Anda di halaman 1dari 37

Kebijakan dan Strategi Daerah

Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum (JAKSTRADA


(JAKSTRADA SPAM
SPAM)
Kabupaten Cirebon Tahun 2016

1.1 Latar
atar Belakang

Pemerintah Indonesia mempunyai komitmen


kuat untuk mencapai target ke-10
ke Millenium
Development Goals (MDG’s),
(MDG yaitu
“Menurunkan
enurunkan sebesar separuh, proporsi
penduduk tanpa akses terhadap sumber air minum yang aman dan berkelanjutan
serta fasilitas sanitasi dasar pada tahun 2015“,
2015“, dimana pada Tahun 2015 capaian
target perkotaan sudah memenuhi target dengan capaian sebesar 75.29% dan
perdesaan sebesar 65.81%. Meneruskan target MDG’s berdasarkan Permen PU
No. 13 Tahun 2013 tentang KSNP SPAM,
SPAM menetapkan target akses aman sesuai
universal akses 100% air minum pada Tahun 2019, adalah 60
60% untuk SPAM
jaringan Perpipaan dan 40%
% untuk SPAM Bukan Jaringan Perpipaan
Perpipaan.

Berdasarkan realitass dan kondisi pengembangan SPAM saat ini, rencana strategis
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun 2015
2015-2019,

menetapkan akses aman air minum tetap 100% pada Tahun 2019, tetapi terdapat
perubahan target untuk SPAM jaringan Perpipaan menjadi 35% dan 65% untuk
SPAM Bukan Jaringan Perpipaan

Pada awalnya, pengembangan sistem penyediaan air minum banyak dilakukan


oleh pemerintah pusat, namun sejalan dengan proses desentralisasi dan
perkembangan sosial politik yang ada maka penyelenggaraan Sistem Penyediaan
Air Minum (SPAM) menjadi kewenangan dan kewajiban pemerintah daerah
masing-masing.

1 | Bab - I
Kebijakan dan Strategi Daerah
Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum (JAKSTRADA SPAM)
Kabupaten Cirebon Tahun 2016

Didalam Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 Jo. Undang-undang Nomor 32


Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, kewenangan wajib tersebut lebih
ditegaskan lagi dimana dalam pelaksanaannya pemerintah pusat dapat
memfasilitasi/membantu pengembangan SPAM khususnya dalam rangka
percepatan pencapaian sasaran nasional,pembinaan dan pemberian bantuan
teknis, pengamanan lingkungan (safeguard) serta mewujudkan standar pelayanan
minimal(SPM) sesuai dengan yang tercantum pada Peraturan Pemerintah Nomor
122 Tahun 2015 tentangSistem Penyediaan Air Minum (SPAM).

Dalam upaya pemenuhan layanan air minum secara nasional, pemerintah pusat
menyediakan perangkat kebijakan, petunjuk dan arahan teknis serta
program/proyek bantuan dalam rangka mendorong percepatan pencapaian
sasaran di masing-masing daerah.Peraturan Pemerintah Nomor 122 Tahun 2015
tentang Sistem Penyediaan Air Minum, mengamanatkan bahwa setiap
perencanaan pengembangan SPAM di daerah harus didasarkan pada rancangan
induk pengembangan air minum daerah.

Di sisi lainditegaskan bahwa rencana induk pengembangan SPAM harus disusun


berdasarkan KSP-SPAM,sehinggaberkenaan dengan itu perencanaan
pembangunan sektor air minum (yang terdiri dari RISPAM, studi kelayakan dan
perencanaan teknis terinci) pada dasarnya merupakan upaya kolaboratif dan
multisektoral,dengan melibatkan berbagai instansi pemerintah
daerahsecaralangsung maupun tidak langsung, serta berbagai elemen pemangku
kepentingan terkait dalam masyarakat.Keberadaan KSP-SPAM Daerah cukup
penting mengingat KSP-SPAM Daerah pada dasarnya merupakan arah
pengembangan SPAM beserta strategi pencapaiannya.

Dalam rangka percepatan peningkatan cakupan pelayanan pada sektor air


minum, sanitasi, danpersampahandi daerah, serta dalam rangka mencapai

2 | Bab - I
Kebijakan dan Strategi Daerah
Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum (JAKSTRADA SPAM)
Kabupaten Cirebon Tahun 2016

sasaran universal akses dengan latarbelakang kondisi ketersediaan prasarana dan


sarana air minum dan penyehatan lingkungan (AMPL) yang masih sangat
terbatas, maka diperlukanKebijakan dan StrategiPengembanganSistem
Penyediaan Air Minum yang bertujuan untuk menunjangpeningkatan
kesejahteraan masyarakat denganmewujudkan tatakelola dan pelayanan air
minum yang memenuhisyarat kualitas, kuantitas dan kontinuitas, keterjangkauan
serta berkeadilan.

1.2 Pengertian / Singkatan

APBD : Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yaitu


anggaran pemerintah di daerah untuk membiayai
jalannya pembangunan dan operasi pemerintahan di
wilayah provinsi/kabupaten/kota
CSR : Corporate Social Responsibility adalah suatu konsep
bahwa organisasi, perusahaan memiliki berbagai
bentuk tanggung jawab terhadap seluruh pemangku
kepentingan, di antaranya adalah konsumen, karyawan,
pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam
segala aspek operasional perusahaan yang mencakup
aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan
KSNP-SPAM : Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan Sistem
Penyediaan Air Minumuntuk tahun 2015-2019
KSP-SPAMDaerah : Kebijakan dan Strategi Pengembangan Sistem
Penyediaan Air MinumDaerah yaitu dalam hal ini KSP-
SPAM Pemerintah Kabupaten Cirebon
PDAM : Perusahaan Daerah Air Minum.
PDAM-TJ : Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Jati Kabupaten
Cirebon

3 | Bab - I
Kebijakan dan Strategi Daerah
Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum (JAKSTRADA SPAM)
Kabupaten Cirebon Tahun 2016

Perda : Peraturan Daerah

PERMENPUPERA : Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan


Rakyat yang dikeluarkan oleh Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat
PERMENKES : Peraturan Menteri Kesehatan, dikeluarkan oleh
Kementerian Kesehatan
PP : Peraturan Pemerintah, dikeluarkan oleh Presiden
Republik Indonesia
RISPAM : Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum
merupakan rencana jangka panjang bidang air minum
untuk jangka waktu 15 hingga 20 tahun. RISPAM dapat
ditinjau ulangapabila sudah tidak sesuai lagi dengan
kondisi yang terjadi
RPJPD : Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah yang
selanjutnya disebut RPJP Daerah adalah dokumen
perencanaan Daerah untuk periode 20(duapuluh)
tahun yang memuat visi, misi dan arah pembangunan
Daerah dan mengacu pada RPJP Nasional;
RPJMD : Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
yang selanjutnya disebut RPJM Daerah adalah
dokumen perencanaan daerah untuk periode 5 (lima)
tahun yang merupakan penjabaran dari visi, misi dan
program Bupati dan penyusunannya berpedoman pada
RPJPD dengan memperhatikan RPJMD Provinsi Jawa
Barat dan RPJM Nasional.
RPJMN : Rencana Pembangunan Jangka Menengah Pemerintah
Pusat yang dijabarkan sesuai sistem perencanaan
pembangunan nasional untuk jangka waktu 5 tahun

4 | Bab - I
Kebijakan dan Strategi Daerah
Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum (JAKSTRADA SPAM)
Kabupaten Cirebon Tahun 2016

RTRWN : Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional adalah suatu


rencana pemanfaatan ruang yang disusun oleh
Pemerintah Pusat untuk jangka waktu 20 Tahun.
RTRWN dapat diperbaharui apabilasudah tidak sesuai
dengan kondisi yang terjadi
RTRWP : Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi adalah suatu
rencana pemanfaatan ruang yang disusun oleh
Pemerintah Daerah di tingkat provinsi untuk jangka
waktu 20 Tahun. RTRWP dapat diperbaharui apabila
sudah tidak sesuai dengan kondisi yang terjadi
RKP : Rencana Pembangunan Tahunan Nasional atau
Rencana Kerja Pemerintah yang selanjutnya disebut
RKP adalah dokumen perencanaan nasional untuk 1
(satu) tahun;
RKPD : Rencana Kerja Pemerintah Daerah yang selanjutnya
disebut RKPD adalah dokumen perencanaan Daerah
untuk periode 1 (satu) tahun yang merupakan
penjabaran dari RPJM Daerah dan mengacu pada
RKPD Provinsi dan RKP;
RENJA OPD : Rencana Kerja Organisasi Perangkat Daerah yang
selanjutnya disebut Renja OPD adalah dokumen
perencanaan OPD untuk periode 1 (satu) tahun yang
memuat kebijakan, program dan kegiatan
pembangunan, baik yang dilaksanakan langsung oleh
Pemerintah Daerah maupun yang ditempuh dengan
mendorong partisipasi masyarakat;
RKA OPD : Rencana Kerja dan Anggaran Organisasi Perangkat
Daerah selanjutnya disebut RKA OPD adalah dokumen

