Bor Plat lantai untuk memasang gantungan pipa air bersih. 

Gambar 9    Proses pengeboran plat lantai

7.        Pasang gantungan pipa sesuai dengan jalur marking yang telah dibuat.

Gambar 10  Gantungan Pipa sesuai jalur marking

8.        Potong pipa sesuai dengan kebutuhan.


9.        Pasang pipa sesuai ukuran pada shop drawing, pemasangan menggunakan gantungan untuk
pipa dalam posisi horizontal dan menempel pada dinding shap dengan di-clamp untuk pipa pada
posisi vertical.

Gambar 11  Pemasangan pipa

10.    Sambungkan pipa yang telah terpasang pada gantungan.


11.    Gunakan benang/ Waterpass untuk mengukur kelurusan pipa.

Gambar 12  Pengukuran Kelurusan pipa

12.    Lakukan test tekanan pipa dengan tekanan sesuai spesifikasi yang berlaku. 

BAGIAN II
PENGADAAN & PEMASANGAN ANJUNGAN AIR SIAP MINUM
II- 4
DI GEDUNG GMSC KOTA MOJOKERTO
METODE PELAKSANAAN
PERLUASAN SISTEM JARINGAN PERPIPAAN TERSIER PENYEDIAAN AIR MINUM (SPAM) DI KELURAHAN GUNUNG GEDANGAN, PRAJURIT KULON,
MERI, BLOOTO, SURODINAWAN, KEDUNDUNG, KRANGGAN, KAUMAN DAN WATES.

Gambar 13  Test tekanan pipa

13.    Untuk pemasangan pipa di dinding, harus dikoordinasikan dahulu dengan pekerjaan keramik
(arsitek) dan sanitary.
14.    Pastikan pipa yang terpasang sudah tidak bocor.
15.    Lakukan ulang test tekanan jika pipa di dinding telah terpasang.

g.         Pemasangan Pipa Air Kotor dan Air Bekas


1.      Marking jalur pipa sesuai shop drawing.
2.      Potong pipa sesuai dengan kebutuhan.
3.      Sambung pipa PVC Class AW dengan menggunakan lem khusus PVC dan beri guratan di bagian
yang akan diberi lem agar dapat melekat dengan erat.
4.      Untuk bagian yang terekspose diberi labeling untuk arah aliran dan fungsi dengan diberi cat
yang warnanya sesuai dengan ketentuan.
5.      Pasang pipa sesuai ukuran pada shop drawing, pemasangan menggunakan gantungan untuk
pipa dalam posisi horizontal dan menempel pada dinding shap dengan di-clamp untuk pipa
pada posisi vertical.
6.      Gunakan benang/ Waterpass untuk mengukur kelurusan pipa.
7.      Lakukan test tekanan pipa dengan tekanan sesuai spesifikasi yang berlaku.
8.      Untuk pemasangan pipa di lantai, harus dikoordinasikan dahulu dengan pekerjaan keramik
(arsitek) dan sanitary.
9.      Pastikan pipa yang terpasang sudah tidak bocor.
10.  Lakukan ulang test tekanan jika pipa di dinding telah terpasang.

h.      Pemasangan Valve Yang Berdiameter Sampai Dengan 50 mm


1.      Menyambungkan valve dengan pipa dengan menggunakan drat/ulir yang terletak pada
masing-masing ujung pipa dan valve.

Gambar 14  Menyambungkan Valve dengan Pipa

2.      Mengencangkan putaran ulir atau drat sampai mencapai batas maksimumnya.

Gambar 15  Mengencangkan Putaran Ulir/Drat

BAGIAN II
PENGADAAN & PEMASANGAN ANJUNGAN AIR SIAP MINUM
II- 5
DI GEDUNG GMSC KOTA MOJOKERTO
METODE PELAKSANAAN
PERLUASAN SISTEM JARINGAN PERPIPAAN TERSIER PENYEDIAAN AIR MINUM (SPAM) DI KELURAHAN GUNUNG GEDANGAN, PRAJURIT KULON,
MERI, BLOOTO, SURODINAWAN, KEDUNDUNG, KRANGGAN, KAUMAN DAN WATES.

i.        Pemasangan Valve Yang Berdiameter Lebih dari 50 mm


1.      Sambungan untuk valve ukuran ini adalah dengan menggunakan flange. Pertama-tama,
persiapkan pipa lengkap dengan flangenya, valve lengkap dengan flangenya, baut, serta karet
seallant.

Gambar 16  Menyiapkan Valve lengkap dengan flange, baut dan karet seallant

2.      Satukan flange valve, karet seallant, dan flange pipa dengan baut. Kemudian setelah itu
kencangkan baut sampai valve dan pipa benar-benar telah tersambungkan dengan rapat, kuat,
dan aman (tidak bocor).

