Anda di halaman 1dari 80

MODUL

PENYUSUNAN MEMORANDUM PROGRAM


RENCANA PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KUALITAS
PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN (RP2KPKP)

PROGRAM KOTA TANPA KUMUH (KOTAKU)


















MODUL
PANDUAN PRAKTEK PENYUSUNAN MEMORANDUM
PROGRAMRENCANA PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KUALITAS
PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN (RP2KPKP)








PROGRAM KOTA TANPA KUMUH (KOTAKU)


TAHUN 2017


Penyusunan Memorandum Program | RP2KPKP
Modul Panduan Praktek i







DAFTAR ISI


A. PENDAHULUAN | 1
B. MAKSUD DAN TUJUAN | 1
C. TAHAPAN KEGIATAN |2
D. PERSIAPAN |3
E. PELAKSANAAN | 4


LAMPIRAN |23


Modul Panduan Praktek Penyusunan Memorandum Program | RP2KPKP iii









A. PENDAHULUAN

Dalam kegiatan pencegahan dan peningkatan kualitas permukiman agar tercapai 0 ha luasan
kumuh maka diperlukan adanya perencanaan yang komprehensif, yang meliputi seluruh aspek
sosial, ekonomi dan lingkungan. Perencanaan tersebut dituangkan dalam dokumen Rencana
Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Perkotaan (RP2KPKP) untuk tingkat
Kota/Kabupaten dan Rencana Penataan Lingkungan Permukiman (RPLP) untuk tingkat
Desa/Kelurahan.

Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)/ Rencana Pencegahan dan
Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Perkotaan (RP2KPKP)/ Slum Improvement Action Plan
(SIAP) adalah rencana lima tahun pengurangan kawasan kumuh yang terintegrasi yang
ditetapkan pemerintah kota/kabupaten yang menguraikan sebuah perencanaan tingkat kota
dan kawasan serta skenario untuk pengurangan kawasan kumuh kota, juga mengidentifikasi
kebutuhan investasi maupun sumber-sumber pembiayaannya.

Saat ini RP2KPKP/RKPKP/SIAP telah disusun di 227 kota/kabupaten dan RPLP telah disusun di
10.830 desa/kelurahan1. Sebagai bagian dari siklus pembangunan maka kegiatan review
dokumen perencanaan harus dilakukan setiap tahunnya. Dokumen RP2KPKP dan RPLP
merupakan living document yang dapat direview setiap tahun sesuai dengan perkembangan dan
kebutuhan masing-masing wilayah.

Berdasarkan dokumen yang telah tersusun, terindikasi bahwa isi memorandum program
kegiatan skala kawasan dan lingkungan belum sinkron. Penetapan kawasan perencanaan lebih
banyak merekap problem solving di tingkat kelurahan. Selain itu memorandum program belum
sepenuhnya dipahami oleh pemerintah daerah, sehingga perlu dilakukan review secara
partisipatif dengan pemangku tingkat kabupaten/kota.

Untuk melakukan memorandum program dipandang perlu adanya modul penyusunan
memorandum program RP2KPKP sebagai bagian dari buku panduan penyusunan RP2KPKP yang
diterbitkan oleh Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman Direktoral Jenderal Ciptakarya
tahun 2016.

B. MAKSUD DAN TUJUAN

Modul ini disusun dengan maksud memberikan arahan kepada Tim Pendamping dalam
melakukan fasilitasi Pokja PKP dalam penyusunan dokumen memorandum program. Adapun
untuk penyusunan RP2KPKP mengacu pada Panduan Penyusunan RP2KPKP.


1
Sumber Data SIM

Modul Panduan Praktek Penyusunan Memorandum Program | RP2KPKP 1









C. TAHAPAN KEGIATAN

Tahapan kegiatan praktek yang dimaksud secara umum adalah sebagai berikut:

TAHAPAN MELAKUKAN P ENYUSUNAN MEMORANDUM P ROGRAM

Print A0 Peta Dasar (skala 1:5000) dan sebaran kumuh Kota/Kabupaten,


1 Peta Tematik : Peta kontur, Peta Risiko Bencana, Peta jaringan drainase Kota, Peta
Sanitasi, P eta Jaringan j alan, dll
MENYIAPKAN DATA-DATA
RTRW, RDTR, SSK, RISPAM, PZ, RTBL, dokumen lainnya yang relevan
RP2KPKP/RKPKP/SIAP, SK Kumuh Kota/Kabupaten, Profil kumuh, Baseline 100-0-100
RPLP/NUAP
PERSIAPAN

2
MENYIAPKAN DATA MENYIAPKAN Projector, Flipchart, Kerta Plan, Plastik Mika, Selotip kertas, Spidol warna warni permanent,
PROFIL PERMUKIMAN PERLENGKAPAN Alat pendukung Notulen, Kertas warna-warni ukuran kecil (post i t)
KUMUH

3
MEMETAKAN NARASUMBER
DAN P ESERTA DISKUSI Pemda, Perguruan Tinggi, Kelompok peduli, Praktisi sesuai dengan kebutuhan,

4
MENDISKUSIKAN Memetakan tentang kondisi kota/Kab terkait batas wilayah, topografi, pusat pemerintahan,
GAMBARAN UMUM pariwisata, perdagangan, badan a ir, kondisi sosial ekonomi masyarakat, j umlah penduduk,
KAJIAN KEBIJAKAN KABUPATEN/KOTA
PEMBANGUNAN risiko bencana dan sebaran kumuh
OERMUKIMAN
PERKOTAAN 6 Melakukan Kajian pola ruang/guna lahan, kawasan strategis, BWK, dan lain lain yang
MEMAHAMI KEBIJAKAN relevan dengan kawasan kumuh yang dipelajari dari dokumen RP2KPKP, RTRW Kota/
KABUPATEN/KOTA Kabupaten, RDTR, RTBL, Peraturan Zonasi, dll dokumen penataan ruang yang relevan
Melakukan Kajian kebijakan t erhadap persoalan keraturan bangunan (lihat contoh
kebijakan RP3KP, RDTR, Perda BG, RTBL)
Melakukan kajian kebijakan s ekotral terkait dengan permukiman kumuh
5

MEMPELAJARI FENOMENA Memahami kondisi Kumuh Eksisting


KEKUMUHAN KOTA Mengidentifikasi lokasi-lokasi yang berpotensi Kumuh
Menyimpulkan a kar penyebab kumuh kabupaten/Kota dan mengidentifikasi hal-hal yang
perlu diidentifikasi agar kumuh tidak berlanjut
PROFIL PERMUKIMAN
Memahami kondisi E ksisting Kumuh Kabupaten/Kota melalui Indikator Kumuh.
KUMUH KOTA 7
MENYEPAKATI KAWASAN
Menyepakati kawasan permukiman kumuh berdasarkan kriteria yang disepakati di tingkat
PERMUKIMAN KUMUH DAN
Kabupaten/Kota
DELINEASINYA

8
MERUMUSKAN KONSEP
PENGEMBANGAN KAWASAN Merumuskan Konsep pengembangan masing-masing permukiman kumuh
PERMUKIMAN KUMUH
PELAKSANAAN PRAKTEK

9
MERUMUSKAN KEBUTUHAN Merumuskan kebutuhan penanganan kawasan permukiman skala kawasan dan skala
KONSEP DAN PENANGANAN KAWASAN
STRATEGI lingkungan
PERMUKIMAN
PENCEGAHAN DAN
PENINGKATAN
KUALITAS 10
PERMUKIMAN
KUMUH
MERUMUSKAN SKENARIO
PENANGANAN DAN memperoleh rumusan pola penanganan berdasarkan kebutuhan/alternatif-alternatif
PENTAHAPAN 5 TAHUN DAN penanganan yang t elah teridentifikasi sebelumnya, baik s kala kawasan maupun skala
SETIAP KAWASAN lingkungan, Skenario dan pentahapannya
TERMASUK PENENTUAN
PRIORITAS KAWASAN
PERMUKIMAN

11

PERUMUSAN RENCANA AKSI merumuskan rencana aksi program penanganan kawasan permukiman kumuh yang terukur,
DAN MEMORANDUM sesuai dengan kebutuhan kawasan yang t elah disepakati di dalam suatu memorandum
PROGRAM keterpaduan program.

