Anda di halaman 1dari 15

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEKADAU

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)


JASA KONSULTANSI

Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan


DINAS :
Pertanahan
PROGRAM : Pengembangan Kawasan Permukiman
Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Kumuh
KEGIATAN :
Perkotaan
Jasa Konsultansi Penyusunan Dokumen Rencana
PEKERJAAN : Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Permukiman
Kumuh Perkotaan (RP2KPKP) Kabupaten Sekadau

TAHUN ANGGARAN 2019

Halaman | 0
KAK Belanja Jasa Konsultan
Penyusunan Dokumen RP2KPKP KAB. SEKADAU 2019
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) JASA KONSULTANSI

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PENYUSUNAN RENCANA PENCEGAHAN dan PENINGKATAN KUALITAS
PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN (RP2KPKPKP) KABUPATEN SEKADAU

1. LATAR : Pasal 12 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang


BELAKANG Pemerintahan Daerah Daya tarik kehidupan perkotaan dan
tuntutan kehidupan yang semakin tinggi menyebabkan semakin
banyak penduduk Indonesia yang beralih untuk tinggal dan
beraktivitas di kawasan perkotaan. Sejumlah kajian hasil penelitian
memperkirakan bahwa jumlah penduduk perkotaan di Indonesia
pada akhir tahun 2025 akan mencapai sekitar 60% dari total jumlah
penduduk Indonesia.
Pertumbuhan kota yang makin pesat merupakan akumulasi dari
perkembangan kota yang dipengaruhi oleh berbagai macam faktor
(politik, ekonomi, sosial budaya). Fenomena perkembangan kota
seringkali belum dapat diantisipasi dengan baik sehingga bermuara
kepada munculnya permasalahan yang semakin kompleks dari
berbagai sudut aspek dan dimensi. Melalui pertambahan jumlah
penduduk, tidak terkendalinya arus urbanisasi, hingga tingginya
intensitas aktivitas ekonomi dan sosial di perkotaan, memicu
terjadinya perkembangan kota yang seringkali belum dapat
diimbangi oleh kemampuan pemerintah dalam memenuhi
kebutuhan masyarakat kota, secara khusus dalam hal penyediaan
infrastruktur yang layak dengan terpenuhinya standar pelayanan
minimal.
Berbagai dinamika pertumbuhan kota dengan berbagai isu dan
permasalahan yang muncul di perkotaan merupakan implikasi
mendasar dari kurangnya antisipasi terhadap terjadinya
perkembangan kota. Diantara beberapa permasalahan yang umum
dapat ditemui diantaranya adalah :

1. Meningkatnya tingkat kemiskinan di Perkotaan


2. Menurunnya kualitas lingkungan hidup Perkotaan
3. Makin menurunnya tingkat keamanan dan ketertiban kota
4. Kurang berdayanya kapasitas daerah dalam pengembangan dan
pengelolaan perkotaan (dalam Permasalahan tersebut di atas
berimplikasi terhadap citrakawasan permukiman yang merupakan
salah satu unsur utama dari pembentukan sistem kawasan
perkotaan, sehingga diperlukan perencanaan terhadap kebijakan
dan strategis skala kabupaten/kota secara lebih komprehensif agar
proses pembangunan dan pengembangan kota dapat terlaksana
dengan baik. Keadaan yang terjadi saat ini adalah masih lemahnya
Halaman | 1
KAK Belanja Jasa Konsultan
Penyusunan Dokumen RP2KPKP KAB. SEKADAU 2019
konsistensi antara perencanaan tata ruang (spatial plan) drngan
perencanaan pembangunan dan pengembangan (development
plan), terutama dalam hal permukiman dan infrastruktur
perkotaan. Hal ini terjadi karena beberapa faktor, antara lain :

 Tingginya kebutuhan permukiman dan infrastruktur perkotaan


yang belum didukung oleh kebijakan dan strategi
pembangunan yang terpadu dalam skala pelayanan
kota/kabupaten;
 Kebijakan dan strategi pembangunan permukiman dan
infrastruktur perkotaan yang seringkali masih bersifat sesaat
(responsif), serta berorientasi pada ketersediaan program atau
proyek pendukung.
 Belum tersedianya strategi khusus dalam pembangunan dan
pengembangan permukiman dan infrastruktur perkotaan yang
konsisten terhadap rencana penataan ruang;
 Masih seringnya terjadi tumpang tindih kebijakan dan strategi
penanganan/pembangunan permukiman dan infrastruktur
perkotaan pada tingkat operasional (skala kabupaten/kota
maupun kawasan permukiman)

Terkait dengan pembangunan dan pengembangan kawasan


permukiman perkotaan tersebut, UU No. 26 tahun 2007 tentang
penataan ruang mengamanahkan bahwa pemerintah kota/
kabupaten bertanggung jawab sebagai penyelenggara serta
pelaksana penataan ruang wilayah kabupaten/ kota dalam hal
perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang
wilayah kabupaten/ kota.