5 | Bab - I
Kebijakan dan Strategi Daerah
Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum (JAKSTRADA SPAM)
Kabupaten Cirebon Tahun 2016

perencanaan dan penganggaran Pemerintah


Kabupaten Cirebon yang berisi program dan kegiatan
suatu OPD, serta pagu anggaran sementara didasarkan
atas kebijakan Umum Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran
Sementara (PPAS);
OPD : Organisasi Perangkat Daerah adalah Perangkat Daerah
yang mempunyai tugas mengelola anggaran dan
barang daerah pada Pemerintah Kabupaten Cirebon.
SPAM : Sistem Penyediaan Air Minum
JAKSTRADA : Kebijakan dan Strategi Pengembangan Air Minum
Daerah, yang dalam hal ini Kabupaten Cirebon.
SPAM BJP : Sistem Penyediaan Air Minum Bukan Jaringan
Perpipaan adalah satu kesatuan sistem fisik (teknik)
dan non fisik dari prasarana dan sarana air minum baik
bersifat individual, komunal, maupun komunal khusus
yang unit distribusinya dengan atau tanpa perpipaan
terbatas dan sederhana dan tidak termasuk dalam
SPAM-JP
SPAM JP : Sistem Penyediaan Air Minum Jaringan Perpipaan
adalah satu kesatuan sistem fisik (teknik) dan non fisik
dari prasarana dan sarana air minum

Pemangku Kepentingan AMPL meliputi seluruh stakeholder terkait yaitu: pejabat


taktis operasionil AMPL (Air Minum dan Penyehatan
Lingkungan) Pemerintah Kabupaten Cirebon, PDAM
(pengelola, badan pengawas dan pegawai), Dinkes,
Dinas PU, KPS, AMD/Kaurbang Desa, Asisten
Daerah/Sekda, Bappeda, tokoh masyarakat, wakil

6 | Bab - I
Kebijakan dan Strategi Daerah
Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum (JAKSTRADA SPAM)
Kabupaten Cirebon Tahun 2016

masyarakat pelanggan, pengelola real estate, DJCK-


KPU, Satuan Kerja PKPAM, Dinas ke-PU-an Provinsi dan
lain-lain.

1.3 Maksud dan Tujuan

Kebijakan dan Strategi Pengembangan Daerah Pengembangan SPAM Kabupaten


Cirebon adalah suatu dokumen perencanaan yang berisi kebijakan dan strategi
pembangunan air minum secara komprehensif pada tingkat Kabupaten yang
dimaksudkan untuk memberikan arah yang jelas, tegas dan menyeluruh bagi
pembangunan air minum di Kabupaten Cirebon dengan maksud agar
pembangunan air minum dapat berlangsung secara sistematis, efisien, terpadu
dan berkelanjutan.

Penyusunan Kebijakan dan Strategi Daerah Pengembangan SPAM


(JakstradaSPAM) Kabupaten Cirebon ini bertujuan:

a) Memberikan gambaran tentang kebijakan pembangunan air minum


Kabupaten Cirebon untuk jangka menengah,
b) Digunakan sebagai dasar penyusunan rencana operasional, strategi
pentahapan dan program pentahapan pembangunan air minum,
c) Digunakan sebagai dasar dan pedoman bagi semua pihak (instansi,
masyarakat dan pihak swasta) yang akan melibatkan diri untuk mendukung
dan berpartisipasi dalam pembangunan air minum Kabupaten Cirebon.
d) Merancang tindak lanjut penyelesaian masalah dan tantangan
pengembangan SPAM sesuai kemampuan pendanaan daerah
e) Menetapkan rencana strategis dan program pengembangan SPAM jangka
menengah termasuk program pengelolaan dan pelestarian sumber air
bakunya secara terpadu dengan rencana pengembangan prasarana dan
sarana sanitasi

7 | Bab - I
Kebijakan dan Strategi Daerah
Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum (JAKSTRADA SPAM)
Kabupaten Cirebon Tahun 2016

f) Merumuskan kelompok kebijakan dan strategi pokok pengembangan


SPAM Daerah.

1.4 Landasan Hukum

1.4.1 Arah Kebijakan

Untuk meningkatkan kualitas pelayanan sesuai target universal akses 100% air
minum Tahun 2019 serta menindaklanjuti amanat PP No. 122 Tahun 2015 Pasal
20 ayat 5 yaitu “Kebijakan dan strategi Kabupaten/Kota Penyelenggaraan SPAM
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c disusun dan ditetapkan oleh
Bupati/walikota setiap 5 (lima) tahun sekali”, maka perlu disusun kebijakan dan
strategi pengembangan sistem penyediaan air minum Kabupaten Cirebon, yang
dalam dokumen ini disebut sebagai Kebijakan dan Strategi Daerah

Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Kabupaten Cirebon (JAKSTRADA-


SPAM Kabupaten Cirebon), sehingga dapat dijadikan acuan bagi para pelaku
pengembangan dan penyelenggaraan SPAM di Kabupaten Cirebon dengan
pertimbangan:

a) Adanya kebutuhan mendesak untuk meningkatkan kondisi pelayanan air


minum Kabupaten Cirebon, sesuai dengan sasaran Nasonal atau kondisi
yang diinginkan dalam pengembanganSPAM, baik dilihat dari aspek teknis,
manajemen, keuangan maupun hukum;
b) Diperlukannya strategi pencapaian sasaran melalui upaya Perumusan
Tujuan, Sasaran dan Strategi Pengembangan SPAM yang merupakan kajian
hasil monitoring dan evaluasi sasaran pencapaian, yaitu penyesuaian dari
kondisi yang diinginkan dengan kemampuan dari Pemerintah Kabupaten
Cirebon terutama dalam hal pendanaan dan keberlangsungan air baku;

8 | Bab - I
Kebijakan dan Strategi Daerah
Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum (JAKSTRADA SPAM)
Kabupaten Cirebon Tahun 2016

c) Penetapan tujuan dan sasaran strategi pengembangan SPAM yang


dimaksud diatas berpedoman pada landasan hukum yang ada serta
mendasarkan pada isu-isu strategis dan hasil penanganan permasalahan
yang dihadapi saat ini, serta memperhatikan target capaian yang telah
disepakati bersama dalam sasaran Nasional-Regional, khususnya target
universal akses100% air minum pada Tahun 2019.

1.4.2 Peraturan Perundang-undangan


Peraturan Perundang-undangan serta Kebijakan terkait yang mendasari dan
menjadi acuan normatif dalam penyusunan JAKSTRADA-SPAM Kabupaten
Cirebon ini adalahsebagai berikut :

a) Undang-Undang:
1. Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 1974


tentang Pengairan;
3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009
tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup ;
4. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 Jo.
Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah;
5. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004
tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintahan Daerah.

b) Peraturan Pemerintah :
1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun
2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian
Pencemaran Air;

9 | Bab - I
Kebijakan dan Strategi Daerah
Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum (JAKSTRADA SPAM)
Kabupaten Cirebon Tahun 2016

2. Peraturan Pemerintah No. 65 Tahun 2005 tentang Standar


Pelayanan Minimum;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 121 Tahun 2015 tentang Sumber
Daya Air;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 122 Tahun 2015 tentang Sistem
Penyediaan Air Minum;

c) Peraturan Presiden

1. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2009


tentang Pemberian Jaminan dan Subsidi Bunga oleh Pemerintah
Pusat dalam Rangka Percepatan Penyediaan Air Minum
2. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
(RPJMN) Tahun 2015-2019.
3. Peraturan Presiden Nomor 38 Tahun 2015 tentang Kerjasama
Pemerintah Dengan Badan Usaha Dalam Penyediaan
Infrastruktur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 62);

d) Peraturan Menteri Republik Indonesia :

1. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 12/2010 tentang


Pedoman Kerjasama Pengusahaan Pengembangan Sistem
Penyediaan Air Minum.
2. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 14/2010 tentang
Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang.

