Kabupaten Natuna sampai saat ini masih mengalami krisis air bersih khusunya di wilayah
Kota Ranai yang merupakan Ibu Kota Kabupaten. Sumber air bersih saat ini hanya
mengandalkan air pergunungan wilayah Gunung Ranai dan Bukit Berangin, sehingga
pada kondisi musim kemarau sumber air baku Ranai Darat dan Bukit Berangin
mengalami kekeringan. Kondisi ini membuat Kabupaten Natuna harus mencari
alternative sumber air baku lain untuk mengatasi kekeringan di wilayah Kota Ranai dan
sekitarnya.
Selain daerah Kota Ranai daerah lain yang mengalami krisis air bersih di Kabupaten
Natuna adalah Kecamatan Bunguran Barat. Untuk mendapatkan air bersih masyarakat
Sedanau membuat sumur bor pribadi atau berlangganan air bersih pada pengusaha-
pengusaha air dengan tarif per kubik 18.000. Besarnya tarif perkubikasi ini membuat
masyarakat merasa terbebani. Untuk mengatasi permasalah air bersih di Pulau Sedanau
Pemerintah Daerah mengajukan pembangunan Embung Sedanau pada tahun 2016 dan
2017 namun adanya kendala-kendala teknis yaitu kualitas air yang belum bisa
dimanfaatkan membuat pemanfaatan embung tersebut sampai saat ini belum bisa
dimanfaatkan.
LATAR BELAKANG
Walaupun sudah terdapat SPAM setiap Desa namun sampai saat ini permasalahan
penyediaan air mesih menjadi kendala dikarenakan SPAM yang dimiliki setiap desa
belum bisa melayani semua rumah tangga yang ada di Desa karena keterbatasan
sumber air baku.
MAKSUD DAN TUJUAN
MAKSUD :
• Melakukan studi kelayakan sederhana (FS) Pembangunan SPAM Sebayar
• Studi kelayakan Peningkatan SPAM Sedanau
• Penyusunan dokumen DED (Detail Engineering Desain) SPAM Sebayar dan SPAM Sedanau.
• Melakukan study kelayakan sederhana (FS) Pembangunan SPAM Pulau Serasan dan Penyusunan dokumen DED
(Detail Engineering Desain) SPAM Pulau Serasan.
TUJUAN :
• Menyusun dokumen studi kelayakan sederhana (FS) Pembangunan SPAM Sebayar dan dokumen studi
kelayakan Peningkatan SPAM Sedanau yang di tinjau dari aspek finansial, ekonomi, teknis, lingkungan dan
kelembagaan.
• Menyusun DED SPAM Sebayar dan SPAM Sedanau secara lengkap dan terperinci yang memenuhi syarat-syarat
teknis sesuai dengan kaidah perencanaan detail secara komprehensif dan dapat dipertanggung jawabkan.
• Menyusun dokumen study kelayakan (FS) Pembangunan SPAM Pulau Serasan yang di tinjau dari aspek finansial,
ekonomi, teknis, lingkungan, dan kelembagaan,
• Menyusun DED SPAM Pulau Serasan secara lengkap dan terperinci yang memenuhi syarat-syarat teknis sesuai
dengan kaidah perencanaan detail dan secara komprehensif dan dapat dipertanggung jawabkan.
PEMERINTAH KABUPATEN NATUNA
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
KABUPATEN NATUNA
Gambar Broncaptering Pengambilan Air Baku Gambar Bak Pengumpul Unit Bukit Berangin
Debit air baku yang dapat dimanfaatkan untuk SPAM sebayar maksimal
sebesar 68 l/dt
RENCANA PENGEMBANGAN SPAM SEBAYAR
Bunguran Tengah.
Pra Rancagan :
• Membangun unit IPA Baja
Kapasitas 2x50 l/dt
• Membangun jaringan pipa HDPE
untuk Distribusi Utama dan
Pelayanan.
• Memasang unit pompa air baku
kapasitas 50 l/dt dari embung
Sebayar.
• Membangun Pipa trasmisi air
baku dari Embung menuju IPA
bukit berangin.
Dari skematik pengembangan sistem area pelayanan SPAM Sebayar, untuk alternatif 1, area
pelayanan mencakup wilayah pelayanan Kecamatan Bunguran Timur dan Bunguran Tengah. Untuk
pelayanan Bunguran Selatan masih menggunakan sistem SPAM eksisting Batu Gajah tanpa ada
perubahan.