RENCANA AKSI
PROGRAM
PENANGANAN
PERMUKIMAN
KUMUH PERKOTAAN

12
menterjemahkan rencana penanganan kawasan permukiman kumuh yang telah dibahas
PENYUSUNAN DESAIN sebelumnya kedalam bentuk rancangan/desain teknis untuk diimplementasikan pada tahun
TEKNIS pertama

2 Modul Panduan Praktek Penyusunan Memorandum Program | RP2KPKP









D. PERSIAPAN

Sebelum berlatih perlu dipersiapkan hal berikut :
1. Peta, data, dan dokumen relevan, diantaranya:
a. Peta
Peta Dasar (skala 1:10.000) minimal memuat sebaran kumuh
Kota/Kabupaten, batas kecamatan, batas kelurahan, Badan Air (Laut, sungai
dan lain-lain), Rel Kereta.
Peta Tematik : Peta kontur, Peta Risiko Bencana, Peta jaringan drainase
Kota, Peta Sanitasi, Peta Jaringan jalan, Peta Tata Guna Lahan/Pola Ruang,
dll. (Jika dimungkinkan tersedia juga dalam bentuk peta Shp)
Peta Kawasan (Skala 1:5000), minimal memuat notasi rumah, jalan, batas
wilayah (Kelurahan, Kecamatan), sungai, pantai, rel kereta api.
b. Dokumen rencana, kebijakan, peraturan, kajian ilmiah
RTRW dilengkapi peta kondisi eksisting dan rencana, bila memungkinkan
Buku Data dan Analisis RTRW, serta RDTR dilengkapi peta kondisi eksisting
dan rencana
RTBL dan PZ (Peraturan Zonasi) yang mengatur Bagian Wilayah Kota secara
detail baik ketinggian bangunan, sempadan, tipologi bangunan yang
diijinkan, guidance untuk building design, termasuk penataan landscape
pada kawasan yang direncanakan.
RPI2JM, RPJMD, RPJPD, Renstra Dinas, dan dokumen lain yang relevan,
misalnya dokumen perencanaan sektoral dan dokumen program tertentu
yang sedang/akan dilaksanakan.
RP2KPKP/RKPKP/SIAP
SK Kumuh Kota/Kabupaten
RPLP/NUAP
Berbagai kajian ilmiah terkait isu di kota/kabupaten yang dibahas
c. Data
Profil kumuh
Baseline 100-0-100
d. Pedoman
Panduan Penyusunan RP2KPKP
Kerangka Kebijakan Pengelolaan Lingkungan dan Sosial atau ESMF

Selain penyiapan data, sebaiknya peserta dibagi tugas untuk memahami data dan kebijakan kota/kabupaten
sehingga proses diskusi dalam exercise akan lebih mendalam, misalnya: Asmandat mempelajari hasil baseline dan
analisanya; Korkot mempelajari RTRW atau kebijakan terkait permukiman; Askot UP mempelajari tata ruang/tata
guna lahan dan perkembangan kota; Askot Infra mempelajari urusan jalan dan drainase, Askot KK mempelajari
urusan sanitasi dan air minum,dan lain sebagainya. Selain itu, diharapkan setiap peserta sudah membaca RP2KPKP
yang pernah disusun sebelumnya.

Modul Panduan Praktek Penyusunan Memorandum Program | RP2KPKP 3









2. Perlengkapan, sebagai berikut:
a. Projector;
b. Flipchart;
c. Kertas Plano
d. Plastik Mika untuk Overlay;
e. Selotip;
f. Spidol warna warni permanent;
g. Alat pendukung Notulen,
h. Kertas warna-warni ukuran kecil (post-it notes)

3. Memetakan Narasumber dan Peserta Diskusi
a. Untuk mendapatkan informasi yang detail sesuai dengan kondisi dan karakteristik
kota/kabupaten serta mendapatkan masukan terhadap konsep penanganan kumuh
ke depan, perlu dipetakan narasumber yang peduli serta mau bekerjasama untuk
terlibat dalam praktek penyusunan/review dokumen perencanaan. Adapun
narasumber dapat berasal dari Pemerintah Daerah, Perguruan Tinggi, praktisi,
kelompok peduli, LSM, warga dan lainnya sesuai dengan kebutuhan.
b. Selain narasumber dipetakan serta dibangun juga kolaborasi dengan pihak-pihak
yang dapat menyumbangkan ide dan tenaganya untuk membantu
penyusunan/review dokumen perencanaan, misalnya Ahli GIS untuk menyusun
peta berbasis GIS, ahli perencanaan Kota untuk memberikan ide gagasan untuk
konsep pengembangan, ahli Tanah dan lainnya sesuai dengan kebutuhan yang ada
di dokumen perencanaan, Ahli Community Development
c. Kegiatan penyusunan memorandum program ini membutuhkan fasilitator diskusi
yang memiliki kompetensi dalam perencanaan spasial yang mampu memandu
proses diskusi dengan pertanyaan-pertanyaan kritis yang yang tidak semuanya ada
dalam panduan ini sehingga dapat memicu peserta untuk mempresentasikan,
menjelaskan, membuat perkiraan-perkiraan, mengecek data dan referensi lain.
Fasilitator juga perlu trampil dalam mencari benang merah/keterkaitan antara buah
pikiran satu peserta dengan peserta lainnya.

E. PELAKSANAAN

Sebelum pelaksanaan penyusunan memorandum program dimulai, maksud, tujuan serta output
kegiatan disampaikan terlebih dahulu kepada seluruh peserta. Seluruh data/peta/dokumen
pendukung siap, baik yang versi cetak maupun versi format soft copy file untuk ditampilkan di
layar sesuai keperluan. Peta Dasar2 kota dan peta sebaran kumuh berukuran A0 sudah siap di
atas meja. Selanjutnyak akan dipandu Fasilitator Diskusi mengikuti alur sebagai berikut3.


2
Peta dasar minimal memuat: batas kecamatan, batas kelurahan, sungai/pantai, delineasi kumuh, bantaran rel kereta api,
dan fitur alam lainnya
3
Fasilitator diskusi dapat mengembangkan sendiri pertanyaan sesuai konteks dan kebutuhan diskusi

4 Modul Panduan Praktek Penyusunan Memorandum Program | RP2KPKP









1. Mendiskusikan Gambaran Umum Kabupaten/Kota
Tujuan: Mengetahui gambaran umum Kabupaten/Kota dari peta yang sudah disiapkan

Pertanyaan/ Topik bahasan Data/Dokumen Aksi Output
(contoh) Pendukung
1 Batas wilayah, kecamatan, Peta dasar Tulis jawaban Peta kota yang sudah
topografi, kegiatan-kegiatan (1:10.000) yang peserta/ ditandai dengan
dominan di kota (perdagangan, sudah ada narasumber beberapa informasi
industri, pusat pemerintahan, sebaran kumuh kedalam metaplan penting terkait
pariwisata, heritage, pusat kabupaten/kota atau post-it. gambaran umum
kota), badan air (sungai, danau, Tempelkan pada kabupaten/kota
situ, dll) RTRW, Peta Risiko peta yang telah
2 Sosial ekonomi dan budaya Bencana disediakan. Atau Lembar Plano 1 dan
masyarakat : jumlah penduduk, ditandai langsung Tabel 1 dalam
kepadatan penduduk, Kajian h istoris diatas peta computer yang berisi
komposisi penduduk, fitur khas perkembangan menggunakan informasi gambaran
khusus (c:pendatang, kota. spidol. umum
mahasiswa, pekerja), kegiatan kota/kabupaten.
ekonomi, budaya khas, dll. Notulen mencatat
3 Daerah berisiko bencana substansi yang
rendah s.d. tinggi, probabilitas, disampaikan oleh
ekosistem kota, dsb. narasumber atau
4 Visi dan misi jangka panjang peserta diatas
kota/kabupaten kertas plano dan
ditabulasi ke
dalam
computer/laptop


2. Mempelajari Fenomena Kekumuhan Kabupaten/Kota

a. Memahami Sebaran Kumuh Kabupaten/Kota
Tujuan : Memahami dan memetakan sebaran permukiman kumuh sesuai SK
Bupati/Walikota
Persiapan : Fasilitator menyiapkan tabel-tabel data tekait dengan sebaran lokasi
permukiman kumuh yang sesuai dengan SK Bupati/walikota atau yang telah diverifikasi dan
disepakati oleh Pemerintah Daerah. Bagikan kepada peserta.



