Anda di halaman 1dari 17

Pengembangan Kawasan Pertanian

Tanaman Pangan Berbasis Korporasi


Petani Di Provinsi Banten

27 Mei 2019

Dinas Pertanian Provinsi Banten


Bab 1. Latar Belakang
Pengembangan Kawasan Pertanian Pangan
Berbasis Korporasi Petani
dimaksudkan berbagai upaya untuk
memadukan rangkaian rencana dan
implementasi kebijakan, program,
kegiatan dan anggaran
pembangunan Kawasan Pertanian
Pangan dan mendorong aspek
pemberdayaan petani dalam suatu
Kelembagaan Ekonomi Petani di
daerah yang ditetapkan sebagai
Kawasan Pertanian Pangan agar
menjadi suatu kesatuan yang utuh
dalam perspektif sistem usaha tani.
Pengembangan Kawasan Pertanian Pangan
Berbasis Korporasi Petani

Sebagai upaya memadukan rangkaian rencana dan


implementasi kebijakan, program, kegiatan dan
anggaran pembangunan tanaman pangan

Maksu
d
Mendorong aspek pemberdayaan petani dalam suatu
Kelembagaan Ekonomi Petani di daerah yang
ditetapkan sebagai Kawasan Pertanian Pangan agar
menjadi suatu kesatuan yang utuh dalam perspektif
sistem usaha tani sehingga dapat meningkatkan
produksi tanaman pangan yang berkelanjutan,
berdaya saing dan wilayah dan mampu
mensejahterakan semua pelaku usaha yang terlibat di
dalamnya secara berkeadilan
Pengembangan Kawasan Pertanian Pangan
Berbasis Korporasi Petani

Meningkatkan nilai tambah serta daya saing wilayah


dan komoditas pertanian tamanan pangan nasional;

Memperkuat sistem usaha tani secara utuh dalam


Tujua satu manajemen kawasan
n
Memperkuat kelembagaan petani dalam mengakses
informasi, teknologi, prasarana dan sarana publik,
permodalan serta pengolahan dan pemasaran
 Diharapkan dapat menjadi acuan Pemerintahan Daerah
Provinsi Banten dalam menyusun Masterplan
Pengembangan Kawasan Pertanian Pangan Berbasis
Tujuan Kajian Korporasi Petani dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
dalam menyusun Action Plan yang selaras dengan
kebijakan nasional, peraturan perundangan, potensi
daerah, kearifan lokal dan mengakomodir aspirasi para
pemangku kepentingan pembangunan tanaman pangan di
wilayah masing-masing.
Memberikan penjelasan secara umum tentang kebijakan
Pengembangan Kawasan Pertanian Pangan Berbasis
Korporasi Petani
Mengarahkan perencanaan Pengembangan Kawasan
Pertanian Pangan selaras dengan kebijakan nasional dalam
menetapkan sasaran dan lokasi kegiatan untuk
mendukung pencapaian target produksi dan produktivitas
komoditas unggulan tanaman pangan
Memudahkan dalam pengendalian, monitoring dan
evaluasi sesuai sasaran yang sudah ditetapkan.
Mengacu pada Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia
Nomor 18/PERMENTAN/ RC.040/04/2018 Tentang Pedoman
Pengembangan Kawasan Pertanian Berbasis Korporasi Petani
maka kajian ini dibatasi pada Lampiran I mengenai Kriteria
Penetapan Kawasan yang terbagi menjadi Kawasan Tanaman
Pangan, Kawasan Hortikultura, Kawasan Perkebunan dan
Kawasan Peternakan.

Masterplan Pengembangan
Kawasan Pertanian Berbasis
Batasan Kajian Korporasi Petani ini disusun
secara teknokratik, bertahap,
dan berkelanjutan
Ruang Lingkup Kajian
1. Pemetaan potensi dan evaluasi kesesuaian lahan
tanaman pangan
2. Prinsip dan kriteria Pengembangan Kawasan
Pertanian Tanaman Pangan
3. Penetapan dan strategi Pengembangan Kawasan
Pertanian Tanaman Pangan
4. Korporasi petani
Bab 2. Studi Literatur
Prinsip Dasar Pengembangan Kawasan
Tanaman Pangan
 Pemetaan potensi dan
evaluasi Kesesuaian Lahan
untuk Tanaman Pangan
 Lahan Tanaman Pangan
Berkelanjutan
 Mendukung ketahanan
pangan nasional
 Tingkat ketersediaan air
 Pengelolaan
Kawasan Tanaman Pangan merupakan
kawasan usaha tanaman pangan yang
disatukan oleh faktor alamiah, sosial
budaya dan infrastruktur fisik buatan
serta dibatasi oleh kesamaan tipologi
agroekosistem untuk mencapai skala
ekonomi dan efektifitas manajemen
usaha tanaman pangan.