    Gambar 17  Menyatukan flange valve dengan pipa


j.          Pelaksanaan Pemasangan & Instalasi Pompa
1.      Marking dan lokasi penempatan pompa.
2.      Buat pondasi pompa, perhatikan kelurusan dan rata pondasi.
3.      Pasang instalasi pemipaan ruang pompa terlebih dahulu.
4.      Pasang instalasi kelistrikkan pompa.
5.      Pasang pompa dengan valve dan accesoriss-nya.
6.      Sambung instalasi daya ke unit pompa.
7.      Lakukan running test pompa. 
8.      Hal yang perlu diperhatikan :
-          Dalam pemasangan dan instalasi ruang pompa cek sambungan pipa support.
-          Pastikan accessoris dan alat ukur berfungsi dengan benar.
-          Check secara visual maupun menggunakan alat ukur kualitas pompa (daya listrik, aliran dan
suara maupun bagian peralatan pompa tersebut), seperti coupling motor dan pompa, seal,
shaft, geardan lain-lain.

BAGIAN II
PENGADAAN & PEMASANGAN ANJUNGAN AIR SIAP MINUM
II- 6
DI GEDUNG GMSC KOTA MOJOKERTO
METODE PELAKSANAAN
PERLUASAN SISTEM JARINGAN PERPIPAAN TERSIER PENYEDIAAN AIR MINUM (SPAM) DI KELURAHAN GUNUNG GEDANGAN, PRAJURIT KULON,
MERI, BLOOTO, SURODINAWAN, KEDUNDUNG, KRANGGAN, KAUMAN DAN WATES.

Pekerjaan : Pembangunan IPAL Komunal Kapasitas 70 Kk


Lokasi : Lapas Kota Mojokerto
Tahun : 2020

Metode pelaksanaan adalah sebuah metode kerja yang menjadi pedoman untuk
melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan dilapangan sesuai dengan target
waktu yang telah direncanakan. Metode pelaksanaan yang akan dilaksanakan
dengan tahapan dan tata cara pelaksanaan yang disesuaikan dengan jadwal
pelaksanaan pekerjaan adalah sebagai berikut :

1. Pekerjaan persiapan, meliputi :


- Pekerjaan pembuatan papan nama
- Pekerjaan pembersihan lapangan dan perataan tanah
- Perkerjaan pembuatan bedeng pekerja
- Pekerjaan pembuatan gudang dan peralatan

2. Pekerjaan Piping / Pemipaan


a. Galian Tanah
1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi proses pembuatan pengukuran, pembuatan patok,
penggalian tanah dan perapihan hasil galian.

2. Persiapan Pekerjaan
Mengirim program kerja (workplan) termasuk metoda kerja, schedule, perlatan,
personil kerja dan gambar kerja yang akan digunakan, untuk memperoleh
persetujuan dari Konsultan sebelum pekerjaan.

3. Memberitahu Konsultan secara tertulis paling sedikit 24 jam sebelum tanggal


dilakukannya pelaksanaan pekerjaan.

3. Pekerjaan Bangunan Bak Kontrol dan Bak Ekualisasi


a. Pekerjaan bangunan Bak Kontrol dan Ekualisasi
Bak Kontrol
Galian tanah pada titik - titik bak kontrol yang sudah ditentukan dengao ukuran
sesuai dengan gambar rencana kerja (site plan) yang sudah ditetapkan dan
disetujui.
• Pekerjaan persiapan
• Pekerjaan Galian
• Pekerjaan Pemasangan Bata Merah
• Pembersihan dan Perapihan

Bak Ekualisasi
- Galian tanah pada titik penempatan bak: ekualisasi yang sudah ditentukan dengan
ukuran sesuai dengan gambar rencana kerja (site plan) yang sudah ditentukan
dan disetujui.
- Pemasangan lantai kerja 5 cm
- Urug pasir bawah lantai tebal 10 cm.
- Pemasangan urugan sirtu tebal 20 cm
- Rabat beton plat atas bak tampungan tangki ekualisasi
- Pemasangan bekisting dinding luar bak ekualisasi, pada bangian luar dinding
dipasang bekisting keliling dengan menggunakan papan polywood dengan
perkuatan balok kayu, Pembesian, untuk pekerjaan pembesian ini, harus
disiapkan alat - alat kerja seperti pemotong besi, kawat, tang, palu, meteran,
pembengkok besi dll.
- Pemasangan bakisting bagian dalam bak ekualisasi, dinding bak ekualisasi
Pengecoran dinding bak ekualisasi, lantai bak ekualisasi Setelah umur dinding
beton sesuai rencana maka dilajutkan pembongkaran bekisting dinding dan
dilanjutkan dengan pekerjaan PJesteran dengan kornposisi adukan beton 1:3.
- Pemasangan penutup bak ekualisasi dengan plat besi sesuai dimensi gambar kerja