10 | Bab - I
Kebijakan dan Strategi Daerah
Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum (JAKSTRADA SPAM)
Kabupaten Cirebon Tahun 2016

3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 492/2010


tentang Persyaratan Kualitas Air;
4. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 09 Tahun
2011 tentang Pedoman Umum Kajian Lingkungan Hidup
Strategis
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 67/2012 tentang Pedoman
Pelaksanaan Kajian Ligkungan Hidup Strategis Dalam
Penyusunan atau Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah
6. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 13/2013 tentang
Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan Sistem
Penyediaan Air Minum (KSNP-SPAM);
7. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Republik Indonesia No. 13.1/2015 tentang Rencana Strategis
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun
2015-2019
8. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Republik Indonesia No. 19/2016 tentang Pemberian Dukungan
oleh Pemerintah Pusat dan/ATau Pemerintah Daeah Dalam
Kerjasama Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia No.
48/2016 tentang Pedoman Penerimaan Hibah Dari Pemerintah
Pusat Kepada Pemerintah Daerah dan Penyertaan Modal
Pemerintah Daerah kepada Perusahaan Daerah Air Minum
dalam Rangka Penyelesaian Hutang Perusahaan Daerah Air
Minum Kepada Pemerintah Pusat Secara Non Kas

e) Keputusan Menteri :
1. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia
Nomor 35/MENLH/7/1995 tentang Program Kali Bersih.

11 | Bab - I
Kebijakan dan Strategi Daerah
Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum (JAKSTRADA SPAM)
Kabupaten Cirebon Tahun 2016

f) Peraturan Daerah Kabupaten Cirebon


1. Peraturan Daerah Kabupaten Cirebon Nomor 81 Tahun 2001,
tentang Pengelolaan Air Bawah Tanah
2. Peraturan Daerah Kabupaten Cirebon Nomor 04 Tahun
2005 Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Cirebon
3. Peraturan Daerah Kabupaten Cirebon Nomor 14 Tahun 2007,
tentang Penyertaan Modal Daerah kepada Bank Pembangunan
Daerah Jawa Barat,Perusahaan Daerah Air Minum & Perusahaan
Daerah Bank Perkreditan Rakyat
4. Peraturan Daerah Kabupaten Cirebon Nomor 15 Tahun 2007,
tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah
5. Peraturan Daerah Kabupaten Cirebon Nomor 02 Tahun 2008,
tentang Penetapan Urusan Pemda Kab.Cirebon
6. Peraturan Daerah Kabupaten Cirebon Nomor 14 Tahun 2009
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
Kabupaten Cirebon Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah
Kabupaten Cirebon Tahun 2009 Nomor 14, Seri E.8).
7. Peraturan Daerah Kabupaten Cirebon 24 Tahun 2009
tentang Irigasi
8. Peraturan Daerah Kabupaten Cirebon Nomor 4 Tahun 2010
tentang Tata Cara Pembentukan Peraturan Daerah (Lembaran
Daerah Kabupaten Cirebon Tahun 2010 Nomor 4, seri D.1,
Tambahan Lembaran Daerah No. 34);
9. Peraturan Daerah Kabupaten Cirebon Nomor 11 tahun 2011
tentang Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Jati Kabupaten
Cirebon)

g) Peraturan Bupati

12 | Bab - I
Kebijakan dan Strategi Daerah
Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum (JAKSTRADA SPAM)
Kabupaten Cirebon Tahun 2016

1. Peraturan Bupati Cirebon Nomor 7 Tahun 2014 tentang


Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Transsisi Kabupaten Cirebon Tahun 2015
2. Peraturan Bupati Cirebon Nomor 29 Tahun 2014 tentang
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Cirebon
Tahun 2015
3. Peraturan Bupati Cirebon Nomor 8 Tahun 2016 tentang
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM)
Kabupaten Cirebon Tahun 2015-2030

1.5 Ruang Lingkup Jakstrada Pengembangan Air Minum

Kebijakan dan Strategi (Jakstra) air minum yang berisi visi, misi, dan tujuan
pembangunan air minum Kabupaten Cirebon merupakan arah pengembangan
SPAM beserta strategi pencapaiannya. Ruang lingkup JAKSTRADA Kabupaten
Cirebon mengacu pada pedoman penyusunan Kebijakan dan Strategi Daerah
Pengembangan SPAM yang dikeluarkan Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat serta BPPSPAM yang meliputi:
a. Bab 1 : Pendahuluan, yang memuat latar belakang, pengertian, maksud
dan tujuan, landasan hukum (arah kebijakan dan peraturan teknis);
b. Bab 2 : Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Pengembangan Sistem
Penyediaan Air Minum, yang terdiri dari uraian visi, misi, tujuan dan
sasaran ;
c. Bab 3 : Isu Strategis, Permasalahan dan Tantangan Pengembangan
Sistem Penyediaan Air Minum, yang terdiri dari uraian isu strategis dan
permasalahan Pengembangan SPAM (akses aman penduduk terhadap air
minum, pendanaan, kelembagaan, pengembangan dan penerapan
peraturan perundang-undangan, pemenuhan kebutuhan air baku untuk air

13 | Bab - I
Kebijakan dan Strategi Daerah
Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum (JAKSTRADA SPAM)
Kabupaten Cirebon Tahun 2016

minum, peran dan kemitraan badan usaha dan masyarakat serta inovasi
teknologi), Tantangan Pengembangan SPAM (tantangan internal dan
tantangan eksternal)
d. Bab 4 : Kebijakan dan Strategis Pengembangan Sistem Penyediaan Air
Minum, yang terdiri dari uraian Skenario Pengembangan SPAM dan
Kebijakan & Strategi Pengembangan SPAM
e. Bab 5 : Rencana Aksi Percepatan Investasi Pengembangan Sistem
Penyediaan Air Minum, yang terdiri dari uraian Umum, Alternatif Sumber
Pendanaan (APBN, APBD, Anggaran BUMD dan/atau Masarakat, pinjaman,
kerjasama dengan Badan Usaha Swasta/Masyarakat), Kegiatan dan Prioritas
f. Bab 6 : Penutup

1.6 PENDEKATAN PENANGANAN


1.6.1 Metode Penyusunan
JAKSTRADA-SPAM Kabupaten Cirebon disusun secara partisipatif dan
terintegrasi melalui rangkaian diskusi, lokakarya dan desiminasi baik yang
dilakukan secara internal diantara Tim Penyusun JAKSTRADA dan jajarannya
maupun dengan para Pemangku Kepentingan terkait dengan difasilitasi
dari fasilitator Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat serta
BPPSPAM. Metode yang digunakan dalam penyusunan JAKSTRADA ini
menggunakan beberapa pendekatan partisipatif dan alat bantu bergantung
dari kinerja yang akan dipantau atau dirancang. Untuk efektifitas
pelaksanaan pekerjaan, Tim Penyusun juga memanfaatkan hasil
studi/telaahan yang sudah ada (data empiris), sehingga proses identifikasi,
pengumpulan data dan analisis berlangsung secara bertahap untuk
menghasilkan dokumen kebijakan yang dikehendaki.

Metode penyusunan JAKSTRADA adalah sebagai berikut:

14 | Bab - I
Kebijakan dan Strategi Daerah
Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum (JAKSTRADA SPAM)
Kabupaten Cirebon Tahun 2016

a) Studi dokumen dan analisis data sekunder.


b) Melakukan pengamatan secara langsung ke lapangan untuk
memperoleh gambaran kondisi real/nyata dari kondisi teknis SPAM
eksisting,
c) Wawancara mendalam kepada Pemangku Kepentingan dan
narasumber kunci.
d) Diskusi kelompok terfokus dengan pihak terkait dalam rangka
memformulasi kebutuhan kebijakan, sasaran dan tahapan program
secara komprehensif
e) Analisis SWOT dan matriks rangking isu prioritas.

