Anda di halaman 1dari 18

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PENYUSUNAN DOKUMEN RENCANA KAWASAN PERMUKIMAN


(RKP) DI KECAMATAN ARU TENGAH TIMUR TIMUR

1. LATAR BELAKANG
Program Rencana Kawasasan Permukiman (RKP) adalah bentuk
penanganan kawasan slum pada kawasan yang memiliki sifat perkotaan
yang dimana penanganan dengan program ini untuk mewujudkan kawasan
bebas kumuh. Kawasan yang dijadikan program rencana kawsan
permukiman (RKP) ini yang mempunyai karakteristik permukiman yang
beragam misalnya permukiman yang terbangun diatas air, permukiman
yang terbangun di sempadan laut, kawasan permukiman yang terbangun di
dataran dan permukiman yang sedikit berbukit sehingga dalam
penanganannya disesuaikan dengan karakteristik permukiman. Sesuai
dengan amanat dari UU No 1 tahun 2011 tentang Perumahan dan
Kawasan Permukiman mengamanahkan bahwa Negara bertanggung jawab
melindungi segenap bangsa Indonesia melalui penyelenggaraan
perumahan dan kawasan permukiman agar masyarakat mampu bertempat
tinggal serta menghuni rumah yang layak, terjangkau di dalam
lingkungan yang sehat, aman, harmonis dan berkelanjutan di seluruh
wilayah Indonesia, serta diperkuat kembali dengan PP No 14 tahun 2016
pasal 59 bahwa muatan Rencana Kawasan Permukiman yang terdiri dari:
 Kebijakan dan strategi pembangunan dan pengembangan kawasan
permukiman
 Rencana lingkungan hunian perkotaan dan perdesaan yang meliputi
perencanaan pengembangan lingkungan hunian
perkotaan/perdesaan, rencana pembangunan hunian baru,
perencanaan pembangunan kembali lingkungan hunian
perkotaan/perdesaan
 keterpaduan prasarana, sarana dan utilitas (PSU)
 Indikasi program pembangunan dan pemanfaatan dan pemanfaatan
kawasan perencanaan
Adanya kawasan permukiman kumuh merupakan potret belum
tersedianya permukiman yang layak huni bagi masyarakat baik di kota
maupun di kawasan perkotaan. Berdasarkan hasil identifikasi kawasan
permukiman kumuh yang telah dimutakhirkan hingga tahun 2014 oleh
Direktorat Pengembangan Permukiman, telah didapatkan jumlah luasan
kawasan permukiman kumuh di Indonesia sebesar 37.407 Ha. Luasan
tersebut menjadi baseline data yang telah disepakati antara Pemerintah
dan Pemda untuk ditangani menjadi nol luasan kumuh hingga tahun
2019. Untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan keterlibatan dan
keterpaduan penanganan dari berbagai pemangku kepentingan termasuk
peran serta kelompok swadaya masyarakat. Rencana Kawasan
Permukiman Kumuh Perkotaan disusun dalam pemenuhan beberapa
unsur sebagai berikut :
1. Percepatan penanganan permukiman kumuh perkotaan secara
menyeluruh dan tuntas bagi kawasan kumuh perkotaaan yang telah
disepakati dalam SK Kumuh Bupati dan Walikota.
2. Terwujudnya rencana dan strategi penanganan melalui pencegahan
dan peningkatan kualitas permukiman kumuh.
3. Keterpaduan program/kegiatan dalam penyelesaian permasalahan
permukiman kumuh perkotaan melalui semua peran sektor ke-Cipta
Karya-an
4. Meningkatkan kesadaran, pemahaman dan komitmen bersama
tentang tugas dan wewenang masing-masing pemangku kepentingan
dalam upaya melakukan pengurangan luasan kawasan permukiman
kumuh perkotaan.
5. Perkuatan pemerintah kabupaten/kota melalui pelibatan aktif dalam
proses penanganan permukiman kumuh guna mewujudkan
permukiman yang layak huni magi masyarakat.
6. Peningkatan kapasitas bagi komunitas permukiman kumuh (kelompok
masyarakat KSM/CBO’s/BKM) untuk dapat lebih terlibat dan
memampukan diri dalam menangani permukiman kumuh di
lingkungannya melalui pola aksi partisipatif (community action
plan/CAP).
7. Keberlanjutan penanganan kawasan kumuh perkotaan yang dapat
diselenggarakan sendiri oleh kelompok swadaya masyarakat bersama
dengan pemerintah kabupaten/kota setempat baik dalam skala
lingkungan/kawasan dan skala kota.
Kegiatan Perencanaan Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan ini perlu
disusun dengan menempatkan prinsip peningkatan kapasitas pada tataran
operasional/implementasi melalui cara pemberdayaan/perkuatan yang
lebih komprehensif dan terintegrasi kepada seluruh pelaku (stakeholders),
dengan tetap mengacu pada beberapa dokumen perencanaan dan studi
terkait penanganan kawasan permukiman kumuh yang telah dihasilkan
oleh Pemda, seperti Dokumen SPPIP/ RP2KP dan RPKPP.