BAGIAN III
PEMBANGUNAN IPAL KOMUNAL III- 1
KAPASITAS 70 KK DI LAPAS KOTA MOJOKERTO
METODE PELAKSANAAN
PERLUASAN SISTEM JARINGAN PERPIPAAN TERSIER PENYEDIAAN AIR MINUM (SPAM) DI KELURAHAN GUNUNG GEDANGAN, PRAJURIT KULON,
MERI, BLOOTO, SURODINAWAN, KEDUNDUNG, KRANGGAN, KAUMAN DAN WATES.

b. Pekerjaan Dudukan Bioreaktor


Galian tanah pada titik penernpatan dudukan BIOREACTOR, dan Pretreatment
Laboratorium yang sudah ditentukan dengan ukuran sesuai dengan gambar rencana
kerja (site plan) yang sudah ditetapkan dan disetujui. Pasangan pondasi batu kali
dengan campuran aduk:an beton l : 2

• Pekerjaan persiapan

• Pekerjaan struktur

• Pemasangan Bekisting

• Pengecoran

c. Pekerjaan Mechanical Electrical IPAL kapasitas pengolahan 30m3/hari

• Pekerjaan sistem Extended Aeration

• Pekerjaan Pompa Sumpit

• Pekerjaan pemasangan blower dan sistem aerasi/anoxic

• Pekerjaan pemasangan kontrol panel

• Pekerjaan pengadaan bahan kimia, spare part, dan peralatan, flow meter
magnetik & Chlorinator tablet

• Pekerjaan test dan commissioning d. Pekerjaan Pemasangan Listrik PLN


e. Pekerjaan Saluran Drainase

f. Pekerjaan Angkutan

4. Pekerjaan PTB Kitchen dan Laundry

▪ Pekerjaan persiapan

▪ Pekerjaan Galian

▪ Pekerjaan Pemasangan Bata Merah

▪ Pembersihan dan Perapihan

G. URAIAN TEKNIS

F.1. Material / Bahan


Material/bahan-bahan bangunan merupakan syarat mutlak yang harus dipenuhi
dalam melaksanakan pekerjaan konstruksi, pemilihan bahan tersebut harus
enar-benar diperhatikan demi kelancaran pelaksanaan pembangunan dan
mendapatkan kualitas/mutu yang baik. Material/bahan-bahan yang diperlukan
dalam pelaksanaan Pekerjaan diantaranya adalah :

- Batu Pecah 2 – 3 cm
Batu pecah yang dipergunakan dalam pekerjaan ini harus memiliki kualitas bahan
terbaik, keras, liat, tahan terhadap goresan dan cuaca, tahan lama, bebas dari
tanah/sampah, tidak mengandung lempung, bagian-bagian yang cadas yang lapuk
dan sumber tempat pengambilan/Quary batu tersebut harus disetujui oleh
Konsultan Pengawas/Engineer.

BAGIAN III
PEMBANGUNAN IPAL KOMUNAL III- 2
KAPASITAS 70 KK DI LAPAS KOTA MOJOKERTO
METODE PELAKSANAAN
PERLUASAN SISTEM JARINGAN PERPIPAAN TERSIER PENYEDIAAN AIR MINUM (SPAM) DI KELURAHAN GUNUNG GEDANGAN, PRAJURIT KULON,
MERI, BLOOTO, SURODINAWAN, KEDUNDUNG, KRANGGAN, KAUMAN DAN WATES.

- Pasir Beton
Pasir untuk beton yang dipergunakan dalam pekerjaan ini harus bersih dan
bebas dari lempung/zat-zat organik lainnya, mempunyai gradasi sedemikian rupa
dan apabila dicampur dengan agregat kasar akan menghasilkan beton dengan
kerapatan maksimum. Penambahan pasir dari pecahan batu kedalam pasir
alami, untuk memperoleh gradasi yang memenuhi syarat dan penyimpanan
agregat dengan ukuran tertentu haruslah sesuai dengan ketentuan yang telah
ditetapkan pada persyaratan RKS dan telah disetujui oleh Konsultan
Pengawas/Engineer.
- Semen
Semen yang dipergunakan dalam pekerjaan ini haruslah sesuai dengan
ketentuan yang telah ditetapkan pada persyaratan RKS, dari merek-merek
fabrikasi yang ditunjuk, yaitu : Portland Cement tahan Sulfate atau Portland
Cement Tipe I ditambah bahan additive yang sesuai. Memiliki sertifikasi pabrik
untuk pengujian dan analisa dan harus disetujui oleh Konsultan
Pengawas/Engineer.

- Besi Beton
Per Kilogram memiliki kualitas bahan dan berat sesuai dengan persyaratan yang
ditentukan dalam RKS dan telah disetujui oleh Pengawas Pekerjaan.
- Kawat Beton
Per Kilogram (Kg), yang memiliki kualitas bahan dan berat sesuai dengan
persyaratan yang ditentukan dalam RKS dan telah disetujui oleh Pengawas
Pekerjaan.