1.6.2 Tahapan Penyusunan JAKSTRADA


a) Melakukan penilaian dan pemetaan kondisi air minum Kabupaten
Cirebon saat ini guna menetapkan kondisi pelayanan air minum yang
dikehendaki. Pada tahap ini Tim Penyusun mengkaji kembali Buku
Putih dan Rencana Induk SPAM guna memastikan kondisi saat kini
khususnya kondisi yang tidak diinginkan atau masalah dominan yang
signifikan dalam pengelolaan air minum. Metoda yang digunakan
adalah kajian data sekunder, wawancara dan kunjungan lapangan
untuk melakukan verifikasi informasi;
b) Menetapkan kondisi air minum yang diinginkan ke depan yang
dituangkan ke dalam visi, misi air minum Kabupaten dan tujuan serta
sasaran pembangunan air minum Kabupaten. Dalam perumusan
bagian ini tetap mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) dan dokumen perencanaan lainnya yang
ada;
c) Menilai kesenjangan antara kondisi saat ini dengan kondisi yang
diinginkan. Analisis kesenjangan digunakan untuk mendiskripsikan isu
strategis dan kendala yang mungkin akan dihadapi dalam mencapai

15 | Bab - I
Kebijakan dan Strategi Daerah
Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum (JAKSTRADA SPAM)
Kabupaten Cirebon Tahun 2016

tujuan. Misalnya penetapan kebutuhan ke depan berdasarkan


pendekatan demand responsif, dan pelayanan air berkualitas air
minum atau dengan sisa tekanan sesuai kebutuhan atau standar
sudah bisa dianggap sesuai kebutuhan masyarakat pelanggan
dengan segala konsekuensinya;
d) Merumuskan Strategi Penyediaan Air Minum Kabupaten Cirebon yang
menjadi basis penyusunan program dan kegiatan pembangunan air
minum pada horizon jangka menengah (5tahunan).

1.7 Resume Kondisi Eksisting SPAM Kabupaten Cirebon

Sistem Penyediaan Air Minum


perpipaan perkotaan di Kabupaten

Cirebon berada dibawah


tanggungjawab PDAM Tirta Jati
Kabupaten Cirebon (perubahan
nama berdasarkan

PeraturanDaerahKabupatenCirebonNomor11tahun2011tentangPerusahaanDaerah
AirMinumTirtaJatiKabupatenCirebon), dengan jumlah SL sebanyak 34.427 unit
sambungan, sosial sebanyak 569 unit sambungan dan sambungan non domestik
sebanyak 822 unit sambungan (oktober 2016) dengan jumlah penduduk
terlayani adalah 280.816 jiwa.

16 | Bab - I
Kebijakan dan Strategi Daerah
Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum (JAKSTRADA SPAM)
Kabupaten Cirebon Tahun 2016

Cakupan pelayanan air minum Jaringan Perpipaan jika dihitung dari jumlah
penduduk administratif Kabupaten CirebonTahun 2015sebesar 2.305.907 Jiwa
(Disdukcapil Kabupaten Cirebon) adalah sebesar 12.18%.
Jumlah penduduk Kabupaten Cirebon yang dilayani PDAM Tirta Darma Kota
Cirebon adalah 64.344 jiwa, sehingga jumlah penduduk total yang terlayani SPAM
Jaringan Perpipaan adalah 345.160 jiwa atau sebesar 14.97% jika diperhitungkan
dari jumlah penduduk administratif Kabupaten Cirebon.

Pelayanan air minum yang diselenggarakan oleh KSM/masyarakat yang


bersumber dari kegiatan penyediaan air bersih Dinas Cipta Karya dan Dinas
Kesehatan Kabupaten Cirebon untuk SPAM Bukan Jaringan Perpipaan dan
Perdesaan telah mencapai cakupan pelayanan sebesar 56,35%, sehingga total
penduduk yang sudah mendapatkan akses air minum adalah sebesar 14.97% +
56.35% atau sebesar 71.32%.

Berdasarkan Rencana Strategis Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan


Rakyat Tahun 2015-2019, platform sasaran mencapai akses aman 100% akses air
minum adalah 73.7% pada Tahun 2015, 78.9% pada Tahun 2016, 84.8% pada
Tahun 2017, 92.1% pada Tahun 2018 dan 100.0% pada Tahun 2019, artinya
apabila platform ini disandingkan dengan pencapaian akses air minum
Kabupaten Cirebon, akses eksisting masih belum memenuhi target dengan
kekurangan sebesar 2.38%.

Jika pemenuhan akses air minum pada Tahun 2019 ditetapkan sesuai renstra
Kementerian PUPera melalui Jaringan Perpipaan sebesar 35% dan Bukan Jaringan
Perpipaan sebesar 65%, maka berdasarkan target tersebut untuk Jaringan
Perpipaan Kabupaten Cirebon masih defisit sebesar 20.03% dan Bukan Jaringan
Perpipaan defisit 8.65%.

17 | Bab - I
Kebijakan dan Strategi Daerah
Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum (JAKSTRADA SPAM)
Kabupaten Cirebon Tahun 2016

Secara rinci pelayanan air minum Jaringan Perpipaan dibawah tanggungjawab


PDAM Tirta Jati Kabupaten Cirebon untuk setiap cabang dan areal pelayanan,
ditunjukkan pada tabel 1.1 dibawah ini.

Tabel 1.1
Cakupan Pelayanan PDAM Tirta Jati Kabupaten Cirebon
(Bulan Oktober 2016)

Jumlah
Jumlah Jumlah
Jumah Sambungan
Sambungan Sambung
No. Cabang Areal Pelayanan Penduduk Non
Langsung an Sosial
(jiwa) Domestik
(unit) (unit)
(unit)
ARJAWINAN Kecamatan
1.
GUN Arjawinangun

1 Desa Jungjang 11,185 1,053 11 108


Desa
2 9,939 1,990 25 56
Arjawinangun
Desa Jungjang
3 5,758 233 2 9
Wetan
4 Desa Kebon Turi 4,444 334 2 12
5 Desa Geyongan 3,569 284 2 2
6 Desa Sende 4,600 583 11 2
7 Desa Tegal Gubug 12,097 62 1 -
Jumlah 51,592 4,539 54 189
Kecamatan
Ciwaringin
8 Desa Beringin 4,819 307 3 2
Desa Gintung
9 2,550 234 1 3
Tengah
Jumlah 7,369 541 4 5
Kecamatan
Panguragan
10 Desa Kalianyar 5,509 379 6 4
Desa Panguragan
11 7,551 766 18 9
Kulon
Desa Panguragan
12 8,300 795 16 10
Wetan
13 Desa Panguragan 6,547 503 6 3

18 | Bab - I
Kebijakan dan Strategi Daerah
Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum (JAKSTRADA SPAM)
Kabupaten Cirebon Tahun 2016

Jumlah
Jumlah Jumlah
Jumah Sambungan
Sambungan Sambung
No. Cabang Areal Pelayanan Penduduk Non
Langsung an Sosial
(jiwa) Domestik
(unit) (unit)
(unit)
Lor
14 Desa Panguragan 6,860 523 9 5
15 Desa Gujeg 3,951 455 4 2
Jumlah 38,718 3,421 59 33
Kecamatan
Palimanan
16 Desa Tegal Karang 6,363 94 3 1
Jumlah 6,363 94 3 1

Kecamatan
2. GEGESIK
Gegesik
Desa Bayalangu
17 7,561 740 10 3
Kidul
Desa Bayalangu
18 6,771 716 7 1
Lor
Desa Gegesik
19 5,731 311 3 4
Kulon
Desa Gegesik
20 5,799 658 10 17
Kidul
Desa Gegesik
21 4,093 527 9 7
Wetan
22 Desa Gegesik Lor 4,047 362 7 5
23 Desa Panunggul 3,529 440 5 14
Desa Jagapura
24 7,363 175 3 4
Wetan
Desa Jagapura
25 8,182 227 3 -
Kidul
26 Desa Jagapura Lor 7,902 33 - 2
Desa Jagapura
27 8,552 318 7 -
Kulon
28 Desa Slendra 3,153 124 3 -
Jumlah 72,683 4,631 67 57
Kecamatan
Kaliwedi
29 Desa Kalideres 3,970 501 5 1
Jumlah 3,970 501 5 1
SURANENGG Kecamatan
3.
ALA Panguragan
Desa Lemah
30 4,341 506 9 5
Tamba
31 Desa Kroya 4,818 366 3 3
32 Desa Karang 4,336 285 1 2

19 | Bab - I
Kebijakan dan Strategi Daerah
Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum (JAKSTRADA SPAM)
Kabupaten Cirebon Tahun 2016