Modul Panduan Praktek Penyusunan Memorandum Program | RP2KPKP 5









Pertanyaan/Topik Bahasan Data/Dokumen Aksi Output
Pendukung
1 Penetapan luasan kumuh sesuai SK 1. SK Permukiman 1. Tulis jawaban Peta Kota sebaran
Bupati/Walikota: Kumuh peserta / permukiman
- Berapa luas total kumuh kota? Bupati/Walikot narasumber kumuh yang
- Bagaimana lingkup kawasan a kedalam metaplan sudah ditandai
kumuh dalam SK, apakah 2. Peta Dasar atau post-it. dengan informasi
berdasarkan kecamatan, 3. Data Baseline 2. Tempelkan atau penting terkait
kelurahan, atau lainnya 4. RTRW atau tandai langsung dengan
- Bagaimana sebaran dan luasan dokumen diatas peta pertanyaan No 2-
kumuh pendukung menggunakan spidol 6.
2 Dimana lokasi permukiman kumuh lainnya 3. Notulen mencatat
tersebut terkonsentrasi, misal: jawaban masing- Lembar Plano 2.1
bantaran sungai, kawasan masing pertanyaan dan Tabel 2.1
perdagangan, kawasan industri, (1-6) ke dalam dalam computer
kawasan pusat kota dan jasa, kolom-kolom dalam yang berisi list
permukiman, pinggir pantai, dll. tabel tabel yang lokasi kumuh
Bagaimana hal tersebut terjadi? berisi list kawasan sesuai SK kumuh
3 Apakah ada perbedaan tingkat kumuh sesuai SK dan kolom-kolom
kekumuhan antar lokasi kumuh kumuh dan informasi penting
tersebut (berat, sedang, ringan) substansi yang dari pertanyaan
4 Berapa jumlah penduduk dan disampaikan oleh no 1-6 (satu
bagaimana tingkat kepadatan narasumber atau kolom untuk
penduduk di masing-masing lokasi peserta kedalam jawaban dari satu
kumuh (per kelurahan) tabel plano dan pertanyaan)
5 Bagaimana kegiatan-kegiatan kota computer/laptop
(ekonomi, sosial) mempengaruhi (Lihat lampiran )
tumbuhnya lokasi kumuh (atau
sebaliknya)?
6 Tarik kesimpulan tentang gambaran
permukiman kumuh di tingkat
kota/kab sesuai SK kumuh, (no 2-5 di
atas):
- Lokasi kumuh, sebaran,
konsentrasinya
- Tingkat kekumuhan
- Jumlah penduduk
- Tingkat kepadatan penduduk
- Pertumbuhan penduduk
- Kaitan lokasi kumuh dengan
kegiatan sosial-ekonomi kota, dll



6 Modul Panduan Praktek Penyusunan Memorandum Program | RP2KPKP









b. Mempelajari 7 indikator kumuh yang paling menonjol sesuai sebaran/lokasi permukiman
kumuh
Tujuan : Mengetahui dan memetakan persoalan terkait 7 aspek dan 19 kriteria kumuh di
lokasi kumuh/kelurahan dan tingkat kabupaten/kota mengacu kepada data
baseline serta profil kumuh di RP2KPKP

Persiapan :
Fasilitator mempersiapkan dan mencetak profil lokasi kumuh (7 aspek dan 19 kriteria),
termasuk identifikasi legalitas lahan dan identifikasi pertimbangan lain dalam bentuk tabel yang
mencantumkan persentase dan angka numerik. Berilah warna dalam tabel tersebut, dengan
ketentuan: merah untuk masalah >75%, Kuning 51-75%, Biru 25-50%. (lihat contoh dilampiran).
Dan bagikan profil tersebut yang telah disiapkan kepada seluruh peserta.

Pertanyaan/Topik Bahasan Data/Dokumen Aksi Output
Pendukung
1 Diskusikan dengan 1. Peta Dasar Kota Tulis jawaban peserta / Peta Kota yang sdh
peserta menggunakan yang sudah ada narasumber kedalam ditandai dengan
Rangkuman Tabel (7 delineasi metaplan atau post-it informasi penting
aspek Kumuh dan 19 permukiman (satu persoalan satu terkait pertanyaan 1-
kriteria), persoalan yang kumuh. warna) 4 indikator kumuh
paling menonjol di tingkat 2. SK Permukiman Petakan/tempelkan
kelurahan dan di tingkat Kumuh pada peta yang telah Lembar Plano 2.2 dan
kabupaten/kota. Tandai Walikota/Bupati disediakan. Atau Tabel 2.2 dalam
lokasinya sesuai warna. 3. Data baseline ditandai langsung computer yang berisi
2 Diskusikan secara 4. Profil Kumuh diatas peta list lokasi kumuh
mendalam satu per satu 5. Rangkuman menggunakan spidol sesuai SK kumuh dan
aspek terkait sebab dan Tabel 7 kolom-kolom
akibatnya, masalah indikator Sepakati warna yang informasi penting
bersifat sistemik kumuh per menunjukan persoalan dari pertanyaan no 1-
(penanganan skala kelurahan kumuh yang paling 4 (satu kolom untuk
kota/kawasan) atau tinggi disetiap jawaban dari satu
bersifat lingkungan kecamatan, misalnya pertanyaan)
(materi pembahasan warna merah
dapat dimulai dengan merupakan
permasalahan yang paling permasalahan kumuh
menonjol di tingkat kota). yang paling tinggi
Kaitkan pula dengan (Misal, persentase, 0-
kondisi alam, sosial, <25%:putih; 25-50% :
ekonomi, lingkungan, biru; 51-75% kuning
risiko bencana, dan status dan 76-100% merah)
tanah.

Modul Panduan Praktek Penyusunan Memorandum Program | RP2KPKP 7









Pertanyaan/Topik Bahasan Data/Dokumen Aksi Output
Pendukung
3 Diskusikan keterkaitan Notulen mencatat
antar aspek kumuh, substansi yang
hingga ketemu akar disampaikan oleh
masalahnya. narasumber atau
peserta ke dalam plano
dan tabel dalam
computer (Lihat
lampiran 2)

Hasil diskusi profil permukiman kumuh akan menjadi bahan informasi utama dalam kegiatan diskusi
selanjutnya .
Teknis pelaksanaan diskusi saat membahas setiap permasalahan bisa dilanjutkan/dikaitkan dengan
arah kebijakan pemerintah daerah (sesi memetakan kebijakan/rencana dan struktur/sistem pelayanan
eksisting terkait permukiman kumuh).

c. Pengamatan Spasial Lokasi yang berpotensi Kumuh
Tujuan : Mengidentifikasi lokasi-lokasi yang berpotensi kumuh

Pertanyaan/ Topik Data/Dokumen Aksi Output
bahasan (contoh) Pendukung
1 Identifikasi kawasan- Peta kota dengan Pelajari perkembangan Peta kota/kab yang
kawasan yang sedang informasi lokasi kumuh kota/kab, dan amati di sudah ditandai
tumbuh, atau yang digunakan peta, beri tanda lokasi lokasi kumuh,
kawasan yang mulai sebelumnya. berpotensi menjadi lokasi berpotensi
ditinggalkan, kumuh baru/hampir kumuh baru, dan
dan/atau kawasan- Kajian historis kumuh, serta lokasi lokasi yang tidak
kawasan sekitar lokasi perkembangan kota. yang tidak akan menjadi akan menjadi
kumuh eksisting yang kumuh (c: perkantoran kumuh.
berpotensi kumuh. Kajian-kajian terkait pemerintah, hutan kota,
Kenali pola lokasi- fenomena kekumuhan kawasan yang memiliki
lokasi tersebut. di kota/kab ybs estate manager yang
tangguh, dll).
Dari peta, kenali pola
lokasi kumuh (dari
kajian sebelumnya),
berpotensi menjadi
kumuh baru, dan tidak
kumuh berdasarkan
sebaran, besaran, dan
karakteristiknya (mis.
Sepanjang sungai,
sekitar kawasan
industri, dsb).