- Papan Multiplex 18 mm
Papan Multiplex 18 mm yang dipergunakan dalam pekerjaan ini adalah yang
telah mendapatkan persetujuan dari Pengawas Pekerjaan, sehingga stok dan
mutunya dapat dipertanggung jawabkan. Untuk bagian yang diekspose
menggunakan multiplex dengan lapis kaca film.

- Kayu balok/kaso/reng
Kayu yang digunakan dalam pekerjaan konstruksi biasanya menggunakan kayu
kelas II atau kayu merah. Hal ini di karenakan kekuatan dan keawetan kayu
yang dijadikan bahan pertimbangan untuk menyesuaikan umur dan kekuatan
rencana.

- Penutup atap zincalum


Bahan metal zincalume dipilih sebagai penutup atap karena mudah
dalam pemasangan tanpa mengesampingkan kekuatan bahan.

- Pipa
Pipa PVC yang digunakan dalam pelaksanaan pembangunan konstruksi adalah
pipa PVC dengan ukuran berbagai macam sesuai dengan gambar yang mampu
menahan kekuatan tekan jangan sampai pecah dan menghambat aliran air.

- Bahan Pendukung Lainnya


Bahan pendukung lainnya seperti Air, Paku, Kayu, Elektrode, Oxygen, Acetelyn,
Cat anti karat untuk baja, Perancah, Ollie, Solar, Grease, Triplex-Multiplex,
Cat Kayu, Seng Gelombang, Angkur, Karbit, kloset jongkok, wastafel, kitchen
zinc, floor drain, kran air.

F.2. Peralatan
Peralatan yang dipergunakan untuk menyelesaikan pekerjaan secara
keseluruhan diantaranya adalah :
a. Genset 3 kVa
b. Mesin Molen/Mixer Beton
c. Peralatan Pertukangan

BAGIAN III
PEMBANGUNAN IPAL KOMUNAL III- 3
KAPASITAS 70 KK DI LAPAS KOTA MOJOKERTO
METODE PELAKSANAAN
PERLUASAN SISTEM JARINGAN PERPIPAAN TERSIER PENYEDIAAN AIR MINUM (SPAM) DI KELURAHAN GUNUNG GEDANGAN, PRAJURIT KULON,
MERI, BLOOTO, SURODINAWAN, KEDUNDUNG, KRANGGAN, KAUMAN DAN WATES.

F.3. Tenaga Kerja

1. Dalam pelaksanaannya tenaga yang dipergunakan dalam pelaksanaan pekerjaan


ini adalah tenaga yang berpengalaman dalam bidang konstruksi dermaga
dan konstruksi bangunan.

2. Sebelum memulai pekerjaan tenaga-tenaga berpengalaman tersebut


akan diberikan pengarahan terhadap tiap-tiap pekerjaan yang akan dilaksanakan
oleh Site Manager atau Site Engineer.

F.4. Pekerjaan Tanah

F.4.1. Pembersihan Lokasi Pekerjaan

Pembersihan lokasi bertujuan agar mempermudah dalam pekerjaan dan pengukuran.

1. Tahapan Pekerjaan
Pemangkasan rumput-rumput ilalang, pemindahan/penyingkiran material
sampah organik/anorganik di areal kerja yang dapat mengganggu pelaksanaan
pekerjaan. Pemindahan/penyingkiran material keras (Batu) di areal
kerja yang dapat mengganggu pelaksanaan pekerjaan.

2. Cara pelaksanaan
1) Pekerjaan pembersihan dengan untuk pemangkasan rumput-rumput ilalang dan
pemindahan/penyingkiran material sampah organik/an organik dilakukan dengan
metode-metode yang tergantung dari tingkat kesulitannya, melalui pengerahan
tenaga yang sesuai waktu dan kebutuhan, didukung oleh alat-alat sederhana
seperti : sekop,cangkul,arit,parang.
2) Pemindahan Material Keras (Batu) yang mengganggu areal kerja dengan
menggunakan alat berat ( ukuran skala besar ). Material Keras dipindahkan sejauh
mungkin dari lokasi pekerjaan agar tidak mengganggu kelancaran pekerjaan.

3. Galian Tanah
1) Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi proses pembuatan pengukuran, pembuatan patok,
penggalian tanah dan perapihan hasil galian.
2) Persiapan Pekerjaan
Mengirim program kerja (workplan) termasuk metoda kerja, schedule, perlatan,
personil kerja dan gambar kerja yang akan digunakan, untuk memperoleh
persetujuan dari Konsultan sebelum pekerjaan. Memberitahu Konsultan
secara tertulis paling sedikit 24 jam sebelum tanggal dilakukannya
pelaksanaan pekerjaan.