2. MAKSUD DAN TUJUAN


Pelaksanaan pekerjaan ini dimaksudkan untuk menghasilkan suatu
dokumen rencana penyelenggaraan pembangunan kawasan permukiman
perkotaan sebagai bagian dari peningkatan kualitas lingkungan
permukiman bagi kawasan permukiman kumuh perkotaan yang
diselenggarakan sebagai aksi sinergitas antar pemangku kepentingan dan
pendampingan pemerintah kabupaten/kota secara berkelanjutan. Sedangkan
yang menjadi tujuan dari dilaksanakannya pekerjaan ini adalah:
1) Melakukan identifikasi potensi dan i s u permasalahan kawasan
permukiman dalam penyajian suatu profil kawasan yang mengacu
kepada hasil penetapan SK Bupati/Walikota terkait kawasan kumuh.
2) Menyusun strategi penanganan kumuh secara spasial dan tipologi
kawasan, indikasi program dan kegiatan penanganan kawasan kumuh
perkotaan oleh seluruh pelaku, dan nota kesepakatan bersama bagi
seluruh pelaku dalam pengendalian pembangunan bersama selama
jangka waktu berjalan (2019-2024).
3) Menyusun Rencana Kegiatan Aksi Komunitas (community action plan)
sebagai bentuk perkuatan kapasitas Pemerintah Kabupaten/Kota
dengan kelompok masyarakat (komunitas masyarakat
BKM/KSM/CBO’s) untuk dapat lebih aktif terlibat dalam menangani
permukiman kumuh di lingkungannya.
4) Menyusun Dokumen Rencana Aksi (Action Plan) dan DED kegiatan
tahun pertama, Peta Perencanaan skala 1:1000 dan 1:5000, Dokumentasi
Visual dan Visualisasi 3 dimensi Dokumen Perencanaan.
5) Melakukan pendampingan terhadap penyusunan Dokumen Rencana
Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan melalui keterpaduan program
semua sektor ke-Cipta Karya-an, sebagai acuan pelaksanaan
penanganan kawasan kumuh perkotaan bagi seluruh pelaku
(stakeholders) yang bersifat menyeluruh, tuntas, dan berkelanjutan
(konsep delivery system).

3. SASARAN
Sasaran dari pelaksanaan pekerjaan ini adalah:
1) Tersedianya Dokumen Perencanaan Kawasan Kumuh Perkotaan sebagai
acuan pelaksanaan penanganan kawasan kumuh perkotaan bagi
seluruh pelaku (stakeholders) pelaksanaan penyelenggaran
penanganan kawasan permukiman kumuh perkotaan yang menyeluruh,
tuntas, dan berkelanjutan (konsep delivery system).
2) Tersedianya strategi penanganan kumuh secara spatial dan tipologi
kawasan, indikasi program dan kegiatan penanganan kawasan kumuh
perkotaan oleh seluruh pelaku.
3) Tersedianya Rencana Kegiatan Aksi Komunitas (community action
plan) sebagai bentuk perkuatan kapasitas Pemerintah Kabupaten/Kota
dan kelompok masyarakat (komunitas masyarakat/BKM/KSM/CBO’s)
untuk dapat lebih aktif terlibat dalam menangani permukiman kumuh di
lingkungannya.
4) Tersedianya Dokumen Rencana Aksi (Action Plan) yang mengacu
pada RP2KP dan RPKPP, Peta Perencanaan skala 1:1000 dan 1:5000,
Dokumentasi Visual dan Visualisasi 3 dimensi Dokumen Perencanaan,
serta DED rencana penanganan kumuh kegiatan tahun pertama (1:100,)

4. NAMA DAN ORGANISASI PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN


Pemberi Tugas kegiatan ini adalah Dinas Perumahan dan Kawasan
Permukiman Kabupaten Kepulauan Aru. Sedangkan Pejabat Pembuat
Komitmen yaitu Bernard John Elvis, ST., MT. (NIP. 19740712 200501 1 011).