8 Modul Panduan Praktek Penyusunan Memorandum Program | RP2KPKP









d. Menyimpulkan Akar Penyebab Kumuh di Kota/Kabupaten
Tujuan : Mengidentifikasi hal yang perlu diantisipasi agar kekumuhan tidak berlanjut
dan tidak muncul kumuh baru.

Pertanyaan/ Topik Data/Dokumen Aksi Output
bahasan (contoh) Pendukung
1 Diskusi penyebab Peta yang Pemandu kelas menuliskan Buah pikiran penyebab
terjadinya kumuh di digunakan pada judul kegiatan di depan kumuh yang sudah
kotanya. diskusi peserta: Penyebab kumuh terjadi di
sebelumnya, yang di kab/kota kita. kota/kabupatennya.
sudah ditandai Minta peserta menuliskan
lokasi kumuh, dalam metaplan, apa saja
berpotensi kumuh, penyebab terjadinya kumuh
dan tidak akan di wilayahnya. Contoh: Kota
kumuh. tidak siap menghadapi
urbanisasi, lemahnya
penegakan peraturan,
menurunnnya fungsi
pelayanan kota Karena kota
tidak produktif lagi, tidak
siapnya pendanaan untuk
mengakomodasi
pertumbuhan kota, dsb.
Tempelkan hasil jawaban
peserta di dinding,
kelompokkan hasil jawaban
dengan tema yang
sama/mirip, dan beri judul.
2 Diskusi potensi Minta peserta menuliskan Potensi penyebab
penyebab kumuh dalam metaplan, potensi kumuh di kota/kabnya
yang akan terjadi di penyebab kumuh yang akan pada masa yang akan
masa yang akan terjadi di masa yang akan datang.
datang, diluar dari datang di luar dari
kelompok jawaban kelompok jawaban yang
yang sudah sudah ada, misalnya:
didiskusikan potensi kumuh baru karena
sebelumnya. rencana perluasan
pelabuhan, potensi kumuh
baru pusat kota Karena
buruknya pelayanan
transportasi umum, dll.
Tempelkan hasil jawaban di
dinding dan kelompokkan,
beri judul untuk setiap
kelompok jawaban.

Modul Panduan Praktek Penyusunan Memorandum Program | RP2KPKP 9









Pertanyaan/ Topik Data/Dokumen Aksi Output
bahasan (contoh) Pendukung
3 Akar penyebab Diskusikan dengan peserta Akar penyebab kumuh
masalah kumuh. dari judul kelompok yang perlu diantisipasi.
jawaban mana yang
menjadi akar penyebab
masalah. Gunakan teknik
fasilitasi sebab akibat. Beri
panah ke arah judul-judul
yang menjadi akar
penyebab kumuh, misalnya
akar penyebab masalah
adalah tidak siapnya
menghadapi urbanisasi.
4 Skenario Do Diskusikan, secara umum Akibat dari berbagai
Nothing: apa yang apa yang akan terjadi fenomena kekumuhan
akan terjadi bila dengan kota apabila yang ada di kota/kab
perkembangan kota mengambil Skenario Do ybs.
dibiarkan secara Nothing.
organik, tanpa
intervensi apapun?
Apakah akan dapat
mencapai visinya?
Bagaimana dampak
terhadap
perekonomian,
kondisi sosial, dsb?
3. Memahami Kebijakan Kabupaten/Kota

Tujuan: Memahami dan memetakan kebijakan/rencana dan struktur/sistem pelayanan eksisting
yang relevan dengan lokasi permukiman kumuh sesuai SK kumuh

N Pertanyaan/Topik bahasan Data/Dokumen Aksi Output
o Pendukung
1 Apakah persoalan atau upaya 1. Peta Dasar Kota Lakukan Peta Kota yang
penanganan kumuh sudah yang sudah ada pemetaan dari sudah ditandai
tertuang dalam visi misi delineasi kebijakan/ informasi penting
pemerintah Kota/Kabupaten ybs. permukiman rencana dan kebijakan
2 Bagaimana struktur ruang tingkat kumuh. struktur/ sistem pemerintah
kota dan khususnya di lokasi 2. Dokumen eksisting sesuai daerah
permukiman kumuh ? RP2KPKP/RTRW/RD urutan
3 Bagaimana pola ruang tingkat kota TR/RTBL/PZ/Dokum pertanyaan no 1- Lembar Plano 3
dan khususnya di lokasi en penataan ruang 5 dan Tabel 3
permukiman kumuh. Apakah ada yang relevan dalam computer
yang tidak sesuai? 3. Rencana Induk Manfaatkan yang berisi list

10 Modul Panduan Praktek Penyusunan Memorandum Program | RP2KPKP









N Pertanyaan/Topik bahasan Data/Dokumen Aksi Output
o Pendukung
4 Bagaimana tataguna lahan Jalan, Drainase, Air plastic mika untuk lokasi kumuh
kota/kabupaten dan khususnya Minum, RISPAM, overlay/ super sesuai SK kumuh
yang terkait lokasi permukiman RAD AMPL, SSK, impose dan dan kolom-kolom
kumuh? Apakah ada yang tidak Buku Putih Sanitasi, memudahkan informasi penting
sesuai? RISPK membaca hasil- dari pertanyaan
5 Bahaslah satu persatu kebijakan 4. Peta Risiko hasil diskusi dari no 1-5 (satu
terkait masing-masing indikator, Bencana, dokumen masing2 kolom untuk
dimulai dari persoalan kajian kebencanaan pertanyaan jawaban dari satu
ketidakteraturan bangunan, jalan, lainnya. pertanyaan)
drainase, air minum, sampah, 5. Panduan Notulensi catat ke
sanitasi, kebakaran, dan ruang Penyusunan dalam plano
terbuka hijau. Dengan poin RP2KPKP Poin B.4 lembar 3 dan
bahasan sbb: Halaman 3-30, Tabel 3
a. Bagaimana akibatnya bila termasuk Tabel 3.4.
diambil skebario Do- dan Tabel 3.5.
Nothing (tidak melakukan
tindakan apapun)
b. Bagaimana
program/rencana/
kebijakan/strategi yang
ada di pemerintah
daerah.
c. Gap antara kebijakan dan
kondisi riil/kebutuhan.
d. Instansi/pihak terkait
yang perlu dilibatkan
dalam perencanaan

5 Identifikasi lokasi rawan bencana Peta Risiko Bencana,
dan akibat perubahan iklim, dokumen dari IRBI/
tingkat risiko bencana dan BPBD, dan kajian
kebijakannya. Secara umum dan kebencanaan lainnya.
khususnya di lokasi permukiman
kumuh. Kaji kebijakan terkait.


4. Menyepakati Kawasan permukiman kumuh serta delineasinya
Tujuan: Menetapkan kawasan permukiman kumuh dengan pertimbangan agar perencanaan
penanganan kumuh dapat dilaksanakan lebih komprehensif, terintegrasi dengan sistem atau
jaringan infrastruktur kota dan optimal.

Modul Panduan Praktek Penyusunan Memorandum Program | RP2KPKP 11









Pertanyaan/ Topik Bahasan Data/Dokumen Aksi Output
(contoh) Pendukung
1 Review kembali poin-poin Peta dasar yang sudah Review plano lembar Teridentifikasinya
penting hasil diskusi sebelumnya ada sebaran kumuh 1, 2, 3 dan table-tabel kawasan
sekaligus melengkapi kota/ kabupaten. 1, 2.1, 2.2, dan 3. permukiman
kekurangan data dan informasi kumuh
sehingga penetapan kawasan Data-data hasil diskusi Tulis kriteria-kriteria
mempertimbangkan a.l.: sebelumya yang yang didiskusikan ke Lembar Plano 4 dan
- Sebaran, konsentrasi ditulis diplano lembar dalam metaplan/post Tabel 4 dalam
permukiman kumuh kota 1, 2, 3 dan tabel 1, it dan kertas plano computer yang
- Karakter 2.1, 2.2, dan 3. lembar 4.1 dan record berisi kriteria serta
geomorfologi/bentang alam ke dalam table 4. poin2 penting lain
- persoalan kumuh 7 yang didiskusikan
indikator+1 Tarik delineasi dalam tahap D4.
- keterkaitan persoalan kumuh Kawasan dalam peta.
antara lokasi-lokasi kumuh Jika peta sudah terlalu Peta Kota yang sdh
sesuai SK kumuh penuh maka overlay ditandai dengan
- kebijakan/rencana dan peta dengan plastic delineasi Kawasan-
sistem/struktur yang mika dan tandai kawasan
mengikat lokasi kumuh delineasi Kawasan permukiman
sehingga perlu direncanakan pada plastic mika kumuh
sebagai satu satuan kawasan menggunakan spidol
2 Diskusikan dan sepakati dengan
peserta, kriteria-kriteria yang
menjadi bahan pertimbangan
untuk menetapkan sebuah
kawasan agar penanganan bisa
dilakukan secara komprehensif,
efisien dan optimal.
3 Setelah disepakati kriterianya,
lakukan delineasi kawasan-
kawasan yang memenuhi
kriteria tersebut peta kota yang
menjadi peta kerja sejak awal.