F.4.2. Uraian Pekerjaan


a. Galian Tanah Pondasi Pedestal
b. Pemasangan Bowplank, penentuan titik pile +0,00 (BM). Bowplank
dipasang dengan menggunakan kayu kelas III yang berguna penempatan benang
sebagai titik acuan as bangunan pondasi dan tie beam

c. Pekerjaan penggalian dilakukan dengan alat berat excavator. (Sesuaikan


dengan spesifikasi teknis, apakah proses penggalian dilakukan dengan
menggunakan alat berat atau secara manual)

d. Type galian disesuaikan dengan kondisi tanah aktual. Untuk kondisi tanah
dimana koefisien runtuhan tanah kecil dapat dilakukan sisi galian tegak, jika
koefisien runtuhan tanah besar maka sisi galian miring.

BAGIAN III
PEMBANGUNAN IPAL KOMUNAL III- 4
KAPASITAS 70 KK DI LAPAS KOTA MOJOKERTO
METODE PELAKSANAAN
PERLUASAN SISTEM JARINGAN PERPIPAAN TERSIER PENYEDIAAN AIR MINUM (SPAM) DI KELURAHAN GUNUNG GEDANGAN, PRAJURIT KULON,
MERI, BLOOTO, SURODINAWAN, KEDUNDUNG, KRANGGAN, KAUMAN DAN WATES.

e. Penggalian dilakukan 10-50 cm lebih besar dari besaran pondasi,


fungsinya sebagai ruang gerak untuk pekerjaan pemasangan bekesting,
type galian sesuaikan dengan kebutuhaan yang dalam galiannya =(-2,8 m) dari
elevasi BM (+0,0).

f. Harus diatur metode pengalian, pembuangan dan penumpukan tanah.


Penumpukan tanah galian tidak boleh terkonsentrasi dekat galian untuk
mengurangi resiko runtuhan tanah

g. masuk kembali ke dalam galian pondasi .Penempatan hasil galian ditempat


+1m dari bibir lubang pondasi agar tidak terjadi kelongsoran dinding tanah
Setelah pekerjaan galian dilakukan, hasil galian (dimensi P X L X H)
diperiksa dan dicek terhadap as bangunan bowplank.

F.4.3. Tahapan Pekerjaan


Tahapan pelaksanaan pekerjaan galian tanah
F.4.4. Urugan
Pekerjaan urugan pasir ini biasanya digunakan pada pekerjaan pondasi, lantai
keramik atau pekerjaan – pekerjaan bangunan yang berhubungan langsung
dengan tanah. Untuk mendapatkan kualitas urugan pasir yang baik, maka perlu
diikuti langkah – langkah sebagai berikut :
Pada dasar galian pondasi diberi urugan pasir padat setebal 5 cm. Pasir diratakan
dengan menggunakan tarikan kayu dan selalu dikontrol ketebalan dari pasir
tersebut Pasir dibasahi dengan air agar pasir benar – benar padat dan rata
Pengurugan pasir ini dikerjakan bersamaan dengan lantai kerja pondasi.

F.4.5. Lingkup Pekerjaan

1) Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan – bahan dan


peralatan.

2) Pekerjaan urugan ini meliputi seluruh detail yang disebutkan/ditunjukkan dalam


gambar atau sesuai petunjuk pengawas

F.4.6. Bahan – Bahan

1) Bila tidak dicantumkan dalam gambar detail, maka minimum diberi 5 cm urugan
pasir padat.

2) Urugan yang dipakai dibawah lapisan pasir padat tersebut adalah jenis tanah
silty clay yang bersih tanpa potongan – potongan bahan yang bisa lapuk serta
bahan batuan yang telah dipecah – pecah dimana ukuran dari batu pecah tersebut
tidak boleh lebih besar dari 15 cm.

3) Diharuskan semua bahan urugan hanya terdiri dari mutu yang terbaik yang
dapat dipergunakan.

F.4.7. Syarat – Syarat Pelaksanaan

1) Semua bagian/daerah urugan dan timbunan harus diurug secara berlapis dengan
tinggi maksimal tiap lapisan 30 cm sebelum dipadatkan, lapisan berikutnya
baru boleh dikerjakan dengan syarat lapisan dibawahnya sudah dipadatkan
sesuai ketentuan dan sudah disetujui oleh pengawas.

2) Daerah urugan atau daerah yang terganggu harus dipadatkan dengan alat
pemadat/compactor vibrator type yang disetujui oleh “Pengawas”. Pemadatan
dilakukan sampai mencapai hasil kepadatan lapangan tidak kurang dari 95%
kepadatan maksimum hasil laboratorium.

BAGIAN III
PEMBANGUNAN IPAL KOMUNAL III- 5
KAPASITAS 70 KK DI LAPAS KOTA MOJOKERTO
METODE PELAKSANAAN
PERLUASAN SISTEM JARINGAN PERPIPAAN TERSIER PENYEDIAAN AIR MINUM (SPAM) DI KELURAHAN GUNUNG GEDANGAN, PRAJURIT KULON,
MERI, BLOOTO, SURODINAWAN, KEDUNDUNG, KRANGGAN, KAUMAN DAN WATES.