Proyeksi Penduduk
Dari data jumlah penduduk tahun-tahun Tabel Proyeksi Penduduk Area Pelayanan SPAM Sebayar
sebelumnya, dapat diproyeksikan jumlah
penduduk sampai akhir tahun periode desain
untuk memperoleh proyeksi kebutuhan air
penduduk nantinya. Jumlah Penduduk area
pelyananan yang direncanakan dilayani
pada tahun 2042. dalam menentukan
proyeksi pertumbuhan penduduk pada
daerah perencanaan digunakan rerata
pertumbuhan sebesar 1,0 % pertahun.
RENCANA PENGEMBANGAN SPAM SEBAYAR
Dari Gambar diatas dapat dilihat kualitas air minum dan masak
yang digunakan masyarakat sudah baik dengan persentase 93%,
dimana untuk kualitas air yang digunakan masyarakat dari segi
warna sudah jernih, untuk bau airnya tidak ada, serta dicicip
dari rasa airnya juga tidak berasa. Selanjutnya kualitas kurang
baik sebesar 7% dikarenakan airnya berwarna dan berbau.
SURVEY SOSIAL EKONOMI SPAM SEBAYAR
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa sumber air untuk mandi
cuci kakus sebesar 93% menggunakan air PAM, untuk sumber
air sumur pantek sebesar 4% dan sumber air sumur timba
sebesar 2%. Sedangkan untuk sumber air beli sebesar 1%.
SURVEY SOSIAL EKONOMI SPAM SEBAYAR
Tarif air yang diperoleh berdasarkan rata rata WTP per rata rata
penggunaan air adalah sebagai berikut:
WTP rata rata : Rp. 70.000,-
Pengunaan air : 20 m3
Tarif air : Rp. 3.500,-
SURVEY SOSIAL EKONOMI SPAM SEBAYAR
Gambar Bangunan Kantor Pengelola Eksisting Gambar Bangunan Genset dan Gudang Eksisting
HASIL SURVEY SPAM SEDANAU
Debit air baku yang dapat dimanfaatkan untuk SPAM Sedanau maksimal
sebesar 5 l/dt
RENCANA PENGEMBANGAN SPAM SEDANAU
Pra Rancagan :
• Membangun unit IPA Baja Kapasitas
5 l/dt
• Memasang unit pompa air baku
kapasitas 5 l/dt dari embung
Sedanau.
• Membangun Pipa trasmisi air baku
dari Embung menuju IPA.
• Membangun jaringan pipa HDPE
untuk Distribusi Utama dan
Pelayanan.
• Membangun Reservoar distribusi
glass steel kapasitas 200 m3.
Proyeksi Penduduk
Dari data jumlah penduduk tahun-tahun sebelumnya, dapat diproyeksikan jumlah penduduk sampai akhir tahun periode
desain untuk memperoleh proyeksi kebutuhan air penduduk nantinya. Jumlah Penduduk area pelyananan yang
direncanakan dilayani pada tahun 2042. dalam menentukan proyeksi pertumbuhan penduduk pada daerah perencanaan
digunakan rerata pertumbuhan sebesar 1,0 % pertahun.
Dari Gambar diatas dapat dilihat sumber air minum dan masak
masyarakat pada umumnya mereka menggunakan air galon
sebesar 75%, untuk sumur pantek sebesar 13%, yang
menggunakan sumur bor sebesar 6%, sedangkan yang
menggunakan air PAM sebesar 4% dan terkecil menggunakan
air sumur timba yaitu sebesar 2%.
SURVEY SOSIAL EKONOMI SPAM SEDANAU
Dari Gambar diatas dapat dilihat kualitas air minum dan masak
yang digunakan masyarakat sudah baik dengan persentase 94%,
dimana untuk kualitas air yang digunakan masyarakat dari segi
warna sudah jernih, untuk bau airnya tidak ada, serta dicicip
dari rasa airnya juga tidak berasa. Sedangkan untuk kualitas
kurang baik sebesar 6% dikarenakan air berwarna dan berbau.