5. LINGKUP KEGIATAN, LOKASI KEGIATAN, DATA DAN


FASILITAS PENUNJANG SERTA ALIH PENGETAHUAN
a. Lingkup Kegiatan
Lingkup Kegiatan yang ditetapkan dalam pelaksanaan pekerjaan
ini dibagi menjadi beberapa tahap, yaitu:
1. Tahap Persiapan
2. Tahap Survei/FGD (Focus Group Discussions)
3. Tahap Kajian
4. Tahap Perumusan
5. Tahap Penyusunan Desain Teknis
6. Tahap Penyusunan Laporan
b. Lingkup Klasifikasi
Lingkup klasifikasi untuk pelaksanaan pekerjaan konsultansi ini adalah
sebagai berikut:
1. Klasifikasi : Perencanaan Penataan Ruang
2. Sub Klasifikasi : Jasa Perencanaan Wilayah (PR 102)
c. Lokasi Kegiatan
Lokasi kegiatan kajian penyusunan Rencana Kawasan Permukiman ini
berada di Kecamatan Aru Tengah Timur Kabupaten Kepulauan Aru.
d. Data dan Fasilitas Penunjang
1) Penyediaan oleh Pemberi Tugas
Data dan informasi yang terkait dengan pekerjaan yang dimiliki
Pemberi Tugas dapat digunakan dan dipelihara oleh penyedia jasa
sebagai referensi atau masukan awal dalam penyiapan pelaksanaan
pekerjaan, atas seizin Pemberi Tugas. Data tersebut harus dipelihara
oleh penyedia jasa dan harus dikembalikan.
2) Penyediaan oleh Penyedia Jasa
Data dan informasi yang disediakan oleh penyedia jasa mencakup
materi yang dapat dimanfaatkan dalam penyusunan pekerjaan ini
termasuk data dan peta yang sama dan sesuai standar bagi seluruh
rangkaian kegiatan.
e. Alih Pengetahuan
Dalam proses penyusunan pekerjaan ini, beberapa hal yang perlu
diperhatikan oleh Penyedia Jasa dalam tahapan alih pengetahuan adalah
sebagai berikut:
1) Penyedia Jasa diharapkan dapat melakukan asistensi/diskusi secara
berkala dan intensif (sebelum dan sesudah melakukan survei
lapangan) bersama tim teknis sehingga dapat diperoleh kerangka
kerja, metode pendekatan, desain survei, dan hasil rumusan
pekerjaan ini.
2) Asistensi/diskusi yang dilakukan oleh pihak Penyedia Jasa
dilakukan sebelum pelaksanaan survei instansional, sebelum, dan
setelah pelaksanaan presentasi setiap tahapan pelaporan.
3) Penyedia Jasa setelah menerima pengarahan penugasan dan
semua bahan masukan dalam proses asistensi/diskusi, hendaknya
memeriksa dan memproses semua bahan yang ada serta mencari
bahan masukan lain yang dibutuhkan untuk pekerjaan ini.
4) Untuk kesempurnaan pekerjaan tersebut diatas Penyedia Jasa
diminta mempelajari dan menganalisis lebih lanjut segala informasi
dan ketentuan- ketentuan yang berhubungan dengan pekerjaan
dimaksud.