3) Kepadatan maksimum terhadap kadar air optimum dari percobaan


Proctor :

“Kontraktor” harus melaksanakan penelitian kepadatan maksimum terhadap kadar air


optimum, minimal satu kali untuk setiap jenis tanah yang dijumpai dilapangan.
Contoh tanah tersebut harus disimpan dalam tabung gelas atau plastic
untuk bukti penunjukan/refferensi dan diberi label yang berisikan nomor contoh,
kepadatan kering maksimum dan kadar air optimumnya. Penelitian harus
mengikuti prosedur yang umum dipakai yaitu ASTM D 1557.

4) Pengeringan/pengaliran air harus diperhatikan selama pekerjaan tanah agar


daerah yang dikerjakan terjamin pengaliran airnya.

5) Apabila material urugan mengandung batu-batu, tidak dibenarkan batu- batu


yang besar bersarang menjadi satu, dan semua pori-pori harus diisi dengan batu-
batu kecil dan tanah yang dipadatkan.

6) Kelebihan material galian harus dibuang oleh kontraktor ke tempat pembuangan


yang ditentukan oleh pengawas.

7) Jika material galian tidak cukup, material tambahan harus didatangkan dari
tempat lain tanpa tambahan biaya.

F.5. Buangan Sisa Galian


Pekerjaan ini mencakup penggalian, pembongkaran, pemuatan, pengangkutan dan
penghamparan tanah yang ditentukan sebagai material buangan di
tempat pembuangannya Material yang tergolong material buangan (waste) adalah
sebagai berikut :

a) Material hasil galian dari pelaksanaan jalan yang dinyatakan secara tertulis
oleh Konsultan Pengawas, tidak memenuhi syarat digunakan sebagai timbunan
atau pekerjaan lainnya.

Umumnya, lempung dan lanau dengan organik berkadar tinggi, gambut, tanah yang
banyak mengandung akar, rumput dan bahan tumbuan lainnya, limbah rumah
tangga atau industri, adalah tidak sesuai. Bahan yang lunak atau tidak sesuai
karena terlalu basah atau kering tidak harus diklasifikasikan sebagai bahan yang
tidak sesuai kecuali diperintahkan lain oleh Konsultan Pengawas.
b) Material hasil galian dalam daerah milik jalan yang berlebih setelah dipakai
untuk timbunan, tetapi kelebihan material ini bukan diakibatkan karena
penggunaan material dari borrow pit yang dibuat oleh Kontraktor untuk
kemudahannya, sesuai dengan ketentuan Spesifikasi.

Material yang tergolong material buangan ini tidak boleh dibuang sebelum
ada persetujuan atau perintah tertulis dari Konsultan Pengawas setelah
memperoleh petunjuk dari Pengguna Jasa. Apabila tidak untuk dibuang, maka
Pengguna Jasa harus menyediakan lokasi penyimpanan.

Syarat Pelaksanaan. Material yang tidak memenuhi syarat (unsuitable), harus


digali sampai kedalaman di bawah lapisan subgrade pada daerah galian dan di
bawah dasar timbunan sampai kedalaman yang ditunjukkan pada Gambar atau
menurut petunjuk Konsultan Pengawas.Bila material itu digali di bawah subgrade
atau di bawah dasar timbunan atau untuk benching pada timbunan,
penggalian harus ditimbun lagi dengan material yang memenuhi syarat.

Material buangan (waste) harus dibuang ke daerah pembuangan yang


disediakan oleh Kontraktor sedemikian rupa sehingga tampak rapi dan tidak
mengganggu drainase yang ada, dipadatkan secukupnya agar tidak longsor maupun

BAGIAN III
PEMBANGUNAN IPAL KOMUNAL III- 6
KAPASITAS 70 KK DI LAPAS KOTA MOJOKERTO
METODE PELAKSANAAN
PERLUASAN SISTEM JARINGAN PERPIPAAN TERSIER PENYEDIAAN AIR MINUM (SPAM) DI KELURAHAN GUNUNG GEDANGAN, PRAJURIT KULON,
MERI, BLOOTO, SURODINAWAN, KEDUNDUNG, KRANGGAN, KAUMAN DAN WATES.

erosi, dan tidak akan menimbulkan kerusakan pada jalan. Bila Kontraktor merasa
perlu memindahkan tempat pembuangan, sebelumnya harus ada persetujuan
dari Konsultan Pengawas.

Daerah pembuangan harus selalu rapi, dan dalam keadaannya memungkinkan


berfungsinya drainase, sesuai petunjuk Konsultan Pengawas. Material buangan
(waste) harus ditempatkan sedemikian rupa sehingga tidak membahayakan atau
merusak harta milik sekitarnya.