Seiring diterapkannya konsep desentralisasi di Indonesia, dilandasi


oleh UU No. 32 tahun 2004 tentang pemerintah daerah,
diamanatkan bahwa peran dan tanggung jawab yang meliputi
tugas perencanaan, pelaksanaan, pengendalian maupun
pembangunan dengan maksud agar penyelenggaraan
pembangunan perkotaan dapat berjalan lebih sinergis, integratif,
efisien dan efektif, diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah
termasuk penyelenggaraan pembangunan dan pengembangan
permukiman.

Hal tersebut sejalan dengan amanah dalam UU. No.1 tahun 2011
tentang perumahan dan kawasan permukiman pada pasal 15, yang
mengatur tentang wewenang pemerintah kabupaten/kota, antara
lain menyusun rencana pembangunan dan pengembangan
perumahan dan kawasan permukiman, termasuk penyelenggaraan
fungsi operasional dan koordinasi dalam pelaksanaannya.

Berdasarkan cakupan beberapa faktor tersebut, maka untuk


mengakomodir dan menjembatani antara perencanaan tata ruang
dengan perencanaan pembangunan, pemerintah daerah sebagai
Halaman | 2
KAK Belanja Jasa Konsultan
Penyusunan Dokumen RP2KPKP KAB. SEKADAU 2019
pemangku kebijakan di daerah perlu didukung strategi integrasi
antar sektor dalam mewujudkan rencana pembangunan dan
pengembangan kawasan permukiman, berdasarkan tujuan dan
kebijakan pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan..
Strategi ini akan menjadi acuan operasional bagi pemerintah
daerah dalam menetapkan prioritas pembangunan perkotaan
dengan mnterjemahkan visi dan misi kota secara lebih adaptif,
antisipatif dan implementatif. Strategi ini juga harus dapat
membantu mengoptimalkan investasi dana pembangunan secara
efisien yang akan dituangkan dalam rencana program investasi
jangka menengah.

Dalam hal ini, Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan


Pertanahan Kabupaten Sekadau melakukan peran dalam
penyusunan dokumen Rencana Pencegahan dan Peningkatan
Kualitas Permukiman Kumuh Perkotaan (RP2KPKP akan memuat
strategi pembangunannya sebagai acuan utama bagi pemangku
kepentingan untuk melaksanakan pembangunan dan
pengembangan permukiman secara terpadu dan komprehensif
berdasarkan pada rencana tata ruang wilayah, serta visi, misi dan
arah kebijakannya melalui proses kesepakatan para pemangku
kepentingan kabupaten Sekadau.

2. MAKSUD DAN : A. Maksud


TUJUAN
Maksud kegiatan adalah Melaksanakan penyusunan dokumen
Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Permukiman
Kumuh Perkotaan (RP2KPKP) Kabupaten Sekadau dalam
mendorong terciptanya kabupaten sekadau bebas kawasan
permukiman kumuh perkotaan.
.

B. Tujuan
Tujuan kegiatan adalah Memfasilitasi pemangku kepentingan
kabupaten Sekadau untuk dapat menghasilkan dan menyepakati
strategi pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan
secara terpadu dan berkesinambungan yang dituangkan dalam
satu dokumen Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas
Permukiman Kumuh Perkotaan (RP2KPKP) sebagai acuan
penyelengaraan pembangunan dan Pengembangan kawasan
permukiman perkotaan.