Dalam proses pembentukan kawasan (penggabungan beberapa delineasi/spot permukiman kumuh) ke dalam satu
hamparan delineasi kawasan/clustering, dengan dasar pertimbangan sebagai berikut (contoh) :
1. Kesamaan karakteristik/tipologi kumuh
2. Lokasi dengan jarak yang berdekatan
3. Pembentuk sistem/jaringan infrastruktur yang tidak dapat ditangani dalam bentuk delineasi/spot kumuh.
4. Pertimbangan keterpaduan penanganan kawasan dan kemudahan penanganan kawasan.
5. Arah pengembangan kota
6. Dan lain-lain
Dalam sesi ini, tidak dipaksakan seluruh delineasi/spot permukiman kumuh harus masuk dalam kawasan permukiman
kumuh. Lakukanlah iterasi alternatif kawasan secara berulang-ulang sehingga mendapatkan kawasan permukiman kumuh
yang ideal, sehingga penanganannya dapat komprehensif, efisien dan optimal.

12 Modul Panduan Praktek Penyusunan Memorandum Program | RP2KPKP









5. Merumuskan Konsep Pengembangan Kawasan Permukiman Kumuh
Tujuan: Merumuskan konsep pengembangan masing-masing kawasan permukiman kumuh
dengan mempertimbangkan semua data/informasi dan kebijakan yang sudah didiskusikan
sebelumnya

Pertanyaan/ Topik Bahasan Data/Dokumen Aksi Output
(contoh) Pendukung
1 Ingatkan peserta, bahwa Peta dasar yang Notulen mencatat Peta Kota yang
konsep pengembangan sudah dilengkapi gagasan-gagasan sudah ditandai
kawasan permukiman delineasi konsep untuk dengan konsep
kumuh harus Kawasan dan masing-masing masing-masing
mendukung rencana informasi- Kawasan ke dalam kawasan
pengembangan kota informasi penting lembar plano 5 dan
atau memperkuat terkait Kawasan table 5 dalam Lembar Plano 5
identitas atau visi kota. hasil langkah 7 computer/laptop dan Tabel 5 dalam
computer yang
2 Diskusikan gagasan- Lembar plano dan berisi rumusan
gagasan konsep table 5.1 dan 5.2. konsep
pengembangan untuk pengembangan
masing-masing kawasan RTRW, RDTR kawasan
dengan permukiman
mempertimbangkan kumuh.
pengembangan kota
atau memperkuat
identitas atau visi kota
Lihat hasil diskusi
sebelumnya.

6. Merumuskan Kebutuhan Penanganan Kawasan Permukiman Kumuh
Tujuan : Merumuskan kebutuhan penanganan di setiap kawasan permukiman, yang
meliputi
6.1 review permasalahan terkait 7 indikator dan kebijakan terkait kawasan dan
7 indikator Kawasan;
6.2 merumuskan kebutuhan penanganan terkait 7 indikator yang dibedakan
untuk skala kawasan dan lingkungan
6.3 merumuskan kebutuhan pola penanganan di Kawasan yang dibagi ke dalam
blok Kawasan jika karakteristik kumuh di titik yang berbeda dalam kawasan
akan membutuhan pola penanganan yang berbeda (pemugaran,
peremajaan, atau permukiman kembali)
6.4 mempelajari konsep dan kebutuhan kegiatan untuk pencegahan

Modul Panduan Praktek Penyusunan Memorandum Program | RP2KPKP 13









Persiapan : Pastikan Peta Kawasan (1:5000) sudah di cetak sebagai alat diskusi. Dalam peta
harus muncul persil, jaringan jalan, sungai, dan informasi penting lainnya.

Pertanyaan/Topik Bahasan Data/Dokumen Aksi Output
Pendukung
1 Tuliskan k embali d ata-data 1. Peta Kawasan 1. Tempelkan Peta Kawasan yang
persoalan kumuh beserta 2. Data Baseline data numerik berisi kebutuhan
numeriknya (data dapat diambil dari 3. RTRW permasalahan penanganan
hasil memahami profil kumuh) ke 4. RDTR di atas peta
dalam peta. 5. Pengaturan dengan Lembar Plano 6 dan
2 Simpulkan permasalahan kumuh Zonasi menggunakan Tabel 6 dalam
yang paling banyak di kawasan 6. Dokumen pos-it. Gunakan computer yang
tersebut. Rekap numeriknya dan Sektoral warna yang berisi Rumusan
urutkan permasalahannya dari tinggi 7. Panduan sama untuk kebutuhan
ke rendah. Penyusunan satu masalah. penanganan
3 Diskusikan satu persatu RP2KPKP B.9 2. Notulen kawasan
permasalahan kumuh dalam halaman 3-87. mencatat permukiman
kawasan secara mendalam. Awali jawaban
diskusi dengan indikator kumuh peserta ke Matriks yang
ketidakteraturan bangunan. lembar plano 6 menggambarkan
4 Untuk setiap indikator kumuh, dan tabel 6 berbagai alternatif
pahami: Apa penyebab masalah di dalam laptop. penanganan,
kawasan tersebut? Apakah estimasi dampak
kondisinya sama di seluruh terhadap
kawasan? Apakah secara sistemik pengurangan
terjadi di seluruh kota dan seluruh kumuh dan risiko
kawasan? Ataukah ada blok/koridor dampak sosial dan
tertentu yang memiliki isu lingkungan.
sama/berbeda? Bila ada, buatlah
delineasinya.
5 Kebutuhan pemenuhan pelayanan
setiap indikator dalam 5 tahun ke
depan:
a. Bagaimana pertumbuhan
penduduk, komposisinya,
perkembangan ekonomi, guna
lahan, dsb di kawasan ini dalam
5 tahun ke depan?
b. Apakah ada rencana proyek
besar dari pemerintah maupun
swasta di kawasan ini yang
akan merubah arah
perkembangan kota secara
signifikan?
c. Bagaimana perubahan tersebut

14 Modul Panduan Praktek Penyusunan Memorandum Program | RP2KPKP









Pertanyaan/Topik Bahasan Data/Dokumen Aksi Output
Pendukung
akan mempengaruhi
kebutuhan pemenuhan setiap
indikator?
6 Kebijakan/program yang ada untuk
setiap indikator:
a. Apa saja?
b. Apakah bisa memenuhi
kebutuhan 5 tahun ke depan?
c. Apakah mempengaruhi
kawasan?
d. Apa yang akan terjadi apabila
tidak dilakukan intervensi
tambahan apapun? Apakah
akan mampu mencapai visi
kota dan kawasan?
7 Untuk setiap indikator, eksplorasi ide
alternatif penanganan masalah: a.
Bagaimana agar mendukung konsep
pengembangan kawasan?
b. Bagaimana potensi dampak
terhadap rumah tangga/lingkungan
yang dilayani.
c. Pertimbangkan status legalitas
tanah.
d. Bagaimana risiko dampak
terhadap lingkungan, sosial, dan
bencana? Apakah perlu mitigasi
khusus?
e. Siapa saja yang terlibat?
Bagaimana pelibatan masyarakat?
9 Berdasarkan kegiatan tersebut,
identifikasi yang harus diselesaikan
skala kawasan dan lingkungan.
Pertimbangkan keterkaitan antar
kawasan.
10 Simpulkan hasil pembahasan.

