Uraian Pendahuluan1
1. Latar Belakang Meningkatnya perkembangan kegiatan sosial dan
ekonomi di Kota Batu menjadikan aspek prasarana
dan sarana (infrastruktur) wilayah merupakan hal
yang sangat penting, mengingat suatu wilayah tidak
akan berkembang bila tidak didukung dengan sistem
prasarana dan sarana yang memadai. Secara umum,
sistem prasarana dan sarana suatu wilayah, terdiri
Ruang dan Bangunan (space) dan Jaringan (network)
dengan bentuk sebagai berikut : Berbentuk ruang &
bangunan (space) contoh : perumahan, Balai
Pengobatan, Rumah Sakit, Sekolah, Museum,
Perpustakaan, Pasar dan Pemadam Kebakaran.
Berbentuk jaringan (network) contoh : jaringan
jalan, jaringan air minum, drainase, listrik,
saluran irigasi dan jaringan telepon.
Pengelolaan lingkungan dalam perencanaan sistem
Pengelolaan air limbah dapat diartikan sebagai
usaha secara sadar untuk memelihara dan atau
memperbaiki mutu lingkungan agar kebutuhan
dasar pengelolaan air limbah dapat terpenuhi
dengan baik. Pengelolaan lingkungan untuk sistem
penyediaan air limbah harus bersifat dinamis karena
jumlah air limbah berbeda-beda dan cenderung
akan berubah dari waktu ke waktu.
Manusia mempunyai daya adaptasi yang besar
secara hayati maupun kultural, adaptasi yang
demikian tersebut, walaupun mempunyai nilai dalam
mempertahankan kelangsungan hidup haruslah
dianggap sebagai mal-adaptasi atau penyesuaian diri
yang tidak sehat. Mal - adaptasi tidak dapat diterima
dalam pengelolaan sistem air limbah, karena hidup
denganair tercemar harus dianggap sebagai faktor
yang tidak manusiawi. Kelenturan dalam
pengelolaan sistem penyediaan air limbah harus
tidak memberi rekomendasi pada mal-adaptasi.
1 Uraian Pendahuluan memuat gambaran secara garis besar mengenai pekerjaan yang akan dilaksanakan.
Rencana Induk Pengelolaan Air Limbah dalam
bentuk publik utility, secara dini perlu dilakukan
untuk dapat memberikan arahan dan petunjuk
dalam perencanaan dan pembangunan sistem air
limbah. Karena sifatnya dini, maka kemungkinan
terjadinya konflik antara lingkungan dengan
pembangunan dapat dikurangi atau dihindari
dengan mencarikan pemecahan secara dini.
Pengelolaan yang baik, berawal dari perencanaan
yang baik, secara teknis, keuangan, kelembagaan,
dan sosial budaya. Untuk itu perlu dilakukan
perencanaan dasar dan pedoman yang selanjutnya
disusun dalam bentuk Rencana Induk Pengelolaan
Air Limbah.
Data Penunjang2
7. Data Dasar Penyusunan Rencana Induk Pengelolaan Air Limbah
meliputi wilayah administrasi Kota Batu yang
memiliki luas wilayah 19.908,72 ha dengan batas
administrasi sebagai berikut:
a) Sebelah utara : Kabupaten Mojokerto dan
Kabupaten Pasuruan
b) Sebelah timur : Kabupaten Malang
c) Sebelah selatan : Kabupaten Blitar dan
Malang
d) Sebelah barat : Kabupaten Malang
Kota Batu merupakan kawasan yang telah
mengalami pertumbuhan dalam segala bidang, baik
permukiman maupun pertumbuhan penduduk.
Akibat peningkatan tersebut menimbulkan dampak
tingkat pencemaran air limbah cukup tinggi
khususnya dari air limbah domestik. Sehingga beban
pencemaran sungai dan air tanah yang diakibatkan
pesatnya pertumbuhan penduduk dan aktivitas
pariwisata tersebut, menyebabkan semakin
menurunnya kualitas sanitasi lingkungan. Oleh
karena itu diperlukan pengelolaan air limbah.
2 Data penunjang terdiri dari data yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan.
Data dasar yang diperlukan adalah :
Identifikasi dan inventarisasi data kondisi eksisting
dan arah pengembangannya.
Identifikasi data luasan wilayah studi.
Identifikasi dan Pemetaaan lokasi pemanfaatan
lahan dan yang berpotensi menjadi daerah
pengembangan.
Peta Wilayah, Jalan, Jaringan Utilitas (PLN, PDAM,
Telkom, dll) Peta Sungai/Drainase.
Ruang Lingkup
11. Lingkup Kegiatan Lingkup kegiatan dalam pelaksanaan Penyusunan
Rencana Induk Pengelolaan Air Limbah sebagai berikut:
a. Identifikasi kondisi limbah di Kota Batu.