SURVEY SOSIAL EKONOMI SPAM SEDANAU
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa sumber air untuk mandi
cuci kakus sebesar 60% masyarakatnya membeli air, kemudian
sumber air dari PAM sebesar 17%, menggunakan sumur pantek
sebesar 15%, dan persentase sumber air terkecil sebesar 8%
menggunakan air sumur timba.
SURVEY SOSIAL EKONOMI SPAM SEDANAU
Dari Gambar diatas dapat dilihat kualitas air Mandi Cuci Kakus
(MCK) yang digunakan masyarakat sudah baik dengan
persentase 77%. Kualitas air yang digunakan masyarakat dari
segi warna sudah jernih, untuk bau airnya tidak ada, serta
dicicip dari rasa airnya juga tidak berasa. Kualitas kurang baik
sebesar 23% dikarenakan airnya berwarna dan berbau.
SURVEY SOSIAL EKONOMI SPAM SEDANAU
Pra Rancagan :
• Membangun Intake sumber air baku, dan pipa
transmisi air baku, pengaliran menuju IPA
menggunakan pompa.
• Membangun unit IPA Baja Kapasitas 5 l/dt
• Membangun Reservoar Distribusi Glass Steel
Kapasitas 200 m3
• Membangun jaringan pipa Distribusi Menuju
PLB dan desa-desa Pelayanan
• Pelayanan air bersih bisa sampai desa Jermalik
dengan jarak 12 km dari lokasi IPA.
RENCANA PENGEMBANGAN SPAM SERASAN
Pra Rancagan :
• Pengaliran Menuju PLBN dengan
sistem gravitasi dengan jalur pipa
menelusuri bibir pantai, karena kalau
lewat jalur jalan, posisi jalan lebih
tinggi dari posisi Embung. Pengaliran
ke PLBN tanpa pengolahan,karena di
PLBN sudah ada sistem pengolahan
menggunakan catridge filter.
• Dengan memanfaatkan reservoir
eksisting, Desa yang dapat dilayani
hanya desa Air Ringau dan Arung
ayam,untuk desa lain tidak dapat
dialirkan karena posisi jalur pipa lebih
tinggi dari posisi reservoir.
Proyeksi Penduduk
Tabel Proyeksi Penduduk Pulau Serasan
Dari data jumlah penduduk tahun-tahun
sebelumnya, dapat diproyeksikan jumlah
penduduk sampai akhir tahun periode
desain untuk memperoleh proyeksi
kebutuhan air penduduk nantinya.
Jumlah Penduduk area pelyananan yang
direncanakan dilayani pada tahun 2042.
dalam menentukan proyeksi
pertumbuhan penduduk pada daerah
perencanaan digunakan rerata
pertumbuhan sebesar 1,0 % pertahun.
RENCANA PENGEMBANGAN SPAM SERASAN
Sehubungan dengan terbatasnya sumber air baku dari Embung Air Ringau,
dimana hanya bisa dimanfaatkan sebesar 5 l/dt, maka dalam perencanaan
pembangunan SPAM Pulau Serasan, daerah prioritas yang akan dilayani
adalah kawasan PLBN dan desa-desa lain yang belum mendapatkan akses
pelayanan air bersih yang diantaranya desa Pangkalan, Desa Jermalik, Desa
Arung Ayam untuk dusun Batu Ampar Laut dan Batu Ampar Darat, Desa
Payak untuk dusun Pak alun, desa Tanjung Setelung dan Desa Air RIngau.
SURVEY PENYELIDIKAN TANAH SPAM SERASAN
SURVEY PENYELIDIKAN TANAH SPAM SERASAN
Dari gambar diatas dapat dilihat sumber air minum dan masak
masyarakat tertinggi menggunakan air dari mata air terlindungi
dengan persentase sebesar 76%. Selanjutnya sumber air dari air
galon sebesar 16% dan sumber air dari air PAM sebesar 8%.
SURVEY SOSIAL EKONOMI SPAM SERASAN
Dari gambar diatas dapat dilihat kualitas air minum dan masak
yang digunakan masyarakat sudah sangat baik dengan
persentase 100%. Kualitas air yang digunakan masyarakat dari
segi warna sudah jernih, untuk bau airnya tidak ada, serta
dicicip dari rasa airnya juga tidak berasa.