3. TARGET/ : Sasaran kegiatan yang ingin dicapai adalah sebagai berikut:


SASARAN A. Tersosialisasikannya konsep penyelenggaraan pembangunan
perkotaan dan peran strategi pembangunan permukiman dan
infrastruktur perkotaan;
Halaman | 3
KAK Belanja Jasa Konsultan
Penyusunan Dokumen RP2KPKP KAB. SEKADAU 2019
B. Terjadinya penguatan kepedulian dan peningkatan kapasitas
seluruh pemangku kepentingan kabupaten Sekadau dalam
penyusunan RP2KPKP;
C. Terlaksananya koordinasi yang berkesinambungan antara tenaga
ahli, pokjanis, tim teknis Dinas Perumahan, Kawasan
Permukiman dan Pertanahan Kabupaten Sekadau dan pihak
satuan kerja bidang permukiman di tingkat provinsi melalui
koordinasi pelaksanaan pada tingkat provinsi;
D. Terwujudnya pemahaman yang baik oleh semua pemangku
kepentingan kabupaten terhadap semua dokumen perencanaan
yang dimiliki, serta hubungan fungsionalnya dengan dokumen
perencanaan pada tingkat makro di atasnya, terutama dengan
dokumen rencana tata ruang;
E. Terindentifikasinya arah, tujuan, kebijakan, dan sasaran
pembangunan permukiman dalam mendukung arah
pembangunan perkotaan sebagai penerjemah visi dan misi
kabupaten, dengan mempertimbangkan potensi, peluang,
hambatan, dan tantangan yang dimiliki wilayah perkotaan;
F. Terselenggaranya tahapan-tahapan pokok dalam suatu
rangkaian proses penyusunan untuk menghasilkan kesepakatan,
secara mufakat dilandasi tinjauan teknis dan strategis dalam
setiap proses penyusunan dalam bentuk FGD atau pendekatan
pelibatan masyarakat lainnya;
G. Terpilihnya kawasan permukiman yang menjadi prioritas
penanganan melalui proses penentuan kriteria, indikator,
penetapan urutan penanganan, hingga profil kawasan serta
arahan strategi penanganan kawasan melalui peraturan
perundang-undangan di daerah berupa Surat Keputusan Bupati
Kabupaten Sekadau mengenai Kawasan Permukiman Prioritas
(misalnya, Kawasan Permukiman Kumuh, Kawasan Permukiman
Baru, Kawasan Permukiman Menunjang Aktivitas Pariwisata dan
lainnya);
H. Terjadinya interaksi melalui keterlibatan komponen-komponen
masyarakat dalam proses penyusunan strategi dan program
pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan melalui
penyelenggaraan Focus Discussion Group (FGD)
I. Terlaksananya penyebarluasan informasi tentang muatan
Dokumen RP2KPKP dan strategi pelaksanaannya di Tingkat
Kabupaten
J. Terbangunnya koordinasi dan sinkronisasi yang baik antar
pemangku kepentingan kabupaten Sekadau dalam mewujudkan
strategi dan sinkronisasi program penyelenggaraan
pembangunan permukiman di kawasan perkotaan, sebagai
acuan pelaksanaan penyelenggaraan pembangunan kota yang
optimal sesuai sumberdaya dan sumber dana yang dimilikinya.
K. Terlaksananya hubungan koordinatif dan integratif antar
pemangku kepentingan dalam mewujudkan perencanaan
kabupaten Sekadau yang mengacu kepada arah dan kebijakan
penyelenggaraan pembangunan dan pengembangan kawasan
Halaman | 4
KAK Belanja Jasa Konsultan
Penyusunan Dokumen RP2KPKP KAB. SEKADAU 2019
permukiman perkotaan pada tingkat kabupaten, provinsi dan
nasional;
L. Terwujudnya keberlangsungan perencanaan kabupaten Sekadau
secara visioner, akuntabel, efektif dan berkelanjutan sebagai
tanggung jawab kinerja, prinsip dan moril (legacy) terhadap
perencanaan rinci selanjutnya hingga tahapan pelaksanaan;
M. Terwujudnya komitmen dari pemangku kepentingan
kabupaten untuk menjamin pemanfaatan dokumen yang
dihasilkan, sebagai acuan dalam penyelengaraan pembangunan
dan pengembangan kawasan permukiman, termasuk
infrastrukturnya.

4. NAMA : Nama organisasi yang menyelenggarakan/melaksanakan


ORGANISASI
pengadaan konsultansi:
PENGADAAN
KONSULTANSI A. K/L/D/I : Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan
Pertanahan Kabupaten Sekadau
B. PA : Ir. Yoseph Yustinus, MT
C. PTPK : JUPRI S. ST

5. SUMBER DANA : A. Sumber Dana :


DAN PERKIRAAN
Kegiatan didanai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
BIAYA
Kabupaten Sekadau Tahun Anggaran 2019

B. Total perkiraan biaya yang diperlukan :


Pembiayaan untuk kegiatan Penyusunan Rencana Pencegahan dan
Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Perkotaan (RP2KPKP)
Kabupaten SEKADAU ini bersumber dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (APBD) tahun anggaran 2019, sebesar Rp.
350.000.000,- (Tiga Ratus Lima Puluh Juta Rupiah).

6. RUANG : A. Ruang lingkup wilayah pekerjaan/pengadaan jasa konsultansi :


LINGKUP,
Batasan kawasan perkotaan ditentukan berdasarkan kesepakatan
LOKASI
pemangku kepentingan dengan mempertimbangkan arah dan
PEKERJAAN,
peran kabupaten Sekadau dalam Rencana Tata Ruang Wilayahnya.
FASILITAS
Untuk wilayah administrasi Kabupaten, kawasan perkotaan yang
PENUNJANG
menjadi lingkup wilayah kajian RP2KPKP adalah kawasan
perkotaan yang disepakati oleh pemangku kepentingan
berdasarkan hasil analisa, kajian teknis, proyeksi pengembangan
berdasarkan kondisi aktual (eksisting) serta arah dan kebijakan
kabupaten yang ditetapkan dalam RTRW Kabupaten dan
Indentifikasi kawasan permukiman kumuh perkotaan Kabupaten
Sekadau.
Halaman | 5
KAK Belanja Jasa Konsultan
Penyusunan Dokumen RP2KPKP KAB. SEKADAU 2019
B. Ruang lingkup Kegiatan pekerjaan/pengadaan jasa konsultansi :
Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan dengan rangkaian lingkup
kegiatan sebagai berikut:

A. Melaksanakan persiapan kegiatan penyusunan RP2KPKP


melalui telaahan ruang lingkup, tujuan, penetapan sasaran,
koordinasi tim pelaksana dan penyusunan rencana kerja
sebagai tahapan koordinasi awal.
B. Melakukan kajian/review terhadap kebijakan, strategi, dan
program pembangunan daerah berdasarkan dokumen
perencanaan pembangunan dan penataan ruang terkait yang
telah tersedia dan dijadikan acuan pelaksanaan pembangunan
oleh Pemerintah Kabupaten Sekadau. Jenis dokumen penataan
ruang yang dikaji /direview minimal meliputi RTR kawasan
strategis yang menjadi acuan pembangunan kabupaten (bila
ada), RTRW propinsi, RTRW kabupaten, serta RDTR kawasan
(bila ada) dengan penekanan pada keterkaitan kawasan
permukiman dengan arahan struktur ruang dan pola ruang
yang ditetapkan, serta dokumen kebijakan pembangunan
lainnya dalam skala nasional seperti MP3EI, dan dokumen
strategis lainnya;
C. Melakukan kajian terhadap isu-isu permukiman dan
infrastruktur perkotaan, serta potensi, permasalahan dan
tantangan yang akan dihadapi dalam pembangunan perkotaan
dan permukiman perkotaannya;
D. Melaksanakan pra atau pasca FGD (focus Group Discussions)
bersama dengan pokjanis, sebagai satu kesatuan tahapan
dalam mendukung aspek substantif dari proses terwujudnya
hasil kesepakatan dan keluaran dari setiap rangkaian tahapan
pelaksanaan FGD;
E. Memfasilitasi pelaksanaan FGD yang diselenggarakan oleh
pokjanis dalam menyusun dan menyepakati materi substansi
sesuai dengan capaian yang telah ditentukan dalam proses
penyusunan RP2KPKP/;
F. Bersama dengan pemangku kepentingan kabupaten Sekadau
menghasilkan indikasi arah pengembangan kota serta arah
pembangunan permukiman dan infrastruktur permukiman
perkotaan;
G. Bersama dengan pemangku kepentingan kabupaten Sekadau
menghasilkan rumusan tujuan dan kebijakan pembangunan
permukiman dan infrastruktur permukiman perkotaan
berdasarkan visi dan misi kabupaten/kota yang telah disusun
dan ditetapkan oleh pemerintah daerah terkait;
H. Bersama dengan pemangku kepentingan kabupaten Sekadau
mencapai kesepakatan secara teknis, akademis dan partisipatif
dalam penetapan kawasan permukiman yang memerlukan
prioritas penanganan berdasarkan indikator dan kriteria yang
spesifik, melalui tahapan sebagai berikut :
Halaman | 6
KAK Belanja Jasa Konsultan
Penyusunan Dokumen RP2KPKP KAB. SEKADAU 2019
 Perumusan kriteria dan indikator penetuan kawasan
permukiman prioritas;
 Penyusunan urutan penanganan kawasan permukiman
prioritas berdasarkan kajian teknis dan akademis;
 Penyusunan profil kawasan permukiman prioritas yang
direkomendasikan/diusulkan;
 Perumusan permasalahan, potensi, hambatan, dan
tantangan sebagai arah strategis penanganan kawasan
permukiman prioritas;dan
 Penyusunan berita acara dan dokumentasi
penyelenggaraan sebagai bahan masukan teknis proses
legalisasi melalui peraturan peundang-undangan berupa
Surat Keputusan Bupati mengenai kawasan permukiman
prioritas (contoh kawasan permukiman kumuh,
kawasan permukiman baru, kawasan permukiman
menunjang aktivitas pariwisata dan lainnya).
I. Bersama dengan pemangku kepentingan kabupaten Sekadau
menghasilkan rumusan strategi pembangunan permukiman
dan infrastruktur permukiman perkotaan dalam skala
perkotaan dan skala kawasan permukiman prioritas;
J. Bersama dengan pemangku kepentingan kabupaten Sekadau
menghasilkan :
 Strategi pembangunan permukiman dan kebutuhan
infrastruktur permukiman perkotaan dalam skema
manajemen pembangunan perkotaan;
 Rumusan program pembangunan permukiman dan
infrastruktur permukiman perkotaan dalam skala kota
dan skala kawasan permukiman prioritas sebagai arahan
investasi pembangunan permukiman dan infrastruktur
permukiman perkotaan jangka menengah secara
integratif;
 Rumusan pentahapan untuk strategi dan program
pembangunan permukiman dan infrastruktur
permukiman perkotaan sebagai dasar pengalokasian
program ke dalam rencana jangka waktu/tahapan
pembangunan
K. Memastikan strategi dan program pembangunan hasil dari
penyusunan RP2KPKP/ menjadi acuan dalam
perumusan/review RPIJM bidang permukiman;
L. Membuat materi visualisasi berupa banner dan poster untuk
mendukung pelaksanaan Laporan Akhir Kegiatan;
M. Memfasilitasi pemangku kepentingan kabupaten dalam
menyelenggarakan FGD untuk menjaring masukan terhadap
rumusan strategi dan program pembangunan permukiman dan
infrastruktur permukiman perkotaan;
N. Bersama dengan pemangku kepentingan kabupaten/kota
menghasilkan dokumen RP2KPKP/ sebagai acuan dalam
pembangunan dan pengembangan kawasan permukiman dan
Halaman | 7
KAK Belanja Jasa Konsultan
Penyusunan Dokumen RP2KPKP KAB. SEKADAU 2019
infrastruktur permukiman perkotaan di kabupaten Sekadau;
O. Mendorong dan memfasilitasi Pokjanis untuk menetapkan
kawasan prioritas dan/ kawasan kumuh dalam satu surat
keputusan bupati atau produk peraturan sejenis.