Hal ini untuk melihat kembali kondisi faktual yang
sekarang berjalan dalam hal Pengelolaan limbah
dari berbagai Aspek antara lain:
- Aspek Regulasi;
- Aspek Kelembagaan;
- Aspek Pendanaan;
- Aspek Partisipasi Masyarakat / Sosial Budaya.
b. Inventarisasi volume limbah di Kota Batu;
c. Evaluasi kondisi :
1) Pengukuran topografi dan pemetaan
masterplan;
2) Survey, peninjauan volume limbah, sedimentasi
serta pengamatan kondisi wilayah perencanaan.
3) Investigasi Geologi/Mekanika Tanah
d. Identifikasi permasalahan dan kebutuhan
pengembangan, meliputi:
- Tingkat dan cakupan pelayanan yang ada;
- Kebutuhan pengembangan jaringan air limbah;
- Kelembagaan, sumber daya manusia dan
keuangan.
e. Pengembangan alternatif sistem;
f. Strategi, konsep dan rencana pengembangan;
g. Indikasi program pengembangan.
14. Peralatan dan Material Penyedia Jasa Konsultansi wajib menyediakan segala
dari Penyedia Jasa keperluan peralatan dan material yang dibutuhkan
Konsultansi dalam pelaksanaan pekerjaan ini. Adapun peralatan
yang perlu disiapkan minimal: computer, printer,
kamera, scanner, GPS, kendaraan roda dua (masing-
masing minimal 1 (satu) buah).
b. Tenaga Pendukung
Jumlah
Posisi Kualifikasi
Orang/Bulan
Drafter Minimal D3 1 orang /
menguasai program 4 bulan
komputer
menggambar
dengan
pengalaman
minimal 2 (dua)
tahun.
Administrasi Minimal SMA/SMK 1 orang /
sederajat . 5 bulan
Surveyor Minimal SMA/SMK 1 orang /
sederajat. 2 bulan
Laporan
19. Draft Laporan Draft Laporan Pendahuluan memuat: laporan yang
Pendahuluan mencakup; latar belakang pekerjaan, maksud dan
tujuan, lingkup pekerjaan, metode dan pendekatan
pekerjaan, jadwal pelaksanaan kegiatan maupun
instrument-instrument survey yang akan digunakan
dilapangan pada saat survei lapangan. Laporan harus
diserahkan selambat-lambatnya: 2 (dua) minggu sejak
Surat Perintah Kerja ditandatangani dengan ketentuan:
Pengetikan menggunakan 1,5 atau 2 spasi dengan
kertas HVS putih polos.
Judul Buku “ Draft Laporan Pendahuluan”.
Disajikan dalam kertas A4.
Sebanyak 5 (lima) buku laporan.
20. Laporan Pendahuluan Laporan ini merupakan perbaikan dari laporan draft
sebelumnya. Laporan harus diserahkan selambat-
lambatnya: 4 (empat) minggu sejak Surat Perintah Kerja
ditandatangani dengan ketentuan:
Pengetikan menggunakan 1,5 atau 2 spasi dengan
kertas HVS putih polos.
Judul Buku “Laporan Pendahuluan”.
Disajikan dalam kertas A4.
Sebanyak 10 (sepuluh) buku laporan.
21. Draft Laporan Antara Draft Laporan Antara memuat data-data, arah kebijakan
dan analisis. Laporan harus diserahkan selambat-
lambatnya: 8 (delapan) minggu sejak Surat Perintah
Kerja ditandatangani dengan ketentuan:
Pengetikan menggunakan 1,5 atau 2 spasi dengan
kertas HVS putih polos.
Judul Buku “ Draft Laporan Antara”.
Disajikan dalam kertas A4.
Sebanyak 5 (lima) buku laporan.
28. Lain-Lain -
Hal-Hal Lain
29. Produksi Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini
dalam harus dilakukan di dalam wilayah Negara Republik
Negeri Indonesia kecuali ditetapkan lain dalam dengan
pertimbangan keterbatasan kompetensi dalam negeri.
30. Persyaratan Kerjasama Jika kerjasama dengan penyedia jasa konsultansi lain
diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi
ini maka persyaratan berikut harus dipatuhi:
a. Kerjasama usaha antara penyedia barang/jasa
nasional maupun dengan asing yang masing-
masing pihak mempunyai hak, kewajiban dan
tanggung jawab yang jelas berdasarkan kesepakatan
bersama yang dituangkan dalam perjanjian tertulis.
b. Kerjasama usaha tersebut dapat dinamakan
konsorsium atau joint venture atau sebutan
lainnya sepanjang tidak dimaksudkan untuk
membentuk suatu badan hukum baru dan
mengalihkan tanggung jawab masing-masing
anggota kerjasama usaha kepada badan hukum
tersebut.
c. Ketentuan Kemitraan antara penyedia barang/jasa
untuk pelaksanaan paket pekerjaan jasa
konsultansi ini hanya berlaku untuk Pengadaan
Jasa Konsultansi oleh Badan Usaha.
d. Pengumpulan data lapangan harus memenuhi
persyaratan dan teruji kebenarannya agar hasil
analisis dan rencana yang dilakukan lebih akurat.
e. Pelaksana berkewajiban menyusun rencana sesuai
dengan ketentuan teknis yang telah ditetapkan dalam
Kerangka Acuan Kerja.