6. PENDEKATAN DAN METODOLOGI


Pendekatan dan metodologi pelaksanaan kegiatan ini adalah sebagai berikut:
1. Tahap Persiapan
Tahap persiapan merupakan kegiatan sebelum tim turun ke lapangan,
meliputi :
a. Melakukan diskusi untuk mendapatkan data sekunder serta
pemahaman terhadap maksud kegiatan dalam KAK ini.
b. Menyusun rencana kerja tim, termasuk pembagian peran tiap tenaga
ahli dalam melibatkan partisipasi aktif kelompok swadaya
masyarakat.
c. Menyusun desain survei mengenai penanganan kawasan
permukiman kumuh perkotaan di Kabupaten/Kota.
d. Menyiapkan format-format kegiatan secara lengkap yang dapat
mengakomodasi tahapan perencanaan dalam menunjang
penyusunan profil kawasan mencakup fungsi dan deliniasi struktur
ruang kawasan permukiman perkotaan dalam skala kota dan
kawasan yang disepakati.
e. Menyiapkan data profil kawasan kumuh dan dokumen pendukung
lainnya yang mengacu kepada SK Penetapan kawasan kumuh
perkotaan
2. Tahap Survei dan FGD
Tahap survei dan FGD merupakan kegiatan mengumpulkan data, meliputi
:
a. Melakukan studi literatur dan pendalaman terhadap teori,
kebijakan, dan lesson learned, yang berkaitan dengan penanganan
kawasan permukiman kumuh perkotaan di Kabupaten/Kota yang
mendapatkan bantuan.
b. Mengumpulkan data-data primer maupun sekunder terkait isu
strategis, potensi, dan permasalahan mengenai penanganan
kawasan permukiman kumuh perkotaan di Kabupaten/Kota yang
mendapatkan bantuan.
c. Melibatkan partisipasi aktif Kelompok Swadaya Masyarakat dalam
melakukan survei/pemetaan swadaya di kawasan permukiman
kumuh dan pengisian format yang telah dilaksanakan pada tahap
persiapan.
d. Melakukan verifikasi lokasi permukiman kumuh sesuai SK
Penetapan kawasan kumuh perkotaan, deliniasi kawasan dan
cakupan pelayanan infrastruktur pada lokasi permukiman kumuh
tersebut. / Membantu penyusunan SK Penetapan kawasan kumuh
perkotaan yang sesuai dengan deliniasi kawasan dan cakupan
pelayanan infrastruktur pada lokasi permukiman kumuh tersebut.
(optional).
e. Melakukan wawancara semi-terstruktur dengan beberapa
narasumber utama yang memiliki kompetensi yang terkait dengan
penanganan kawasan permukiman kumuh perkotaan di
Kabupaten/Kota.
3. Tahap Kajian
Tahap kajian merupakan kegiatan telaahan data primer dan sekunder,
meliputi :
a. Melakukan overview terhadap dokumen-dokumen perencanaan dan
pengaturan/studi yang terkait seperti Rencana Tata Ruang, SPPIP,
RPKPP dan RP2KP, Perencanaan Teknis Sektoral dalam lingkup
kegiatan ke-Cipta Karya-an, kebijakan daerah dalam penanganan
kumuh serta SK Bupati tentang Kawasan Kumuh Kabupaten/Kota.
b. Melakukan kajian terhadap konsep, strategi penanganan
permukiman kumuh di kawasan terpilih, serta penetapan sasaran
output dan outcome.
c. Melakukan analisis yang melibatkan partisipasi aktif Kelompok
Swadaya Masyarakat dalam merumuskan metode penanganan
kawasan permukiman kumuh perkotaan yang paling tepat dan
implementatif sesuai dengan kebutuhan sektor keterpaduan
pelaksanaan program, serta dampak yang ditimbulkan dari
dilaksanakannya/indikasi implementasi program penanganan
kumuh.
4. Tahap Perumusan
Tahap perumusan merupakan kegiatan penyusunan dokumen
perencanaan, meliputi:
1) Menyusun Rencana Kegiatan Pembangunan Reguler sektor ke-
Cipta Karya-an berupa :
a. Skenario pembangunan dan pengembangan kawasan
permukiman dalam upaya mengurangi luasan kumuh kabupaten/
kota.
b. Strategi dan memorandum program keterpaduan sektor ke-Cipta
Karya-an dalam penanganan kawasan pemukiman kumuh
perkotaan.
c. Kesinambungan antara rencana pemerintah dan Rencana Aksi
Komunitas (CAP) dalam penanganan kawasan permukiman.
d. Indikasi program investasi dan pembiayaan lintas pemangku
kepentingan dalam pencapaian kumuh 0% hingga 2024.
e. Tata cara pengendalian tahapan pelaksanaan dan pembiayaan tiap
tahun.
f. Peta Perencanaan Penanganan Kawasan Permukiman Kumuh
skala 1:5000 dan 1:1000 untuk jangka waktu tahun 2019-2024.
5. Tahap Penyusunan Desain Teknis
Tahap penyusunan detail desain dilaksanakan melalui :
a. Penyusunan peta rinci kawasan/ site plan
b. Pengambilan dokumentasi foto udara/ film visual (air view) dan
tampilan kondisi eksisting vs rencana penanganan
c. Rencana rinci pola penanganan kawasan pemukiman kumuh
perkotaan (pemugaran/ peremajaan/ pemukiman kembali) beserta
strategi keterpaduan sektor ke-Cipta Karya-an.
d. Daftar rencana komponen infrastruktur
e. Tata cara pengendalian tahapan pelaksanaan dan pembiayaan tiap
tahun.
f. Peta Perencanaan Penanganan Kawasan Permukiman Kumuh skala
1:5000 dan 1:1000 untuk jangka waktu tahun 2019-2024.
6. Tahap Penyusunan Laporan
Tahap penyusunan laporan merupakan kegiatan penyusunan laporan
mulai dari laporan pendahuluan, antara, dan akhir, meliputi :
a. Melakukan diskusi pembahasan dalam tahapan kegiatan
penyusunan Laporan Pendahuluan, Laporan Antara dan Laporan
Akhir dengan melibatkan berbagai instansi terkait.
b. Masing-masing tahapan dalam penyusunan laporan merupakan
gambaran hasil rumusan dan analisis data/informasi yang
diperoleh dari pelaksanan survei, FGD, dan masukan serta saran
dalam pembahasan laporan bersama Tim Teknis dan pihak terkait
lainnya.
c. Merumuskan kesimpulan sebagai landasan dari finalisasi Dokumen
Profil Perencanaan Kawasan Kumuh Perkotaan dan DED
kawasan permukiman kumuh.
d. Menyusun dokumen perencanaan siap lelang dan DED
masing- masing komponen infrastruktur yang akan dilaksanakan di
tahun 2020.
Metodologi yang disebutkan di atas diharapkan bisa saling berkaitan
dalam sebuah alur proses analisis dan penarikan kesimpulan sehingga
mampu menghasilkan Dokumen Perencanaan Kawasan Kumuh
Perkotaan dan DED yang dapat dimengerti dan dilaksanakan oleh para
pemangku kepentingan.

8. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Untuk menyelesaikan pekerjaan ini dibutuhkan waktu 4 (Empat)
bulan sejak SPMK ditandatangani dan dilaksanakan dengan cara
kontraktual.

9. KELUARAN
Keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan ini adalah:
a. Dokumen Perencanaan Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan yang
berisikan strategi penanganan kumuh secara spatial dan tipologi
kawasan, indikasi program dan kegiatan penanganan kawasan kumuh
perkotaan oleh seluruh pelaku, strategi pendanaan/investasi dan nota
kesepakatan bersama bagi semua pelaku dalam pengendalian
pembangunan bersama selama jangka waktu berjalan (2019-2024).
b. Dokumen Rencana Aksi Penanganan Permukiman Kumuh (Action
Plan) yang mengacu pada RP2KP/ SPPIP dan RPKPP, termasuk
Rencana Kegiatan Aksi Komunitas (community action plan),
c. Dokumen SK Penetapan Kawasan Kumuh Perkotaan disertai
dengan profil dan basis data informasi (file shp) yang sesuai dengan
pedoman.
d. Masterplan/ Desain umum penanganan kawasan beserta jadwal,
skenario pelaksanaan dan rumusan tahapan kegiatan
e. Peta Perencanaan skala 1:1000 dan 1:5000, Dokumentasi Visual dan
Visualisasi 3 dimensi, Dokumen Perencanaan (film, Clip/dokumenter).
f. DED Penataan Kawasan Permukiman dengan desain/ rancangan rinci
tiap komponen infrastruktur (1:200, 1:100, 1:50), spesifikasi teknis
serta RAB untuk kegiatan yang siap dilelangkan pada tahun pertama

10. TENAGA AHLI


Untuk melaksanakan tugas ini Penyedia Jasa harus menyediakan
Tenaga Ahli yang kompeten dan dapat memenuhi kebutuhan
pekerjaan yang terikat selama pelaksanaan pekerjaan. Tenaga ahli
yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini adalah:
1) Ketua Tim (Team Leader), 1 (satu) orang
Ketua Tim (Team Leader) yang dibutuhkan adalah seorang lulusan
universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang
telah terakreditasi dengan latar belakang minimal pendidikan Sarjana
Strata Satu (S-1) Planologi/ Arsitektur yang memiliki pengalaman kerja
minimal 6 tahun di bidang pengembangan wilayah/perencana
perkotaan/Urban, serta minimal memiliki Sertifikat Keahlian Tenaga Ahli
Muda. Tenaga ahli ini memiliki masa penugasan selama 4 (empat) bulan.
Lingkup penugasannya adalah :
 Bertanggung jawab dalam memimpin seluruh kegiatan anggota tim
kerja.
 Bertanggung jawab dalam mengkoordinasikan seluruh kegiatan
anggota tim kerja dan secara utin melaporkan kemajuan
pelaksanaan pekerjaan kepada pemberi kerja.
 Merumuskan kerangka pikir dan metodologi analisis secara
menyeluruh terhadap pekerjaan yang akan dihasilkan.
 Memimpin pembahasan yang dilakukan bersama Tim Teknis dan
pihak lain yang terkait termasuk dalam mengantisipasi
permasalahan dan kendala dalam penyelesaian pekerjaan.
 Memfasilitasi dan berpartisipasi aktif dalam setiap diskusi, rapat,
maupun pertemuan dalam rangka pelaksanaan pekerjaan ini
 Membina hubungan yang baik dan berkoordinasi dengan
pemberi kerja, serta pemangku kepentingan yang berkaitan dengan
pekerjaan ini.