7. PRODUK YANG : Hasil/produk yang akan dihasilkan dari pengadaan jasa konsultansi:
DIHASILKAN
Keluaran yang dihasilkan dalam kegiatan Penyusunan RP2KPKP
Kabupaten Sekadau mencakup beberapa jenis keluaran
sebagaimana rincian dibawah ini.

A. Dokumen Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas


Permukiman Kumuh (Dokumen RP2KPKP), yang memuat :
 Ringkasan reiew kebijakan, strategi, dan program
pembangunan kota dan pembangunan permukiman dan
infrastruktur permukiman perkotaan di dalam RTRW dan
dokumen kebijakan pembangunan daerah lainnya;
 Indikasi arah pengembangan kota serta pembangunan
permukiman dan infrastruktur permkiman perkotaan
berdasarkan hasil telaah/review dokumen kebijakan;
 Kajian terhadap isu permukiman dan infrastruktur
permukiman pekotaan, potensi, hambatan, dan tantangan
yang dihadapi;
 Rumusan dan arahan tujuan dan kebijakan pembangunan
permukiman perkotaan;
 Rumusan kriteria dan indikator penentuan kawasan
permukiman prioritas;
 Profil hasil identifikasi Kawasan Permukiman prioritas yang
memuat tema penanganan/karakteristik dan arahan
penanganan kawasan yangpenetapannya melalui peraturan
perundang-undangan di daerah berupa Surat Keputusan
Bupati/walikota mengenai kawasan Permukiman Prioritas
(contoh Kawasan Permukiman Kumuh, Kawasan
Permukiman Baru, Kawasan Permukiman Penunjang
Aktivitas Pariwisata dan lainnya);
 Rumusan dan arahan strategi pembangunan permukiman
dan infrastruktur permukiman perkotaan;
 Strategi pembangunan permukiman dan kebutuhan
infrastruktur permukiman perkotaan dalam skema
manajemen pembangunan perkotaan;
 Strategi terhadap penyusunan program pembangunan
permukiman dan infrastruktur permukiman perkotaan;
 Rumusan program pembangunan permukiman dan
infrastruktur permukiman perkotaan (dalam skala kota dan
skala kawasan) sebagai arahan investasi pembangunan
permukiman dan infrastruktur perkotaan jangka menengah;
 Dokumen penetapan kawasan prioritas dan/kawasan
Halaman | 8
KAK Belanja Jasa Konsultan
Penyusunan Dokumen RP2KPKP KAB. SEKADAU 2019
kumuh yang telah ditandatangani oleh walikota/bupati.

Dokumen RP2KPKP ini diterbitkan sebanyak 5 (Lima) eksemplar,


diserahkan pada 4 (Empat BUlan)Bulan setelah SPMK diterbitkan.

2. Dokumen hasil rangkaian penyelenggaraan kegiatan yang


memuat kompilasi berita acara dan dokumentasi penyelenggaraan
kegiatan sebagai bahan untuk proses pemberian kekuatan
legitimasi terhadap strategi pembangunan permukiman dan
infrastruktur permukiman perkotaan. Dokumen ini diterbitkan
sebanyak 5 (lima) eksemplar dan dicetak pada ukuran A4,
diserahkan pada 4 (Empat BUlan)Bulan setelah SPMK diterbitkan.