Jumlah
Jumlah Jumlah
Jumah Sambungan
Sambungan Sambung
No. Cabang Areal Pelayanan Penduduk Non
Langsung an Sosial
(jiwa) Domestik
(unit) (unit)
(unit)
Anyar
Jumlah 13,495 1,157 13 10
Kecamatan
Suranenggala
33 Desa Karangreja 4,402 159 2 1
Desa
34 Suranenggala 5,157 225 2 -
Kidul
Desa
35 4,822 275 3 1
Suranenggala Lor
Desa
36 Suranenggala 5,357 186 4 -
Kulon
37 Desa Surakarta 4,729 111 1 -
38 Desa Kraton 4,634 121 2 2
Desa
39 8,865 435 3 1
Purwawinangun
40 Desa Muara 4,365 97 3 -
Desa
41 4,866 112 1 -
Suranenggala
Jumlah 47,197 1,721 21 5
Kecamatan
Gunung Jati
42 Desa Sirnabaya 4,999 57 - -
43 Desa Sambeng 3,978 127 - -
44 Desa Mertasinga 7,254 91 - -
45 Desa Mayung 3,641 96 3 -
46 Desa Babadan 3,918 112 2 -
47 Desa Buyut 7,245 164 2 3
48 Desa Grogol 4,972 64 1 3
49 Desa Kalisapu 4,290 66 1 -
50 Desa Wanakaya 5,397 7 1 -
51 Desa Astana 5,239 220 10 -
52 Desa Jatimerta 4,597 232 1 -
53 Desa Klayan 10,021 397 5 2
54 Desa Jadimulya 7,296 473 2 -
Desa Adi Dharma 6,281 110 - -
Jumlah 79,128 2,216 28 8
SURANENGG Kecamatan
ALA Kapetakan
55 Desa Kertasura 7,332 143 - 1
Jumlah 7,332 143 - 1

20 | Bab - I
Kebijakan dan Strategi Daerah
Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum (JAKSTRADA SPAM)
Kabupaten Cirebon Tahun 2016

Jumlah
Jumlah Jumlah
Jumah Sambungan
Sambungan Sambung
No. Cabang Areal Pelayanan Penduduk Non
Langsung an Sosial
(jiwa) Domestik
(unit) (unit)
(unit)
Kecamatan Plered
56 Desa Pangkalan 5,712 70 1 1
Jumlah 5,712 70 1 1
Kecamatan
Jamblang
57 Desa Bakung Kidul 6,288 169 4 1
58 Desa Bakung Lor 6,663 315 6 7
Jumlah 12,951 484 10 8
Kecamatan
Tengah Tani
Desa Dawuan 7,710 72 - -
Jumlah 7,710 72 - -

Kecamatan
4. SUMBER
Sumber
59 Desa Babakan 4,345 102 3 3
60 Desa Sumber 8,176 403 7 123
61 Desa Perbutulan 4,030 123 4 9
62 Desa Tukmudal 11,796 1,855 10 17
63 Desa Kenanga 7,873 4 - 2
Jumlah 36,220 2,487 24 154
Kecamatan
Dukupuntang
Desa
64 4,470 107 4 4
Dukupuntang
65 Desa Cikalahang 6,656 37 2 -
66 Desa Bobos 4,947 44 1 2
Jumlah 16,073 188 7 6
Kecamatan
Plumbon
Desa Cempaka
67 5,414 422 1 -
(Korpri)
Jumlah 5,414 422 1 -
5. BEBER Kecamatan Beber
69 Desa Wanayasa 2,000 26 1 2
70 Desa Sindangkasih 3,658 180 8 1
71 Desa Halimpu 2,854 16 - 1
72 Desa Beber 8,011 454 6 14
73 Desa Kondangsari 8,132 673 12 4
74 Desa Patapan 2,969 262 5 19
Jumlah 27,624 1,611 32 41
Kecamatan

21 | Bab - I
Kebijakan dan Strategi Daerah
Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum (JAKSTRADA SPAM)
Kabupaten Cirebon Tahun 2016

Jumlah
Jumlah Jumlah
Jumah Sambungan
Sambungan Sambung
No. Cabang Areal Pelayanan Penduduk Non
Langsung an Sosial
(jiwa) Domestik
(unit) (unit)
(unit)
Greged
75 Desa Durajaya 4,732 147 1 2
Jumlah 4,732 147 1 2
Kecamatan Talun
76 Desa Ciperna 6,525 544 3 4
Desa Cirebon
11,257 1,115 4 -
Girang / BAS
Jumlah 17,782 1,659 7 4
POS LEMAH Kecamatan Lemah
6.
ABANG Abang
77 Desa Sindang Laut 4,150 35 - 2
Desa Cipeujeuh
78 8,649 165 3 15
Wetan
Desa Lemah
79 4,453 51 1 2
Abang Kulon
Desa Lemah
80 3,492 71 1 1
Abang Wetan
Desa Tuk Karang
81 2,584 5 - -
Suwung
Desa Leuwi
82 2,713 13 - -
Dinding
83 Desa Sigong 6,223 75 - 3
84 Desa Sarajaya 4,550 24 1 1
Jumlah 36,814 439 6 24
POS KR. Kecamatan Karang
SEMBUNG Sembung
Desa Karang
85 5,001 63 - 2
Sembung
Desa Kubang
86 3,584 12 - -
Karang
Desa Karang
87 7,505 2 - -
Suwung
Jumlah 16,090 77 - 2
7. PALIMANAN Kecamatan Depok
88 Desa Waru Gede 5,318 6 1 -
89 Desa Waru Jaya 5,886 59 1 -
Desa Kasugengan
90 7,196 223 1 11
Lor
Desa Kasugengan
91 10,496 47 - -
Kidul
Jumlah 28,896 335 3 11
Kecamatan
Palimanan
92 Desa Kepuh 5,764 58 6 4
93 Desa Panongan 5,624 93 3 -

22 | Bab - I
Kebijakan dan Strategi Daerah
Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum (JAKSTRADA SPAM)
Kabupaten Cirebon Tahun 2016

Jumlah
Jumlah Jumlah
Jumah Sambungan
Sambungan Sambung
No. Cabang Areal Pelayanan Penduduk Non
Langsung an Sosial
(jiwa) Domestik
(unit) (unit)
(unit)
Desa Palimanan
94 6,696 131 3 17
Timur
95 Desa Pegagan 9,900 166 5 1
96 Desa Cilukrak 4,052 6 - -
97 Desa Semplo 3,106 10 - 3
98 Desa Balerante 5,303 16 - -
Jumlah 40,445 480 17 25
Kecamatan
Klangenan
99 Desa Klangenan 8,210 588 5 6
100 Desa Serang 5,876 100 2 3
Desa
101 7,898 47 - -
Danawinangun
Jumlah 21,984 735 7 9
Kecamatan
Gempol
Desa Kedung
102 7,949 842 16 2
Bunder
Desa Palimanan
103 13,573 623 10 21
Barat
104 Desa Gempol 3,025 50 1 1
105 Desa Kempek 5,203 140 39 -
Jumlah 29,750 1,655 66 24
Kecamatan
Jamblang
106 Desa Sitiwinangun 5,014 115 1 2
107 Desa Jamblang 6,246 81 4 4
Jumlah 11,260 196 5 6
Kecamatan
Plumbon
108 Desa Kebarepan 3,854 82 1 1
Jumlah 3,854 82 1 1
Kecamatan
Ciwaringin
109 Desa Ciwaringin 6,638 72 2 6
110 Desa Babakan 4,579 117 19 1
111 Desa Galagamba 5,517 17 - 1
Jumlah 16,734 206 21 8
Kecamatan
8. KAPETAKAN
Kapetakan
Desa Bungko
112 5,055 551 12 -
Induk
113 Desa Bungko Lor 4,720 537 11 -
114 Desa Kapetakan 7,696 729 15 3
115 Desa Grogol 6,902 264 5 1
116 Desa Karang 8,495 293 18 1

23 | Bab - I
Kebijakan dan Strategi Daerah
Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum (JAKSTRADA SPAM)
Kabupaten Cirebon Tahun 2016