Masing-masing indikator tidak bisa dipecahkan secara sendiri-sendiri, kecuali bila (1) tidak bergantung pada

prasarana lain, dan (b) ruang/lahan memungkinkan. Bila banyak indikator negative berkumpul, akan saling
mempengaruhi/bergantung. Bila kepadatan bangunan tinggi, harus membongkar banyak asset warga. Jadi
bagaimana menangani masing-masing indikator bergantung pada ada tidaknya ruang dan keterkaitan
dengan indikator lain.

Modul Panduan Praktek Penyusunan Memorandum Program | RP2KPKP 15









7 Merumuskan scenario penanganan dan pentahapan untuk 5 tahun dari setiap Kawasan
termasuk penentuan prioritas Kawasan permukiman kumuh
Tujuan : Memperoleh rumusan pola penanganan berdasarkan kebutuhan/alternatif-
alternatif penanganan yang telah teridentifikasi sebelumnya, baik skala kawasan maupun
skala lingkungan, serta kenario dan pentahapannya.

Topik bahasan (contoh) Data/Dokumen Aksi Output
Pendukung
1 Peserta diminta untuk melihat 1. Peta Kawasan 1. Tandai lokasi-lokasi Pola
hasil diskusi merumuskan 2. Hasil diskusi sesuai dengan pola Penanganan
kebutuhan penanganan kawasan Merumuskan penanganan di atas dan Skenario
permukiman. kebutuhan peta. Pentahapan
2 Pola penanganan yang cocok Penanganan 2. Notulen mencatat
untuk menyelesaikan masalah Kawasan jawaban peserta ke
sesuai alternatif penanganan. Permukiman. lembar plano 7 dan
tabel 7 dalam laptop.
3 Mengingat kembali visi Kota RTRW 1. Tandai lokasi-lokasi Konsep dan
Tanpa Kumuh dan visi Baseline sesuai dengan pola Strategi
kota/kabupaten yang dibahas. Pola Ruang penanganan di atas Pencegahan
Berdasarkan hal-hal yang telah Foto-foto peta. Kumuh masing-
didiskusikan, rumuskan konsep pendukung 2. Rekap diatas kertas masing
yang harus dilakukan untuk plano 7: strategi kawasan rawan
pencegahan kumuh dengan Peta hasil pencegahan kumuh di kumuh dan di
menggunakan matriks: siapa Tahap 5.2 setiap kawasan rawan seluruh kota.
melakukan apa dan bagaimana, kumuh dan di seluruh
termasuk: kota, beserta
a. Kebijakan pencegahan pentahapan
kumuh pelaksanaan di seluruh
b. Kebutuhan pencegahan kota
c. Strategi Pencegahan
Berlaku di kawasan permukiman
kumuh maupun rawan
kumuh/non kumuh.
4 Bagaimana skema skenario
pentahapan skala kota dan
kawasan (apa yang harus
dilakukan) sehingga diakhir
tahun 2019 tercapai 0 Ha
Kumuh.(Lihat Tabel RP2KPKP hal
3-103)


Skenario yang dikembangkan adalah yang menuju visi kota/ kondisi jangka panjang. Dengan pandangan ini
terbuka kemungkinan untuk pembangunan lingkungan secara besar-besaran meskipun akan membutuhkan
lebih dari 3 tahun. Peremajaan di wilayah yang diperkirakan cepat berkembang sangat mungkin layak secara
teknis & keuangan, dan melibatkan investasi Pemda dan swasta yang besar. Skenario yang kita cari bisa
memberikan gambaran tersebut bagi bila sesuai, dan menempatkan warga pada posisi aktif.

16 Modul Panduan Praktek Penyusunan Memorandum Program | RP2KPKP









Catatan:
1. Penanganan masalah permukiman kumuh harus dilakukan secara tuntas.
2. Penanganan tidak harus diselesaikan dalam satu tahun, tapi dapat dilakukan maksimal
jangka 5 tahun.
3. Penanganan harus dapat melihat berapa luasan hektar kumuh yang dapat tertangani
dan berapa banyak masyarakat yang terlayani.
4. Penanganan harus memperhatikan kegiatan yang dapat langsung dilaksanakan dan
kegiatan yang harus dilakukan persiapan terlebih dahulu.
5. Penanganan kasus per kasus atau secara komprehensif (jangan sampai kegiatan yang
sudah dibangun, rusak akibat dampak kegiatan yang sedang dilaksanakan).
6. Penanganan memperhatikan pola penanganan.
7. Penanganan dapat memberikan dampak/berimplikasi luas.

Modul Panduan Praktek Penyusunan Memorandum Program | RP2KPKP 17









Tabel Pola Penanganan dan Skenario Pentahapan

Kawasan Pola Skenario Pentahapan (Tahun)
Penanganan 2017 2018 2019 2020 2021

Pencegahan


Peningkatan Sukun Pemugaran Perbaikan Pembangunan Penyediaan
Kualitas (137,63 Ha) rumah Turap Ruang
terdampak Terbuka
Penataan
Jalan Inpeksi
Pembangunan
Drainase
Pembangunan
IPAL
Peremajaan Sosialisasi dan Penyiapan Pembangunan
Konsolidasi Rumah Rumah
lahan Sementara Terdampak
Pembangunan IPAL
Jalan dan
Drainase
Relokasi Sosialisasi
Penyiapan Penyiapan
Lahan Lahan
Pembangunan
Rumah dan
Infrastruktur
pendukung
Blimbing
(82,09 Ha)


Lakukan kegiatan yang sama untuk setiap kawasan di seluruh kota sebelum menyusun Road
Map Penanganan Kumuh Kota.


Tahap berikut ini merupakan exercise penyusunan Dokumen Rencana Kawasan. Dalam kondisi
nyata, proses ini dilakukan di seluruh kawasan permukiman kumuh. Namun untuk exercise,
pembahasan dibatasi hanya pada satu kawasan terpilih/kawasan prioritas.

8. Perumusan Rencana Aksi dan Memorandum Program

Tujuan:
merumuskan rencana aksi program penanganan kawasan permukiman kumuh yang
terukur, sesuai dengan kebutuhan kawasan yang telah disepakati di dalam suatu
memorandum keterpaduan program.

18 Modul Panduan Praktek Penyusunan Memorandum Program | RP2KPKP









merumuskan kebutuhan investasi (indikatif) terkait 7 indikator dari setiap Kawasan serta
mengidentifikasi sumber-sumber pendanaan potensial di tingkat pusat, propinsi,
kota/kab, masyarakat dan menuangkannya ke dalam memorandum program

Persiapan : Pastikan penyiapan peta tematik sesuai dengan jumlah kawasan (skala 1: 5.000)
sudah di cetak sebagai alat diskusi. Pada peta harus muncul notasi gambar rumah dan jaringan
jalan, dll.

Topik bahasan (contoh) Data/Dokumen Aksi Output
Pendukung
1 Rujuk hasil diskusi sebelumnya, 1. Peta Tematik (1 : 1. Tempelkan / Rencana Aksi,
yaitu Kebutuhan Penanganan 5000) tandai keterangan Memorandum
Kawasan dan Konsep 2. RTRW/RDTRK sesuai tata guna dan Rencana
Pengembangan Kawasan yang 3. Peta Jaringan lahan dan konsep Investasi
dibahas 4. Tabel notulensi pengembangan
2 Bahas satu persatu rumusan kebutuhan kawasan.
rencana: penanganan 2. Tandai sesuai
- Seluruh kawasan kawasan yang dengan hasil
- Setiap blok/koridor dalam dibahas perumusan ke
kawasan yang sudah 5. Panduan dalam peta.
didefinisikan sebelumnya Penyusunan Contoh
3 Perumusan rencana RP2KPKP B.12 (ketidakteraturan
Penanganan Ketidakteraturan Halaman 3-108 bangunan):
Bangunan: - Tandai
- Detilkan Kebutuhan bangunan yang
Penanganan Kawasan yang tidak teratur,
sebelumnya sudah dibahas - Tandai
untuk setiap blok/koridor bangunan yang
- Yang mana sajakah tidak layak huni,
bangunan yang tidak - Berikan
teratur? Yang tidak layak informasi
huni? Bagaimana kepadatan
kepadatannya? bangunan
- Mengapa hal tersebut kawasan.
terjadi? Dan bagaimana - Tandai/petakan
ketidakteraturan bangunan rencana
tersebut mempengaruhi kegiatan atau
kegiatan masyarakat kebijakan terkait
setempat? Gali dari aspek penataan
social, ekonomi, budaya, bangunan yang
lingkungan, dan risiko telah dan akan
bencana. dilakukan oleh
- Apa yang sudah dilakukan Pemda.
Pemda selama ini? - Diskusi dan
Mengapa masalah ini masih rumuskan ide-