3. Album Peta, sebagai acuan proses penyusunan RP2KPKP berisi


dokumen spasial terkait dengan data, informasi, dan hasil strategi
dalam skala:
 1 : 25.000 atau minimal peta dengan skala 1 : 50.000 untuk
skala kota/ kabupaten
 1 : 5000 (skala kawasan prioritas)

Album peta dicetak dalam kertas A3 dengan masing-masing


muatan mengacu pada ketentuan di dalam panduan dan modul
pelaksanaan penyusunan RP2KPKP. Album peta ini diterbitkan
sebanyak 5 (lima) eksemplar dan dalam bentuk file shp dan jpg
diserahkan pada 4 (Empat BUlan)Bulan setelah SPMK diterbitkan.

4. Poster dan Banner dengan muatan substansi tentang hasil


kegiatan RP2KPKP baik teknis maupun proses penyusunan. Materi
ini dipresentasikan pada saat FGD diserahkan pada H4 (Empat
BUlan)Bulan setelah SPMK diterbitkan.

8. WAKTU : Kegiatan Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sekadau ini


PELAKSANAAN diselenggarakan dalam jangka waktu 3.5 (Tiga Setengah) Bulan
YANG atau 105 (Seratus Lima) Hari sejak SPMK diterbitkan.
DIPERLUKAN

9. TENAGA AHLI : Tenaga ahli yang dibutuhkan meliputi :


YANG
A. Tenaga Profesional (Professional Staf), terdiri atas:
DIBUTUHKAN
 1 (satu) orang Team Leader dengan intensitas
penugasan berjumlah 3.5 (Tiga Setengah) bulan.
Memiliki latar belakang pendidikan S2
Arsitektur/Urban Design (perancangan Kota)
dengan pengalaman kerja di bidang perencanaan
kota sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun atau S2
Perencanaan Wilayah dan Kota dengan pengalaman
kerja di bidangnya sekurang-kurangnya 2 (Dua)
Halaman | 9
KAK Belanja Jasa Konsultan
Penyusunan Dokumen RP2KPKP KAB. SEKADAU 2019
tahun di bidang perencanaan kota dan kawasan
permukiman. Masing masing memiliki Sertifikat
Keahlian Tenaga Ahli Arsitektur / Perancangan Kota
Madya.
 1 (satu) orang Ahli Prasarana Kota dengan intensitas
penugasan berjumlah 3.5 (Tiga Setengah) bulan.
Memiliki latar belakang pendidikan S1 Teknik Sipil
dengan pengalaman kerja di bidang pembangunan
dan pengembangan prasarana perkotaan sekurang-
kurangnya 2 (dua) tahun. Masing masing memiliki
Sertifikat Keahlian Tenaga Ahli Sipil Muda .
 1 (satu) orang Ahli Tata Lingkungan dengan
intensitas penugasan berjumlah 3.5 (Tiga Setengah)
bulan. Memiliki latar belakang pendidikan S1 Teknik
Sipil atau S1 Teknik Lingkungan dengan pengalaman
kerja di bidang pembangunan dan pengembangan
prasarana perkotaan sekurang-kurangnya 2 (dua)
tahun. Masing masing memiliki Sertifikat Keahlian
Tenaga Ahli Lingkungan Muda.
 1 (satu) orang Ahli Permukiman dengan intensitas
penugasan berjumlah 3.5 (Tiga Setengah) bulan.
Memiliki latar belakang pendidikan S1 Teknik
Arsitektur dengan pengalaman kerja di bidang
pembangunan dan pengembangan perumahan dan
permukiman sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun.
Masing masing memiliki Sertifikat Keahlian Tenaga
Ahli Arsitektur / Arsitektur Lansekap Muda.

B. Tenaga Pendukung (Supporting Staff)


Selain tenaga profesional di atas, kegiatan ini juga
memerlukan tenaga pendukung yaitu :
 4 (empat) orang Surveyor yang akan membantu
pelaksanaan identifikasi data lapangan dengan jumlah
penugasan selama 2 (Dua) bulan. Memiliki latar belakang
pendidikan D3 Arsitektur/sipil.
 2 (Dua) orang Operator CAD dan animasi yang akan
membantu dalam proses rancangan desain penataan
kawasan dengan jumlah penugasan selama 3.5 (Tiga
Setengah) bulan. Memiliki latar belakang pendidikan D3
Arsitektur.
 2 (Dua) orang Operator GIS yang akan membantu dalam
proses rancangan desain penataan kawasan dengan
jumlah penugasan selama 3.5 (Tiga Setengah) bulan
Memiliki latar belakang pendidikan S1
Informatika/Geografi/Geodesi.
 1 (satu) orang Administrasi yang akan membantu dalam
proses administrasi penyusunan dokumen RP2KPKP/
dengan jumlah penugasan selama 3.5 (Tiga Setengah)
bulan. Memiliki latar belakang pendidikan minimal SLTA
Halaman | 10
KAK Belanja Jasa Konsultan
Penyusunan Dokumen RP2KPKP KAB. SEKADAU 2019
sedarajat.