Jumlah
Jumlah Jumlah
Jumah Sambungan
Sambungan Sambung
No. Cabang Areal Pelayanan Penduduk Non
Langsung an Sosial
(jiwa) Domestik
(unit) (unit)
(unit)
Kendal
117 Desa Dukuh 4,450 160 8 -
118 Desa Pegagan Lor 9,472 293 6 1
Desa Pegagan
119 7,750 346 6 -
Kidul
Desa Kertasura - 111 1 1
Jumlah 54,540 3,284 82 7
9. LOSARI Kecamatan Losari
120 Desa Tawang Sari 7,259 40 2 -
121 Desa Kali Rahayu 7,485 33 5 -
122 Desa Kali Sari 8,432 17 1 1
123 Desa Ambulu 7,853 133 7 -
124 Desa Mulya Sari 5,739 26 - -
125 Desa Losari Lor 6,610 32 - -
Desa
126 6,345 48 - 1
Panggangsari
127 Desa Losari Kidul 3,690 32 - 1
Jumlah 53,413 361 15 3
Kecamatan
Gebang
128 Desa Gebang Ilir 5,913 46 1 -
129 Desa Gebang Udik 6,663 55 1 -
Desa Gebang
130 7,188 104 4 1
Kulon
Desa Gebang
131 5,906 31 1 -
Mekar
132 Desa Gebang 6,824 21 - -
133 Desa Playangan 5,058 5 - -
Jumlah 37,552 262 7 1
Kecamatan
Babakan
Desa Karang
134 7,737 10 - -
Wangun
Desa Babakan
135 7,739 32 - -
Gebang
136 Desa Babakan 8,484 4 - -
Jumlah 23,960 46 - -
Kecamatan
Pabuaran
Desa Hulubanteng
137 4,513 1 - -
Lor
Jumlah 4,513 1 - -
10. POS WALED Kecamatan Waled
Desa Waled Desa 4,048 23 1 -
Desa Waled Kota 4,812 6 - 1
Desa Waled Asem 2,522 12 1 -

24 | Bab - I
Kebijakan dan Strategi Daerah
Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum (JAKSTRADA SPAM)
Kabupaten Cirebon Tahun 2016

Jumlah
Jumlah Jumlah
Jumah Sambungan
Sambungan Sambung
No. Cabang Areal Pelayanan Penduduk Non
Langsung an Sosial
(jiwa) Domestik
(unit) (unit)
(unit)
Desa Ambit 8,956 67 - -
Desa Ciuyah 7,170 6 - -
Desa Gunung Sari 2,400 1 - -
Jumlah 29,908 115 2 1
Kecamatan
Pabuaran
Perumahan
5,139 6 - -
Kedaton
Jumlah 5,139 6 - -
Ciledug
Perumahan BSP 7,890 43 - 1
Jumlah 7,890 43 - 1
Sumber : PDAM Tirta Jati Kabupaten Cirebon
1.7.1 Kelembagaan Pengelola Air Minum Jaringan Perpipaan

BerdasarkanKeput
usanBersamaMen
teriPekerjaanUmu

mNomor:26/KPTS
/1984denganMen
teriDalamNegeriN
omor3/9/1984,BP
AMberalihstatusm
enjadiPDAMdeng
anmelampauianali
sa“BreakEvenPoint”(BEP)yaitukeadaantingkatpengelolaanairbersihdimanape
nerimapenjualanairdapatmenutupibiayaoperasidanpemeliharaan.

PemerintahDaerahKabupatenCirebonpadatahun1988merubahstatusdariBPA
M(BadanPengelolaAirMinum)menjadiPDAM(PerusahaanDaerahAirMinum)ya
ngditetapkandenganPeraturanDaerahNomor1tahun1988TentangPembentu
kanPDAMKabupatenCirebondengantugasPokokdanFungsimenyelenggaraka

25 | Bab - I
Kebijakan dan Strategi Daerah
Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum (JAKSTRADA SPAM)
Kabupaten Cirebon Tahun 2016

npengelolaanpelayananairminumbagimasyarakatsecaraadildanmerata,yang
memenuhisyarat-syaratkesehatanyangberkesinambungan.

Padatahun2011terdapatperubahannama,semuladengannamaPDAMTirtaDha
rmaKabupatenCirebonmenjadiPDAMTirtaJatiKabupatenCirebonsesuaidenga
nPeraturanDaerahKabupatenCirebonNomor11tahun2011tentangPerusahaa

nDaerahAirMinumTirtaJatiKabupatenCirebon.

1.7.2 Visi dan Misi

Sebagaimana umumnya sebuah perusahaan maka pada awal pendiriannya


PDAM Kabupaten Cirebon memiliki visi dan misi dalam menjalankan
usahanya sejalan dengan visi Kabupaten Cirebon pada waktu itu yaitu
“terwujudnya masyarakat Kabupaten Cirebon yang sejahtera didukung oleh
aparatur yang bersih dan berwibawa” (Perda No. 50 tahun 2001, sehingga
terkait dengan visi Kabupaten Cirebon tersebut maka visi dari PDAM
Kabupaten Cirebon adalah “terwujudnya Perusahaan Daerah yang dapat
dibanggakan dalam pelayanan air minum didukung pegawai yang
profesional” .
Untuk mendukung visi di atas, maka misi dari PDAM Kabupaten Cirebon
adalah (Tahun 2001) adalah :
a) Meningkatkan kualitas pelayanan air bersih bagi masyarakat
pelanggan
b) Meningkatkan efisiensi sesuai dengan prinsip ekonomi perusahaan
c) Meningkatkan kemampuan Sumber Daya Manusia yang profesional
d) Meningkatkan dan memperluas kerjasama dengan pihak ketiga /
peran swasta
e) Berupaya sebagai penunjang Pendapatan Asli Daerah (PAD)

26 | Bab - I
Kebijakan dan Strategi Daerah
Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum (JAKSTRADA SPAM)
Kabupaten Cirebon Tahun 2016

Pada saat ini sejalan dengan visi pembangunan Kabupaten Cirebon Tahun
2014-2019 yaitu mewujudkan masyarakat Kabupaten Cirebon yang agamis,
maju, adil, sinergi dan sejahtera, maka visi dari PDAM Tirta Jati Kabupaten
Cirebon (Tahun 2016) adalah Terwujudnya Pemenuhan Kebutuhan Air
Minum Bagi Peningkatan Kesehatan Masyarakat.

Untuk mewujudkan visi tersebut diatas, PDAM menentukan langkah –


langkah strategis dengan misi sebagai berikut :

a) Meningkatkan kualitas pelayanan air minum.


b) Meningkatkan kualitas SDM yang profesional.
c) Meningkatkan kerjasama dengan pihak ketiga dalam
mengembangkan pelayanan.

1.7.3 Cakupan Pelayanan


Jumlah Penduduk Kabupaten yang terlayani oleh PDAM Tirta JatiKabupaten
Cirebonadalah280.816 jiwa dan terlayani PDAM Tirta Darma Kota Cirebon
adalah 64.344 jiwa, atau total terlayani adalah 345.160 jiwa.
Jika berdasarkan Data DinasKependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil)
Kabupaten Cirebon, jumlah penduduk Kabupaten Cirebon tahun 2015
adalah 2.305.907 jiwa, maka cakupan pelayanan air minum Jaringan
Perpipaan di Kabupaten Cirebon adalah 14.97%.
Tabel 1.2. dibawahini memperlihatkan kecamatan dan jumlah kelurahan di
wilayah Kabupaten Cirebon yang dilayani oleh PDAM Tirta JatiKabupaten
Cirebon.

Tabel 1.2
Desa/Kelurahan Terlayani Sistem Jaringan Perpipaan
PDAM Tirta Jati Kabupaten Cirebon
(Bulan Oktober 2016)

27 | Bab - I
Kebijakan dan Strategi Daerah
Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum (JAKSTRADA SPAM)
Kabupaten Cirebon Tahun 2016

Jumlah Desa/ Desa/Kel


No. Kecamatan
Kelurahan Terlayani SPAM
1 Waled 12 6
2 Pasaleman 7
3 Ciledug 10 1
4 Pabuaran 7 2
5 Losari 10 8
6 Pabedilan 13
7 Babakan 14 3
8 Gebang 13 6
9 Karangsembung 8 3
10 Karangwareng 9
11 Lemahabang 13 8
12 Susukan Lebak 13
13 Sedong 10
14 Astanajapura 11
15 Pangenan 9
16 Mundu 12
17 Beber 10 6
18 Greged 10 1
19 Talun 11 2
20 Sumber 14 5
21 Dukupuntang 13 3
22 Palimanan 12 8
23 Plumbon 15 2
24 Depok 12 4
25 Weru 9
26 Plered 10 1
27 Tengah Tani 8 1
28 Kedawung 8
29 Gunungjati 15 14
30 Kapetakan 9 10
31 Suranenggala 9 9
32 Klangenan 9 3
33 Jamblang 8 4
34 Arjawinangun 11 7
35 Panguragan 9 9
36 Ciwaringin 8 5
37 Gempol 8 4
38 Susukan 12
39 Gegesik 14 12
40 Kaliwedi 9 1
Kabupaten
424 147
Cirebon
Sumber : PDAM Tirta Jati Kabupaten Cirebon, 2016

28 | Bab - I
Kebijakan dan Strategi Daerah
Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum (JAKSTRADA SPAM)
Kabupaten Cirebon Tahun 2016

Dari tabel di atas, terlihat bahwa pelayanan PDAM Tirta Jati Kabupaten
Cirebon meliputi 30 kecamatan dari 40 kecamatan yang ada (75%) dan
melayani 147 desa dari 424 desa yang ada (34.67%).