Lereng penimbunan material buangan (waste) tidak melebihi kemiringan 2 : 1,


kecuali bila ada ketentuan lain dari Konsultan Pengawas.

H. PEKERJAAN BETON BERTULANG

A. Pekerjaan Beton Lantai, Kolom, dan Balok


Lantai beton adalah bagian konstruksi IPAL yang letaknya berada diatas balok
beton. Lantai beton dicetak langsung di atas balok beton memakai bekesting dari
kayu yang dirakit hingga menyesuaikan bentuk rencana serta ukurannya. Pertama
kali kita membuat cetakan (bekesting) dari kayu, bekesting harus terpasang
dengan baik agar mampu menahan beban adukan saat dituangkan kedalamnya.
Pada bagian dalam bekesting diberi triplek atau multiplek agar nantinya
menghasilkan permukaan beton yang rata, lalu diletakkan didalamnya besi
tulangan beton yang dirakit didarat terlebih dahulu. Setelah siap maka
selanjutnya menuangkan adukan beton dari concrete mixer kedalam
cetakan yang berisi tulangan beton, pemadatan beton menggunakan alat
concrete vibrator. Lama pengetaran dilaksanakan dalam waktu 5 – 15 detik dan
alat pengetar tersebut tidak boleh mengenai cetakan bekisting dan minimal 10
cm dari permukaan atau dasar bekisting dan diusahakan untuk tidak mengenai
besi tulangan, hal ini dimaksudkan agar bekisting dan besi tulangan tidak
berubah bentuk selama proses pelaksanaan pengecoran. Segera setelah
pengecoran, beton akan dilindungi dari pengeringan dini, dari temperatur yang
terlalu panas, dan gangguan mekanis. Beton akan dijaga agar kehilangan kadar
air yang terjadi seminimal mungkin dan diperoleh temperatur yang relatif
tetap dalam waktu yang ditentukan untuk menjamin hidrasi yang sebagaimana
mestinya pada semen dan pengerasan beton. Beton akan dirawat dengan
menyelimutinya menggunakan bahan yang dapat menyerap air. Lembaran bahan
penyerap air ini yang harus dibuat jenuh dalam waktu paling sedikit 3 hari.
Semua bahan perawat atau lembaran bahan penyerap air harus dibebani atau
diikat ke bawah untuk mencegah permukaan yang terekspos dari aliran udara.
Bekesting dapat dibuka setelah beton mengeras biasanya 28 hari atau dengan
kurun waktu tertentu yang dipersyaratkan.

B. Pekerjaan Pembesian
Sebelum memulai pekerjaan pembesian, semua bagian yang terlibat harus terlebih
dahulu memahami bahwa semua kegiatan yang berhubungan dengan pekerjaan
pembesian harus didasarkan pada :

- Spesifikasi

- Gambar perencanaan yang berstatus “for construction”

- Risalah lelang

- Shop drawing

B.1. Mempersiapkan Gambar Pelaksanaan

Gambar pelaksanaan disini berfungsi sebagai acuan untuk melakukan


pekerjaan sehingga didapat pemotongan besi tulangan yang optimal

BAGIAN III
PEMBANGUNAN IPAL KOMUNAL III- 7
KAPASITAS 70 KK DI LAPAS KOTA MOJOKERTO
METODE PELAKSANAAN
PERLUASAN SISTEM JARINGAN PERPIPAAN TERSIER PENYEDIAAN AIR MINUM (SPAM) DI KELURAHAN GUNUNG GEDANGAN, PRAJURIT KULON,
MERI, BLOOTO, SURODINAWAN, KEDUNDUNG, KRANGGAN, KAUMAN DAN WATES.

B.2. Mempersiapkan Material

Material yang diperlukan pada pekerjaan ini yaitu :

- Besi Tulangan

- Kawat Beton

B.3. Mempersiapkan dan Mobilisasi Material

Mobilisasi peralatan pada tiap lokasi kerja dilaksanakan sesuai dengan jadwal,
jenis, kondisi, dan jumlah yang telah ditentukan. Peralatan yang akan digunakan
pada pekerjaan ini yaitu :

- Bar bender

- Bar cutter

- Alat bantu lainnya

C. Pelaksanaan
Besi tulangan yang telah diterima dilokasi selanjutnya dipotong sesuai dengan bar
bending schedule yang telah dibuat sebelumnya, lalu dikelompokkan sesuai
dengan ukurannya masing – masing, selanjutnya besi tulangan tersebut
dibengkokkan dan dibentuk sesuai dengan bentuk yang sudah direncanakan,
langkah selanjutnya yaitu perangkaian besi- besi tersebut.