10 PENDEKATAN : Proses pelaksanakan kegiatan ini mengacu kepada panduan


DAN penyusunan RP2KPKP dan m0dul pelaksanaan penyusunan
METODOLOGI RP2KPKP dengan beberapa metoda pendekatan sebagai berikut :

1. Pendekatan Normatif
Pelaksanaan penyusunan RP2KPKP ini dilakukan dengan mengacu
pada dokumen perencanaan dan kebijakan pembangunan yang
sudah dimiliki kabupaten Sekadau.

2. Pendekatan Partisipatif dan Fasilitatif


Proses penyusunan dilakukan dengan melibatkan seluruh
pemangku kepentingan yang terkait dengan pembangunan
permukiman dan infrastruktur perkotaan. Pendekatan Fasilitatif
dilakukan dalam bentuk memberikan pendampingan dalam proses
penyusunan RP2KPKP kepada tim Pokjanis kabupaten. Hal ini selain
ditujukan untuk mendapatkan proses pembelajaran bersama di
tingkat pemangku kepentingan daerah, juga untuk mendapatkan
hasil yang disepakati bersama.

3. Pendekatan Teknis-Akademis
Proses penyusunan ini dilakukan dengan menggunakan
metodelogi yang dapat dipertanggungjawabkan secara akademis,
baik untu teknik indentifikasi, analisa, penyusunan strategi maupun
proses pelaksanaan pengambilan kesepakatan.

Tim tenaga ahli pendamping (TAP) harus berperan aktif sebagai


pendamping bagi pemangku kepentingan kabupaten terutama
pokjanis, dalam proses penyusunan RP2KPKP. Dalam setiap
tahapan kegiatan, TAP harus dapat menyiapkan bahan,
memfasilitasi dan mendukung pelaksanaan, serta memberikan
masukan teknis dan akademis sebagai bagian dari peran dan
tanggungjawab konsultan dalam kegiatan ini. Beberapa kegiatan
yang harus diikuti, difasilitasi pelaksanaannya dan dilakukan
penyiapan materi bagi pokjanis kabupaten, antara lain :

 Pra atau Pasca FGD, merupakan kegiatan diskusi yang


dilakukan bersama dengan Pokjanis dalam mempersiapkan
atau menindaklanjuti materi substansi yang akan atau telah
disusun dan disepakati dalam FGD. Berdasarkan
pertimbangan tersebut, maka kegiatan Pra atau Pasca FGD
merupakan suatu rangkaian kegiatan pendukung FGD
dengan substansi bahasan yang disesuaikan dengan target
capaian substansi di setiap FGD.

 FGD, merupakan kegiatan pertemuan dengan pemangku


kepentingan untuk menjaring masukan serta menyepakati
Halaman | 11
KAK Belanja Jasa Konsultan
Penyusunan Dokumen RP2KPKP KAB. SEKADAU 2019
substansi bahasan yang disesuaikan dengan target capaian
di setiap FGD. Disamping Tim Pokjanis, pelaksanaan FGD
dapat melibatkan pemangku kepentingan lain yang
dianggap memiliki keterkaitan substansi (Instansi/Dinas
Teknis di tingkat kabupaten, akademisi maupun
representasi pemangku kepentingan terkait lainnya). Dalam
penyelenggaraan FGD dimungkinkan untuk mengundang
narasumber apabila diperlukan khususnya dalam hal
sinkronisasi dengan kebijakan maupun isu strategis
nasional/propinsi. Setiap kesepakatan yang dihasilkan dalam
penyelenggaraan FGD ini wajib didokumentasikan melalui
berita acara penyelenggaraan sebagai bahan masukan
teknis proses legalisasi melalui peraturan perundang-
undangan di daerah.

 Diskusi Pembahasan, merupakan kegiatan pembahasan


laporan pelaksanaan kegiatan pada setiap tahapnya. Diskusi
Pembahasan dilakukan bersama tim teknis dari pemberi
kerja (PPK). Diskusi pembahasan dilakukan untuk
pembahasan laporan pendahuluan, laporan antara, dan
laporan akhir sementara kepada tim teknis dari pemberi
pekerjaan.
.
11 BIDANG DAN : Klasifikasi jasa konsultansi yang digunakan untuk pelaksanaan
SUB BIDANG pekerjaan ini kelompok Perencanaan Arsitektur dan Perencanaan
LAYANAN JASA Rekayasa dengan klasifikasi dan subklasifikasi sebagai berikut :
KONSULTANSI
1) Jasa Perencanaan Urban (15002)
2) Sub Kualifikasi : Jasa Perencanaan dan Perancangan Kota
(PR101)

12 LAPORAN : Dalam kegiatan pendampingan penyusunan Rencana Pencegahan


KEMAJUAN dan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Perkotaan
PEKERJAAN (RP2KPKP) ini terdapat beberapa laporan yang dihasilkan meliputi :