Modul Panduan Praktek Penyusunan Memorandum Program | RP2KPKP 19









Topik bahasan (contoh) Data/Dokumen Aksi Output
Pendukung
muncul bila sudh ada ide untuk Aspek
intervensi Pemda? Bangunan
- Bagaimana rencana Pemda gedung dikaitkan
khusus untuk lokasi ini? dengan hasil
Apakah rencana yang ada diskusi
sudah sesuai kebutuhan? perumusan
- Apa saja alternatif kebutuhan
penanganan yang harus kita penanganan
lakukan terkait kumuh.
ketidakteraturan 3. Notulen mencatat
bangunan? Pertimbangkan jawaban peserta
risiko dampak social dan ke lembar plano 8
lingkungannya juga. dan tabel 8 dalam
- Apakah hal ini juga yang laptop.
disepakati warga di dalam
RPLP?
- Simpulkan secara
sementara untuk indikator
ini, namun jangan lupa
pertimbangkan kaitannya
dengan indikator lain.
- Definisikan mana rencana
yang perlu dilakukan secara
sistemik kawasan, dan
mana yang dapat
didelineasi sebagai satu
blok (atau lebih)
3 Lakukan kajian yang serupa
untuk perumusan rencana
penanganan aspek jalan
(sirkulasi), penyediaan air
minum, drainase lingkungan,
pengelolaan air limbah,
pengelolaan persampahan,
dan proteksi kebakaran

4 Simpulkan alternatif
penanganan yang akan
dilakukan pada skala
kawasan dan yang akan
dilakukan di setiap blok.
5 Hasil diskusi disusun dalam
Tabel Rencana Aksi

20 Modul Panduan Praktek Penyusunan Memorandum Program | RP2KPKP









Topik bahasan (contoh) Data/Dokumen Aksi Output
Pendukung
Penanganan Kawasan
Permukiman Kumuh, yang
dilengkapi dengan volume,
total biaya, dan tahun
penanganan.
6 Sepakati memorandum
program yang berisi volume,
tahun penanganan, sumber
pendanaan dan penanggung
jawab.



Setiap indikator sebaiknya dibahas diatas layer peta yang berbeda
Jumlah memorandum yang dibuat sebaiknya disesuaikan dengan jumlah pihak yang
berkolaborasi, sesuai urusannya (untuk satu kawasan, dapat dibuat beberapa
memorandum, agar menjadi pegangan/bukti komitmen kolaborasi pihak yang
bersangkutan)


Khusus untuk exercise ini, pilihlah salah satu Blok dalam kawasan yang akan dirumuskan

Desain Teknisnya.


9. Penyusunan Desain Teknis Kawasan

Tujuan:
Menyusun rencana infrastruktur yang terpadu dalam satu blok terpilih, antara
infrastruktur primer dan sekunder dengan rencana infrastruktur tersier yang tertuang di
dalam RPLP.
Memahami bahwa hanya dengan rencana yang terpadu maka target sector maupun
target pengurangan luasan kumuh dapat dicapai
Menterjemahkan rencana penanganan kawasan permukiman kumuh yang telah dibahas
sebelumnya kedalam bentuk rancangan/desain teknis untuk diimplementasikan pada
tahun pertama.

Persiapan : Pastikan penyiapan peta teknis skala 1: 1000 untuk blok kawasan yang terpilih, serta
data/peta lainnya yang relevan untuk penyusunan desain kawasan






Modul Panduan Praktek Penyusunan Memorandum Program | RP2KPKP 21







Topik bahasan (contoh) Data/Dokumen Aksi Output
Pendukung
1 Dari hasil diskusi Tabel Rencana Aksi Rujuk kembali proses Site Plan Infrasruktur
sebelumnya mengenai Penanganan sebelumnya yang di Blok Terpilih dan
Penanganan Kumuh di Permukiman Kumuh sudah RAB Kegiatan Skala
Blok terpilih, Kawasan dan Tabel mendefinisikan Kota
jabarkanlah kegiatan Memorandum alternative
apa saja yang akan Program penanganan di
dilakukan di blok seluruh kawasan
tersebut beserta SNI maupun di setiap
skenario pentahapan Blok.
pengerjaannya Permen PUPR No. 28 Diskusikan detil
sehingga penanganan Tahun 2016 kegiatan yang akan
kumuh tuntas. dilakukan di Blok
terpilih.
2 Tuangkan rencana Gambarkanlah site plan
infrastruktur yang ada setiap infrastruktur di
ke dalam sebuah site atas kertas plano.
plan. Gambarkan

keterpaduan antara
infrastruktur primer,
sekunder, dan tersier.
3 Identifikasi mana yang
akan dilaksanakan
Pemkot, dan yang akan
dilaksanakan
masyarakat atau
Pemprov/Pusat dan
pihak lainnya.
4 Identifikasi volume Dari setiap site plan,
yang diperlukan dan simpulkanlah komponen
buatlah RAB-nya, infrastruktur yang
khusus yang akan diperlukan, volume,
dilaksanakan oleh beserta harganya.
Pemerintah Kota. Buatlah RAB dalam
sebuah tabel.


Catatan :
Penyusunan rencana teknis mengacu kepada standar teknis yaitu SNI dan pedoman teknis yang
lain (Permen PUPR No 28 tahun 2016 tentang analisis harga satuan pekerjaan bidang
pekerjaan umum)


22 Modul Panduan Praktek Penyusunan Memorandum Program | RP2KPKP























LAMPIRAN



















Modul Panduan Praktek Penyusunan Memorandum Program | RP2KPKP 23










Modul Panduan Praktek Penyusunan Memorandum Program | RP2KPKP 25








26 Modul Panduan Praktek Penyusunan Memorandum Program | RP2KPKP








Modul Panduan Praktek Penyusunan Memorandum Program | RP2KPKP 27








28 Modul Panduan Praktek Penyusunan Memorandum Program | RP2KPKP








Modul Panduan Praktek Penyusunan Memorandum Program | RP2KPKP 29








30 Modul Panduan Praktek Penyusunan Memorandum Program | RP2KPKP








Modul Panduan Praktek Penyusunan Memorandum Program | RP2KPKP 31








32 Modul Panduan Praktek Penyusunan Memorandum Program | RP2KPKP








Modul Panduan Praktek Penyusunan Memorandum Program | RP2KPKP 33








34 Modul Panduan Praktek Penyusunan Memorandum Program | RP2KPKP








Modul Panduan Praktek Penyusunan Memorandum Program | RP2KPKP 35




















































36 Modul Panduan Praktek Penyusunan Memorandum Program | RP2KPKP











Modul Panduan Praktek Penyusunan Memorandum Program | RP2KPKP 37








38 Modul Panduan Praktek Penyusunan Memorandum Program | RP2KPKP








Modul Panduan Praktek Penyusunan Memorandum Program | RP2KPKP 39







40 Modul Panduan Praktek Penyusunan Memorandum Program | RP2KPKP










Modul Panduan Praktek Penyusunan Memorandum Program | RP2KPKP 41








42 Modul Panduan Praktek Penyusunan Memorandum Program | RP2KPKP









Tabel 4. Menyepakati Kawasan Permukiman Kumuh dan delineasinya (Langkah Nomor 7)
Kawasan Luas Kelurahan Tipologi/ Kawasan
1 46,9 Pangkas Pesisir Pantai
Rijali Daerah Sungai
Amantelu Perbukitan
Batumerah
2 24,56 Uritetu Tepi Sungai
Karpan Perbukitan
Batumeja
3 28,8 Urimessing Perbukitan
Ahusen Tepi Sungai
Honipopu
Silale
Kudamati
Waihaong
Wainitu





