2) Tenaga Ahli Lingkungan, 1 (satu) orang


Tenaga ahli yang dibutuhkan adalah minimal Sarjana Strata Satu (S-
1) Jurusan Teknik Lingkungan lulusan universitas/perguruan tinggi
negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah terakreditasi dan
mempunyai pengalaman profesional minimal 4 tahun di bidang yang
sejenis, minimal memiliki Sertifikat Keahlian Tenaga Ahli Muda.
Pengalaman yang bersangkutan di bidang air minum, sanitasi dan
persampahan, pembangunan perumahan dan permukiman serta
penanganan permukiman kumuh perkotaan, akan lebih diperhatikan.
Tenaga ahli ini memiliki masa penugasan selama 4 (empat) bulan.
Lingkup penugasannya adalah :
 Melakukan kajian tentang kondisi dan permasalahan yang
berkaitan dengan penanganan permukiman kumuh perkotaan.
 Melakukan analisis tentang daya dukung lingkungan berdasarkan
kemampuan fisik dasar yang sesuai untuk penanganan permukiman
kumuh perkotaan.
 Melakukan analisis dalam menetapkan program sektor bidang
sanitasi dan persampahan terkait penanganan permukiman kumuh
perkotaan.
 Melakukan analisis dan rencana program/ kegiatan penyediaan
air minum dan penyehatan lingkungan permukiman
 Menyusun rancangan detail teknis dukungan infrastruktur
penyediaan air minum dan penyehatan lingkungan permukiman
 Memberikan masukan tentang pengembangan pemberdayaan
masyarakat di penyelenggaraan penanganan permukiman kumuh
perkotaan bidang air minum dan penyehatan lingkungan
permukiman.

3) Tenaga Ahli Permukiman, 1 (satu) orang


Tenaga ahli yang dibutuhkan adalah minimal Sarjana Strata Satu (S-
1) Jurusan Teknik Planologi lulusan universitas/perguruan tinggi
negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah terakreditasi dan
mempunyai pengalaman profesional minimal 4 tahun di bidang yang
sejenis, minimal memiliki Sertifikat Keahlian Tenaga Ahli Muda.
Pengalaman yang bersangkutan di bidang pembangunan perumahan
dan permukiman, desain kawasan dan rancang bangun bidang
perumahan dan permukiman serta penanganan permukiman kumuh
perkotaan akan lebih diperhatikan. Tenaga ahli ini memiliki masa
penugasan selama 4 (empat) bulan.
Lingkup penugasannya adalah :
 Melakukan kajian tentang kondisi dan permasalahan yang
berkaitan dengan konsep penanganan permukiman kumuh
perkotaan.
 Melakukan analisis tentang komponen infrastruktur permukiman
berdasarkan kemampuan fisik dasar yang sesuai kebutuhan
penanganan kawasan permukiman kumuh
 Melakukan analisis dalam menetapkan program sektor bidang
perumahan dan permukiman di kawasan terpilih
 Menyusun skenario pengembangan dan penataan kawasan
permukiman serta pola penanganannya
 Melakukan analisis dan rencana program/ kegiatan penataan
kawasan serta kajian dan rencana visual dan estetika kawasan
(tapak, sirkulasi, tata hijau, site furniture, dll)
 Memberikan masukan tentang pengembangan pemberdayaan
masyarakat di penyelenggaraan penanganan permukiman kumuh
perkotaan