1. Laporan Pendahuluan, yang memuat mengenai proses


penyelesaian kegiatan dengan capaian sebagai berikut:

 Latar belakang kegiatan, tujuan dan sasaran kegiatan,


metodologi, jadwal pelaksanaan kegiatan.
 Rencana kerja rinci yang akan menjadi acuan dalam
keseluruhan rangkaian pelaksanaan pekerjaan.
 Pendekatan dan metodologi yang akan digunakan dalam
pelaksanaan pekerjaan.
 Gambaran umum lingkup wilayah penyusunan RP2KPKP.
 Hasil kompilasi dan penelaahan dari dokumen, strategi, dan
program pembangunan dari dokumen RTRW dan dokumen
Halaman | 12
KAK Belanja Jasa Konsultan
Penyusunan Dokumen RP2KPKP KAB. SEKADAU 2019
kebijakan pembangunan lainnya yang terkait.

Laporan Pendahuluan ini disusun selama 1 (satu) bulan setelah


SPMK diterbitkan se jumlah 5 (Lima) eksemplar. Produk
peta/informasi spasial pada laporan ini dapat dicetak pada ukuran
A3.

2. Laporan Antara, yang memuat mengenai proses penyelesaian


kegiatan dengan capaian sebagai berikut:
 Semua substansi laporan pendahuluan yang telah direvisi;
 Rumusan isu permukiman dan infrastruktur perkotaan,
potensi, permasalahan dan tantangan yang dihadapi;
 Rumusan kriteria dan indikator penentuan kawasan
permukiman prioritas;
 Daftar panjang (long list) hasil identifikasi kawasan
permukiman prioritas beserta tinjauan umum masing-
masing kawasan terpilih;
 Profil hasil Identifikasi kawasan permukiman prioritas;
 Rumusan Kebutuhan penanganan berdasarkan isu dan
permasalahan
 Rumusan strategi pembangunan permukiman dan
infrastruktur perkotaan (Pola kontribusi program
penanganan permukiman kumuh perkotaan sesuai cakupan
skala kawasan dan skala lingkungan)

Laporan Antara ini diserahkan sejumlah 5 (LIma) eksemplar dan


waktu pelaksanaannya selama 2.5 (Dua Setengah) bulan setelah
SPMK diterbitkan. Produk peta/informasi spasial pada laporan ini
dapat di cetak pada ukuran A3.

3. Laporan Akhir Sementara, yang memuat mengenai proses


penyelesaian kegiatan dengan capaian sebagai berikut:
 Semua substansi laporan antara yang telah direvisi;
 Konsep dan strategi pencegahan dan peningkatan kualitas
permukiman kumuh
 Rumusan program pembangunan permukiman dan
infrastruktur permukiman perkotaan (dalam skala kota dan
skala kawasan) sebagai arahan investasi pembangunan
permukiman dan infrastruktur perkotaan jangka menengah;
 rencana aksi program penanganan kumuh perkotaan

Laporan Akhir sementara ini diserahkan sejumlah 5 (Lima)


eksemplar dengan waktu pelaksanaan selama 3 (Tiga) bulan
setelah SPMK diterbitkan. Produk peta/informasi spasial pada
laporan ini dapat di cetak pada ukuran A3.

4. Laporan Akhir (Dokumen RP2KPKP), yang memuat keseluruhan


rangkaian hasil dan proses penyelesaian kegiatan yaitu sebagai
berikut:
Halaman | 13
KAK Belanja Jasa Konsultan
Penyusunan Dokumen RP2KPKP KAB. SEKADAU 2019
 Semua substansi laporan akhir sementara yang telah
direvisi;

Laporan Akhir ini diserahkan sejumlah 10 (Sepuluh) eksemplar dan


diserahkan pada akhir yaitu selamat 3.5 (Tiga Setengah) bulan
setelah SPMk Terbit. Bersamaan dengan laporan akhir ini,
diserahkan pula bebebrapa dokumen RP2KPKP lainya yaitu sebagai
berikut:
 Dokumen Pelaksanaan Kegiatan sebanyak 10 (Sepuluh)
Buah
 Album Peta Sebanyak 10 (Sepuluh) Buah, peta/informasi
spasial pada laporan ini dapat di cetak pada ukuran A3
 Foster dan Banner Sebanyak 5 (Lima) Buah)
 Flasdisk Produk Akhir sebanyak 1 (satu) buah Produk

Menyetujui/Menetapkan Sekadau ……… Mei 2019

Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Disusun oleh :


Permukiman dan Pertanahan PPTK
Selaku Pengguna Anggaran Tahun 2019,

Ir. YOSEPH YUSTINUS, MT JUPRI. S, ST


NIP. 19591206 199603 1 001 NIP. 19681207 199703 1 004

Halaman | 14
KAK Belanja Jasa Konsultan
Penyusunan Dokumen RP2KPKP KAB. SEKADAU 2019

Anda mungkin juga menyukai