SURVEY SOSIAL EKONOMI SPAM SERASAN
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa sumber air untuk mandi
cuci kakus sebesar 88% menggunakan mata air terlindungi,
kemudian sumber air menggunakan air PAM sebesar 10% dan
sumber air menggunakan sumur timba sebesar 2%.
SURVEY SOSIAL EKONOMI SPAM SERASAN
Dari gambar diatas dapat dilihat kualitas air Mandi Cuci Kakus
(MCK) yang digunakan masyarakat sudah baik dengan
persentase 96%. Kualitas air yang digunakan masyarakat dari
segi warna sudah jernih, untuk bau airnya tidak ada, serta
dicicip dari rasa airnya juga tidak berasa. Kualitas kurang baik
sebesar 4% dikarenakan airnya berwarna dan berbau.
SURVEY SOSIAL EKONOMI SPAM SERASAN
Kriteria Perencanaan
KRITERIA PERENCANAAN
14 Gedung Pertunjukan / 10-30 3-5 Kalau digunakan siang dan malam, dihitung
Bioskop per penonton
3. Unit Transmisi
Dalam perencanaan jalur pipa transmisi harus memenuhi ketentuan sebagai berikut :
1. Jalur pipa sependek mungkin;
2. Menghindari jalur yang mengakibatkan konstruksi sulit dan mahal;
3. Tinggi hidrolis pipa minimum 5 m diatas pipa, sehingga cukup menjamin operasi air
Valve;
4. Menghindari perbedaan elevasi yang terlalu besar sehingga tidak ada perbedaan kelas
pipa. Sedangkan penentuan dimensi pipa transmisi harus memenuhi ketentuan teknis
sebagai berikut:
5. Pipa harus direncanakan untuk mengalirkan debit maksimum harian;s
6. Kehilangan tekanan dalam pipa tidak lebih dari 30% dari total tekanan statis pada sistem
transmisi dengan pemompaan. Untuk sistem grafitasi, kehilangan tekanan maksimum 5
m/1000 m atau sesuai dengan spesifikasi pipa.
KRITERIA PERENCANAAN
Kriteria Teknis Pipa Transmisi
No. Uraian Notasi Kriteria
4. Unit Produksi
Rangkaian proses pengolahan air umumnya : satuan operasi dan satuan proses yaitu untuk memisahkan material kasar,
material tersuspensi, material terlarut, proses netralisasi dan proses desinfeksi. Unit produksi dapat terdiri dari :
1. Unit koagulasi
2. Unit flokulasi
3. Unit sedimentasi
4. Unit filtrasi
5. Unit netralisasi
6. Unit desinfeksi
Perencanaan unit produksi antara lain dapat mengikuti standar berikut ini:
a. SNI 03-3981-1995 tentang tata cara perencanaan instalasi saringan pasir lambat;
b. SNI 19-6773-2002 tentang Spesifikasi Unit Paket Instalasi Penjernihan Air Sistem Konvensional Dengan Struktur Baja;
c. SNI 19-6774-2002 tentang Tata Cara Perencanaan Unit Paket Instalasi Penjernihan Air.
d. IPA paket baja sesuai dengan SE Mentri PUPR no. 11 Tahun 2021
KRITERIA PERENCANAAN
5. Unit Distribusi
Ketentuan – ketentuan yang harus dipenuhi dalam perencanaan denah sistem distribusi adalah sebagai berikut :
1. Denah sistem distribusi ditentukan berdasarkan keadaan topografi wilayah pelayanan dan lokasi instalansi
pengolahan air.
2. Tipe sistem distribusi ditentukan berdasarkan keadaan topografi wilayah pelayanan.
3. Jika keadaan topografi tidak memungkinkan untuk sistem grafitasi seluruhnya, diusulkan kombinasi sistem
grafitasi dan pompa. Jika wilayah pelayanan semua relatif datar, dapat digunakan sistem perpompaan
langsung, kombinasi dengan menara air, atau penambahan pompa penguat (booster pump).
4. Jika terdapat perbedaan elavasi wilayah pelayanan terlalu besar atau lebih dari 40 m, wilayah pelayanan
dibagi menjadi beberapa zona sedemikian rupa, sehingga memenuhi persyaratan tekanan minimum. Untuk
mengatasi tekanan yang berlebihan dapat digunakan katup pelepas tekan (presurre reducing valve),
sedangkan untuk mengatasi kekurangan tekanan dapat digunakan pompa penguat.