Penyusunan Memorandum Program | RP2KPKP 43
Modul Panduan Praktek







Peta Delineasi Kawasan Permukiman Kumuh di Ambon

























44 Modul Panduan Praktek Penyusunan Memorandum Program | RP2KPKP








Peta Delineasi Kawasan Permukiman Kumuh di Kota Yogyakarta





Modul Panduan Praktek Penyusunan Memorandum Program | RP2KPKP 45







Tabel 5. Merumuskan Konsep Pengembangan Kawasan Permukiman Kumuh (Langkah No 8)

Contoh 1
Konsep
Kawasan Luas Kelurahan Tipologi/ Kawasan Pengembangan
Kawasan
1 46,9 Pangkas Pesisir Pantai Penataan Kawasan
Rijali Daerah Sungai Kumuh mendukung
Amantelu Perbukitan pengembangan
Batumerah waterfront city
2 24,56 Uritetu Tepi Sungai Penataan Kawasan
Karpan Perbukitan Permukiman Kumuh
Batumeja mendukung penataan
bantaran sungai
3 28,8 Urimessing Perbukitan Penataan Kawasan
Ahusen Tepi Sungai Permukiman Kumuh
Honipopu mendukung
Silale pengembangan ecocity
Kudamati
Waihaong
Wainitu

Contoh 2
Kawasan Nama Konsep pengembangan Luasan ha
Kawasan
Cluster 1 Sungai Winongo

1 Winongo Utara Penataan kawasan mendukung sungai winongo 56 ha


Winongo Tengah Penataan kawasan mendukung sungai winongo 28 ha
Winongo Selatan Penataan kawasan mendukung sungai winongo 20 ha
Cluster 2 : Sungai Code
2 Code utara Penataan kawasan mendukung pendestrian 21 ha
sungai code
Code tengah Penataan kawasan mendukung pendestrian 13 ha
sungai code
Code selatan Penataan kawasan mendukung pendestrian 18 ha
sungai code
3 Kawasan Belik Penataan kawasan mendukung pusat 20 ha
pendidikan
4 Kawasan non Penataan kawasan mendukung home industri 30 ha
bantaran dan transit
5 Kawasan gajah Penataan kawasan mendukung eco distric 20 ha
wong
6 Kota gede Penataan kawasan mendukung kota gede 20 ha

46 Modul Panduan Praktek Penyusunan Memorandum Program | RP2KPKP








Modul Panduan Praktek Penyusunan Memorandum Program | RP2KPKP 47






















































48 Modul Panduan Praktek Penyusunan Memorandum Program | RP2KPKP




















































Modul Panduan Praktek Penyusunan Memorandum Program | RP2KPKP 49




















































50 Modul Panduan Praktek Penyusunan Memorandum Program | RP2KPKP




















































Modul Panduan Praktek Penyusunan Memorandum Program | RP2KPKP 51




















































52 Modul Panduan Praktek Penyusunan Memorandum Program | RP2KPKP




















































Modul Panduan Praktek Penyusunan Memorandum Program | RP2KPKP 53







Tabel 7. Memetakan Skenario Penanganan dan Pentahapan (Langkah No. 10)

Contoh 2 penentuan prioritas kawasan yang akan ditangani:

Indikator/paremater kawasan prioritas.
Contoh :
1. Kegiatan paling mudah dilaksanakan (Kesiapan masyarakat, kelembagaan)
2. Tidak ada masalah lahan
3. Dampak paling besar
4. Dll.

Kawasan Luas Penduduk Pola Penanganan Prioritas Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan
Kumuh di lok Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun Tahun Tahun
kumuh 2019 2020 2021
Kawasan 40 10.610 Pemugaran 3 V V V
Ciptomulyo Peremajaan X X V V
Relokasi X X X V V
Kawasan 136 27.154 Pemugaran 4 V V V
Brantas Peremajaan X X V V V
Relokasi X X V V V
Lowokwaru 99 12.500 Rehab 0 V V
Sukun 137 15.172 Pemugaran 2 V V V
Peremajaan X X V V
Relokasi X X X V V
Klojen 54 11.692 Pemugaran 1 V V V
Peremajaan X X V V





















54 Modul Panduan Praktek Penyusunan Memorandum Program | RP2KPKP








Kegiatan Kawasan Pola Detail Kegiatan
Penanganan Tahun 2017 2018 2019 2020 2021
Pencegahan


Peningkatan Sukun Pemugaran Perbaikan Pembangunan Penyediaan
Kualitas (137,63 rumah Turap Ruang Terbuka
Ha) terdampak
Penataan Jalan
Inpeksi
Pembangunan
Drainase
Pembangunan
IPAL
Peremajaan Sosialisasi dan Penyiapan Pembangunan
Konsolidasi Rumah Rumah
lahan Sementara Terdampak
Pembangunan IPAL
Jalan dan
Drainase
Relokasi Sosialisasi

Penyiapan Penyiapan
Lahan Lahan
Pembangunan
Rumah dan
Infrastruktur
pendukung
Blimbing
(82,09 Ha)

Modul Panduan Praktek Penyusunan Memorandum Program | RP2KPKP 55








56 Modul Panduan Praktek Penyusunan Memorandum Program | RP2KPKP






















































Modul Panduan Praktek Penyusunan Memorandum Program | RP2KPKP 57







MENYUSUN RENCANA KAWASAN PERMUKIMAN KUMUH PRIORITAS

Contoh Malang:

Rencana Pengembangan kawasan adalah penataan kawasan sukun mendukung fungsi sepadan
sungai.

Rencana Penanganannya adalah Penataan Koridor Sungai Metro:
1. Peremajaan Kawasan Permukiman di tepi bantaran
2. Relokasi bangunan di sepadan sungai Metro
3. Pengurangan tingkat pencemaran di sungai metro.

Desain kawasannya :
Blok 1 : Bantaran Sungai Metro
- Program Sanitasi untuk mengurangi pencemaran sungai
- Penataan bangunan/3M
- Jalan sekunder/jalan lingkungan
- Ruang Terbuka Hijau

Blok 2 : Peremajaan Kawasan
- 3 M / Konsolidasi lahan
- Menata Sungai
- Sanitasi
- Ruang Terbuka Hijau
- Jalan

Blok 3 : Relokasi
- RTH
- Pemindahan Warga
- Konsolidasi lahan
- Ruang Terbuka Hijau

Blok 4 : Bantaran Sungai Sukun
- Program Sanitasi untuk mengurangi pencemaran sungai
- Penataan bangunan/3M
- Jalan sekunder/jalan lingkungan
- Ruang Terbuka Hijau








58 Modul Panduan Praktek Penyusunan Memorandum Program | RP2KPKP







PETA RENCANA KAWASAN DAN BLOK KAWASAN SUKUN

Modul Panduan Praktek Penyusunan Memorandum Program | RP2KPKP 59









PETA PROFIL KUMUH KAWASAN SUKUN (1:5000)






60 Modul Panduan Praktek Penyusunan Memorandum Program | RP2KPKP







PETA ANALISA PERSOALAN SKALA KAWASAN DAN LINGKUNGAN






Modul Panduan Praktek Penyusunan Memorandum Program | RP2KPKP 61






PENYUSUNAN INDIKASI PROGRAM DI KAWASAN KUMUH SEMPADAN METRO DAN KALI SUKUN,
MALANG BLOK 1






62 Modul Panduan Praktek Penyusunan Memorandum Program | RP2KPKP






Modul Panduan Praktek Penyusunan Memorandum Program | RP2KPKP 63











64 Modul Panduan Praktek Penyusunan Memorandum Program | RP2KPKP








Modul Panduan Praktek Penyusunan Memorandum Program | RP2KPKP 65









66 Modul Panduan Praktek Penyusunan Memorandum Program | RP2KPKP







Modul Panduan Praktek Penyusunan Memorandum Program | RP2KPKP 67











68 Modul Panduan Praktek Penyusunan Memorandum Program | RP2KPKP











Modul Panduan Praktek Penyusunan Memorandum Program | RP2KPKP 69











70 Modul Panduan Praktek Penyusunan Memorandum Program | RP2KPKP

www.kotaku.pu.go.id

PROGRAM KOTA TANPA KUMUH (KOTAKU)

Anda mungkin juga menyukai