1.7.4 Fasilitas Air Baku, Produksi dan Distribusi

Sumber air baku yang dipergunakan PDAM Tirta Jati Kabupaten Cirebon
untuk melayani masyarakat di wilayah pelayananya adalah :

a. Air permukaan, yaitu Sungai Cisanggarung, Sungai Cimanuk,


Saluran/Sungai Kumpulkuista, Sungai Jamblang dan Sungai
Ciwaringin
b. Mata air, yaitu Mata Air Cibodas, Mata Air Babelan, Mata Air Bojong,
Mata Air Cipaniis, Mata Air Cigusti, Mata Air Cibulakan dan Mata Air
Cipujangga
c. Airtanah, yaitu Sumur Dalam Slendra, Sumur Dalam Arum Sari, Sumur
Dalam Lemah Abang, Sumur Dalam Karangsembung dan Sumur
Dalam Beber

Data unit produksi dan distribusi sistem penyediaan air minum Kabupaten
Cirebon , ditunjukkan pada tabel dibawah ini

Tabel 1.3
Data Unit Produksi dan Distribusi SPAM
PDAM Tirta Jati Kabupaten Cirebon Tahun 2016
Q Q Idle
Kehilangan
Nama Cabang Design Produksi capacity
Air (%)
(L/det) (L/det) (L/det)
Unit Arjawinangun 45 37 8 23,68
Unit Gegesik 55 45 10 28,80
Unit Suranenggala 58 48 10 30,72
Unit Sumber 78 52 26 33,17
Unit Beber 84 34 50 20,40
Unit Palimanan 96 83 13 51,25
Unit Kapetakan 62 49 13 31,36
Unit Losari 20 10 10 6,30
Jumlah 498 358 140
Kehilangan Air 28.20
Sumber : Tirta Jati Kabupaten Cirebon, 2016

29 | Bab - I
Kebijakan dan Strategi Daerah
Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum (JAKSTRADA SPAM)
Kabupaten Cirebon Tahun 2016

Tabel 2.1
Data Keuangan Pelayanan SPAM
PDAM Tirta Jati Kabupaten Cirebon Tahun 2013 – 2015
No. Uraian Satuan 2013 2014 2015
3
1 Tarif Dasar Rp/m 2.980 2.980 3.830
3
2 Tarif rata-rata Rp/m 5.803 5.902 7.371
3
3 Harga Pokok Produksi Rp/m 5.670 5.618 5.820
4 Harga Pokok
3
Penjualan (Full Cost Rp/m 5.060 5.170 5.223
Recovery)
5 Jumlah Utang (bila
Rp. Juta 17.264 7.078 16.788
ada)
6 Program
Ikut/Tidak Ikut Ikut Ikut
Restrukturisasi PDAM
7 Biaya Operasional dan
Pemeliharaan (rata- Rp. Juta 37.216 39.738 46.495
rata per tahun)
Sumber : Laporan Hasil Evaluasi Kinerja oleh BPKP atas PDAM Tirta Jati Kabupaten
Cirebon, Tahun Buku 2013,2014 dan 2015

1.8 Indikasi Permasalahan Dominan

Pengadaan air minum di Kabupaten Cirebon memiliki beberapa persoalan yang


cukup signifikan dan perlu segera ditangani sebagaimana mestinya.
Permasalahan tersebut menyangkut beberapa aspek yaitu :

1.8.1 Aspek Manajemen Percepatan Pencapaian Sasaran Nasional dan


Regional
a. Rerata peningkatan jumlah pelanggan PDAM Tirta JatiKabupaten
Cirebon mulai tahun 2013 sampai dengan tahun 2016 (Oktober)
secara prosentase menunjukkan kinerja teknis jauh lebih baik yaitu
1.146 satuan sambungan atau sebesar 3.62% per tahun.

30 | Bab - I
Kebijakan dan Strategi Daerah
Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum (JAKSTRADA
(JAKSTRADA SPAM
SPAM)
Kabupaten Cirebon Tahun 2016

Jumlah SL (unit)
34,427

33,468

32,468

30,988

2013 2014 2015 2016 (OKT)

Jumlah SL (unit)

Gambar 1.1
Grafik Kenaikan Jumlah Sambungan Langsung
PDAM Tirta Jati Kabupaten Cirebon Tahun 2013-2016
2013 2016

Kondisi ini menunjukkan bahwa apabila PDAM Tirta Jati memiliki


keleluasaan untuk berperan serta dalam rangka mengoptimalisasi
pengembangan pelayanan SPAM di Kabupaten Cirebon, secara teknis
diharapkan mampu memberi hasil yang optimal, mengingat dari sisi
lain
ain dengan semakin besarnya organisasi manajerial (PDAM Tirta Jati)
tentunya lingkup dan beban kinerja yang dihadapi akan semakin
berat.

b. Persoalan pengalaman,
pengalaman lingkup dan beban-kerja
kerja yang dimaksud
dalam poin a diatas perlu dimaknai secara menyeluruh, men
mengingat
belum dapat dipastikan bahwa unjuk kinerja PDAM Tirta Jati akan
dapat terus dipertahankan (atau bahkan ditingkatkan) apabila di
bebani lingkup kerja seluas PDAM Tirta Jati.. Untuk itu upaya
mensinergikan kinerja PDAM ini perlu diutamakan, dimana upay
upaya
pelayanan tidak mungkin dalam tingkat yang optimal apabila tidak
diiringi oleh pembagian kewenangan dan lingkup tugas sesuai visi
dan misi perusahaan.
perusahaan

31 | Bab - I
Kebijakan dan Strategi Daerah
Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum (JAKSTRADA SPAM)
Kabupaten Cirebon Tahun 2016

c. Berkenaan dengan rencana optimalisasi kinerja pencapaian target


Nasional (universal akses), maka apabila mengacu pada pencapaian
akses aman saat ini, aspek keselaran dan kesetaraan visi-misi yang
berkeadilan dalam hal ini akan menjadi kata kuncinya. Untuk itu
dalam setiap kegiatan yang dimaksudkan untuk meningkatkan
pelayanan air minum di wilayah Kabupaten Cirebon termasuk
Jakstrada harus melibatkan peran operator dan regulator di
Kabupaten Cirebon.

d. Dapat dipahami bahwa dalam perjalanan tumbuh-berkembangnya


suatu organisasi pada umumnya akan seiring-sejalan dengan proses
pengembangan birokrasi termasuk berbagai permasalahan inheren
lainnya, sehingga tak jarang terjadi kelambanan dalam proses
pengambilan keputusan. Dilain pihak laju peningkatan
kebutuhan/tuntutan masyarakat telah berkembang pesat dari waktu
ke waktunya. Dalam hal ini, mengalih-kelolakan sebagian area
pelayanan distribusi termasuk rencana pengadaan dan
pengembangan fasilitas penunjang dominannya seperti IPA dan
lainnya ke masa depan akan menjadi salah satu alternatif yang cukup
rasional. Dimana setelah dilakukannya penyelarasan VISI-MISI maka
mengenai siapa (pihak mana) yang akan mengoperasikan suatu sub
kegiatan bukan menjadi persoalan dominan lagi.

1.8.2 Aspek Pelestarian Air Baku Dan Efisiensi Operasi PDAM

Dalam visi-misi PDAM Tirta Jati Kabupaten Cirebon belum dijelaskan secara
spesifik mengenai kebutuhan tatakelola hulu-hilir sumber air baku.
Mengingat kepentingannya di masa depan, untuk melestarikan

keberlanjutan penyelenggaraannya serta dalam rangka meningkatkan


efisiensi operasi upaya penanganan air baku yang lebih mumpuni sangat
diperlukan.