KRITERIA PERENCANAAN
7. Unit Reservoir
1) Lokasi dan Tinggi Reservoir
a. Reservoir pelayanan ditempat sedekat mungkin dengan pusat daerah pelayanan, kecuali kalau keadaan tidak
memungkinkan.
b. Tinggi reservoir pada sistem grafitasi ditentukan sedemikian rupa, sehingga tekanan minimum sesuai dengan
hasil perhitungan hidrolis di jaringan distribusi.
c. Jika elevasi muka tanah wilayah pelayanan bervariasi, maka wilayah pelayanan dapat dibagi beberapa zona
wilayah pelayanan yang dilayani masing-masing dengan satu reservoir.
2) Volume Reservoir
d. Reservoir pelayanan
e. Reservoir penyeimbang
Suatu sistem penyediaan air minum harus direncanakan dan dibangun sedemikian rupa, sehingga dapat memenuhi
tujuan di bawah ini :
1. Tesedianya air dalam jumlah yang cukup dengan kualitas yang memenuhi air minum.
2. Tersedianya air setiap waktu atau kesinambungan.
3. Tersedianya air dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat atau pemakai.
4. Tersedianya pedoman operasi atau pemeliharaan dan evaluasi.
KRITERIA PERENCANAAN
Kategori Kota
Besar Sedang Kecil
No Kriteria Teknis
Metro ( >1jt ) ( 500rb - 1jt ) ( 100 - 500 )rb ( 20 – 100 )rb
jiwa jiwa jiwa
I Jenis perencanaan Rencana Rencana Rencana -
Induk Induk Induk
II Horison perencanaan 20 Tahun (15-20) Tahun (15-20) Tahun (15-20) Tahun
III Sumber Air Baku Investigasi Investigasi Identifikasi Identifikasi
Penyedia jasa Penyedia jasa Penyedia jasa Penyedia jasa
IV Pelaksana / / / /
Penyelenggara Penyelenggara Penyelenggara Penyelenggara
/ Pemda / Pemda / Pemda / Pemda
V Peninjauan Ulang Per – 5 Tahun Per – 5 Tahun Per – 5 Tahun Per – 5 Tahun
VI Penanggungjawab Penyelenggara Penyelenggara Penyelenggara Penyelenggara
/ Pemda / Pemda / Pemda / Pemda
-Hibah LN -Hibah LN -Hibah LN -Pinjaman LN
-Pinjaman LN -Pinjaman LN -Pinjaman LN -APBD
VII Sumber Pendanaan -Pinjaman DN -Pinjaman DN -Pinjaman DN
-APBD -APBD -APBD
-PDAM -PDAM -PDAM
-Swasta -Swasta -Swasta
KRITERIA PERENCANAAN
8. Daerah Layanan
Dalam menetapkan sasasaran/wilayah pelayanan harus memperhatikan hal-hal yang terkait atau yang
mempengaruhi antara lain tergantung pada :
1) Fungsi strategis kota atau kawasan
Semakin penting fungsi dan kedudukan suatu wilayah terhadap perkembangan di wilayah tersebut
maupun terhadap wilayah sekitarnya, maka wilayah tersebut akan semakin mendapat prioritas
dalam penyediaan air minum.
2) Tingkat kepadatan penduduk
Wilayah dengan kepadatan penduduk lebih tinggi akan emndapat pelayanan air minum lebih
prioritas dibandingkan dengan wilayah dengan kepadatan penduduk yang lebih rendah.
3) Ketersediaan sumber air
Ketersediaan air baku merupakan faktor utama dalam perencanaan pengembangan SPAM. Oleh
karena itu kertersediaan air baku baik menjadi faktor utama dalam penetuan wilayah pelayanan.
PEMERINTAH KABUPATEN NATUNA
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
KABUPATEN NATUNA
Penutup
TINDAK LANJUT
1. Perencanaan SPAM
2. Investasi SPAM
3. Analisa Resiko Lingkungan
4. Analisa Kelayakan Finansial
5. Analisa Kelembagaan
6. Gambar DED SPAM
7. RAB SPAM
8. Spesifikasi Teknis
PEMERINTAH KABUPATEN NATUNA
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
KABUPATEN NATUNA