4) Tenaga Ahli Infrastruktur, 1 (satu) orang


Tenaga ahli yang dibutuhkan adalah minimal Sarjana Strata Satu (S-
1) Jurusan Teknik Arsitektur/Sipil lulusan universitas/perguruan
tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah terakreditasi
dan mempunyai pengalaman profesional minimal 4 tahun di bidang
yang sejenis, minimal memiliki Sertifikat Keahlian Tenaga Ahli Muda.
Pengalaman yang bersangkutan di bidang pembangunan perumahan
dan permukiman, desain kawasan dan rancang bangun bidang
perumahan dan permukiman serta penanganan permukiman kumuh
perkotaan akan lebih diperhatikan. Tenaga ahli ini memiliki masa
penugasan selama 4 (empat) bulan.
Lingkup penugasannya adalah :
 Melakukan kajian tentang kondisi dan permasalahan yang
berkaitan dengan konsep arsitektural penanganan permukiman
kumuh perkotaan.
 Melakukan analisis tentang komponen infrastruktur permukiman
berdasarkan kemampuan fisik dasar yang sesuai kebutuhan
penanganan kawasan permukiman kumuh
 Melakukan analisis dalam menetapkan program sektor bidang
perumahan dan permukiman di kawasan terpilih
 Menyusun skenario pengembangan dan penataan kawasan
permukiman serta pola penanganannya
 Melakukan analisis dan rencana program/ kegiatan penataan
kawasan serta kajian dan rencana visual dan estetika kawasan
(tapak, sirkulasi, tata hijau, site furniture, dll)
 Menyusun rancangan detail teknis dukungan infrastruktur
permukiman (bidang Ke- Cipta Karyaan)
 Memberikan masukan tentang pengembangan pemberdayaan
masyarakat di penyelenggaraan penanganan permukiman kumuh
perkotaan
 Menyiapkan dokumen rancangan teknis/ DED penanganan kawasan
permukiman kumuh perkotaan.
Adapun Tenaga Pendukung yang dilibatkan dalam pekerjaan ini meliputi :
a) Asisten Pemberdayaan Masyarakat, 1 (satu) orang
Asisten tenaga ahli yang dibutuhkan adalah minimal Sarjana Strata
Satu (S-1) jurusan Planologi/Sosiologi/Humaniora lulusan
universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta
yang telah terakreditasi, Tugasnya adalah membantu pembuatan
kertas kerja kelompok swadaya masyarakat. Asisten tenaga ahli ini
memiliki masa penugasan selama 4 (empat) bulan.
b) Asisten Pemetaan dan GIS, 1 (satu) orang
Asisten tenaga ahli yang dibutuhkan adalah minimal Sarjana Strata
Satu (S-1) jurusan Geodesi/ Geografi/ Teknik Sipil atau Perencanaan
Wilayah Kota lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau
perguruan tinggi swasta yang telah terakreditasi, Tugasnya adalah
membantu memetakan potensi dan permasalahan dalam peta
perencanaan dan perancangan kawasan permukiman kumuh (skala
1:1000, 1:5000). Asisten tenaga ahli ini memiliki masa penugasan
selama 4 (empat) bulan.
c) Surveyor, 2 (dua) orang
Surveyor yang dibutuhkan adalah Sarjana Strata Satu (S-1) Jurusan
Teknik Sipil/Arsitektur/Planologi lulusan universitas/perguruan
tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah terakreditasi.
Tugasnya adalah melakukan survei, pengukuran dan pendataan
sesuai dengan arahan dari tenaga ahli dan Team Leader. Tenaga ini
memiliki masa penugasan masing-masing selama 1 (satu) bulan.
d) Tenaga Pendukung Lainnya
Tenaga pendukung lainnya merupakan tenaga administrasi dan
pelayanan untuk mendukung kinerja tenaga ahli dan asisten dalam
kelancaran pelaksanaan tugasnya. Tenaga pendukung lainnya
meliputi : Sekretaris sebanyak 1 (satu) orang, Manajer Kantor
sebanyak 1 (Satu) orang, Operator Komputer sebanyak 1 (Satu)
orang, dengan lama masa penugasan masing-masing 4 (empat)
bulan.