Kriteria khusus Kawasan Tanaman


Pangan ditentukan oleh total luas
agregat kawasan untuk masing-masing
komoditas unggulan tanaman pangan.
Kriteria Pengembangan Disamping aspek luas agregat, kriteria
Kawasan Tanaman Pangan khusus Kawasan Tanaman Pangan juga
mencakup berbagai aspek teknis lainnya
yang bersifat spesifik.
Lokasi mengacu pada RTRW provinsi dan
kabupaten/kota, dan mengacu pada
kesesuaian lahan baik pada lahan basah
maupun lahan kering.
Pengembangan komoditas tanaman
pangan pada lahan gambut mengacu
pada kelas kesesuaian lahan gambut yang
telah berlaku
Dibangun dan dikembangkan oleh
pemerintah, pemerintah daerah, swasta
dan atau masyarakat sesuai dengan
Ciri-Ciri Kawasan biofisik dan sosial ekonomi dan
Tanaman Pangan lingkungan

Berbasis komoditas tanaman pangan


nasional dan daerah dan atau komoditas
lokal yang mengacu pada kesesuaian
lahan.
!
Lahan yang dipilih mempunyai kelas kesesuaian
lahan S1 (sangat sesuai), S2 (cukup sesuai) atau S3
Syarat (sesuai marginal), diutamakan yang tergolong S1
Pengembangan dan S2
Kawasan Tanaman
Pangan Lahan pengembangan bukan merupakan lahan
pertanian yang telah diusahakan dan diutamakan
pada lahan yang memiliki potensi, lahan terlantar
atau lahan tidur

Letak kawasan pengembangan tidak jauh dari


tempat tinggal petani dan potensi untuk
pengembangan infrastruktur cukup mudah
Pengembangan lahan tanaman pangan pada lahan
basah mengikuti rencana pembangunan irigasi
sebagai sumber air, sedangkan pengembangann
lahan tanaman pangan di lahan kering harus
mempertimbangkan jumlah curah hujan dan
rencana pengembangan dan ketersediaan sumber
air permukaan lainnya.
!
Strategi yang disusun dalam rangka mencapai tujuan
pembangunan pertanian, mencakup semua aspek dari
mulai hulu sampai hilir, termasuk di dalamnya aspek
kelembagaan dan sumberdaya manusia. Secara rinci,
Strategi strategi pencapaian tujuan pembangunan pertanian di
Provinsi Banten, diuraikan sebagai berikut:
Pengembangan 1. Strategi penguatan perencanaan pengembangan
Kawasan kawasan Aspek penguatan perencanaan
2. Memberdayakan dan mengkorporasikan petani
3. Penguatan kerjasama dengan kelompok yang lain
maupun pihak pihak lain
4. Penguatan sarana dan prasarana
5. Strategi penguatan Sumber Daya Manusia (SDM)
6. Strategi penguatan adopsi teknologi bioindustri
dan bioenergi
7. Strategi pengembangan industri hilir tanaman
pangan
8. Strategi Pengembangan Kawasan Pertanian
Berbasis Komoditas
Bab 3. Metode
Metodologi Kajian
Penelitian

 Menggunakan pendekatan kualitatif dengan tehnik analisis


deskriptif spatial.

 Tahap Kegiatan
1. Tahap Persiapan Teknis
2. Tahap Pengumpulan Data

3. Tahap Interpretasi Peta Dasar


4. Tahap Analisis dan Perencanaan

5. Tahap Finalisasi
 Sumber Data
Penelitian
Perlu di tambahkan di variabel slide 14 dan
15
Potensi tanaman pangan
Pemetaan wilayah berbasis potensi
tanaman pangan
Kesesuaian lahan
Produksi
Komoditas Luas Panen
Luas Tanam
Luas Terdampak
Luas Teknik Budidaya
Anggaran dan Sumber

Anda mungkin juga menyukai