D. Pekerjaan Pondasi Batu Kali

Pondasi adalah struktur pada bangunan yang terletak paling bawah yang berfungsi
untuk meneruskan beban dari struktur atas ke tanah. Secara garis besar pondasi
ada 2 jenis yaitu pondasi dangkal dan pondasi dalam. Pondasi dangkal salah satu
jenisnya adalah pondasi batu kali. Ada beberapa tahapan dalam pelaksanaan
pembuatan pondasi batu kali, antara lain:

1. Pekerjaan Persiapan

2. Pekerjaan Galian

3. Pekerjaan Urugan Pasir

4. Pekerjaan Pasangan Pondasi

D.1. Pekerjaan Persiapan


Rencanakan urutan galian, urutan pemasangan pondasi batu kali, tempat
penimbunan tanah hasil galian sementara sebelum diangkut keluar dari site, juga
tempat penimbunan sementara batu-batu kali tersebut sebelum dipasang.

D.2. Pekerjaan Galian


Beberapa hal yang harus dilakukan dalam pekerjaan galian adalah :

1. Siapkan alat-alat yang diperlukan

BAGIAN III
PEMBANGUNAN IPAL KOMUNAL III- 8
KAPASITAS 70 KK DI LAPAS KOTA MOJOKERTO
METODE PELAKSANAAN
PERLUASAN SISTEM JARINGAN PERPIPAAN TERSIER PENYEDIAAN AIR MINUM (SPAM) DI KELURAHAN GUNUNG GEDANGAN, PRAJURIT KULON,
MERI, BLOOTO, SURODINAWAN, KEDUNDUNG, KRANGGAN, KAUMAN DAN WATES.

2. Menggali tanah dengan ukuran lebar sama dengan lebar pondasi bagian bawah
dengan kedalaman yang diisyaratkan.

3. Menggali sisi-sisi miringnya, sehingga diperoleh sudut kemiringan yang tepat.

4. Buangan tanah sisa galian ke tempat yang telah ditentukan

5. Cek posisi, lebar, kedalaman, dan kerapihannya sesuai dengan rencana.

E. Pekerjaan Urugan Pasir

Beberapa hal yang harus dilakukan dalam pekerjaan urugan pasir adalah :

1. Pasir urug diratakan pada dasar galian dan disiram air untuk mendapatkan
kelembaban yang optimum untuk pemadatan.

2. Padatkan pasir urug tersebut dengan memakai alat stamper.

3. Jika diperlukan ulangi langkah satu dan dua sehingga didapatkan tebal pasir urug
seperti yang direncanakan.

F. Pekerjaan Pasangan Pondasi


Pada pekerjaan psangan pondasi ada 2 tahap yaitu pembuatan profil dan
pemasangan batu kali.
Pembuatan profil :
1. Pasang patok untuk memasang profil (2 patok untuk tiap profil). Profil dipasang
pada setiap ujung lajur pondasi.

2. Pasang bilah batu datar pada kedua patok setinggi profil.

3. Pasang profil benar-benar tegak lurus dan bidang atas profil datar.

4. Usahakan titik tengah profil tepat pada tengah-tengah galian yang


direncanakan dan bidang atas profil sesuai peil pondasi.

5. Ikat profil tersebut pada bilah datar yang dipasang antara 2 patok dan juga
dipaku agar lebih kuat.

6. Pasang patok sokong miring pada tebing galian pondasi dan ikatkan dengan profil,
sehingga menjadi kuat dan kokoh.

7. Cek ketegangan / posisi profil dan ukuran-ukurannya, perbaiki jika ada yang tidak
tepat, demikian juga peilnya.

Pemasangan batu kali :

1. Siapkan semua alat dan bahan yang dibutuhkan

2. Pasang benang pada sisi luar profil untuk setiap beda tinggi 25 cm dari
permukaan urugan pasir.

3. Siapkan adukan untuk melekatkan batu-batu tersebut.

4. Susun batu-batu diatas lapisan pasir urug tanpa adukan (aanstamping) dengan
tinggi 25 cm dan isikan pasir dalam celah-celah batu tersebut sehingga tak ada
rongga antar batu kemudian siramlah pasangan batu kosong tersebut dengan air.

5. Naikkan benang pada 25 cm berikutnya dan pasang batu kali dengan adukan,
sesuai ketinggian benang. Usahakan bidang luar pasangan tersebut rata.

BAGIAN III
PEMBANGUNAN IPAL KOMUNAL III- 9
KAPASITAS 70 KK DI LAPAS KOTA MOJOKERTO
METODE PELAKSANAAN
PERLUASAN SISTEM JARINGAN PERPIPAAN TERSIER PENYEDIAAN AIR MINUM (SPAM) DI KELURAHAN GUNUNG GEDANGAN, PRAJURIT KULON,
MERI, BLOOTO, SURODINAWAN, KEDUNDUNG, KRANGGAN, KAUMAN DAN WATES.

BAGIAN III
PEMBANGUNAN IPAL KOMUNAL III- 10
KAPASITAS 70 KK DI LAPAS KOTA MOJOKERTO

Anda mungkin juga menyukai