11. LAPORAN DAN SISTEM PEMBAHASAN


Laporan yang diserahkan kepada Pemberi Tugas adalah:
1.Laporan Pendahuluan,
Laporan Pendahuluan diserahkan pada akhir bulan pertama dari masa
pelaksanaan pekerjaan sebanyak 5 (lima) eksemplar. Isi dari laporan ini
adalah uraian ringkas mengenai kerangka pikir, rencana kerja, juga
dimasukkan metodologi serta pendekatan teknis pelaksanaan pekerjaan,
mobilisasi tenaga ahli dan jadwal penyelesaian pekerjaan.
Pada tahap laporan pendahuluan ini akan dilakukan diskusi
pembahasan bersama tim teknis dengan mengundang beberapa pihak
lain yang terkait dan diharapkan dapat diperoleh satu kesepakatan
mengenai sasaran serta pola kerja yang akan dituju. Hasil diskusi
dituangkan dalam bentuk satu berita acara dan dijadikan pedoman
dalam penyusunan laporan berikutnya. Penyerahan finalisasi dokumen
laporan pendahuluan kepada Pemberi Tugas dilakukan segera setelah
memasukkan hasil kesepakatan diskusi pembahasan tersebut kedalam
laporan.

2. Laporan Antara,
Laporan Antara dibuat sebanyak 5 (lima) eksemplar dan diserahkan 3
(tiga) bulan setelah penerbitan SPMK. Laporan ini berisikan kemajuan
pelaksanaan pekerjaan yang mencakup hasil kompilasi data yang telah
didapatkan dari pelaksanaan survei lapangan, hasil analisis sesuai
dengan tujuan dan sasaran pekerjaan, rumusan rencana aksi program
dan skegiatan serta draft awal Dokumen Perencanaan Kawasan
Permukiman Kumuh Perkotaan dan DED penanganan kawasan
permukiman.
Pada tahap laporan antara ini akan dilakukan diskusi pembahasan
bersama tim teknis dengan mengundang beberapa pihak lain yang
terkait dan diharapkan dapat diperoleh satu kesepakatan mengenai hasil
kompilasi dan analisis data. Hasil diskusi dituangkan dalam bentuk satu
berita acara dan dijadikan pedoman dalam penyusunan laporan
berikutnya. Penyerahan finalisasi dokumen laporan antara kepada
Pemberi Tugas dilakukan segera setelah memasukkan hasil
kesepakatan diskusi pembahasan tersebut ke dalam laporan.

3.Laporan Akhir,
Laporan akhir, berisikan bentuk akhir dari keseluruhan rangkaian
pelaksanaan pekerjaan. Laporan ini dibuat sebanyak 10 (sepuluh)
eksemplar dan diserahkan pada akhir pelaksanaan pekerjaan.
Pada tahap laporan akhir ini akan dilakukan diskusi pembahasan
bersama tim teknis dengan mengundang beberapa pihak lain yang
terkait untuk memperoleh masukan lain/tambahan untuk
penyempurnaan hasil akhir dari pelaksanaan pekerjaan ini, sehingga
dapat diperoleh satu kesimpulan yang mampu menampung banyak
kepentingan terkait. Penyerahan finalisasi dokumen laporan akhir
kepada Pemberi Tugas dilakukan segera setelah memasukkan hasil
kesepakatan diskusi pembahasan tersebut ke dalam laporan.

4. Profil Summary dan Rencana Aksi Kawasan Permukiman,


sebanyak 5 eksemplar dan diserahkan setelah laporan akhir disetujui
tim teknis. Dokumen ini merupakan dokumen khusus yang berisikan
tampilan umum hasil kajian, analisa dan kesepatan strategi, program dan
kegiatan penanganan kumuh kawasan permukiman terpilih. sebagai
bahan konsultasi publik pemerintah kab/ kota terhadap masyarakat.

5. Dokumen Perencanaan Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan


dan DED Penanganan kawasan permukiman, sebanyak 3
eksemplar dan diserahkan pada akhir pelaksanaan pekerjaan.
Dokumen ini merupakan dokumen khusus yang berisikan hasil kajian
akademis dan kerangka materi pengaturan yang terkait dengan
kegiatan.

6. Album Peta sebagai acuan proses penyusunan RKP berisi dokumen


spasial terkait dengan data, informasi, dan hasil strategi dalam skala
yang diterbitkan sebanyak 3 (tiga) eksemplar.

Seluruh data dan laporan termasuk Buku Dokumen Perencanaan


Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan dan DED Aksi Komunitas
dimuat kedalam CD sebanyak 5 (lima) buah diserahkan bersamaan
dengan penyerahan Laporan Akhir.

Demikian Kerangka Acuan Kerja ini dibuat untuk dapat dipergunakan


sebagai acuan pelaksanaan pekerjaan.

Dobo, 25 April 2019


Pejabat Pembuat Komitmen

(Bernard John Elvis, ST., MT.)


NIP. 19740712 200501 1 011

Anda mungkin juga menyukai