32 | Bab - I
Kebijakan dan Strategi Daerah
Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum (JAKSTRADA SPAM)
Kabupaten Cirebon Tahun 2016

Pengelolaan air baku umumnya erat terkait dengan upaya penanganan dan
pelestarian sumber daya air daerah dalam rangka meningkatkan efisiensi
biaya produksi jangka panjang PDAM.

a. PDAM perlu lebih proaktif dalam upaya pelestarian sektor hulu


sumber air baku maupun di bagian hilirnya dengan melengkapi setiap
IPA eksisting dengan unit pengering lumpur. Mengingat dampaknya
terhadap lingkungan yang sangat merugikan dan membahayakan
kesehatan masyarakat. Untuk itu langkah preventif dalam
mengantisipasinya layak diprioritaskan mulai saat ini.
b. Rutinitas pemantauan kualitas air baku sebagaimana juga telah
diarahkan dalam PP Nomor 121 Tahun 2015 tentang Pengusahaan
Sumber Daya Air PP No. 122 Tahun 2015 tentang SPAM, perlu
ditunjang pengadaan laboratorium penelitian kualitas air serta tenaga
operasional penunjangnya.
c. AIR merupakan faktor utama kehidupan manusia. Masyarakat pun
hidup tidak bisa lepas dan jauh dari sumber air, dan idealnya sebuah
air adalah mengalir tanpa hambatan dari hulu ke hilir. Air yang seperti
ini yang dapat dinikmati secara maksimal oleh manusia. Namun, apa
jadinya ketika mulai dari hulu hingga ke hilir ada kobalt, khrom, besi,
timbal, tembaga, mangan, air raksa, hingga limbah detergen
berseliweran di sungai-sungai Kabupaten Cirebon. Logam berat yang
menghuni sungai-sungai ini merupakan indikator betapa tercemarnya
sungai di Kabupaten Cirebon.

7 sungai di antaranya sudah tercemar berat. Sungai-sungai tersebut

adalah Sungai Ciberes, Sungai Cipager, Sungai Cimanis, Sungai


Jamblang, Sungai Kumpul Kuista, dan Sungai Soka. Sungai Jamblang
mengalami kerusakan paling berat. Kerusakan yang disebabkan

33 | Bab - I
Kebijakan dan Strategi Daerah
Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum (JAKSTRADA SPAM)
Kabupaten Cirebon Tahun 2016

maraknya industri batu alam di kawasan tersebut menjadi persoalan


paling berat. Terdapat 1.000 mg/liter zat padat terlarut dalam sungai
tersebut. Jumlah tersebut dikatakan telah melebihi ambang batas
maksimal.

Mengingat angka TSS


(padatan tersuspensi) pada
air baku eksisting yang tinggi
(Sungai Jamblang), maka
dalam rangka mengantisipasi
timbulnya sedimen yang
berlebihan, pengoperasian
unit prasedimentasi pada
setiap IPA yang
memanfaatkan sumber air
tersebut juga perlu menjadi
pertimbangan

Mengingat angka TSS (padatan tersuspensi) pada air baku eksisting


yang tinggi (Sungai Jamblang), maka dalam rangka mengantisipasi
timbulnya sedimen yang berlebihan, pengoperasian unit
prasedimentasi pada setiap IPA yang memanfaatkan sumber air
tersebut juga perlu menjadi pertimbangan. Sebab setelah
penambahan zat/bahan kimia yang menurunkan pH, maka anion
tersuspensi akan segera membentuk partikel sedimen dimana untuk
kadar TSS antara 50-250 ppm saja dianggap sudah sangat berpotensi
menghasilkan (pada pH < 6).

Partikel sedimen terlarut cukup signifikan (angka TDS > 1000 ppm)
hal ini dapat mengganggu unit-unit pengolahan utama lainnya
apabila tidak dilengkapi unit prasedimentasi. Dari sudut pandang
ekonomi, pengoperasian dari unit prasedimentasi ini akan mampu
menurunkan kebutuhan bahan kimia terutama larutan PAC yang

34 | Bab - I
Kebijakan dan Strategi Daerah
Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum (JAKSTRADA SPAM)
Kabupaten Cirebon Tahun 2016

sebenarnya dapat menurunkan biaya operasional penggunaan bahan


kimia yang cukup signifikan.
Tata kelola air baku yang tepat sasaran akan berdampak langsung
terhadap penurunan biaya pengolahan secara signifikan, sehingga
perlu ditindak lanjuti secara totalitas.

d. Aspek efisiensi operasi juga erat kaitannya dengan tingginya angka


kebocoran sistem baik secara teknis maupun non teknis, yang harus
dicermati oleh pengelola SPAM Kabupaten Cirebon.

1.8.3 Peningkatan Kapabilitas SDM


Aspek profesionalisme SDM juga menjadi salah satu kunci keberhasilan
pengelolaan PDAM, mengingat perannya dalam tata kelola operasional dan
pemeliharaan serta pengembangan SPAM. Terutama berkenaan dengan
rencana penurunan kebocoran. Lebih lanjut, dengan melihat perkembangan
tuntutan masyarakat pelanggan yang sudah semakin kritis serta dengan
pertimbangan atmosfir lingkungan kerja yang bersifat terbuka melalui
keterlibatan unsur pengelola lain baik BUMD maupun peran pihak swasta,
maka penekanan aspek profesionalisme dalam kegiatan operasional PDAM
Tirta Jati Kabupaten Cirebon menjadi prasyarat mutlak yang selain perlu
ditangani secara cermat juga harus diprogram secara matang dan
berkelanjutan. Terutama dalam menemukenali akar permasalahan teknis-
teknologis yang terakumulasi.

Dalam hal ini yang berhasil teridentifikasi oleh Tim Penyusun, PDAM harus
merubah pola pikir dari pendekatan penanganan birokratis menjadi suatu
organisasi penyelenggaraan pelayanan publik profesional sebagaimana
layaknya sebuah perusahaan daerah yang sepenuhnya berorientasi
terhadap kepentingan daerah maupun manfaat intangiblenya. Untuk itu

35 | Bab - I
Kebijakan dan Strategi Daerah
Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum (JAKSTRADA SPAM)
Kabupaten Cirebon Tahun 2016

PDAM harus dapat membangun infrastruktur lingkungan kerja yang


menunjang sehingga mampu menindak lanjuti semua sasaran prioritas,
dalam waktu yang cepat yang diantaranya adalah :

a. Menyusun SOP rutin, berkala, optimalisasi dan rehabilitasi


sebagaimana diamanatkan dalam PP 122/2015 dan pelatihan SOP
dalam rangka menurunkan angka kehilangan air, membangun etos
kerja yang bisa diterima dengan didasari konsep punishment dan
reward yang jelas.
b. Menyelenggarakan pelatihan keterampilan termasuk dedikasi
pegawai secara rutin

1.9 Sistematika Dokumen


Dokumen Jakstrada SPAM Kabupaten Cirebon terdiri dari 5 (lima) bab, yaitu:
a) Bab 1 : Pendahuluan, yang berisi latar belakang, pengertian, maksud dan
tujuan, landasan hukum yang menguraikan arah kebijakan dan eraturan
teknis.
Dalam bab awal ini diuraikan juga resume dari sistem penyediaan air
minum Jaringan Perpipaan dibawah tanggungjawab PDAM Tirta Jati
Kabupaten Cirebon, untuk menemukenali berbagai potensi dan
permasalahan untuk menggali isu, strategis, kebijakan dan strategi di
bidang SPAM.

b) Bab 2 : Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Pengembangan Sistem


Penyediaan Air Minum, yang menguraikan tentang visi, misi, tujuan dan
sasaran dalam pengembangan sistem penyediaan air minum di Kabupaten
Cirebon

36 | Bab - I
Kebijakan dan Strategi Daerah
Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum (JAKSTRADA SPAM)
Kabupaten Cirebon Tahun 2016

c) Bab 3 : Isu Strategis, Permasalahan dan Tantangan Pengembangan


Sistem Penyediaan Air Minum,yang menjelaskan tentang isu strategi dan
tantangan dalam penyelenggaraan air minum dari aspek teknis maupun
aspek pendukung layanan air minum lainnya. Selanjutnya menyimpulkan
indikasi permasalahan dominan serta rekomendasi langkah antisipasi
penanggulangannya secara spesifik;

d) Bab 4 : Kebijakan dan Strategi Pengembangan Sistem Penyediaan Air


Minum, yang berisi kebijakan dan strategi pengembangan penyediaan air
minum Kabupaten Cirebon, yang memaparkan sasaran, usulan program
dan arahan penahapan pencapaian, strategi aspek teknis, dan strategi
aspek pendukung layanan penyediaan air minum;

e) Bab 5 : Penutup, yang menguraikan tentang penutup, kesimpulan dan


matrik resume sasaran pengembangan SPAM Kabupaten Cirebon.

37 | Bab - I

Anda mungkin juga menyukai